Top Banner
223 K A N D A I Volume 12 No. 2, November 2016 Halaman 223240 ORIENTASI PENELITIAN PENERJEMAHAN MUTAKHIR DI INDONESIA DALAM TESIS DAN DISERTASI (Orientation of the Latest Researches on Translation in Indonesia in Thesis and Disertations) Yusup Irawan Balai Bahasa Jawa Barat Jalan Sumbawa Nomor 11 Bandung Pos-el: [email protected] (Diterima: 13 Juli 2016; Direvisi: 20 September 2016; Disetujui: 10 Oktober 2016) Abtract It seems that researches on translation in Indonesia are still focussed on certain orientations. This research is aimed at gaining a description of research orientations on translation in Indonesia. Qualitative-descriptive approach, survey method, and document analysis technique were applied in this research. The data which were surveyed are thesis and disertations. Those are researches on English--Indonesian translations which were written in the last seven years. This research found that the research orientation of thesis and disertations on translation tend to be directed to products of translation. It seems that researches which are directed to proccess and function are still limited. Most of research data shows that the researches for theses and disertations are multidicipline studies. However, most of the researchers still oriented to the collaboration of translation- lingusitics theories, translation-idiology (foreignization/domistication theories. In relation to research methodology, this research found that the researches on translation for thesis and disertation tend to be qualitative researches. Most of data analysis of the researches was done with content analysis method. It seems that the researchers of translation work are not interested in quantitative, comparative, and experimental approaches. Because of the need of more data on translation researches, thesis and disertation, this research cannot take a conlusion which domains of translation more attract researchers. Keywords:orientation, researches on translation, English--Indonesian translation Abstrak Kajian penerjemahan di Indonesia tampaknya masih terfokus pada orientasi tertentu saja. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang orientasi penelitian penerjemahan di Indonesia. Pendekatan kualitatif-deskriptif, metode survei, dan teknik analisis dokumen digunakan dalam penelitian ini. Data yang disurvei mencakup tesis dan disertasi, yaitu penelitian-penelitian penerjemahan Inggris--Indonesia yang ditulis dalam kurun waktu tujuhtahun terakhir.Penelitian ini menemukan bahwa penelitian karya terjemahan berupa tesis dan disertasi cenderung mengarah pada produk karya terjemahan. Penelitian yang mengarah pada proses dan fungsi tampaknya belum banyak dieksplorasi. Sebagian besar data menunjukkan bahwa penelitian untuk tugas tesis dan disertasi terhadap karya terjemahan merupakan penelitian-penelitian antardisiplin. Akan tetapi, para peneliti masih banyak berorientasi pada kolaborasi antara teori penerjemahan dan teori linguistik serta antara teori penerjemahan dengan teori ideologi (foreignisasi/domestikasi). Sehubungan dengan metodologi, penelitian ini menemukan bahwa penelitian penerjemahan untuk tesis dan disertasi cenderung merupakan penelitian kualitatif. Sebagian besar analisis data dilakukan dengan metode analisis dokumen karya terjemahan. Pendekatan kuantitatif, komparatif, dan eksperimental tampaknya kurang diminati oleh peneliti karya terjemahan. Akan tetapi, penelitian ini belum dapat
18

orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Mar 10, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

223

K A N D A I

Volume 12 No. 2, November 2016 Halaman 223—240

ORIENTASI PENELITIAN PENERJEMAHAN MUTAKHIR DI INDONESIADALAM TESIS DAN DISERTASI

(Orientation of the Latest Researches on Translation in Indonesiain Thesis and Disertations)

Yusup IrawanBalai Bahasa Jawa Barat

Jalan Sumbawa Nomor 11 BandungPos-el: [email protected]

(Diterima: 13 Juli 2016; Direvisi: 20 September 2016; Disetujui: 10 Oktober 2016)

AbtractIt seems that researches on translation in Indonesia are still focussed on certain

orientations. This research is aimed at gaining a description of research orientations ontranslation in Indonesia. Qualitative-descriptive approach, survey method, and documentanalysis technique were applied in this research. The data which were surveyed are thesisand disertations. Those are researches on English--Indonesian translations which werewritten in the last seven years. This research found that the research orientation of thesisand disertations on translation tend to be directed to products of translation. It seems thatresearches which are directed to proccess and function are still limited. Most of researchdata shows that the researches for theses and disertations are multidicipline studies.However, most of the researchers still oriented to the collaboration of translation-lingusitics theories, translation-idiology (foreignization/domistication theories. In relationto research methodology, this research found that the researches on translation for thesisand disertation tend to be qualitative researches. Most of data analysis of the researcheswas done with content analysis method. It seems that the researchers of translation workare not interested in quantitative, comparative, and experimental approaches. Because ofthe need of more data on translation researches, thesis and disertation, this researchcannot take a conlusion which domains of translation more attract researchers.Keywords:orientation, researches on translation, English--Indonesian translation

AbstrakKajian penerjemahan di Indonesia tampaknya masih terfokus pada orientasi tertentu

saja. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang orientasi penelitianpenerjemahan di Indonesia. Pendekatan kualitatif-deskriptif, metode survei, dan teknikanalisis dokumen digunakan dalam penelitian ini. Data yang disurvei mencakup tesis dandisertasi, yaitu penelitian-penelitian penerjemahan Inggris--Indonesia yang ditulis dalamkurun waktu tujuhtahun terakhir.Penelitian ini menemukan bahwa penelitian karyaterjemahan berupa tesis dan disertasi cenderung mengarah pada produk karya terjemahan.Penelitian yang mengarah pada proses dan fungsi tampaknya belum banyak dieksplorasi.Sebagian besar data menunjukkan bahwa penelitian untuk tugas tesis dan disertasiterhadap karya terjemahan merupakan penelitian-penelitian antardisiplin. Akan tetapi,para peneliti masih banyak berorientasi pada kolaborasi antara teori penerjemahan danteori linguistik serta antara teori penerjemahan dengan teori ideologi(foreignisasi/domestikasi). Sehubungan dengan metodologi, penelitian ini menemukanbahwa penelitian penerjemahan untuk tesis dan disertasi cenderung merupakan penelitiankualitatif. Sebagian besar analisis data dilakukan dengan metode analisis dokumen karyaterjemahan. Pendekatan kuantitatif, komparatif, dan eksperimental tampaknya kurangdiminati oleh peneliti karya terjemahan. Akan tetapi, penelitian ini belum dapat

Page 2: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 223—240

224

menyimpulkan ranah yang cenderung menarik perhatian para peneliti karya terjemahanuntuk tugas tesis atau disertasinya.Kata-kata kunci:orientasi, penelitian penerjemahan, Indonesia

PENDAHULUAN

Secara definitif penerjemahanmerupakan pengalihan makna daribahasa sumber ke dalam bahasasasaran (Larson, 1989, hlm. 3).Sebagian orang mungkin menganggappenerjemahan bukanlah kegiatan yangistimewa. Penerjemahan dianggapsebagai sesuatu yang biasa, takmenarik, membosankan, bahkandianggap sebagai sesuatu yang takberdampak besar dalam kehidupanmanusia. Padahal, hal itu sama sekalitidak benar.

Pengalaman bangsa Jepangadalah sebuah contoh yang baik untukmembalikkan anggapan itu. Bangsa ituadalah sebuah bangsa yang suksesdalam bidang ilmu pengetahuan danteknologi berkat penerjemahan. Jepangsecara besar-besaran pernah melakukanpenerjemahkan literatur-literaturilmiah dalam bahasa asing ke dalambahasanya di era Tokugawa dan Meijipadaakhir abad ke-19 (Clements,2015). Dalam kurun waktu yang tidaklama, Jepang dapat mensejajarkan diridengan bangsa-bangsa Barat dalam halilmu pengetahuan dan teknologi,bahkan dalam banyak hal dapatmelampauinya.

Berkaca dari pengalaman negaraitu kita dapat mengatakan, ”Bangsayang pintar menerjemahkan adalahbangsa yang pandai dan ia akanmenjadi bangsa yang maju.” Mulaidari sekarang, kita jangan lagimengecilkan kegiatan penerjemahan.Di Indonesia profesi penerjemah telahmendapat pengakuan pemerintah, yaitudengan diterbitkannya Permenpan No.

PER/24/M.PAN/4/2006 tentang JabatanFungsional Penerjemah.

Dahulu, istilah penerjemahanumumnya diasosiasikan dengankegiatan praktis seseorang ketika iamelakukan proses alih bahasa daribahasa sumber ke bahasa sasaran. Kiniistilah penerjemahan diasosiasikanpula dengan dua hal selain kegiatanmenerjemahkan semata, yaitupenerjemahan merupakan sebuahdisiplin ilmu yang diajarkan dandilatihkan oleh lembaga bahasa sepertiperguruan tinggi. Selanjutnya, istilahpenerjemahan dikaitkan pula dengankegiatan-kegiatan ilmiah berupapenelitian penerjemahan. Pengajarandan penelitian penerjemahan munculsetelah kegiatan penerjemahan lahir.Penelitian penerjemahan munculsetelah lahirnya disiplin penerjemahan.

Munculnya berbagai kegiatanpenerjemahan, pengajaran penerjemahan,dan penelitian penerjemahan diberbagai tempat tentunya diakibatkanoleh sebuah kebutuhan. Kegiatanpenerjemahan dilakukan karena orang-orang ingin memahami apa yangdisampaikan orang dari latar belakangbahasa yang berbeda. Munculnyadisiplin ilmu penerjemahan dandiselenggarakannya pengajaranpenerjemahan akibat kurangnya tenagapenerjemah dan kebutuhan akan tenagapenerjemah yang andal. Lahirnyakegiatan penelitian penerjemahankarena kita ingin mengetahuibagaimana semestinya penerjemahanitu dilakukan dan bagaimanaseharusnya sebuah karya terjemahandikatakan berkualitas baik.

Berkaitan dengan penelitianpenerjemahan di Indonesia, ada empat

Page 3: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Yusup Irawan: Orientasi Penelitian Penerjemahan…

225

pokok permasalahan yang dapat kitasoroti. Pertama,tampaknya penelitian-penelitian penerjemahan di Indonesiamasih pada tataran spektrum yangsempit. Menurut Nababan (2003)penelitian-penelitian di bidangpenerjemahan yang dilakukan diIndonesia pada umumnya berorientasipada produk. Penelitian semacam inimemusatkan kajiannya pada tingkatkeakuratan pengalihan pesan dantingkat keterbacaan teks terjemahan.Penelitian yang berorientasi prosesseperti yang dilakukan oleh Aveling(2014, hlm. 30-41) dan Handayani(2012) belum banyak digali.

Masalah kedua yang dapat kitasoroti dalam penelitian penerjemahandi Indonesia adalah teori-teori yangdigunakan masih mengekor teori-teoripenerjemahan Barat. Penelitianpenerjemahan di Indonesia belumbanyak menghasilkan teori yang dapatkita dipercaya apalagi oleh dunia.Tampaknya kerangka teori yangdigunakannya pun masih terpusat padateori-teori terjemahan, belum banyakmemanfaatkan teori-teori di bidanglainnya.

Hal ketiga yang perlu kitapersoalkan adalah masalah metodologipenelitian. Berdasarkan pengamatansementara, metodologi penelitianpenerjemahan yang diaplikasikan olehpeneliti Indonesia tidak bervariasisecara merata. Kajian pustaka dankuesioner adalah metode perolehandata yang paling disenangi olehpeneliti penerjemahan di Indonesia.Metode eksperimental seperti yangdilakukan oleh Nababan (2004) danHandayani (2012) belum banyakdilirik oleh para peneliti.

Masalah keempat yang patut kitasoroti adalah masalah sumber datapenelitian penerjemahan. Hingga kinibelum diketahui apakah peneliti

cenderung menggunakan sumber datadari teks fiksi atau nonfiksi.

Permasalahan penting yangdikemukakan semestinya mendapatperhatian agar karya-karya penelitianpenerjemahan tidak terfokus pada satuarah saja, tetapi dapat berorientasi padabeberapa arah sehingga khazanahpenelitian penerjemahan menjadi lebihkaya dan pada akhirnya kita dapatbelajar banyak dari hasil-hasil karyapenelitian tersebut.

Oleh karena belum adanya pihakyang berusaha mengkaji keempatmasalah yang dikemukakan, penelitimemberanikan diriuntuk mengangkatempat masalah krusial dalampenelitian ini. Pertama, bagaimanakaharah penelitian penerjemahan mutakhirdi Indonesia? Kedua, kerangka teoriapa saja yang digunakan?Ketiga,metodologi penelitian apa saja yangdiaplikasikan? Keempat, ranah apasajayang menjadi sumber data penelitian?

Berdasarkan rumusan masalahyang diungkapkan, penelitian inibertujuan untuk menyurvei orientasipenelitian-penelitian penerjemahanmutakhir di Indonesia. Secaraterperinci, penelitian ini bertujuanuntuk memperoleh gambaran tentang(1) arah penelitian penerjemahanmutakhir di Indonesia, (2) kerangkateori yang digunakan,(3) metodologipenelitian yang diaplikasikan, dan (4)ranah-ranah yang menjadi sumber datapenelitian.

Oleh karena banyaknya variasidata yang tersedia, penelitian inidifokuskan pada karya-karya penelitianpenerjemahan yang berupa tugas akhirmahasiswa pascasarjana, yaitu tesisdan disertasi. Hasil penelitian inidiharapkan memberi gambaran atau‘peta’ penelitian penerjemahan diIndonesia, khususnya penelitian-penelitian penerjemahan mutakhirberupa tesis dan disertasi. Jika

Page 4: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 223—240

226

gambaran itu telah ada, kita akanmemperoleh informasi variasipenelitian-penelitian penerjemahan diIndonesia dalam hal arah, teori,metodologi, dan ranah sumber data.Bagi para peneliti, khususnya paramahasiswa pascasarjana, gambaranyang diperoleh dari hasil penelitian inidapat menjadi acuan orientasipenelitian penerjemahan sehinggapenelitian yang mereka lakukan tidakberpusat ke salah satu orientasi saja.

LANDASAN TEORI

Untuk mencapai tujuanpenelitian yang telah ditetapkan,penelitian ini memanfaatkan Teori“Peta” Kajian Terjemahan yangdigagas oleh Holmes (1972) sebagaikerangka acuan. Teori tersebutdianggap berguna untuk memetakanapa saja yang dicakupi dalam kajianterjemahan.

“Peta” Kajian PenerjemahanHolmes

The Name and Nature ofTranslation (1972) adalah sebuahmakalah populer yang dipresentasikanJames Holmes dalam seminar ThirdInternational Congress of AppliedLinguistics 21—26 Agustus 1972 diCopenhagen. Makalah tersebut dapatdibaca dalam Venuti (2000, hlm.172—185). Makalah itu dinilai sangatberpengaruh terhadap kajianterjemahan modern. Gentzler (1993,hlm. 92 dalam Munday, 2012, hlm. 16)menilai bahwa konten makalahHolmes tersebut “as generallyaccepted as the founding statement forthe field” ‘diterima secara luas sebagaipernyataan berdirinya disiplinterjemahan’. Dalam makalahnyaHolmes menyoroti bahwa kajianterjemahan tersebar di berbagaidisiplin. Oleh sebab itu, ia menekankan

perlunya “other communicationchannels”. Kemudian, Holmesmenyajikan sebuah kerangka kerja(framework) yang mendeskripsikanapa saja yang dicakupi oleh kajianterjemahan. Kerangka ruang lingkupkajian terjemahan tersebut kemudianlebih diperjelas lagi oleh Toury dalambentuk bagan (Toury, 1995:10).

Gambar 1Peta kajian terjemahan Holmes (Toury,

1995)

Holmes membagi kajianpenerjemahan atas dua bidang utama,yaitu murni (pure) dan terapan(applied). Tujuan dari kajianpenerjemahan murni mencakup tujuan(1) pendeskripsian fenomenapenerjemahan atau populer disebutdescriptive translation studies (DTS)dan (2) pengembangan teori danprinsip-prinsip penerjemahan untukmenjelaskan dan memprediksifenomena penerjemahan yang dicakupioleh bidang teori terjemahan(Translation Theory (TTh). MenurutHolmes, dari kedua bidang kajianpenerjemahan itu, descriptivetranslation studies (DTS)-lah yangperlu diberi tekanan karena DTSmerupakan sebuah cabang disiplinyang secara konstan berhubungan eratdengan fenomena empiris dalam kajianpenerjemahan. Adapun bidang kajianterapan mencakup kajian-kajian (1)pelatihan penerjemahan, (2) alat bantu

Page 5: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Yusup Irawan: Orientasi Penelitian Penerjemahan…

227

penerjemahan, dan (3) kritikterjemahan.

Bidang Descriptive TranslationStudies (DTS)

Terdapat tiga bidang kajian DTS,yang dibedakan atas fokusorientasinya, yaitu produk, fungsi, danproses.

Berorientasi Produk (ProductOriented)

Sebuah area penelitianpenerjemahan yang berusahamendeskripsikan hasil karyaterjemahan (existing translation).Kajian ini mencakup analisis sebuahkarya terjemahan, perbandingan antarateks sumber (Tsu) dengan teks sasaran(Tsa) atau perbandingan antarabeberapa Tsa dan sebuah Tsu. Bidangkajian berorientasi produk dapat puladiarahkan ke analisis dalam skala yanglebih luas, misalnya periode tertentu,bahasa atau tipe teks/wacana tertentudan dapat pula berupa kajian sinkronikatau diakronik. Salah satu tujuan akhirDTS berorientasi produk dapat berupasejarah umum penerjemahan.Penelitian penerjemahan yangberorientasi produk merupakanpenelitian dengan paradigma lama(Nababan, 2007, hlm. 16)

Berorientasi Fungsi (Function-Oriented)

Istilah lain untuk kajian iniadalah Socio-translation studies.Kajian ini tidak berorientasi pada hasilterjemahan, tetapi berorientasi padapendeskripsian fungsi terjemahandalam situasi sosio-kulturalpenerimanya. Holmes memandangkajian ini sebagaikajian konteksdaripada teks. Teks-teks apasaja yangditerjemahkan dalam waktu tertentu,

tempat tertentu, dan pengaruh yangdisebarkannya. Menurut Holmes,bidang ini kurang mendapat perhatiandibandingkan dengan kajianberorientasi produk. Menurut Munday(2012, hlm. 17), kini kajian ini dikenalpula dengan istilah cultural studies-oriented translation.

Berorientasi Proses (Process-Oriented)

Paradigma baru penelitianpenerjemahan memandang prosespenerjemahan sebagai objek utamakajian penelitian penerjemahan (Hatimdan Mason, 1990 dalam Nababan,2007, hlm. 16). Kajian iniberkonsentrasi pada proses kognitifatau tindakan penerjemahan. Apa yangsebenarnya terjadi dalam pikiran atau“little black box” penerjemah ketika iamenerjemahkan teks dalam bahasalain. Menurut Holmes, banyak pakarberspekulasi mengenai hal tersebut,tetapi tidak banyak telaah sistematisuntuk mengungkap hal tersebut dalamkondisi-kondisi laboratorium karenadiakuinya proses penerjemahanmerupakan proses yang kompleks.Namun, Holmes menilai pakarpsikologi telah mengembangkanberbagai metode untuk menganalisisdan mendeskripsikan proses mentalyang kompleks itu. Holmes menyebutbidang kajian ini dengan istilahPsycho-translation studies. MenurutNababan (2007, hlm. 16), karenaproses kognitif itu tidak bisa diamatisecara langsung, para peneliti dapatmengandalkan teknik Think-AloudProtocol (TAP), wawancara, ataukuesioner. Misalnya, untukmemperoleh data tentang proseskognitif penerjemah dengan teknikTAP, peneliti meminta subjekpenelitian mengungkapkan apa yangmereka pikirkan pada saat merekamenerjemahkan teks bahasa sumber ke

Page 6: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 223—240

228

dalam bahasa sasaran. Informasitersebut kemudian direkam dandianalisis untuk mengidentifikasikanstrategi pembuatan keputusan danstrategi pemecahan masalah, yangdiyakini oleh para peneliti sebagaiperwujudan dari proses kognitifpenerjemah.

Menurut Nababan (2003),penelitian di bidang penerjemahanyang dilakukan di Indonesia padaumumnya berorientasi pada produk.Penelitian semacam ini memusatkankajiannya pada tingkat keakuratanpengalihan pesan dan tingkatketerbacaan teks terjemahan. Unitterjemahan yang dikaji beragam, mulaidari tataran kata hingga teks.

Penelitian berorientasi produkmemiliki keunggulan, yaitu memberikaninformasi penting perihal apakah suatuterjemahan berkualitas ataukah tidak,dan membantu penerbit dalammemutuskan apakah suatu terjemahanperlu direvisi pada penerbitanselanjutnya. Walaupun demikian,Nababan (2003) menilai bahwapenelitian yang berorientasi padaproduk mempunyai kelemahan.Meskipun para peneliti yangmemfokuskan kajiannya pada produkpenerjemahan juga dapat mengkajiproses penerjemahan yang dilakukanoleh penerjemah, temuan-temuanmereka pada umumnya hanyadidasarkan pada interpretasi merekaterhadap produk tersebut. Interpretasiyang seperti itu cenderung spekulatifdan oleh karena itu tidak memberikanpemahaman yang mendalam danmenyeluruh tentang penerjemahansebagai suatu proses pembuatankeputusan dalam usaha penerjemahuntuk menghasilkan terjemahan yangakurat dan dapat dipahami denganmudah.

Di pihak lain, kekuatanpenelitian proses terletak pada

kemampuannya dalam menyingkaptabir kotak hitam atau proses kognitifpenerjemah, yang dipandang sebagaiindikator proses pengambilankeputusan yang dilakukan penerjemahdalam menghasilkan sebuah karyaterjemahan. Kelemahannya terletakpada sisi metodologinya. Situasipenerjemahan sengaja diciptakan dandikendalikan sepenuhnya oleh peneliti.Situasi yang seperti itujelas tidakmencerminkan situasi alamiah kegiatanpenerjemahan yang sesungguhnya(Nababan, 2007).

Bidang Kajian TeoriPenerjemahan

Bidang teori penerjemahan(theoretical studies) dipetakan kedalam teori umum (general) danparsial (partial). Istilah kajian teoriumum mengacu pada karya-karya yangberusaha mendeskripsikan setiap jenisterjemahan dan membuat generalisasiyang relevan dengan penerjemahansecara umum. Di sisi lain, kajian teoriterjemahan parsial mencakup beberapabidang sebagai berikut.

Medium-restricted theories:mengkaji terjemahan oleh mesin ataumanusia. Area-restricted theories:mengkaji terjemahanpada sebuahbahasa atau budaya tertentu. Rank-restricted theories: mengkaji secaralinguistik pada level spesifik, misalnyakata atau kalimat. Text-type restrictedtheories: menelaah tipe wacana ataugenre, misalnya sastra, bisnis, danpenerjemahan istilah teknis. The termtime-restricted: mengkaji teori-teoriterjemahan dalam periode spesifik.Problem-restricted theories: mengkajimasalah tertentu, misalnya kesepadananmakna (Munday, 2012, hlm. 18).Menurut Holmes, beberapa kategorisasitersebut dapat diaplikasikan padakajian penerjemahan secara bersamaan(Munday, 2012, hlm. 18).

Page 7: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Yusup Irawan: Orientasi Penelitian Penerjemahan…

229

Bidang Terjemahan Terapan

Kaitannya dengan bidang kajianterjemahan terapan, bidang inimencakup:

(1) pelatihan penerjemahan,misalnya pengajaran metodepenerjemahan, mengetes teknikpenerjemahan, dan desainkurikulum pengajaranpenerjemahan;

(2) alat bantu penerjemahan,misalnya kamus, tata bahasa,dan teknologi informasi;

(3) kritik penerjemahan, misalnyaevaluasi karya terjemahan,penilaian karya penerjemahan,dan tinjauan karya terjemahanterpublikasi.

Kerangka Teori PenelitianPenerjemahan

Telaah empiris terhadap karyaatau proses penerjemahan dapatmenggunakan teori penerjemahan danteori linguistik. Teori-teori tersebutbermanfaat sebagai alat untukmendeskripsikan fenomenapenerjemahan sekaligus sebagai alatuntuk memprediksi perkembanganpenerjemahan.

Kaitannya dengan pemanfaatanteori dalam penelitian penerjemahan,kita dapat melihat bahwa tren yangsekarang ini berkembang adalahpenelitian penerjemahan telahmelangkah jauh ke depan, yaitumenggunakan teori dari disiplinlainnya. Oleh sebab itu, Hatim danMunday (2004, hlm. 8) mengatakanbahwa kajian terjemahan telah lahirsebagaia really perfect interdiscipline.Metode dan teknik analisis terhadapkarya terjemahan sekarang lebihbervariasi. Penelitian-penelitian yangmemanfaatkan teori budaya danideologi sama pentingnya denganpenelitian penerjemahan dengan

pendekatan teori linguistik (Hatim danMunday, 2004, hlm. 8). MenurutCheung, kolaborasi teori terjemahandengan teori dari disiplin lainnyadimulai pada akhir tahun 70-an danawal 1980-an. Kala itu para penelitikarya terjemahan mulai mengadopsiide-ide dari disiplin ilmu sosial danbudaya (Cheung, 2013)

Gambar 2Kerangka Teori Antardisiplin Kajian

Penerjemahan

Sumber: Hatim dan Munday (2004, hlm. 8)

Gambar 2 adalah bagan yangmenujukkan bahwa teori dalamdisiplin penerjemahan telah diperkayaoleh berbagai teori disiplin ilmu.Berbagai teori disiplin ilmu yangberkontribusi pada kajian penerjemahan,oleh Munday (2012, hlm. 8)dikelompokkan ke dalam lima bidangkajian, yaitu linguistik, sastra, kajianbudaya, teknik bahasa, dan filosofi.

Teori-teori bidang linguistik yangmemperkaya kajian penerjemahanmencakup teori dalam kajian semantik,pragmatik, sosiolingusitik, lingusitikkontrastif, linguistik korpus, linguistikkognitif, dan analisis wacana atau teks.(Heqing, et al, 1991, hlm. 29-74)memberi penjelasan pula bahwapendekatan linguistik yang dimanfaatkansebagai pendekatan penerjemahan,yaitu pendekatan makna (meaning-oriented approach), pendekatan

Page 8: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 223—240

230

kesepadanan (equivalence–orientedapproach), analisis wacana,pendekatan pragmatik dan kontekstual,pendekatan korpus, dan pendekatankognitif/psikolinguistik.

Mulai pertengahan abad ke-20,setelah perang dunia ke-2, analisiskarya terjemahan dari sudut pandanglinguistik banyak dilakukan seiringdengan perkembangan ilmu linguistik.Akan tetapi, pamor pendekatanlinguistik semakin memudar pada eratiga dekade akhir abad ke-20 karenamunculnya pendekatan baru dalamanalisis penerjemahan, yaitupendekatan kajian budaya. Beberapapakar berpendapat bahwa kajianpenerjemahan seharusnya tidak selaludiasosiasikan dengan lingusitik, kajianpenerjemahan harus berkembang lagike arah model penelitian sejarah danbudaya (Heqing,1991, hlm. 83)

Teori-teori sastra yangmemperkaya kajian penerjemahanmencakup teori puisi, retorika, kritiksastra, analisis wacana kritis, dan sastrabandingan. Teori kajian budaya yangikut berkontribusi ke dalam kajianterjemahan, di antaranya, kajian film,bahasa dan kuasa, kajian ideologigender, kajian gay, sejarah, dan teori-teori poskolonial. Sementara itu,kajianteknik bahasa (language engineering)yang sering menjadi pendekatan dalampenelitian penerjemahan, di antaranya,adalah mesin terjemahan, korpus,terminologi, leksikologi, dan multimedia.Adapun pendekatan-pendekatan filosofisyang banyak digunakan adalahpendekatan hermeneutika, posstrukturalisme,dan dekostruksionisme.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakanpenelitian dengan pendekatankualitatif-deskriptif. Pemerolehan datadilakukan dengan metode survei dan

telaah dokumen (content analysis).Metode survei digunakan untukmencari keberadaan karya-karyapenelitian penerjemahan, sedangkanmetode telaah dokumen digunakanuntuk menganalisis isi karya-karyapenelitian penerjemahan tersebut.

Survei dilakukan baik secaralangsung maupun tidak langsung.Survei langsung dilakukan diperpustakaan. Survei tidak langsungdilakukan melalui jaringan perkenalanpribadi atau melalui jaringan internet.Data yang diambil adalah karya-karyapenelitian penerjemahan berupa tesisdan disertasi. Tesis dan disertasiditetapkan sebagai sumber datamengingat karya-karya tulis tersebutdianggap representatif sebagai tolokukur untuk mengamati orientasipenelitian penerjemahan.

Awalnya, data yang akan disasaradalah karya-karya penelitianpenerjemahan yang ditulis dalamkurun waktu 2010 sampai dengan2015. Namun, karena sulitnyamemperoleh data akhirnya, rentangcakupan data diperluas mulai tahun2008 hingga 2015. Pada akhirnya,penelitian ini memasukkan tiga datatambahan, yaitu satu karya penelitianpenerjemahan yang ditulis tahun 2008dan dua karya penelitian penerjemahanyang ditulis tahun 2009. Penelitian inipun fokus menyurvei karya penelitianpenerjemahan yang menelaah karya-karya terjemahan Inggris--Indonesia.

PEMBAHASAN

Penelitian ini berhasil mengumpulkanempat belas data yang mencakup 11tesis dan 3 disertasi berupa penelitian-penelitian karya terjemahan Inggris--Indonesia dari beberapa perguruantinggi terkemuka, yaitu dariUniversitas Sebelas Maret (5 data),Universitas Katolik Atma Jaya (4data), Universitas Indonesia (3 data),

Page 9: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Yusup Irawan: Orientasi Penelitian Penerjemahan…

231

dan Universitas Sumatera Utara (1data). Tiga disertasi masing-masingberasal dari Universitas Sebelas Maret,Universitas Sumatera Utara, danUniversitas Indonesia.Oleh karenatidak mudah untuk memperoleh datakarya-karya penelitian penerjemahan,khususnya disertasi, penelitian ini tidakmemisahkan variasi data tesis dandisertasi.

Data 1 dalam penelitian iniberjudul “Analisis Ideologi Penerjemahandan Penilaian Kualitas TerjemahanIstilah Kedokteran dalam BukuLecture Notes on Clinical Medicine”.Arah penelitian ini berorientasi padaproduk hasil penerjemahan. Teorimetode penerjemahan Peter Newmark(1988, hlm. 45). Teori budaya idiologipenerjemah, yakni apakah penerjemahberorientasi pada budaya teks bahasasumber (foreignization) atau padabudaya teks bahasa sasaran(domestication) (Venuti, 1995, hlm.19-20).

Penelitian tersebut menggunakanteknik pengumpulan data berupateknik baca, catat, kuesioner, dan focusgroup discussion (FGD). Metodepemerolehan data dilakukan denganteknik telaah dokumen sebagai teknikutama. Ranah penelitian adalah teksterjemahan nonfiksi berupa bukukedokteran.

Data 2 berjudul “Analisis TeknikPenerjemahan dan KualitasTerjemahan Buku Asal-Usul EliteMinangkabau Modern: ResponsTerhadap Kolonial Belanda Abad keXIX/XX”. Arah penelitian iniberorientasi pada produk hasilpenerjemahan. Selain itu, penelitian inimencoba melibatkan orientasiideologis penerjemah.

Penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif. Pemerolehan data dilakukandengan teknik telaah dokumen sebagaiteknik utama. Teknik pengumpulan

data lainnya berupa teknik baca, catat,kuesioner, dan wawancara. Ranahpenelitian ini adalah teks nonfiksi ilmusejarah The Minangkabau Response toDutch Colonial Rule in the NineteenthCentury (Elizabeth E. Graves, 1981)yang diterjemahkan menjadi Asal-usulElite Minangkabau Modern: Responsterhadap Kolonial Belanda pada AbadXIX/XX (penerjemah dan editorberlatar belakang budayaMinangkabau).

Data 3 penelitian ini berjudul“An Analysis of the IndonesianTranslations of Collocations in EnglishGuide Book”. Penelitian iniberorientasi pada produk hasilpenerjemahan. Penelitian ini berjeniskualitatif. Metode pemerolehan datadilakukan dengan teknik telaahdokumen sebagai teknik utama. Teknikpengumpulan data lainnya yangdigunakan kuesioner dan wawancara.

Ranah penelitian berupa teksnonfiksi yaitu Don’t Sweat the SmallStuff for Women-Simple and PracticalWays to Do What Matters Most andFind Time for You (Kristine Carlson,2001) yang diterjemahkan menjadiJangan Meributkan Masalah Keciluntuk Para Wanita-Kiat-Kiat Praktisuntuk Menamukan Waktu bagi DiriSendiri dan Melakukan Apa yang KitaInginkan dalam Hidup (Penerjemah:Rina Buntaran, 2002).

Data 4 adalah penelitian berjudul“An Analisis of Translation Strategiesthe Novel of Harry Potter and theDeathly Hallows-Harry Potter danRelikui Kematian”. Penelitian iniberorientasi pada produk hasilpenerjemahan. Penelitian inimenggunakan pendekatan kualitatif.Data diperoleh dengan teknik telaahdokumen. Ranah penelitian berupa teksfiksi yaitu Harry Potter and theDeathly Hallows, karya tulis J.K.Rowling, diterjemahkan menjadi

Page 10: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 223—240

232

Harry Potter dan Relikui Kematianoleh Listiana Srisanti, tahun terbit2007 tahun terjemahan 2008.

Data 5 berjudul “An Analysis ofthe Translation of the Preposition ‘of”.Penelitian ini berorientasi padaparoduk hasil terjemahan. Penelitianini menggunakan pendekatan kualitatifdan kuantitatif. Metode pemerolehandata dilakukan dengan teknik telaahdokumen. Ranah penelitian adalah teksfiksi Novel Princess Party yang ditulisoleh Mag Cabot, diterjemahkanmenjadi Dunia Gemerlap Sang Putrioleh Donna Widjajanto dan teksnonfiksi: Press Release of the U.S.Embassy Jakarta Sept 2010—Feb2011.

Data 6 adalah penelitian berjudul“An Analysis EFL Students Translationof Phrasal Verb: A Think AloudProtocol Study”. Penelitian inimenggunakan pendekataneksperimental kualitatif dan kuantitatif.Pemerolehan data dilakukan denganteknik Think Aloud Protocol (Nunan,2009). Ranah penelitian berupa Teksnonfiksi English Phrasal Verbs in Useyang ditulis oleh Mc Carthy danFelicity O’Dell (2004).

Data 7 berjudul “Dua WajahHamlet di Indonesia: PerbandinganPenerjemahan Hamlet oleh TrisnoSumardjo dan W. S. Rendra”.Penelitian ini menggunakan modelpenelitian kualitatif. Data diperolehdengan membandingkan dua karyaterjemahan. Arah penelitian berupateks fiksi berjudul Hamlet edisiCambridge University Press, (2003).Teks lain adalah askah terjemahanSumardjo diambildari edisi yangditerbitkan pada tahun 1950 olehYayasan Pembangunan dan naskahterjemahan Rendra ditemukan di dalamarsip Dewan Kesenian Jakarta, dalambentuk ketikan di atas kertas folio.

Data 8 berupa penelitian berjudul“Metode, dan Ideologi Penerjemahanterhadap Buku Cerita Anak BilingualFour Funny Animal Stories”. Orientasipenelitian adalah produk hasilpenerjemahan. Penelitian inimenggunakan pendekatan kualitatif.Metode pemerolehan data dilakukandengan teknik telaah dokumen dankuesioner. Ranah penelitian berupateks fiksi cerita anak biligual ditulisoleh Maharani dan Johnny Rinaldi:Four Funny Animal Stories:1) Heidi’sSpines, 2) Harper’s Furry Tail, 3)Little Lhon Dhok dan 4) Guri’s InkSaved the Day.

Data 9 berupa penelitian berjudul“Teknik Penerjemahan Wordplay danKualitas Terjemahannya dalam NovelCharlie and the Great Glass Elevatorkarya Roald Dahl”. Penelitian iniberorientasi pada produk hasilpenerjemahan. Penelitian inimenggunakan pendekatan kualitatif.Data dianalisis menggunakan modelanalisis etnografi Spradley (1997).Proses analisis dilakukan bersamaandengan proses pengumpulan datadengan menggunakan teknik cuplikanpurposive sampling. Ranah penelitianberupa teks terjemahan fiksi berupanovel Charlie and the Great GlassElevator karya Roald Dahl.

Data 10 berupa penelitianberjudul “Analisis Kontrastif Subtitlingdan Dubbing dalam Film Kartun Dorathe Explorer Seri Wish upon A Star:Kajian Teknik Penerjemahan danKualitas Terjemahan”. Penelitianberorientasi pada produk hasilpenerjemahan. Penelitian inimenggunakan pendekatan kualitatifdeskriptif dengan teknik analisiskontrastif dan Spradley (1997). Teknikpengumpulan data berupa teknik simakdan catat, kuesioner, dan wawancara.Ranah penelitian berupa Film kartunDora The Explorer ‘Dora Si

Page 11: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Yusup Irawan: Orientasi Penelitian Penerjemahan…

233

Petualang’ seri Meminta PadaBintang.

Data 11 berupa penelitianpenerjemahan berjudul “StrategiPenerjemahan Buku Mother Teresa:Come Be My Light ke dalam BahasaIndonesia: Kritik TerjemahanBerdasarkan Model Analisis Teks yangBerorientasi pada Penerjemahan”.Penelitian ini berorientasi pada kritikterhadap produk penerjemahan.Penelitian ini menggunakan ancangankualitatif dengan paradigma interpretifeksploratoris Grotjahn, ancanganfungsionalis penerjemahan, dan modelanalisis teks Nord (1991) yangmenekankan pada aspek analisissituasi. Ranah penelitian berupa bukuterjemahan Mother Teresa: Come Bemy Light yang merupakankumpulansurat pribadi Ibu Teresa, penerbitGramedia.

Data 12 berupa penelitianpenerjemahan berjudul “PenerjemahanMetafora Konseptual dari BahasaInggris ke Bahasa Indonesia StudiKasus Penerjemahan Buku TeksBidang Ekonomi”. Penelitian iniberorientasi pada produk hasilpenerjemahan. Penelitian inimenggunakan metode kualitatifberupa analisis teks sebagai sebuahstudi kasus. Kajian dilakukan denganmenggunakan: (1) pendekatan kognitif,(2) pendekatan berbasis korpus, (3)model komparatif, dan (4) teori strategipenerjemahan.

Ranah penelitian ini berupa bukuterjemahan nonfiksi, yaitu:

- Principles of Economics, 3rdedition (2003) diterjemahkanmenjadi dua bukudengan judul: (1) PengantarEkonomi Mikro, Edisi 3, (2)Pengantar Ekonomi Makro,Edisi3 (Sungkono 2006).

- Economic Development, 8thedition (2003) diterjemahkan

menjadi dua buku dengan judul:Pembangunan Ekonomi di DuniaKetiga, Edisi Kedelapan, Jilid 1dan 2 (Munandar dan Puji 2004).Management, 7th edition (2002)diterjemahkan menjadi dua bukudengan judul: Manajemen, Edisi7, Jilid 1 dan 2 (Hermaya 2005).

Data 13 berupa penelitianberjudul “Dampak Teknik, Metode,dan Idiologi Penerjemahan padaKualitas Terjemahan Teks MedicalSurgical-Nursing dalam BahasaIndonesia”. Penelitian ini berorientasipada produk terjemahan denganmenggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Penelitian jugamenggunakan desain studi kasusterpancang. Perolehan data denganteknik purposif sampling, analisisdokumen, wawancara, kuesioner, dananalisis interaktif. Ranah penelitian iniadalah buku nonfiksi: MedicalSurgical Nursing yang diterjemahkanmenjadi Keperawatan Medical bedahditerjemahkan oleh dr. Joko Setyono,Penerbit Salemba Medika Jakarta.

Data 14 berupa penelitianberjudul “Penerjemahan Idiom danGaya Bahasa (Metafora, Kiasan,Personifikasi, dan Aliterasi). Penulisdalam Novel To Kill MockingbirdKarya Harper Lee dari Bahasa Inggriske Bahasa Indonesia (PendekatanKritik Holistik)”. Penelitian iniberorientasi pada produk hasilpenerjemahan dengan menggunakanpendekatan deskriptif-kualitatif.Perolehan data dilakukan denganteknik puposif sampling, teknikdokumentasi, wawancara, dankuesioner. Analisis dilakukan dengananalisis taksonomik, komponensial,dan tema. Novel To Kill Mockingbirdyang ditulis oleh Harper Lee (1960)diterjemahkan oleh Femmy Syahrani(2006).

Page 12: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 223—240

234

Arah Penelitian Penerjemahan

Arah penelitian penerjemahandapat diindentifikasi dari (1) tujuanpenelitian yang ditetapkan peneliti(dalam hal ini penulis tesis ataudisertasi), (2) teknik dan metodepenelitian yang diterapkan, dan (3)pernyataan eksplisit peneliti yangmenyatakan bahwa penelitian merekamengarah pada produk, proses, ataufungsi.

Sehubungan dengan tujuanpertama penelitian ini, yaitu untuk

mengidentifikasi arah penelitianpenerjemahan mutakhir di Indonesiadengan basis data tesis dan disertasi,penelitian ini menemukan bahwa arahpenelitian penerjemahan dalam tugastesis dan disertasi, dari sebagian besardata yang terkumpul, yaitu 11 dari 14data, berorientasi pada produkterjemahan. Sebaliknya, penelitianpenerjemahan yang mengarah padaproses dan fungsi tampaknya kurangdiminati.

Tabel 1Penelitian Penerjemahan dalam Tesis dan Disertasi yang Berorientasi pada Proses,

Fungsi,dan Kritik TerjemahanNo.

DataJudul penelitian Orientasi Institusi

6An Analysis EFL Students Translation ofPhrasal Verb: A Think Aloud Protocol Study Proses terjemahan Univ. Atma Jaya

7Dua Wajah Hamlet di Indonesia:Perbandingan Penerjemahan Hamlet olehTrisno Sumardjo dan W. S. Rendra

Fungsi terjemahan Universitas Indonesia

11

Strategi PenerjemahanBuku Mother Teresa:Come Be My Light ke dalam BahasaIndonesia: Kritik TerjemahanBerdasarkanModel Analisis Teks yang BerorientasipadaPenerjemahan

Kritik terjemahan Universitas Indonesia

Penelitian ini berhasilmengidentifikasi 11 penelitianpenerjemahan yang berorientasi padaproduk penelitian, 1 penelitianpenerjemahan yang berorientasi padaproses, 1 penelitian yang berorientasipada fungsi, dan 1 penelitian yangberorientasi pada kritik terjemahan.

Penelitian penerjemahan yangberorientasi pada proses penerjemahanadalah data nomor 6, yaitu penelitiantesis dari Universitas Atma Jaya yangberjudul “An Analysis EFL StudentsTranslation of Phrasal Verb: A ThinkAloud Protocol Study”. Penelitian inibertujuan untuk mengidentifikasistrategi, metode, dan prosedur yangdigunakan dalam penerjemahan frasaverba. Tujuan kedua penelitian ini

adalah untuk mengetahui keakuratanhasil penerjemahan mahasiswa. Dalampenelitian ini, peneliti menggunakanteknik pengumpulan data think aloudprotocol (TAP). Dalam teknik iniinforman mengungkapkan secaraverbal apa saja yang ia pikirkan ketikamenerjemahkan. Di saat bersamaanpeneliti melakukan perekaman.

Penelitian penerjemahan yangmengarah pada fungsi terjemahanadalah data nomor 7, yaitu penelitiantesis dari Universitas Indonesia yangberjudul “Dua Wajah Hamlet diIndonesia: Perbandingan PenerjemahanHamlet oleh Trisno Sumardjo dan W.S. Rendra”. Penelitian ini bertujuanuntuk memahami bagaimana sastrawanIndonesia, Trisno Sumardjo dan W.S.

Page 13: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Yusup Irawan: Orientasi Penelitian Penerjemahan…

235

Rendra sebagai penerjemah “Hamlet”dari latar negara poskolonialberinteraksi dengan Shakespearesebagai penulis “Hamlet” dari latarnegara imperial. Analisis dalampenelitian ini lebih menekankanpembahasan pada aspek konteks sosio-kultural penulis daripada kualitas hasilterjemahan.

Penelitian penerjemahan yangmengarah pada kritik terjemahanadalah data nomor 11, yaitu penelitiantesis dari Universitas Indonesia.Penelitian ini bertujuan utama untukmembuktikan keberhasilan strategiyang dipilih penerjemah buku MotherTeresa: Come Be my Light dalammengatasi masalah penerjemahan yangdisebabkan oleh kesenjangan antaraTsu-Tsa dan mencapai skopos ‘fungsi’atau ‘tujuan’ penerjemahan. Penelitianini mengaplikasikan paradigmainterpretatif eksploratoris.

Untuk melihat secara lengkappenelitian mana saja yang berorientasipada produk, proses, fungsi, dan kritikterjemahan.

Kerangka Teori yang Digunakan

Berkaitandengan kerangka teoriyang digunakan dalam penelitianpenerjemahan, penelitian inimenemukan fakta bahwa sebagianbesar penelitian penerjemahan, yaitu13 dari 14 data, berupa tesis dandisertasi memadukan teoripenerjemahan dengan teori-teori daridisiplin lainnya sehingga kajianterjemahan yang dilakukan lebihcenderung merupakan kajianantardisiplin. Temuan ini tentunyasangat menggembirakan.

Penelitian ini hanya menemukansatu data penelitian penerjemahan(data 10) yang murni menggunakanteori penerjemahan, yaitu penelitiandengan judul “Analisis KontrastifSubtitling dan Dubbing dalam FilmKartun Dora the Explorer Seri Wishupon A Star: Kajian TeknikPenerjemahan dan KualitasTerjemahan”. Pola-pola kerangka teoripenelitian penerjemahan dalam empatbelas data penelitian ini dapat dilihatdalam Tabel 2.

Tabel 2Pola Kerangka Teori Penelitian Penerjemahandalam Tesis dan Disertasi

No. Data Pola Kerangka Teori Jumlah10 Teori penerjemahan murni 1

2,3, & 13 Teori penerjemahan-Teori budaya 38 Teori penerjemahan-teori sastra-teori budaya 1

3,4,5, 6, & 11 Teori penerjemahan-Teori linguistik 57 Teori Budaya-Teori linguistik 19 Teori penerjemahan-Teori budaya-Teori sastra-Teori bahasa 112 Teori penerjemahan-Teori linguistik-Teori budaya-Teori ekonomi 114 Teori Penerjemahan-Teori linguistik-Teori budaya-Teori sastra 1

Tabel 2 menunjukkan faktabahwa penelitian penerjemahan dalamtesis dan disertasi cenderungmerupakan kajian antardisiplin. Akantetapi, kajian antardisiplin dalampenelitian penerjemahan tampaknyamasih berkutat pada pola kerangkateori penerjemahan-teori linguistik,disusul oleh pola kerangka teori

penerjemahan-teori budaya. Data-datayang disajikan menunjukkan bahwapeneliti karya terjemahan tidak hanyadapat memadukan teori penerjemahandengan teori dari satu disiplin lainnya,tetapi juga dapat memadukan kerangkateorinya dengan beberapa kerangkadisiplin ilmu lainnya secara sekaligus.Sebagai contoh, data 12 dan 14

Page 14: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 223—240

236

memadukan teori-teori dari beberapadisiplin ilmu.

Data 12 adalah penelitian denganjudul “Penerjemahan MetaforaKonseptual dari Bahasa Inggris keBahasa Indonesia Studi KasusPenerjemahan Buku Teks BidangEkonomi”. Penelitian ini memadukanteori penerjemahan, teori linguistik,teori idoologi, dan teori ekonomi. Data14 adalah penelitian dengan judul“Penerjemahan Idiom dan GayaBahasa (Metafora, Kiasan,Personifikasi, dan Aliterasi) Penulis:dalam Novel To Kill MockingbirdKarya Harper Lee dari Bahasa Inggriske Bahasa Indonesia (PendekatanKritik Holistik)”. Penelitian inimemadukan teori penerjemahan, teorilinguistik, teori ideologi, dan teorisastra.

Sehubungan dengan metodepenerjemahan yang paling banyakdipakai, penelitian ini menemukanfakta bahwa teori metodepenerjemahan Newmark (1988) adalahteori penerjemahan yang dominandipakai. Dari 14 data penelitian, teorimetode penerjemahan Newmarkdigunakan dalam 12 penelitian tesisdan disertasi. Kemudian, berkaitandengan teori budaya yang digunakan,teori ideologi foreignisasi dandomestikasi penerjemah adalah teoriyang paling diminati oleh para peneliti.Salah satu teori budaya ideologiforeignisasi dan domestikasi yangpopuler digunakan oleh para penelitiadalah teori ideologi Venuti (1995).

Temuan lain yang berkaitandengan kerangka teori adalahkebergantungan peneliti padateori-teoripenerjemahan Barat. Seluruhpenelitian-penelitian penerjemahantesis dan disertasi yang menjadi datapenelitian ini dipastikan menggunakanteori-teori dari luar. Akan tetapi,penelitian ini juga menemukan teori-

teori yang digagas oleh beberapa pakarIndonesia yang digunakan dalam data,yaitu teori proses penerjemahan(Nababan, 2003, hlm. 25-28;Suryawinata & Hariyanto, 2003, hlm.33—34), teori penilaian kualitasterjemahan (Nababan, 2003), teoristrategi penerjemahan (Taryadi dalamHoed, 2006), dan teori metodepenerjemahan (Hoed, 2006).

Metodologi Penelitian yangDigunakan

Berkaitan dengan metodologipenelitian penerjemahan tesis dandisertasi yang digunakan, penelitianini menemukan beberapa fakta.Pertama, pendekatan (deskriptif)kualitatif adalah pendekatan yangdominan digunakan. Pendekatankuantitatif tidak banyak dilirik penelitikarya terjemahan. Hanya dua datapenelitian (data 5 dan data 6) yangmenyatakan bahwa penelitian merekaberorientasi pendekatan kuantitatif.Kajian itu pun tidak murni berupapenelitian kuantitatif, tetapi berupapenelitian kolaboratif kualitatif-kuantitatif.

Kedua, mengenai teknikpengumpulan dan analisis data,penelitian ini menemukan bahwa parapeneliti cenderung mengaplikasikanteknik telaah dokumen. Teknik telaahdokumen ini berkonsekuensi, yaitupenelitian mereka akan mengarah padaproduk penelitian. Kemudian untukmenyasar dan memilah data yangsesuai dengan kriteria tujuanpenerjemahan, para peneliti cenderungmengumpulkan data secara purposif(purposive sampling). Teknik randomsampling tidak ditemukan dalam datapenelitian.

Ketiga, teknik pengumpulan datadengan cara wawancara dan kuesioneradalah teknik lain yang paling disukaipara peneliti. Para peneliti

Page 15: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Yusup Irawan: Orientasi Penelitian Penerjemahan…

237

menggunakan teknik ini untuk menilaikeakuratan dan keberterimaan karyaterjemahan.

Berdasarkan analisis terhadapempat belas data yang dimiliki,penelitian ini hanya menemukansatupenelitian yang menggunakanmetode ekperimental dalampemerolehan data, yaitu penelitianyang berjudul “An Analysis EFLStudents Translation of Phrasal Verb:A Think Aloud Protocol Study”.Penelitian ini menggunakan teknikThink Aloud Protocol. Dalampenelitian model ini, peneliti memintapenerjemah untuk menceritakan apayang penerjemah pikirkan ketikamelakukan penerjemahan. Kemudian,ketika penerjemah bercerita, penelitimerekam apa yang penerjemahkatakan. Setelah itu, penelitimenganalisis hasil rekaman sehinggadiperoleh gambaran prosespenerjemahan yang dilakukan olehpenerjemah.

Penelitian lain yangmenggunakan metodologi yangberbeda adalah penelitian dengan judul“Dua Wajah Hamlet di Indonesia:Perbandingan Penerjemahan Hamletoleh Trisno Sumardjo dan W. S.Rendra”. Dengan menggunakanmetode perbandingan, penelitian ini

membandingkan dua karya terjemahandari dua sastrawan dari dua zamanyang berbeda. Perbandingan inimelibatkan analisis teks dan kontekspenerjemah ketika menerjemahkan“Hamlet”.

Ranah yang Dimanfaatkan sebagaiSumber Data

Sehubungan dengan ranah karyaterjemahan yang menjadi sumber datapenelitian, penelitian inimengidentifikasi bahwa terdapat tujuhdata penelitian yang menggunakankarya-karya terjemahan fiksi sebagaisumber data penelitian. Di pihak lain,terdapat tujuh data penelitian pula yangmenggunakan karya-karya terjemahannonfiksi sebagai sumber datapenelitian. Jumlah kedua kelompokdata tersebut berimbang. Akan tetapi,penelitian ini belum dapatmenyimpulkan bahwa minat parapeneliti terhadap karya-karyaterjemahan dalam ranah fiksi dannonfiksi berimbang. Untuk membuatgeneralisasi diperlukan data yang lebihbanyak. Dengan demikian, masihterbuka kesimpulan apakah penelitiandalam kerangka tesis dan disertasicenderung pada karya terjemahan fiksi,nonfiksi, atau keduanya.

Tabel 3Penelitian Tesis dan Disertasi yang Menggunakan Ranah Fiksi dan Nonfiksi sebagai

Sumber DataNomor Ranah Fiksi Ranah Nonfiksi

1

An Analisis of TranslationStrategies the Novel of Harry Potterand the Deathly Hallows-HarryPotter dan Relikui Kematian

Analisis Ideologi Penerjemahan dan PenilaianKualitas Terjemahan Istilah Kedokteran dalamBuku Lecture Notes on Clinical Medicine

2

An Analysis of the Translation of thePreposition ‘of

Analisis Teknik Penerjemahan dan KualitasTerjemahan Buku Asal-Usul Elite MinangkabauModern: Respons Terhadap Kolonial BelandaAbad Ke XIX/XX

3

Dua Wajah Hamlet di Indonesia:Perbandingan Penerjemahan Hamletoleh Trisno Sumardjo dan W. S.Rendra

An Analysis of the Indonesian Translations ofCollocations in English Guide Book

Page 16: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 223—240

238

4

Analisis Teknik, Metode, danIdeologi Penerjemahan terhadapBuku Cerita Anak Bilingual “FourFunny Animal Stories”

An Analysis EFL Students Translation ofPhrasal Verb: A Think Aloud Protocol Study

5

Teknik Penerjemahan Wordplaydan Kualitas Terjemahannya dalamNovel Charlie and the Great GlassElevator karya Roald Dahl

Strategi Penerjemahan Buku Mother Teresa:Come Be My Light ke dalam Bahasa Indonesia:Kritik Terjemahan Berdasarkan Model AnalisisTeks yang Berorientasi pada Penerjemahan

6

Penerjemahan Idiom dan GayaBahasa (Metafora, Kiasan,Personifikasi, dan Aliterasi)Penulis: dalam Novel To KillMockingbird Karya Harper Lee dariBahasa Inggris ke Bahasa Indonesia(Pendekatan

Penerjemahan Metafora Konseptual dari BahasaInggris ke Bahasa Indonesia Studi KasusPenerjemahan Buku Teks Bidang Ekonomi

7

Analisis Kontrastif Subtitling danDubbing dalam Film Kartun Dorathe Explorer Seri Wish upon A Star:Kajian Teknik Penerjemahan danKualitas Terjemahan

Dampak Teknik, Metode, dan IdiologiPenerjemahan pada Kualitas Terjemahan TeksMedical Surgical-Nursing dalam BahasaIndonesia

Tabel 3 menggambarkan ranahmana saja yang digunakan sebagaisumber data penelitian tesis dandisertasi. Berdasarkan deskripsi dalamTabel 3 kita dapat melihat bahwatujuan penelitian yang sama dapatmemanfaatkan ranah karya terjemahanyang berbeda. Misalnya, penelitian-penelitian yang bertujuan untukmengungkap teknik, metode, danideologi dapat memanfaatkan ranahnonfiksi seperti pada penelitian denganjudul “Dampak Teknik, Metode, danIdiologi Penerjemahan pada KualitasTerjemahan Teks Medical Surgical-Nursing dalam Bahasa Indonesia” ataudapat saja penelitian itu menggunakanranah fiksi seperti dalam penelitianberjudul “Analisis Teknik, Metode,dan Ideologi Penerjemahan terhadapBuku Cerita Anak Bilingual FourFunny Animal Stories. Bagaimanapunbaik karya fiksi dan nonfiksi, maupunkarya terjemahannya memilikikarakteristik yang berbeda. Haltersebut membuka peluang bagi parapeneliti karya terjemahan untukmembandingkan hasil-hasilpenerjemahan dari dua ranah berbedadengan tujuan penelitian yang sama.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis padaempat belas data yang bersumber daripenelitian-penelitian karya tesis dandisertasi dapat diambil beberapasimpulan. Pertama, untuk kepentingantesis dan disertasi, para peneliti karyaterjemahan cenderung mengarahkanorientasi penelitiannya pada produkkarya terjemahan.Penelitian yangmengarah pada proses dan fungsibelum banyak dieksplorasi. Kedua,hasil analisis menunjukkan bahwapenelitian tesis dan disertasi terhadapkarya terjemahan merupakanpenelitian-penelitian antardisiplin.Akan tetapi, perlu digarisbawahibahwa tampaknya para peneliti masihterpaku untuk mengolaborasikan teoripenerjemahandengan teori linguistikdan teori penerjemahan dengan teoriideologi foreignisasi/domestikasi. Olehsebab itu, para peneliti hendaknyamemperluas jangkauan teoriantardisiplin agar tidak terpaku padakolaborasi teori antardisiplin yang itu-itu saja. Ketiga, berkaitan denganmetodologi penelitian, ditemukan faktabahwa penelitian penerjemahancenderung merupakan penelitian

Page 17: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Yusup Irawan: Orientasi Penelitian Penerjemahan…

239

kualitatif. Data dan analisis datadilakukan dengan metode analisisdokumen karya terjemahan. Metodekuantitatif, komparatif, daneksperimental tampaknya tidakdiminati oleh peneliti karyaterjemahan. Terakhir, penelitian inibelum dapat menyimpulkan ranah(fiksi atau ninfiksi) yang menjadikecederungan para peneliti karyaterjemahan untuk tugas tesis ataudisertasinya. Hal tersebut disebabkansedikitnya jumlah data penelitian karyatesis dan disertasi.

DAFTAR PUSTAKA

Adisoemarta, M. M. (2011). Strategipenerjemahan buku MotherTeresa: Come Be My Light kedalam bahasa Indonesia: Kritikterjemahan berdasarkan modelanalisis teks yang berorientasipada penerjemahan. Tesis.Universitas Indonesia. Depok

Andriani, T. (2011). An analysis of thetranslation of the preposition“of”. Tesis. Universitas AtmaJaya. Jakarta

Ardi, H. (2010). Analisis teknikpenerjemahan dan kualitasterjemahan buku Asal-Usul EliteMinangkabau Modern: Responsterhadap Kolonial Belanda Abadke XIX/XX. Tesis. UniversitasSebelas Maret. Surakarta.

Aveling, H. (2014). Some thoughts oncollaborative translation. JurnalPenerjemahan, 1 (2): 20-41.

Clements, R. (2015). A cultural historyof translation in early modernJapan. Cambridge: CambridgeUniversity Press.

Cheung, A. (2013). A history oftwentieth century translationtheory and its application forBible translation. Journal ofTranslation, 9 (1): 1-15.

Diperoleh dari http://www.sil.org/system/files/reapdata

Da Silva, A. M. (2008). An analysis ofthe Indonesian translations ofcollocations in English guidebook. Tesis. Universitas AtmaJaya. Jakarta.

Erwan (2011). Dua wajah Hamlet diIndonesia: Perbandinganpenerjemahan Hamlet olehTrisno Sumardjo dan W. S.Rendra. Tesis. UniversitasIndonesia. Depok.

Ghanoooni, A. R. (2012). A review ofthe history of translation studies.Journal of Theory and Practicein Language Studies, 2(1): 77-85.Diperoleh dihttp://www.academypublication.com/issues/past/tpls/vol02/01/11.pdf.

Handayani, A. (2009). Analisisideologi penerjemahan danpenilaian kualitas terjemahanistilah Kedokteran dalam bukuLecture Notes on ClinicalMedicine. Tesis. UniversitasSebelas Maret. Surakarta.

Handayani, W. (2012). An analysisEFL students translation ofphrasal verb: A think aloudprotocol study. Tesis. UniversitasAtma Jaya. Jakarta.

Hartono, R. (2011). Penerjemahanidiom dan gaya bahasa(metafora, kiasan, personifikasi,dan aliterasi) penulis: dalamnovel To Kill MockingbirdKarya Harper Lee dari bahasaInggris ke bahasa Indonesia(pendekatan kritik holistik).Disertasi. Universitas SebelasMaret. Surakarta.

Hatim, B & Jeremy, M. (2004).Translation: An advancedresource book. London and NewYork: Routledge

Page 18: orientasi penelitian penerjemahan mutakhir di indonesia

Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 223—240

240

Heqing et al. (1991). Methodology ofWestern translation studies:since the 1970s. Peking: PekingUniversity Press.

Hoed, B. H. (2006). Penerjemahan dankebudayaan. Jakarta: PustakaJaya.

Holmes, J. (2000). The name andnature of translation. DalamVenuti (ed.), The TranslationStudies reader. (hlm. 172—185.London and New York:Routledge.

Karnedi (2011). Penerjemahanmetafora konseptual dari bahasaInggris ke bahasa Indonesia studikasus penerjemahan buku teksbidang Ekonomi. Disertasi.Universitas Indonesia. Depok.

Kusumastuti, F. (2011). Analisiskontrastif subtitling dan dubbingdalam film kartun Dora theExplorer seri Wish upon A Star:Kajian teknik penerjemahan dankualitas Terjemahan. UniversitasSebelas Maret. Surakarta.

Larson, M. L. (1989) Penerjemahanberdasar makna: Pedoman untukpemadanan antarbahasa.(Kancanawati Taniran,penerjemah). Jakarta: Arcan.

Munday, J. (2012). Introducingtranslation studies. London(Third edition): New York:Routledge.

Nababan, M. R. (2004). Translationprocesses, practices, andproducts of professionalIndonesian translators. Disertasi.Victoria University of Wellington.Wellington, New Zealand.

Nababan, M. R. (2003). “Arahpenelitian penerjemahan”.

Makalah yang disajikan dalamKongres Nasional Penerjemahandi Tawangmangu, Surakarta,15-16 September 2003.

Nababan, M. R. Aspek genetik,objektif, dan afektif dalampenelitian penerjemahan. JurnalLinguistika, 14(26): 15-23.

Newmark, P. (1988). A text book oftranslation. New York danLondon: Prentice-Hall.

Nugroho, A. B. (2011). Teknikpenerjemahan wordplay dankualitas terjemahannya dalamnovel Charlie and the GreatGlass Elevator karya RoaldDahl. Tesis. Universitas SebelasMaret. Surakarta.

Silalahi, R. (2011). Dampak teknik,metode, dan ideologipenerjemahan pada kualitasterjemahan teks MedicalSurgical-Nursing dalam bahasaIndonesia. Disertasi. UniversitasSumatera Utara. Medan.

Sinde (2012). Analisis teknik, metode,dan ideologi penerjemahanterhadap buku cerita anakbilingual “Four Funny AnimalStories”. Tesis. UniversitasSumatera Utara. Medan.

Sugiyapranata, C. (2009). An analisisof translation strategies the novelof Harry Potter and the DeathlyHallows-Harry Potter danRelikui Kematian. Tesis.Universitas Atma Jaya. Jakarta.

Venuti, L. (Editor). 2000. Thetranslation studies reader.London dan New York:Routledge.