Top Banner
Tugas Obat Tradisional Tanaman yang Berpotensi sebagai Antihiperlipidemia Oleh : 1. Randi Hermawan (08121006005) 2. Dino Haryono (081210060) 3. Indra Wijaya (081210060) 4. Ria Rizki Carlita (081110060) 5. Septi Buana Sari (081110060) 1. Rosella ( Hibiscus Sabdariffa L.) Kandungan Kimia : Asam polivenol, flavonoid, beta sitosterol, pektin, niasin, antosianin, asam hidroksitrik, asam hibiscus. Farmakologi : Ekstrak H. sabdariffa baik menggunakan air dan etanol keduanya mampu menurunkan kadar LDL-C, VLDL-C, trigliserida, kolesterol total, dan peroksidasi lipid, dan mampu meningkatkan kadar HDL-C. Sebagai tambahan, ekstrak tersebut juga dapat mengurangi pembentukan sel busa (foam cell), menghambat migrasi sel otot polos, dan mencegah klasifikasi pembuluh darah. Penjelasan yang paling mungkin mengenai kemampuan menurunkan kadar LDL-C adalah dengan menghambat sintesis triasilgliserol atau dengan efek hipolipidemik lainnya melalui aktivitas antioksidan melawan oksidasi LDL-C. Beberapa senyawa yang diperkirakan memiliki efek ini adalah antosianin dan turunan flavonoid. efek hipokolesterolemik pada H. sabdariffa terutama dipengaruhi oleh
7

Obat Tradisional

Feb 17, 2016

Download

Documents

Gita Zha

Obat traditional merupakan obat yang bisa berpotensi untuk dikembang sebagai fitofarmaka
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Obat Tradisional

Tugas Obat TradisionalTanaman yang Berpotensi sebagai Antihiperlipidemia

Oleh :

1. Randi Hermawan (08121006005)

2. Dino Haryono (081210060)

3. Indra Wijaya (081210060)

4. Ria Rizki Carlita (081110060)

5. Septi Buana Sari (081110060)

1. Rosella ( Hibiscus Sabdariffa L.)

Kandungan Kimia :

Asam polivenol, flavonoid, beta sitosterol, pektin, niasin, antosianin, asam

hidroksitrik, asam hibiscus.

Farmakologi :

Ekstrak H. sabdariffa baik menggunakan air dan etanol keduanya mampu

menurunkan kadar LDL-C, VLDL-C, trigliserida, kolesterol total, dan peroksidasi lipid, dan

mampu meningkatkan kadar HDL-C. Sebagai tambahan, ekstrak tersebut juga dapat

mengurangi pembentukan sel busa (foam cell), menghambat migrasi sel otot polos, dan

mencegah klasifikasi pembuluh darah. Penjelasan yang paling mungkin mengenai

kemampuan menurunkan kadar LDL-C adalah dengan menghambat sintesis triasilgliserol

atau dengan efek hipolipidemik lainnya melalui aktivitas antioksidan melawan oksidasi

LDL-C.

Beberapa senyawa yang diperkirakan memiliki efek ini adalah antosianin dan turunan

flavonoid. efek hipokolesterolemik pada H. sabdariffa terutama dipengaruhi oleh pektin dan

antosianin. Pektin merupakan serat yang dapat bertindak sebagai absorban di dalam saluran

cerna. Kemudian asam empedu yang berada di salurna cerna dicegah untuk diabsorpsi usus

dan tidak kembali ke hepar melalui siklus enterohepatik. Sehingga hepar akan memproduksi

kembali asam empedu yang akan menggunakan kolesterol. Senyawa yang berperan untuk

meningkatkan kadar HDL-C adalah antosianin. Selama berada dalam sirkulasi darah, HDL-

C akan membantu transfer kolesterol yang berlebihan dari sel perifer ke dalam hepar untuk

reaksi katabolisme melalui jalur yang dinamakan reverse cholesterol transport.

(Sumber : EFFECTIVITY OF ROSELLE EXTRACT (Hibiscus Sabdariffa L.) AS A TREATMENT FOR HYPERLIPIDEMIA, Nurul Hidayah Chairunnisa, Faculty of Medicine, Lampung University)

Page 2: Obat Tradisional

2. Seledri (Apium graveolens L)

Kandungan Kimia :

Flavonoid, saponin, tannin 1%, minyak atsiri 0,033%, flavo-glukosida (apiin), apigenin,

kolin, lipase, asparagin, zat pahit, vitamin (A, B, dan C). Setiap 100 g herba seledri mengandung

air sebanyak 93 ml, protein 0,9 g, lemak 0,1 g, karbohidrat 4 g, serat 0,9 g, kalsium 50 mg, besi 1

mg, fosfor 40 mg, yodium 150 mg, kalium 400 mg, magnesium 85 mg, vitamin A 130 IU,

vitamin C 15 mg, riboflavin 0,05 mg, tiamin 0,03 mg, dan nikotinamid 0,4 mg. Akar

mengandung asparagin, manit, zat pati, lendir, minyak atsiri, pentosan, glutamin, dan tirosin. Biji

mengandung apiin, minyak menguap, apigenin, dan alkaloid. Apigenin berkhasiat hipotensif.

Farmakologi :

Dari hasil penelitian aktivitas ekstrak etanol seledri (Apium graveolens L.) yang

berasal dari daerah Bandung Barat terhadap kolesterol total, trigliserida, LDL-kolesterol, dan

HDL-kolesterol pada tikus menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba seledri (Apium

graveolens L.) pada dosis 25 mg/200 g bobot badan dan 50 mg/200 g bobot badan tikus dapat

menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL-kolesterol plasma secara signifikan

dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (a = 0,01) sedangkan terhadap kadar HDL-

kolesterol plasma mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok

kontrol negatif (a = 0,01) yang ditunjukkan oleh dosis 50mg/200g bobot badan.

( Sumber: AKTIVITAS ANTIHIPERLIPIDEMIA EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI (Apium graveolens L.) DARI DAERAH BANDUNG BARAT, UNIVERSITAS PADJAJARAN)

3. Biji Pinang (Arecae Catechu Semen)

Kandungan Kimia :

Arekolin, arekaidin, arekain, arekolidin,

guvasin, guvakolin, isoguvasin,nikotin,

glusid, tanin: katekin

Farmakologi :Ekstrak pinang menunjukkan aktivitas penghambatan yang kuat terhadap esterase kolesterol

pankreas (pCEase) secara in vitro, dimana pada penelitian sebelumnya menunjukkan efek penurunan

Page 3: Obat Tradisional

penyerapan kolesterol ester diet. Uji dilakukan pada tikus jantan, yang diberi pakan diet bebas

kolesterol (1% b/b) dengan atau tanpa suplemen ekstrak pinang dosis 5% b/b. Hasil menunjukkan,

pada tikus yang mendapatkan suplemen ekstrak pinang, secara bermakna terjadi penurunan kolesterol

plasma sebesar 25%, tetapi tidak ada perubahan pada konsentrasi trigliserida plasma. Ekstrak pinang

juga secara bermakna menurunkan aktivitas pCEase usus kecil sebesar 39,1% dibandingkan

kelompok kontrol. Mengenai kegiatan ACAT hati dan usus, hanya aktivitas enzim usus yang menurun

secara bermakna. Kolesterol yang diserap dan muncul dalam darah setelah dosis oral kolesterol bebas

[1,2 (n)-3H] secara bermakna lebih rendah pada tikus yang mendapatkan suplemen ekstrak pinang.

Hasil ini menunjukkan bahwa penghambatan ACAT usus dan mungkin pCEase dapat memfasilitasi

efisiensi metabolisme dari ekstrak pinang dalam penyerapan kolesterol bebas usus.

(Sumber : Acuan Sediaan Herbal Volume Kelima , BPOM RI).

4. Daun Teh ( Camelliae Sinensitis Folium )

Kandungan Kimia :

Alkaloid purin (metil santin): kafein, teobromin, teofilin; Saponin triterpen: aglikon

baringtogenol C, R1-baringenol; Katekin: epikatekin, epigalokatekin, epigalokatekin galat,

teaflavin, tearubigen; Flavonoid: kuersetin, kaemferol, mirisetin; Derivat asam kafeat: asam

klorogenat dan teogalin; Minyak atsiri: linalool, 2-metil-hepta-2-en-6-on, á-ionon dan â-

ionon.

Farmakologi :

Pemberian sari seduhan daun teh hijau dosis 10 kali dosis manusia (0,54 g/ 200 gBB)

pada tikus putih jantan yang diberi kuning telur (1,25 g/200 gBB/ hari) dan sukrosa (1,25 g /

200 gBB / hari), selama 8 minggu memperlihatkan efek penurunan kadar kolesterol total,

kolesterol LDL, trigliserida dan berat badan yang bermakna dibandingkan dengan kontrol

perlakuan (p<0,05), namun tidak menunjukkan perbedaan kadar kolesterol HDL yang

bermakna.Uji Klinik: Pada penelitian tersamar ganda selama 12 minggu, ekstrak daun teh

yang mengandung teaflavin dapat menurunkan kolesterol total serum, dan LDL-C, pada

Page 4: Obat Tradisional

penderita hipokolesterolemia ringan sampai sedang. Sebanyak 220 relawan secara acak

menerima 1 kapsul ekstrak daun teh (mengandung 75 mg teaflavin, 150 mg katekin dan 150

mg polifenol) secara oral setiap hari atau plasebo. Hasil menunjukkan, ekstrak daun teh yang

mengandung teaflavin dapat menurunkan kolesterol total serum dan LDL-C berturut-turut

sebesar 11,3% (p=0,01) dan 16,4% (p=0,01)

(Sumber : Acuan Sediaan Herbal Volume Kelima , BPOM RI).

5. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb )

Kandungan Kimia :

Protein, pati, zat warna kuning kurkuminoid dan minyak atsiri. Kandungan kimia

minyak atsirinya antara lain feladren, kamfer, turmerol, tolilmetilkarbinol, arkurkurmen,

zingiberan, kuzerenon, β-tumeron dan xanthirizol (kandungan tertinggi 40%). Komposisi

kimia dari rimpang temulawak adalah protein pati sebesar 29-30%, kurkumin 1-2%, minyak

atsirinya antara 6-10% .

Farmakologi :

Menurunkan serum kolesterol total dan kolesterol LDL serta menaikkan HDL

kolesterol. Tanaman temulawak mengandung kurkumin 1 - 2% dan minyak atsiri sebanyak

5% (Mursito, 2002). Penelitian Goel et al (2007) menunjukkan bahwa kurkumin memiliki

efek hipokolesterolemik dengan cara menurunkan serum kolesterol total dan kolesterol LDL

serta menaikkan HDL kolesterol. Pelarut yang digunakan untuk menyari kandungan

kurkumin di dalam temulawak adalah etanol. Hal ini telah diteliti oleh Paryanto dan Srijanto

(2006) bahwa kurkumin larut dalam etanol, dimethylsulfoxide, dan aseton. Berdasarkan sifat

kepolarannya, kurkumin dapat larut baik pada pelarut etanol.

6. Daun Jati Belanda (Guazina Ulmifolia)

Kandungan kimia:

Tanin, friedelin 3 β –Ol, musilago, farnesol, katekin, asam kaurenat, sitosterol,

friedelin, sterol, karbohidrat, saponin, triterpen, prekosen I, prosianidin B-2, prosianidin B-5,

kariofilen, alkaloid, karotenoid

Farmakologi:

Friedelin 3 β –Ol melapisi dinding usus halus sehingga ketika makanan melewati usus

halus, lemak yang terkandung di dalamnya tidak dapat tidak dapat diserap oleh permukaan

usus. Hal ini akan mengurangi penimbunan lemak tubuh. Ketika kita beraktivitas atau

berolahraga, lemak yang telah ada di dalam tubuh akan dirombak menjadi energi untuk

Page 5: Obat Tradisional

memenuhi kebutuhan kita sehingga lemak tubuh kita akan berkurang dan berat badan kita

menjadi ideal.

7. Asam Jawa (Tamarindus Indica)

Kandungan kimia :

Vit B3, geranial, limonen, peptin, leusin, phenylalanin, pipecolic acid, citric acid,

serine, tartaric acid, α-alanin, iovitexin, isoorietin, saponin, tanin, flavonoid.

Farmakologi:

Saponin, flavonoid, dan tanin dapat meningkatkan degradasi atau peluruhan lemak

melalui suatu peningkatan metabolisme dalam tubuh sehingga terjadi proses pembakaran

timbunan lemak. Pemecahan lemak akan dikatalisis oleh enzim lipase. Ekstrak inilah yang

bersifat sebagai aktivvator enzim untuk mendegradasi lemak.