PENANGANAN PADA KASUS OBSTRUKSI JALAN NAFAS Arini Nurlela*, Purwito Nugroho** ABSTRACT Upper airway consists of the nose, pharynx, larynx, trachea-bronchus, a channel that can undergo of many causes.obstruction by various anatomical position and size of the lumen in children than adults, leading to differences in the state of upper airway obstruction, in which the child's situation more dangerous. with an accurate anamnesis, recognizing the signs and symptoms of obstruction such as: snoring, stridor, cough, voice changes and retraction respiratory muscles, is very important to know the location of the obstruction and the degree of severity of obstruction. radiologic examination, as well as the advancement of endoscopic equipment, very helpful to diagnosing the airway obstruction.management of obstructive airway obstruction conducted on the state, depends on the location ,degree and obstruction that occurs, requiring proper understanding, fast and accurate of all the signs, symptoms and examination obtained. Key words : airway ,obstruction , management ABSTRAK Saluran napas atas yang terdiri dari area hidung, faring, laring, trakea-bronkus,merupakan saluran yang dapat mengalami obstruksi oleh berbagai macam sebab.Perbedaan posisi anatomi dan besarnya lumen pada anak dibandingkan orang dewasa,menyebabkan perbedaan keadaan obstruksi saluran napas atas, dimana pada anak keadaan ini lebih berbahaya.Pengenalan tanda dan gejala obstruksi seperti: mendengkur,batuk, perubahan suara dan retraksi otot- 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENANGANAN PADA KASUS OBSTRUKSI JALAN NAFAS
Arini Nurlela*, Purwito Nugroho**
ABSTRACT
Upper airway consists of the nose, pharynx, larynx, trachea-bronchus, a channel
that can undergo of many causes.obstruction by various anatomical position and size of
the lumen in children than adults, leading to differences in the state of upper airway
obstruction, in which the child's situation more dangerous. with an accurate anamnesis,
recognizing the signs and symptoms of obstruction such as: snoring, stridor, cough, voice
changes and retraction respiratory muscles, is very important to know the location of the
obstruction and the degree of severity of obstruction. radiologic examination, as well as
the advancement of endoscopic equipment, very helpful to diagnosing the airway
obstruction.management of obstructive airway obstruction conducted on the state,
depends on the location ,degree and obstruction that occurs, requiring proper
understanding, fast and accurate of all the signs, symptoms and examination obtained.
Key words : airway ,obstruction , management
ABSTRAK
Saluran napas atas yang terdiri dari area hidung, faring, laring, trakea-
bronkus,merupakan saluran yang dapat mengalami obstruksi oleh berbagai macam
sebab.Perbedaan posisi anatomi dan besarnya lumen pada anak dibandingkan orang
dewasa,menyebabkan perbedaan keadaan obstruksi saluran napas atas, dimana pada
anak keadaan ini lebih berbahaya.Pengenalan tanda dan gejala obstruksi seperti:
mendengkur,batuk, perubahan suara dan retraksi otot-otot pernapasan, sangat penting
untuk mengetahui lokasi obstruksi dan derajat beratnya obstruksi. Pemeriksaan
penunjang radiologik, begitu pula dengan kemajuan peralatan endoskopik, sangat
membantu menegakkan diagnosis obstruksi saluran napas atas.Penatalaksanaan yang
dilakukan pada keadaan obstruksi, sangat tergantung dari derajat dan lokasi obstruksi
yang terjadi, sehingga diperlukan pemahaman yang tepat, cepat dan akurat dari semua
tanda, gejala dan pemeriksaan yang didapat.
Kata kunci: jalan napas , obstruksi , penanganan
*Coass FK Universitas Trisakti Periode 12 November s/d 15 Desember 2012
**Dokter Spesialis Anestesiologi BLUD RSUD Semarang
1
PENDAHULUAN
Saluran napas atas yang membentang dari hidung, area faring, laring, sampai
trakea–bronkus, dapat mengalami suatu keadaan obstruksi oleh berbagai macam
sebab.Obstruksi saluran napas atas ini seringkali menyebabkan suatu keadaan gawat
darurat, yang memerlukan diagnosis cepat serta penanganan yang cepat pula. Misalnya
obstruksi saluran napas atas karena benda asing, yang sering terjadi pada anak-anak. Hal
ini memerlukan analisis yang cepat, mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik
untuk memastikan adanya obstruksi, pemeriksaan penunjang yang sesuai. Sehingga dapat
diambil tindakan yang cepat dan akurat.
Penyebab sumbatan jalan nafas yang sering kita jumpai adalah dasar lidah,
palatum mole, darah atau benda asing yang lain. Dasar lidah sering menyumbat jalan
nafas pada penderita koma, karena pada penderita koma otot lidah dan leher lemas
sehingga tidak mampu mengangkat dasar lidah dari dinding belakang farings. Hal ini
sering terjadi bila kepala penderita dalam posisi fleksi. Benda asing, seperti tumpahan
atau darah di jalan nafas atas yang tidak dapat ditelan atau dibatukkan oleh penderita
yang tidak sadar dapat menyumbat jalan nafas. Penderita yang mendapat anestesi atau
tidak, dapat terjadi laringospasme dan ini biasanya terjadi oleh karena rangsangan jalan
nafas atas pada penderita stupor atau koma yang dangkal.Sumbatan jalan nafas dapat juga
terjadi pada jalan nafas bagian bawah, dan ini terjadi sebagai akibat bronkospasme,
sembab mukosa, sekresi bronkus, masuknya isi lambung atau benda asing ke dalam paru.
ANATOMI TRAKTUS RESPIRATORIUS
Saluran napas bagian atas
Hidung memiliki peranan yang sangat penting pada saluran napas bagian atas.
Ketika udara masuk melalui hidung, partikel-partikel debu dan kotoran akan
difiltrasi.Membran mukosa nasofaring selanjutnya akan menyaring udara tersebut,
menghangatkan, dan melembabkannya.(1)
Udara inspirasi akan turun melalui orofaring ke laringofaring kemudian melewati
faring di mana plika vokalis berada. Laring terletak di atas trakea. Ketika seseorang
2
menghirup udara, plika vokalis terbuka, memungkinkan udara untuk melewati trakea
dengan bebas.(1)
Trakea berakhir pada percabangan bronkus utama kiri dan kanan yang masuk ke
paru-paru. Tiap-tiap bronkus masuk melalui hilus (tempat di mana pembukuh darah,
nervus, dan lain-lain keluar masuk organ). Bronkus kanan lebih pendek, lebih lebar, dan
lebih vertikal daripada bronkus kiri. (1,2)
Gambar 1. Saluran Nafas Bagian Atas (dikutip dari daftar pustaka no.2)
Saluran napas bagian bawah
Segera setelah memasuki paru-paru kiri dan kanan, bronkus bercabang menjadi
bagian-bagian yang kecil atau bronkus sekunder yang memasuki masing-masing lobus
( tiga lobus di kanan dan dua lobus di kiri). Bronkus sekunder ini kemudian bercabang
lagi menjadi bagian yang lebih kecil atau bronkiolus. Secara struktural, bronkus sangat
mirip dengan trakea. Dindingnya memiliki cincin-cincin kartilago dan dilapisi membran