DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN KEGIATAN PERENCANAAN DAN PENAMBANGAN BATUBARA PT.THIESS CONTRACTORS INDONESIA (TCI) PADA TAMBANG BATUBARA SENAKIN KOTABARU KALIMANTAN SELATAN LAPORAN KERJA PRAKTEK Oleh : Rachmat H.M No.Mhs : D 621 04 003 MAKASSAR 2007
57
Embed
Laporan on Job TrainingPERENCANAAN DAN PENAMBANGAN BATUBARA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
KEGIATAN
PERENCANAAN DAN PENAMBANGAN BATUBARA
PT.THIESS CONTRACTORS INDONESIA (TCI)
PADA TAMBANG BATUBARA SENAKIN
KOTABARU KALIMANTAN SELATAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Oleh : Rachmat H.M
No.Mhs : D 621 04 003
MAKASSAR
i
2007
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
KEGIATAN
PERENCANAAN DAN PENAMBANGAN BATUBARA
PT.THIESS CONTRACTORS INDONESIA (TCI)
PADA TAMBANG BATUBARA SENAKIN
KOTABARU KALIMANTAN SELATAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mata Kuliah Kerja Praktek Pada Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Oleh : Rachmat H.M
No.Mhs : D 621 04 003
MAKASSAR
ii
2007
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
KEGIATAN
PERENCANAAN DAN PENAMBANGAN BATUBARA
PT.THIESS CONTRACTORS INDONESIA (TCI)
PADA TAMBANG BATUBARA SENAKIN
KOTABARU KALIMANTAN SELATAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK Disetujui oleh, Penyusun, Ir.Muhammad Ramli, MT Rachmat H.M Koordinator Kerja Praktek No.Mhs : D62104003
Mengetahui, Ketua Jurusan Ketua Program Studi Teknik Geologi Teknik Pertambangan Ir.Irzal Nur,MT Ir.Sufriadin, MTNIP. 132 170 612 NIP. 132 281 792
iii
SARI
Pelaksanaan kegiatan kerja praktek ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang lebih lanjut kepada para mahasiswa dalam melihat alur kerja di suatu industri pertambangan sehingga pola fikir mahasiswa menjadi lebih meningkat dan berorientasi untuk masa depan.
Lokasi pelaksanaan kerja praktek secara administrasi termasuk Kabupaten Kotabaru dengan ibukotanya Kotabaru Propinsi Kalimantan Selatan. Secara geografis terletak diantara 115º 15’ BT – 116º 30’ BT dan 02º 20’ – 04º 21’ LS. Di daerah ini terletak tambang batubara Senakin yang dilaksanakan oleh PT. Thiess Contractors Indonesia (TCI). Litologi di daerah penelitian secara berurutan terdiri dari serpentinite dan batuan metasedimen yang merupakan anggota Formasi Manunggal dan Formasi Alino. Formasi batuan ini merupakan dasar cekungan dari endapan batubara. Ketebalan lapisan batubara ini berkisar antara 3 – 12 meter. Lapisan batubara sepanjang 40 km dari utara ke selatan sampai kedalam pantai sepanjang 14 km dengan arah perlapisan batuan N 50E/300. Formasi Tanjung ditutupi oleh Formasi Berai yang berumur Oligosen - Miosen terdiri atas batu gamping, batu lempung, batu pasir, intrusi basal dan batu pasir vulkanik. Peringkat/rank batubara yang ditambang adalah batubara SubBituminus sampai batubara Bituminus dengan nilai kalori sekitar 6500-7000 Kcal dengan kualitas batubara yang diinginkan dibagi berdasarkan kandungan abu rata-rata 12% dan kandungan sulfur 0,8-1,1%.
Cadangan batubara yang layak ditambang (mineable reserve) pada tambang batubara Senakin dengan rata-rata nilai Stripping Ratio 7 bcm/ton dan ketebalan batubara minimal 50 cm sebesar 400.000 ton batubara per bulan, dengan total overburden yang dipindahan rata-rata per bulan adalah 2.800.000 bcm. Total batubara bersih(wash coal) dari jig washing plant sekitar 160,000 ton per bulan dan dense medium plant (DMP) sekitar 120,000 ton per bulan dengan recovery sekitar 80%. Metode penambangan yang dilakukan adalah open pit mining yaitu penambangan dengan cara membuat lubang bukaan ke dalam permukaan bumi yang mengandung lapisan batubara. Secara umum kegiatan penambangan batubara oleh PT. Thiess Contractors Indonesia pada Tambang Senakin meliputi penyiapan lahan, pengupasan lapisan tanah pucuk (topsoil removal), pengupasan dan pembongkaran lapisan tanah penutup(overburden), penambangan batubara dan kegiatan reklamasi . Perusahaan pertambangan PT. Thiess Contractors Indonesia telah mengupayakan pelaksanaan penambangan yang baik dan benar (good mining practices), diantaranya mengoptimalkan dalam penghitungan sumberdaya dan cadangan, recovery penambangan dan pengangkutan dan pengelolaan lingkungan yang baik.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan
sehingga laporan pelaksanaan kerja praktek yang berjudul”“Kegiatan
Perencanaan dan Penambangan Batubara PT. Thiess Contractors Indonesia
Pada Tambang Batubara Senakin Kotabaru Kalimantan Selatan“ dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah Kerja
Praktek pada Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin dan
juga merupakan bentuk pelaporan kepada PT. Thiess Contractors Indonesia
Senakin Project sebagai perusahaan yang telah memberikan kesempatan untuk
melaksanakan kegiatan kerja praktek.
Dalam melakukan kerja praktek sampai penyusunan laporan ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
2. Ketua Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
3. Ketua Program Studi Teknik Pertambangan dan tim dosen yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan kerja praktek.
4. Peter Stregas selaku Project Manager PT. Thiess Contractors Indonesia
Senakin Project.
5. Ir.Gandhi Hermawan selaku Engineering Superintendent PT. Thiess
Contractors Indonesia Senakin Project.
6. Bapak Ir. Mudzakkir dan Ir. Edi Susanto sebagai pembimbing selama
melaksanakan kerja praktek.
7. Tim Engineering Departement PT. Thiess Contractors Indonesia Senakin
Project.
8. Tim Survey Engineering Departement PT. Thiess Contractors Indonesia
Senakin Project.
9. Training and Development Centre PT. Thiess Contractors Indonesia.
v
10. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang senantiasa memberikan
bantuan baik moril mapun materil selama melaksanakan kegiatan kerja
praktek.
11. Teman-teman Teknik Pertambangan angkatan 2004. 12. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Geologi.
Sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari berbagai kekurangan saya
menyadari bahwa didalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan untuk
itu kritik dan saran sangat saya harapkan guna penyempurnaan laporan ini. Akhir
kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Sekian dan terima kasih.
Senakin, Oktober 2007
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
SARI
KATA PENGANTAR................................................................................................. v
DAFTAR ISI.............................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. ix
DAFTAR FOTO ........................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1 1.1 Latar belakang ......................................................................................... 1 1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................................ 1 1.3 Batasan Masalah...................................................................................... 2 1.4 Waktu dan Lokasi Penelitian................................................................... 2 1.5 Tahapan Penelitian .................................................................................. 3 1.6 Sistematika Penulisan.............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN UMUM............................................................................ 5
2.1 Keadaan Perusahaan................................................................................ 5 2.2 Flora dan Fauna ...................................................................................... 5 2.3 Keadaan Sosial, Ekonomi Masyarakat ................................................... 6 2.4 Keadaan Geologi ..................................................................................... 6
BAB III TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 9 BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................ 15
4.1 Kegiatan Perencanaan ......................................................................... 15 4.1.1 Nilai Stripping Ratio (SR)....................................................... 15 4.1.2 Cadangan Batubara ................................................................. 16 4.1.3 Sistem Penambangan dan Batas Penambangan ...................... 17 4.1.4 Sistem Pengangkutan .............................................................. 18 4.1.5 Peralatan Tambang.................................................................. 19
4.1.5.1 Alat Muat .................................................................... 19 4.1.5.2 Alat Angkut................................................................. 20 4.1.5.3 Alat Pendukung........................................................... 20
4.1.6 Jadwal Produksi ..................................................................... 24 4.2 Kegiatan Penambangan....................................................................... 24
4.2.2 Pengupasan Lapisan Tanah Pucuk.......................................... 29 4.2.2.1 Pemuatan Tanah Pucuk............................................... 29 4.2.2.2 Pengangkutan Tanah Pucuk ........................................ 30 4.2.2.3 Tempat Penimbunan Tanah Pucuk.............................. 30
4.2.3 Pembongkaran Lapisan Tanah Penutup .................................. 30 4.2.3.1 Jenis Tanah Penutup.................................................... 31 4.2.3.2 Pembongkaran Tanah Penutup.................................... 31 4.2.3.3 Pemboran dan Peledakan ............................................ 32 4.2.3.4 Pemuatan Tanah Penutup............................................ 32 4.2.3.5 Pengangkutan tanah penutup ...................................... 33 4.2.3.6 Tempat Penimbunan Tanah Penutup .......................... 33
Halaman Tabel 1 Keuntungan dan kerugian tambang terbuka............................................................ 9 2 Deskripsi alat muat pada tambang Senakin .......................................................... 20 3 Deskripsi alat angkut pada tambang Senakin....................................................... 20 4 Deskripsi bulldozer pada tambang Senakin ......................................................... 22
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Peta Tunjuk Lokasi Kegiatan Penambangan........................................................... 3 2 Peta Geologi Regional Daerah Kab.Kotabaru, Kalimantan Selatan ....................... 7 3 Contoh-Contoh Metode Penambangan Terbuka................................................... 13 4 Batas Penambangan Tambang Senakin ................................................................ 18 5 Diagram Alir Aktivitas Penambangan Tambang Senakin .................................... 26 6 Desain Pembuatan Sediment Pond Pada Tambang Senakin ................................. 28 7 Urutan lapisan batubara Senakin........................................................................... 36
DAFTAR FOTO
Halaman Foto 1 Jalan Angkut Pada Lokasi Tambang Batubara Senakin ....................................... 18 2 Excavator Liebherr tipe R 994 yang digunakan di Tambang Senakin ................ 19 3 Dump truck Caterpillar tipe 785C pada Tambang Batubara Senakin .................. 21 4 Dozer Komatsu D375 yang digunakan pada Tambang Batubara Senakin .......... 22 5 Water Truck Caterpilar tipe 773E pada Tambang Batubara Senakin .................. 23 6 Kegiatan pengupasan lapisan tanah pucuk (top soil) pada tambang Senakin............ 29 7 Kegiatan peledakan pada salat satu pit di tambang Senakin................................ 32 8 Kegiatan pemuatan lapisan tanah penutup di tambang Senakin .......................... 33 9 Kegiatan penambangan batubara pada Tambang Senakin.................................... 34 10 Tempat pencucian batubara Jig Wash Plant........................................................... 40 11 Tempat pencucian batubara Dense Medium Plant ................................................. 40 12 Pengapalan batubara (barging) pada port Sembilang........................................... 43
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut adanya
peningkatan sumberdaya manusia sebagai pengguna teknologi. Ilmu pengetahuan
yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan, dimana hanya berkutat pada teori
tanpa adanya aplikasi lapangan, dirasakan belum cukup. Kendala yang dihadapi
adalah kurangnya pemahaman dari seorang sarjana Teknik Pertambangan
mengenai kondisi lapangan pekerjaan sebenarnya pada sebuah Perusahaan
Tambang. Salah satu solusinya adalah dengan diharuskannya seorang mahasiswa
Teknik Pertambangan melakukan Kerja Praktek (KP) pada Perusahaan Tambang
sebagai bekal pengalaman untuk bekerja. Disamping itu, kurikulum pendidikan
yang berlaku di Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin, mewajibkan setiap mahasiswanya untuk melakukan suatu kerja
praktek pada suatu perusahaan ataupun industri.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari kegiatan Kerja Praktek ini adalah untuk memberikan
pemahaman yang lebih lanjut kepada para mahasiswa dalam melihat dunia kerja
yang sesungguhnya, setelah kegiatan pemetaan eksplorasi yang telah dilaksanakan
sebelumnya sehingga pola fikir mahasiswa menjadi lebih meningkat dan
berorientasi untuk masa depan
Adapun tujuan dari Kerja Praktek ini adalah :
1. Mengetahui seluruh kegiatan penambangan batubara yang dilakukan oleh PT.
Thiess Contractors Indonesia .
2. Mengetahui faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam melakukan
perencanaan penambangan pada tambang batubara Senakin.
1
2
1.3 Batasan Masalah
Semua kegiatan yang berhubungan dengan Perencanaan dan Penambangan
di daerah Senakin yang dilaksanakan oleh PT. Thiess Contractors Indonesia
(TCI), departemen yang mempunyai tanggung jawab sebagai pembuat konsep
perencanaan dan penambangan yaitu Departemen Engineering. Kegiatan yang
dilakukan seperti kegiatan perencanaan jangka panjang (long term), jangka
pendek (short term), survey, kontrol kualitas batubara, kegiatan reklamasi,
pengeboran, peledakan dan lain-lain.
1.4 Waktu dan Lokasi Penelitian
Kerja praktek dilaksanakan dari tanggal 25 Agustus sampai tanggal 18
Oktober 2007. Lokasi penelitian yaitu pada tambang batubara Senakin yang
dilaksanakan oleh PT. Thiess Contractors Indonesia (TCI). Secara Administratif
lokasi penambangan berada dalam wilayah Kabupaten Kotabaru Propinsi
Kalimantan Selatan yang secara geografis terletak diantara 115º 15’ BT – 116º 30’
BT dan 02º 20’ – 04º 21’ LS .Tambang Senakin dibagi menjadi 2 bagian yaitu
Tambang Senakin Timur (East Senakin Mine) yang sedang aktif melakukan
penambangan dan Tambang Senakin Barat (West Senakin Mine) yang sedang
dalam proses reklamasi. Lokasi tambang Senakin meliputi beberapa desa pada
beberapa Kecamatan yaitu Kecamatan Klumpang Tengah dan Utara, Kecamatan
Sampanahan dan Kecamatan Pamukan Selatan.
Untuk sampai ke lokasi penambangan dapat ditempuh dengan jalan darat
dari Ibukota Propinsi Kalimantan Selatan yaitu Banjarmasin ke Kotabaru selama 8
jam melewati lokasi penambangan daerah Satui. Setelah sampai ke Kabupaten
Kotabaru dilanjutkan dengan perjalanan menggunakan Speed Boat sampai ke
lokasi dengan menempuh waktu ± 1 jam. Dapat juga ditempuh dengan jalur udara
dengan menggunakan pesawat terbang dari Kota Balikpapan selama 45 menit ke
Kotabaru dan dilanjutkan dengan menggunakan Speed Boat sampai ke lokasi
dengan menempuh waktu ± 1 jam.
3
Gambar 1 : Peta Tunjuk Lokasi Kegiatan Penambangan
1.5 Tahapan Penelitian
Untuk lebih terarahnya pelaksanaan kerja praktek maka penulis melakukan
beberapa tahapan penelitian sebagai berikut :
1. Tahapan Persiapan, pada tahapan ini hal-hal yang dipersiapkan berupa
pengurusan proposal dan surat izin pelaksanaan kerja praktek dari Program
Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin maupun kepada pihak
PT. Thiess Contractors Indonesia (TCI) serta dilakukan studi literatur
mengenai kegiatan penambangan batubara pada suatu perusahaan
tambang.
2. Tahapan penelitian diperusahaan berupa :
• Interview atau wawancara secara langsung dilakukan kepada
narasumber yang menangani setiap bidang pekerjaan dilingkup
departemen engineering PT. Thiess Contractors Indonesia (TCI).
• Pengamatan langsung pada lokasi pertambangan, tahapan ini
dilaksanakan setelah melakukan interview untuk mengetetahui secara
langsung proses penambangan yang dilakukan di Tambang Batubara
Senakin.
3. Tahapan Penyusunan Laporan, pada tahapan ini data-data yang telah
didapatkan baik itu berupa hasil interview maupun pengamatan langsung
4
di lapangan disusun dalam bentuk laporan dan dipresentasekan didepan
departemen engineering PT. Thiess Contractors Indonesia (TCI) dan di
Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan pada Laporan Kerja Praktek
tentang“ Kegiatan Perencanaan dan Penambangan Batubara oleh PT. Thiess
Contractors Indonesia Pada Tambang Batubara Senakin Kalimantan Selatan “
adalah sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan membahas mengenai latar belakang, maksud dan
tujuan, batasan masalah, waktu dan lokasi penelitian, tahapan penelitian
dan sistematika penulisan.
2. Bab II Tinjauan umum membahas mengenai penjelasan secara umum
tentang tambang batubara Senakin yang meliputi : keadaan perusahaan,
keadaan geologi, keadaan bahan tambang, flora dan fauna serta keadaan
sosial ekonomi masyarakat.
3. Bab III Tinjauan pustaka membahas teori-teori dasar sebagai acuan dalam
melakukan kegiatan penambangan.
4. Bab IV Pembahasan hasil pengamatan menjelaskan tentang pengamatan
pada perusahaan tempat Kerja Praktek dilakukan. Pembahasan hasil
pengamatan meliputi hasil pengamatan tentang Kegiatan Perencanaan dan
Kegiatan Penambangan yang dilakukan oleh perusahaan.
5. Bab V Kesimpulan dan saran berisi tentang kesimpulan yang didapat dari
pembahasan hasil pengamatan dan memberikan saran-saran sebagai
alternatif pemecahan masalah yang ada.
5
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 KEADAAN PERUSAHAAN
Tambang batubara Senakin beroperasi di bawah aliansi PT. Arutmin
Indonesia dan PT.Thiess Contractors Indonesia. Pada bulan Juni 2002, PT.
Arutmin dan PT. Thiess melakukan kesepakatan kerja dalam bentuk aliansi
dimana Thiess mengambil alih semua operasi pertambangan milik PT. Arutmin di
Kalimantan Selatan termasuk pengoperasian dan reparasi peralatan berat.
PT. Thiess bertanggung jawab terhadap seluruh operasi pertambangan,
mulai dari penyiapan lahan, penggalian overburden, penambangan batubara,
transportasi batubara ke atas kapal serta rehabilitasi area tambang. Jasa lainnya
adalah perencanan tambang dan penjaminan mutu. PT. Thiess Contractors
Indonesia merupakan kontraktor utama yang melakukan kegiatan operasional
tambang pada tambang Senakin. Kegiatan yang dilakukan PT. Thiess Contractors
Indonesia dibantu oleh beberapa Subkontraktor yaitu :
1. PT. Putra Sarana Transborneo (PST) dan Mitramega Perkasa Samudra
(MPS) sebagai kontraktor angkutan batubara
2. PT. MHB dan PT. REP sebagai kontraktor Alat Mekanis/Alat Berat.
3. PT. United Tractors, Hexindo dan Trakindo sebagai kontraktor
perbaikan alat berat.
4. PT. ORICA sebagai kontraktor Peledakan
5. Dan kontraktor kecil lainnya.
2.2 FLORA DAN FAUNA
Kekayaan flora (vegetasi) yang ada pada tambang Senakin adalah jenis
tanaman revegetasi. Tanaman revegetasi yang ada di sekitar wilayah
penambangan antara lain Sengon, Akasia, Sungkai, Gmelina, bambu, Karet dan
5
6
Mahoni. Sedangkan tumbuhan asli yang terdapat di tambang Senakin yaitu jenis
Catatan : Parting dengan ketebalan <15 Cm dimasukkan dalam batubara untuk di blending Parting dengan ketebalan >15 Cm dibuang (sesuai kontrak dengan PT.Arutmin)
Gambar 5 : Diagram Alir Aktivitas Penambangan Tambang Senakin
Kegiatan Penambangan batubara yang sedang dilakukan oleh PT. Thiess
Contractors Indonesia pada Tambang Senakin Timur mempunyai tahapan
penambangan sebagai berikut :
27
4.2.1 Penyiapan Lahan
Sebelum melakukan kegiatan pembongkaran dan penggalian material
penutup, kegiatan pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan lahan yang akan
ditambang. Proses penyiapan lahan yang Akan ditambang pada lokasi Tambang
Senakin Timur oleh PT. Thiess Contractors Indonesia dibagi menjadi 2 tahap.
Tahap awal adalah Pembersihan lahan dari pepohonan dan semak-semak
(Land Clearing). Tahap selanjutnya adalah Pembuatan Kolam Pengendapan
(Sediment Pond).
4.2.1.1 Pembersihan Lahan
Pembersihan lahan (Land Clearing) adalah kegiatan membersihkan daerah yang
akan ditambang dari pepohonan dan semak semak. Tujuan utama dari pembersihan lahan
yaitu untuk memudahkan alat muat mengambil lapisan tanah paling atas (topsoil). PT.
Thiess Contractors Indonesia dalam melakukan kegiatan pembersihan lahan (land
clearing) mempunyai 2 macam cara, yaitu :
1. Pembersihan lahan dengan menggunakan Alat Mekanis
Alat mekanis yang digunakan pada kegiatan pembersihan lahan Tambang
Senakin Timur yaitu Bulldozer dan Excavator. Bulldozer berfungsi untuk meratakan
semak-semak dan mendorong pepohonan pada permukaan yang relatif datar,
sedangkan Excavator mempunyai fungsi yang sama, hanya pada permukaan yang
lebih curam. Semua semak-semak diratakan dan dibersihkan oleh alat mekanis. Untuk
penebangan pohon, diameter pohon yang bisa didorong oleh alat mekanis maksimal
300 mm.
Cara penebangan pohon oleh alat mekanis (Bulldozer/Excavator) yaitu
dengan mendorong pohon ke arah condongnya pohon (arah kemiringan pohon).
Proses pendorongannya dilakukan dengan cara menuruni lereng dari bagian atas
sampai ke bagian bawah lereng. Setelah pohon tumbang, semak-semak
dibersihkan dan diratakan, kemudian lubang bekas pohon yang ditumbangkan
diisi kembali dan diratakan seperti permukaan tanah semula.
28
2. Penebangan pohon menggunakan Gergaji Kayu (Chainsaw)
Untuk pohon yang besar dengan diameter lebih dari 300 mm, ditumbangkan
atau ditebang dengan cara digergaji oleh pekerja lokal (masyarakat sekitar) yang
dikontrak oleh perusahaan. Pohon-pohon yang berdiameter lebih dari 300 mm
hanya boleh ditebang oleh regu penggergaji yang sudah berpengalaman dan
dikontrak oleh perusahaan.
4.2.1.2 Pembuatan Kolam Pengendapan
Proses penyiapan lahan selanjutnya adalah Pembuatan Kolam Pengendapan
(Sediment Pond). Sistem penirisan air (drainase) tambang dengan membuat Kolam
Pengendapan diatur sedemikian rupa sehingga aliran air / limbah dari tambang
(lahan terbuka, timbunan tanah penutup, stockpile, dll.) masuk ke dalam kolam
pengendapan. Sistem penirisan air dari dalam lokasi tambang ke luar lokasi
tambang mempunyai beberapa saluran air (gambar 11)
Gambar 6 : Desain Pembuatan Sediment Pond Pada Tambang Senakin
Kolam Pengendapan berfungsi sebagai pengendap lumpur dan penetralisir
air yang berasal dari kegiatan penambangan sebelum dilepaskan ke sungai.
Saluran-saluran air limpahan dari aktivitas penambangan dibuat, agar dapat
mengeringkan air dengan cepat dari permukaan. Air limpahan ini dapat bersifat
sangat keruh akibat adanya erosi dan lumpur dengan pH sekitar 2-4. Air limpahan
29
ini mengandung berbagai macam unsur yang didominasi Fe dan Mn yang dapat
membahayakan lingkungan apabila jumlahnya melebihi ambang batas. Tingkat
keasaman air dalam Kolam Pengendapan rutin diperiksa untuk memastikan
kisaran pH antara 6 sampai 9. Untuk proses penetralan apabila pH asam,
dilakukan dengan penambahan tawas (Al (SO ) dan untuk penanganan air keruh
digunakan kapur Ca(OH) sesuai dengan kebutuhan. 2 4 3
2
4.2.2 Pengupasan lapisan tanah pucuk(topsoil)
Foto 6 : Kegiatan pengupasan lapisan tanah
pucuk (top soil) pada tambang Senakin
Setelah melakukan kegiatan
penyiapan lahan, kemudian
dilanjutkan dengan pengupasan lapisan
tanah pucuk(topsoil). Ketebalan lapisan
tanah penutup pada tambang Senakin
berkisar 0,5 sampai 1 meter. Lapisan
topsoil merupakan lapisan tanah
penutup paling atas yang cukup lunak.
Lapisan tanah pucuk(topsoil)
digunakan sebagai lapisan tanah
penutup yang paling atas saat kegiatan Reklamasi dan saat penutupan ulang
lubang bekas galian batubara.
Pengupasan lapisan tanah penutup mempunyai tujuan untuk :
• Memisahkan tanah penutup dengan tanah penutup bagian atas
(Overburden) sebelum aktivitas penggalian tambang dimulai.
• Penutupan lahan tambang sebagai tanah cadangan.
4.2.2.1 Pemuatan lapisan tanah pucuk(topsoil)
Lapisan topsoil pada Tambang Senakin dikupas dan dimuat oleh Alat
Mekanis Hydraulic Excavator ke dalam Dump truck. Excavator yang digunakan
adalah Excavator Komatsu tipe PC 800 dan Excavator Hitachi tipe ZX330.
30
4.2.2.2 Pengangkutan lapisan tanah pucuk(topsoil)
Topsoil yang sudah dikupas kemudian dimuat ke dalam Dump truck oleh
Excavator. Setelah dimuat kemudian diangkut ke tempat penimbunan lapisan tanah
penutup (Stock topsoil). Dump truck yang digunakan untuk mengangkut lapisan tanah
penutup adalah Articulate Cat 740 dengan kapasitas 14 BCM dan Truck Hino dan
Nissan milik kontraktor PST dan MPS.
4.2.2.3 Tempat penimbunan tanah pucuk
Topsoil yang sudah dimuat ke dalam Dump Truck kemudian diangkut ke
tempat penimbunan. Tempat penimbunan tanah penutup disebut dengan Stock topsoil.
Stock Topsoil berfungsi sebagai penampung semua tanah penutup yang sudah
dikupas, sehingga apabila diperlukan kembali akan mudah untuk didapat. Selain ke
tempat penimbunan, lapisan tanah penutup juga ada yang langsung disebar ke
wilayah reklamasi.
Pada lokasi reklamasi tanah pucuk(topsoil) disebar sebagai lapisan tanah
paling atas yang akan ditanami oleh tumbuh-tumbuhan reklamasi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan aktivitas
penimbunan tanah pucuk(topsoil) yaitu :
• Memilih lokasi yang tepat untuk menyimpan tanah penutup, misalnya
tanah bertopografi datar (<15%) dan bukan pada daerah aliran air.
• Mengeraskan dan meratakan alas tempat penyimpanan tanah penutup
dengan alat berat.
• Membuat drainase dan kolam pengendapan (sediment pond) untuk
menampung aliran permukaan yang berasal dari tumpukan tanah penutup
tersebut.
• Pengecekan setiap hari terhadap tanah penutup yang disimpan.
• Menanami atau menutup tanah penutup jika tidak digunakan dalam jangka
waktu minimal 2 bulan.
4.2.3 Pembongkaran Lapisan Tanah Penutup
Setelah lapisan tanah penutup dikupas, tahapan selanjutnya adalah
pengupasan dan pembongkaran lapisan tanah penutup.
31
4.2.3.1 Jenis Tanah Penutup (Overburden)
Lapisan tanah penutup dibagi menjadi 2 yaitu Lapisan tanah penutup yang
lunak dan lapisan tanah penutup yang keras. Lapisan tanah penutup yang terdapat
setelah lapisan tanah penutup adalah lapisan tanah penutup yang lunak. Pada lapisan
ini terdapat tanah yang cukup lunak terdiri dari batulempung dan batupasir yang
lunak. Lapisan tanah penutup yang lunak ini termasuk ke dalam lapisan tanah
penutup (Overburden), tetapi mudah dikupas sehingga tidak memerlukan aktivitas
peledakan. Lapisan tanah penutup yang lunak ini mempunyai ketebalan bervariasi.
Kegiatan pengupasan lapisan tanah lunak ini menggunakan alat mekanis Excavator
Komatsu. Pengupasan lapisan tanah penutup yang lunak ini disebut dengan Free Dig
(Penggalian bebas).
Lapisan tanah penutup selanjutnya yang menjadi lapisan tanah penutup
sebelum lapisan batubara adalah lapisan tanah penutup yang keras. Lapisan tanah
penutup yang keras adalah lapisan tanah penutup yang paling dekat dengan lapisan
batubara. Lapisan tanah penutup yang melapisi batubara ini dibagi menjadi 3, yaitu:
• Overburden (Lapisan tanah penutup bagian atas)
Lapisan Overburden (OB) adalah lapisan tanah diatas lapisan batubara dengan
ketebalan bervariasi.
• Parting ( Sisipan Pengotor )
Parting adalah lapisan pengikut/pengotor yang berada diantara lapisan
batubara yang apabila ditambang akan mempengaruhi kualitas batubara.