ontoh Artikel Bencana Alam:
Ada sekitar 28 tenaga kerja Indonesia (TKI) yanh bekerja sebagai
perawat (nurse) dan pekerja perawat (care workers) di daerah
tsunami Jepang. 15 Di antaranya belum bisa dikontak.
Crisis Centre Kemenakertrans untuk Tsunami Jepang menyatakan hal
itu dalam rilisnya berdasarkan hasil pantauan dari Japan
International Corporation of Welfare Services (JICWELS) pada pukul
09.30 WIB, Minggu (13/3/2011).
Mereka tersebar di beberapa prefektur yang terkena tsunami,
sebagai berikut:
1. Miyagi (jumlah nurse 3 dan careworkers 6 orang) 2. Iwate
(careworkers 2) 3. Fukushima (nurse 4) 4. Aomori (nurse 4 dan
careworkers 9)
"Khusus di Prefektur Aomori semua selamat dan berada di rumah
sakit dan panti jompo. Sedangkan di tiga prefektur lain komunikasi
belum dapat dilakukan karena jaringan rusak sehingga situasinya
belum terpantau jelas," jelas Crisis Center Kemenakertrans.
Tim evakuasi KBRI telah tiba melalui jalur darat ke daerah
bencana dan pihak JICWELS akan tetap memantau dan menyampaikan
laporan keadaan TKI di 3 daerah.
Perkembangan terakhir tentang para nurse dan careworkers akan
dipantau terus. Kemenakertrans membuka Crisis Centre Tsunami Jepang
di nomor 0815 744 7776, 0816 164 2613, 0815 187 3081 dan 0815 187
3081. Juga dapat dibuka website www.pemagangan.com.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------Potensi
Bencana Masih Tinggi Denpasar (Bali Post) -
Beberapa hari belakangan ini cuaca ekstrem yang menimbulkan
intensitas hujan sangat tinggi disertai angin kencang melanda Bali,
sehingga menyebabkan sejumlah daerah terkena bencana alam seperti
tanah longsor dan banjir.
Kabid Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Denpasar Nyoman Gede Wiryajaya, Kamis (15/3) kemarin, mengatakan
cuaca ekstrem masih akan melanda Bali hingga beberapa hari ke
depan, sehingga potensi bencana masih tetap tinggi.
Dikatakannya, cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini dipicu
adanya siklon tropis Lua yang terjadi di sekitar perairan sebelah
barat Australia dan sebelah selatan Nusa Tenggara Barat. Kendati
siklon tropis tersebut tidak terjadi di Indonesia, namun secara
tidak langsung bedampak di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk
Bali, dengan adanya cuaca ekstrem, hujan lebat disertai angin
kencang dan gelombang tinggi.
Dijelaskannya, saat ini angin bertiup dari arah barat ke barat
laut dengan kecepatan 8-45 km/jam. Sementara tinggi gelombang di
utara Bali sampai saat ini mencapai 1 - 4,5 meter dan di selatan
Bali mencapai 1 - 5 meter. Tingginya gelombang ini sangat berbahaya
bagi aktivitas di laut, sehingga warga yang beraktivitas di laut
diimbau berhati-hati dan waspada.
Ditambahkannya, hujan lebat masih tetap akan melanda dan
daerah-daerah yang berpotensi hujan lebat yakni Bali Tengah dan
Bali Utara. Sementara itu, pada Mei diperkirakan sebagian besar
wilayah Bali sudah masuk musim kemarau. (wid)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------Sharing
Ilmu Pengetauan Berikut Contoh Karya Ilmia Tentang Bahanya
Narkoba
Disusun Oleh
Nama Kelas Sekolah
:M.SUTEJA :9F :SMPN 16 BANDAR LAMPUNG
Guru Pembimbing: Ibu Nurlela
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia InI. Tidak lupa
juga Saya capkan terima kasih kepada guru bahasa Indonesia yaitu
Ibu NURLELA yang telah membimbing Saya agar dapat mengerti tentang
bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah Ini. Karya Ilmiah Ini
disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Bahayanya
Narkoba, yang Saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini di susun oleh Saya dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri Saya maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan. semoga Karya Ilmiah
Saya Dapat bermanfaat bagi Para Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya
pada diri saya sendiri dan semua yang membaca Karya Tulis Saya ini,
Dan Mudah mudahan Juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca . Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih
Penulis Artikel M.Suteja
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi
Masalah C. Tujuan. D. Metode BAB II PEMBAHASAN A. Upaya Pencegahan
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
Bahanya Narkoba |.Pendahuluan
A.Latar Belakang Bahaya narkoba atau narkotika telah diketahui
secara luas. Namun masih, saja banyak yang doyan menikmati barang
laknat itu. Kali ini eL-Ka, menguraikan apa saja sih yang termasuk
dalam golongan narkoba dan bahayanya. Agar kita semua
menghindarinya. Mitra muda, tak dapat dipungkiri bahwa narkoba
merupakan wabah paling berbahaya yang menjangkiti manusia di
seluruh pelosok bumi. Tidak diragukan lagi, bahwa kelemahan iman
dan ketidakbersimpuhan kepada Allah dalam segala kesulitan
merupakan faktor terpenting yang mengkondusifkan kecanduan narkoba.
Manusia yang taat beragama pasti akan jauh dari neraka narkoba.
Tidak mungkin dia akan mengulurkan tangannya pada narkoba, baik
membeli, mengedarkan, maupun menyelundupkannya. Sebab, jalan
narkoba adalah jalan setan dan jalan Allah tidak mungkin bertemu
dengan jalan setan.
Bahaya bagi pelajar Di Indonesia, pencandu narkoba ini
perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada
umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut
ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang
mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan
rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal
yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah,
pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut
bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi
pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
ketergantungan. Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak
atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut:
Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian, Sering
membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah, Sering menguap,
mengantuk, dan malas, Tidak memedulikan kesehatan diri,
Suka mencuri untuk membeli narkoba. Berikut Jenis-jenis Narkoba
Dan Apa Saja Bahya-Bahayanya 1. Opium Opium adalah jenis narkotika
yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau
diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya
(rokok ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium
yang belum matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah
putih yang lengket. Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa
segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini
tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan
mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.
Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari
hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan
fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya.
Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa
memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si
pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun.
Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus
menyusut.
2. Morphine Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan
keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat
kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun
terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.
Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung
(mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami
kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan
mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat
pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa
menyebabkan koma yang berujung pada kematian.
3. Heroin Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna
putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan
narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan
ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan
secara umum. Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan
ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara
berulang-ulang. Jika
demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih
besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun
harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi
keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh
dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang
tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian pemakaian.
Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang
cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur)
dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin
juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan
lemah syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita
impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai 40%.
4. Codeine Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit.
Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit
(nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi
penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri.
Karena dalam beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan
kecanduan.
5. Kokain Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan
berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100
tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga
terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung
menuju darah. Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa
menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang
bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung.
Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor
kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses
sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh
kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat
adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain
merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan
psikis. Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30
miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga
Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain
dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan
segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah
dan takut, hingga halusinasi.
6. Amfitamine
Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis
membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa
mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan
suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh
energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu
disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan
kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan
kebrutalan. Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup
jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah
seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks
menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang
disebut captagon. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama
musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat
dan hati-hati.
7. Ganja Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih
dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya,
antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting
yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah,
masalah masalah yang muncul dapat di identifikasi sebagai berikut :
1. 2. 3. Banyaknya masyarakat belum mengetahui bahayanya narkoba.
Banyaknya masyarakat belum memiliki pemahaman tentang bahaya
narkoba. Banyaknya masyarakat belum memiliki konsep hidup
sehat.
C. Tujuan Penulisan karya tulis ini bertujuan : 1. Agar
Banyaknya masyarakat dapat mengetahui bahayanya narkoba.
2. Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui pemahaman tentang
bahaya narkoba. 3. Agar Banyaknya masyarakat memiliki konsep hidup
sehat.
D. Metode
Metode Yg Digunakan Dalam Penulisan Ini AdalahMetode Secara
Langsung. metode ini mengkaji berbagai referensi tentang bahayanya
narkoba.
II. Pembahasan
A.Upaya Pencegahan
Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah
peredaran narkoba. cara tersebut antara lain : Mengadakan
pengawasan yang ketat terhadap barang barang yang masuk. Memberikan
hukuman yang berat terhadap pengedar dan pemakai narkoba.
melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan
penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia
mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari orang tua siswa
itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak
sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik
anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba
sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah
penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih
ditekankan kepada siswa. Meningkatkan iman dan taqwa melalui
pendidikan agama dan keagamaan baik di sekolah maupun di
masyarakat.
Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah,
sebab peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri
seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan
brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan
(broken home). Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah
haram sebagaimana haramnya Babi dan berbuat zina.
Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah
oleh Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat
oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak
hukum
III. Penutup A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1) 2)
Masyarakat perlu menghindari diri dari penyebaran narkoba Upaya
pemerintah memberikan penyuluhan tentang penyebaran narkoba
3) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak
susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang
menjadi semakin buruk 4) Narkoba adalah sumber dari tindakan
kriminalitas yang bisa merusak norma
dan ketentraman umu. 5) Menimbulkan dampak negative yang
mempengaruhi pada tubuh baik secara
fisik maupun psikologis.
B.
Saran
1.
Hendaknya masyarakat peduli tentang kesehatan
2. Pemerintah hendaknya segera mencari solusi agar penyebaran
narkoba tidak terjadi lagi 3. Hendaknya Pihak sekolah harus
melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya,
karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di
sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting adalah,
pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam
lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan
yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun,
akhirnya mereka jalani. Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku
pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada,
akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat
menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut
di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya
narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi
yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat
terealisasikan dengan Sharing Ilmu Pengetauan Berikut Contoh Karya
Ilmia Tentang Bahanya Narkoba
Disusun Oleh
Nama Kelas Sekolah
:M.SUTEJA :9F :SMPN 16 BANDAR LAMPUNG
Guru Pembimbing: Ibu Nurlela
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia InI. Tidak lupa
juga Saya capkan terima kasih kepada guru bahasa Indonesia yaitu
Ibu NURLELA yang telah membimbing Saya agar dapat mengerti tentang
bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah Ini. Karya Ilmiah Ini
disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Bahayanya
Narkoba, yang Saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini di susun oleh Saya dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri Saya maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan.
semoga Karya Ilmiah Saya Dapat bermanfaat bagi Para Mahasiswa,
Pelajar, Umum Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang
membaca Karya Tulis Saya ini, Dan Mudah mudahan Juga dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun Karya
Ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk
saran dan kritiknya. Terima kasih
Penulis Artikel M.Suteja
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi
Masalah C. Tujuan. D. Metode BAB II PEMBAHASAN A. Upaya Pencegahan
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
Bahanya Narkoba |.Pendahuluan
A.Latar Belakang Bahaya narkoba atau narkotika telah diketahui
secara luas. Namun masih, saja banyak yang doyan menikmati barang
laknat itu. Kali ini eL-Ka, menguraikan apa saja sih yang termasuk
dalam golongan narkoba dan bahayanya. Agar kita semua
menghindarinya. Mitra muda, tak dapat dipungkiri bahwa narkoba
merupakan wabah paling berbahaya yang menjangkiti manusia di
seluruh pelosok bumi. Tidak diragukan lagi, bahwa kelemahan iman
dan ketidakbersimpuhan kepada Allah dalam segala kesulitan
merupakan faktor terpenting yang mengkondusifkan kecanduan narkoba.
Manusia yang taat beragama pasti akan jauh dari neraka narkoba.
Tidak mungkin dia akan mengulurkan tangannya pada narkoba, baik
membeli, mengedarkan, maupun menyelundupkannya. Sebab, jalan
narkoba adalah jalan setan dan jalan Allah tidak mungkin bertemu
dengan jalan setan.
Bahaya bagi pelajar Di Indonesia, pencandu narkoba ini
perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada
umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut
ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang
mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan
rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal
yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah,
pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut
bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi
pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
ketergantungan. Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak
atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut:
Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian, Sering
membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah, Sering menguap,
mengantuk, dan malas, Tidak memedulikan kesehatan diri, Suka
mencuri untuk membeli narkoba. Berikut Jenis-jenis Narkoba Dan Apa
Saja Bahya-Bahayanya 1. Opium Opium adalah jenis narkotika yang
paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau
diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya
(rokok ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium
yang belum matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah
putih yang lengket. Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa
segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini
tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan
mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.
Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari
hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan
fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya.
Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa
memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si
pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun.
Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus
menyusut.
2. Morphine Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan
keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat
kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun
terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.
Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung
(mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami
kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan
mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat
pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa
menyebabkan koma yang berujung pada kematian.
3. Heroin Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna
putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan
narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan
ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan
secara umum. Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan
ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara
berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan
dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena
itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak
ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu,
memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa
sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian
pemakaian. Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan
fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak
bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para
pecandu heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti
impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan,
angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai
40%.
4. Codeine Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit.
Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit
(nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi
penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri.
Karena dalam beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan
kecanduan.
5. Kokain Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan
berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100
tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga
terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung
menuju darah. Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa
menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang
bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung.
Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor
kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses
sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh
kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat
adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain
merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan
psikis.
Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar
dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika
mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka
pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun
beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga
halusinasi.
6. Amfitamine Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta
medis membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa
mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan
suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh
energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu
disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan
kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan
kebrutalan. Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup
jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah
seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks
menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang
disebut captagon. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama
musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat
dan hati-hati.
7. Ganja Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih
dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya,
antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting
yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah,
masalah masalah yang muncul dapat di identifikasi sebagai berikut :
1. 2. 3. Banyaknya masyarakat belum mengetahui bahayanya narkoba.
Banyaknya masyarakat belum memiliki pemahaman tentang bahaya
narkoba. Banyaknya masyarakat belum memiliki konsep hidup
sehat.
C. Tujuan Penulisan karya tulis ini bertujuan :
1.
Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui bahayanya
narkoba.
2. Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui pemahaman tentang
bahaya narkoba. 3. Agar Banyaknya masyarakat memiliki konsep hidup
sehat.
D. Metode Metode Yg Digunakan Dalam Penulisan Ini AdalahMetode
Secara Langsung. metode ini mengkaji berbagai referensi tentang
bahayanya narkoba.
II. Pembahasan
A.Upaya Pencegahan
Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah
peredaran narkoba. cara tersebut antara lain : Mengadakan
pengawasan yang ketat terhadap barang barang yang masuk. Memberikan
hukuman yang berat terhadap pengedar dan pemakai narkoba.
melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan
penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia
mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari orang tua siswa
itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak
sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik
anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba
sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah
penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih
ditekankan kepada siswa. Meningkatkan iman dan taqwa melalui
pendidikan agama dan keagamaan baik di sekolah maupun di
masyarakat.
Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah,
sebab peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri
seseorang. Hasil penelitia
menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal pada umumnya
adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken home).
Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram sebagaimana
haramnya Babi dan berbuat zina.
Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah
oleh Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat
oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak
hukum
III. Penutup A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1) 2)
Masyarakat perlu menghindari diri dari penyebaran narkoba Upaya
pemerintah memberikan penyuluhan tentang penyebaran narkoba
3) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak
susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang
menjadi semakin buruk 4) Narkoba adalah sumber dari tindakan
kriminalitas yang bisa merusak norma
dan ketentraman umu. 5) Menimbulkan dampak negative yang
mempengaruhi pada tubuh baik secara
fisik maupun psikologis.
B.
Saran
1.
Hendaknya masyarakat peduli tentang kesehatan
2. Pemerintah hendaknya segera mencari solusi agar penyebaran
narkoba tidak terjadi lagi
3. Hendaknya Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat
terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran
(transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus
lebih ditekankan kepada siswa. Karena salah satu penyebab
terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah
kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap,
sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan
sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba
yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan
berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak
didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita
untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan
datang dapat terealisasikan dengan Sharing Ilmu Pengetauan Berikut
Contoh Karya Ilmia Tentang Bahanya Narkoba
Disusun Oleh
Nama Kelas Sekolah
:M.SUTEJA :9F :SMPN 16 BANDAR LAMPUNG
Guru Pembimbing: Ibu Nurlela
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia InI. Tidak lupa
juga Saya capkan terima kasih kepada guru bahasa Indonesia yaitu
Ibu NURLELA yang telah membimbing Saya agar dapat mengerti tentang
bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah Ini. Karya Ilmiah Ini
disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Bahayanya
Narkoba, yang Saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini di susun oleh Saya dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri Saya maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan. semoga Karya Ilmiah
Saya Dapat bermanfaat bagi Para Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya
pada diri saya sendiri dan semua yang membaca Karya Tulis Saya ini,
Dan Mudah mudahan Juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca . Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih
Penulis Artikel M.Suteja
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi
Masalah C. Tujuan. D. Metode BAB II PEMBAHASAN
A. Upaya Pencegahan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
Bahanya Narkoba |.Pendahuluan
A.Latar Belakang Bahaya narkoba atau narkotika telah diketahui
secara luas. Namun masih, saja banyak yang doyan menikmati barang
laknat itu. Kali ini eL-Ka, menguraikan apa saja sih yang termasuk
dalam golongan narkoba dan bahayanya. Agar kita semua
menghindarinya. Mitra muda, tak dapat dipungkiri bahwa narkoba
merupakan wabah paling berbahaya yang menjangkiti manusia di
seluruh pelosok bumi. Tidak diragukan lagi, bahwa kelemahan iman
dan ketidakbersimpuhan kepada Allah dalam segala kesulitan
merupakan faktor terpenting yang mengkondusifkan kecanduan narkoba.
Manusia yang taat beragama pasti akan jauh dari neraka narkoba.
Tidak mungkin dia akan mengulurkan tangannya pada narkoba, baik
membeli, mengedarkan, maupun menyelundupkannya. Sebab, jalan
narkoba adalah jalan setan dan jalan Allah tidak mungkin bertemu
dengan jalan setan.
Bahaya bagi pelajar Di Indonesia, pencandu narkoba ini
perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada
umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya
usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada
awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya
sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari
kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar
tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah
menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
ketergantungan. Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak
atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut:
Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian, Sering
membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah, Sering menguap,
mengantuk, dan malas, Tidak memedulikan kesehatan diri, Suka
mencuri untuk membeli narkoba. Berikut Jenis-jenis Narkoba Dan Apa
Saja Bahya-Bahayanya 1. Opium Opium adalah jenis narkotika yang
paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau
diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya
(rokok ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium
yang belum matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah
putih yang lengket. Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa
segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini
tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan
mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.
Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari
hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan
fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya.
Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa
memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si
pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun.
Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus
menyusut.
2. Morphine
Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan
(kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk
terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun terus ditambah
untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama. Kecanduan bahan
narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan
muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan
seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut.
Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan
dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang
berujung pada kematian.
3. Heroin Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna
putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan
narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan
ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan
secara umum. Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan
ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara
berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan
dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena
itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak
ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu,
memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa
sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian
pemakaian. Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan
fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak
bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para
pecandu heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti
impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan,
angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai
40%.
4. Codeine Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit.
Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit
(nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi
penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri.
Karena dalam beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan
kecanduan.
5. Kokain
Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang di
pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam.
Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam
selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah.
Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan
pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang bisa
menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung. Problem
kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor
kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses
sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh
kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat
adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain
merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan
psikis. Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30
miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga
Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain
dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan
segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah
dan takut, hingga halusinasi.
6. Amfitamine Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta
medis membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa
mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan
suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh
energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu
disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan
kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan
kebrutalan. Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup
jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah
seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks
menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang
disebut captagon. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama
musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat
dan hati-hati.
7. Ganja Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih
dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya,
antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting
yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, masalah masalah yang muncul
dapat di identifikasi sebagai berikut : 1. 2. 3. Banyaknya
masyarakat belum mengetahui bahayanya narkoba. Banyaknya masyarakat
belum memiliki pemahaman tentang bahaya narkoba. Banyaknya
masyarakat belum memiliki konsep hidup sehat.
C. Tujuan Penulisan karya tulis ini bertujuan : 1. Agar
Banyaknya masyarakat dapat mengetahui bahayanya narkoba.
2. Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui pemahaman tentang
bahaya narkoba. 3. Agar Banyaknya masyarakat memiliki konsep hidup
sehat.
D. Metode Metode Yg Digunakan Dalam Penulisan Ini AdalahMetode
Secara Langsung. metode ini mengkaji berbagai referensi tentang
bahayanya narkoba.
II. Pembahasan
A.Upaya Pencegahan
Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah
peredaran narkoba. cara tersebut antara lain : Mengadakan
pengawasan yang ketat terhadap barang barang yang masuk. Memberikan
hukuman yang berat terhadap pengedar dan pemakai narkoba.
melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan
penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia
mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari orang tua siswa
itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang.
Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap
gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi)
narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak
kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih
ditekankan kepada siswa. Meningkatkan iman dan taqwa melalui
pendidikan agama dan keagamaan baik di sekolah maupun di
masyarakat.
Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah,
sebab peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri
seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan
brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan
(broken home). Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah
haram sebagaimana haramnya Babi dan berbuat zina.
Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah
oleh Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat
oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak
hukum
III. Penutup A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1) 2)
Masyarakat perlu menghindari diri dari penyebaran narkoba Upaya
pemerintah memberikan penyuluhan tentang penyebaran narkoba
3) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak
susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang
menjadi semakin buruk 4) Narkoba adalah sumber dari tindakan
kriminalitas yang bisa merusak norma
dan ketentraman umu. 5) Menimbulkan dampak negative yang
mempengaruhi pada tubuh baik secara
fisik maupun psikologis.
B.
Saran
1.
Hendaknya masyarakat peduli tentang kesehatan
2. Pemerintah hendaknya segera mencari solusi agar penyebaran
narkoba tidak terjadi lagi 3. Hendaknya Pihak sekolah harus
melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya,
karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di
sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting adalah,
pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam
lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan
yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun,
akhirnya mereka jalani. Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku
pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada,
akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak
kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita
jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut,
sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan
tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan Kata
Pengantar
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia InI. Tidak lupa
juga Saya capkan terima kasih kepada guru bahasa Indonesia yaitu
Ibu NURLELA yang telah membimbing Saya agar dapat mengerti tentang
bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah Ini. Karya Ilmiah Ini
disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Bahayanya
Narkoba, yang Saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini di susun oleh Saya dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri Saya maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan. semoga Karya Ilmiah
Saya Dapat bermanfaat bagi Para Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya
pada diri saya sendiri dan semua yang membaca Karya Tulis Saya ini,
Dan Mudah mudahan Juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca . Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih
Penulis Artikel M.Suteja
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi
Masalah C. Tujuan. D. Metode BAB II PEMBAHASAN A. Upaya Pencegahan
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
Bahanya Narkoba |.Pendahuluan
A.Latar Belakang Bahaya narkoba atau narkotika telah diketahui
secara luas. Namun masih, saja banyak yang doyan menikmati barang
laknat itu. Kali ini eL-Ka, menguraikan apa saja sih yang termasuk
dalam golongan narkoba dan bahayanya. Agar kita semua
menghindarinya. Mitra muda, tak dapat dipungkiri bahwa narkoba
merupakan wabah paling berbahaya yang menjangkiti manusia di
seluruh pelosok bumi. Tidak diragukan lagi, bahwa kelemahan iman
dan ketidakbersimpuhan kepada Allah dalam segala kesulitan
merupakan faktor terpenting yang mengkondusifkan kecanduan narkoba.
Manusia yang taat beragama pasti akan jauh dari neraka narkoba.
Tidak mungkin dia akan mengulurkan tangannya pada narkoba, baik
membeli, mengedarkan, maupun menyelundupkannya. Sebab, jalan
narkoba adalah jalan setan dan jalan Allah tidak mungkin bertemu
dengan jalan setan.
Bahaya bagi pelajar Di Indonesia, pencandu narkoba ini
perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada
umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut
ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang
mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan
rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal
yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah,
pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut
bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi
pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
ketergantungan. Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak
atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut:
Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian, Sering
membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah, Sering menguap,
mengantuk, dan malas,
Tidak memedulikan kesehatan diri, Suka mencuri untuk membeli
narkoba. Berikut Jenis-jenis Narkoba Dan Apa Saja Bahya-Bahayanya
1. Opium Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya.
Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama teh,
kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur
Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang
dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang
lengket. Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar
dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan
lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan
dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma. Jika seseorang
ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya
tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa
mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya. Dia akan merasakan
sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya. Kesehatannya
akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya
melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami
sianosis dan berat badannya terus menyusut.
2. Morphine Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan
keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat
kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun
terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.
Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung
(mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami
kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan
mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat
pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa
menyebabkan koma yang berujung pada kematian.
3. Heroin Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna
putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan
narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan
ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan
secara umum.
Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia
akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara
berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan
dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena
itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak
ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu,
memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa
sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian
pemakaian. Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan
fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak
bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para
pecandu heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti
impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan,
angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai
40%.
4. Codeine Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit.
Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit
(nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi
penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri.
Karena dalam beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan
kecanduan.
5. Kokain Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan
berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100
tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga
terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung
menuju darah. Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa
menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang
bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung.
Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor
kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses
sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh
kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat
adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain
merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan
psikis. Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30
miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga
Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain
dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan
segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah
dan takut, hingga halusinasi.
6. Amfitamine Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta
medis membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa
mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan
suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh
energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu
disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan
kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan
kebrutalan. Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup
jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah
seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks
menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang
disebut captagon. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama
musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat
dan hati-hati.
7. Ganja Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih
dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya,
antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting
yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah,
masalah masalah yang muncul dapat di identifikasi sebagai berikut :
1. 2. 3. Banyaknya masyarakat belum mengetahui bahayanya narkoba.
Banyaknya masyarakat belum memiliki pemahaman tentang bahaya
narkoba. Banyaknya masyarakat belum memiliki konsep hidup
sehat.
C. Tujuan Penulisan karya tulis ini bertujuan : 1. Agar
Banyaknya masyarakat dapat mengetahui bahayanya narkoba.
2. Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui pemahaman tentang
bahaya narkoba. 3. Agar Banyaknya masyarakat memiliki konsep hidup
sehat.
D. Metode Metode Yg Digunakan Dalam Penulisan Ini AdalahMetode
Secara Langsung. metode ini mengkaji berbagai referensi tentang
bahayanya narkoba.
II. Pembahasan
A.Upaya Pencegahan
Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah
peredaran narkoba. cara tersebut antara lain : Mengadakan
pengawasan yang ketat terhadap barang barang yang masuk. Memberikan
hukuman yang berat terhadap pengedar dan pemakai narkoba.
melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan
penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia
mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari orang tua siswa
itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak
sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik
anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba
sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah
penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih
ditekankan kepada siswa. Meningkatkan iman dan taqwa melalui
pendidikan agama dan keagamaan baik di sekolah maupun di
masyarakat.
Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah,
sebab peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri
seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan
brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan
(broken home). Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah
haram sebagaimana haramnya Babi dan berbuat zina.
Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah
oleh Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat
oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak
hukum
III. Penutup A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1) 2)
Masyarakat perlu menghindari diri dari penyebaran narkoba Upaya
pemerintah memberikan penyuluhan tentang penyebaran narkoba
3) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak
susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang
menjadi semakin buruk 4) Narkoba adalah sumber dari tindakan
kriminalitas yang bisa merusak norma
dan ketentraman umu. 5) Menimbulkan dampak negative yang
mempengaruhi pada tubuh baik secara
fisik maupun psikologis.
B.
Saran
1.
Hendaknya masyarakat peduli tentang kesehatan
2. Pemerintah hendaknya segera mencari solusi agar penyebaran
narkoba tidak terjadi lagi 3. Hendaknya Pihak sekolah harus
melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya,
karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di
sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting adalah,
pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada
siswa.
Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam
lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan
yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun,
akhirnya mereka jalani. Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku
pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada,
akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak
kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita
jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut,
sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan
tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan
baik..