Top Banner
16

Orde Baru (Pelaksanaan Pembangunan dalam PJPT I)

Nov 04, 2015

Download

Documents

Rossiana_NF

Kelas 12 (SMA)
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Kelompok V

  • Pelaksanaan

    Pembangunan

    dalam PJPT I

    PELITA V

  • Pelaksanaan Pelita V

    Pelita V dilaksanakan mulai 1 April 1989 hingga 31 Maret

    1994. Arah dan kebijaksanaan pembangunan dalam Pelita V

    mendasarkan pada arah dan kebijaksanaan pembangunan yang

    ditempuh selama Pelita IV dan arah itu perlu dilanjutkan,

    bahkan ditingkatkan agar makin nyata dapat dirasakan

    perbaikan taraf hidup dan kecerdasan rakyat yang

    mencerminkan meningkatnya kualitas manusia dan kualitas

    kehidupan masyarakat demi terwujudnya kesejahteraan yang

    makin merata dan adil bagi seluruh rakyat.

  • Pelaksanaan kebijaksanaan pembangunannya juga tetap bertumpu pada Trilogi Pembangunan dengan menekankan

    pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju tercapainya

    keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sejalan dengan

    pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi serta stabilitas nasional

    yang sehat dan dinamis.

  • Tujuan

    Pada pelita V ini, pemerintah menitik beratkan

    pada sektor pertanian untuk memantapkan swasembada

    pangan dan meningkatkan produksi pertanian dan

    lainnya serta menghasilkan barang-barang untuk

    diekspor. Sementara itu, dalam bidang industri

    dititikberatkan pada peningkatan industri yang bersifat

    padat karya dan industri yang menghasilkan mesin-

    mesin sendiri.

  • Melakukan diversifikasi produk ekspor ( khususnya non migas )

    Melakukan deregulasi, antara lain: tentang pengaturan Investasi Asing

    Sejalan dengan prioritas pada pembangunan bidang ekonomi, maka pembangunan dalam bidang politik, sosial-budaya, pertahanan keamanan dan lain-lain makin ditingkatkan sepadan dan agar saling menunjang dengan pembangunan bidang ekonomi sehingga lebih menjamin ketahanan nasional.

  • 1. Pengelolaan makro ekonomi yang berhati-hati.

    2. Partisipasi masyarakat meningkat.

    3. Anggaran berimbang dan dinamis.

    4. Penerapan devisa bebas.

    5. Terpeliharanya stabilitas nasional (Ekonomi dan politik).

  • Faktor Penghambat

    Munculnya blok-blok Perdagangan Dunia ( ADTA, NAFTA, APEC, dsb ).

    Persaingan bisnis makin kompetitif.

    High Cost.

    Kualitas sumber daya manusia (SDM) makin rendah.

    Utang luar negeri makin meningkat.

  • Selama pembangunan jangka panjang pertama

    dilaksanakan, pertumbuhan perekonomian Indonesia

    membaik sebesar 6,7% pertahun, pendapatan

    perkapita naik dari US$70 (1969) jadi US$770 (1993),

    penduduk miskin turun dari 70 juta orang (60%) jadi

    25,9 juta orang (13,7%).

  • Struktur ekonomi mulai berimbang, baik dari aspek

    produksi, penerimaan pemerintah, maupun penerimaan

    ekspor/devisa. Sektor moneter berkembang pesat

    dengan jumlah bank meningkat yang sebelumnya

    hanya 111 (1988) menjadi 239 (1994), peranan bank

    swasta juga meningkat, serta lembaga keuangan

    nonbank tumbuh pesat termasuk pasar modal.

  • Sesuai dengan Ketetapan Garis-Garis Besar Haluan Negara

    (GBHN), Pelita V adalah akhir dari pola pembangunan jangka panjang

    tahap pertama. Lalu dilanjutkan pembangunan jangka panjang ke dua,

    yaitu dengan mengadakan Pelita VI yang di harapkan akan mulai

    memasuki proses tinggal landas Indonesia untuk memacu pembangunan

    dengan kekuatan sendiri demi menuju terwujudnya masyarakat yang

    adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

  • 1.