Page 1
KONTRIBUSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
DALAM MENGEMBANGKAN SELF CONTROL SISWA
DI SMA DUA MEI CIPUTAT
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Laila Nur Habibah
NIM. 16311655
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
2020 M/1441 H
Page 2
KONTRIBUSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
DALAM MENGEMBANGKAN SELF CONTROL SISWA
DI SMA DUA MEI CIPUTAT
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Laila Nur Habibah
NIM. 16311655
Pembimbing:
Dr. Esi Hairani, M. Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
2020 M/1441 H
Page 3
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Kontribusi Guru Pendidikan Agama Islam
(PAI) dalam Mengembangkan Self Control (Kontrol Diri) Siswa di SMA Dua
Mei Ciputat” yang disusun oleh Laila Nur Habibah Nomor Induk Mahasiswa:
16311655 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang munaqosyah.
Tangerang Selatan, 5 Agustus 2020
Pembimbing
Dr. Esi Hairani, M. Pd.
Page 6
iv
MOTTO
“dan berbuat baiklah,
karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
(QS. Al-Baqarah: 195)
Page 7
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Kontribusi Guru Pendidikan Agama
Islam (PAI) dalam Mengembangkan Self Control (Kontrol Diri) Siswa di
SMA Dua Mei Ciputat” sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana
(S1) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah
Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta. Tidak lupa shalawat serta salam tetap
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan
para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju
jalan yang terang benderang.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini banyak
hambatan serta rintangan yang penulis hadapi namun pada akhirnya dapat
melaluinya berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik
secara moral maupun spiritual, untuk itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan rasa terimakasih yang seluas-luasnya kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA., Rektor Institut Ilmu
Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta. Yang telah banyak memberikan ilmu kepada
penulis, semoga ilmu yang penulis dapatkan bermanfaat khususnya
bagi penulis dan orang lain.
2. Dr. Hj. Nadjematul Faizah, S.H, M. Hum., Warek I bidang Akademik
dan selaku ketua sidang munaqasyah.
3. Dr. Esi Hairani, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu
Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta dan selaku pembimbing skripsi, yang telah
banyak memberikan support dan arahan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Page 8
vi
4. Reksiana, MA. Pd., Kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas
Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
5. Seluruh staf Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
6. Seluruh staf Perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
7. Seluruh Dosen Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
8. Seluruh instruktur tahfidz Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta,
terutama ibu ummu khair, ka Siti Sarah, ka Ani, Ibu Istiqomah, ka
Ayuna Faizatul Fikriyah, ka Luthfatul Badriah yang selalu sabar
mengarahkan, menuntun, memotivasi dan membimbing penulis dalam
menghafal Al-Qur‟an.
9. Staf Fakultas Tarbiyah, Bapak Zarkasyi dan Ibu Yuyun yang telah
membantu dan memberi arahan selama penulis menyelesaikan studi di
Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
10. Kepala Sekolah SMA Dua Mei Ciputat, bapak Drs. Hendi Subarman,
MM., beserta staf dan dewan guru yang telah membantu memberikan
fasilitas selama penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.
11. Keluarga penulis, aba Arbiansyah, umi Neni Muryanih, adik Lilis Nur
Khalisa yang telah memberikan dukungan secara lahir maupun bathin.
12. Teman-teman angkatan 2016, terkhusus untuk teman-teman Tarbiyah
A, teman-teman Asrama Al-Husainy, terimakasih atas kerjasama dan
semangatnya selama masa perkuliahan.
Semoga semua kebaikan dan jasa yang telah diberikan kepada
penulis, dijadikan Allah SWT, sebagai amal ibadah dan diberikan pahala
yang berlipat ganda oleh Allah SWT. Amiin.
Tangerang Selatan, 5 Agustus 2020
Laila Nur Habibah
Page 9
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad
yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi
Arab-Latin mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan
th : ط a : أ
zh : ظ b : ة
„ : ع t : ث
gh : غ ts : ث
f : ف j : ج
q : ق h : ح
k : ك kh : خ
l : ل d : د
m : و dz : ذ
n : ن r : ز
w : و z : ش
h : ھ s : س
` : ء sy : ش
y : ي sh : ص
dh : ض
Page 10
viii
2. Vokal
Vokal Tunggal Vokal Tunggal
Vokal Rangkap
Fathah : a أ : a ي: ai
Kasrah : i ي : i و : au
Dhammah : u و : u
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyyah Kata
sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyyah ditransliterasikan
sesuai dengan bunyinya. Contoh:
al-Baqarah : انبقسة
al-Madînah : انمديىت
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsiyyah Kata
sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsiyyah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai
bunyinyaContoh:
ar-rajul : انسجم
asy-syams : انشمس
as-Sayyidah : انسيدة
ad-Dȃrimî : اندازمى
c. Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan dengan
lambang (__), sedangkan untuk alih aksara dilambangkan dengan
huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd.
Aturan ini berlaku umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di
akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti
oleh huruf-huruf syamsiyyah. Contoh:
Âmannȃ billȃhi : أمىبببلل
Page 11
ix
فهبء Âmana as-Sufahȃ’u : أمهانس
انريه Inna al-ladzîna : إن
كعوانس : wa ar-rukka’i
d. Ta Marbuthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata
sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh:
al-Af`idah : الأفئدة
الإسلميت al-Jȃmi’ah al-Islȃmiyyah : انجبمعت
Sedangkan ta marbuthah yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (isim), maka dialih aksarakan menjadi
huruf “t”. Contoh:
Âmilatun Nashibah’: عبمهتوبصبت
انك بسى al-Âyat al-Kubrȃ : الٱيت
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan
tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan
yang Disempurnakan (EYD) Bahasa Indonesia, seperti penulisan
awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan
lain-lain. Katentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih
aksara ini seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan
ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata
sandang maka huruf yang ditulis kapital adalah awal namadiri, bukan
kata sandangnya. Contoh: „Ali Hasan al-„Aridh, al-„Asqallani, al-
Farmawi dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Alqur‟an dan
nama-nama surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-
Qur‟an, Al-Baqarah, Al-Fatihah dan seterusnya.
Page 12
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN PENULIS .................................................................. iii
MOTTO ................................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
ABSTRAK ............................................................................................................ xv
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 7
D. Perumusan Masalah ................................................................................ 7
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7
G. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 7
H. Sistematika Penulisan.............................................................................. 14
BAB II: KAJIAN TEORI
A. Self Control (Kontrol Diri) ........................................................................ 16
1. Pengertian Self Control (Kontrol Diri) .............................................. 16
2. Aspek-Aspek Self Control (Kontrol Diri) ......................................... 22
a. Cognitive Control (Kontrol Pengetahuan) .................................. 22
b. Behavior Control (Kontrol Perilaku) .......................................... 23
c. Decision Control (Kontrol Keputusan) ....................................... 24
Page 13
xi
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Self Control (Kontrol Diri) ....... 25
B. Karakteristik Siswa SMA .......................................................................... 26
C. Kontribusi Guru Pendidikan Agama Islam ............................................... 31
1. Pengertian Kontribusi ......................................................................... 31
2. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam ........................................ 32
3. Pengertian Pendidikan Agama Islam.................................................. 37
4. Tujuan Pendidikan Agama Islam ....................................................... 40
5. Tugas Guru Pendidikan Agama Islam ................................................ 43
6. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam ...................................... 44
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 50
B. Jenis dan Desain Penelitian ..................................................................... 50
C. Sumber Data ............................................................................................ 52
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 53
E. Teknik Analisis Data ............................................................................... 59
F. Uji Keabsahan Data................................................................................. 61
BAB IV: HASIL PENELITIAN
A. Profil Sekolah Menengah Atas Dua Mei ................................................ 65
1. Identitas Sekolah SMA Dua Mei ..................................................... 65
2. Sejarah Berdirinya SMA Dua Mei .................................................. 65
3. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Dua Mei ............................................ 67
4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Dua Mei ........................ 69
5. Siswa SMA Dua Mei ....................................................................... 71
6. Sarana dan Prasarana SMA Dua Mei ............................................... 72
7. Struktur Organisasi SMA Dua Mei .................................................. 73
8. Ekstrakulikuler SMA Dua Mei ........................................................ 73
Page 14
xii
B. Analisis Kontribusi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam
Mengembangkan Self Control (Kontrol Diri) Pada Siswa di SMA
Dua Mei ................................................................................................... 74
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 90
B. Saran ........................................................................................................ 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Page 15
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara .................................................... 56
Tabel 3.2 Jenis Dokumentasi ........................................................ 60
Tabel 4.1 Guru dan Tenaga Kependidikan SMA Dua Mei ........... 68
Tabel 4.2 Siswa SMA Dua Mei .................................................... 70
Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana SMA Dua Mei ............................ 71
Page 16
xiv
DAFTAR GAMBAR
4.1 Struktur Organisasi SMA Dua Mei ......................................... 72
4.2 Jadwal Kegiatan Hari Jum‟at Sekolah..................................... 77
4.3 Wawancara Kepala Sekolah SMA Dua Mei ........................... 79
4.4 Kegiatan Pembelajaran PAI .................................................... 81
4.5 Kegiatan Ceramah Agama di SMA Dua Mei .......................... 83
4.6 Wawancara Guru PAI ............................................................. 85
4.7 Wawancara Siswa SMA Dua Mei ........................................... 88
Page 17
xv
ABSTRAK
Nama Laila Nur Habibah, Judul Skripsi “Kontribusi Guru Pendidikan
Agama Islam (PAI) dalam Mengembangkan Self Control (Kontrol Diri)
Siswa di SMA Dua Mei Ciputat”. Program Studi Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Tahun
2020. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kontribusi guru
Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan self control (kontrol diri)
pada siswa di SMA Dua Mei Ciputat. Jenis Penelitian yang digunakan
merupakan jenis penelitian kualitatif atau bersifat non statistik. Penelitian
kualitatif adalah penelusuran secara intensif menggunakan prosedur ilmiah
untuk menghasilkan kesimpulan naratif baik tertulis maupun lisan
berdasarkan analisis data tertentu. Sumber data dalam penelitian adalah
subjek dari mana data dapat diperoleh. Subjek penelitian adalah guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) SMA Dua Mei. Menurut Averill dalam M.
Ghufron menyebutkan kontrol diri dengan sebutan kontrol personal yaitu
kontrol perilaku (behavior control), kontrol kognitif (cognitive control) dan
mengontrol keputusan (decision control). Kesimpulan dari penelitian ini
adalah guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Dua Mei Ciputat sudah
cukup berkontribusi dalam mengembangkan self control (kontrol diri) siswa
di SMA Dua Mei Ciputat. Hal ini dapat dilihat bahwa guru PAI sudah
berupaya dalam mengembangkan setiap aspek dalam self control (kontrol
diri) yaitu Aspek kontrol pengetahuan (cognitive control) dengan
memberikan informasi lebih mengenai pengetahuan tentang agama Islam
dengan cara mengintegrasikan materi pembelajaran PAI dengan keadaan
sekitar, kemudian aspek kontrol perilaku (behavior control) guru PAI
memberikan pembiasaan baik kepada siswa di dalam maupun di luar kelas,
seperti disiplin, membiasakan siswa shalat berjamaah, serta aspek kontrol
keputusan (decision control) yaitu siswa diberi kesempatan untuk
berpendapat pada saat diskusi yang dilakukan dengan bimbingan guru PAI,
guru PAI juga memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa yang
melanggar peraturan sekolah. Dari berbagai kontribusi guru Pendidikan
Agama Islam (PAI) tentu sangat berpengaruh terhadap perkembangan self
control (kontrol diri) siswa, hal ini dapat dilihat dari pembiasaan yang
diterapkan oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat memberikan
perubahan yang positif terhadap siswa, seperti siswa memiliki kesadaran
dalam beribadah dan mengikuti kegiatan keagamaan tanpa ada paksaan dari
guru PAI, siswa memiliki rasa percaya diri, dan membuat siswa menjadi
lebih tertarik untuk memperdalam ilmu agama Islam.
Kata kunci: Kontribusi Guru, PAI dan Kontrol Diri
Page 18
xvi
ABSTRACT
Name Laila Nur Habibah, Thesis Title "The Contribution of Islamic
Religious Education Teachers (PAI) in Developing Student Self Control
in SMA Dua Mei Ciputat". Islamic Education Study Program, Tarbiyah
Faculty, Al-Qur'an Institute of Sciences (IIQ) Jakarta, 2020. This study
aims to describe the contribution of Islamic Religious Education teachers in
developing self-control in students at SMA Dua Mei Ciputat. This type of
research is a type of qualitative or non-statistical research. Qualitative
research is an intensive search using scientific procedures to produce
narrative conclusions both written and oral based on analysis of certain data.
Sources of data in research are the subjects from which data can be obtained.
The research subject was the Islamic Religious Education (PAI) teacher at
SMA Dua Mei. According to Averill in M. Ghufron, self control is called
personal control, namely behavior control, cognitive control and decision
control. The conclusion of this study is that the teachers of Islamic Religious
Education (PAI) at SMA Dua Mei Ciputat are sufficient to contribute in
developing self-control for students at SMA Dua Mei Ciputat. It can be seen
that the PAI teacher has tried to develop every aspect of self-control, namely
the cognitive control aspect by providing more information about knowledge
about Islam by integrating PAI learning material with the surrounding
conditions, then the control aspect. The behavior (behavior control) of
Islamic Education teachers provides habituation both to students inside and
outside the classroom, such as discipline, accustoming students to praying in
congregation, as well as aspects of decision control, where students are given
the opportunity to have an opinion during discussions conducted with the
guidance of the PAI teacher. PAI teachers also provide guidance and
direction to students who violate school regulations. From the various
contributions of Islamic Religious Education (PAI) teachers, it is certainly
very influential on the development of student self-control, this can be seen
from the habituation applied by Islamic Religious Education (PAI) teachers
can provide positive changes to students, such as students having awareness
in worshiping and participating in religious activities without coercion from
the PAI teacher, students have self-confidence, and make students more
interested in deepening the knowledge of Islam.
Keywords: Teacher Contribution, Islamic Education and Self-Control
Page 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru menjadi sumber yang dapat menghantarkan para
siswanya menuai hasil yang diharapkan. Menurut pasal 1 UU No.14
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, yang dimaksud guru adalah
pendidik profesional dan tugas utamanya mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.1
Masa transisi anak-anak menuju dewasa menghadapkan
mereka kepada situasi yang dewasa. Pada masa ini konflik yang
terjadi dapat menyebabkan timbulnya perilaku-perilaku yang tidak
sewajarnya dan apabila tidak terkontrol akan menjadi kenakalan
remaja.2
Remaja yang banyak melakukan tindakan kenakalan biasanya
berusia 15-19 tahun , dibanding usia-usia lain. Di usia itulah remaja
paling banyak melakukan tindakan kenakalan. Biasanya anak-anak
seperti itu kurang memiliki pengendalian diri. Mereka tidak dapat
mengatur dirinya sendiri dan suka meremehkan orang lain.3
Remaja sebagai individu sedang berada dalam proses
berkembang atau menjadi (becoming), yaitu berkembang kearah
kematangan atau kemandirian. Remaja memerlukan bimbingan
karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan
1 UU SISDIKNAS No.20 Tahun2003 Pendidikan Nasional
2 Ivong Rusdiyanti, Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Kenakalan Pada Remaja
di Yayasan Wagas Limpua Banjarmasin, Vol. 3, No. 1, Agustus 2019, lih.
journal.umbjm.ac.id/index.php/healty 3 Vina Dwi Laning, Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya, (Klaten: Penerbit
Cempaka Putih, 2018), h.6
Page 20
2
tentang dirinya dan lingkungannya serta pengalaman dalam
menentukan arah kehidupannya untuk mencapai kematangan.4
Arus globalisasi yang diikuti dengan perkembangan teknologi
memberikan berbagai pengaruh yang cukup besar terhadap keadaan
masyarakat, terutama pada kalangan remaja. Perbuatan-perbuatan
negatif remaja merupakan perbuatan yang harus dicegah dan dihindari
agar tidak menimbulkan masalah.
Dunia pendidikan dewasa ini menghadapai berbagai masalah
yang sangat komplek yang perlu mendapatkan perhatian, salah
satunya adalah masalah kesiswaan yang menyebabkan menurunnya
tata krama sosial dan etika moral dalam praktek kehidupan sekolah
yang mengakibatkan sejumlah peristiwa negatif yang merisaukan
masyarakat. Peristiwa tersebut antara lain semakin maraknya berbagai
penyimpangan norma kehidupan agama dan sosial yang terwujud
dalam bentuk kenakalan siswa di sekolah seperti, kurang hormat
kepada guru dan karyawan, kurang berdisiplin terhadap waktu dan
tidak mengikuti peraturan, perkelahian antar pelajar, merokok di
sekolah dan lain sebagainya.
Berbagai permasalahan yang sering muncul diakibatkan oleh
ketidakmampuan individu dalam mengendalikan diri. Menekankan
pada kemampuan dalam mengolah diri perlu diberikan bekal untuk
membentuk pola perilaku pada individu yang mencakup dari
keseluruhan proses yang membentuk individu yang berupa
pengaturan fisik, psikologis dan perilaku.5
4 Ramadona Dwi Marsela, Kontrol diri Definisi dan Faktor, Vol.3, No.2, Agustus
2019, lih. http://journal.umtas.ac.id/index.php/innovative counseling 5 Ramadona Dwi Marsela, Kontrol diri Definisi dan Faktor, Vol.3, No.2, Agustus
2019, lih. http://journal.umtas.ac.id/index.php/innovative counseling
Page 21
3
Di sekolah kenakalan siswa menjadi tanggung jawab sekolah
dalam mengelolanya. Guru sebagai salah satu komponen dari sekolah,
seharusnya bukan hanya menitik beratkan pada memberikan ilmu
kepada siswanya tetapi juga harus bisa membentuk karakter siswa
yang baik.
Kenakalan menunjuk pada perilaku yang berupa
penyimpangan atau pelanggaran pada norma yang berlaku. Ditinjau
dari segi hukum, kenakalan merupakan pelanggaran terhadap hukum
yang belum bisa dikenai hukuman pidana sehubungan dengan
usianya. Perilaku meyimpang pada remaja pada umumnya merupakan
kegagalan sistem kontrol diri terhadap impuls-impuls yang kuat dan
dorongan-dorongan instingtif. Impuls-impuls, dorongan primitif dan
sentimen tersebut disalurkan lewat perilaku kejahatan, kekerasan
agresi dan sebagainya yang dianggap mengandung nilai lebih oleh
kelompok remaja tersebut.6
Kontrol diri merupakan suatu kecakapan individu dalam
kepekaan membaca situasi diri dan lingkungannya.7 Maka dapat
diartikan bahwa kontrol diri juga merupakan pengendalian tingkah
laku dengan melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu
sebelum melakukan atau memutuskan sesuatu. Semakin tinggi kontrol
diri maka akan semakin bagus pengendalian terhadap tingkah laku.
Dalam Islam Kontrol diri juga dijelaskan pada surat Al-Anfal
ayat 72 tentang Mujahadatunnafs (kontrol diri). Terkait hal ini Allah
Swt. berfirman :
6 Siti Hartinah, Pengembangan Peserta Didik,(Bandung: Refika Aditama, 2011),
h.151 7 M. Nur Ghufron, Teori-Teori Psikologi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h.21
Page 22
4
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah
serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan
orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan
pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu
sama lain lindung-melindungi. dan (terhadap) orang-orang
yang beriman, tetapi belum berhijrah, Maka tidak ada
kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum
mereka berhijrah. (akan tetapi) jika mereka meminta
pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama,
Maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap
kaum yang telah ada Perjanjian antara kamu dengan mereka.
dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-
Anfal: 72)
Sesungguhnya Islam itu adalah agama tentang pengendalian
diri. Kita pasti akan selalu mempunyai pemikiran untuk menjudge
seseorang baik atau buruk, menilai dari sisi positif dan negatif apapun
yang dilakukan oleh orang tersebut. Kita harus dapat mengendalikan
pengekspresian pemikiran itu dalam kehidupan sosial, karena yang
Page 23
5
dinilai adalah perbutan bukan apa yang masih dalam pemikiran atau
sekedar niat.8
Pada hari senin tanggal 7 September 2019, peneliti
melaksanakan kegiatan pratik Pengenalan Lapangan Persekolahan II
(PLP II) di SMA Dua Mei Ciputat. Sebelum mendapatkan tugas
mengajar di kelas, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMA Dua
Mei meminta untuk mengamati pembelajaran di kelas XII IPA 1 guna
memberikan pengetahuan mengenai pembiasaan apa saja yang
dilakukan sebelum dan ketika proses belajar mengajar. Selain
melaksanakan kegiatan praktik mengajar penulis juga menjadi guru
piket, membantu mengawasi ujian, membantu kegiatan program
organisasi siswa dan membantu kegitan-kegitan yang ada di sekolah.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMA
Dua Mei Ciputat, peneliti menemukan ada tiga orang siswa yang ikut
melakukan aksi mahasiswa yang menggelar demonstrasi di gedung
DPR dan MPR pada tanggal 19 September 2019, hal ini diketahui
oleh pihak sekolah dari laporan polisi yang mengawasi aksi
demonstrasi mahasiswa tersebut. Pada tanggal 20 September 2019 ke
tiga siswa tersebut disidang dan diberikan bimbingan bahwa apa yang
telah dilakukannya adalah tindakan yang salah. Pada saat itu peneliti
melihat guru Pendidikan Agama Islam (PAI), Wakasek bagian
kesiswaan dan Wakasek bagian kurikulum yang memberikan
bimbingan kepada ke tiga siswa tersebut.
Peneliti melakukan pengamatan selama proses kegiatan pratik
Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II) di SMA Dua Mei
Ciputat yaitu, peneliti menemukan bahwa guru PAI di SMA Dua Mei
8 Kompasiana, “Islam dan Pengendalian Diri”, 22 Oktober 2016, Pukul 12.55 WIB
lih. http://www.kompasiana.com/
Page 24
6
banyak berkontribusi dalam kegiatan keagamaan di sekolah, guru PAI
di SMA Dua Mei juga sangat memperhatikan kedisiplinan siswa, hal
ini dapat dilihat ketika guru PAI menjadi guru piket setiap hari rabu
dan ketika kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Peneliti melihat
bahwa guru PAI di SMA Dua Mei sangat tegas ketika ada siswa yang
datang terlambat, siswa diberi hukuman dengan hafalan surat-surat
pendek dan berdiri beberapa menit untuk memberikan kesadaran
kepada siswa tersebut.
Hasil pengamatan tersebut penulis tertarik untuk mengetahui
bagaimana mengembangkan self control (kontrol diri) dengan
pembiasaan serta kegiatan-kegiatan keagamaan yang diupayakan guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Dua Mei Ciputat. Dari Hasil
pengamatan tersebut peneliti ingin melakukan penelitian dengan
judul “Kontribusi Guru Pendidikan Agama Islam dalam
Mengembangkan Self Control (Kontrol Diri) Siswa di SMA Dua
Mei Ciputat”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah penulis paparkan di
atas, maka penulis perlu mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Siswa tidak disiplin dan meremehkan peraturan sekolah
2. Guru tidak dihormati
3. Emosi siswa yang masih labil sehingga siswa berperilaku tidak
terpuji
4. Perilaku siswa yang belum mampu memiliki kemampuan
mengontrol diri di sekolah
5. Pentingnya bimbingan guru dalam mengembangkan pengendalian
diri siswa di sekolah.
Page 25
7
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis
membatasi masalah yang akan diteliti dan dibahas yaitu:
1. Perilaku siswa yang belum mampu memiliki kemampuan
mengontrol diri di sekolah
2. Pentingnya bimbingan guru dalam mengembangkan pengendalian
diri siswa di sekolah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat penulis rumuskan
permasalahan utama yang menjadi kajian penelitian yaitu:
“Bagaimakah kontribusi guru Pendidikan Agama Islam dalam
mengembangkan self control (kontrol diri) siswa di SMA Dua Mei
Ciputat?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan kontribusi guru Pendidikan Agama Islam dalam
mengembangkan self control (kontrol diri) siswa di SMA Dua Mei
Ciputat”.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis untuk menambah pengetahuan mengenai
pentingnya kontribusi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam
mengembangkan self control (kontrol diri) siswa di sekolah
2. Secara Praktis untuk mengembangkan self control (kontrol diri)
siswa di sekolah
G. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah kajian literatur yang relevan dengan
pokok bahasan penelitian yang akan dilakukan., atau bahkan
memberikan inspirasi dan mendasari dilakukannya penelitian. Dalam
Page 26
8
berbagai literatur yang penulis telah baca, adapun bahan-bahan
bacaan yang berkaitan dengan penelitian ini dan dapat menjadikan
bahan telaah penulis, antara lain:
1. Penelitian dari Vika Sanjaya, NIM 2811123226 Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulung Agung tahun 2016
tentang “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa Di SMAN 1
Rejotangan Tulungagung Tahun Ajaran 2015/2016.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian
ini termasuk untuk mengetahui mengetahui upaya guru PAI dalam
meningkatkan kedisiplinan belajar siswa. Untuk mengetahui
faktor pendukung dan penghambat upaya guru PAI dalam
meningkatkan kedisiplinan belajar siswa. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif kualitatif tenik penumpulan datanya
menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam
teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah upaya guru Pendidikan Agama
Islam dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di SMAN 1
Rejotangan Tulungagung adalah dengan menggunakan usaha
penekanan pada siswa melalui kegiatan-kegiatan pembiasaan
pembelajaran PAI di masjid agar mereka dapat disiplin ketika
mengikuti kegiatan pembelajaran secara optimal, di mana guru
PAI di sana selalu membawa murid nya ke masjid untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Di antara pembiasaan
penerapan kedisiplinan belajar yang diarahkan oleh guru seperti
tradisi sapa, salam, senyum, ketika berada dilingkungan sekolah,
Page 27
9
sebelum memulai pembelajaran PAI siswa disuruh untuk
membersihkan halaman masjid, setelah itu siswa selalu dibiasakan
untuk selalu bersuci dengan berwudhu sebelum melaksanakan
ibadah sholat dan membaca Al-Qur‟an, contoh kegiatan ibadah
yakni sholat dhuha berjamaah dan menghafal surat-surat pendek,
dilanjutkan dengan hafalan asmaul husna dan doa setelah shalat
dhuha dan pada waktu siang siswa melaksanakan shalat dzuhur
berjamaah di masjid. Dengan pembiasaan yang dilakukan di
dalam masjid, secara tidak langsung siswa akan terlatih untuk
hidup disiplin di sekolah, dan dalam hal berpakaian di sana bagi
siswa perempuan dapat terbiasa untuk belajar menutup auratnya
dengan berhijab dan bagi peserta didik putra bisa terbiasa
berpakaian rapih dan berambut pendek ketika berada di
lingkungan sekolah.
Persamaan Skripsi Vika Sanjaya dengan peneliti adalah
sama-sama meneliti tentang Guru Pendidikan Agama Islam.
Sedangkan perbedaan skripsi Vika Sanjaya meneliti tentang upaya
guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan
belajar siswa di SMAN 1 Rejotangan Tulungagung, sedangkan
peneliti meneliti tentang kontribusi guru Pendidikan Agama Islam
dalam mengembangkan self control (kontrol diri) siswa di SMA
Dua Mei Ciputat.
2. Penelitian dari Baiq Isna Kurniasih, NIM 153.144.122 Jurusan
Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram tahu 2018
tentang “Peran Guru BK Dalam Meningkatkan Self Control
Siswa Di MA Nurusslam Reak, Tanak Awu, Kec. Pujut, Kab.
Loteng”.
Page 28
10
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian
ini termasuk untuk mengetahui bagaimana peran guru BK dalam
meningkatkan Self Control Siswa Di MA Nurusslam Reak, Tanak
Awu, Kec. Pujut, Kab. Loteng, Apa yang menjadi faktor
pendukung dan faktor penghambat dalam meingkatkanSelf
Control Siswa Di MA Nurusslam Reak, Tanak Awu, Kec. Pujut,
Kab. Loteng. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif kualitatif tenik penumpulan datanya
menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam
teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah peran guru BK dalam
meningkatkan Self Control Siswa Di MA Nurusslam Reak sudah
baik, karena guru BK memberikan beberapa kegiatan kepada
siswa agar kontrol diri dari siswa bisa lebih baik walaupun butuh
proses yang lama. Dengan pemberian layanan bimbingan
konseling dan pendekatan kepada kepada siswa di sekolah
diharapkan mampu memberikan dampak yang positif terhadap
perkembangan perilaku siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Self Control Siswa adalah faktor lingkungan sekitar dan
pergaulan.
Persamaan Skripsi Baiq Isna Kurniasih dengan peneliti
adalah sama-sama meneliti tentang Self Control (kontrol diri)
Siswa. Sedangkan perbedaan skripsi Baiq Isna Kurniasih meneliti
tentang peran guru BK dalam meningkatkan Self Control Siswa di
MA Nurusslam Reak, Tanak Awu, Kec. Pujut, Kab. Loteng,
sedangkan peneliti meneliti tentang kontribusi guru Pendidikan
Agama Islam dalam mengembangkan self control (kontrol diri)
siswa di SMA Dua Mei Ciputat.
Page 29
11
3. Penelitian dari Arifa Yuningsih, NIM 1721143062 Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung Tahun 2018
tentang “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Meningkatkan Self Control (Kendali Diri) Siswa Melalui
Kegiatan Pondok Pesantren Di SMP Islam Munjungan
Trenggalek”.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian
ini termasuk untuk mengetahui upaya guru PAI dalam
meningkatkan behavioral control (kontrol perilaku), cognitive
control (kontrol pengetahuan), decision control (kontrol
keputusan) siswa melalui kegiatan pondok pesantren. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
tenik penumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara
dan dokumentasi. Observasi digunakan untuk mengetahui secara
langsung kegiatan pondok yang dilakukan. Sedangkan
dokumentasi dan wawancara digunakan untuk menggali lebih
dalam tentang respondeen dan dokumen sekolah dan pondok.
Hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa upaya
guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan self control
(kendali diri) siswa melalui kegiatan pondok pesantren dilakukan
secara maksimal, yaitu guru PAI meningkatkan behavioral
control (kontrol perilaku) dengan berbagai macam kegiatan untuk
meminimalisir siswa menggunakan waktunya untuk melakukan
kegiatan yang sia-sia, uapa guru PAI dalam meningkatkan
cognitive control (kontrol pengetahuan) dengan memberikan
pemahaman menggunakan bahasa sehari-hari agar mereka tidak
asing dengan bahasa yang digunakan guru dalam menerangkan
Page 30
12
materi, upaya guru PAI dalam meningkatkan decision control
(kontrol keputusan) yaitu dengan memberikan siswakesempatan
untuk menunjukkan potensinya dalam suatu majlis kegiatan
pondok pesantren.
Persamaan Skripsi Arifa Yuningsih dengan peneliti adalah
sama-sama meneliti tentang Self Control (kontrol diri) Siswa.
Sedangkan perbedaan skripsi Arifa Yuningsih meneliti tentang
meningkatkan Self Control (Kendali Diri) siswa melalui kegiatan
Pondok Pesantren di SMP Islam Munjungan Trenggalek
sedangkan peneliti meneliti tentang kontribusi guru Pendidikan
Agama Islam dalam mengembangkan self control (kontrol diri)
siswa di SMA Dua Mei Ciputat.
4. Penelitian dari Mastura Ika, NIM 1416212495 Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu Tahun 2018 tentang “Upaya Guru
Pendidikan Agama Islam Mengembangkan Self Control Remaja
Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kota Bengkulu”.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian
ini termasuk untuk mendeskripsikan upaya guru PAI dalam
mengembangkan self control remaja di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 3 Kota Bengkulu. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif tenik
penumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Dalam teknik analisis data menggunakan deskriptif
kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah menunjukkan upaya guru PAI
dalam mengembangkan self control remaja di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 3 Kota Bengkulu dilakukan dalam proses
Page 31
13
pembelajaran PAI dan dalam kegiatan keagamaan di sekolah.
Dalam proses pembelajaran PAI guru mengaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan self control
siswa seperti tanggung jawab, jujur, sopan santun dan menghargai
orang lain.
Persamaan Skripsi Mastura Ika dengan peneliti adalah
sama-sama meneliti tentang Self Control (kontrol diri) Siswa.
Sedangkan perbedaan skripsi Mastura Ika meneliti tentang
Mengembangkan Self Control Remaja di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 3 Kota Bengkulu, sedangkan peneliti meneliti
tentang kontribusi guru Pendidikan Agama Islam dalam
mengembangkan self control (kontrol diri) siswa di SMA Dua
Mei Ciputat.
5. Penelitian dari Hani Qisthina, NIM 12311351 Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tabiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)
Jakarta tahun 2018 tentang “Strategi Guru Pendidikan Agama
Islam dalam Meningkatkan Self Control Remaja Studi Kasus di
SMA Negeri 70 Jakarta”.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian
ini termasuk untuk mendeskripsikan strategi guru Pendidikan
Agama Islam dalam meningkatkan Self Control. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif tenik
penumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Dalam teknik analisis data menggunakan deskriptif
kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah Strategi Guru Pendidikan
Agama Islam sangatlah berpengaruh dengan baik dengan apa
yang sudah diterapkan sehingga siswa lebih terkontrol dirinya dan
Page 32
14
emosinya sebagaimana yang sudah terbukti dari hal yang ekstrim
seperti tauran sudah tidak terlihat lagi yang berarti anak sudah
mulai terbiasa hidup dengan peraturan dan kegiatan keagamaan
serta langsung dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Persamaan Skripsi Hani Qisthina dengan peneliti adalah
sama-sama meneliti tentang Self Control (kontrol diri). Sedangkan
perbedaan skripsi Hani Qisthina meneliti tentang strategi guru
Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan Self Control
remaja di SMA Negeri 70 Jakarta, sedangkan peneliti meneliti
tentang kontribusi guru Pendidikan Agama Islam dalam
mengembangkan self control (kontrol diri) siswa di SMA Dua
Mei Ciputat.
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masing bab
memiliki sub bab tersendiri. Walaupun terpisah melalui masing-
masing bab, skripsi adalah satu kesatuan yang utuh.
BAB I PENDAHULUAN, Pendahuluan yang memuat latar
belakang masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah,
Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan
Pustaka, Metodologi Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI, Bab ini mengenai tentang Guru
Pendidikan Agama Islam bagimana kompetensi Guru Pendidikan
Agama Islam, pengertian mengenai Self Control (Kontrol Diri) pada
Siswa, Aspek-Aspek Self Control (Kontrol Diri), Faktor-Faktor yang
mempengaruhi Self Control (Kontrol Diri), serta karakteristik siswa
SMA.
BAB III METODE PENELITIAN, Bab ini berisi uraian
yang menjelaskan secara rinci bagaimana tahapan suatu penelitian
Page 33
15
dilakukan (metodologi penelitian). Yakni mencakup tentang Tempat
dan Waktu Penelitian, Pendekatan Penelitian, Sampel/sumber data
(kecil, purposive, berkembang selama proses penelitian), Teknik
Penelitian (Observasi, Interview/Wawancara, Dokumentasi, Analisis
Data (Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian, Induktif,
Mencari pola, model, tema, dan teori).
BAB IV HASIL PENELITIAN, Bab ini menguraikan hasil
penelitian secara rinci meliputi Deskriptif Data, Dokumen Pribadi,
Catatan Lapangan, Ucapan dan Tindakan Responden, dan lain-lain.
BAB V PENUTUP, Bab ini menguraikan kesimpulan yang
meliputi: Kesimpulan dan Saran.
Page 34
90
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis penelitian, maka peneliti menyimpulkan
bahwa guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Dua Mei Ciputat
sudah cukup berkontribusi dalam mengembangkan self control
(kontrol diri) siswa di SMA Dua Mei Ciputat. Hal ini dapat dilihat
bahwa guru PAI sudah berupaya dalam mengembangkan setiap
aspek dalam self control (kontrol diri) yaitu Aspek kontrol
pengetahuan (cognitive control) dengan memberikan informasi lebih
mengenai pengetahuan tentang agama Islam dengan cara
mengintegrasikan materi pembelajaran PAI dengan keadaan sekitar,
kemudian aspek kontrol perilaku (behavior control) guru PAI
memberikan pembiasaan baik kepada siswa di dalam maupun di luar
kelas, seperti disiplin, membiasakan siswa shalat berjamaah, serta
aspek kontrol keputusan (decision control) yaitu siswa diberi
kesempatan untuk berpendapat pada saat diskusi yang dilakukan
dengan bimbingan guru PAI, guru PAI juga memberikan bimbingan
dan arahan kepada siswa yang melanggar peraturan sekolah.
Dari berbagai kontribusi guru PAI tentu sangat berpengaruh
terhadap perkembangan self control (kontrol diri) siswa, hal ini dapat
dilihat dari pembiasaan yang diterapkan oleh guru PAI dapat
memberikan perubahan yang positif terhadap siswa, seperti siswa
memiliki pengalaman dengan terbiasa menjadi muadzin dan imam,
siswa memiliki kesadaran dalam beribadah dan mengikuti kegiatan
keagamaan tanpa ada paksaan dari guru PAI, siswa memiliki rasa
percaya diri, dan membuat siswa menjadi lebih tertarik untuk
memperdalam ilmu agama Islam.
Page 35
91
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti mempunyai
saran yang diajukan kepada:
1. Kepala Sekolah, hendaknya menambah program sekolah
mengenai pengembangan self control (kontrol diri) seperti
pembiasaan shalat dhuha dan sebaginya.
2. Guru, hendaknya saling bekerja sama dalam
mengembangkan self control siswa di sekolah
3. Siswa, hendaknya mengikuti setiap arahan yang diberikan
oleh guru di sekolah.
4. Orang Tua/ Wali Murid, hendaknya melakukan kerjasama
kepada pihak sekolah agar memperhatikan perkembangan
siswa di rumah.
5. Peneliti selanjutnya, bagi peneliti selanjutnya hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan, peneliti
selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan mengganti
metode penelitian kuantitatif agar peneliti mampu
mengetahui efektifitas dari upaya yang dilakukan guru
PAI.
Page 36
DAFTAR PUSTAKA
A. Octavia, Shilphy. Motivasi Belajar dalam Perkembangan Remaja.
Yogyakarta: Deepublish. 2020.
Afiattresna Octavia, Shilphy. Sikap dan Kinerja Guru Profesional.
Yogyakarta: Deepublish. 2019.
Ahyan Yusuf Sya‟bani, Mohammad. Profesi Keguruan Menjadi Guru yang
Religius dan Bermartabat. Gresik: Caremedia Communication.
2018.
Ainy, Lathiifa. “Perlukah Seseorang Memiliki Self Control”, 1 Mei 2018 lih.
https://www.kompasiana.com/lathiefaainy
Akrom, Mizanul. Pendidikan Islam Kritis, Pluralis dan Kontekstual. Bali: CV
Mudilan Group. 2019.
Alexander Repi, Andhika. Aku Remaja yang Positif. Jakarta: PT Gramedia.
2018.
Ali dan Mohammad Anshori, Mohammad. Psikologi Remaja Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2018.
Ali, Mohammad. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT Imperial
Bhakti Utama. 2009.
Andiani, Krisna. Kontrol diri, 28 November 2018, lih
https://kupdf.net/download/kontrol-diri
Anwar, Muhammad. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Prenadamedia
Group. 2018.
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2014.
B Uno dan Nina Lamatenggo, Hamzah. Tugas guru dalam pembelajaran
Aspek yang Mempengaruhi. Jakarta: Bumi Aksara. 2016.
Bahri Djamarah, Syaiful. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
2015.Caterine Perdani, Widaya. Etika Profesi Pendidikan Generasi
Milenial 4.0. Malang: UB Press. 2019.
Page 37
Darajat, Zakkiyah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang. 2005.
Darmadi, Guru Abad 21.Jakarta: Guepedia. 2018.
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya. 2009.
Dewi Yuhana Ningtyas, Sari. “Hubungan antara Self Control dengan
Internet Addiction pada Mahasiswa”, Vol. 1, No.1, Juni 2012 lih.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/epj
Dwi Laning, Vina. Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya. Klaten:
Penerbit Cempaka Putih. 2018.
Dwi Marsela, Ramadona. Kontrol diri Definisi dan Faktor, Vol.3, No.2,
Agustus 2019, lih. http://journal.umtas.ac.id/index.php/innovative
counseling
George Jordan, William. The Kingship of Self Control. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. 2011.
Hidayat, Anwar .”Penjelasan Teknik Purposive Sampling Lengkap” Detail,
di akses pada 2 juni 2017, lih. https://www.statistikian.com/2017
Hidayat, Sholeh. Pengembangan Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya. 2017.
Ibrahim, Adzikra.“Konsep dan Pengertian Kontribusi”, lih
https://pengertiandefinisi.com/konsep-dan-pengertian-kontribusi/
Izzan, Ahmad. Membangun Guru Berkarakter. Bandung:
Humaniora. 2012.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lih
https://kbbi.web.id/kontribusi.html
Live Smart Indonesia, Pentingnya Self Management dan Self Control, 27
Januari 2020, lih, https://www.livesmartid.com/post/pentingnya-
self-management-self-control
Marta Wijayanti, Dian. Guru Zaman Now Guruku Sahabatku. Semarang:
Formaci. 2017.
Page 38
Morissan. Riset Kualitatif. Jakarta: Kencana. 2019.
Muhammad Nur Waffi dkk, Dzaki. Guru Masa Depanku. Tasikmalaya: Edu
Publisher. 2019.
Mulyasa, E. Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya. 2016.
Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber
Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana. 2012.
Nafi, Muhammad. Pendidik dalam Konsepsi Imam Al-Ghazali. Sleman:
Deepublish. 2017.
Nasikhul Abid, Muhammad. “Pengertian Pendidikan Agama Islam
Lengkap”, diakses pada 19 September 2017, lih.
https://dosenmuslim.com/pendidikan/pengertian-pendidikan-agama-
islam-3/ Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Prenada
Media. 2010.
Nata, Abuddin. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Bandung: Angkasa 2003.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. 2013.
Ni‟am Sholeh, Asrorun. Membangun profesionalitas guru. Jakarta: Elsas.
2016.
Nizar dan Zainal Efendi Hasibuan, Samsul. Pendidik Ideal. Depok:
Prenadamedia Group. 2018.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana. 2011.
Normawati dkk, Syarifah. Etika dan Profesi Guru. Riau: PT. Indragiri Dot
Com. 2019.
Nur Ghufron, M. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2010.
Panca, Anang. “Arti dan Contoh Kontribusi”, diakses pada 23 Mei 2016, lih
https://any.web.id/ari-dan-contoh-kontribusi.info
Purwanto, Ngalim. Psikologi pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
2013.
Page 39
Putra dan Santi Lisnawati, Nusa. Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama
Islam. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. 2012.
Putra Daulay, Haidar. Pendidikan Islam dalm Prespektif Filsafat. Jakarta:
Kencana. 2014.
Rahmat, Abdul. Kearifan Cinta Sang Guru. Bandung: MQS Publishing.
2010.
Raka, Gede. Pendidikan Karakter di Sekolah dari Gagasan ke Tindakan.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 2011.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia. 2019.
Rifma, Optimalisasi Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru. Jakarta:
Kencana. 2016.
Rofa‟ah, Pentingnya Kompetensi Guru dalam Kegiatan Pembelajaran dalam
Perspektif Islam. Yogyakarta: Deepublish. 2016.
Roqib, Moh. Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif di
Sekolah. Yogyakarta: Lkis Yogyakata. 2010.
Rukin, Metodologi Penelitian Kualitatif. Takalar: Yayasan Amhar Cendekia
Indonesia. 2019.
Rusdiyanti, Ivong. Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Kenakalan Pada
Remaja di Yayasan Wagas Limpua Banjarmasin, Vol. 3, No. 1,
Agustus 2019, lih. journal.umbjm.ac.id/index.php/healty
Sagala, Syaiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bandung: Alfabeta. 2013.
Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta:
Kencana. 2013.
Saranailmu, “Pengertian Kontribusi Secara Umum Lengkap”, diakses pada 9
Agustus 2019,lih http://www.weschool.id/pengertian-kontribusi-
secara-umum-lengkap/
Page 40
Saroni, Muhammad. Personal Branding Guru: Meningkatkan Kualitas dan
Profesionalitas Guru. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2011.
Saudagar dan Ali Idrus, Fachruddin. Pengembangan Profesionalitas Guru.
Jakarta: Gaung Persada. 2011.
Shofiyuddin, Ahmad. “Problematika Guru PAI dalam Membina Perilaku
Sosial Siswa”, Vol.2, No. 1, Maret 2019, lih. ejournal.iai-tabah.ac.id
Suhada, Idad. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya. 2017.
Sulhan, Najib. Guru yang Berhati Guru. Jakarta: Zikrul Hakim. 2016.
Sumarno, “Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Membangun Karakter
Peserta Didik”, Vol.1, No. 1, Tahun 2016 lih. Jurnal Al Lubab
Suprihatiningrum, Jamil. Guru Profesional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
2014.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
2010.
Syaodih Sukmadinata, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya. 2013.
Tobroni, Memperbincangkan Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta:
Prenadamedia Group. 2018.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada pasal
10 ayat (1)
Universitas Psikologi, “Pengertian Self Control dan Aspek-Aspek Self
Control Menurut Para Ahli”, 24 Maret 2020, lih
https://www.universitaspsikologi.com/2020/03/pengertian-self-
control-dan-aspek-aspek-kontrol-diri.html?m=1
UU SISDIKNAS No.20 Tahun2003 Pendidikan Nasional
Wayan Suwendra, I. Metode Penelitian Kualitatif. Badung Bali: Nilacakra.
2018.
Page 41
Widiawati Kimbal, Rahel. Modal Sosial Industri Kecil Sebuah Studi
Kualitatif. Yogyakarta: Deepublish. 2015.
Wulandari, S. Perilaku Remaja. Semarang: Mutiara Aksara. 2019.
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam
Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana. 2013.
Page 42
BIOGRAFI PENULIS
Laila Nur Habibah lahir di Bekasi pada tanggal 6 Februari
1998, Anak pertama dari dua bersaudara, lahir dari
pasangan suami isteri Bapak Arbiansyah dan Ibu Neni
Muryanih. Bertempat tinggal di Jalan Tenggilis, Gg.
Mawaddah, Rt 003/ Rw 012, No. 64. Kelurahan Mustika
Jaya, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Provinsi
Jawa Barat.
Penulis menempuh pendidikan di TK Raudhatul Ummah di Jalan Bayan
Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi lulus pada tahun 2004. Kemudian
penulis melanjutkan pendidikan di SDN Mustika Jaya III di Jalan Raya
Musika Jaya, Kota Bekasi lulus pada tahun 2010. Kemudian melanjutkan
pendidikan di SMP Daar El-Falaah Mandalawangi, Pandeglang, Banten lulus
pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah
(MA) Ummul Quro‟ Al-Islami Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat lulus pada
tahun 2016. Setelah lulus dari MA penulis melanjutkan pendidikan di Institut
Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta lulus pada tahun 2020.