TUGAS OBSERVASI PERUSAHAAN Studi Kelayakan Bisnis Pendirian Perusahaan Roti Di Kebumen Dosen : Ismani, Mp.d Disusun Oleh 1. Fitriani Nur Khotimah 08409131004 2. Sugiyati 08409131005 3. Susi Estiyari 08409131014 4. Suda Ima Arwati 08409131038 JURUSAN D3 AKUNTANSI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS OBSERVASI PERUSAHAAN
Studi Kelayakan Bisnis Pendirian Perusahaan Roti Di Kebumen
Dosen : Ismani, Mp.d
Disusun Oleh
1. Fitriani Nur Khotimah 08409131004
2. Sugiyati 08409131005
3. Susi Estiyari 08409131014
4. Suda Ima Arwati 08409131038
JURUSAN D3 AKUNTANSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan
ini merupakan tugas yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk menyelesaikan tugas
observasi dari mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.
Penulis dalam menyelesaikan laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari semua pihak. Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Bapak Ismani, MPd, selaku dosen mata kuliah praktik sistem akuntansi.
2. Bapak Haji Wakidi, selaku pemilik usaha perseorangan Melaty Kurnia aji.
3. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan moral, materi serta
doanya.
4. Teman-teman jurusan Akuntansi D3 tahun 2008.
5. Semua pihak yang membantu selama penyusunan laporan ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga laporan tugas observasi dari mata kuliah Studi Kelayakan
bisnis ini dapat bermanfaat dan amal kebaikan dari semua pihak mendapat imbalan
dariNya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan saran yang membangun demi
3. Aspek KeuanganBerdasarkan hasil pengamatan kami dan keterangan dari pemilik, untuk aspek
keuangan yang kami sajikan sebagai berikut :
1) Kebutuhan Modal untuk Investasi
Modal tetap:
Tanah Rp 68.000.000,-
Gedung Rp 190.000.000,-
Peralatan Rp 7.500.000,-
Mesin Rp 15.500.000,-
Kendaraan Rp 15.000.000,-
Modal kerja: biaya-biaya yang terkait dengan biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung dan overhead
Bahan baku berupa:
Keterangan HargaTerigu Rp 60.400/sackTelur Rp 7.400/kgGula pasir Rp 116.250/sackMargarin Rp 47.000/dusRagi basah Rp 66.000/kgAssen mocca Rp 90.000/kgCalsium Rp13.750/kgImprover Rp 19.000/kgLPG Rp 18.000/kgMesses Rp 85.000/kgCoklat tepung Rp 23.700/kgSelai nanas Rp 27.000/kgMinyak tanah Rp 400/L
Biaya tenaga kerja = @Rp 170.000,- / bulan
Biaya overhead terdiri dari :
a. Biaya listrik Rp 106.000/bulan
b. Biaya telepon Rp 80.000/bulan
2) Perolehan Modal
Modal sendiri
Modal pinjaman: dari Bank dan dari modal pinjaman Pengembangan Usaha
Kecil dan Menengah dari pemerintah setempat.
4. Aspek Teknis/Operasi
1) Letak Perusahaan
Melaty Kurnia Aji berada di lokasi strategis untuk memperoleh bahan baku.
Daerah Srikayangan merupakan kawasan industri yang mendukung usaha ini.
Letak perusahaan juga mudah diakses dengan kendaraan roda empat, sehingga
memudahkan untuk saluran distrubusi, baik pemasaran maupun pemasok bahan
baku, mudah mendapatkan konsumen.
2) Tata Letak Perusahaan(belum)
Perusahaan merupakan rumah pribadi yang didesain sedemikian rupa sehingga bisa
difungsikan sebagai pabrik dan kantor perusahaan. Adapun ruang-ruang yang ada
di Melaty Kurnia Aji:
Rumah depan digunakan sebagai rumah pribadi
Gudang bahan baku digunakan untuk menyimpan bahan baku yang akan diolah
Dapur umum digunakan sebagai dapur pabrik dan dapur pribadi
Gudang bahan baku setengah jadi digunakan untuk menyimpan bahan baku
setengah jadi, seperti pisang, coklat, kelapa dan lain- lain
Ruang pembentukan roti digunakan untuk pembentukan roti
Ruang proving atau fermentasi digunakan untuk ruang pengembangan roti
Ruang oven digunakan untuk pengovenan roti
Ruang finishing digunakan untuk pembelahan, pendinginan dan pembungkusan
atau packing roti
Ruang genset digunakan untuk menggerakkan mesin pembungkus atau packing
Showroom sebagai tempat memamerkan produk yang dihasilkan dan menjual
produk
Ruang stock produk jadi digunakan sebagai tempat penyimpanan roti yang akan
didistribusikan
Mushola digunakan untuk tempat beribadah
3) Peralatan yang Digunakan
Melaty Kurnia Aji menggunakan mesin dan peralatan yang modern. Mesin yang
digunakan merupakan hasil kombinasi yang dilakukan oleh pemiliknya karena
kreatifitasannya. Peralatan yang ada meliputi mesin pengaduk, mesin packing,
oven, dan sebagainya.
5. Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Selain misi yang bernada profitable, Melaty Kurnia Aji juga memiliki misi sosial.
Perusahaan memberikan masukan-masukan dan memberikan motivasi dengan
menjelaskan profil perusahaan kepada para pengunjung yang melakukan survey.
Dengan berdirinya perusahaan ini dapat menstimulan sektor ekonomi, yaitu tenaga
kerja dan produksi bagi penduduk sekitar. Karyawan yang bekerja di perusahaan
adalah penduduk sekitar. Lingkungan sekitar pabrik merupakan kawasan industri
yang mendorong masyarakatnya berwirausaha.
6. AMDAL
Produk yang dihasilkan oleh Melaty Kurnia Aji adalah produk makanan dan jauh dari
unsur kimia berbahaya, sehingga limbah yang dihasilkan pun sangat ramah
lingkungan. Oleh karena itu, tidak ada permasalahan serius terkait dengan limbah.
C. Kesimpulan (Penutup)
Dari hasil penilaian kami, Melaty Kurnia Aji berpotensi memiliki prospektif usaha yang
cerah, sehingga menjadi inspirator kami untuk penyusunan Laporan Studi Kelayakan
Bisnis Sweet Bakery
Hanya saja, kami masih menjumpai adanya kekurangan optimalisasi dalam hal
manajemen keuangan dan pemasaran. Di Melaty Kurnia Aji pengelolaan keuangan
masih sederhana. Padahal menurut kami, perusahaan yang mempunyai level setingkat
Melaty Kurnia Aji (harusnya) telah memiliki catatan akuntansi yang memadai untuk
mengikuti laju perkembangan bisnisnya. Disamping itu, pemanfaatan pasar potensial
belum begitu dioptimalkan.
Kami menggaris bawahi untuk Melaty Bakery untuk obyek pengamatan kami, karena
produk tersebut merupakan produk unggulan, dibanding produk-produk lain.
Pertimbangan lain, Melaty Bakery mempunyai potensi pasar yang luas, bahkan bisa
menembus pasar nasional.
PENDIRIAN CV S2FI
PENDAHULUAN
Di dalam penyusunan Studi Kelayakan Bisnis CV S2FI, kami (penyusun) terinspirasi
dari perusahaan Melaty Kurnia Aji, perusahaan perseorangan yang dimiliki dan dikelola oleh
Bapak Haji Wakidi. Perusahaan Perseorangan ini mempunyai prospektif bisnis yang tinggi
dan bisa dijadikan referensi kami, terkait dengan kemajuan dan kelancaran operasi
perusahaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Kami telah melakukan observasi
langsung ke perusahaan dan juga wawancara dengan owner beberapa waktu yang lalu.
Berdasarkan hasil observasi yang telah kami laksanakan, akhirnya kami menjadi
terinspirasi untuk merencanakan usaha yang sama seperti perusahaan Melaty Kurnia Aji.
Usaha yang kami rencanakan dengan bentuk badan usaha yaitu CV yang akan kami beri
nama CV S2FI dengan 4 orang pemilik. Didirikan di Jalan Daendels No. 28, Kebumen.
Berikut ini akan kami sajikan aspek-aspek dalam pembuatan dan penilaian studi
kelayakan bisnis Gula Semut. Ada beberapa aspek dimana masing-masing aspek saling
berkaitan. Secara umum prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan studi kelayakan adalah:
1. Aspek Hukum
2. Aspek Pemasaran
3. Aspek Keuangan
4. Aspek Teknis/Operasi
5. Aspek Manajemen/Organisasi
6. Aspek Ekonomi Sosial
7. Aspek Amdal
1. ASPEK HUKUM
Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan
keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Penelitian keabsahan dokumen dapat
dilakukan sesuai dengan lembaga yang mengeluarkan dan mengesahkan dokumen yang
bersangkutan. Dokumen yang perlu diteliti keabsahan, kesempurnaan dan keasliannya
yaitu meliputi badan hukum, izin-izin yang dimiliki, sertifikat tanah atau dokumen lain
yang mendukung usaha tersebut.
Bentuk Badan Usaha
Bentuk badan usaha adalah Perseroan Komanditer (CV) yang didirikan oleh 4 orang.
Identitas Diri Pemilik Usaha
1. Susi Estiyari
2. Sugiyati
3. Suda Ima Arwati
4. Fitriyani Nur K
Tanda Daftar Perusahaan
Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur mengurus tanda daftar perusahaan dari
Departemen Perindustrian dan Perdagangan pada saat pembuatan akte pendirian.
Izin Usaha
CV ini telah mendapatkan izin usaha dari departemen teknis yang bersangkutan. Izin
usaha tersebut antara lain terdiri dari :
a. Surat izin perdagangan dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
b. Surat izin usaha industri dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
c. Surat izin mendirikan bangunan.
d. Surat izin domisili, dimana perusahaan / lokasi proyek berada dari Pemerintah
Daerah (Pemda).
Keabsahan Dokumen Lainnya
Status Hukum Tanah
Keabsahan sertifikat tanah dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) dimana
status tanah ini adalah :
a. Jenis Hak Tanah
Hak milik: yang merupakan hak milik bersama.
Hak guna bangunan.
Hak guna usaha.
Hak pakai.
b. Harga tanah sekarang dan prediksi dimasa yang akan datang
Harga tanah sekarang kurang lebih Rp 100.000 / meter2
Prediksi di masa yang akan datang selama 5 tahun Rp 110.000 / meter2
2. ASPEK PEMASARAN
Tujuan dari aspek pemasaran adalah:
a. Untuk meningkatkan penjualan dan laba
b. Untuk menguasai pasar
c. Untuk mengurangi saingan
d. Untuk menaikkan prestise produk
e. Untuk memuaskan konsumen
Segmentasi Pasar
Pasar bagi produk Sweet Bakery adalah orang secara umum. Segmentasi pasarnya adalah
selera mereka (konsumen). Bisa juga konsumen diklasifikasi berdasarkan karakter dan
kondisi dimana mereka berada. Namun, segmentasi pasar bagi produk Sweet Bakery
tidak begitu dipermasalahkan.
Posisi Pasar
Kecenderungan orang untuk mengkonsumsi makanan praktis adalah sasaran dari pasar
Sweet Bakery. Karena gaya hidup konsumen yang praktis, maka bertebaranlah produsen-
produsen makanan praktis. Roti praktis, bubur instan, nasi instan, mie instan merupakan
produk yang marak beredar di pasaran. Namun, sebagian dari produsen produk tersebut
menggunakan bahan kimia untuk mengejar kepraktisan rasa, aroma, atau warna produk
agar sesuai dengan bahan yang disubtitusikan.
Penggunaan bahan kimia dalam produk makanan atau minuman sangat membahayakan
kesehatan, misalnya menyebabkan berbagai penyakit. Bagi konsumen yang
berpengetahuan akan bahaya tersebut akan bersikap agresif terhadap produk yang
beredar.
Strategi Marketing Mix
1. Produk
Produk yang dihasilkan
a. Logo dan motto
Produk ini berlogo sederhana terkesan natural. Tulisan ”SWEET BAKERY”
dengan font impact melambangkan merk produk ini. Terletak di depan obyek oval.
Kesan yang ditonjolkan sebagai keunggulan kompetitif produk adalah kesan alami,
tanpa penggunaan bahan kimia (pengawet), hal ini ditunjukkan dengan motto,
”Manis tanpa pengawet”.
b. Merek
Merek merupakan suatu hal penting bagi konsumen untuk mengenal produk yang
ditawarkan. Merek ”SWEET BAKERY” dipilih karena merupakan merek yang
unik dan mudah diingat, bisa jadi menimbulkan rasa penasaran.
c. Kemasan
Kemasan pembungkus produk adalah plastik tebal kedap udara, yang berfungsi
melindungi produk agar tahan lama. Kemasan ini dimasukkan ke dalam kemasan
luar. Kemasan produk luar dibuat dari kantong kertas drill tebal berwarna coklat
tua, dimaksudkan untuk menekan biaya kemasan. Keterangan produk ditulis (label)
dalam kemasan yang warnanya disesuaikan dengan varian rasa produk
bersangkutan. Untuk menimbulkan kesan tradisional dan antik, sebagai aksesoris
dipasang tali berbahan rami. Sehingga tampak seperti tas mungil cantik.
d. Label
Label dicantumkan langsung di kemasan luar. Adapun materinya adalah spesifikasi
produk, meliputi bahan baku, kegunaan (khasiat) dan netto. Dicantumkan pula
tanggal kadaluarsa, nomor ijin dari Dinas Kesehatan, dan nama produsen dan kota
asalnya.
Contoh label yang dicantumkan pada pada kemasan gula semut kunir:
2. Harga
Harga merupakan aspek penting dalam strategi marketing mix. Penentuan harga
menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu
penyebab laku tidaknya produk sweet bakery ini.
Penentuan harga dimaksudkan untuk memaksimumkan laba, memperbesar market
share, bertahan hidup dan menyangkut pesaing.
Penetapan harga produk adalah market penetration pricing, yaitu menetapkan harga
yang serendah-rendahnya (dengan catatan tetap menguntungkan), dengan tujuan
untuk menguasai pasar.
Adapun metode penetapannya menggunakan cost plus pricing dengan (mark up),
yaitu: Harga dengan mark up= Harga pokok (unit)/(1-laba yang diinginkan)
Adapun harga produk dapat dimodifikasi dangan metode tertentu,
a. Menurut pelanggan, yaitu berdasar pelanggan tetap atau pembeli biasa
b. Menurut spesifikasi produk
c. Menurut wilayah pemasaran, jauh dekatnya, dan
d. Menurut cara pembayaran (tunai/kredit).
3. Lokasi dan Distribusi
Penentuan lokasi dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
a. Dekat dengan lokasi pasar
b. Pertimbangan sarana dan prasarana
c. Jumlah pesaing dalam kawasan tersebut
d. Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat
Untuk saluran distribusinya adalah mempertimbangkan
a. Pembeli (faktor pasar)
b. Karakteristik produk
c. Pengawasan dan keuangan
Sedangkan dasar saluran distribusinya adalah sebagai berikut:
a. Produsen – konsumen
b. Produsen – pengecer – konsumen
c. Produsen – pengecer – grosir – konsumen
d. Produsen – pengecer – grosir – agen – konsumen
4. Promosi
Tujuan promosi adalah pengenalan produk pada konsumen, yaitu menginformasikan
segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang
baru. Cara yang paling jitu untuk media promosi adalah iklan.
a. Iklan yang berbentuk biilboard yang dipasang di lokasi-lokasi strategis.
b. Pencetakan brosur
c. Media cetak, koran dan majalah
d. Media elektronik, TV dan radio
e. Media internet berbentuk website untuk memperluas pemasaran hingga ke luar
negeri.
5. Pesaing
Pesaing dalam produk sweet bakery adalah mereka (produsen) pendatang baru yang
mempunyai pandangan sama tentang prospektif bisnis ini. Dan pemasok yang
memiliki kedudukan kuat.
Maka analisis situasi yang dikenal dengan analisis SWOT perlu dilakukan.
a. Kekuatan (strengh), atau kekuatan atau keunggulan yang dimiliki perusahaan.
Adapun keunggulannya adalah kehigienis produk yang terjaga, tanpa bahan
pengawet, dan harga yang relatif murah.
b. Kelemahan (weakness), kelemahan yang terjadi dalam perusahaan. Yaitu faktor
pemasaran yang kurang menjangkau seluruh aspek pasar.
c. Peluang (opportunity), peluang produk makanan instan yang makin digemari
masyarakat
d. Ancaman (threat), yaitu munculnya pesaing-pesaing baru.
3. ASPEK KEUANGAN
a. Menghitung kebutuhan investasi
1) Produksi setiap hari sebanyak 1500 unit.
2) Untuk memproduksi 1500 unit produk dibutuhkan :
a) Biaya Bahan Baku
No Keterangan Per Kg Harga per Kg Jumlah
1 Tepung Terigu 40 Rp 6.000 Rp 240.000 2 Telur 10 Rp 10.500 Rp 105.000 3 Gula Pasir 20 Rp 11.000 Rp 220.000 4 Margarin 5 Rp 25.000 Rp 125.000 5 Ragi Basah 3 Rp 66.000 Rp 198.000 6 Calsium 2 Rp 16.000 Rp 32.000 7 Improver 3 Rp 22.000 Rp 66.000
Rp 986.000 Jadi Biaya Bahan Baku per unit yaitu Rp 657.
b) Biaya Tenaga Kerja Langsung
Jumlah Karyawan Gaji per orang Gaji per hari
4 Rp 15.000 Rp 60.000 Jadi Biaya Tenaga Kerja Langsung per unit yaitu Rp 40.
c) Biaya Overhead Pabrik
No KeteranganBiaya per
BulanBiaya per Tahun
1 Bahan Pelengkap Rp 3.000.000 2 Biaya Listrik Rp 90.000 Rp 1.080.000 3 Biaya Air Rp 85.000 Rp 1.020.000 4 Biaya Telpon Rp 50.000 Rp 600.000 5 Biaya Depresiasi Gedung Rp 8.000.000 6 Biaya Depresiasi Peralatan Rp 1.500.000 7 Biaya Depresiasi Mesin Rp 6.500.000 8 Biaya Depresiasi Kendaraan Rp 2.500.000 9 Biaya Promosi Rp 2.000.000
Rp 26.200.000 Jadi Biaya Overhead Pabrik per unit yaitu Rp 61.
3) Biaya administrasi dan umum sebesar Rp 150.000 / bulan.
4) Gaji staff
a) Administrasi 2 orang @ Rp 600.000 setiap bulan.
b) Pemasaran 1 orang @ Rp 500.000 setiap bulan.
5) Gaji pimpinan setiap bulan Rp 700.000.
6) Data penunjang sebagai berikut :
a) Proses produksi 1 hari.
b) Bahan mentah di simpan di gudang 3 hari.
c) Barang jadi di simpan di gudang 2 hari.
d) Penjualan kredit 14 hari.
e) Kas minimal untuk berjaga – jaga Rp 3.000.000.
Perhitungan kebutuhan investasi :
a. Modal kerja yang dibutuhkan :
1) Bahan baku : Rp 986.000 x 20 hari Rp 19.720.000
2) BTKL : Rp 60.000 x 17 hari Rp 1.020.000
3) BOP : 1500 x Rp 61 x 17 hari Rp 1.555.000
4) Biaya Adm & Umum : Rp 150.000 / 24 hari x 17 hari Rp 106.250
5) Gaji administrasi : Rp 1.200.000 / 24 hari x 17 hari Rp 850.000
6) Gaji umum : Rp 500.000 / 24 hari x 17 hari Rp 354.000
7) Gaji pimpinan : Rp 700.000 / 24 hari x 17 hari Rp 496.000
8) Kas minimal Rp 3.000.000
Kebutuhan modal kerja per periodik produk Rp 27.101.750
b. Modal tetap :
1) Tanah 1.000 m2 @ Rp 100.000 Rp 100.000.000
2) Gedung Rp 200.000.000
3) Peralatan Rp 10.500.000
4) Mesin Rp 80.000.000
5) Kendaraan Rp 35.000.000
Total modal tetap Rp 425.500.000
Total Modal Kerja dan Modal Tetap Rp 452.601.750
b. MENETAPKAN SUMBER PEMENUHAN MODAL
1) Modal Susi Estiyari berupa uang tunai Rp 79.719.500
2) Modal Sugiati berupa uang tunai Rp 30.106.250
Kendaraan Rp 35.000.000
3) Modal Suda Ima Arwati berupa uang tunai Rp 40.000.000
Peralatan Rp 10.500.000
4) Modal Fitriani Nur K berupa uang tunai Rp 47.276.000
Mesin Rp 30.000.000
5) Pinjaman dari bank dengan bunga 20% per th Rp 180.000.000
Total Rp 452.601.750
c. ARUS KAS SEUMUR HIDUP
1) Asumsi Penjualan
a) Asumsi yang digunakan untuk menaksir penjualan selama 5 tahun
b) Asumsi Penjualan
c) Penjualan naik 10 % setiap tahun
Tahun 1 432.000 unit x Rp1.500 = Rp 648.000.000
Tahun 2 475.200 unit x Rp1.500 = Rp 712.800.000
Tahun 3 522.720 unit x Rp1.500 = Rp 784.080.000
Tahun 4 574.992 unit x Rp1.500 = Rp 862.488.000
Tahun 5 632.491 unit x Rp1.500 = Rp 948.736.500
2) Asumsi Biaya Bahan Mentah
a) Jumlah Bahan Mentah per unit produk Rp 657
b) Harga Bahan Mentah naik 5 % setiap tahun
BM Tahun 1 432.000 unit x Rp 657 = Rp 283.824.000
BM Tahun 2 475.200 unit x Rp 690 = Rp 327.816.720
BM Tahun 3 522.720 unit x Rp 724 = Rp 378.628.312
BM Tahun 4 574.992 unit x Rp 761 = Rp 437.315.700
BM Tahun 5 632.491 unit x Rp 799 = Rp 505.099.474
3) Asumsi Biaya Tenaga Kerja Langsung
a) BTKL naik 5% setiap tahun
b) BTKL per unit produk sebesar Rp 40
BTKL Tahun 1 432.000 unit x Rp 40 = Rp 17.280.000
BTKL Tahun 2 475.200 unit x Rp 42 = Rp 19.958.400
BTKL Tahun 3 522.720 unit x Rp 44 = Rp 23.051.952
BTKL Tahun 4 574.992 unit x Rp 46 = Rp 26.625.005
BTKL Tahun 5 632.491 unit x Rp 49 = Rp 30.751.871
4) Asumsi Biaya Overhead Pabrik
a) BOP naik 5 % setiap tahun
b) Jumlah BOP per unit produk Rp 61
BOP Tahun 1 432.000 unit x Rp 61 = Rp26.352.000
BOP Tahun 2 475.200 unit x Rp 64 = Rp30.436.560
BOP Tahun 3 522.720 unit x Rp 67 = Rp35.154.227
BOP Tahun 4 574.992 unit x Rp 71 = Rp40.603.132
BOP Tahun 5 632.491 unit x Rp 74 = Rp46.896.603
5) Asumsi Biaya Administrasi dan Umum
a) Biaya Administrasi dan Umum naik 5 % setiap tahun.
b) Biaya Administrasi dan Umum tahun 1 : Rp 150.000 x 12 Rp 1.800.000
c) Biaya gaji bagian Administrasi : Rp 1.200.0000 x 12 Rp 4.400.000
d) Biaya gaji bagian umum : Rp 500.000 x 12 Rp 6.000.000
e) Biaya gaji pimpinan : Rp 700.000 x 12 Rp 8.400.000
Rp 30.600.000
Tahun 1 sebesar Rp 30.600.000
Tahun 2 sebesar Rp 32.130.000
Tahun 3 sebesar Rp 33.736.500
Tahun 4 sebesar Rp 35.423.325
Tahun 5 sebesar Rp 37.194.491
6) Depresiasi modal tetap
Depresiasi menggunakan metode garis lurus.
Keterangan Harga Perolehan
Nilai Sisa UE Depresiasi
1. Tanah 1000 m @ Rp 100.000 Rp 100.000.000 - - -2. Gedung Rp 200.000.000 Rp 40.000.000 20 Rp 8.000.000 3. Peralatan Rp 10.500.000 Rp 3.000.000 5 Rp 1.500.000 4. Mesin Rp 80.000.000 Rp 15.000.000 10 Rp 6.500.000 5. Kendaraan Rp 35.000.000 Rp 10.000.000 10 Rp 2.500.000
Jumlah Depresiasi Rp 18.500.000
7) Perhitungan Arus Kas Operasional (AKO) dan NPV
1 2 3 4 5
Penjualan Rp 648.000.000 Rp 712.800.000 Rp 784.080.000 Rp 862.488.000 Rp 948.736.500
Biaya :
1. BBB Rp 283.824.000 Rp 327.816.720 Rp 378.628.312 Rp 437.315.700 Rp 505.099.474
2. BTKL Rp 17.280.000 Rp 19.958.400 Rp 23.051.952 Rp 26.625.005 Rp 30.751.871
3. BOP Rp 26.352.000 Rp 30.436.560 Rp 35.154.227 Rp 40.603.132 Rp 46.896.603
4. Biaya Adm & Umum Rp 30.600.000 Rp 32.130.000 Rp 33.736.500 Rp 35.423.325 Rp 37.194.491
5. Depresiasi Rp 18.500.000 Rp 18.500.000 Rp 18.500.000 Rp 18.500.000 Rp 18.500.000
Total Biaya Rp 376.556.000 Rp 428.841.680 Rp 489.070.990 Rp 558.467.161 Rp 638.442.438
Laba Kotor Rp 271.444.000 Rp 283.958.320 Rp 295.009.010 Rp 304.020.839 Rp 310.294.062
Pajak 28% Rp 76.004.320 Rp 79.508.330 Rp 82.602.523 Rp 85.125.835 Rp 86.882.337
Laba Bersih Rp 195.439.680 Rp 204.449.990 Rp 212.406.487 Rp 218.895.004 Rp 223.411.725
Depresiasi Rp 18.500.000 Rp 18.500.000 Rp 18.500.000 Rp 18.500.000 Rp 18.500.000
AKO Rp 213.939.680 Rp 222.949.990 Rp 230.906.487 Rp 237.395.004 Rp 241.911.725
Rp 347.101.750
Rp 589.013.475
DF 20% 0,8333 0,6944 0,5787 0,4823 0,4019
PV Kas bersih Rp 178.275.935 Rp 154.816.473 Rp 133.625.584 Rp 114.495.610 Rp 236.724.515
Keterangan :
Aliran Kas Terminal
a. Pengembalian Modal Kerja Rp 27.101.750
b. Taksiran Aktiva Tetap tahun ke 5 :
- Tanah Rp 110.000.000
- Gedung Rp 150.000.000
- Peralatan Rp 3.000.000
- Mesin Rp 40.000.000
- Kendaraan Rp 17.000.000
Arus Kas Terminal Rp 347.101.750
0 1 2 3 4 5
- Rp 452.601.750 Rp 213.939.680 Rp 222.949.990 Rp 230.906.487 Rp 237.395.004 Rp 241.911.725
Investasi awal AKO I AKO II AKO III AKO IV AKO V
Rp 347.101.750
Nilai Terminal
Rp 589.013.475
Rp 213.939.680 x 0,8333 = Rp 178.275.935 20%
Rp 222.949.990 x 0,6944 = Rp 154.816.473 20%
Rp 230.906.487 x 0,5787 = Rp 133.625.584 20%
Rp 237.395.004 x 0,4823 = Rp 114.495.610 20%
Rp 589.013.475 x 0,4019 = Rp 236.724.515 20%
NPV = Rp 365.336.368
d. Kelayakan investasi
Rp 5.712.050
Rp 230.906.487
Setelah di taksir aliran kas ”seumur investasi”, maka langkah terakhir SKP Aspek
Keuangan adalah menilai layak tidaknya investasi tersebut dengan :
1) Discounted Payback Period
Metode payback period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu
(periode) pengembalian investasi suatu poyek atau usaha. Perhitungan PP untuk usaha
kami yaitu :
Investasi Rp 452.601.750
Kas Bersih Tahun 1 Rp 213.939.680
Rp 38.662.070
Kas Bersih Tahun 2 Rp 222.949.990
Belum Cukup Rp 15.712.080
Kas Bersih Tahun 3 Rp 230.906.487
Kelebihan Rp 215.194.407
PP tahun 3 = X 12 bulan = 0,82 atau 24 hari atau 1 bulan.
Maka PP adalah 2 tahun 1 bulan.
2) Net Preset value (NPV)
Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan
antara PV kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital outlays)
selama umur investasi. Perhitungan NPV untuk usaha kami yaitu :
Total PV kas bersih = Rp 817.938.118
Total PV investasi = Rp 452.601.750
NPV = Rp 365.336.368 (positif)
Berdasarkan penilaian dengan PP dan NPV tersebut, dapat disimpulkan usaha ini
layak untuk dijalankan.
4. ASPEK TEKNIS/OPERASI
Penilaian kelayakan terhadap aspek ini juga penting untuk dilakukan sebelum usaha
dijalankan. Adapun tujuan dilakukannya analisis ini adalah:
1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat untuk usaha.
2. Agar perusahaan dapat menentukan lay-out yang sesuai dengan proses produksi
yang dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi.
3. Agar perusahaan dapat menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan
produksi.
4. Agar perusahaan dapar menentukan persediaan yang paling baik untuk dijalankan
sesuai dengan bidang ini.
5. Agar perusahaan dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang
dan dimasa yang akan datang.
Penentuan Lokasi Usaha
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
a. Jarak dengan pasar.
b. Bahan baku.
c. Tersedianya tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan
d. Terdapat fasilitas pengangkutan, (paling tidak adanya jalan raya).
e. Tersedianya sarana dan prasarana
f. Sikap masyarakat sekitar.
Pertimbangan lainnya adalah,
a. Biaya investasi.
b. Prospek perkembangan harga.
c. Kemungkinan untuk perluasan lokasi.
d. Terdapat fasilitas penunjang.
e. Pajak dan peraturan daerah setempat.
Sehingga dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dapat memberikan
manfaat, baik manfaat finansial maupun non-finansial, antara lain:
1. Pelayanan kepada konsumen yang lebih memuaskan.
2. Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan.
3. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku.
4. Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha.
5. Memiliki nilai atau harga ekonomis di masa yang akan datang.
6. Meminimalkan terjadinya konflik, terutama dengan masyarakat dan pemerintahan
setempat.
Lay Out
Lay-out merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas
yang dapat menentukan efisiensi produksi/operasi.
Dengan lay-out akan diperoleh keuntungan sebagai berikut:
1. Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktifitas dan pemeliharaan.
2. Pemakaian ruangan yang efisien.
3. Mengurangi biaya produksi maupun investasi.
4. Aliran material menjadi lancar.
5. Biaya pengangkutan material dan barang jadi yang rendah
6. Kebutuhan persediaan yang rendah
7. Memberikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang baik.
Analisis untuk lay-out adalah process oriented, yaitu berdasarkan proses produksi.
Rumah depan digunakan sebagai rumah pribadi
Gudang bahan baku digunakan untuk menyimpan bahan baku yang akan diolah
Dapur umum digunakan sebagai dapur pabrik dan dapur pribadi
Gudang bahan baku setengah jadi digunakan untuk menyimpan bahan baku setengah
jadi, seperti pisang, coklat, kelapa dan lain- lain
Ruang pembentukan roti digunakan untuk pembentukan roti
Ruang proving atau fermentasi digunakan untuk ruang pengembangan roti
Ruang oven digunakan untuk pengovenan roti
Ruang finishing digunakan untuk pembelahan, pendinginan dan pembungkusan atau
packing roti
Ruang genset digunakan untuk menggerakkan mesin pembungkus atau packing
Showroom sebagai tempat memamerkan produk yang dihasilkan dan menjual
produk
Ruang stock produk jadi digunakan sebagai tempat penyimpanan roti yang akan
didistribusikan
Mushola digunakan untuk tempat beribadah
Teknologi yang Digunakan
Yang menjadi perhatian untuk pemilihan teknologi adalah seberapa jauh derajat
mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang dikerjakan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah:
1. Ketepatan teknologi dengan bahan baku.
2. Keberhasilan teknologi di tempat lain.
3. Pertimbangan teknologi lanjutan.
4. Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan.
5. Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan pengembangan.
5. ASPEK MANAJEMEN / ORGANISASI
Tujuan dari aspek ini adalah menetukan srtuktur organisasi yaitu dengan menetukan
seluruh tugas, hubungan antar tugas, batas wewenang, dan tanggungjawab untuk
menjalankan masing-masing tugas tersebut. Dalam bisnis sweet bakery hanya
membutuhkan struktur organisasi yang sederhana karena perusahaan ini belum
beroperasi dalam skala besar. Struktur sederhana tidak rumit, kompleksitas rendah,
sedikit formalisasi dan mempunyai wewenang yang disentralisasi pada seseorang,
cepat, fleksibel, dan membutuhkan sedikit biaya untuk pemeliharaannya. Lapisan
struktur tidak rumit, pertanggungjawabannya mudah dan ketidakpastian minimum.
6. ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan menginginkan dampak positif yaitu
keuntungan atau laba yang tinggi. Dampak tersebut akan dirasakan oleh berbagai pihak,
baik bagi pengusaha, pemerintah maupun masyarakat luas sekitarnya.
Dampak yang kemungkinan akan timbul tidak jauh berbeda dengan dampak yang telah
terjadi pada Melaty Kurnia Aji karena usaha yang kami rencanakan memang usaha
yang sejenis dengan Melaty Kurnia Aji
Dampak yang akan timbul antara lain :
a. Ekonomi
Dari aspek ekonomi untuk pemilik yaitu dapat meningkatkan pendapatan.
Sedangkan untuk masyarakat luas yaitu:
Dapat membuka kesempatan kerja sekaligus dapat mengurangi pengangguran,
sebab usaha yang baru didirikan pasti membutuhkan tenaga kerja.
Dengan dibukanya usaha kami, akan memungkinkan untuk tersedianya sarana
dan prasarana bagi masyarakat seperti jalan raya.
Tersedianya jumlah dan ragam produk di masyarakat sehingga masyarakat
banyak pilihan untuk produk yang diinginkan
Selain itu juga dapat meningkatkan perekonomian pemerintah, dengan
pembayaran pajak dari hasil usaha yang kami rencanakan.
b. Sosial
Dampak sosial yang mungkin terjadi karena adanya usaha kami, yaitu dapat
memotivasi masyarakat sekitar untuk melakukan usaha. Baik dengan usaha yang
sama maupun usaha-usaha lain sehingga masyarakat sekitar akan menjadi lebih
kreatif dan tetap produktif. Hal ini akan membuat daerah sekitar akan menjadi
berkembang dan lebih maju.
7. ASPEK AMDAL
Dampak yang timbul dari suatu proses produksi dalam suatu kegiatan usaha sangat
penting untuk diperhatikan sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Maka dalam
usaha sweet bakery ini dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan
yang akan timbul baik dampak sekarang maupun yang akan datang. Studi ini disamping
untuk mengetahui dampak yang akan timbul juga mencarikan jalan keluar untuk
mengatasi dampak tersebut.
Dengan adanya operasi dari bisnis sweet bakery maka komponen lingkungan hidup
secara otomatis akan berubah meskipun hanya sedikit. Berikut ini dampak negatif yang
mungkin akan timbul jika tidak dilakukan studi amdal secara baik dan benar:
1. Terhadap air
Salah satu limbah dari produksi sweet bakery adalah limbah cair yaitu air sisa
pembuangan dari proses pencucian alat dan bahan penolong. Apabila dibuang secara
sembarangan akan mengakibatkan air menjadi berubah warna, bau, dan berubah
rasa.
Penyelesaiannya antara lain dengan memasang filter / saringan air sehingga air yang
keluar dari pembuangan sudah bersih dan sehat. Selain itu, dapat dibuat pula saluran
pembuangan yang teratur ke daerah tertentu sehingga tidak mengganggu aktivitas
masyarakat.
2. Terhadap manusia
Dampak yang terjadi terhadap manusia adalah sebagai berikut:
Berubahnya budaya dan perilaku masyarakat di sekitar lokasi
Rusaknya adat istiadat masyarakat setempat
Penyelesaiannya dengan cara menyaring budaya yang masuk dalam kawasan
industri.
PENUTUP
Dari hasil studi kelayakan bisnis yang telah kami lakukan, kami dapat mengambil
kesimpulan bahwa usaha yang kami rencanakan mempunyai prospek yang bagus untuk
dilaksanakan. Dengan melihat hasil pengamatan pada Melaty Kurnia Aji dan
membandingkan dengan usaha yang kami rencanakan, Melaty Kurnia Aji dapat menambah
informasi bagi kami untuk mendirikan usaha yang kami rencanakan.
Dengan berdasarkan perhitungan periode pengembalian, kami dapat mengetahui bahwa
jika kami menjalankan usaha CV. S2FI, investasi kami akan kembali setelah 2 tahun, 1 bulan
dan NPVnya menunjukkan nilai yang positif. Oleh karena itu, kami mengambil kesimpulan
bahwa usaha yang kami rencanakan layak untuk dilaksanakan dengan memperhatikan