BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Dalam dunia kesehatan banyak sekali masalah- masalah yang terjadi diantaranya adalah gangguan makan :kegemukan (obesitas), bagi seseorang yang memiliki berat badan lebih atau diatas ukuran normal pastilah hal tersebut sangat mengganggu baik itu dalam segi penampilan ataupun dalam melaksanakan aktvitas sehari- hari. Akan tetapi tidak sedikit juga yang merasa baik- baik saja dan menganggap wajar dengan keadaan dirinya, mereka senantiasa mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan, iutergantung masing-masing individu tentunya. Kegemukan bisa terjadi karena faktor keturunan tapi juga ada yang di dapat dari individu itu sendiri karena gaya yang diterapkan dan mengkonsumsi makanan yang berlebihan.Kegemukan dapat diatasi jika individu menyadari akan gaya hidup sehat, mampu mengatur porsi makanan (diet) yang sesuai. Dalam segi penampilan obesitas merupakan masalah yang penting untuk diatasi.Kegemukan atau obesitas dapat mengurangi rasa percaya diri pada seseorang,merasa dirinya tidak memiliki kelebihan dibandingkan orang lain. B. Tujuan Tujuan dalam menyusun makalah ini diantaranya ialah : KeperawatanAnak | AskepPadaAnakObesitas 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IPENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Dalam dunia kesehatan banyak sekali masalah-masalah yang terjadi
diantaranya adalah gangguan makan :kegemukan (obesitas), bagi seseorang yang
memiliki berat badan lebih atau diatas ukuran normal pastilah hal tersebut sangat
mengganggu baik itu dalam segi penampilan ataupun dalam melaksanakan
aktvitas sehari-hari. Akan tetapi tidak sedikit juga yang merasa baik-baik saja dan
menganggap wajar dengan keadaan dirinya, mereka senantiasa mensyukuri
nikmat yang diberikan oleh Tuhan, iutergantung masing-masing individu
tentunya. Kegemukan bisa terjadi karena faktor keturunan tapi juga ada yang di
dapat dari individu itu sendiri karena gaya yang diterapkan dan mengkonsumsi
makanan yang berlebihan.Kegemukan dapat diatasi jika individu menyadari akan
gaya hidup sehat, mampu mengatur porsi makanan (diet) yang sesuai. Dalam segi
penampilan obesitas merupakan masalah yang penting untuk diatasi.Kegemukan
atau obesitas dapat mengurangi rasa percaya diri pada seseorang,merasa dirinya
tidak memiliki kelebihan dibandingkan orang lain.
B. Tujuan
Tujuan dalam menyusun makalah ini diantaranya ialah :
1. TujuanUmum
Untuk mengetahui laporan pendahuluan obesitas pada anak
2. TujuanKhusus
- Mengetahui definisi obesitas pada anak
- Mengetahui tanda dan gejala obesitas pada anak
- Mengetahui patofisiologis obesitas pada anak
- Mengetahui manifestasi klinik obesitas pada anak
- Mengetahui komplikasi obesitas pada anak
- Mengetahui penatalaksanaan obesitas pada anak
- Melatih mahasiswa dalam menyusun askep
KeperawatanAnak | AskepPadaAnakObesitas 1
C. Manfaat
1. Diharapkan mahasiswa mendapatkan manfaat dari adanya makalah ini
diantaranya :
- Mahasiswa akan semakin terlatih menyusun askep.
- Mahasiswa memahami obesitas pada anak
- Mahasiswa akan semakin faham tentang gangguan obesitas pada anak
KeperawatanAnak | AskepPadaAnakObesitas 2
BAB IIPEMBAHASAN
A. Definisi
Kegemukan didefinisikan sebagai kelebihan akumulasi lemak tubuh sedikitnya 20 %
dari berat rata-rata untuk usia, jenis kelamin dan tinggi badan. Prognosis umum untuk
peningkatan dan mempertahankan penurunan berat badan buruk. Namun keinginan
untuk pola hidup lebih sehat dan penurunan factor resiko sehubungan dengan
ancaman penyakit terhadap hidup memotivasi beberapa orang mengikuti diet dan
program penurunan berat badan.
a) Obesitas atau kegemukan diartikan sebagai penimbunan jaringan lemak tubuh secara
berlebihan. (ViviJuhanita S.Gizi.Net)
b) Obesitas adalah keadaan patologis dengan terdapatnya penimbunan lemak yang
berlebihan daripada yang diperlukan untuk fungsi tubuh. (Arief Mansjoer, dkk)
B. Etiologi
Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori yang lebih banyak dari
yang diperlukan oleh tubuh / pemasukan makan yang berlebihan ke dalam tubuh.
Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih
belum jelas. Terjadinya obesitas melibatkan beberapa factor:
1. Masukan energi yang melebihi dari kebutuhan tubuh
a. Pada Bayi
- Bayi yang minum susu botol yang selalu dipaksakan oleh ibunya, bahwa
setiap kali minum harus habis.
- Kebiasaan untuk memberikan minuman / atau makanan setiap kali menangis.
- Pemberian makanan tambahan tinggi kalori pada usia yang terlalu dini.
- Jenis susu yang diberikan osmolaritasnya tinggi (terlalu kental, terlalu manis,
kalorinya tinggi), sehingga bayi selalu haus / minta minum.
b. Faktor Psikis
Apa yang ada di dalam pikiran sesorang bisa mempengaruhi kebiasaan
makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan
makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif.
Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang
KeperawatanAnak | AskepPadaAnakObesitas 3
menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang
kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial.
Ada dua pola makan abnormal yaitu: makan dalam jumlah yang sangat banyak
(binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari). Kedua
polamakan ini biasanya dipicu oleh stress dan kekecewaan. Binge mirip dengan
bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah yang sangat banyak,
bedanya pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang
telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada
sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari
dan diikuti dengan makan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari.
c. Gaya hidup masa kini
Kecenderungan anak-anak sekarang suka makanan “fast food” yang berkalori
tinggi seperti : Hamburger, Pizza, Ayam goreng dengan kentang goreng, ice
cream, aneka makan mie, dll.
2. Penggunaan kalori yang kurang
Berkurangnnya pemakaian energi dapat terjadi pada anak yang kurang aktivitas
fisiknya, seharian nonton TV, dll. Lebih-lebih kalau nonton TV sambil tidak berhenti
makan, maka cenderungan menjadi obesitas akan menjadi besar.
3. Faktor lingkungan
Gen merupakan factor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi
lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini
termasuk perilaku / pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali
seseorang makan serta bagaimana aktifitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat
mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktifitasnya.
4. Faktor kesehatan
Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya:
- Sindroma yang diwariskan, contohnya: sindroma cushing, sindroma prader-willi
- Hormonal
KeperawatanAnak | AskepPadaAnakObesitas 4
Kelenjar pituitary dan fungsi hipotalamus.Penyebab yang jarang dari obesitas adalah fungsi hipotalamus yang abnormal. Sehingga
terjadi hiperfagia (nafsu makan yang berlebihan) karena gangguan pada pusat kenyang di
otak.
- Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan seperti :
lesi-lesi hipotalamus, hipofisis, dan lesi otak yang lain.
5. Factor perkembangan
Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan
bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama
yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak bisa memiliki sel lemak sampai lima kali
lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel
lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan
dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.
6. Aktivitas fisik
Kurang aktifitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari
meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang
yang tidak aktif memerlukan sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi
makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktifitas fisik yang seimbang, akan mengalami
obesitas.
Untuk terjadinya obesitas tidak hanya tergantung dari berbagai macam penyebab yang
telah disebutkan di atas, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor predisposisi lainnya
misalnya :
1. Herediter (faktor keturunan)
Kecenderungan menjadi gemuk pada keluarga tertentu. Kalau salah satu orang
tuanya obesitas, maka anaknya mempunyai resiko 40% menjadi obesitas, sedangkan
kalau kedua orang tuanya obesitas, maka resiko menjadi 80%.
2. Suku / Bangsa
Pada suku / bangsa tertentu kadang-kadang terlihat banyak anggotanya yang
menderita obesitas.
3. Pandangan masyarakat yang salah, yaitu bayi yang sehat adalah yang bayi yang
gemuk.
4. Anak cacat, anak aktifitasnya kurang karena problem fisik/ cara mengasuh.
5. Umur orang tua yang sudah lanjut baru punya anak, anak tunggal, anak “mahal”, anak
dari orang tua tunggal, dll.
KeperawatanAnak | AskepPadaAnakObesitas 5
6. Meningkatnya keadaan social ekonomi seseorang.
Orang tua yang dulunya berasal dari keluarga yang kurang mampu, maka mereka
cenderung memberikan makanan sebanyak-banyaknya pada anak-anaknya. Atau
keluarga yang migrasi dari Negara berkembang ke Negara yang maju atau kaya.
7. Obat-obatan
Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan
penambahan berat badan.
C. Patofisiologi
Terjadinya obesitas menurut jumlah sel lemak, adalah sebagai berikut :
1. Jumlah sel lemak normal, tetapi terjadi hipertrofi / pembesaran.
2. Jumlah sel lemak meningkat / hiperplasi dan juga terjadi hipertrofi.
Penambahan dan pembesaran jumlah sel lemak paling cepat pada masa anak-anak dan
mencapai puncaknya pada masa meningkat dewasa. Setelah masa dewasa tidak akan
terjadi penambahan jumlah sel, tetapi hanya terjadi pembesaran sel. Obesitas yang terjadi
pada masa anak selain hiperplasi juga terjadi hipertrofi. Sedangkan obesitas yang terjadi
setelah masa dewasa pada umumnya hanya terjadi hipertrofi pada sel lemak.
Obesitas pada anak terjadi kalau intake kalori berlebihan, terutama pada tahun
pertama kehidupan. Rangsangan untuk meningkatkan jumlah sel terus berlanjut sampai
dewasa, setelah itu terjadi pembesaran sel saja. Sehingga kalau terjadi penurunan berat
badan setelah masa dewasa, bukan karena jumlah sel lemaknya yang berkurang tetapi
besarnya sel yang berkurang.
Disamping itu, pada penderita obesitas juga menjadi resisten terhadap hormone
insulin, sehingga kadar insulin dalam peredaran darah akan meningkat. Insulin berfungsi
untuk menurunkan lipolisis dan meningkatkan pembentukan jaringan lemak.
KeperawatanAnak | AskepPadaAnakObesitas 6
PATHWAYS
Masukan energi Penggunaan Faktor kesehatan Faktor predisposisiyang melebihi kalori yang dan lingkungan
dari kebutuhan kurang danTubuh Faktor
perkembangan
Pembesaran dan penambahan jumlah sel
lemak
Obesitas
Pemasukan Berat badan meningkat Penimbunan lemakmakanan yang berlebihan diberlebihan ke bawah diafragmadalam tubuh dan di dalam