Page 1
KONSEP TA’DIB MENURUT AL-ATTAS DALAM PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN KARAKTER KURIKULUM 2013
(Kajian Lapangan di Sekolah Pilot Project K-13 SMP.N 3
Tangerang Selatan)
Skripsi ini diajukian sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
Oleh:
Siti Wulandari
15311561
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN JAKARTA
TAHUN 1441 H/2019 M
Page 2
KONSEP TA’DIB MENURUT AL-ATTAS DALAM PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN KARAKTER KURIKULUM 2013
(Kajian Lapangan di Sekolah Pilot Project K-13 SMP.N 3
Tangerang Selatan)
Skripsi ini diajukian sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan
Agama Islam (S.Pd)
Oleh:
Siti Wulandari
15311561
Pembimbing
Dr. Esi Hairani, M. Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN JAKARTA
TAHUN 1441 H/2019 M
Page 3
LEMBAR PENGESAHAN
ii
Page 5
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan Bismillah Walhamdulillah dan Mengharap Ridho
dari Allah SWT dan dengan sepenuh hati sripsi ini saya persembahkan
kepada:
1. Kedua Orang tua, bapak Waskuri dan ibu Sri Utami, serta keluarga
besar yang selalu mencurahkan segala usaha dan do‟a untuk
kelancaran dan keberhasilan belajarku.
2. Alm. KH. M. Syahruddin Al-Bantani dan KH. M. Sofyan Tsauri
Pengasuh Pondok Pesantren Minhajuttholibin Jakarta, KH. Musyfiq
Amrullah,Lc, M.Si Pengasuh Pondok Pesantren At-Tawazun Subang,
Al-Ustadz Ahmad Sururi Pengasuh Pondok Pesantren An-Nahl
Lembang, H. Asep Hidayat Pengasuh Majelis Ta‟lim Ulumul Qur‟an
Jakarta yang selalu membimbing dan mengajariku ilmu dan adab.
3. Usth Siti Nur Kamilah, Usth Siti Asiah, Usth Nur Baeti, Umi Nur
Jannah yang selama berada di Pondok Attawazun Subang selalu
mengarahkan dan memberikan motivasi untuk terus belajar dan
bermanfaat untuk orang lain.
4. Ibu Dr. Esi Hairani, M.Pd atas segala ilmu, waktu, tenaga dan
bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dengan kesabaran dan
keikhlasannya.
iv
Page 6
MOTTO
“Ketika semuanya dilakukan atas dasar Lillah
maka taka ada kata lelah, beramal untuk-Nya
itulah bekal menuju akhirat”.
“Dan Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya
Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar”. (QS.
Ath-Thalaq: 3)
v
Page 7
مسب الله نمحرلا ميحرلا
KATA PENGANTAR
Segala syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah menganugerahkan
nikmat kepada manusia berupa iman, islam, kesehatan, dan ilmu. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada pimpinan para Rasul
Muhammad Saw dan kepada keluarga, sahabar, serta kita selaku umatnya.
Syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Strara Satu (S1) Program
Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-
Qur‟an Jakarta adalah membuat skripsi. Berkat rahmat dan kasih sayang-
Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Konsep Ta’dib
Menurut Al-Attas Dalam Pengembangan Pendidikan Karakter
Kurikulum 2013 (Kajian Lapangan di Sekolah Pilot Project K-13
SMP.N 3 Tangerang Selatan)”
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan karena
terbatasnya ilmu yang penulis miliki. Akan tetapi, melalui pengarahan dan
bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis persembahkan bingkaian rasa terimakasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, MA, selaku Rektor IIQ
Jakarta.
2. Ibu Dr. Esi Hairani, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
sekaligus dosen pembimbing yang banyak membantu,
mengarahkan, serta memberikan motivasi dan kemudahan kepada
penulis untuk menyelesaikan skripsi.
3. Ibu Reksiana, MA.Pd selaku Kaprodi Fakultas Tarbiyah IIQ
Jakarta.
vi
Page 8
4. Seluruh dosen Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI IIQ Jakarta yang
telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan
kepada penulis dan pelayan hingga studi ini dapat selesai.
5. Seluruh Lembaga Tahsin dan Qira‟at Al-Qur‟an (LTQQ) dan
instruktur tahfidz dari semester 1 hingga semester 8 yang telah
membimbing, mengajari, serta memotivasi proses menghafal Al-
Qur‟an selama berada di IIQ Jakarta.
6. Kepala Sekolah dan seluruh jajaran staf guru SMP.N 3 Tangerang
Selatan yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian di sana.
7. Sahabat yang selalu menemani di setiap perjuangan penulis, Ana
Ulfatul Azizah dan Nur Arsy Aida Rahmawati, selalu memberikan
pertolongan ketika dibutuhkan dan menerima segala bentuk
kekurangan dalam persahabatan.
8. Sahabat kamar asrama E7 tercintah Ayu Widiastuti, Adha Apriani,
Ulin Nuha, Febriani Eka Maulida, bertemu sejak awal masuk IIQ .
9. Sahabat-sahabatku, dari awal masuk kuliah kelas Tarbiyah C
dahulu Andi Rabiatul „Adawiyah, Nirma „Arifin, Erna Nopiyanti,
Nadhifah Mizana Al-Azwi, Asra El-Zulva Ahmadi, Evi Maulida
Sari, Nur Diana Sinta semoga silaturahmi ini terus terjalin.
10. Mang Herdiansyah Tanjung dan Natasya Awaliyah yang telah
bersedia meminjamkan laptop kepada penulis dari awal penulisan
skripsi ini hingga selesai.
11. Teman-teman Fakultas Tarbiyah khususnya 8C Tarbiyah,
Ushuluddin, Syariah, tahun angkatan 2015 yang penulis tidak bisa
sebutkan satu persatu.
12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang
telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
vii
Page 9
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT
serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Aamiin. Penulis sadar
bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon
saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya maupun
pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan
dunia pendidikan. Aamiin Yaa Robbal „Alamin.
Jakarta, 08 Agustus 2019
Siti Wulandari
viii
Page 10
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang
satu keabjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ Jakarta, transliterasi
Arab-Latin mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan 2. Vokal
ix
th : ط a: أ
zh : ظ b: ج
„ : ع t: ث
gh : غ ts : ث
f: ف j: ج
q: ق h: ح
k: ك kh : خ
l: ل d: د
m: و dz : ذ
n: ن r: ز
w: و z: ش
s: س :h
‟ : ء zy : ش
sh : y : ص
dh : ض
Vokal Tunggal Vokal Tunggal Vokal Rangkap
Fathah :a أ: â : ai
Kasrah :i :î و : au
Dhammah : u و:û
Page 11
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (لا) qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (لا) qamariyah dengan
bunyinya. Contoh :
ج س ق ة ن ا : al-Baqarah
د ت م al-MadĬnah : ن ا
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (لا) syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (لا) syamsiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan didepan dan
sesuai dengan bunyinya.
Contoh :
م سج
ا ن
:ar-Rajul ج د س asy-Sayyidah: ن ا
م د ا ز شمس ad-Dârimĭ : ن ا asy-Syams : ن ا
c. Syaddah (Tasydid)
Syaddah(Tasydid) dengan system aksara Arab digunakan lambang
(_ ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,
yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydid. Aturan
ini berlaku secara umum, baik tasydid yang berada di tengah kata, di
akhir kata, ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh
huruf-huruf syamsiyah.
Contoh :
ماللث ث ث : Âmannâ billâhî هماناسءت ه ف : Âmannâ as-Sufahâ’u
إن نا ره : Inna al-Ladzîna وناسكع : Wa ar-rukka’i
d. Ta Marbutha (ج)
Ta Marbutha (ج) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata
sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh :
ج ئ د لا ف : al-Af’idah
مت لا ل س عتا م جب al-Jâmi’ah al-Islâmiyyah : ن ا
x
Page 12
Sedangkan Ta Marbutha (ج) yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (isim), maka dialihaksarakan menjadi huruf
“t”.
Contoh :
ت هت ة عبمصث ى
:„Âmilatun Nâshibah
سي نا كب لا ت : al-Âyat al-Kubrâ
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi
apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD) Bahasa Indonesia, seperti penulisan awal
kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain.
Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini,
seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan
lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,
maka huruf yang ditulis capital adalah awal nama diri, bukan kata
sandangnya. Contoh : Ali Hasan al-Aridh, al-Asqallani, al-Farmawi dan
seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur‟an dan nama-nama
surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh : Al-Qur‟an, Al-Baqarah,
Al-Fatihah dan seterusnya.
xi
Page 13
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator dalam Konsep Ta‟dib Menurut Al-Attas mampu
mengaitkan dengan pengetahuan.
Table 2.2 Indikator Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
memiliki rumusan keterampilan berpikir dan bertindak sesuai
indikator dengan dimensi kompetensi lulusan.
Tabel 2.3 Gabungan indikator Konsep Ta‟dib Menurut Al-Attas dan
Konsep Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013.
Tabel 3.1 Draf wawancara Konsep Ta‟dib dalam Pengembangan
Pendidikan Karakter Kurikulum 2013.
Tabel 4.1 Susunan organisasi SMP.N 3 Tangerang Selatan
Tabel 4.2 Pemetaan tenaga pengajar SMP.N 3 Tangerang Selatan
Tabel 4.3 Sarana dan prasarana ruang kelas.
Tabel 4.4 Fasilitas lainnya.
xii
Page 14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Wawancara Kepala Bidang Kurikulum SMP.N 3 Tangerang
Selatan.
Lampiran 2: Wawancara Guru PAI SMP.N 3 Tangerang Selatan.
Lampiran 3: Wawancara Peserta Didik SMP.N 3 Tangerang Selatan.
Lampiran 4: Dokumentasi
Lampiran 5: Surat Permohonan Dosen Pembimbing
Lampiran 6: Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Penelitian
xiii
Page 15
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................. ii
PENYATAAN PENULIS ..................................................................... iii
PERSEMBAHAN ................................................................................. iv
MOTTO ................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................... vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xiii
DAFTAR ISI ......................................................................................... xiv
ABSTRACT .......................................................................................... xvii
ABSTRAK ............................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................1
B. Identifikasi Masalah ................................................................8
C. Batasan Masalah .....................................................................9
D. Rumusan Masalah .................................................................. 10
E. Tujuan Penelitian .................................................................... 10
F. Manfaat Penelitian .................................................................. 10
G. Tinjauan Pustaka .................................................................... 11
H. Sistematika Penulisan ............................................................. 14
BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................... 15
A. Konsep Ta’dib Menurut Al-Attas ......................................... 15
1. Definisi Ta’dib ................................................................ 15
2. Pentingnya Konsep Ta’dib ............................................... 21
3. Unsur Pembentuk Konsep Ta’dib .................................... 24
a) Unsur Diri Sendiri ...................................................... 24
xiv
Page 16
b) Unsur Lingkungan Pendidikan .................................. 27
c) Unsur Pengajaran dan Pembelajaran ......................... 31
d) Unsur Memahami Hakikat Manusia dalam Islam ..... 35
B. Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013 ........................ 41
1. Pengertian Pendidikan Karakter ...................................... 41
2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter ......................... 46
3. Landasan-Landasan dalam Kurikulum 2013................... 52
1) Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) ...................... 57
2) Standar Kompetensi Isi ............................................. 61
3) Standar Proses …………………………………….... 65
4) Standar Penilaian …………………………………... 69
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 76
A. Jenis Penelitian .................................................................... 76
B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................. 77
C. Sumber Data ........................................................................ 78
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 78
E. Indikator Penelitian ............................................................. 82
F. Teknik Analisis Data ........................................................... 83
BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................... 86
A. Biografi Syed Muhammad Naquib Al-Attas ....................... 86
1. Silsilah Keluarga ........................................................... 86
2. Riwayat Pendidikan ....................................................... 86
3. Karya-Karya Syed Muhammad Naquib Al-Attas ......... 89
B. Gambaran Umum SMP.N 3 Tangerang Selatan ................. 91
1. Profil SMPN 3 Tangerang Selatan ................................ 91
2. Visi dan Misi ................................................................. 93
C. Deskripsi Data ...................................................................... 97
D. Analisis Data ........................................................................ 113
xv
Page 17
1. Signifikansi Pemikiran Syed Muhammad
Naquib Al-Attas ............................................................. 113
2. Relevansi Konsep Ta‟dib Menurut Al-Attas
dalam Pengembangan Pendidikan Karakter
Kurikulum 2013 ............................................................. 115
BAB V PENUTUP ................................................................................ 117
A. Kesimpulan............................................................................ 117
B. Saran ...................................................................................... 117
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 119
xvi
Page 18
ABSTRACT
Wulandari, Siti. 2019. Ta'dib Concept According to Al-Attas in the
Development of the 2013 Curriculum (Field Study in K-13
Pilot Project School SMP.N 3 Tangerang Selatan). Thesis,
Tarbiyah Faculty. Department of Islamic Education. Al-Qur'an
Institute of Sciences (IIQ) Jakarta. Supervisor: Dr. Esi Hairani,
M.Pd.
Keywords: Ta‟dib Concept, Character Education, 2013 Curriculum.
The background of this thesis writing is the writer‟s interest in the main
issue in the world of education, namely character education. Character in
Islam in known as noble character. The noble character in Islam is sourced
from the Messenger of Allah, in living up to the concept of Islamic
Education it takes the thought of a figure in Islam, the Muslim intellectual
named Syed Muhammad Naquib Al-Attas with the concept of ta‟dib as the
goal of Islamic education.
The purpose of education in the concept of ta‟dib with the 2013
curriculum has in common is to form a person who has noble character and
morals so as to create a good human being with the union and balance
between morality and intellect as a form of self-servitude to Allah SWT as
His creatures.
This study aims to 1) know the concept of ta‟dib according to Syed
Muhammad Naquib Al-Attas, 2) find out the concept of the 2013
curriculum, 3) the research also has the aim to produce internalization in
character education in the 2013 curriculum in school SMP.N 3 Tangerang
Selatan. This study uses qualitative research that does not use statistical data
or numerical calculations. The method used in this research is to use
descriptive and data collection techniques by observation, interview, and
documentation.
The result of this study indicate that there is an internalization between
the concept of ta‟dib according to Al-Attas in developing the 2013
curriculum at the pilot school project K-13 school SMP.N 3 Tangerang
Selatan very well because student already have and run the values
developed in 2013 curriculum which is spiritual value, sosial value,
knowledge value, and skill value in daily life.
xvii
Page 19
ABSTRAK
Wulandari, Siti. 2019. Konsep Ta’dib Menurut Al-Attas dalam
Pengembangan Kurikulum 2013 (Kajian Lapangan di Sekolah
Pilot Project K-13 SMP.N 3 Tangerang Selatan). Skripsi,
Fakultas Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut
Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta. Dosen Pembimbing: Dr. Esi
Hairani, M.Pd.
Kata Kunci: Konsep Ta’dib, Pendidikan Karakter, Kurikulum 2013.
Latar belakang penulisan skripsi ini adalah ketertarikan penulis
terhadap isu utama dalam dunia pendidikan yaitu pendidikan karakter.
Karakter dalam Islam dikenal dengan akhlak yang mulia. Akhlak mulia
dalam Islam bersumber pada Rasulullah saw, dalam menghayati konsep
pendidikan Islam dibutuhkan pemikiran seorang tokoh dalam Islam,
intelektual muslim itu bernama Syed Muhammad Naquib Al-Attas dengan
pemikiran konsep ta’dib sebagai tujuan pendidikan Islam.
Tujuan pendidikan dalam konsep ta’dib dengan kurikulum 2013
memiliki kesamaan yaitu membentuk pribadi yang memiliki budi pekerti
dan akhlak yang mulia sehingga menciptakan manusia yang baik dengan
penyatuan dan keseimbangan antara moralitas dan intelektualitas sebagai
bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT sebagai makhluk ciptaan-Nya.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui konsep ta’dib menurut
Syed Muhammad Naquib Al-Attas, 2) mengetahui konsep kurikulum 2013,
3) penelitian ini juga memiliki tujuan untuk menghasilkan internalisasi
dalam pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 di sekolah SMP.N 3
Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan kualitatif yaitu penelitian
yang tidak menggunakan data statistik atau perhitungan angka. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis konten-
deskriptif dan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara,
dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat internalisasi
antara konsep ta’dib menurut Al-Attas dalam pengembangan kurikulum
2013 di sekolah pilot project K-13 SMP.N 3 Tangerang Selatan dengan
sangat baik karena peserta didik sudah memiliki dan menjalankan nilai-nlai
yang dikembangkan dalam kurikulum 2013 yaitu nilai spiritual, nilai sosial,
nilai pengetahuan, dan nilai keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
xviii
Page 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, karena
manusia saat dilahirkan tidak mengetahui sesuatu apapun, sebagaimana
firman Allah SWT di dalam Al-Qur‟an:
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. (QS. An-Nahl[16]:78)
Namun, di sisi lain manusia pada dasarnya sudah memiliki potensi
(fitrah) yang harus dikembangkan sampai batas maksimal. Pendidikan
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam hidup dan
kehidupan manusia. Bagaimanapun, sederhananya komunitas manusia
memerlukan pendidikan. Dalam pengertian umum, kehidupan dan
komunitas tersebut akan ditentukan oleh aktivitas pendidikan
didalamnya. Sebab pendidikan secara alami sudah merupakan kehidupan
manusia.
Pendidikan pada dasarnya merupakan sebuah benteng dan menjadi
harapan satu-satunya bagi permasalahan-permasalahan yang timbul bagi
bangsa ini. Dalam perkembangan pendidikan di Indonesia permasalahan-
permasalahan kerap kali terjadi budaya kekerasan, adanya ketimpangan
sosial, sikap individualis, perilaku bullying, serta perilaku penyimpangan
lainnya yang terjadi di lingkungan sosial masyarakat yang dapat
1
Page 21
2
mempengaruhi dunia pendidikan. Permasalahan-permasalahan yang
sekarang terjadi dapat disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang
arti dan makna pendidikan itu sendiri.
Pendidikan merupakan suatu proses yang memiliki program tujuan.
Keberhasilan pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang
diinginkan sangat bergantung dengan aktor atau pelaku pendidikan itu
sendiri. Aktor yang dimaksud adalah para guru atau pendidik, baik di
lingkungan formal maupun non formal. Hal ini menunjukkan bahwa
pendidik sangat mengemban tanggung jawab yang besar terhadap
keberhasilan proses pendidikan.
Kemajuan teknologi-informasi telah mengubah sumber dan cara
belajar. Belajar tidak indentik dengan menenteng buku, majalah, dan
jurnal. Guru atau pendidik bisa membaca dan belajar ragam informasi
dan pengetahuan melalui telepon pintar dan tablet yang sangat mudah
dan ringan dibawa ke mana dan kapan saja. Kini, belajar tidak lagi sesulit
dulu, maka tidak ada alas an guru tertinggal informasi dan terkendala
belajar. Hal ini terkecuali bagi guru-guru di daerah terpencil yang sulit
mendapatkan akses internet. Namun guru-guru tersebut tetap harus giat
membaca dan belajar meski dalam keterbatasan.1
Dalam Islam, istilah pendidikan yang sering digunakan adalah kata
tarbiyah dan ta‟lim. Perguruan tinggi Islam yang membuka jurusan
keguruan sangat familiar dengan Fakultas Tarbiyah. Penggunaan istilah
tarbiyah dan ta‟lim dirasa kurang mewakili atau kurang relevan makna
pendidikan yang sesungguhnya. Salah seorang ilmuan muslim lebih
menyukai penggunaan kata ta‟dib dibandingkan kata tarbiyah dan ta‟lim.
Hal ini juga yang menjadi dasar munculnya gagasan konsep ta‟dib dalam
dunia pendidikan.
1 Jejen Musfah, Aalisis Kebijakan Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2018), h. 4
Page 22
3
Pendidikan karakter, adab, dan akhlak merupakan pendidikan paling
utama yang sudah dilakukan sejak zaman Rasulullah, terlihat dari
beberapa kisah dan riwayat para sahabat yang mempunyai akhlak dan
adab yang luhur dan tinggi. Adab merupakan langkah awal dalam
membina masyarakat Islam. Adab zaman dahulu merupakan pelajaran
paling mendasar dan jauh lebih lama prosesnya daripada menuntut suatu
disiplin ilmu tertentu. Umat Islam sebagai komponen terbesar bangsa
Indonesia seharusnya menjadi umat yang paling menonjol karakternya
sehingga tujuan akhir dari pendidikan Islam hakikatnya adalah realisasi
dari cita-cita ajaran Islam, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-
Qur‟an:
“Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi semesta alam”.(QS. Al-Anbiya[21]:107)
Ayat tersebut mengandung hakikat misi Islam, yaitu membawa
kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Jika ayat tersebut dikaitkan
dengan pendidikan, maka dapat dipahami bahwa pendidikan berorientasi
untuk melahirkan generasi yang mampu melaksanakan misi rahmatan lil
„alamin sebagaimana tujuan Rasulullah dilahirkan ke bumi ini.
Syed Muhammad Naquib Al-Attas merupakan salah satu dari
segelintir intelektual Muslim kontemporer yang intelektualitasnya
berakar kuat pada tradisi Islam. Al-Attas menawarkan konsep ta‟dib yang
pertama kali diangkat pada konferensi Islam pertama di Mekah tahun
1977. Al-Attas mengatakan bahwa pendidikan dalam Islam bertujuan
untuk menciptakan manusia yang baik dengan penyatuan dan
keseimbangan dari moralitas dan intelektualitas. Konsep inilah yang akan
membawa suatu negara dapat menghasilkan bukan hanya warga negara
Page 23
4
yang baik dan mampu bekerja keras, tetapi juga mampu untuk
menjadikan manusia paripurna di masa yang akan datang.
Keseimbangan pada tiga aspek kecerdasan (spiritual, emosional, dan
intelektual) akan membentuk seseorang menjadi pribadi yang berkarakter
paripurna berguna bagi masa depan bangsanya. Manusia paripurna yang
didambakan akan dapat terwujud dengan melalui satuan pendidikan di
mana peserta didik dipersiapkan secara matang dan sungguh-sungguh
dengan melibatkan suatu pemangku kepentingan. Manusia yang
terpelajar dengan baik, dalam artian baiknya secara menyeluruh,
berkaitan dengan spiritual dan materialnya seseorang akan senantiasa
selalu berusaha menanamkan kualitas kebaikan yang diterima darinya.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dalam pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa pendidikan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar anak didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Pelaksanaan pendidikan saat ini memang dirasa sangat penting
(urgent). Gambaran situasi masyarakat bahkan situasi dunia pendidikan
Indonesia menjadi masalah pokok/pengaruh utama dalam internalisasi
pendidikan karakter di Indonesia.
Pendidikan yang mengedepankan aspek moral atau dikenal dengan
pendidikan karakter perlu diterapkan dalam kurikulum pendidikan
dan pengajaran di Indonesia, mengingat semakin meningkatnya
tawuran antar pelajar, degradasi moral remaja pendidikan, dan
kenakalan-kenalakan remaja lainnya. Bahkan sangat
memprihatinkan, keinginan untuk membangun sifat jujur pada anak
melalui program Kantin Kejujuran di setiap sekolah/madrasah,
Page 24
5
banyak yang gagal. Banyak usaha kantin kejujuran yang bangkrut karena belum adanya sifat dan perilaku jujur dari siswa.2
“Pada kenyataan yang terjadi saat ini, dalam suasana kehidupan
modern dan kebudayaan yang mengglobal serta terpenuhinya berbagai
mobilitas kehidupan secara teknologis saat ini, manusia mulai
berhadapan dengan masalah klasik mengenai jati-diri dan tujuan
hidupnya”.3 Menurut Hadari Nawawi mengatakan bahwa:
Sehubungan Dengan adanya perkembangan dan kemajuan IPTEK
juga mengakibatkan munculnya nilai-nilai baru. Nilai-nilai itu
sebagian sejalan dengan ketentuan-ketentuan Allah SWT, namun
ada juga yang dapat menyesatkan manusia. Salah satunya adalah
nilai individualisasi bergerak ke arah individualisme dan bahkan
egoisme, memunculkan sikap acuh pada kepentingan bersama.
Usaha tolong menolong untuk berbuat kebaikan cenderung
berkurang, namun sebaliknya tolong menolong untuk berbuat
keburukan dan kerusakan di bumi semakin meningkat.4
Berkaitan dengan perubahan kurikulum, berbagai pihak
menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum berbasis
kompetensi sekaligus berbasis karakter yang mampu membekali peserta
didik dengan perkembangan zaman dan tuntutan teknologi. Hal tersebut
penting, guna menjawab tantangan arus globalisai, berkonstruksi pada
pembangunan masyarakat dan kesejahteraan sosial, lentur, serta adaptif
terhadap perubahan.
Pemerintah pembuat kebijakan perubahan kurikulum di Indonesia,
dari kurikulum KTSP sampai kurikulum 2013 yang berlaku saat ini
merujuk pada ayat Al-Qur‟an yang berbunyi:
2 Muchlas Samani dan Hariyanto, Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 2
3 Abdul Munir Mulkhan, Paradigma Intelektual Muslim, (Yogyakarta: SIPRES, 1993), h.3
4 Hadari Nawawi, Pendidikan dalam Islam (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), h. 333
Page 25
6
Artinya: “Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami
kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang
membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan
mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan
kepada kamu apa yang belum kamu ketahui”. (QS. Al-Baqarah [2]: 151)
Berkaitan dengan ayat tersebut bahwasanya Allah sudah
menyempurnakan kepada Rasul untuk membacakan ayat-ayat-Nya
dengan tujuan supaya manusia dapat kembali mengajarkan dan
mensucikan jiwa dan mempelajari apa yang belum dikuasainya. Inilah
ayat yang melatarbelakangi adanya perubahan kurikulum 2013 sebagai
bahan evaluasi dari kurikulum sebelumnya dan untuk membantu
pendidikan yang ada di Indonesia saat ini.
Pendidikan karakter di Indonesia menjadi garapan dan evaluasi
sepanjang tahun terus menerus dilakukan di dalam lembaga-lembaga
sekolah di seluruh negeri. Upaya yang dilakukan Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan dalam membangun pendidikan karakter adalah
penerapan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013 yang mempunyai dasar
dan tujuan untuk pengembangan dan penguatan pendidikan karakter anak
bangsa. Kurikulum 2013 memiliki pendidikan berbasis pada kompetensi
dan pendidikan karakter.
Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk
meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah
pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia secara utuh,
terpadu dan seimbang sesuai dengan kompetensi lulusan pada setiap
satuan pendidikan. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang
berbasis kompetensi dan karakter, dengan pendekatan tematik dan
kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri
meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan
Page 26
7
menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan
akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.5
Dengan adanya kompetensi dasar yang meliputi kompetensi
spiritual, pengetahuan, sosial, dan keterampilan yang menekankan pada
pendidikan karakter. Kurikulum 2013 menggunakan metode belajar
scientific approach yang terdiri dari kegiatan mengamati, menanya,
menalar mengkomunikasikan, dan membentuk jaringan dan metode
penilaian dengan sistem authentic assessment yang melihat tidak hanya
keseimbangan antara kemampuan menjadi manusia baik (soft skills) dan
manusia yang memiliki kecakapan sekaligus pengetahuan untuk hidup
secara layak (hard skills) yang didalamnya terdapat aspek kompetensi
spiritual, sosial, pengetahuan serta keterampilan. Cita-cita dan tujuan
pendidikan karakter yang dilakukan pemerintah ini tercermin dalam sila
pertama dan sila kedua pancasila yang menjadi dasar negara Repbulik
Indonesia.
Program pemerintah RI tentang pendidikan berbasis karakter perlu
diapresiasi, dikarenakan kemajuan pada seseorang atau suatu bangsa
sangat ditentukan oleh karakter manusia atau bangsa tersebut. Sebaliknya
jika suatu bangsa memiliki karakter yang lemah dibiarkan terus menerus
dan tidak dilatih secara berangsur-angsur, maka dikhawatirkan masa
depan bangsa tersebut juga akan terancam tidak berkembang dan
mengalami kemunduran. Program yang diluncurkan pemerintah
seharusnya tidak hanya pada tataran formalitas pendidikan saja,
melainkan harus didukung dan dijiwai sepenuhnya oleh seluruh pihak.
Karena itulah pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk
mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat
5 Mulyasa, Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 7
Page 27
8
yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab
berdasarkan falsafah Pancasila.
Jika pendidikan karakter didasarkan kepada falsafah Pancasila yang
tidak dijelaskan pada makna dan hakikat yang sebenarnya, maka sudah
dipastikan pendidikan karakter berpijak di atas pondasi yang rapuh.
Seharusnya pendidikan karakter di Indonesia khususnya umat Islam
dengan berdasarkan kepada konsep Tauhid. Itulah sebenarnya makna dan
konsep yang paling tepat bagi pendidikan karakter di Indonesia, sesuai
dengan makna Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan Yang Adil
dan Beradab.
Berdasarkan kondisi yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dilihat
secara nyata bahwa pendidikan karakter bukan diberikan dalam satu mata
pelajaran khusus, akan tetapi diberikan secara integratif melalui seluruh
mata pelajaran, dan untuk menjawab persoalan yang berkaitan dengan
konsep ta‟dib dan pendidikan karakter, penulis akan memaparkan sebuah
penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul: Internalisasi Konsep
Ta’dib Menurut Al-Attas Terhadap Pendidikan Karakter Dalam
Kurikulum 2013.
B. Indetifikasi Masalah
Fokus masalah analisa penelitian ini berkisar pada pembahasan
internalisasi konsep ta‟dib menurut al-Attas terhadap pendidikan karakter
dalam kurikulum 2013 yang sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional
sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Adapun permasalahan yang dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Perlunya memahami konsep ta‟dib menurut Al-Attas sebagai suatu
konsep pendidikan karakter.
Page 28
9
2. Konsep ta‟dib perlu dijelaskan dan disosialisasikan sebagai konsep
pendidikan karakter Islam agar peserta didik memiliki sifat atau adab
dalam kehidupannya.
3. Konsep ta‟dib belum menjadi dasar bagi pengembangan pendidikan
karakter di Indonesia sebagai suatu internalisasi.
4. Perlu dijelaskan secara menyeluruh konsep pendidikan karakter
dalam kurikulum 2013 beserta nilai-nilai karakter yang
dikembangkan dalam satuan pendidikan.
5. Pendidikan karakter menurut Kemendikbud menjadi acuan praktis
dalam semua lembaga sekolah menjadi kendala implementasi di
sekolah.
6. Pedoman pendidikan karakter terhadap peserta didik harus tercermin
dari pendidikan karakter yang dilakukan oleh Rasulullah terhadap
anak-anaknya.
7. Hasil internalisasi konsep ta‟dib menurut Al-Attas dengan
pendidikan karakter pada kurikulum 2013 menjadi sangat penting
dalam proses pendidikan.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas mengingat banyak dan
luasnya masalah dan dengan adanya beberapa keterbatasan, waktu, dana,
materi, teori-teori supaya penelitian ini dapat dilakukan secara
mendalam. Maka, penulis membatasi permasalahan dalam judul skripsi
ini sebagai berikut:
1. Konsep ta‟dib menurut al-Attas dalam pengembangan kurikulum
2013.
2. Bentuk internalisasi konsep ta‟dib yang terkadung dalam pendidikan
karakter kurikulum 2013.
Page 29
10 D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan maka
dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep ta‟dib menurut al-Attas dalam pengembangan
kurikulum 2013?
2. Bagaimana hasil internalisasi konsep ta‟dib menurut al-Attas dalam
menghasilkan pendidikan karakter di SMP.N 3 Tangerang Selatan?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan maka penelitian ini
mempunyai tujuan:
1. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan konsep ta‟dib menurut al-
Attas dalam pengembangan kurikulum 2013.
2. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan hasil internalisasi konsep
ta‟dib menurut al-Attas dalam menghasilkan pendidikan karakter di
SMP.N 3 Tangerang Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis, sedikit banyaknya penelitian ini dapat memberikan
kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu
pendidikan, serta sebagai sumbangan pemikiran dalam khazanah ilmu
pendidikan karakter dan ilmu pendidikan Islam atau pembelajaran
mengenai pendidikan karakter dan memberikan manfaat kepada
seluruh masyarakat umumnya.
2. Secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan acuan oleh sekolah,
khususnya di kalangan kepala sekolah, guru-guru dan siswa.
3. Dapat digunakan sebagai referensi tambahan bagi para peminat ilmu
pendidikan untuk melakukan penelitian yang belum dilakukan.
Page 30
11
4. Hasil penelitian ini adalah langkah awal yang dilakukan oleh penulis,
selanjutnya penulis mempersilahkan untuk mengkritisi dan
menindaklanjuti skripsi ini.
G. Tinjauan Pustaka
Sejumlah penelitian tentang pembahasan tentang pendidikan
karakter menurut para ahli atau pendidikan karakter menurut Islam dan
yang terkait dengan berapa peraturan perundang-undangan, telah banyak
dilakukan, baik mengkaji secara spesifik topik tersebut ataupun yang
mengkajinya secara umum akan tetapi sejalan dengan pembahasan
penelitian ini. Berikut ini adalah merupakan beberapa tinjauan umum
atau sebagian karya-karya penelitian tersebut, baik yang berupa buku
skripsi maupun berbentuk jurnal yang bersumberkan dari suatu kasus
diantaranya sebagai berikut:
1. Penelitian Nurul Fitriani (2016) mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur‟an
Jakarta Fakultas Tarbiyah yang berjudul “Pemikiran Syed
Muhammad Naquib Al-Attas Mengenai Pengembangan Kuriukulum
Pendidikan Islam”. Penelitian ini menjelaskan tentang dalam
pengembangan kurikulum Islam al-Attas lebih menekankan pada
keutamaan peranan guru. Al-Attas menyarankan peserta didik agar
tidak tergesa-gesa dalam belajar kepada guru. Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian yang akan akan disusun adalah pengembangan
kurikulum Islam dengan kurikulum 2013 dan dilakukannya observasi
langsung tetang internalisasi di sekolah sedangkan penelitian ini tidak
melakukan observasi ke sekolah.
2. Penelitian Adian Husaini yang berjudul “Pendidikan Karakter
Berbasis Ta‟dib” tahun 2013. Penelitian ini merupakan jurnal
Tsaqofah Volume 09 No. 02. Penelitian ini melalui pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian pustaka ini menerangkan tentang
Page 31
12
pendidikan karakter berbasis ta‟dib yang dijiwai dari nilai-nilai
pancasila. Usaha pemerintah dalam mengkampayekan pendidikan
harus diambil dari ajaran agama Islam, karena adab sendiri
merupakan kosa kata Islam. Konsep pendidikan adab Islam sudah
saatnya menjadi dasar bagi pemerintah untuk menggalakan
pendidikan karakter. Pembahasan konsep ta‟dib sebagai konsep
utama, bukan lagi melihat penghayatan dan internalisasi dalam
pengembangan pendidikan karakter di Indonesia ini menjadi
perbedaan penelitian yang akan dilakukan.
3. Penelitian Kaimudin yang berjudul “Implementasi Pendidikan
Karakter Dalam Kurikulum 2013” merupakan Jurnal Dinamika Ilmu
Volume 14 No. 1 Tahun 2014. Penelitian library research ini
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana rancangan pendidikan
karakter yang terdapat dalam kurikulum 2013. Pendidikan karakter
ini akan digunakan untuk menyelesaikan berbagai problematika
penyimpangan karakter di Indonesia. Perbedaan yang terdapat pada
penelitian ini dengan penelitian yang akan disusun terletak pada
internalisasi dengan konsep adab yang pada penelitian ini tidak
digunakan.
4. Penelitian Rosniati Hakim yang berjudul “Pendidikan Karakter
Peserta Didik Melalui Pendidikan Berbasis Al-Qur‟an” tahun 2014.
Penelitian ini merupakan Jurnal Pendidikan Karakter Volume IV No.
2. Penelitian kualitatif ini membahas mengenai pembentukan karakter
peserta didik yang dijiwai dari nilai-nilai Al-Qur‟an. Pembentukan
karakter dengan pendekatan pendidikan Al-Qur‟an ini diharapkan
menjadi proses pembentukan akhlak dan mampu menjadi pondasi
utama meningkatkan derajat martabat peserta didik anak bangsa.
Perbedaan penelitian ini terletak pada konsep dasar pendidikan
Page 32
13
karakter yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan dasar
Al-Qur‟an saja sedangkan penelitian yang akan dilakukan selanjutnya
adalah menggunakan dasar yang sama tetapi terhimpun dalam
pemikiran Al-Attas.
5. Penelitian Nur Hidayah yang berjudul “Konsep Pendidikan Karakter
Dalam Perspektif Pendidikan Islam” tahun 2015. Penelitian ini
menggunakan metode library research ini memaparkan konsep
pendidikan karakter berdasarkan Al-Qur‟an dan Sunnah memiliki
kesamaan dengan yang diajarkan Pendidikan Islam dalam hal tujuan
maupun metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran.
Persamaannya terletak dalam konsep pendidikan karakter dan
perbedaannya terletak pada peneliti terdahulu mengemukakan
keterkaitan tujuan dan metode pembelajaran yang digunakan dalam
konsep pendidikan karakter dalam perspektif Islam melalui metode
dialog, nasihat, dan sebagainya. Sedangkan, penelitian yang akan
dilakukan berfokus pada konsep ta‟dib menurut Al-Attas dan
pendidikan karakter dalam kurikulum 2013.
6. Penelitian Indra Fajar Nurdin yang berjudul “Perbandingan Konsep
Adab Menurut Ibn Hajar Al-„Asqalany Dengan Konsep Pendidikan
Karakter Di Indonesia” tahun 2015 merupakan Jurnal Pendidikan
Karakter Volume IV No. 1. Penelitian kualitatif ini menggunakan
metode library research dengan menampilkan fenomena kemerosotan
karakter, moral dan etika pada masyarakat Indonesia kasusnya marak
pada korupsi, konflik, kriminalisasi. Konsep pendidikan adab sudah
selayaknya menjadi cerminan dalam membentuk masyarakata yang
berkarakter yang di dapat dengan konsep adab menurut Ibn Hajar Al-
Asqalany dan mengetahui perbandingan serta relevansi konsep adab
tersebut dengan konsep pendidikan karakter di Indonesia. Terdapat
Page 33
14
perbedaan tokoh dan pemikiran mengenai konsep ta‟din antara
penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan sehingga
berbeda pula tujuan dan hasil penelitian yang akan disusun.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan bertujuan untuk memfokuskan penelitian
terhadap objek tersebut, peneliti kemudian menggunkan sistematika bab
agar lebih terarah antara lain:
BAB I: Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang masalah penelitian, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan
sistematika penulisan.
BAB II: Kajian Teori
Untuk menjelaskan secara mendalam tentang kaitan-kaitan teori
yang akan diteliti. Didalamnya terdapat pengetian konsep ta‟dib
menurut Al-Attas, pengertian pendidikan karakter dalam kurikulum
2013.
BAB III: Metodelogi Penelitian
Berisi metodelogi penelitian yang meliputi jenis penelitian, sifat
penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis sumber data yang
berfungsi memaparkan data awal sebagai landasan penelitian.
BAB IV: Hasil Penelitian
Bab ini berfungsi untuk mengetahui adanya penghayatan serta
internalisasi juga adanya penyelesaian masalah pada pembahasan terkait.
BAB V: Penutup
Berisi kesimpulan dan saran. Bab ini berfungsi untuk memaparkan
satu kesimpulan, saran dan harapan untuk penelitian yang belum
dikembangkan.
Page 34
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis simpulkan dari pembahasan
penelitian ini adalah:
Pertama, Konsep ta’dib menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas
merupakan penanaman adab dalam diri manusia yang terintegrasi antara
ilmu pengetahuan dan terkait dengan prakteknya. Ilmu pengetahuan
ditanamkan untuk menghasilkan kemantapan amal dan tingkah laku yang
baik berlandaskan keimanan. Tujuan konsep ta’dib Al-Attas adalah
menjadi manusia yang baik bertanggung jawab, mengolah pikiran dan
jiwa yang meliputi aspek spiritual, sosial, pengetahuan, keterampilan.
Kedua, hasil internalisasi konsep ta’dib dalam pengembagan
pendidikan karakter kurikulum 2013 di SMP.N 3 Tangerang Selatan
sudah cukup baik yaitu tercermin pembentukan pada peserta didik yang
berkarakter susila dan berakhlak mulia serta mampu menerapkan ilmu
pengetahuan yang dimiliki dengan sangat baik dan benar. SMP.N 3
Tangerang Selatan sudah menjalankan kewajiban membantu peserta
didik untuk dilatih dan akan terus menerus dilatih dengan berbagai
kegiatan di sekolah sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai supaya
tercermin dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Saran
Berdasarkan kajian teori dan kesimpulan mengenai penelitian ini,
penulis mengajukan saran sebagai berikut:
1. Penanaman nilai-nilai keislaman di sekolah sangat urgent untuk
dilakukan lebih sering, contohnya dengan merealisasikan kegiatan
117
Page 35
118
peringatan hari raya dalam Islam yang belum terlaksana di sekolah
agar bertambah besar kecintaan dan terus mengingat kisah-kisah yang
terjadi terdahulu dan dapat mengambil hikmah atau pelajaran untuk
anak didik.
2. Jika ingin mengubah sikap dan etika anak didik, harus dimulai
dengan mengubah lingkungan sekitar menjadi baik, dan perubahan
tersebut diawali oleh figur-figur yang berperan di masing-masing
lingkungan. Orang tua sebagai figur di rumah, guru sebagai figur di
sekolah, dan tokoh masyarakat sebagai figur di masyarakat. Karena
pada dasarnya anak didik adalah pengikut unggul, mereka akan
mengikuti dan mencontoh apa yang telah diajarkan kepada mereka.
3. Melalui penulisan skripsi ini diharapkan masyarakat umum paham
betapa pentingnya menciptakan siatusi yang kondusif untuk
berjalannya pendidikan baik dan membantu pihak sekolah untuk terus
memantau/melaporkan kegiatan anak didik di luar sekolah.
Page 36
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: Al-Mahira, 2016.
Abdullah, Dudung, Konsep Manusia Dalam Al-Qur’an (Telaah Krisis
tentang Makna dan Eksistensi), Jurnal al-daulah Vol. 6 No.2, Tahun:
2017.http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/al_daulah/article/view/4886/4374
Ali, Aisyah M, Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasinya, Jakarta:
Prenadamedia Group, 2018.
Al-Attas, Syed Muhammad Naquib, The Concept of Education in Islam.
Terj: Haidar Baqir. Konsep Pendidikan Islam, Suatu Kerangka Fikir
Pembinaan Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Mizan, 1990.
______, Islam dan Sekularisme, Terj. Khalif Muammar, Bandung: Institut
Pemikiran Islam dan Pembangunan Islam (PIMPIM), 2011.
Badaruddin, Kemas, Filsafat Pendidikan Islam: Analisis Pemikiran Prof. Dr.
Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009.
Baqi, Muhammad Fu’ad Abdul, Al-Lu’lu wal Marjan, Terj. Arif Rahman
Hakim, Kumpulan Hadits Shahih Bukhari-Muslim, Solo: Insan
Kamil, 2010.
Dewantara, Ki Hajar, Pendidikan, Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan
Taman Siswa, t.t.
Hadisi, La, Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini, Jurnal al-Ta’dib,
Vol. 8, No. 2, Tahun 2015.
https://media.neliti.com/media/publications/235796-pendidikan-
karakter-pada-anak-usia-dini-9a0f6ea6.pdf.
Hakim, Lukmanul, Analisis Perbedaan Antara Kurikulum KTSP dan
Kurikulum 2013, Jurnal Ilmiah Didaktika, Vol. 17 No. 2, Tahun
119
Page 37
120
2017. https://media.neliti.com/media/publications/136807-ID-
analisis-perbedaan-antara-kurikulum-ktsp.pdf
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, Cet ke-12,
2015.
Al-Husain, Muslim Abi ibn Al-Hajjaj Al-Qusairi An-Naisaburi, Sahih
Muslim, Beirut: Muassasah ar-Risalah, 1995.
Husen, Ahmad dkk, Model Pendidikan Karakter Bangsa, Jakarta: UNY,
2010.
Iqbal, Abu Muhammad, Pemikiran Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 2015.
Kaimudin, “Implementasi Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013”,
Jurnal Dinamika Ilmu Vol. 14 No. 1, 2014. https://journal.iain-
samarinda.ac.id/index.php/dinamika_ilmu/article/download/7/pdf_5
Kemendiknas Republik Indonesia, “Kebijakan Nasional Pembangunan
Karakter Bangsa”, Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang
Kemendiknas. 2010.
Kementerian Agama Republik Indonesia, Undang-Undang dan Peraturan
Pemerintah RI tentang Pendidikan, Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Agama Islam, 2006.
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan
Penerapan, Surabaya: Kata Pena. 2014.
Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Majid, Abdul, Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
Cet. ke-5, 2016.
Maunah, Binti, Jurnal: Implementasi Pendidikan Karakter Dalam
Pembentukan Kepribadian Holistik Siswa.
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/download/8615/7107.
Page 38
121 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 21 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Isi Sekolah Dasar dan Menengah.
http://bsnp-indonesia.org/wp-
content/uploads/2009/06/Permendikbud_Tahun2016_Nomor021_La
mpiran.pdf.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah.
http://bsnp-indonesia.org/wp-
content/uploads/2009/06/Permendikbud_Tahun2016_Nomor022_La
mpiran.pdf.
Mulkhan, Abdul Munir, Paradigma Intelektual Muslim, Yogyakarta:
SIPRES, 1993.
Mulyasa, Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2013.
Musfah, Jejen, Analisis Kebijakan Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2018.
Muslih, Mohammad, Pendidikan Islam dalam Kepungan Globalisasi, Jurnal
Kependidikan Islam, Vol. 4.
Mutahhari, Murtadha, Perspektif Al-Qur’an tentang Manusia dan Agama,
Terj. Jalaluddin Rahmat. Bandung: Mizan, 1984.
Nawawi, Hadari, Pendidikan dalam Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1993.
An-Nawawi, Imam, Al-Minhaj Syarh Sahih Muslim ibn Al-Hajjaj jilid XI,
Terj. Fathoni Muhammad dan Futuhal Arifin, Jakarta: Darus Sunah,
2011.
Nugraheni, Catmi, “Pelaksanaan Internalisasi Nilai Pendidikan Islam”,
Skripsi, (Purwokerto: Universitas Muhammadiyah, 2016).
Page 39
122
http://repository.ump.ac.id/5539/3/CATMI%20NUGRAHENI%20B
AB%20II.pdf
Purwanto, M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset, 2007.
Samani, Muchlas dan Hariyanto, Pendidikan Karakter, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers,
2014.
Sucipto, Hery, Syed Naquib al-Attas: Megaproyek Islamisasi Peradaban,
Republika, 2003.
Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia, 2002.
Sugianto, Eko, Menyusun Proposal Skripsi Penelitian Kualitatif Skripsi dan
Tesis, Yogyakarta: Suaka Media, 2015.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2005.
Suyanto, Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama,
Jakarta: DIKTI, 2010.
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet ke-
12, 2012.
Truna, Dodi. S dan Rudi Ahmad Suryadi, Paradigma Pendidikan
Berkualitas, t.t.
Witasari, Makalah Hak dan Wewenang Warga Negara Mendapatkan
Pendidikan.https://www.academia.edu/13567533/Makalah_Hak_dan
_Wewenang_pasal_31_UUD_1945.
Page 41
HASIL DOKUMENTASI di SMP.N 3 TANGERANG SELATAN
(Foto bersama Ibu Amas Taufaningsih, S. Pd selaku guru mata pelajaran PAI
dan Bapak Drs. Sholeh Fathoni, MA selaku guru penanggung jawab bidang
kurikulum SMP. N 3 Tangsel)
(Hasil karya peserta didik dan hasil prestasi peserta didik SMP.N 3 Tangsel)
Page 42
(Suasana di ruang belajar dan lapangan olahraga di SMP.N 3 Tangsel)
(Peserta ddik SMP.N 3 Tangsel sedang berdiskusi tentang hasil belajar)
(Guru dan peserta didik bersiap melaksanakan sholat dzuhur berjamaah di musholla
SMP.N 3 Tangsel)
Page 43
(Peneliti sedang melakukan wawancara peserta didik untuk digunakan
sebagai hasil penelitian)