..d;a'a~~0.®(t)." P•k· R k /"«ViipAi}--'-) ~,....-.~.m:=,b~CTI~'~~~=-w.... ~I.~)~I-,--r_a-,=-n_~ a" yat ~ii'S o Senin 0 Selasa 0 Rabu • Kamis 0 Jumat 0 Sablu .. 0 Miflggu 123 4 5~ 789 ~ 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 21 22 23 24 :____ 25 26 27 28 29 30 31 o Jan 0 Peb 0 Mar 0 Apr 0 Mei 0Jun .. 0 JulO Ag';-'-b Sep • Okt 0 Nov 0 Des S ETIAP malam, Dody Qori Utama menyaksikan ibunya yang seorang bidan posyandu menuliskan data-data kese- hatan ibu dan bayi dari KMS (kartu menuju 'sehat). Kenangan itu membekas di pikirannya, hingga timbul keinginan untuk membuat per- anti teknologi yang bisa memudahkan kinerja ibunya. Dia juga memahami, ternyata penan- ganan kesehatan ibu dan anak merupakan ka- sus besar yang masih belum tertangani dengan baik di Indonesia. Buktinya, untuk pendataan saja memerlukan waktu yang sangat lama. Dody lalu mengajak beberapa adik angkat- annya di IT Telkom, yakni Kania Audrint, Anggunmeka, dan Arganka Yahya memben- tuk tim Chandradimuka. Mereka melakukan penelitian dengan mengumpulkan informasi dari bidan, survei ke beberapa posyandu, dan berdiskusi dengan pakar kesehatan Tauhid Nur Azhar. Dari data yang terkumpul serta diskusi yang berkesinambungan, lahirlah sebuah gagasan untuk mengentaskan kasus giziburuk. Program ini menghasilkan sebuah teknologi seluler yang mereka namakan "LIFE",yakni pemetaan giziburuk secara online. Program mereka ini mendapat penghargaan di kompetisi Imagine Cup 2010 di Warsawa, Polandia, sebagai juara ke-3, kategori Interoperabilitv Award. Tidak cukup sampai di situ, tim Chandra- dimuka terus mengembangkan program lanju- tan dan menamakan diri sebagai tim Gatotka- ea. Tim ini mengembangkan software dengan konsentrasi masih pada pengentasan gizibu- ruk, yang mereka namakan "Childhood". [ika program "LIFE"diperuntukkan bagi pernerin- tah, program "Childhood" dibangun untuk masyarakat, yakni orang tua, sebagai panduan dalam merawat anak. Diharapkan, dengan program ini, orang tua menjadi lebih cepat tanggap terhadap tumbuh kembang anak. Dengan teknologi seluler, tim Gatotkaca menawarkan 10 fitur inovatif, mulai dari per- anti lunak screening status gizi,deteksi dini penyakit, kalkulator nutrisi, sampai fitur-fitur yang benar-benar amat menarik para juri Mi- crosof di tingkat global seperti tes dehidrasi dari air liur dan deteksi fungsi organ tubuh berdasar tingkat distorsi medan elektromag- netik manusia terhadap sinyal telefon seluler. Semua fungsi ini ditanamkan pada perang- kat telefon seluler. Wajar jilyi pada showcase di New York, Vice President Mobile Device Mi- crosoft corp memberikan perhatian khusus. Kepada Kampus (29/9), tim Gatotkaca men- jelaskan bahwa program mereka ini sedang dalam tahap penyempurnaan terus-menerus. • --- 0 __ : Bukan hanya itu, dalam waktu dekat, program ---~----------------- •....- .. ----- --- ----- ----------------------- mereka ini akan segera dipresentasikan di de- pan Ibu Negara. "Akan ada banyak nyawa generasi Indonesia yang bisa diselamatkan, insya Allah, dengan program ini. Sejak awal, kami memang berci- ta-cita ingin turut serta mengentaskan gizibu- ruk di Indonesia," tutur Kania Audrint, yang baru saja menyelesaikan studinya di IT Telkom jurusan Teknik Informatika. Lalu, apakah keinginan untuk menang dalam sebuah lomba tidak ada dalam benak tim Gatotkaca? Diakui Kania, hasrat ingin menang itu ada, Namun, disadari oleh Kania dan ternan-ternan, jika lomba hanya didasar- kan pada keinginan untuk menang semata, alamat jenuh pada akhirnya. "Selesai lomba pasti ada kejenuhan. Ketika ada kesempatan yang dikasih Allah untuk bisa mengembangkan program ini, kenapa nggak?" kata dara kelahiran Jakarta yang memiliki hobi fotografi 1nL Dody Qori Utama malah merasa aneh kare- na setiap mendesain program penelitian dan diniatkan untuk menang dalam lomba, selalu kalah pada kenyataannya. Berangkat dari' pengalaman itu, Dody yang kini mengikuti program studi S-2 di ITB, dan menjadi dosen di IT Telkom, tidak pernah meniatkan pro- gramnya untuk lomba. "Tetapi selalu ada teman atau dosen yang 'menjerumuskan' untuk dilombakan," kata Dody sambil berkelakar. Arganka Yahya mengatakan, sebaiknya ma- hasiswa memiliki visi yang lebih luhur ketim- bang sekadar menjadi juara dalam sebuah kompetisi. Seperti halnya yang dikemukakan Anggunmeka bahwa memiliki visi luhur keti- ka mengikuti lomba memiliki manfaat ganda, yakni ada kemungkinan mendapatkan juara dan mendapatkan pahala. Demi ilmu atau promosi universitas? Kawan Kampus tentu merasa bangga dengan pencapaian tertentu dalam sebuah kompetisi, misalnya menjadi juara, mendapat hadiah, ser- tifikat, dan lain-lain. Tetapi apakah ter- pikirkan juga untuk membuat hasil penelitian berguna bagi masyarakat? Mari tengok, lomba-lomba yang diikuti dan dimenangi oleh universitas, apakah sudah ada manfaatnya buat masyarakat? Unikom rnisal- nya, beberapa waktu yang lalu menjadi juara kontes robot di Amerika. Labelnya bahkan juara dunia. Dr. Yusrila Kerlooza, Ketua Divisi Robotika Unikom bahkan mengatakan, saat itu mendapat bantuan dana dari Kemendiknas. Setelah juara pun kembali mendapatkan ban- tuan peralatan dari Pemprov [awa Barat.