Top Banner

of 40

Nutrisi Rabu

Jul 06, 2018

Download

Documents

bayoesunaryo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    1/40

    TERAPI NUTRISIPADA PASIEN

    KRITIS

    Oleh :

    dr P R A D O P O, Sp.B

     Bagian bedah RSUD PACITAN

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    2/40

    BAB I

    PENDAHUUAN

      Penderita kritis adalah penderita yang

    mengalami berbagai kegawatan yang harus

    ditangani segera.Penanganan penderita

    kritis mencakup berbagai aspek kebutuhantermasuk didalamnya gizi/ nutrisi,

    memberantas infeksi, memperbaiki

    hemodinamik dlsb. Disini akan kami bahas

    khusus yang berkaitan dengan problemnutrisi.

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    3/40

    TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL 

    Mempertahankan kebutuhan nutrisi   Metode pemberian Pemberian Nutrisi Parenteral

      Nutrisi parenteral parsial, pemberian sebagian kebutuhan nutrisi

    melalui intravena. ebagian kebutuhan nutrisi harian pasien masih

    dapat di penuhi melalui enteral. !airan yang biasanya digunakan

    dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam amino

      Nutrisi parenteral total, pemberian nutrisi melalui "alur intravena

    ketika kebutuhan nutrisi sepenuhnya harus dipenuhi melalui

    cairan infus. !airan yang dapat digunakan adalah cairan yang

    mengandung karbohidrat seperti #riofusin $%&&&, cairan yang

    mengandung asam amino seperti Pan'min (, dan cairan yang

    mengandung lemak seperti )ntralipid  *okasi pemberian nutrisi secara parenteral melalui vena sentral

    dapat melalui vena antikubital pada vena basilika sefalika, vena

    subklavia, vena "ugularis interna dan eksterna, dan vena

    femoralis. Nutrisi parenteral melalui perifer dapat dilakukan pada

    sebagian vena di daerah tangan dan kaki

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    4/40

    PROSEDUR PERAWATAN ATETERPEMBERIAN  NUTRISI  PARENTERAL

      +elaskan prosedur pada pasien

      !uci tangan

      (unakan cara aseptik dalam perawatan kateter

      (anti balutan tiap - - "am

      (anti set infus maksimal 0 - "am

      (anti posisi pemasangan infus maksimal 1 0 - "am 2perifer3

      Perhatikan tanda phlebitis, inflamasi, dan thrombosis

      +angan gunakan untuk pengambilan sampel darah dan pemberian obat

      *akukan pemantauan selama pemberian nutrisi parenteral, antara lain4

    Pemeriksaan laboratorium seperti 56N, kreatinin, gula darah,

    elektrolit dan faal hepar

    #imbang berat badan pasien Periksa reduksi urine

    7bservasi "umlah cairan yang masuk dan keluar

    !airan "angan di gantuk lebih dari - "am

    Pemberian asam amino harus bersamaan dengan karbohidrat dengan

    harapan kalori yang di butuhkan akan di penuhi karbohidrat

      !uci tangan setelah prosedur dilakukan

    http://kapukpkusolo.blogspot.com/2011/04/pemberian-nutrisi-parenteral.htmlhttp://kapukpkusolo.blogspot.com/2011/04/pemberian-nutrisi-parenteral.htmlhttp://kapukpkusolo.blogspot.com/2011/04/pemberian-nutrisi-parenteral.htmlhttp://kapukpkusolo.blogspot.com/2011/04/pemberian-nutrisi-parenteral.htmlhttp://kapukpkusolo.blogspot.com/2011/04/pemberian-nutrisi-parenteral.htmlhttp://kapukpkusolo.blogspot.com/2011/04/pemberian-nutrisi-parenteral.htmlhttp://kapukpkusolo.blogspot.com/2011/04/pemberian-nutrisi-parenteral.htmlhttp://kapukpkusolo.blogspot.com/2011/04/pemberian-nutrisi-parenteral.html

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    5/40

    KEBUTUHAN NUTRISI PADA KONDISI NOR!A  Penderita kritis adalah penderita yang mengalami berbagai kegawatan

    yang harus ditangani segera.Penanganan penderita kritis mencakupberbagai aspek kebutuhan termasuk didalamnya gizi/ nutrisi, memberantas

    infeksi, memperbaiki hemodinamik dlsb. Disini akan kami bahas khusus

    yang berkaitan dengan problem nutrisi.

      1. Memperkirakan kebutuhan kalori

      8umus TEE " BEE # A$ # S$

     

    #$$ : total energy e0penditure  5$$ : basal energy e0penditure

      '; : activity factor

      ; : stress factor

      8umus empirik4 1&1< kkal/kg55/hari

      BEE berdasarkan persamaan Harris Benedict

      *akilaki

      5$$ : ==,-> ? 2%1,>< 0 55 dlm kg3 ? 2 0 usia dlm

    tahun3

      Aanita

      5$$ : =

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    6/40

    !" MEMPERIRAAN EBUTU#AN PROTEIN 

    Usia Asam amino

    (g/kgBB/hari)

     Neonatus prematur 3.0Bayi 0 – 1 tahun 2.5

    Anak 2 – 13 tahun 1.5 – 2.0

    Remaja 1.0 – 1.5Dewasa 0.8 – 1.0

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    7/40

    $" MEMPERIRAANEBUTU#AN LEMA   Cebutuhan lemak : & dari total kebutuhan

    kalori

      *emak tidak "enuh 4 lemak "enuh : 4 %

      Composisi 4 monounsaturated  ;' dan lemakesensial

      Nutrisi parenteral 4 lemak sebagai sumberasam lemak esensial dan kalori 2gliserol3

      Dosis 4 % 1 g/kg55/hari  #idak diberikan bila kadar trigliserida darah E

    -&& mg/dl

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    8/40

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    9/40

    %" MEMPERIRAAN EBUTU#AN &ITAMIN DAN MINERAL'" MEMPERIRAAN EBUTU#AN (AIRAN 

    Usia (tahun) Kebutuhan cairan

    (ml/kgBB/hari)

    Dewasa muda akti 1! – 30 "0

    #ran$ dewasa rata%rata 25 – 55 35

    &asien 'e(ih tua 55 – !5 30

    )anu'a * !5 25

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    10/40

    BAB II

    KEBUTUHAN NUTRISI PADA KASUS PENDERITA

     KEBUTUHAN KHUSUS

      ecara keseluruhan, respon fisiologis terhadap trauma merupakan peningkatan

    proses biokimia dan metabolik normal, sehingga biasanya ter"adi peningkatankebutuhan nutrisi yang cukup besar. 5ila tidak mendapat dukungan nutrisi yang

    adekuat, pasien akan banyak kehilangan berat badan dan ter"adi komplikasi

    yang seringkali fatal. #u"uan utama terapi dukungan nutrisi adalah men"aga

    agar penurunan berat badan seminimal mungkin dengan harapan dapat

    mencegah komplikasi dan mengurangi morbiditas maupun mortalitas.

      Kebutuhan nutrisi dan energi

      Cebutuhan energi / kalori total sehari dapat dihitung dari pen"umlahan

    kebutuhan kalori basal 25M83, faktor stress, aktivitas fisik dan spesific dynamic

    action 2D'3.

      CC : CC5 ? ; ? '; ? D'

      CC : Cebutuhan kalori total

      CC5 : Cebutuhan kalori basal

      ; : ;aktor stress

      '; : 'ktivitas fisik

      D' : Spesific dynamic action

      Cebutuhan kalori basal didapat dengan penghitungan 5M8 berdasarkan

    persamaan Farris5enedict.

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    11/40

    $AKTOR STRESS DINIAI BERDASARKAN PENIAIAN STATUS %I&I DANSTATUS !ETABOIK. UNTUK !E!UDAHKAN, $AKTOR STRESS

    DIKATE%ORIKAN DAA! :  Dera"at stress ringan %&1&

      Dera"at stress sedang 1%

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    12/40

    PROTEIN 

      Pada trauma ter"adi katabolisme protein

    yang relatif konstan yaitu %&& dari

    keluaran energi. Masukan protein untuk

    orang sehat 2&,% g/kg55/hr3 tidakmencukupi kebutuhan pasien yang

    mengalami trauma oleh karena adanya

    peningkatan protein turnover. Cebutuhan

    protein bagi pasien dengan trauma bila tidakterdapat gangguan gin"al dan hati adalah

    %,

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    13/40

    LEMA 

      *emak berfungsi sebagai sumber energi.

    5erbagai penelitian menun"ukkan bahwa

    pemberian emulsi lemak sebesar 1&-& dari

    kalori total merupakan "umlah yang optimal.6ntuk mencegah ter"adinya defisiensi asam

    lemak esensial, perlu diberikan asam lemak

    esensial sebanyak - dari kalori total

    sehari.

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    14/40

    ARBO#IDRAT 

      Carbohidrat "uga berfungsi sebagai

    sumber energi. 5anyaknya

    karbohidrat yang diberikan adalah

    kebutuhan kalori total dikurangi

    yang berasal dari lemak. Pada pasien

    dengan trauma, karbohidrat

    merupakan -& dari kalori totalsehari.

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    15/40

    (AIRAN DAN ELETROLIT 

      Cebutuhan cairan adalah I %

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    16/40

    &ITAMIN DAN TRA(E ELEMEN 

      7leh karena ter"adi peningkatan

    metabolisme, maka kebutuhan vitamn 5

    meningkat. Cebutuhan tiamin dan niasin

    berkaitan dengan masukan kalori. Padatrauma, ter"adi peningkatan ekskresi seng

    2zinc3 yang dianggap berasal dari katabolisme

    di "aringan otot. Ceadaan ini dapat

    menyebabkan ter"adinya defisiensi seng,

    sehingga pasien trauma perlu mendapatkan

    suplementasi trace elemen ini.

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    17/40

    STRESS !ETABOIK KHUSUS

      6ntuk dapat melakukan peran dan fungsinya dalam

    tubuh, zatzat gizi mengalami proses metabolismesecara bertahap yaitu 4

      Pencernaan (digestion

      Penyerapan (absorption

     

    Perubahan (degradation  penggunaan oleh organ / sel (utilisation

      pengeluaran zat sisa (e!cretion

      Masingmasing tahap metabolisme dilakukan oleh

    organorgan yang berbeda, seperti tahap pencernaan

    dan penyerapan dilakukan oleh organ saluran cerna.

    Perubahan terutama dilakukan oleh hatiH penggunaan

    oleh semua organH pengeluaran zat sisa terutama oleh

    gin"al dan saluran cerna bagian bawah.

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    18/40

      A" )an**uan Or*an Saluran (erna  ;ungsi utama saluran cerna adalah pencernaan dan penyerapan dengan

    mensekresi enzimenzim spesifik untuk masingmasing zat gizi. aluran cerna

    bagian atas terutama mengabsorpsi zatzat gizi utamaH sedangkan salurancerna bagian bawah terutama mengabsorpsi air, mineral dan beberapa vitamin.

     B" )an**uan pada #ati  Fati merupakan organ yang penting pada proses degradasi zatzat gizi karena

    merupakan organ utama yang akan memetabolisme zatzat gizi dan mensekresi

    enzim yang berperan dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak sertabertanggung "awab terhadap & metabolisme basal. Fati mensintesis

    beberapa protein plasma yang penting dan garam empedu serta berperan

    dalam detoksikasi.

      (angguan penyekit hati dapat dikelompokkan men"adi

      Penyakit hati akut seperti pada hepatitis virus

      Penyakit hati kronis seperti pada sirosis hati

     (" )an**uan pada )in+al  (in"al merupakan organ ekskresi yang paling besar dan "uga sebagai organ

    pengatur keseimbangan cairan tubuh. (angguan pada gin"al akan menyebabkan

    gangguan pada ekskresi sisasisa hasil metabolisme terutama metabolisme

    protein serta gangguan cairan dan elektrolit.

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    19/40

    BAB III

    TERAPI NUTRISI ENTERA

      euntun*an nutrisi enteral dibandin*,an parenteral

      5ersifat fisiologis

      Nutrisi enteral bersifat fisiologis, sebab makanan masuk ke dalam tubuh melalui saluran cerna yang

    normal, sehingga fungsi dan struktur alat cerna tetap dipertahankan. ebaliknya, nutrisi parenteral total

    dapat menyebabkan atrofi mukosa usus halus dan pankreas terutama pada pemberian yang lama karena

    makanan masuk ke dalam hati melampaui alat cerna 2by pass dari luar ke dalam hati3.

      *ebih efektif 

      Nutrisi enteral lebih efektif. )ni terbukti dengan kenaikan berat badan yang cepat dan keseimbangan N

    yang cepat men"adi positif. elain itu, peningkatan imunitas tubuh akan cepat ditemukan pada

    pemberian nutrisi enteral.

      Complikasi kurang

      Complikasi nutrisi enteral "auh lebih rendah bila dibandingkan nutrisi parenteral. Nutrisi parenteral selainmembutuhkan pemantauan yang ketat, komplikasikomplkasi berupa sepsis, trombosis, hematom,

    pneumothoraks serta gangguan metabolik berupa hipoglikemi atau hiperglikemi tak "arang ditemukan.

      Calori tinggi mudah dicapai

      Dengan nutrisi enteral kebutuhan kalori tinggi lebih dari 1&&& kkal/hari dapat dengan mudah dipenuhi

    yang dengan parenteral amat sulit mencapainya tanpa komplikasi dan pengawasan yang ketat. Calori

    tinggi ini diperlukan pada penderita dengan hipermetabolik seperti sepsis, trauma ganda, atau luka

    bakar. elain itu, pemberian kalori tinggi dengan nutrisi parenteral sering menimbulkan perlemakan hati

    yang tidak di"umpai pada nutrisi enteral.

      #ekniknya mudah

      Pemasangan sonde lambung dapat dengan mudah dilakukan oleh setiap dokter maupun perawat tanpa

    persyaratan sterilitas yang ketat. edangkan pemberian parenteral harus diberikan melalui vena besar

    yang letaknya profundal dengan sterilitas tinggi. )tupun hanya dapat dilakukan oleh dokter yang terlatih.

      5iaya murah

      8atarata nutrisi enteral lebih murah %&& kali dari nutrisi parenteral.

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    20/40

    S-ARAT.S-ARAT NUTRISI ENTERAL'.!E!IIKI KEPADATAN KAORI TN%%I

      Carena nutrisi enteral harus diberikan melalui sonde kecil, maka ia harus berbentuk cair

    agar mudah melalui sonde. 'gar dalam bentuk cair ini nutrisi enteral tetap memiliki kalori

    yang cukup, maka ia harus memiliki kepadatan kalori tinggi. ehingga, dengan volume

    yang tidak terlalu besar, "umlah kalori sudah dapat tercapai. Cepadatan kalori yang idealadalah % kkal/ml cairan.

    (.KANDUN%AN NUTRISIN)A SEI!BAN%

      'rtinya, dalam "umlah minimal untuk kebutuhan sehari 2&&& kkal3 harus sudah

    mengandung semua komponen nutrisi esensial seperti protein, asam amino, lemak,

    vitamin, elektrolit dan elemenelemen lain sesuai dengan "umlah kebutuhan.

    *.!E!IIKI OS!OARITAS )AN% SA!A DEN%AN OS!OARITAS CAIRAN TUBUH

      uatu nutrisi enteral yang memiliki osmolaritas yang tinggi mudah menimbulkan diaresebab cairan tubuh akan ditarik masuk ke dalam lumen usus. 7leh karena itu, osmolaritas

    yang ideal adalah 1

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    21/40

    PROSEDUR TENI PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL / DIET SONDE 

     

    Pemilihan sonde  ebelum tahun %B&an sonde yang tersedia umumnya

    terbuat dari polietilen, PJ! atau lateks. Cekurangan dari

    sondesonde ini selain diameternya besar, sonde mudah

    men"adi kaku setelah zat pelemasnya habis 2setelah -

    "am pemakaian3, "uga tidak tahan terhadap pengaruhcairan lambung maupun duodenum. onde yang men"adi

    kaku akan sangat mengganggu penderita karena selain

    terasa tidak enak "uga dapat menimbulkan erosi atau

    perlukaan saluran napas atau saluran cerna.

      aat ini sondesonde yang dipakai untuk nutrisi enteralterbuat dari silikon atau poliuretan yang selain

    diameternya kecil 2,< mm3, kelemasan dan

    kelenturannya bertahan lama serta tahan terhadap

    pengaruh cairan lambung dan cairan duodenum.

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    22/40

    TEKNIK PE!BERIAN NUTRISI ENTERA  #eknik pemberian secara tetes merupakan yang paling

    aman. Pola lama yang memberikan scara bolus

    mengandung banyak komplikasi berupa muntah,

    regurgitasi sampai aspirasi ke dalam paru, terutama

    pada penderita yang kesadarannya menurun atau pada

    penderita yang berbaring. (una mengurangi komplikasi

    komplikasi di atas, sebaiknya penderita diposisikan

    setengah duduk selama pemberian nutrisi enteral.

      6ntuk men"aga ketepatan dan ketetapan tetes cairan

    nutrisi enteral dapat digunakan portable pump. (una

    men"aga toleransi penerimaan usus, kadar cairan nutrisienteral sebaiknya dinaikkan secara bertahap. Dimulai

    dengan pengenceran K pada hari pertama, kemudian

    pengenceran /1 pada hari kedua dan takaran penuh

    pada hari ketiga dan seterusnya, sambil mengawasi dan

    mengevaluasi keluhan maupun ge"alage"ala yangtimbul.

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    23/40

    KEBUTUHAN KAORI

      Cebutuhan metabolisme basal dapat dihitung

    dengan indeks 587!', sebagai berikut 4  5M8 : )ndeks stress 2tinggi badan @ %&&3 0 &

      )ndeks stress 4 @ paska bedah ? %& 5M8

      fraktur multipel ?

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    24/40

    PE!ANTAUAN

      Cema"uan atau kemunduran keadaan umum

    penderita dievaluasi setiap harinya termasuk

    keseimbangan cairan dan elektrolitnya bila ada

    fasilitas. Pengukuran berat badan atau lingkar

    lengan atas 2**'3 setiap minggu merupakanparameter yang ob"ektif.

      elain itu, pemeriksaan laboratorium sangat

    diperlukan, antara lain 4

      a. Darah 4 Fb, Fmt, leukosit

      b. erum 4 glukosa, ureum, protein total,

    albumin total

      c. Jolume dan urin rutin

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    25/40

    INDIASI PEMBERIAN NUTRISI ENTERALINDIKASI BEDAH, )AKNI PASCA BEDAH :

      mulut

      esofagus

      lambung

      saluran empedu

      kolon

    Indi-ai n/n bedah :  anoreksia

      depresi berat

      trauma kepala / otak

     

    luka bakar yang luas  sepsis

      penderita kanker

      malabsorpsi / maldigesti

      fistula

      penderita dengan kebutuhan kalori ekstrim

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    26/40

    ONTRANDIASI PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL

      muntahmuntah

      ileus

      perdarahan gastrointestinal yang akut

      peritonitis  atoni paska bedah

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    27/40

    OMPLIASI NUTRISI ENTERAL

      Complikasi mekanik

     

    Complikasi mekanik berhubungan dengan sondenya sendiriyang dapat mengalami dislokasi atau penyumbatan.

      Complikasi kimiawi

      Fal ini berhubungan dengan osmolaritas serta komposisi

    kimiawi cairan nutrisi enteral yang terlalu tinggi. 8asa

    mual sampai muntah dan kram perut atau diare merupakange"ala yang menon"ol.

      Complikasi bakteriologik

      Contaminasi dengan bakteri gram negatif pada waktu

    penyediaan nutrisi enteral atau kantong plastiknya dapat

    menimbulkan syok septik.  Complikasi metabolik

      Dehidrasi hipertonik dapat ter"adi bila komposisi nutrisi

    enteralnya memilki osmolaritas yang tinggi. Pemberian

    kadar secara bertahap dapat mengurangi komplikasi ini.

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    28/40

    BAB I0

    TERAPI NUTRISI PARENTERA

      Nutrisi parenteral adalah pemberian nutrien melalui

    pembuluh darah vena. !ara pemberian dapat melalui

    vena perifer 2nutrist parenteral perifer3 atau vena

    sentral 2nutrisi parenteral total3.

     

    ondisi.,ondisi 0an* membutu1,an nutrisi parenteral  ileus obstruksi

      peritonitis

      fistula enterokutan

      sindrom malabsorpsi berat

      vomitus

      diare berat

      malnutrisi protein atau proteinkalori

      keganasan

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    29/40

    INDIASI NUTRISI PARENTERAL

      ;ungsi saluran cerna terganggu 2tidak

    mampu mencerna atau menyerap

    makanan3

     

    NP7 E 1< hari  uplemen terhadap nutrisi enteral

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    30/40

    ONTRAINDIASI NUTRISI PARENTERAL  Nutrisi parenteral tidak boleh diberikan pada

    krisis hemodinamik seperti keadaan syok

    atau dehidrasi yang belum teratasi

     

    Pende,atan yang digunakan pada pemberiannutrisi parenteral adalah % Tepat 2 3Waspada

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    31/40

    TEPAT PASIEN

      etiap pasien yang tidak cukup atau tidak

    mendapat intake oral seharusnya segera

    mendapat nutrisi parenteral 2NP$3. Dosis NP$

    total harus diberikan lebih lambat 2mulai hari

    ketiga3 karena beban metabolismenya besar.

    Fal ini berlaku pada pasien trauma, sepsis,

    paska bedah ekstensif, preeklampsia,

    eklampsi, dsb.

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    32/40

    TEPAT INDIKASI

      Capan sebaiknya NP$ dapat diberikan Capan tidak

    diberikan Capan dipilih NP$ total dan kapan dipilih

    NP$ parsial

      Dosis NP$ parsial dapat diberikan sangat dini, yaitu -

    "am setelah trauma atau krisis kegawatan dapatdiatasi. Periode - "am ini adalah masa ebb"phase,

    masa stabilisasi dimana kadar stres hormon masih

    tinggi. elsel resisten insulin dan kadar gula

    meningkat. Makin berat kondisi pasien, makin lambat

    NP$ total dapat dimulai. ebelum keadaan tenangtercapai, NP$ total hanya akan menambah stres bagi

    tubuh pasien. ;ase tenang ini ditandai dengan

    menurunnya kadar kortisol, katekolamin dan

    glukagon.

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    33/40

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    34/40

    TEPAT DOSIS

      uebbeman 2%B3 menemukan pada pasien trauma berat dan

    sepsis yang mengalami katabolisme, resting energy e!penditure 

    berkisar %&&& kkal/m/hari. )ni setara dengan %>&& kkal pada

    pasien >& kg dengan luas tubuh %,>1 m atau kirakira <

    kkal/hari. 'gar imbang N tidak terlalu negatif, minimal diberikan

    & kkal/kg/hari. Dosis yang tepat harus diukur. Dosis kemudiandapat ditingkatkan bertahap dengan memperhatikan perubahan

    kadar gula darah, keadaan umum pasien, pemeriksaan kadar

    kalium dan natrium.

      6ntuk menghindari hiperglikemi, peningkatan glukosa

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    35/40

    2ASPADA E$EK SA!PIN%

      5erbeda dengan orang sehat yang dapat

    mengatur keseimbangan makan dan

    kebutuhannya sendiri, pasien dengan

    bantuan nutrisi khusus terpaksa menerima

    semua yang diberikan. +ika pilihan atau dosis

    tidak tepat, atau cara memberikan keliru,

    penyulit yang timbul akan menyebabkan

    morbiditas bahkan kematian.

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    36/40

    PEN)UIT )AN% SERIN% DI3U!PAI ADAAH

    HIPER%IKE!I

      Fiperglikemi umumnya ter"adi "ika pola

    Ostart low, go slow tidak diikuti. Celainan

    ini dapat disertai hyperosmolar state dan

    diuresis osmotik. Pada kasus yang ekstrim

    dapat ter"adi koma.

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    37/40

    TRO!BO$EBITIS KARENA IRITASI !UDAH DIIKUTI

    RADAN%

      7smolaritas plasma 1&& m7sm. Makin tinggiosmolaritas, makin mudah ter"adi tromboflebitis,

    bahkan tromboemboli. Jena perifer dapat menerima

    sampai B&& m7sm. 6ntuk cairan E B&&%&&& m7sm

    "ika perlu lebih dari < hari, seharusnya digunakan

    vena sentral 2vena cava, subclavia, "ugularis3 dimanadarah mengalir secara cepat sehingga kecepatan

    tetesan cairan NP$ yang pekat tidak sempat merusak

    vena. !airan B&&%&&& m7sm untuk "angka pendek 1<

    hari masih dapat diberikan lewat vena tangan tapi

    "angan memberikan lewat vena kaki. Jena kaki mudah

    mengalami deep vein thrombosis dan tromboemboli.

    7smolaritas dapat dikurangi dengan mencampur

    cairan menggunakan infus set bercabang.

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    38/40

    OMPLIASI PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL

      Complikasi teknis berkaitan dengan

    pemasangan kateter seperti pneumothoraks,

    emboli udara

     

    Complikasi infeksi ditandai oleh demamseperti pada flebitis, infeksi pada tempat

    pemasangan

      Complikasi metabolik berkaitan dengan

    gangguan keseimbangan glukosa 2hiper /hipo3, elektrolit 2hipokalemia, hiperkalemia3

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    39/40

  • 8/16/2019 Nutrisi Rabu

    40/40

    D A $ T A R P U S T A K A

      %3 5ayu samekto , Pemberian nutrisi penderita sepsis,

    5inarupa 'ksara, +akarta4 %BB