Cara pemupukan 6. PENGENDALIAN GULMA Penyiangan pertama dilakukan pada umur 14-21 hari, dan penyiangan kedua pada umur 35-40 hari Penyiangan secara manual menggunakan cangkul atau kored, bila memungkinkan dibantu dengan penyemproyan herbisida (propanil). 7. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT Hama dan penyakit antara lain blas, bercak daun, lalat bibit, lundi, wereng coklat, dan walang sangit. Pengendalian dengan pemupukan berimbang, menanan varietas tahan/toleran, dan mengguna-kan pestisida sesuai anjuran. 8. PANEN DAN PENANGANAN HASIL Apabila 90% gabah telah menguning atau umur 30-35 hari setelah berbunga, padi dapat dipanen. Setelah batang padi disabit segera dirontokkan menggunakan alat perontok, minimal pedal tresher yang sederhana. Gabah dikeringkan sampai kadar airnya + 12% (bila gabah digigit terasa keras dan berbunyi), kemudian digiling (diseleb) untuk dijadikan beras, atau disimpan menggunakan wadah yang bersih , tertutup dan bebas hama. Untuk mendapatkan mutu giling dan rendemen beras yang baik, diusahakan: (1) gabah harus seragam dan bersih, (2) gabah yang baru dikeringkan harus diangin-anginkan agar beras tidak pecah, dan (3) sebelum digiling gabah yang baru disimpan harus dijemur untuk menyeragam-kan kadar airnya. Keragaan padi gogo menjelang panen Apabila memerlukan benih padi gogo, dapat menghubungi Unit Produksi Benih Sumber (UPBS) BPTP Jawa Timur DI BAWAH TEGAKAN POHION DURIAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Cara pemupukan
6. PENGENDALIAN GULMA
Penyiangan pertama dilakukan pada umur 14-21 hari, dan penyiangan kedua pada umur 35-40 hari
Penyiangan secara manual menggunakan cangkul atau kored, bila memungkinkan dibantu dengan penyemproyan herbisida (propanil).
7. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Hama dan penyakit antara lain blas, bercak daun, lalat bibit, lundi, wereng coklat, dan walang sangit.
Pengendalian dengan pemupukan berimbang, menanan varietas tahan/toleran, dan mengguna-kan pestisida sesuai anjuran.
8. PANEN DAN PENANGANAN HASIL
Apabila 90% gabah telah menguning atau umur 30-35 hari setelah berbunga, padi dapat dipanen.
Setelah batang padi disabit segera dirontokkan menggunakan alat perontok, minimal pedal tresher yang sederhana.
Gabah dikeringkan sampai kadar airnya + 12% (bila gabah digigit terasa keras dan berbunyi), kemudian digiling (diseleb) untuk dijadikan beras, atau disimpan menggunakan wadah yang bersih , tertutup dan bebas hama.
Untuk mendapatkan mutu giling dan rendemen beras yang baik, diusahakan: (1) gabah harus seragam dan bersih, (2) gabah yang baru dikeringkan harus diangin-anginkan agar beras tidak pecah, dan (3) sebelum digiling gabah yang
baru disimpan harus dijemur untuk menyeragam-kan kadar airnya.
Keragaan padi gogo menjelang panen
Apabila memerlukan benih padi gogo, dapat menghubungi Unit Produksi Benih Sumber (UPBS)
BPTP Jawa Timur
DI BAWAH TEGAKAN POHION DURIAN
Kementerian PertanianBada Penelitian dan Pengembangan Pertanian
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR
20101. PENDAHULUAN
Peningkatan produksi padi di Jawa Timur mengalami hambatan antara lain karena: (a) luas lahan sawah makin sempit (rata-rata alih fungsi lahan sawah 3.863 ha/th), (b) kesuburan lahan sawah turun (kan-dungan bahan organik < 2%), dan (c) terbatasnya sumber-sumber air, dan (d) endemis hama dan penyakit. Untuk mengkompensasikan alih fungsi lahan sawah subur ke non pertanian, sejak tahun 1995 pemerintah telah mencanangkan pengembangan padi gogo di lahan kering. Di Jatim tersedia lahan kering (tadah hujan) seluas 262.549 ha atau 22,65% dari luas lahan sawa. Padi gogo dapat ditanam tumpang sari di bawah tegakan tanaman tahunan umur kurang dari 4 tahun. Hasil kajian penerapan teknologi budidaya padi gogo menunjukkan produktivitas padi gogo bisa mencapai 5 ton/ha. Berikut disampaikan teknologi budidaya padi gogo.
Pengolahan tanah dilakukan pada musim kemarau menjelang datangnya musim hujan.
Pada tanah datar sampai kemiringan kurang dari 5%, pengolahan tanah dicangkul (bajak) 2 kali dan satu kali garu/diratakan.
Pada lahan dengan kemiringan lebih dari 15%, pengolahan tanah sederhana atau tanpa olah tanah (TOT).
Dibuat alur sedalam 3-4 cm, jarak antara alur 20-25 cm. Atau tanpa dibuat alur untuk tanam system tugal.
5 – 7 hari sebelum tanam, pada daerah yang banyak rumput disemprot dengan herbisida pra tumbuh.
Penyiapan lahan
4. TANAM
Tanam pada awal musim hujan (Oktober-Nopember) bila terdapat 1-3 hari hujan berturut-turut dengan curah hujan 21 mm/minggu.
Kebutuhan benih 40-50 kg/ha. Sebelum tanam, benih direndam
dalam air selama 24 jam, kemudian ditiriskan. Benih disebar secara diicir pada
alur tanam, kemudian alur ditutup kembali dengan tanah atau pupuk kandang. Atau benih ditanam pada lubang sedalam 3-5 cm yang dibuat dengan tugal kemudian lubang tanam ditutup dengan tanah atau pupuk kandang.
Tanam sistem tugal
5. PEMUPUKAN
Pupuk kandang 2 ton/ha diberikan saat pengolahan tanah atau untuk penutup tanam.
50 kg SP-36/ha dan 50 kg KCl/ha diberikan saat tanam.
200 kg urea/ha yang diberikan 2 kali (1/3 bagian pada umur 30-40 hari dan 2/3
bagian pada umur 50-60 hari) atau 3 kali (1/3 bagian pada umur 15 hari, 1/3 bagian pada umur 30-40 hari, dan 1/3 bagian pada umur 50-60 hari.