OPTIMALISASI EVALUASI PEMBELAJARAN TEKNIK MESIN MELALUI LOGIC MODEL UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS LULUSAN Pidato Pengukuhan Guru Besar Oleh: Prof. Dr. Badrun Kartowagiran Guru Besar dalam Bidang Ilmu Evaluasi Pembelajaran Teknik Mesin Pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Disampaikan di depan Rapat Terbuka Senat Universitas Negeri Yogyakarta Selasa, 10 Juni 2013 Optimalisasi evaluasi Page 1
62
Embed
Optimalisasi evaluasi pembelajaran teknik mesin melalui logic model
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
OPTIMALISASI EVALUASI PEMBELAJARAN TEKNIK MESIN MELALUI LOGIC MODEL
UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS LULUSAN
Pidato Pengukuhan Guru Besar
Oleh:
Prof. Dr. Badrun Kartowagiran
Guru Besar dalam Bidang Ilmu Evaluasi Pembelajaran Teknik MesinPada Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
Disampaikan di depan Rapat Terbuka SenatUniversitas Negeri Yogyakarta
Yang TerhormatKetua Satuan Pengawas Internal (SPI)
Yang TerhormatDirektur dan Asisten Direktur Pascasarjana, Para Dekan dan Wakil Dekan, Ketua Lembaga di lingkungan UNY, Ketua BPPU Universitas Negeri Yogyakarta, dan
Yang TerhormatPara Tamu Undangan dan hadirin semua
karya diri sendiri dan karya orang lain, berkemampuan mengambil keputusan, dan
berkemampuan berestetika. Dengan diamati dan dinilainya butir-butir perilaku guru dan siswa
di atas, diharapkan tahap praktik siswa pada pembelajaran teknik mesin di masa datang
dilaksanakan sesuai dengan butir-butir evaluasi tersebut.
Pada tahap penilaian, evaluator harus mencermati dan menilai bagaimana penilaian
yang dilakukan guru, apakah penilaian guru mencakup perilaku siswa selama proses
pembelajaran dan penilaian terhadap produk praktik. Oleh karena perilaku siswa dalam
pembelajaran praktik sudah dinilai pada tahap siswa praktik, maka evaluator hanya
Optimalisasi evaluasi Page 19
memfokuskan pada penilaian terhadap produk praktik siswa. Pada saat menilai produk, apakah
guru menilai: (a) ukuran, (b) kecepatan, dan (c) kerapihan pekerjaan. Dengan diamati dan
dinilainya butir-butir di atas, diharapkan tahap penilaian produk pada pembelajaran teknik
mesin di masa datang dilaksanakan sesuai dengan butir-butir evaluasi tersebut.
Selaras dengan uraian di atas dan agar evaluasi pembelajaran teknik mesin dapat
optimal maka metode evaluasi yang digunakan adalah Logic Model. Evaluasi yang dirancang
secara terpadu dengan program yang akan dievaluasinya, yakni program yang memiliki
komponen-komponen yang secara sistematis dan logis saling berhubungan; yakni antara
komponen program (misal input) dengan komponen program lainnya (misal kegiatan yang
terencana), dan perubahan perilaku yang diharapkan atau hasil program. Dengan demikian,
evaluator mengenali dengan baik komponen-komponen program yang akan dievaluasi dan
keterkaitan antar komponen, sehingga (1) kecil kemungkinannya terjadi ketidaksesuaian antara
input dan output, serta (2) hasil evaluasi betul-betul dapat dimanfaatkan untuk perbaikan
pembelajaran yang pada gilirannya mampu meningkatkan soft skills lulusan.
Kelemahan menyolok dari logic model adalah model ini susah digunakan untuk
mengevaluasi program yang sedang dan sudah berjalan. Hal ini dapat difahami karena sangat
susah memadukan antara rancangan program yang sedang dan sudah berjalan dengan
rancangan evaluasi yang akan dilaksanakan. Dengan demikian, asumsi yang harus dipenuhi agar
logic model dapat digunakan adalah program yang akan dievaluasi sedang tahap perencanaan.
Atau dengan kata lain, evaluasi dan program dirancang secara terpadu agar evaluator mengenal
komponen program, dan kaitan antar komponen program dengan baik.
Terkait dengan hal di atas, Kellog Foundation (2004) mengatakan bahwa logic model
adalah suatu diagram dan teks yang menggambarkan hubungan yang sistematis dan logis
antara komponen program seperti (input) suatu program, kegiatan yang terencana, dan
perubahan perilaku yang diharapkan atau hasil program. McNamara (1998) mengatakan: a
logic model is a logical chain of connections showing what a program intends to accomplish.
Sementara itu, Fitzpatrick, et.al (2011) mengatakan bahwa logic model telah menjadi satu alat
yang kuat dan berguna untuk mendukung (scaffolding) evaluasi, membantu menentukan dan
menjelaskan apa yang harus diukur dan kapan. Evaluasi haruslah merupakan bagian integral
Optimalisasi evaluasi Page 20
dari kegiatan mulai dari permulaan, dan evaluasi haruslah berdasar atas pemahaman penuh
terhadap program yang sedang berjalan.
Sebenarnya logic model memiliki jangkauan penggunaan yang lebih luas, dapat
digunakan sebagai alat untuk perencanaan, untuk pengelolaan, dan untuk mendokumentasikan
kegiatan-kegiatan yang tidak terhitung jumlahnya, dari intervensi pendidikan hingga
pendesainan kembali dan pemecahan masalah organisasi. Bahkan, akhir-akhir ini logic model
telah menjadi alat yang populer di sekitar evaluasi (Kellog Foundation, 2004). Dengan logic
model, akan tampak jelas keterkaitan antara input, kegiatan, dan output. Menurut Fitzpatrick,
et.al (2011) alasan utama penggunaan logic model adalah perannya dalam meletakkan dasar-
dasar untuk suatu evaluasi yang bermakna dan menyeluruh. McNamara (1998) mengatakan
logic model is core of planning and evaluation.
Saat ini logic model banyak digunakan dalam perencanaan dan evaluasi program.
Sebelum mulai mengembangkan rancangan evaluasi, sebaiknya evaluator mengembangkan
logic model untuk proyeknya. Melalui pengembangan, atau pengkajian, logic model tersebut,
evaluator dapat meningkatkan pemahamannya mengenai apa yang akan dikerjakan oleh
proyek dan strategi-strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Ketika logic
model sudah dikembangkan dan dipahami, bagian-bagiannya menjadi panduan utama bagi
evaluasi dan bagi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.
Selain itu, evaluator dapat menggunakan logic model untuk membantu staf program
merumuskan dan membahas harapan-harapan mereka mengenai bagaimana program mereka
dapat mencapai tujuan, dan unsur-unsur apa yang penting untuk dievaluasi. Dengan demikian,
evaluator dan staf program memahami benar program yang akan dievaluasi dan keterkaitan
antara komponen program tersebut, serta tujuan yang akan dicapai. Menurut Kellog
Foundation (2004), ada beberapa manfaat yang diperoleh evaluator dengan menggunakan
logic model dalam evaluasi, yaitu: (a) meningkat pemahamannya terhadap program, (b)
memperoleh rambu-rambu cara merancang evaluasi, (c) meningkat kemampuan perancangan
dan manajemennya, (d) memperoleh rambu-rambu cara menentukan prioritas dan alokasi
sumber, dan (e) memperoleh rambu-rambu cara menggunakan sumber-sumber evaluasi secara
bijaksana.
Optimalisasi evaluasi Page 21
OutcomesInputInputs
OutputsActivities
ImpactOutcomesResources/ inputInputs
Outputs Activities
Menurut Fitzpatrick, et.al, (2011) dan Frechtling (2007) logic model terdiri atas empat
unsur utama, yakni: input, activities, output, dan outcome program; outcome menunjukkan
tujuan-tujuan jangka panjang program sedangkan output menunjukkan dampak-dampak
langsung program. Model ini biasanya disajikan dalam bentuk diagram seperti Gambar 1
berikut.
Gambar 1. Logic Model Menurut Fitzpatrick, et.al, 2011 dan Frechtling (2007)
Inputs—masukan, misal anggaran tahunan, fasilitas staff, perlengkapan, dan bahan-bahan yang diperlukan untuk menjalankan program
Activities—kegiatan, misal acara mingguan, kurikulum, lokakarya, pertemuan, pengangkatan,
layanan klinis, selebaran, pelatihan staf, dan semua komponen penting program
Outputs—hasil langsung atau hasil jangka pendek, misal jumlah peserta atau klien yang dilayani
tiap minggu, jumlah pertemuan kelas, jumlah jam tatap muka layanan langsung untuk masing-
masing peserta, jumlah selebaran dan produk-produk langsung program
Outcomes- hasil jangka menengah dan hasil jangka panjang, misal perkembangan peserta.
Sementara itu, Kellogg Foundation (2004) menjelaskan bahwa logic model terdiri atas
lima komponen, yaitu: resources/input, activities, output, outcomes, dan impact yang bila
ditampilkan dalam bentuk diagram tampat seperti Gambar 2 berikut.
Planned work Intended results
Gambar 2. Logic Model Menurut Kellogg Foundation (2004)
Keterangan Gambar 2 adalah sebagai berikut.
Planned work: menjelaskan sumber apa saja yang diperlukan untuk mengimplementasikan program itu dan kegiatan apa yang akan dilakukan
Resources/inputs: termasuk SDM, finansial, sumber organisasi dan komunitas program yang telah tersedia untuk mengerjakan pekerjaan itu
Optimalisasi evaluasi Page 22
OutcomesResources/Inputs
Outputs Activities
Activities: apa yang program lakukan terhadap input; yakni proses, peralatan, kejadian, teknologi dan tindakan yang disengaja merupakan bagian dari implementasi program. Intervensi ini digunakan untuk menghasilkan perubahan yang diharapkan atau hasil
Outputs: produk langsung dari kegiatan program dan bisa saja termasuk tipe, tingkat, dan target layanan yang akan diberikan oleh program.
Outcomes: perubahan spesifik pada partisipan program dalam hal perilaku, pengetahuan, keterampilan, status, dan tingkat pekerjaannya
Impact: perubahan mendasar baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan yang terjadi pada organisasi (lembaga), komunitas, atau sistem sebagai hasil dari kegiatan program.
Intended result: hasil yang diharapkan pada jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang (output, outcome, impact).
Secara sepintas, ada perbedaan antara Gambar 1 dan Gambar 2, namun sebenarnya
keduanya sama karena hasil program sama-sama mencakup hasil jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang (output, outcome, impact). Pembahasan selanjutnya dalam
makalah ini akan digunakan Gambar 2 karena lebih mudah difahami.
Menurut Kellog Foundation (2004) logic model adalah serangkaian hubungan “if-then”
yang apabila diimplementsikan sebagaimana yang direncanakan akan menuju tujuan yang
diinginkan. Apabila serangakaian hubungan “if-then” ini dipadukan dengan Gambar 2, maka
hasilnya dapat dilihat pada Gambar 3.
Planned work Intended results
Gambar 3. Rangkaian hubungan “if-then” dalam logic model Kellog Foundation (2004)
Optimalisasi evaluasi Page 23
Resources/ inputs needed to operate program
If you have access to them, then you can use them to accomplish planned activities
If planned activities are accomplishedthen you can deliver the product/ services that you intended
If planned activities are accomplished to the extent intended, then participants will benefit in certain ways
If these benefits to participants are achieved, then certain changes in organisations, systems or communities might be expected to occur
Impact
OutcomesResources/Inputs
Outputs Activities
Gambar 3 menunjukkan bahwa apabila sumber yang diperlukan untuk program telah
tersedia maka kegiatan yang telah dirancang dapat diselesaikan. Apabila kegiatan yang telah
dirancang dapat diselesaikan maka akan dihasilkan produk langsung yang telah direncanakan.
Apabila kegiatan yang telah dirancang dapat diselesaikan ke-ekstensi yang diharapkan maka
partisipan akan memperoleh manfaat khusus. Apabila partisipan memperoleh manfaat khusus
maka akan terjadi perubahan khusus pada organisasi, sistem ataupun komunitas tempat
partisipan tersebut bertugas. Terkait dengan hal ini, ada satu hal penting yang harus diingat
bahwa program itu tidak selalu linier, output dan outcome dapat terjadi kapan saja.
Apabila logic model ini diterapkan pada evaluasi pembelajaran teknik mesin maka
evaluasi itu akan menjadi optimal karena: (1) komponen program secara logis saling mengkait,
(2) komponen yang tidak berfungsi dapat diketahui dengan cepat dan tepat karena tidak hanya
mempengaruhi hasil akhir tetapi juga mempengaruhi komponen sesudahnya, (3) kecil
kemungkinannya terjadi ketidaksesuaian antara input dengan output karena program dan
evaluasinya dirancang secara terpadu, dan (4) hasil evaluasi suatu komponen digunakan untuk
memberi masukan pada komponen lainnya. Selanjutnya, apabila logic model ini diterapkan
untuk evaluasi pembelajaran teknik mesin, maka model itu akan terlihat seperti pada Gambar
4.
Planned work Intended results
Gambar 4. Logic model untuk evaluasi pembelajaran teknik mesin
Optimalisasi evaluasi Page 24
Silabus dan jobsheet yang berisi hard skill dan soft skill (sumber)
Jika sumber tersedia, maka pem belajaran teknik mesin yg menyisip kan soft skill tersele saikan
Jika pembela jaran tersele-saikan maka pengetahuan dan perilaku soft skill siswa di klas bertambah baik
Jika pembela jaran diper panjang sam pai di luar klas maka pe rilaku soft skill siswa di luar klas ber tambah baik
Jika perilaku soft skill siswa di luar klas sdh baik maka perilaku soft skill siswa di masyara kat juga baik, bah- kan perilaku soft skill orang di seki tarnya juga baik
Impact
Gambar 4 menunjukkan bahwa ada serangkaian hubungan yang logis mulai resources
sampai pada impact. Rangkaian ini merupakan rangkaian perencanaan program sekaligus
evaluasinya. Penyusunan rancangan kegiatan pada program, sekaligus menyusun instrumen
yang digunakan pada saat melakukan evaluasi itu. Dengan cara demikian maka evaluasi akan
optimal karena betul-betul mengukur komponen atau kegiatan yang dilakukan dan hasil
program.
Pada saat merencanakan, selain berisi hard skills (pengetahuan dan keterampilan),
silabus dan job sheet juga harus disisipi butir-butir soft skills, dan butir-butir inilah yang
nantinya digali pada saat evaluasi atau pencermatan terhadap silabus dan job sheet. Butir-butir
soft skills yang terkandung dalam silabus dan job sheet antara lain: kerjasama, komitmen,
cermat, tanggung jawab, disiplin, kemampuan pengambilan keputusan, kemampuan
menghargai karya sendiri dan karya orang lain, dan kemampuan bersetetika. Kandungan soft
skills pada silabus dan job sheet juga akan dievaluasi atau diamati kemunculannya pada saat
shop talk, praktik siswa, tahap penilaian, perilaku siswa di kelas, perilaku siswa di luar kelas, dan
perilaku siswa di masyarakat.
Pelaksanaan pembelajaran teknik mesin terdiri atas dua tahap, yaitu tahap Penyajian
Guru (shop talk) dan Parktik Siswa. Pada saat shop talk, guru melaksanakan/mempraktikkan
silabus dan job sheet yang sudah dirancang. Selain mempraktikkan butir-butir hard skills seperti
guru: (a) menjelaskan substansi dengan jelas, (b) mendemonstrasikan keterampilan baru atau
keterampilan lama namun masih ada siswa yang belum betul, (c) menyiapkan bahan ajar (job
sheet), (d) menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam shop talk dan demonstrasi
keterampilan, (e) menjelaskan pentingnya keselamatan kerja, dan (g) memperhatikan posisi
siswa untuk meyakinkan bahwa mereka dapat melihat demonstrasi guru dengan baik; guru
juga harus mempraktikkan atau memunculkan butir-butir soft skills dalam shop talk dan
demonstrasinya sesuai dengan rancangan.
Butir-butir soft skills yang harus dipraktikkan guru pada saat shop talk, antara lain: (1)
kerjasama, misal memberi kesempatan orang lain untuk membantu, atau untuk bertanya, (2)
komitmen, misal memakai perangkat keselamatan kerja, (3) cermat, misal hati-hati dalam
menggunakan peralatan, terutama sewaktu menggunakan alat ukur presisi, (4) tanggung jawab,
Optimalisasi evaluasi Page 25
misal tidak melempar kesalahan kepada orang lain, (5) disiplin, misal jarang terlambat datang,
(6) kemampuan mengambil keputusan, misal cepat mengambil keputusan, (7) kemampuan
menghargai karya orang lain dan karya sendiri, misal tidak senang menjelek-jelekan karya orang
lain dan karya sendiri, (8) kemampuan berestetika, misal berpakaian rapi, menata peralatan
yang digunakan secara rapi.
Pada saat siswa praktik, guru melaksanakan/mempraktikkan silabus dan job sheet yang
sudah dirancang. Selain mempraktikkan butir-butir hard skills seperti guru: (a) memberi job
sheet kepada siswa, (b) memberi penjelasan yang mudah difahami, (c) trampil dalam
memberikan contoh keterampilan; guru juga harus mempraktikkan butir-butir soft skills. Butir-
butir soft skills yang harus dipraktikkan guru pada tahap siswa praktik, antara lain: (1)
kerjasama, misal memberi kesempatan siswa untuk bertanya, atau mau membantu siswa yang
betul-betul mengalami kesulitan, (2) komitmen, misal memakai perangkat keselamatan kerja
atau tetap memfasilitasi dan atau mengawasi siswa selama pembelajaran berlangsung, (3)
cermat, misal hati-hati dalam menggunakan peralatan, terutama sewaktu menggunakan alat
ukur presisi, (4) tanggung jawab, misal tidak melempar kesalahan kepada orang lain atau siswa,
(5) disiplin, misal jarang terlambat datang, (6) kemampuan mengambil keputusan, misal cepat
mengambil keputusan bila mengahadapi masalah termasuk masalah yang muncul dari siswa,
(7) kemampuan menghargai karya orang lain dan karya sendiri, misal tidak senang menjelek-
jelekan karya orang lain atau karya siswa, (8) kemampuan berestetika, misal berpakaian rapi,
mengingatkan siswa yang tidak rapi.
Tahap terakhir dalam pembelajaran teknik mesin adalah tahap penilaian. Pada tahap
penilaian, evaluator harus mencermati dan menilai bagaimana penilaian yang dilakukan guru,
apakah penilaian guru mencakup perilaku siswa selama proses pembelajaran dan penilaian
terhadap produk praktik. Oleh karena perilaku siswa dalam pembelajaran praktik sudah dinilai
pada tahap siswa praktik, maka evaluator hanya memfokuskan pada penilaian terhadap produk
praktik siswa. Pada saat menilai produk, guru seharusnya menilai: (a) ukuran, (b) kecepatan,
dan (c) kerapihan pekerjaan. Jadi soft skills yang dicermati pada penilaian produk hanya
kemampuan berestetika, misal kerapihan pekerjaan.
Optimalisasi evaluasi Page 26
Selain hard skills (pengetahuan dan kemampuan teknis), paling tidak delapan butir soft
skills (kerjasama, komitmen, cermat, tanggung jawab, disiplin, kemampuan pengambilan
keputusan, kemampuan menghargai karya sendiri dan karya orang lain, dan kemampuan
berestetika) yang harus diamati dalam output, outcome, dan impact pada Gambar 4. Instrumen
untuk mengevaluasi butir-butir soft skills ini dikembangkan bersamaan dengan kegiatan
merancang program dan merancang evaluasi pembelajaran teknik mesin. Hasil evaluasi
dibandingkan dengan kriteria atau tujuan program, bila hasil evaluasi belum sesuai dengan
tujuan maka hasil digunakan sebagai umpan balik untuk perbaikan kegaiatan pembelajaran.
Hadirin yang berbahagia,
SIMPULAN
Sampai saat ini, kondisi pendidikan di Indonesia masih memerlukan perbaikan. Hal ini
dapat dilihat dari beberapa kasus yang menggambarkan betapa memprihatinkannya kondisi
pendidikan di Indonesia. Salah satu di antaranya adalah kehidupan para pelajar yang kurang
memperhatikan tugas utamanya sebagai pelajar, yakni belajar. Masih banyak pelajar yang
senang tawuran, kebut-kebutan di jalanan atau melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak
bermanfaat bahkan cenderung merugikan orang lain. Bisa dipastikan, siswa yang seperti ini
belum memiliki soft skills seperti yang diharapkan, bahkan jauh dari harapan. Hal ini
dikarenakan pembelajaran di SMK Jurusan Teknik Mesin masih perlu perbaikan. Ini berarti
bahwa masih diperlukan kerja keras untuk membenahi pembelajaran di SMK Jurusan Teknik
Mesin, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah optimalisasi evaluasi pembelajaran.
Optimalisasi evaluasi adalah usaha memaksimumkan hasil evaluasi dan pemanfaatannya.
Jangan sampai hasil evaluasi tidak tepat sehingga tidak dapat dimanfaatkan. Atau, hasil evaluasi
suatu komponen program sudah tepat namun karena antar komponen tidak saling terkait maka
hasil evaluasi juga tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal ini dapat terjadi manakala
evaluator tidak memahami dengan baik komponen-komponen program yang dievaluasinya,
dan juga tidak memahami kaitan antar komponen program.
Evaluasi pembelajaran teknik mesin dapat optimal manakala cara evaluasi yang
digunakan adalah Logic Model. Evaluasi yang dirancang secara terpadu dengan program yang
Optimalisasi evaluasi Page 27
akan dievaluasinya, yakni program yang memiliki komponen-komponen yang secara sistematis
dan logis saling berhubungan; antara komponen program (misal input) dengan komponen
program lainnya (misal kegiatan yang terencana), dan perubahan perilaku yang diharapkan atau
hasil program.
Dengan menggunakan logic model maka akan ada serangkaian hubungan yang logis
mulai resources sampai pada impact. Rangkaian ini merupakan rangkaian perencanaan program
sekaligus evaluasinya. Penyusunan rancangan kegiatan pada program, sekaligus penyusunan
instrumen yang akan digunakan pada saat melakukan evaluasi itu. Selain itu, evaluator
mengenali dengan baik komponen-komponen program yang akan dievaluasi dan keterkaitan
antar komponen. Dengan cara demikian maka evaluasi akan optimal karena betul-betul
mengukur komponen atau kegiatan yang dilakukan dan hasil program, sehingga: (1) kecil
kemungkinannya terjadi ketidaksesuaian antara input dan output, serta (2) hasil evaluasi betul-
betul dapat dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran yang pada gilirannya mampu
meningkatkan soft skills lulusan.
Hadirin yang berbhagia,
PENUTUP
Demikianlah pidato pengukuhan Guru Besar saya, terima kasih atas kesabaran dan
perhatian para hadirin yang berbahagia untuk mengikuti pidato ini. Dengan segala kerendahan
hati, saya menyadari bahwa pidato ini masih jauh dari sempurna karena berbagai keterbatasan
saya, namun saya tetap berharap mudah-mudahan pidato yang sederhana dan kecil ini
bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, pada kesempatan yang baik ini, saya merasa wajib
bersyukur kepada Allah karena alhamdulillah telah dianugerahi gelar Professor, suatu jabatan
tertinggi di bidang akademik.
Guru Besar ini tidak mungkin dapat tercapai tanpa ijin dari Allah melalui berbagai
perantara yang berbentuk bantuan dari berbagai fihak, antara lain: berupa dorongan, pikiran,
dan pemberian semangat kepada saya. Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini,
perkenankanlah saya menyampaikan banyak terima kasih kepada: (a) Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia yang telah mengangkat saya sebagai Guru Besar, (2)
Optimalisasi evaluasi Page 28
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kemendikbud yang telah menilai kelayakan usulan Guru
Besar saya, (3) Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah menyetujui usulan dan
mendorong saya untuk mengusulkan Guru Besar, (4) Tim tujuh yang terdiri atas: Prof. Dr.
Rochmat Wahab, MPd., M.A., Prof. Dr. Nurfina Aznam, S.U., Apt, Prof. Djemari Mardapi, PhD,
Prof. Dr. Wuraji, Prof. Dr. Haryadi, Prof. Dr. Jumadi, dan Prof. Pardjono, PhD yang telah
memberi masukan dan membimbing dengan cermat sehingga usulan Guru Besar saya on the
track, (5) Tim Penyerasi naskah pidato saya, yakni: Prof. Dr. Rochmat Wahab, MPd., M.A., Prof.
Dr. Achmad Dardiri, M.Hum, Wardan Suyanto, MA, Ed.D, Prof. Djemari Mardapi, PhD, Prof. Dr.
Haryadi, Prof. Dr. Jumadi, dan Prof. Pardjono, PhD (6) Prof. Dr. Gaguk Margono, Prof. Dr. Ismet
Basuki sebagai reviewer external dan Prof. Djemari Mardapi, PhD, Prof. Pardjono, PhD sebagai
reviewer internal karya ilmiah saya, (7) Dekan Fakultas Teknik yang telah mengusulkan ke
Universitas agar usulan Guru Besar saya diproses, (8) Ketua Jurusan dan teman-teman dosen
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin yang telah menyetujui saya untuk mengusulkan Guru Besar,
dan (9) semua fihak yang telah membantu mulai dari permulaan usulan sampai SK Guru Besar
saya keluar. Semoga amal kebaikan Bapak/Ibu yang saya hormati dan telah saya sebutkan tadi
menerima balasan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amien3x.
Terima kasih juga saya sampaikan kepada yang terhormat: (1) Bapak dan Ibu guru saya
di Sekolah Dasar Jebugan Bantul, Sekolah Teknik Negeri 1 Bantul, Sekolah Teknologi Menengah
Pertanian Bantul, (2) dosen pembimbing skripsi S1 saya, yakni Bapak Prof. Sukamto, PhD, (3)
dosen pembimbing tesis S2 saya, yakni Prof. Sutrino Hadi, MA (alm) dan Bapak Prof. Sukamto,
PhD, (4) promotor saya, yakni: Prof. Dr. Sumadi Suryabrata (alm), Prof. Djemari Mardapi, PhD,
dan Jahja Umar, PhD, dan (5) semua fihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah
memotivasi dan membimbing saya. Semoga amal kebaikan Bapak/Ibu yang saya hormati, saya
banggakan, dan saya sebutkan tadi menerima balasan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah
SWT. Amien3x.
Hadirin yang saya muliakan,
Di hari yang berbahagia ini, perkenakanlah saya mengulang-ulang memanjatkan doa
kepada Allah untuk kedua orang tua kandung saya yang telah menghadap ALMUMIIT: ya Allah
Optimalisasi evaluasi Page 29
ampunilah segala kesalahan ayah dan ibu saya yang telah menghadapMu, kasihanilah mereka,
tempatkanlah mereka berdua di tempat mulia disisiMu. Doa ini saya panjatkan sebagai tanda
hormat dan terima kasih yang tidak terhingga kepada Bapak dan Ibu saya yang telah merawat,
mendidik, membimbing, mendoakan, dan menyekolahkan sehingga saat ini saya dapat meraih
Guru Besar. Untuk mertua saya, Bapak H. Muchsin (almarhum) dan Ibu Hj. Mujikirnah yang
sangat saya hormati, perkenankanlah saya menyampaikan banyak terima kasih atas segala
bantuan, bimbingan dan doanya sehingga saya dapat meraih Guru Besar ini.
Terima kasih yang tulus dan mendalam saya sampaikan kepada istri tercinta Dra. Nur
Wahyumiani, MA dan anak kandung yang saya cintai dan banggakan Rahmat Wicaksono, ST
yang telah dengan sabar memberikan dorongan agar saya mengusulkan Guru Besar, membantu
dalam bentuk pikiran, dana, dan doa sehingga alhamdulillah, atas ijin Allah saya dapat meraih
Guru Besar ini. Terima kasih atas semuanya, dan mohon maaf segala kesalahan saya.
Tidak lupa, terima kasih juga saya sampaikan kepada adik-adik kandung saya, yakni
Ngadiyah, Wagiyem bersama Hari dan anak-anak; adik-adik ipar saya: Dra. Nur Wahyumiati
bersama Suryadi dan anak-anak, Dra. Nur Hidayatun bersama Samsudi, SH dan anak-anak, Nur
Syamsiati, S.Pd dan anak-anak, anak mantu dan cucu, Ir. Rahmat Nugroho, MM bersama Dewi
dan anak-anak yang telah membantu doa sehingga alhamdulillah jabatan Guru Besar ini dapat
saya raih.
Hadirin yang berbahagia,
Perkenankanlah saya menutup pidato saya ini dengan doa:
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jauhkanlah kami
dari siksa api neraka. Amien, yaa Rabbal ‘aalamiin.
Badrun Kartowagiran, Amat Jaedun, dan Heri Retnowati. 2012. Evaluasi implementasi standar proses dan standar penilaian di SMK Jurusan Teknik Mesin di D.I. Yogyakarta. Laporan penelitian. Yogyakarta: tidak diterbitkan
Barber, M and Mourshed, M. 2012. Profesional development international. New York: Pearson
Chaturvedi, A., Yadav, K.A., and Bajpai, S. 2011. Communicative approach to soft and hard skills. VSRD-IJBMR, Vol. 1 (1), 2011, 1-6. Diambil tanggal 10 Februari 2013
Coates, D.E. 2006. People skills training: Are you getting a return on your investment?. Diambil tanggal 8 Februari 2013 dari www.Initforlife.com.
Djemari Mardapi. 2008. Teknik penyusunan instrumen: tes dan non tes. Yogyakarta: MITRA CENDIKIA
Fernandes, HJX. 1984. Evaluation of educational program. Jakarta : National Education Planning Evaluating and Curriculum Development
Fitzpatrick, J.L., Sanders, J.R., and Worthen B.R. 2011. Program evaluation: Alternative approach and practical guidelines. New York: Pearson Education. Inc.
Gronlund, N.E. 1985. Measurement and evaluation in teaching. New York: Macmillan Publising Co.
Gultom, S (KaBPSDMP & PMP). 2011. Strategi pembinaan profesionalisme guru. Disampaikan pada Workshop Pengembangan soal Uji Kompetensi Awal di Hotel Sentul Bogor, 2- 4 Februari 2012.
Jamal Ma’mur Asmani. 2011. Buku Panduan Internalisasi pendidikan karakter di sekolah. Yogyakarta: Diva Press
Keeves, J.P. and G.N. Masters. 1999. Introduction. Advances in measurement in educational research and assessment ( edited by: John P. Keeves and Geofferey Masters Tokyo: Pergamon
Kellog Foundation. 2004. Logic model development guide. Michigan: www.wkkf.org. Diambil 20 Februari 2013.
Leigybody, G.B., dan Kidd, M.D. 1968. Methods of teaching shops and technical subject. New York: Delmar Publishers.
Mitcell, W.G. 2008. Essential soft skills for success in the twenty-first century workforceas perceived by business educators. Diambil 8 Februari 2013
Permendiknas R.I. Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Permendiknas R.I. Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
Ryan, D.C. 1960. Characteristics of teachers, A research study: their description, comparation and appraisal. Washington D.C.: American Council of education
Salkind, N.J. 2013. Test & measurement for people who hate test & measurement. California: SAGE Publication, Inc.
Soeprijanto .2010. Pengukuran kinerja guru praktik kejuruan. Jakarta: CV.Tursina.
Stigin, R. and Chapuis, J. 2012. Introduction to student involved assessment for learning, 2 nd edition. Boston: Addison Wesley.
Trespeces, FA. 1993. The CIPP Model. Qoezon City : Innotech.
Wright, B. D., & Stone, M. H. (1992). Best test design. Chicago: Mesa Press.
Optimalisasi evaluasi Page 32
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Prof. Dr. Badrun Kartowagiran
NIP/NIDN : 19530725 197811 1 001// 0025075303Satminkal : Fakultas Teknik Universitas Negeri YogyakartaTempat dan Tanggal Lahir : Bantul, 25 Juli 1953Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan Status Perkawinan : Kawin Belum Kawin Janda/DudaAgama : Islam Golongan, TMT : IV b, TMT: 1 Okt 2000Memiliki Sertifikat dosen : Ya TidakJabatan Fungsional Akademik , TMT : Guru Besar, TMT 1 Agust 2012Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta (UNY),Alamat : Karangmalang, Yogyakarta, 55281Telp./Faks. : (0274) 520326/550835Alamat Rumah : Gejayan, JL. Mangga, Gang Apel 101 RT 07, RW 31, Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta 55283Telp./Faks. : (0274) 881523Alamat e-mail : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
Tahun Lulus
Jenjang Perguruan Tinggi Jurusan/Bidang Studi
1977 Sarjana IKIP Yogyakarta Pend. Teknik Mesin
1992 Magister IKIP Jakarta Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan
2005 Doktor Universitas Gadjah Mada Psikologi/ Psikometri
PELATIHAN
Optimalisasi evaluasi Page 33
x
x
x
No. Tempat Pelatihan Bidang PelatihanLama
PelatihanTahun
Ket.
1 New York, USA Bank Soal5 hari 2012 Dibiayai Bank
Dunia
2 Pascasarjana UNY Psikometri
4 hr 2009 Pelatih dr Utrech University, Belanda
3 Pascasarjana UNY Psikometri
4 hr 2008 Pelatih dr Massachusetts University, USA
4RMIT University Melbourne, Australia
Research by project
7 hr 2008
5
Unair, Surabaya Statistik Lanjut: Structural Equation Modeling (SEM)
4 hr 2004
6Deakin University
Boorwud, Australia
Penelitian Tindakan
3 bln 1997
7
SEAMEO, Manila Filipina Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
3 bln 1993
PENGALAMAN PENELITIAN (diutamakan 5 tahun terakhir)No. Judul Kedudukan Tahun Ket.
1 Kinerja guru pasca sertifikasi Ketua 2012 Dikti2 Model penjaminan mutu sekolah Anggota 2012 Dikti3 Pemetaan daerah berdasar daya serap
UN Anggota 2011 Litbang, Diknas
4 Hibah Pascasarjana Tahun ke I:Model Evaluasi Kinerja Guru Ketua 2011 Dikti
5 Hibah Pascasarjana Tahun ke I:Model Penjaminan Mutu Sekolah Anggota 2011 Dikti
Optimalisasi evaluasi Page 34
6 Hibah Pascasarjana Tahun ke II: Pengembangan bank soal berbasis guru
Anggota 2010 Dikti
7 Hibah Pascasarjana Tahun ke II: Pengembangan soal yang baku dan nis bias
Anggota 2010 Dikti
8 Evaluasi kinerja lulusan Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Ketua 2010 UNY
9 Materi Sulit pada soal Ujian Nasional SMP Tahun 2009 Ketua 2010 UNY
10 Hibah Fundamental Tahun ke II: Uji unidimensionalitas soal UAN Matematika SMP Tahun 2007
Ketua 2009Dikti
11 Hibah Pascasarjana Tahun ke I: Pengembangan bank soal berbasis guru
Anggota 2009 Dikti
12 Hibah Pascasarjana Tahun ke I: Pengembangan soal yang baku dan nis bias
Anggota 2009 Dikti
13 Strategi Nasional: Pengembangan model evaluasi kinerja guru profesional Anggota 2009 Dikti
14 Komitmen moral Polri Anggota 2009 Sespim Polri15 Hibah Fundamental Tahun ke I: Uji
unidimensionalitas soal UAN Matematika SMP Tahun 2007
Ketua 2008Dikti
16 Validitas prediktif tes masuk SMP di D.I. Yogyakarta
Ketua 2007UNY
17 Validitas konstruk TPA sebagai tes masuk Universitas Negeri Yogyakarta
Ketua 2006UNY
KARYA PENTING YANG DITAMPILKAN DALAM SEMINAR (5 tahun terakhir)No. Judul Tempat Tahun1 Seminar Nasional: Model penilaian
kinerja guru Pascasarjana UNY 2012
2 Workshop: Penilaian berbasis kriteria Fakultas Psikologi UGM
2012
3 Workshop:Pemanfaatan hasil penilaian Fakultas Teknik UNY 2012
4 Workshop: Metodologi penelitian Fakultas Psikologi 2012
Optimalisasi evaluasi Page 35
UGM5 Workshop: Pengembangan instrumen
evaluasi berbasis tesFKIP Universitas Ahmad Dahlan 2012
6 Seminar Nasional: Strategi peningkatan kompetensi guru Fakultas Teknik UNY 2012
7 Seminar Nasional: Materi sulit pada soal Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP
Lemlit UNY 2011
8 Workshop: Sistem penilaian di RSBI Universitas Ahmad Dahlan 2011
9 Workshop: Penyusunan bahan ajar pada PLPG sertifikasi guru dalam jabatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta
2011
10 Workshop: Pengembangan kurikulum diklat
PPPPTK Kesenian 2010
11 Uji kompetensi dalam Pendidikan Profesi Guru di Universitas PGRI Yogyakarta
Hotel Saphir Yogyakarta
2010
12 Uji kompetensi dalam Pendidikan Profesi Guru di Universitas Negeri Yogyakarta
Universitas Negeri Yogyakarta
2010
13 Seminar Regional: Peningkatan kualitas soal uji kompetensi guru
Unnes, Semarang 2010
14 Seminar Regional: Peningkatan kualitas pembelajaran dalam PLPG melalui peningkatan kualitas soal uji kompetensi guru
Uhamka, Jakarta 2010
15 Seminar Nasional: Revitalisasi guru melalui sertifikasi guru
Teacher Development Centre (TDC) Surakarta
2010
16 Seminar Nasional: Penjaminan dan peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
LPMP Kalimantan Tengah
2010
17 Seminar Nasional: Identifikasi Bias Butir Perangkat UN Matematika SMP 2003 Menggunakan Teori Respons Multidimensi
HEPI Jakarta 2010
18 Seminar Lokal: Sertifikasi guru, Dinas Pendidikan 2009Optimalisasi evaluasi Page 36
peningkatan profesionalisme guru Kota Bau-Bau, Sulsel19 Seminar Nasional: Profesionalisme
mrpk strategi peningkatan kualitas guru
UNY 2009
20 Seminar Nasional: Meningkatkan profesionalisme guru melalui realitas sertifikasi guru
Teacher Development Centre (TDC) Surakarta
2009
21 Seminar Nasional: Sekolah Bertaraf Internasional
HEPI Lampung, Bandar Lampung
2009
22 Seminar Nasional: Sertifikasi = mutu + kesejahteraan guru
Tribun Batam, Batam 2008
23 Seminar Nasional: Sertifikasi guru: suatu tantangan dan harapan
Unes, Semarang 2008
24 Seminar Nasional: Sertifikasi guru: suatu tantangan dan harapan
Teacher Development Centre (TDC) Surakarta
2008
25 Seminar Nasional: Sertifikasi guru: antara harapan dan realitas
Teacher Development Centre (TDC) Surakarta
2008
26 Seminar Nasional: Strategi guru dalam menghadapi sertifikasi guru
Lemlit UNY 2007
27 Seminar Nasional: Sertifikasi guru: suatu strategi untuk meningkatkan kualitas guru
UIN Sunan Kalijaga 2007
ARTIKEL DALAM JURNAL YANG DITERBITKAN
No. Judul Tahun Nama/Penerbit Jurnal
1Pengembangan instrumen pengukur hasil belajar NIR bias dan terskala baku 2011 Jurnal HEPI/
Pascasarjana UNY
2Rintisan bank soal berbasis kinerja guru untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP di D.I. Yogyakarta
2011Cakrawala Pendidikan/ Lembaga Penelitian
3Kinerja guru profesional (pasca sertifikasi)
2011Jurnal
Kependidikan/ Lembaga Penelitian
4 Uji unidimensionalitas soal UAN 2008 Penelitian dan
Optimalisasi evaluasi Page 37
Matematika SMP Tahun 2007Evaluasi Pendidik-an/Pasca sarjana UNY
5Validitas prediktif tes masuk SMP di D.I. Yogyakarta 2007
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan/ Pasca sarjana UNY
6Hubungan subtes kemampuan verbal, kuantitatif, penalaran dengan TPA untuk calon mahasiswa non-reguler
2006Jurnal Kependidikan/Lemlit UNY
7Analisis kritis terhadap ujian akhir nasional
2005Dinamika/Diknik Mesin
8Pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam penelitian tindakan di bidang psikologi
1999Kontroversi/Univ Malang
PENGALAMAN JABATAN
No. Nama Pekerjaan Dari Sampai Tempat/ Institusi
1 Tim Pemantau Standar Penilaian 2013 - BSNP
2 Ketua Tim Nasional sertifikasi guru 2010 2011 Dikti3 Tim Nasional Sertifikasi Guru 2005 2011 Dikti
4 Tim Nasional Sertifikasi Guru 2011 sekarang
5 Tim Pemantau Tes Program International Student Assessment (PISA)
2009 -PISA
6 Tim Pemantau Standar Penilaian 2009 - BSNP
7 Ketua Tim Adhoc Standar Penilaian BSNP
2005 2007 BSNP
8 Tim Pemantau Tes Program International Student Assessment
2006
Optimalisasi evaluasi Page 38
(PISA)
9 Konsultan Diklat Satker Pembinaan PLP Dinas Pend DIY
2005 Dinas Pend Prov DIY
10 Dosen Fakultas Teknik UNY (dulu FPTK IKIP YK)
1977 sekarang FT UNY
11 Dosen Pascasarjana UNY 2005 Sekarang Pascasarjana UNY
12 Sekretaris program Doktor PEP Pascasaarjana UNY
2005 Sekarang Pascasarjana UNY
13 Ketua Program Studi PEP S2 Pascasarjana UNY
2006 2008 Pascasarja na UNY
14 Dosen program Doktor dan Magister Psikologi UGM
2005 sekarang Psikologi UGM
15 Dosen Program Magister Psikologi UAD 2005 sekarang S2 Psikologi UAD
16 Ketua Pusat pengembangan sistem pengujian (Pusbangsijian) Lemlit UNY
2005 2010 Lemlit UNY
17 Anggota Redaksi Jurnal HEPI 2006 sekarang Pascasarja na UNY
18 Tim Reviewer Nasional untuk penelitian RII dan AR
2004 2008 Dikti
19 Tim Evaluator Proyek PPM SLTP Kanwil Depdiknas DIY
2001 2004 Dinas Pend Prov DIY
20 Waka Tim Redaksi Buletin Penelitian 1995 1998 Lemlit UNY
21 Anggota Tim Redaksi Warta IKIP Yogyakarta
1995 1999 LPM UNY
22 Anggota Badan Pertimbangan Penelitian Lemlit UNY
1995 1999 Lemlit UNY
Optimalisasi evaluasi Page 39
PENGALAMAN MENGAJAR
Mata Kuliah Jenjang
Institusi/Jurusan/Program Tahun . s.d. …
Praktik Bengkel S1 FT UNY 1978 – 2004
Mekanika Teknik S1 FT UNY 1978 – 2004
Statistik D3 FT UNY 2005 - sekarang
Statistik S1 FT UNY 2005 - sekarang
Metodologi Penelitian Pendidikan
S1 FT UNY 2005 - sekarang
Evaluasi Pembelajaran
S1 FT UNY 2011 - sekarang
Metodologi Penelitian Pendidikan
S2 Pascasarjana, Teknologi Pendidikan, UNY
2005 -2006
Konstruksi Instrumen
S2 Pascasarjana, PEP UNY 2005 - sekarang
Evaluasi Pembelajaran
S2 Pascasarjana, Dikdas UNY 2007 – sekarang
Evaluasi Program S2 Pascasarjana, PEP UNY 2007 – sekarang
Praktik Evaluasi S2 Pascasarjana, PEP UNY 2007 – 2010
Evaluasi Kebijakan S2 Pascasarjana PEP UNY 2011 - sekarang
Statistik S2 Pascasarjana, Dikdas UNY 2007 – sekarang
Statistik S2 Pascasarjana, PLS UNY 2011 – sekarang
Optimalisasi evaluasi Page 40
Statistik: SEM S3 Pascasarjana, PEP UNY 2007 – sekarang
Konstruksi Instrumen
S3 Pascasarjana, PEP UNY 2007 – 2008
Praktik Evaluasi S3 Pascasarjana, PEP UNY 2007 – 2010
Statistik S2 Pascasarjana, Psikologi, UAD 2007 – sekarang
Konstruksi instrumen
S2 Pascasarjana, Psikologi UGM 2007 – sekarang
Seminar Psikometrik
S3 Pascasarjana, Psikologi UGM 2011
PENGALAMAN MEMBIMBING MAHASISWA
Tahun Pembimbingan / Pembinaan
1980 –
sekarang
Skripsi S1
1995 –
sekarang
Tugas Akhir, Praktik Industri, D3
2005 –
sekarang
Tesis S2
2008 –
sekarang
Disertasi S3
PENGABDIAN PADA MASYARAKATNo. Judul Tempat Tahun1 Workshop standar isi psikometrik Fak Psikologi UGM 20132 Pelatihan penulisan butir soal UN SMK Direktorat PSMK 2013
Optimalisasi evaluasi Page 41
3 Pelatihan penulisan butir soal UN SMK Direktorat PSMK 20124 Pelatihan penulisan kisi-kisi soal UN SMK Direktorat PSMK 20125 Pelatihan penulisan soal pilihan ganda bagi
guru SD Pascasarjana UNY 20126 Penyegaran penyusunan soal bagi dosen
soal bagi guru Matematik SMP Pascasarjana UNY 20118 Pelatihan penulisan soal bagi guru SD di
Kabupaten SlemanLemlit UNY 2010
9 Kiat meningkatkan skor Ujian Nasional Pascasarjana UNY 201010 Sosialisasi portofolio dalam rangka
sertifikasi guru dalam jabatanUNJA, Jambi 2009
11 Sosialisasi portofolio dalam rangka sertifikasi guru dalam jabatan
UNPAR, Palangkaraya
2009
12 Workshop: Penyusunan kisi-kisi dan butir-butir soal
SMP, SMA Muhammadiyah se Kab. Cilacap
2008
13 Workshop: Sistem penilaian hasil belajar dalam KTSP
SMP I Bopkri, Yogyakarta
2007
14 Pelatihan penyusunan silabus dan sistem penilaian dengan KTSP
SMA I Bopkri Magelang
2007
15 Teknik penyusunan portofolio bagi guru Dinas Pendidikan Prov. Jawa Tengah
2007
16 Sosialisasi portofolio dalam rangka sertifikasi guru dalam jabatan
Dinas Pendidikan Prov. Jawa Tengah
2007
17 Sosialisasi portofolio dalam rangka sertifikasi guru dalam jabatan
Dinas Pendidikan Prov. Sumsel
2007
18 Sosialisasi portofolio dalam rangka sertifikasi guru dalam jabatan
Dinas Pendidikan Prov. Sulut
2007
19 Workshop: Sistem penilaian hasil belajar dalam KTSP
SMAN 6, Yogyakarta 2006
PENGALAMAN DALAM ORGANISAISI PROFESI
NO Nama Organisasi Periode Keterangan1 Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia 1980 - sekarang Anggota2 Ikatan Alumni Pasca Sarjana IKIP YK 1994- sekarang Anggota3 Perhimpunan Indonesia untuk 1995 - sekarang Anggota
Optimalisasi evaluasi Page 42
Pengembangan Kreativitas (PIPK)4 Himpunan Evaluasi Pendidikan
Indonesia (HEPI) 2000 – 2010/ sekarang
Sekjen/anggota
5 Asosiasi Mahasiswa dan Alumni Program Pascasarjana UNY
2000 - 2008 Ketua
6 KAGAMA 2005 - sekarang Anggota
PENGHARGAAN/PIAGAM
Tahun Bentuk Penghargan Pemberi
2003 Satya Lencana Kesetiaan 25 Tahun Presiden RI
Daftar riwayat hidup dan riwayat pekerjaan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila ada pernyataan yang tidak didukung data saya bersedia diberi sanksi.
Yogyakarta, 20 April 2013
Yang membuat,
Prof. Dr. Badrun Kartowagiran NIP 19530725 197811 1 001