-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 1
BENCANA ALAM GEOLOGI
I. Definisi Bencana
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bencana mempunyai arti
sesuatu yang
menyebabkan atau menimbulkan kesusahan, kerugian atau
penderitaan. Sedangkan bencana
alam artinya adalah bencana yang disebabkan oleh alam
(Purwadarminta, 2006).
Menurut Undang-Undang No.24 Tahun 2007, bencana adalah peristiwa
atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam
maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis. Bencana merupakan pertemuan dari tiga
unsur, yaitu ancaman bencana,
kerentanan, dan kemampuan yang dipicu oleh suatu kejadian.
Bencana alam adalah bencana
yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh gejala-gejala alam
yang dapat
mengakibatkan kerusakan lingkungan, kerugian materi, maupun
korban manusia(Kamadhis
UGM, 2007).
2.1.2. Jenis-Jenis Bencana Alam
Jenis-jenis bencana menurut Undang-Undang No.24 Tahun 2007,
antara lain:
1. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan,
angin topan, dan tanah longsor.
2. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau rangkaian peristiwa non
alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,
epidemi dan wabah penyakit.
3. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial
antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat,
dan teror (UU RI, 2007).
-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 2
Bencana alam dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan penyebabnya
yaitu bencana geologis,
klimatologis dan ekstra-terestrial seperti terlihat pada Tabel
2.1.
Bencana alam geologis adalah bencana alam yang disebabkan oleh
gaya-gaya dari dalam bumi.
Sedangkan bencana alam klimatologis adalah bencana alam yang
disebabkan oleh perubahan iklim,
suhu atau cuaca. Lain halnya dengan bencana alam
ekstra-terestrial, yaitu bencana alam yang
disebabkan oleh gaya atau energi dari luar bumi, bencana alam
geologis dan klimatologis lebih sering
berdampak terhadap manusia.
JENIS PENYEBAB BENCANA ALAM CONTOH KEJADIAN
Bencana Alam Geologis Gempa bumi, tsunami, letusan gunung
berapi,
longsor/gerakan tanah, amblesan atau
abrasi .
Bencana Alam Klimatologis Banjir, banjir bandang, angin
puting
beliung,
kekeringan, hutan (bukan oleh manusia).
Bencana Alam Estra-terestrial Impact atau hantaman atau benda
dari
angkasa
Luar.
-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 3
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2010),
jenis-jenis bencana antara lain:
1. Banjir
Sebuah banjir adalah peristiwa yang terjadi
ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan
banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada
daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam
arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti
masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh
volume air di suatu badan air
seperti sungai atau danau yang meluap atau
menjebol bendungan sehingga air keluar dari
batasan alaminya.
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan
curah hujan dan
pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar
kecuali jika air mencapai
daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan
permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi
kapasitas saluran air,
terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan
kerusakan rumah dan pertokoan yang
dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat
banjir dapat dihindari dengan
pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang
menetap dan bekerja dekat
air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta
perjalanan dan perdagangan
yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah
rawan banjir adalah bukti bahwa
nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan
akibat banjir periodik.
Mitos banjir besar adalah kisah mitologi banjir besar yang
dikirimkan oleh Tuhan untuk
menghancurkan suatu peradaban sebagaipembalasan agung dan sering
muncul dalam mitologi
berbagai kebudayaan di dunia.
-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 4
- Jenis dan Penyebab Banjir
Sungai
Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi
kapasitas saluran
sungai. Diakibatkan hujan deras monsun, hurikan dan depresi
tropis, angin luar
dan hujan panas yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase
tidak terduga
seperti tanah longsor, es, atau puing-puing dapat mengakibatkan
banjir perlahan
di sebelah hulu rintangan.
Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif
(badai petir besar)
atau pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di
belakang bendungan, tanah longsor, atau gletser.
Muara
Biasanya diakibatkan oleh penggabungan pasang laut yang
diakibatkan angin
badai. Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon
ekstratropis masuk dalam kategori ini.
Pantai
Diakibatkan badai laut besar atau bencana lain seperti tsunami
atau hurikan). Banjir
badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropismasuk dalam
kategori ini.
Malapetaka
Diakibatkan oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan
atau bencana lain
seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi).
Manusia
Kerusakan tak disengaja oleh pekerja terowongan atau pipa.
Lumpur
Banjir lumpur terjadi melalui penumpukan endapan di tanah
pertanian. Sedimen
kemudian terpisah dari endapan dan terangkut sebagai materi
tetap atau penumpukan dasar
sungai. Endapan lumpur mudah diketahui ketika mulai mencapai
daerah berpenghuni. Banjir
lumpur adalah proses lembah bukit, dan tidak sama dengan aliran
lumpur yang diakibatkan
pergerakan massal.
-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 5
- Dampak
Dampak primer
Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur,
termasuk jembatan, mobil,
bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal.
Dampak sekunder
Persediaan air Kontaminasi air. Air minum bersih mulai
langka.
Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan
air.
Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani
disebabkan oleh kegagalan
panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada
endapan sungai akibat
banjir demi menambah mineral tanah setempat.
Pepohonan' - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak
bisa bernapas.
Transportasi - Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan
bantuan darurat kepada
orang-orang yang membutuhkan.
Dampak tersier/jangka panjang
Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan,
biaya
pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan
harga, dll.
-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 6
2. Gempa bumi
Gempa Bumi adalah getaran atau
guncangan yang terjadi di
permukaan bumi akibat pelepasan energi
dari dalam secara tiba-tiba yang
menciptakan gelombang seismik. Gempa
Bumi biasa disebabkan oleh
pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi).
Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada
jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami
selama periode waktu.
Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. moment
magnitudo adalah
skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh
dunia.skala rickter adalah
skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional
yang di ukur pada skala
besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang
angka mereka valid. gempa
3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan
besar nya 7 lebih berpotensi
menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung
pada kedalaman gempa. Gempa
Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun
tidak ada batasan besarnya.
Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah
9,0 magnitudo gempa di
Jepang pada tahun 2011(per Maret 2011), dan itu adalah gempa
Jepang terbesar sejak
pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada
modifikasiSkala Mercalli.
-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 7
- Jenis Gempa Bumi
Jenis gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan:
Berdasarkan Penyebab
Gempa bumi tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu
pergeseran lempeng
lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari
yang sangat kecil hingga
yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan
atau bencana alam di
Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh
bagian Bumi. Gempa bumi
tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena
pergeseran lempengan plat
tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan
dengan tiba-tiba. * Gempa bumi
vulkanik (gunung api) Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya
aktivitas magma, yang biasa
terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin
tinggi maka akan
menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan
terjadinya gempabumi. Gempa
bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
Gempa bumi tumbukan
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid
yang jatuh ke Bumi,
jenis gempa Bumi ini jarang terjadi
Gempa bumi runtuhan
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada
daerah pertambangan,
gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh
aktivitas dari manusia,
seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke
permukaan bumi.
Berdasarkan Kedalaman
Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada
lebih dari 300 km
di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak
terlalu berbahaya.
-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 8
Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada
antara 60 km
sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada
umumnya
menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada
kurang dari 60
km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan
kerusakan yang besar.
Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa
Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau
getaran yang
merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik.
Getaran ini berasal
dari hiposentrum.
Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau
getaran yang
merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah
berkurang,yakni 4-7
km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui
lapisan cair.
-Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang
dihasilkan oleh
tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin
lama tekanan itu kian
membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan
tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan
terjadi.
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan
tersebut. Gempa
Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan
kompresional dan
translasional.Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi
karena materi lapisan
litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada
kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan
magma di dalam
gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung
berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena
menumpuknya massa air
yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia,
Afrika. Sebagian lagi (jarang
-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 9
juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan
dari/ke dalam Bumi (contoh. pada
beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky
Mountain Arsenal. Terakhir,
gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini
dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah.
Gempa Bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas
terinduksi
- Akibat Gempa Bumi
Bangunan roboh
Kebakaran
Jatuhnya korban jiwa
Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
Tanah longsor akibat guncangan
Banjir akibat rusaknya tanggul
Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami
- Tips Menhadapi Gempa Bumi
Bila berada didalam rumah:
Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah
meja atau tempat
tidur.
Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda
lainnya.
Jauhi rak buku, lemari dan jendela kaca.
Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh,
benda-benda yang tergantung di
dinding dsb.
Bila berada di luar ruangan:
Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan
tiang listrik, papan
reklame, pohon yang tinggi, dsb.
Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
Jauhi rak-rak dan jendela kaca.
Bila berada di dalam ruangan umum:
-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 10
Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan
dipenuhi orang.
Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari dan
jendela kaca dsb.
Bila sedang mengendarai kendaraan:
Segera hentikan di tempat yang terbuka.
Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan
layang/jembatan
penyeberangan.
Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai
dasar mall:
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan
Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam
Bila sedang berada di dalam lift:
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran.
Lebih baik
menggunakan tangga darurat
Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift,
maka tekanlah
semua tombol
Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan
mengungsilah
Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan
menggunakan interphone jika tersedia
Bila sedang berada di dalam kereta api:
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan
terjatuh seandainya
kereta dihentikan secara mendadak
Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta
Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun
akan mengakibatkan
kepanikan
Bila sedang berada di gunung/pantai:
Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah
langsung ke tempat
aman.
Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda
merasakan getaran dan
tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang
tinggi.
Beri pertolongan:
-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 11
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat
terjadi gempabumi
besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan
mengalami kesulitan datang ke
tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama
kepada orang-orang berada
di sekitar anda.
Evakuasi:
Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah
daerah.
Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat
gempabumi. Pada prinsipnya,
evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas
polisi atau instansi
pemerintah. * * * Bawalah barang-barang secukupnya.
Dengarkan informasi:
Saat gempabumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya.
Untuk mencegah
kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan
bertindaklah sesuai dengan
informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar
dari pihak
berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena
informasi orang yang tidak
jelas.
3. Gunung Meletus
Gunung meletus merupakan
peristiwa yang terjadi akibat
endapan magma di dalam
perut bumi yang didorong keluar
oleh gas yang bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang
terdapat di dalam lapisan bumi dengan
suhu yang sangat tinggi, yakni
diperkirakan lebih dari 1.000 C. Cairan
-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 12
magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang
dikeluarkan bisa mencapai
700-1.200 C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu
dapat menyembur sampai
sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa
membanjiri sampai sejauh radius 90
km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang
sering meletus disebut
gunung berapi aktif.
- Berbagai Tipe Gunung Merapi
1. Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato
vulcano)
2. Gunung berapi perisai (shield volcano)
3. Gunung berapi noah-noah
- Ciri-ciri Gunung Berapi akan Meletus
Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa
tanda, antara lain
Suhu di sekitar gunung naik.
Mata air menjadi kering
Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran
(gempa)
Tumbuhan di sekitar gunung layu
Binatang di sekitar gunung bermigrasi
- Hasil Letusan Genung Berapi
Berikut adalah hasil dari letusan gunung berapi, antara lain
:
-Gas vulkanik
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas
tersebut antara lain Karbon
monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S),
Sulfur dioksida (S02),
danNitrogen (NO2) yang dapat membahayakan manusia.
-Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari
dalam Bumi ke
permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti
aliran sungai sedangkan lava
kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku
akan membentuk
bermacam-macam batuan.
-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 13
Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan
material lainnya. Lahar
sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.
-Hujan Abu
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat
terjadi letusan.
Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan
dirasakan sampai ratusan kilometer
jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan.
-Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di
dalam gulungan ini
terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat
dengan suhu lebih besar dari
600 C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang
terbuka seperti kepala,
lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak
napas.
-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 14
4. Tsunami
Tsunami (bahasa Jepang: ; tsu =
pelabuhan, nami = gelombang,
secara harafiah berarti "ombak besar di
pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang
disebabkan oleh perubahan permukaan laut
secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan
permukaan laut tersebut bisa disebabkan
oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut,
letusan gunung berapi bawah
laut, longsor bawah laut, atau atau
hantaman meteordi laut.
Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang
dikandung
dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian
dan kelajuannya. Di laut
dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan
500-1000 km per jam. Setara
dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut
dalam hanya sekitar 1 meter.
Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang
sedang berada di tengah laut.
Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun
hingga sekitar 30 km per
jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan
meter. Hantaman
gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir
pantai. Kerusakan dan
korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena
hantaman air maupun
material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja
yang dilaluinya.
Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia
serta menyebabkan
genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air
bersih.
Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang
mengaitkan
tsunami dengan gempa bawah laut. Namun hingga abad ke-20,
pengetahuan mengenai
-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 15
penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih terus
dilakukan untuk memahami
penyebab tsunami.
Teks-teks geologi, geografi, dan oseanografi pada masa lalu
menyebut tsunami sebagai
"gelombang laut seismik".
Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis, dapat
menyebabkan gelombang
badai yang disebut sebagai meteor tsunami yang ketinggiannya
beberapa meter di atas
gelombang laut normal. Ketika badai ini mencapai daratan,
bentuknya bisa menyerupai
tsunami, meski sebenarnya bukan tsunami. Gelombangnya bisa
menggenangi daratan.
Gelombang badai ini pernah menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei
2008.
Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific Tsunami
Warning Centre
(PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika terdapat ancaman
tsunami pada wilayah ini.
Wilayah di sekeliling Samudera Hindia sedang membangun Indian
Ocean Tsunami Warning
System (IOTWS) yang akan berpusat di Indonesia.
Bukti-bukti historis menunjukkan bahwa megatsunami mungkin saja
terjadi, yang
menyebabkan beberapa pulau dapat tenggelam
- Penyebab Terjadinya Tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan
perpindahan sejumlah
besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi,longsor maupun
meteor yang jatuh ke bumi.
Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam
rekaman sejarah beberapa
tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika
meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut
naik atau turun
secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air
yang berada di atasnya. Hal
ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika
sampai di pantai menjadi
gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di
mana gelombang
terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per
jam. Bila tsunami mencapai
pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan
energinya sangat merusak
daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang
tsunami hanya beberapa cm
hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi
gelombangnya bisa mencapai
-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 16
puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai
pantai tsunami akan
merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan
mencapai beberapa ratus
meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar.
Gempa bumi juga
banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera
menelusup ke bawah lempeng
benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung
api juga dapat
mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami.
Gempa yang
menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar
laut naik-turun secara tiba-
tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya
terganggu. Demikian pula halnya
dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika
ukuran meteor atau longsor ini
cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai
ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami
Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30
km)
Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala
Richter
Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 17
5. TANAH LONGSOR
Longsor atau sering disebut
gerakan tanah adalah suatu
peristiwa geologi yang terjadi karena
pergerakan
masa batuan atau tanah dengan berbagai
tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan
atau gumpalan besar tanah.
Secara umum kejadian longsor
disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor
pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah
faktor-faktor yang memengaruhi
kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor
yang menyebabkan
bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian
ini adalah gravitasiyang
memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula
faktor-faktor lainnya yang turut
berpengaruh:
erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan,
sungai-
sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng
bertambah curam
lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi
yang
diakibatkan hujan lebat
gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel
mineral dan bidang
lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya
lereng-lereng tersebut
gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan
lebat dan aliran
debu-debu
getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak,
dan bahkan petir
berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan
atau salju
-
ONGKI ARI PRAYOGA | Bencana Alam Geologi 18
MITIGASI / PENANGGULANGAN BENCANA
Penanggulangan bencana alam atau mitigasi adalah upaya
berkelanjutan untuk
mengurangi dampak bencana terhadap manusia dan harta benda.
Lebih sedikit orang dan
komunitas yang akan terkena dampak bencana alam dengan
menggerakan program ini.
Perbedaan tingkat bencana yang dapat merusak dapat diatasi
dengan menggerakan program
mitigasi yang berbeda-beda sesuai dengan sifat masing-masing
bencana alam.
Persiapan menghadapi bencana alam termasuk semua aktivitas yang
dilakukan sebelum
terdeteksinya tanda-tanda bencana agar bisa memfasilitasi
pemakaian sumber daya alam yang
tersedia, meminta bantuan dan serta rencana rehabilitasi dalam
cara dan kemungkinan yang
paling baik. Kesiapan menghadapi bencana alam dimulai dari level
komunitas lokal. Jika sumber
daya lokal kurang mencukupi, maka daerah tersebut dapat meminta
bantuan ke tingkat nasional
dan internasional.
Pada wilayah-wilayah yang memiliki tingkat bahaya tinggi
("hazard"), memiliki
kerentanan/kerawanan ("vulnerability'"), bencana alam tidak
memberi dampak yang luas jika
masyarakat setempat memiliki ketahanan terhadap bencana
("disaster resilience"). Konsep
ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan
infrastruktur-infrastruktur untuk
mendeteksi, mencegah dan menangani tantangan-tantangan serius
dari bencana alam. Sistem ini
memperkuat daerah rawan bencana yang memiliki jumlah penduduk
yang besar.