Top Banner
NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WICJK KARYA HAMKA SKRIPSI Oleh ARLIS TRINANDI EL KARIMI NPM. 215. 01. 07. 1. 135 UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Agustus 2020
17

NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …

Oct 21, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …

NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL

VAN DER WICJK KARYA HAMKA

SKRIPSI

Oleh

ARLIS TRINANDI EL KARIMI

NPM. 215. 01. 07. 1. 135

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Agustus 2020

Page 2: NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …

ABSTRAK

Karimi, Arlis Trinandi El. 2020. Nilai Tradisi Batipuh dalam Novel Tenggelamnya Kapal

Van Der Wicjk Karya Hamka. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Malang.

Pembimbing I: Dr. Moh. Badrih M. Pd. Pembimbing II: Elva Riezky Maharany, S.

Pd. , M. Pd

Kata-Kata Kunci: Novel, Nilai Tradisi Batipuh, Kepercayaan, Pendidikan, Kekerabatan.

Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck merupakan novel yang di dalamnya

mengisahkan persoalan adat yang sudah berlaku di Minangkabau dan perbedaan latar

belakang sosial yang menghalangi hubungan cinta sepasang kekasih hingga berakhir dengan

kematian.

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengemukakan

nilai-nilai tradisi batipuh yang ada dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk karya

Hamka. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)

mendeskripsikan nilai tradisi kepercayaan dalam novel tenggelamnya kapal van der wick

karya hamka (2) mendeskripsikan nilai tradisi pendidikan dalam novel tenggelamnya kapal

van der wick karya hamka (3) mendeskripsikan nilai tradisi kekerabatan dalam novel

tenggelamnya kapal van der wick karya hamka.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian ini

berupa kalimat kata, kalimat, dan dialog pengarang yang menggambarkan bentuk nilai tradisi

yang ada di Batipuh dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk karya Hamka. Teknik

pengumpulan data penelitian ini adalah membaca dengan seksama novel Tenggelamnya

Kapal Van Der Wicjk karya Hamka. Kemudian data tersebut dipadukan dengan kajian

pustaka berupa teori-teori yang sesuai dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang

dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa langkah, yakni sebagai berikut: (1)

Membaca novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka, (2) Menyiapkan lembar

pengumpulan data, (3) Mencari dan mengelompokkan bagian-bagian dari cerita novel

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka sesuai dengan indikator, (4) Memberikan

kode pada setiap kelompok data sesuai dengan rumusan, dan (5) Menyeleksi kembali setiap

data yang sudah sesuai dengan data penelitian. Pengecekan data penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan teknik ketekunan dan kecukupan referensi.

Hasil penelitian ini menunjukkan nilai tradisi di Batipuh yang ada dalam novel

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka terdiri dari, (1) nilai tradisi kepercayaan

yang terdiri dari kepercayaan organik, kepercayaan kontrak, menunjukkan bahwa masyarakat

Madura adalah masyarakat yang keras, tegas, berpendirian teguh, bertanggung jawab, dan

pekerja keras. Nilai budaya yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan manusia lain

yakni: (1) saling dan kepercayaan relasional, (2) nilai tradisi pendidikan yang terdiri dari nilai

religius, nilai moral, nilai sosial, dan nilai budaya, dan (3) nilai tradisi kekerabatan yang

terdiri dari matrilineal dan patrilineal. Dengan adanya nilai-nilai yang terkandung dalam

novel tenggelamnya kapal van der wijck, penulis ingin menyampaikan agar pembaca dapat

melakukan penelitian serupa dengan objek yang berbeda, agar penelitian mengenai nilai

tradisi di Batipuh yang ada dalam novel dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi para

pembaca.

Page 3: NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bagian pendahuluan penelitian ini berisi(1) latar belakang, (2) fokus

penelitian, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) penegasan istilah

1.1 Latar Belakang

Menurut Sugihastuti (2007:23) “karya sastra merupakan media yang

digunakan oleh pengarang untuk menyampaikan gagasan-gagasan dan

pengalamannya. ”Sebagai media, peran karya sastra sebagai media untuk

menghubungkan pikiran-pikiran pengarang untuk disampaikan kepada

pembaca. Selain itu, karya sastra juga dapat merefleksikan pandangan

pengarang terhadap berbagai masalah yang diamati di lingkungannya. Realitas

sosial yang dihadirkan melalui teks kepada pembaca merupakan gambaran

tentang berbagai fenomena sosial yang pernah terjadi di masyarakat dan

dihadirkan kembali oleh pengarang dalam bentuk dan cara yang berbeda.

Selain itu, karya sastra dapat menghibur, menambah, pengetahuan dan

memperkaya wawasan pembacanya dengan cara yang unik, yaitu

menuliskannya dalam bentuk naratif. Sehingga pesan yang disampaikan

kepada pembaca tanpa berkesan menggurui.

Suatu karya sastra dibangun oleh unsur-unsur yang membentuknya.

Unsur tersebut saling mengisi dan berkaitan sehingga membentuk satu

kesatuan yang utuh dalam sebuah karya sastra. Secara garis besar unsur-unsur

karya sastra dibagi menjadi dua bagian, yaitu unsur-unsur

Page 4: NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …

luar (ekstrinsik) dan unsur-unsur dalam(intrinsik). Unsur unsur ekstrinsik

adalah segala macam unsur yang berada diluar suatu karya sastra yang ikut

memengaruhi kehadiran karya sastra tersebut, misalnya faktor sosial ekonomi,

faktor kebudayaan, faktor sosio-politik, keagamaan dan tata nilai yang dianut

masyarakat. Unsur-unsur dalam intrinsik adalah unsur-unsur yang membentuk

karya sastra tersebut seperti tema, alur, tokoh, dan sudut pandang.

Nilai intrinsik dalam sastra meliputi tema, amanat, karakter/ perwatakan,

konflik, setting/ latar,plot/ alur, simbol dan sudut pandang. Tema atau ide

pokok merupakan sesuatu yang menjadi pokok masalah atau pokok pikiran

dari pengarang yang ditampilkan dalam karya sastranya, amanat adalah pesan

dan kesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karya sastra. Amanat

dapat memberikan tambahan pengetahuan, pendidikan atau sesuatu yang

bermakna dalam hidup dimana dapat memberikan kepuasan, dan kekayaan

batin terhadap kehidupan, tokoh dalam cerita, karakter dapat berupa manusia,

tumbuhan maupun benda, konflik adalah pergumulan yang dialami oleh

karakter dalam cerita dan. Konflik ini merupakan inti dari sebuah karya sastra

yang pada akhirnya membentuk plot, setting atau keterangan tempat, waktu

dan suasana cerita, jalan cerita dari awal sampai selesai. Alur adalah rangkaian

cerita yang disusun secara runtut, alur cerita biasanya dibangun oleh

perkenalan, pertikaian, klimaks, peleraian, dan akhir cerita. Alur cerita bisa

maju maupun mundur maju artinya cerita dimulai dari cerita waktu dulu ke

cerita waktu sekarang, sedangkan alur mundur adalah kebalikannya. Simbol

Page 5: NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …

digunakan untuk mewakili sesuatu yang abstrak dan sudut pandang yang

dipilih penulis untuk menyampaikan ceritanya.

Sastra yang dapat difahami dengan mudah oleh orang lain adalah sastra

yang terdapat dalam berbagai bentuk karya sastra. Nilai sastra yang terdapat

dalam karya salah satunya adalah nilai sastra yang terdapat dalam novel.

Novel merupakan salah satu karya sastra pada umumnya didalam novel

terkandung nilai karya sastra yang dapat dijadikan contoh positif, yaitu nilai

moral, sosial, religius, budaya, pendidikan, etika, estetika, politik, patriotik,

psikologi, ekonomi dan historia. Dapat disimpulakan bahwa nilai sastra dalam

novel memiliki nilai yang sangat erat dengan kehidupan nyata karena dengan

membaca novel maka secara tidak langsung telah memahami bagaimana nilai

sastra yang terkandung didalamnya.

Nilai tradisi dalam novel merupakan nilai-nilai budaya yang terkandung

didalam alur cerita novel. Nilai budaya adalah lapisan pertama dari

kebudayaan yang ideal dan adat. Nilai budaya berupa ide-ide yang

mengonsepsikan hal-hal yang paling bernilai dalam tantanan kehidupan

masyarakat. Suatu sistem nilai budaya terdiri atas konsepsi-konsepsi yang

hidup dan tumbuh dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat dan

berkaitan erat dengan hal-hal yang mereka anggap amat bernilai dan hidup.

Oleh karena itu, suatu sistem nilai budaya biasanyaberfungsi sebagai pedoman

tertinggi bagi kelakuan manusia yang tingkatnya lebih konkrit, seperti aturan-

aturan khusus, hukum, dan norma-norma, semuanya juga berpedoman kepada

sistem nilai budaya itu. (Sitanggang, 1996:3)

Page 6: NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …

4

Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk menggunakan tradisi

kekerabatan matrilineal. Sistem kekerabatan masyarakat Minangkabau dalam

novel digambarkan dengan jelas mulai awal penceritaan yang diceritakan

dengan latar belakang ayah Zainuddin yang tidak mempunyai saudara

perempuan dan mengakibatkan tidak dapat menguasi hak waris dari garis

ibunya. Dalam adat tersebut, ia disebut sebagai “anak pisang” yang

merupakan hasil dari pernikahan yang berlainan suku.

Nilai kepercayaan dalam novel yang berjudul Tenggelamnya Kapal Van

Der Wicjk yaitu memiliki kepercayaan adat. Kepercayaan adat tersebut

dilakukan secara turun temurun yang hampir tidak sejalan dengan kepercayaan

pada tuhan. Perkawinan satu suku dan pembagian warisan yang terdapat

dalam penggalan cerita menunjukan kepercayaan adat Minangkabau jauh dari

nilai kepercayaan agama yang diceritakan tokoh utama.

Nilai Pendidikan yang terdapat dalam novel Tenggelamnya Kapal Van

Der Wicjk adalah nilai Pendidikan Agama. Hal ini ditunjukan dengan tokoh

tidak taat terhadap kedisiplinan saja melainkan dengan agama yang ditunjukan

dengan cerita ibadah tokoh yang dimaksud. Unsur utama nilai Pendidikan

Agama (religius) dalam karakter tokoh tersebut yaitu, aqidah dan akhlaq.

Nilai tradisi dan budaya yang terdapat dalam Novel Tenggelamnya Kapal

Van Der Wicjk Karya Hamka megikuti tradisi dan budaya masyarakat Minang

Sumatra Barat. Minangkabau merupakan nama suku bangsa yang bisa

dikatakan mendiami hampir seluruh provinsi Sumatra barat. Dialog budaya

dalam cerita Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, ada kisah pertautan budaya

Page 7: NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …

5

Bugis Makasar dan budaya Minangkabau, meskipun dalam cerita lebih kental

mengangkat budaya Minangkabau. Perbedaan budaya kadang kala

menimbulkan konflik cinta, kisah cinta yang sebelumnya sangat terjalin kuat

bisa saja hancur karena perbedaan budaya. Kisah cinta tersebut terjadi

tepatnya di Kecamatan Batipuh.

Dalam novel ini, Hamka menyatakan ketidaksetujuan terhadap beberapa

tradisi dalam adat Minang, terutama mengenai diskriminasi terhadap orang

keturunan campuran yang dilakukan oleh masyarakat pada saat itu.

Tinjauan pustaka berfungsi untuk memberikan pemaparan tentang

penelitian dan analisis sebelumnya yang telah dilakukan oleh peneliti. Selain

itu juga untuk mengetahui keaslian suatu penelitian. Tinjauan pustaka dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

Peneliti menggunakan referensi dari penelitian terdahulu yang terkait

dengan tradisi yang ada dalam adat masyarakat Minangkabau seperti salah

satunya yaitu sistem kekeluargaan dalam Islam yang memfokuskan

membahas tentang aspek bentuk tradisi yang ada di lingkungan masyarakat

Minangkabau. Oleh karena itu yang menjadi rumusan permasalahan pada

penelitian ini adalah bagaimana nilai tradisi kepercayaan, pendidikan, dan

kekerabatan yang ada di Minangkabau dan penulis memilih menanalisis dari

novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk karena berlatar tempat di Batipuh

Minangkabau.

Dari hasil pencarian, memang tidak ditemukan topik yang sama dengan

topik yang diangkat penulis saat ini. Namun ada beberapa judul skripsi yang

Page 8: NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …

6

memiliki tema yang tidak jauh berbeda yaitu sistem kekerabatan dan bentuk

budaya dalam suatu masyarakat.

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian yang sudah diungkapkan di atas, maka

dapat dikemukakan fokus penelitian umum yakni,

1. Bagaimanakah nilai tradisi kepercayaan dalam novel Tenggelamnya Kapal

Van Der Wick Karya Hamka?

2. Bagaimanakah nilai tradisi pendidikan dalam novel Tenggelamnya Kapal

Van Der Wick Karya Hamka?

3. Bagaimanakah nilai tradisi kekerabatan dalam novel Tenggelamnya Kapal

Van Der Wick Karya Hamka?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Mendeskripsikan nilai tradisi kepercayaan dalam novel Tenggelamnya

Kapal Van Der Wick Karya Hamka

2. Mendeskripsikan nilai tradisi pendidikan dalam novel Tenggelamnya

Kapal Van Der Wick Karya Hamka

3. Mendeskripsikan nilai tradisi kekerabatan dalam novel Tenggelamnya

Kapal Van Der Wick Karya Hamka

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu (1) manfaat teoritis, dan (2)

manfaat praktis. Manfaat teoritis yaitu manfaat penelitian bagi kontribusi ilmu

Page 9: NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …

7

pengetahuan, khususnya dalam bidang ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia.

Sedangkan manfaat praktis adalah manfaat penelitian bagi beberapa pihak

agar dapat dimanfaatkan secara praktis. Adapun manfaat yang didapatkan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini, manfaat teoritis dan hasil penelitian

ini adalah sebagai sumbangan pengetahuan bagi pembaca tentang cara

mengkaji naskah novel dengan menggunakan pendekatan objektif.

Terutama dalam memberikan gambaran bagaimana etnis dan budaya

pada daerah-daerah yang masih sangat kuat dan kental dalam suku

budayanya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

1. Guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam

menanamkan nilai tradisi pada peserta didiknya.

2. Siswa, siswa dapat mengambil inti cerita pada novel, mencari

kekurangan dan kelebihannya pada resensi novel. Kemudian dalam

implikasi pembelajarannya siswa dapat berlatih membuat karya-

karya dan mampu mengapresiasikannya.

3. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah

pengetahuan mengenai apresiasi karya sastra dan memahami nilai

tradisi yang terdapat dalam naskah novel.

Page 10: NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …

8

4. Peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat menjadi

perbandingan, khususnya penelitian mengenai nilai tradisi yang

terdapat dalam naskah novel.

1.5 Penegasan Istilah

Pada bagian ini ditegaskan beberapa istilah yang perlu ditegaskan

pengertian atau definisinya. Penegasan istilah sama dengan definisi

operasional. Berikut ini istilah-istilah yang perlu ditegaskan kembali adalah:

1. Nilai merupakan sifat yang melekat pada sesuatu(sistem kepercayaan)

yang telah berhubungan dengan subjek yang memberi arti(manusia yang

meyakini).

2. Tradisi adalah sebuah kebiasaan di masyarakat yang terjadi secara turun

temurun dan berangsur dengan waktu yang cukup lama.

3. Pendidikan adalah suatu proses pengubahan cara berfikir atau tingkah laku

dengan cara pengajaran, penyuluhan dan latihan (Nata, 1997: 4).

4. Kebudayaan adalah keseluruhan aktivitas manusia, termasuk pengetahuan,

kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan

lain.

Page 11: NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …

9

Page 12: NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini akan dipaparkan beberapa hal, diantaranya: (1) simpulan dari

hasil penelitian, dan (2) saran dari hasil penelitian ini.

5.1 Simpulan

Setelah melakukan penelitian tentang nilai tradisi Batipuh dalam novel

Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk karya Hamka, terdapat 68 data yang

ditemukan dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjkyang memuat

tentang masalah nilai tradisi. Masalah nilai tradisi yang muncul diantaranya ,

(1) nilai tradisi kepercayaan, (2) nilai tradisi pendidikan, dan (3) nilai tradisi

kekerabatan.

5.1.1 Nilai Tradisi Kepercayaan

Kepercayaan merupakan suatu timbal balik sebuah keyakinan niat dan

perilaku orang lain. Hubungan timbal balik ini digambarkan bahwa ketika

seseorang melihat orang lain berperilaku dengan cara yang menyiratkan

adanya suatu kepercayaan maka seseorang akan lebih memanivestasikan

untuk membalas dengan percaya pada mereka lebih.

Nilai pendidikan tradisi, dibagi menjadi tiga jenis yaitu, kepercayaan

organik (organic trust), kepercayaan kontrak (contractual trust), dan

kepercayaan relasional (relational trust).

Page 13: NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …

5.1.2 Nilai Tradisi Pendidikan

Pendidikan pada hakikatnya, merupakan sebuah upaya untuk membantu

para peserta didik untuk menyadari nilai-nilai yang dimilikinya, dan berupaya

memfasilitasi mereka agar bisa terbuka wawasan dan perasaannya, untuk

memiliki dan meyakinisebuah nilai yang lebih hakiki, lebih tahan lama, dan

merupakan suatu kebenaran yang dihormati sertaa diyakini secara sahih

sebagai manusia yang beradab (Setiadi, 2006: 114). Nilai-nilai pendidikan

dalam novel dibagi menjadi 4, yaitu nilai pendidikan religius nilai pendidikan

moralnilai pendidikan sosial nilai pendidikan budaya

5.1.3 Nilai Tradisi Kekerabatan

Hubungan sebuah kekerabatan merupakan salah satu prinsip yang

mendasar untuk mengelompokkan setiap orang ke dalam kelompok sosial,

peran, kategori, dan sebuah silsilah. Hubungan keluarga bisa dihadirkan

secara nyata (ibu, saudara, kakek) atau secara abstrak menurut tingkatan

kekerabatan. Sebuah hubungan dapat memiliki syarat relatif, seperti halnya

ayah adalah seseorang yang memiliki anak, atau mewakili secara absolut

seperti perbedaan status antara seorang ibu dengan wanita tanpa seorang

anak. Tingkatan sebuah kekerabatan tidak selalu identik dengan pewarisan

maupun seleksi legal. Banyak kode etik yang menganggap jika ikatan dalam

kekerabatan menciptakan sebuah kewajiban di antara orang-orang terkait

yang lebih kuat daripada dengan orang asing, seperti halnya bakti anak.

Page 14: NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …

5.2 Saran

Setelah dilakukan penelitian ini, yang dituangkan ke dalam bentuk skripsi,

maka pada akhir penulisan ini kami sebagai penulis ingin memaparkan

beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan agar lebih

baik kedepannya. Saran-saran sebagai berikut:

a. Bagi Sekolah

Masalah nilai-nilai tradisi yang terjadi dalam novel Tenggelamnya

Kapal Van Der Wicjk bisa dijadikan sebagai bahan suatu pengajaran bagi

siswa dan menambah pengetahuan serta wawasan yang baru bagi para

siswa mengenai masalah-masalah adat serta kebudayaan yang terjadi di

masyarakat Minangkabau. Dengan adanya masalah adat yang terdapat

dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk karya Hamka, maka

siswa lebih mawas diri dan peka dengan lingkungan disekitarnya.

b. Bagi Penelitian Selanjutnya

Bagi para peneliti selanjutnya, disarankan agar melakukan

penelitian terhadap objek yang berbeda, namun bisa dengan sudut pandang

yang sama. Peneliti ini menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar bisa

mengkaji ulang metode maupun landasan teori dalam penelitian ini, di

karenakan tidak menutup kemungkinan, masih terdapat kekurangan yang

perlu dibenahi dan dikembangkan lagi.

Page 15: NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …
Page 16: NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta

Gea, Antonius Atosokhi, Antonina Panca Yuni Wulandari & Yohanes Babi-ramai. 2005. Relasi

Dengan Sesama. Jakarta: PT. Gramedia.

Koentjaraningrat. 1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Mattulada . 1997. ” Sketsa Pemikiran Tentang Kebudayaan, Kemanusiaan, dan Lingkungan

Hidup” Hasanuddin University Press .

Maulana, M. Lutfi Syifa. 2014. “Tradisi Bantengan dan Modernisasi (Studi Eksistensi Tradisi

Bantengan di Dusun Banong Desa Gerbangsari Kecamatan Jtirejo Kabupaten Mo-

jokerto)”. Skripsi Prodi Sosiologi Fakultas dakwah dan Imu Komu-nikasi Universitas

Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Moleong, Lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nugiyantoro, burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Perss.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada university press.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Cetakan Ke Sembilan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah

Mada University Perss.

Peursen, C. A. Van. 1988. Strategi Ke-budayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Pustaka Setia, Bandung. Sunarti. 2008. Nilai-Nilai Budaya Dalam Novel Tiba-Tiba

Malam Karya Putu Wijaya: Tinjauan Semiotik. Skripsi, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rohim, Khairir dan Rustam. E. 2012. Nilai Budaya Dalam Mantra Banjar.

Banjarmasin: Jurnal Bahasa dan Sastra. Vol 2, No 2: 204-214.

S. R. H. Sitanggang. 1996. Tradisi Umpasa Suku Batak Toba Dalam Upacara Pernikahan.

Jakarta: Katalog Dalam Terbitan (KDT).

Sugihastusti. 2007. Teori Apresisasi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).

Bandung : Alfabeta

Sulasman dan Gumilar Setia (2013). Teori-teori Kebudayaan : Dari Teori hingga Aplikasi,

Suparman, Eman. (2007). Hukum Waris Indonesia, Dalam Perpektif Islam, Adat dan BW.

Bandung: PT Refika Aditama.

Page 17: NILAI TRADISI BATIPUH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA …

Sztompka, Piotr. 2007. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada MediaGrup.

Sztompka, Piotr. 2007. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Grup.

Tarigan, Henry Guntur. (2005). Dasar-dasar Psikosastra. Bandung: Penerbit Angkasa.

Wignjodioiero, Soerojo. (1995). Pengantar dan Asas-Asas Hukum Adat. Jakarta: PT Toko

Gunung Agung.