Oleh: Rizqi Amalia (3307100016) Dosen Pembimbing: Welly Herumurti ST. M.Sc JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011
Oleh:Rizqi Amalia (3307100016)
Dosen Pembimbing:Welly Herumurti ST. M.Sc
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGANFakultas Teknik Sipil Dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2011
KERANGKA PENELITIAN
2
Peraturan dan Kajian Pustaka:• Baku mutu air limbah penambangan batubara
menurut KEPMEN LH 113/2003 dan PERDA KALTIM No.26/2002
• Karakteristik fisika dan kimia air asam tambang an air limbah penambangan batu bara
• Proses pengolahan : koagulasi - flokulasi• Parameter pH, kekeruhan, Fe, Mn, TSS, dan
DHL
Realita Hari ini:• Pencemaran air dan tanah akibat air asam
tambang (pH rendah dan DHL tinggi/ kaya logam berat)
• Pencemaran badan air akibat air dengan kekeruhan tinggi
• Biaya yang besar untuk penanganan air dengan kekeruhan tinggi dan air asam tambang (penggunaan sediment pond, alum dan kapur)
LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH TUJUAN
GAP
Solusi yang ditawarkan:Inovasi pengolahan (simbiosis mutualisme) “ penggunaan air asam tambang sebagai
koagulan dalam pengolahan air dengan kekeruhan tinggi”
METODE
Tahapan Penelitian
1. Studi Literatur
2. Penentuan Variabel dan Parameter Penelitian
3. Penyiapan Koagulan dan Sampel
4. Analisis Karakteristik Awal
5. Penelitian Tahap I
- Pengaruh waktu pengendapan
- Pengaruh pH awal
- Pengaruh TSS dan Dosis
- Perbandingan effluen
6. Penelitian Tahap II
- pengolahan dengan Aair Asam Tambang
- Pengolahan dengan Koagulan Komersial
- pH Optimum
- Analisis Logam
7. Analisis Data
8. Analisis Biaya
9. Penarikan Kesimpulan
1. Akan diperoleh besarnya pengaruh penambahan air asam tambang terhadap parameter (pH, kekeruhan, DHL,dan TSS)
3. Akan diperoleh efektifitas air asam tambang sebagai koagulan dibandingkan dengan koagulan komersial.
2. Akan diperoleh dosis dan pH optimum air asam tambang sebagai koagulan.
HASIL PENELITIAN
1. Bagaimana pengaruh penambahan air asam tambang terhadap parameter (pH, kekeruhan, DHL, dan TSS) ?
3. Bagaimana efektifitas air asam tambang sebagai koagulan dibandingkan dengan koagulan komersial?
3.Menentukan efektifitas air asam tambang sebagai koagulan dibandingkan dengan koagulan komersial.
2. Menentukan dosis dan pH optimum air asam tambang sebagai koagulan.
1. Menentukan pengaruh penambahan air asam tambang terhadap parameter (pH, kekeruhan, DHL, dan TSS)?.
2. Bagaimana dosis dan pH optimum air asam tambang sebagai koagulan ?
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
Manfaat dan akibat dari industri penambangan batubara
Karakteristik air run off penambangan batubara, air asam tambang
Pengelolaan hari ini ->“Pemanfaatan Air Asam Tambang sebagai Koagualan”
4
5
Air AsamTambang
pH Optimum danDosis Optimum
Pengaruh: pH, Kekeruhan, TSS, DHL
Efektifitas (dibandingkandengan koagulan Komersial)
6
Penelitian skala laboratorium
Variabel penelitianParameter
Air dengan kekeruhan
tinggi,air asam tambang
Penelitian ini untuk membuktikan efektifitas penggunaan airasam tambang (acid mine drainge) sebagai koagulan.Sehingga air asam tambang yang selama ini dianggap sebagailimbah yang merugikan bisa dimanfaatkan sebagai koagulandalam pengolahan air dengan kekeruhan tinggi.
7
Parameter Satuan Kadar Maksimum
pH 6-9
Residu Tersuspensi mg/l 400
Besi (Fe) Total mg/l 7
Mangan (Mn) Total mg/l 4
9
Sumber : KEP MENLH/113/2003
Air asam tambang atau AAT disebut juga sebagai AcidMine Drainage (AMD) adalah air yang bersifat asam danmengandung senyawa logam terlarut terutama Fe dansenyawa sulfat yang terbentuk akibat teroksidasinyalapisan batuan yang mengandung mineral-mineralsulfida. (Hadiyan, 1997)
10
11
Wei et al.(2005),
• Presipitasi dari air asamtambang batubara pada pH 3,5 menghasilkan recovery 98,6% besi dan 2,8% alumunium. Sedangkanpresipitasi pada pH 4 menghasilakan recovery 99,6 % besi dan 11,2 % alumunium.
Menezes et al.((2009)
• Presipitasi dari air asamtambang batubara pada pH 3,8 menghasilkan koagulanyang terdiri dari 90,5% ferric sulphate dan 9,5 % alumunium sulfat sertamenghasilkanMn, Zn, Ca, dan Mg dengankonsentrasi rendah.
12
Menezes (2010)
• presipitasi dari air asamtambang batubara pada pH 5 menghasilkan recoverybesi 97% , dan alumunium99%. Pada tes pengolahanair menunjukan bahwakoagulan yang tidak mahalini tidak kalah efisiendengan koagulankonvensional.
Rao et al. (1992)
• Air asam tambang yang mengandung Fe3+ lebih dari2 g/L adalah koagulan yang efektif untuk mengolah air yang mengandungcampuransilica, kaolinite, danbentonite. Campuran silicadan clay terbukti efektifuntuk mengadsorbsi logamberat pada air asamtambang. Air asam tambangjuga efektif dalampengolahan limbahdomestik untuk mereduksiTSS, turbidity, dan fosfor.
13
Koagulasi
• Koagulasi adalah proses adsorpsi dari koagulan terhadap partikel koloid sehingga menyebabkan destabilisasi partikel. (Benefield, 1982)
Flokulasi
• Flokulasi bertujuan membentuk flok-floksebagai hasil dari destabilisasi koloidoleh koagulan dari proses koagulasi danmemberikan kesempatan flok yang terbentuk menjadi besar dan menyatudengan flok lainnya sehingga dapatmengendap dengan pengadukan lambat. (Reynold, 1982).
Penelitian Tahap I
Penyiapan Koagulan dan Sampel
Penentuan Variabel dan Parameter
Studi Literatur
Analisis Biaya
Analisis Data
Penelitian Tahap II
Analisis Karakteristik Awal
15
Parameter Konsentrasi
pH 2,34
DHL 3760 µs/cm
Total Cu 0,498 mg/L
Total Pb Tidak Terdeteksi
Total Zn 2,32 mg/L
Total Cd Tidak Terdeteksi
Total Ni 1,45 mg/L
Total Fe 423 mg/L
Total Mn 13,8 mg/L
Total Hg Tidak Terdeteksi
Total Al 109 mg/L
Total As Tidak Terdeteksi
Total Se Tidak Terdeteksi
Air Asam Tambang mempunyai pH rendah, mengandung Fe, Al, dan
Mn dengan konsentrasitinggi, serta mengandung logamberat dengan konsentrasi rendah
(Axcil dkk., 2006).
Sampling pHTDS
(mg/L)
DHL
(µs/cm)
TSS
(mg/L)
Kekeruhan
(NTU)
1 7,65 81 135 700 996
2 7,64 102 172 900 1403
3 7,66 119 199 1100 1647
Sampling pHTDS
(mg/L)
DHL
(µs/cm)
TSS
(mg/L)
Kekeruhan
(NTU)
1 7,5 345 575 1250 1072
2 7,5 349 586 2500 1801
3 7,5 381 599 3750 2841
Pond B
Pond A
17
Sampel pHDHL
(µs/cm)
TSS
(mg/L)
Kekeruhan
(NTU)
1 7,85 489 42 50,5
2 7,64 505 89 98,8
3 7,40 462 418 496
0
20
40
60
80
100
0 2,115 4,23 6,345 8,46 10,575
Penu
runa
n TS
S (%
)
Dosis Air Asam Tambang (mg Fe/L)
10 menit
20 menit
30 menit
40 menit
50 menit
0
20
40
60
80
100
0 2,115 4,23 6,345 8,46 10,575
Penu
runa
n Ke
ruha
n(%
)
Dosis Air Asam Tambang (mg Fe/L)
10 menit
20 menit
30 menit
40 menit
50 menit
3
4
5
6
7
8
0 2,115 4,23 6,345 8,46 10,575
pH
Dosis Air Asam Tambang (mg Fe/L)
10 menit
20 menit
30 menit
40 menit
50 menit
TidakBerpengaruh
0
20
40
60
80
100
0 2,115 4,23 6,345 8,46 10,575 12,69
Penu
runa
n TS
S(%
)
Dosis Air Asam Tambang (mg Fe/L)
pH = 6,5
pH = 7,5
pH = 8,5
0
20
40
60
80
100
0 2,115 4,23 6,345 8,46 10,575 12,69
Penu
runa
n Ke
keru
han
(%)
Dosis Air Asam Tambang (mg Fe/L)
pH = 6,5
pH = 7,5
pH = 8,5
4
5
6
7
8
9
0 2,115 4,23 6,345 8,46 10,575 12,69
pH
Dosis Air Asam Tambang (mg Fe/L)
pH = 6,5
pH = 7,5
pH = 8,5
0
20
40
60
80
100
0 2,115 4,23 6,345 8,46 10,575
Penu
runa
n TS
S (%
)
Dosis Air Asam Tambang (mg/L)
TSS=1100
TSS=900
TSS=700
0
20
40
60
80
100
0 2,115 4,23 6,345 8,46 10,575Penu
runa
n Ke
keru
han
(%)
Dosis Air Asam Tambang (mg Fe/L)
TSS=1100 mg/L
TSS=900 mg/L
TSS=700 mg/L
4
5
6
7
8
0 2 4 6 8 10
pH
Dosis Air Asam Tambang (mg Fe/L)
TSS=1100
TSS=900
TSS=700
700 900 1100 700 900 1100 700 900 11000 0 676 862 1024 971 1340 1612 7,63 7,79 7,56
0,5 2,115 671 818 1014 960 1318 1584 6,92 7,1 6,961 4,23 140 393 644 188 537 949 6,23 6,48 6,46
1,5 6,345 11 26 33 16,5 37,7 63,2 5,48 5,87 5,952 8,46 9 6 10 11,7 9,1 16,5 4,56 5,02 5,25
2,5 10,575 7 4 7 9,48 7,19 10,1 4,08 4,41 4,7
Dosis (% )
Dosis (mg Fe/L)
TSS Akhir (mg/L) pada TSS Awal (mg/L)
Kekeruhan (NTU) pada TSS Awal (mg/L)
pH Akhir pada TSS Awal (mg/L)
0
20
40
60
80
100
0 2,115 4,23 6,345 8,46 10,575 12,69
Penu
runa
n TS
S (%
)
Dosis Air Asam Tambang (mg Fe/L)
TSS=1250 mg/L
TSS=2500 mg/L
TSS=3750 mg/L0
20
40
60
80
100
0 2,115 4,23 6,345 8,46 10,575 12,69Penu
runa
n Ke
keru
han
(%)
Dosis Air Asam Tambang (mg Fe/L)
TSS=1250 mg/L
TSS=2500 mg/L
TSS=3750 mg/L
4,5
5
5,5
6
6,5
7
0 2 4 6 8 10
pH
Dosis Air Asam Tambang (mg/L)
TSS=1250
TSS=2500
TSS=3750
1250 2500 3750 1250 2500 3750 1250 2500 37500 0 1.238 2.253 3.458 1018 1733 2585 6,53 6,53 6,665
0,5 2,115 978 970 1.833 793 655 955 6,38 6,39 6,5051 4,23 145 212 638 124 146 280 6,18 6,29 6,44
1,5 6,345 61 82 288 42,5 53 129 5,9 6,03 6,282 8,46 44,5 46 196 33,9 30 77,4 5,66 5,71 6,15
2,5 10,575 21 25,5 127 20,4 18 61,1 5,24 5,46 6,02
pH Akhir pada TSS Awal (mg/L)Dosis
(mg Fe/L)
TSS Akhir (mg/L) pada TSS Awal (mg/L)
Kekeruhan (NTU) pada TSS Awal (mg/L)Dosis
(% )
23
Pengolahan Menggunakan Air Asam Tambang1
Pengolahan Menggunakan Koagulan Komersial2
Penentuan pH Optimum3
Analisis Logam4
0
20
40
60
80
100
0 2 4 6 8 10
Penu
runa
n TS
S (%
)
Dosis Air Asam Tambang (mg Fe/L)
Kekeruhan 50 NTU
Kekeruhan 100 NTU
Kekeruhan 500 NTU
0
20
40
60
80
100
0 2 4 6 8 10
Penu
runa
n Ke
keru
han
(%)
Dosis Air Asam Tambang (mg Fe/L)
Kekeruhan 50 NTU
Kekeruhan 100 NTU
Kekeruhan 500 NTU
450
470
490
510
530
550
570
0 2 4 6 8 10
DH
L (µ
s/cm
)
Dosis Air Asam Tambang (mg Fe/L)
Kekeruhan 50 NTU
Kekeruhan 100 NTU
Kekeruhan 500 NTU
6
6,5
7
7,5
8
0 2 4 6 8 10
pH A
khir
Dosis Air Asam Tambang (mg Fe/L)
Kekeruhan 50 NTU
Kekeruhan 100 NTU
Kekeruhan 500 NTU
Dosis Optimum:
50 NTU -> 6,345 mg Fe/L = 15 ml100 NTU -> 6,345 mg Fe/L = 15 ml500 NTU -> 8,46 mg Fe/L = 20 ml
400
500
600
700
800
900
1000
0 2 4 6 8 10
DH
L (µ
s/cm
)
Dosis Ferric Sulphate (mg Fe/L)
Kekeruhan 50 NTU
Kekeruhan 100 NTU
Kekeruhan 500 NTU
0
20
40
60
80
100
0 2 4 6 8 10Penu
runa
n Ke
keru
han
(%)
Dosis Ferric Sulphate (mg Fe/L)
Kekeruhan 50 NTU
Kekeruhan 100 NTU
Kekeruhan 500 NTU
6,46,66,8
77,27,47,67,8
8
0 2 4 6 8 10
pH
Dosis Ferric Sulphate (mg Fe/L)
Kekeruhan 50 NTU
Kekeruhan 100 NTU
Kekeruhan 500 NTU
Dosis Optimum:
50 NTU -> 10,575 mg Fe/L = 53,06 mg ferric sulphate100 NTU -> 6,345 mg Fe/L = 31,84 mg ferric sulphate500 NTU -> 8,46 mg Fe/L = 42,45 mg ferric sulphate
0
20
40
60
80
100
0 2 4 6 8 10Penu
runa
n Ke
keru
han
(%)
Dosis Alumunium Sulphate (mg Fe/L)
Kekeruhan 50 NTU
Kekeruhan 100 NTU
Kekeruhan 500 NTU
440
450
460
470
480
490
500
0 2 4 6 8 10
DH
L (µ
s/cm
)
Dosis Alumunium Sulphate (mg Fe/L)
Kekeruhan 50 NTU
Kekeruhan 100 NTU
Kekeruhan 500 NTU
6,26,46,66,8
77,27,47,67,8
0 2 4 6 8 10
pH
Dosis Alumunium Sulphate (mg Fe/L)
Kekeruhan 50 NTU
Kekeruhan 100 NTU
Kekeruhan 500 NTU
Dosis Optimum:
50 NTU -> 6,345 mg Fe/L = 78,26 mg alum100 NTU -> 8,46 mg Fe/L = 104,34 mg alum500 NTU -> 8,46 mg Fe/L = 104,34 mg alum
80
100
120
140
160
180
200
220
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Keke
ruha
n A
wal
(N
TU)
pH Awal
5
8
11
14
17
20
23
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keke
ruha
n A
khir
(NTU
)
pH Akhir
pH Kekeruhan pH Kekeruhan
Awal Awal (NTU) Akhir Akhir (NTU)
3,06 96 2,71 12,1
4,01 96,2 3,68 10,7
5,03 96,6 4,49 9,41
5,04 97,3 5,42 8,82
7,01 97,7 6,08 7,25
8,02 108 6,96 11,5
9,02 111 8,08 11,5
10,05 209 9,43 20,8
Fe (mg/L)
Mn(mg/L)
Al (mg/L)
Cu (mg/L)
Zn (mg/L)
Ni (mg/L)
0,3252 0,3814 1,2449 0,0781 0,4365 0,0203
Fe (mg/L)
Mn (mg/L)
Al (mg/L)
Cu (mg/L)
Zn (mg/L)
Ni (mg/L)
0,3 0,4 0,2 2 3 -
Unsur Konsentrasi (%)
Al 18,9Si 39,7P 0,57K 2,72Ca 3,26Ti 1,63V 0,11
Mn 0,14Fe 30,4Cu 0,18Zn 0,72Zr 0,1Ba 0,2Re 1
TES ICP
Baku Mutu
UJI XRF
0
20
40
60
80
100
0 2 4 6 8 10
Penu
runa
n Ke
keru
han
(%)
Dosis Koagulan (mg Fe/L)
Air Asam TambangFerric SulphateAlumunium Sulphate
0
20
40
60
80
100
0 2 4 6 8 10
Penu
runa
n Ke
keru
han
(%)
Dosis Koagulan (mg Fe/L)
Air Asam Tambang
Ferric Sulphate
Alumunium Sulphate
0
20
40
60
80
100
0 2 4 6 8 10
Penu
runa
n Ke
keru
han
(%)
Dosis Air Asam Tambang (mg Fe/L)
Air Asam Tambang
Ferric Sulphate
Alumunium Sulphate
50 NTU
100 NTU
500 NTU
50Air Asam Tambang
2006,345
15,00 0
50Ferric
Sulphate20000 200
10,57553,06 18.338.863
50Alumunium Sulphate
7000 2006,345
78,26 9.465.725
100Air Asam Tambang
2006,345
15,00 0
100Ferric
Sulphate20000 200
6,34531,84 11.003.318
100Alumunium Sulphate
7000 2008,46
104,34 12.620.966
500Air Asam Tambang
2008,46
20,00 0
500Ferric
Sulphate20000 200
8,4642,45 14.671.090
500Alumunium Sulphate
7000 2008,46
104,34 12.620.966
Biaya Pengolahan Per Hari (Rp)
Kekeruhan Awal (NTU)
Harga Koagulan per
Kg (Rp)
Debit Pengolahan
(L/dt)Koagulan
Kebutuhan Fe /Al per liter (mg Fe/
mg Al)
Kebutuhan Koagulan per liter (ml / mg)
Kesimpulan1. Penggunaan Air Asam Tambang sebagai koagulan berpengaruh pada penurunan nilai
TSS, kekeruhan, dan pH,serta menaikan nilai DHL.2. pH optimum air asam tambang sebagai koagulan adalah 6,08. Untuk dosis optimum air
asam tambang sebagai koagulan adalah: Dosis optimum air asam tambang untuk air run off dengan berbagai variasi TSS
awal (700 mg/L, 900 mg/L, 1100 mg/L, 1250 mg/L, 2500 mg/L, dan 3750 mg/L) adalah 6,345 mg Fe/L.
Dosis optimum untuk pengolahan air permukaan dengan kekeruhan awal 50 NTU, 100 NTU, dan 500 NTU, berturut-turut yaitu: 6,345 mg Fe/L, 6,345 mg Fe/L, 8,46 mg Fe/L.
3. Efektifitas air asam tambang sebagai koagulan sama dengan efektifitas koagulankomersial
SARAN1. Penelitian lanjutan dengan pengaturan pH dengan penambahan kapur
sebelum koagulasi-flokulasi (liming)2. Dilakukan pemeriksaan kandungan logam berat pada air run off
penambangan batubara3. Penelitian lanjutan dengan karakteristik air asam tambang lainnya.4. Penelitian lanjutan untuk perbandingan pengolahan menggunakan air
asam tambang dengan koagulan non polar (polimer).