Top Banner
A. PENGERTIAN AGAMA Menurut Harun Nasution, agama secara bahasa berasal dari kata Sanskrit. Kata agama tersusun dari dua kata; a= tidak dan gama= pergi. Jadi agama artinya tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi secara turun temurun. Hal demikian menunjukan pada salah satu sifat agama, yaitu diwarisi secara turun menurun dari satu generasi kepada generasi lainnya. (Harun Nasution, 1979: 9-10) Berbeda dengan Harun Nasution, Fachroeddin Al-Kahiri menyatakan bahwa kata agama memang berasal dari bahasa sansekerta; a= tidak dan gama= kocar kacir, berantakan. Jadi arti kata agama ialah tidak kocar kacir, atau tidak berantakan. Bahrum Rangkuti memberikan arti lain tentang kata agama ini. Menurutnya kata gama berasal dari dua kata; a= cara dan gama pergi. Artinya agama itu cara-cara berjalan, cara-cara sampai kepada keridhoan tuhan. (Endang Saefudin Anshari, 1991: 122- 123).
24

Pai 3 kebutuhan agama 2003

Jul 04, 2015

Download

Documents

KEBUTUHAN AGAMA
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pai 3  kebutuhan agama 2003

A. PENGERTIAN AGAMA Menurut Harun Nasution, agama secara bahasa berasal

dari kata Sanskrit. Kata agama tersusun dari dua kata; a= tidak dan gama= pergi. Jadi agama artinya tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi secara turun temurun. Hal demikian menunjukan pada salah satu sifat agama, yaitudiwarisi secara turun menurun dari satu generasi kepadagenerasi lainnya. (Harun Nasution, 1979: 9-10)

Berbeda dengan Harun Nasution, Fachroeddin Al-Kahirimenyatakan bahwa kata agama memang berasal daribahasa sansekerta; a= tidak dan gama= kocar kacir, berantakan. Jadi arti kata agama ialah tidak kocar kacir, atau tidak berantakan. Bahrum Rangkuti memberikan artilain tentang kata agama ini. Menurutnya kata gamaberasal dari dua kata; a= cara dan gama pergi. Artinyaagama itu cara-cara berjalan, cara-cara sampai kepadakeridhoan tuhan. (Endang Saefudin Anshari, 1991: 122-123).

Page 2: Pai 3  kebutuhan agama 2003

Dalam bahasa Arab, dikenal din untuk menyebut kata

agama. Din dalam bahasa Arab mengandung arti

menguasai, menundukan, patuh, utang, balasan,

kebiasaan. Pengertian ini sejalan dengan kandungan

agama yang bisa menguasai diri seseorang dan membuat

ia tunduk dan patuh kepada tuhan dengan menjalankan

ajaran-ajaran agama. (Harun Nasution, 1979: 10).

Dalam kamus al-Munjid kata ad-din diartikan sebagai al-

Jaza wa al-Mukafaah (pahala), al-Qada (ketentuan), al-

Malik/ al-muluk wa as-Sulthan (kekuasaan), at-Tadbir

(pengelolaan), al-Hisab (perhitungan). Menurut Munawar

Chalil kata din masdar dari kata dana- yadinu yang

mempunyai arti bermacam-macam; yakni: cara atau adat

kebiasaan, peraturan; undang-undang, taat dan patuh,

menunggalkan ketuhanan, pembalasan, perhitungan, hari

kiamat, nasehat. (Endang Saefudin Anshari, 1991: 123).

Page 3: Pai 3  kebutuhan agama 2003

Dalam bahasa Inggris dikenal kata religion

untuk menyebut kata agama. Religi berasal dari

bahasa latin relegere yang mengandung arti

mengumpulkan atau membaca. Pengertian ini

sejalan dengan isi agama yang mengandung

kumpulan cara-cara mengabdi kepada tuhan

yang terkumpul dalam kitab suci yang harus

dibaca. Tetapi menurut pendapat lain kata itu

berasal dari religare yang berarti mengikat,

artinya ajaran agama mempunyai sifat

mengikat manusia dengan tuhan. (Harun

Nasution, 1979: 10).

Page 4: Pai 3  kebutuhan agama 2003

Secara istilah agama adalah ajaran yang

berasal dari tuhan atau hasil renungan manusia

yang terkandung dalam kitab suci yang turun

temurun diwariskan dari satu generasi ke

generasi dengan tujuan untuk memberi

tuntunan dan pedoman hidup bagi manusia

agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan

akhirat, yang di dalamnya mencakup unsur

kepercayaan pada kekuatan ghaib, yang

selanjutnya menimbulkan respon emosional

dan keyakinan bahwa kebahagiaan hidup

tersebut bergantung pada adanya hubungan

yang baik dengan kekuatan ghaib tersebut.

Page 5: Pai 3  kebutuhan agama 2003

B. ASPEK AGAMA1. Aspek asal-usul, yaitu ada yang berasal dari tuhan

seperti agama samawi, dan ada yang berasal dari

pemikiran manusia seperti agama ardi dan agama

kebudayaan.

2. Aspek tujuan, yaitu untuk memberikan tuntunan hidup

agar bahagia di dunia dan akhirat

3. Aspek ruang lingkup, yaitu keyakinan akan adanya

kekuatan gaib, keyakinan bahwa kesejahteraan di dunia

dan di akhirat tergantung pada adanya hubungan baik

dengan kekuatan gaib, respon yang bersifat emosional

dan adanya yang dianggap suci.

4. Aspek pemsyarakatannya, yaitu disampaikan secara

turun temurun dan diwariskan dari generasi ke generasi.

5. Aspek sumbernya, yaitu kitab suci. (Abudin Nata, 2002:

15).

Page 6: Pai 3  kebutuhan agama 2003

C. UNSUR-UNSUR AGAMA

1. Unsur kepercayaan terhadap kekuatan ghaib.

Kekuatan gaib tersebut dapat mengambil bentuk

bermacam-macam. Dalam agama primitif kekuatan gaib

tersebut mengambil bentuk benda-benda yang memiliki

kekuatan misterius (sakti), ruh atau jiwa yang terdapat

pada benda-benda yang memiliki kekuatan misterius,

dewa-dewa dan tuhan atau Allah dalam istilah yang

lebih khusus dalam agama Islam.

Kepercayaan pada adanya tuhan adalah dasar yang

utama sekali dalam paham keagamaan. Tiap-tiap

agama kecuali agama Budhisme yang asli dan

beberapa agama lain berdasar atas kepercayaan pada

sesuatu kekuatan ghaib, dan tata cara hidup tiap-tiap

manusia yang percaya pada agama di dunia ini rapat

hubungannya dengan kepercayaan tersebut

Page 7: Pai 3  kebutuhan agama 2003

2. Unsur kepercayaan bahwa kebahagiaan dan

kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat tergantung

pada adanya hubungan baik dengan kekuatan gaib

tersebut.

Dengan hilangnya hubungan baik ini, kesejahteraan dan

kebahagiaan yang dicari akan hilang pula. Hubungan baik

ini selanjutnya diwujudkan dalam bentuk peribadatan,

selalu mengingat-Nya, melaksanakan segala perintah-Nya

dan menjauhi larangan-Nya.

3. Unsur respon yang bersifat emosional dari manusia.

Respon tersebut dapat mengambil bentuk rasa takut,

cinta, penyembahan, dan cara hidup tertentu bagi

masyarakat bersangkutan.

4. Unsur paham adanya yang kudus (sacred) dan suci

Bentuknya bisa kekuata gaib, kitab suci, tempat-tempat

tertentu, peralatan untuk menyelenggarakan upacara dan

sebagainya. (Abudin Nata, 2002: 14).

Page 8: Pai 3  kebutuhan agama 2003

D. ASAL-USUL AGAMA MENURUT TEORI

SOSIOLOGI1. Teori Jiwa

Menurut teori ini agama yang paling awal muncul

bersamaan dengan pertama kali manusia mengetahui

bahwa di dunia ini tidak hanya dihuni oleh makhluk materi,

tetapi juga oleh makhluk immateri yang disebut jiwa (anima).

Jadi asal mula agama bersamaan dengan munculnya

kesadaran manusia akan roh atau jiwa. Mereka memahami

adanya mimpi dan kematian yang mengantarkan mereka

kepada pengertain bahwa kedua peristiwa itu merupakan

bentuk pemisahan roh dan tubuh kasar.

Kesadaran ini mengalami perkembangan dari mulai

animisme (roh itu menempati alam sekeliling tempat tinggal

manusia) , dinamisme (gerak alam ini disebabkan oleh roh

yang ada di belakang peristiwa dan gejala alam ini),

politeisme (paham banyak roh yang menguasai alam ini),

sampai monoteisme (roh yang banyak itu merupakan

penjelmaan dari satu roh tertinggi).

Page 9: Pai 3  kebutuhan agama 2003

2. Teori Batas Akal

Permulaan terjadinya agama karena manusia mengalami

gejala yang tidak dapat diterangkan oleh akalnya yang

terbatas. Mereka percaya bahwa alam ini didiami oleh makhluk

halus yang lebih berkuasa dari manusia, karenanya kemudian

mereka mempercayakan nasibnya kepada makhluk halus yang

mempunyai kekuatan yang lebih tingi darinya.

3. Teori krisis

kelakuan keagamaan manusia itu mulanya muncul untuk

menghadapi krisis yang ada dalam kehidupan terutama krisis

sakit dan maut yang sukar dihindarinya walaupun dihadapi

dengan kekuasaan dan harta benda. Karenanya manusia

butuh sesuatu untuk memperteguh dan menguatkan dirinya.

Perbuatan berupa upacara sakral pada masa krisis merupakan

pangkal dari keberagamaan manusia.

Page 10: Pai 3  kebutuhan agama 2003

4. Teori wahyu tuhan (revelasi)

Kelakuan keagamaan manusia, menurut teori ini, terjadi

karena mendapat wahyu tuhan. Agama berasal berasa

dari wahyu tuhan yang diturunkan kepada manusia pada

permulaan muncul dimuka bumi ini.

5. Teori sentimen kemasyarakatan

Menurut teori ini, permulaan agama muncul karena

adanya suatu getaran, suatu emosi yang ditimbulkan

dari jiwa manusia sebagai akibat dari pengaruh rasa

kesatuan sebagai sesama warga masyarakat. (Dadang

Kahmad, 2000: 26-31).

Page 11: Pai 3  kebutuhan agama 2003

E. Sumber Kejiwaan Agama Menurut Teori Psikologi

Hampir seluruh ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa

sesungguhnya apa yang menjadi keinginan dan

kebutuhan manusia itu bukan hanya sekedar terbatas

pada kebutuahn makan, minum, pakaian ataupun

kenikmatan kenikmatan lainnnya. Berdasarkan hasil

riset dan observasi, mereka mengambil kesimpulan

bahwa pada diri manusia terdapat semacam

keinginan dan kebutuhan universal. Kebutuhan ini

melebihi kebutuhan lainnya, bahkan mengatasi

kebutuhan akan kekuasaan. Keinginan akan

kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan kodrati,

berupa keinginan untuk mencintai dan dicintai tuhan.

Lalu pakah yang menjadi sumber pokok yang

mendasarkan timbulnya keinginan untuk

mengabdikan diri kepada tuhan ?

Page 12: Pai 3  kebutuhan agama 2003

Menurut Zakiah Darajat pada diri manusia itu terdapat kebutuhan

pokok selain dari kebutuhan jasmani dan rohani, yaitu:

1. Kebutuhan akan rasa kasih sayang adalah kebutuhan yang

menyebabkan manusia mendambakan rasa kasih.

2. Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan yang

mendorong manusia mengharapkan adanya perlindungan.

3. Kebutuhan akan rasa harga diri adalah kebutuhan yang

bersifat individual yang endorong manusia agar dirinya

dihormati dan diakui oleh orang lain.

4. Kebutuhan akan rasa bebas adalah kebutuhan yang

menyebabkan seseorang bertindak secara bebas untuk

mencapai kondisi dan situasi yang lega.

5. Kebutuhan akan rasa sukses merupakan kebutuhan manusia

yang menyebabkan ia mendambakan rasa keinginan untuk

dibina dalam bentuk penghargaan terhadap hail karyanya.

6. Kebutuhan akan rasa ingin tahu (mengenal) adalah

kebutuhan yang menyebabkan manusia selalu meneliti dan

menyelidiki sesuatu.

Page 13: Pai 3  kebutuhan agama 2003

Menurut Zakiah Darajat, gabungan dari enam kebutuhan

itu menyebabkan orang memerlukan agama. Melalui

agama kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat disalurkan.

Dengan melaksanakan agama secara baik, maka

kebutuhan kan rasa kasih sayang, rasa aman, harga diri,

rasa bebas, rasa sukses, dan rasa ingin tahu akan

terpenuhi.

Senada dengan Zakiah Darajat, W.H. Thomas melalui

teori The four Wishes mengemukakan bahwa yang

menjadi sumber kejiwaan agama adalah empat macam

keinginan dasar yang ada dalam diri manusia, yaitu:

1. Keinginan untuk keselamatan (security)

2. Keinginan mendapatkan penghargaan (recognition)

3. Keinginan untuk ditanggapi (response)

4. Keinginan akan pengetahuan atau pengalaman baru

(new experience)

Page 14: Pai 3  kebutuhan agama 2003

Dengan menyembah dan mengabdi pada tuhan

keinginan keselamatan akan terpenuhi. Pengabdian

menimbulkan perasaan mencintai dan dicintai.

Demikian pula keinginan untuk mendapatkan

penghargaan maka jaran agama mengindoktrinasikan

konsep akan adanya balasan bagi setiap amal baik

dan buruk. Agama juga memberikan penghargaan

kepada penganutnya yanh setia dan ikhlas melebuhi

penganut agama lainnya. Karisma para pemimpin

keagamaan merupakan ganjaran batin dalam

kehidupan seorang penganut agama yang mereka

dambakan berdasar pada keinginan untuk dihargai.

Selanjutnya penelitian dan penelaahan ajaran-ajaran

agama dapat menyalurkan kebutuhan manusia akan

kenginan terhadap new experience. (Jalaludin, 2004:

63).

Page 15: Pai 3  kebutuhan agama 2003

F. Latar Belakang Perlunya Agama Bagi

Manusia Menurut Ajaran Islam

1. Latar belakang fitrah manusia

Menurut Islam, pada permukaan hati sanubari dan

kedalaman perasaan batiniah diri manusia terdapat fitrah

keagamaan. Oleh karena itu, ketika datang wahyu tuhan

yang menyeru manusia agar beragama, maka seruan

tersebut memang sejalan dengan fitrahnya. Q.S. Al-Rum

(30) : 30

Bukti bahwa manusia memiliki potensi beragama dapat

dilihat melalui bukti historis dan antropologis, dimana

manusia primitif yang kepada mereka tidak pernah

datang informasi mengenai tuhan, ternyata mereka

mempercayai adanya tuhan, sungguhpun tuhan yang

mereka pecayai itu terbatas pada daya khayalnya.

Munculnya animisime, dinamisme dan politeisme

Page 16: Pai 3  kebutuhan agama 2003

2. Kelemahan dan kekurangan manusia Faktor utama yang melaterbelakangi manusia

memerlukan agama adalah karena disamping memilkiberbagai kesempurnaan, manusia juga memilikikekurangan. Hal ini salah satunya ditunjukan oleh adanyanafsu dalam diri manusia yang berpotensi pada kebaikantapi juga berpotensi pada keburukan. Q.S. Asy-Syamsu(91) : 7-8

Menurut Qurais Shihab, kata mengilhamkan berartipotensi agar manusia melalui nafs menangkap maknabaik dan buruk, serta dapat mendorongnya untukmelakukan kebaikan dan keburukan. Walaupun al-Qur`an menegaskan bahwa nafs berpotensi positif dan negatif, namun diperoleh isyarat bahwa hakikatnya potensi positifmanusia lebih kua dari potensi negatifnya, hanya sajadaya tarik keburukan lebih kuat dari daya tarik kebaikan. Untuk menjaga kesucian nafs ini manusia harus selalumendekatkan diri pada tuhan dengan bimbingan agama, disinilah letaknya kebutuhan manusia terhadap agama.

Page 17: Pai 3  kebutuhan agama 2003

3. Tantangan manusia

Tantangan ini datang dari dalam maupun dari luar.

Tantangan dari dalam dapat berupa dorongan hawa nafsu

dan bisikan syetan (Lihat Q.S. 12:5; 17:53). Sedangkan

tantangan dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-

upaya yang dilakukan manusia yang secara sengaja

berupaya ingin memalingkan manusia dari tuhan. Mereka

dengan rela mengeluarkan biaya, tenaga dan pikiran yang

dimanifestasikan dalam berbagai bentuk kebudayaan yang

didalamnya mengandung misi menjauhkan manusia dari

tuhan. Q.S. al-Anfal (8) : 36

Berbagai bentuk budaya, hiburan, obat-obat terlarang dan

sebagainya dibuat dengan sengaja memalingkan manusia.

Untuk mencegahnya, maka manusia perlu diajarkan agama

dan taat menjalankannya.(Abudin Nata, 2002: 25).

Page 18: Pai 3  kebutuhan agama 2003

FUNGSI DAN PERANAN AGAMA

DALAM KEHIDUPAN

1. Agama memberi makan rohani

2. Agama menanggulangi kegelisahan

hidup

3. Agama memenuhi tuntutan fitrah

4. Agama mengatasi keterbatasan akal

dan tantangan hidup

Page 19: Pai 3  kebutuhan agama 2003

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN AGAMA

A.Teori wahyu (Wilhem Schmidt)

Penyelewengan

Aqidah

Peran

Nabi & Rasul

Tauhid

(Syrik)

Tauhid

(Syrik)

Tauhid

Page 20: Pai 3  kebutuhan agama 2003

B. Teori Antropologi ( Edward Burnet Taylor )

Non Religive

Dinamisme

AnimismePolytheisme

Monotheisme

Pengaruh Proses

Evolusi Filsafat dan

Sosial Budaya

Final Evolusi

Filsafat

Ketuhanan

Page 21: Pai 3  kebutuhan agama 2003

Penciptaaan alam semesta

Jelaskan proses terjadinya alam

semesta menurut riset dan al-Qur`an

Uraikan Bukti bahwa alam semesta

diciptakan dan tidak terjadi dengan

sendirinya

Jelaskan akhir dari alam semesta

menurut riset dan Al-Qur`an

Page 22: Pai 3  kebutuhan agama 2003

Manusia

Jelaskan pengertian manusia menurut

al-Qur`an

Jelaskan proses penciptaan manusia

(adam, hawa, dan proses reproduksi)

Uraikan 5 alam yang ditempuh

manusia

Jelaskan kedudukan dan tugas

manusia di dunia

Jelaskan batas akhir kehidupan

manusia

Page 23: Pai 3  kebutuhan agama 2003

Metodologi Studi Islam

Jelaskan pengertian dan kegunaan

metode dalam studi Islam

Jelaskan operasional dari metode

studi Islam di bawah ini:

a. metode komprehensif

b. Metode komparasi

c. Metode normatif historis

d. Metode sintesis

Page 24: Pai 3  kebutuhan agama 2003

Agama

Jelaskan pengertian agama

Jelaskan unsur-unsur agama

Jelaskan fungsi agama

Jelaskan perkembangan pemikiran

thp agama