Top Banner
145

Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

Nov 08, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral
Page 2: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

“Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitab Washaya al-Aba’ li al-Abna

Karya Muhammad Syakir al-Iskandari”

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi salah satu

Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

Oleh:

Nur Iskandar

(NIM:1113011000049)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2018 M / 1438 H

Page 3: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB WASHAYA AL-ABA LI

AL-ABNA KARYA MUHAMMAD SYAKIR AL-ISKANDARI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Nur Iskandar

(NIM:1113011000049)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2020 M/1441 H

Page 4: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

iii

ABSTRAK

Nur Iskandar (NIM. 1113011000049). Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitab

Washaya al-Aba Li al-Abna Karya Muhammad Syakir al-Iskandar.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai pendidikan karakter

yang ada dalam kitab Washaya al-Aba’ li al-Abna karya Muhammad Syakir serta

kontribusi pemikiran Muhammad Syakir dalam bukunya Washaya al-Aba’ li al-Abna

terhadap khazanah nilai-nilai pendidikan karakter.Penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sumber atau referensi sebagai khazanah dalam upaya pembangunan

pendidikan dan karakter pada umumnya dan pendidikan karakter menurut Islam pada

khususnya dan dapat dijadikan salah satu referensi untuk mempermudah memahami

pedidikan karakter serta dijadikan acuan bagi penelitian-penelitian yang relevan

untuk masa yang akan datang.

Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan biografi naratif. Dalam hal

ini adalah autobiografi pemikiran tokoh yang meliputi konsep pendidikan karakter

yang bersumber dari kitab beliau dan menggunakan metode pemaparan deskriptif.

Jenis penelitian skripsi menggunakan metode library research (penelitian

kepustakaan) yaitu penelitian yang mengacu pada sumber kepustakaan seperti

buku,artikel, catatat dan media elektronik. Dengan menggunakan sumber primer dari

buku Washaya al Aba Li al-Abna dan sumber sekunder dari buku-buku penelitian.

Sementara teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

dokumentasi, yaitu pencarian data melalui variabel berupa catatan, buku, artikel dan

sebagainya. Dalam menganalisis data penulis menggunakan studi content analisis,

yaitu penulis menganalisis data secara tekstual berdasarkan isi buku.

Hasil penelitian ini menemukan beberapa nilai-nilai pendidikan karakter yang

terkandung didalam kitab. Secara keseluruhan terdapat 17 nilai karakter yang terdapat

dalam kitab Washaya al Aba Li al-Abna dan dibagi dalam dua macam karakter, yaitu

10 nilai karakter masuk dalam karakter moral, dan 7 nilai karakter masuk dalam

karakter kinerja. Karakter moral meliputi iman dan taqwa, cinta dan taat kepada

Rasulullah, menghormati kedua orangtua, menghormati guru, menghormati sesama

atau toleransi, benar atau jujur, kemuliaan atau harga diri, sabar, ikhlas, dan hidup

sederhana. Dan karakter kinerja meliputi amanah, disiplin, kerja keras, pantang

menyerah, cinta tanah air, gemar membaca atau wawasan literasi, dan peduli

lingkungan.

Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Muhammad Syakir al-Iskandari, Washaya

al-Aba Li al-Abna.

Page 5: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaiku warahmatullahi wabarokatuh

Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji syukur penulis sampaikan kepada

Allah swt. Karena atas segala rahmat dan pertolongan-Ny penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang bertema“Nilai Pendidikan Karakter Pada Kitab

Washaya al-Aba Li al-Abna Karya Muhammad Syakir”, dengan lancar dan

dimudahkan segalanya.

Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi

semesta alam yaitu nabi Muhammad saw, semua keluarga, sahabat dan para pengikut-

Nya hingga akhir zaman. Amin

Dengan mengucapkan alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan didalamnya.

Untuk itu penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun guna

keberhasilan penulisan yang akan datang.

Menyadari bahwa selesainya skripsi ini bukan karena semata-mata usaha

penulis sendiri, melainkan tidak lepas dari bantuan moril maupun materiil dari

berbagai pihak, terkhusus kepada kedua orang tua tercinta, Bapak Abdul Fatach dan

Ibu Emah, yang telah membesarkan dan mendoakan yang terbaik untuk anak-

anaknya. Selanjutnya, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr.Sururin M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

2. Drs.Abdul Haris M.Ag. selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan

Drs. Rusdi M.Ag, selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.

3. Dr.Dimyati M.Ag. selaku dosen penasihat akademik yang telah membimbing

dan menasihati penulis selama proses perkuliahan.

Page 6: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

v

4. Dr.Akhmad Shodiq M.Ag.selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk membimbing, menasihati, memberikan masukan berupa kritik

dan saran selama proses penulisan skripsi.

5. Dr.Sururin M.Ag dan Drs. Abdul Haris M.Ag, selaku dosen penguji I dan II

yang telah memberikan kritik dan saran saat sidang sehingga menjadi skripsi

yang lebih baik dari sebelumnya

6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu, penulis mengucapakan terimakasih atas segala ilmu

yang telah diberikan.

7. Teman-teman Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2013

8. Dan semua pihak yang telah banyak membantu yang tidal bisa penulis

sebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini semoga segala upaya yang

telah dicurahkan mendapat berkah dari Allah SWT. Amin.

Jakarta, 23 Maret 2020

Page 7: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

vi

DAFTAR ISI

SURAT PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................................. ii

ABSTRAK ................................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 8

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 8

D. Perumusan Masalah ...................................................................... 8

E. Tujuan dan Manfaan Penelitian .................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pendidikan Karakter ................................................... 10

B. Pengertian Nilai ............................................................................ 20

C. Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter ............................................ 23

D. Gambaran Kitab Washaya ............................................................ 35

E. Penelitian Yang Relevan ............................................................... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Objek dan Waktu Penelitian ......................................................... 40

B. Metode Penulisan .......................................................................... 40

C. Fokus Penelitian ............................................................................ 41

D. Prosedur Penelitian ....................................................................... 41

E. Sumber Data Penelitian ................................................................ 41

F. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 42

G. Teknik Analisis Data .................................................................... 42

H. Teknik Penulisan .......................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi data

1. Biografi Muhammad Syakir .................................................. 44

Page 8: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

vii

2. Riwayat Pendidikan Muhammad Syakir ............................... 44

3. Guru-Guru Muhammad Syakir .............................................. 46

4. Karya Muhammad Syakir ...................................................... 48

5. Latar Belakang Penulisan Kitab ............................................ 49

6. Kekurangan dan Kelebihan Kitab .......................................... 50

B. Pembahasan

1. Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitab

Washaya al-Aba Li al-Abna .................................................. 56

a) Nilai Karakter Religius ................................................... 57

b) Nilai Karakter Kinerja .................................................... 93

2. Kontribusi Pemikiran Muhammad Syakir

Dalam Khazanah Nilai-Nilai Pendidikan Karakter ............. 111

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 117

B. Saran .......................................................................................... 119

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 120

Page 9: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

viii

DAFTAR TABEL

TABEL 4.1: Daftar Kekurangan dan kelebihan kitab Washaya al-Aba Li al-Abna ..

.................................................................................................................................... 55

TABEL 4.2: Daftar jumlah kata ya bunayya dalam kitab Whasaya al-Aba Li al-Abna

................................................................................................................................. 116

Page 10: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

ix

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR4.1: Peta kota Iskandariyah atau Alexandria di Mesir ……………...45

GAMBAR 4.2: Peta Khartoum ibukota negara Sudan………………………….47

GAMBAR 4.3: University of Khartoum tahun 1936……………………………47

GAMBAR 4.4: University of Khartoum tahun 2016……………………………48

GAMBAR 4.5: Sampul Kitab Washaya al-Aba Li al-Abna……………………..50

Page 11: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Daftar Uji Refernsi ........................................................................... 125

Lampiran II : Identitas Buku .................................................................................. 132

Page 12: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring berkembangnya zaman dan semakin derasnya arus global,

banyak sekali tantangan yang harus di hadapi, termasuk didalamnya tantangan

dalam dunia pendidikan. Arus global yang seperti dua sisi mata uang, ia bisa

sangat bermanfaat bagi kemajuan anak didik dan proses pendidikan, tetapi sisi

lainnya bisa merupakan malapetaka ibarat penggunaan pisau yang salah dalam

menggunakannya.

Arus globalisasi memang sangat kuat terasa di setiap sendi-sendi

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sendi-sendi itu bisa juga

disebut ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan, katahanan

nasional dan keamanan. Ditambah lagi dengan demografi, geografi, dan

sumber kekayaan alam. Lunturnya nilai-nilai nasionalisme dan solidaritas dan

buruknya karakter anak bangsa juga harus diakui itu akibat dari bebasnya

serbuan arus global yang berdampak negatif terhadap kehidupan anak bangsa.

Dari hasil survai Komite Perlindungan Anak Indonesia dari rentang

tahun 2016-2019 hampir 67,9 persen remaja di Indonesia telah berhubungan

seks di luar nikah. Sekitar 94 ribu lebih mengalami hamil di luar nikah dan 20

persennya adalah usia remaja1 Kemudian narkoba dimana berdasarkan hasil

survai Badan Narkotika Nasional per tahun 2019 saja sudah hampir 2,20

persen atau sekitar 5,1 juta pendudukan Indonesia telah mengkonsumsi

narkoba dan setiap harinya di perkirakan 40-50 orang meninggal dunia akibat

mengkonsumsi narkoba dan dari jumlah semua pengguna, 22 persennya

1 Reza Nurohman, https://www.kompasiana.com/rumahbelajar_persada/63-persen-remaja-

di-indonesia-melakukan-seks-pra-nikah_54f91d77a33311fc078b45f4 di akses pada 19 October 2017

16.35

Page 13: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

2

adalah pelajar atau usia remaja, bahkan ada yang menjadi pengedar dari

kalangan pelajar atau usia remaja.2

Pada masa ini, perlu peranan yang sangat kuat dari berbagai pihak,

baik itu orang tua, pendidik, ataupun pemerintah yang punya wewenang

dalam menentukan kebijakan yang mampu menghalau dan menangkal

informasi negatif dan serbuan budaya atau hal-hal lain yang merusak, baik

minuman keras, narkoba, sex bebas dan lain-lain. Orang tua harus extra hati-

hati dalam menentukkan pendidikan dan pergaulan anak. Karena anak adalah

amanah yang dititipkan oleh Allah untuk dididik sehingga menjadi manusia

yang bermanfaat dan memiliki akhlak mulia.

Dekadensi moral dan akhlaq begitu memprihatinkan, salah satu

penyebabnya adalah pendidikan yang masih sebatas rutinitas penjejalan

materi kepada siswa (transfer ofknowledge), pendidikan masih diartikan

dengan istilah sempitnya yaitu sekolah, bukan pengertian pendidikan yang

seutuhnya karena pendidikan adalah proses perubahan tingkah laku. Seperti

dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan pendidikan adalah proses

pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan3.

Tujuan pendidikan sendiri adalah, untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung

jawab4. Dari tujuan pendidikan ini maka penting untuk menerapkan konsep

pendidikan yang menyeimbangkan antara aspek kognitif, afektif, dan

2 Putri Rosmalia Oktavian, http://mediaindonesia.com/news/read/53086/lebih-dari-5-juta-

penduduk-indonesia-pengguna-narkoba/2016-06-26 di akses pada 19 October 2017 pukul 16.40

3 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), Cet-III, h.368 4 Abd.Rozak, Fauzan dkk,Kompilasi Undang-undang dan Peraturan Bidang Pendidikan,

(Jakarta: FITK Press UIN Syarif Hidayatullah, 2010), Cet-1, h.6

Page 14: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

3

psikomotorik yang kemudian secara luas dikenal sebagai kosep pendidikan

karakter.

Ketika semua elemen sedang berusaha keras memperbaiki karakter

dan moral bangsa ini, disisi lain media banyak menanyangkan hal sebaliknya,

pengaruh media terutama televisi atau media audio visual sangat digandrungi

oleh semua golongan. Seorang pakar pernah mengatakan, “Jika ingin melihat

keadaan suatu negara, lihatlah tayangan televisinya” ujarnya. Maka jika kita

perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral bangsa ini.

Selalu penuh intrik, rekayasa, pembohongan publik, koruptif, suka berbuat

gaduh dan bertengkar dan lain lainnya.

Menanamkan nilai karakter di era global ini memang harus ekstra

sabar, ibarat menebar benih dimusim kemarau, sulit untuk tumbuh dan

berkembang, tapi jika tidak ada yang menanam benih ketika musim

penghujan datang, maka yang tumbuh adalah ilalang.Menurut Mubarok

karakter terbentuk melalui perjalanan hidup seseorang, oleh karena itu ia

dapat berubah. Karakter yang sudah menetap akan membentuk sebuah

kepribadian.5

Rasulullah saw diutus untuk menyempurnakan karakter manusia,

karena akhlak menurut penulis adalah kumpulan dari karakter-karakter yang

sudah terbentuk dan menjadi kebiasaan dalam bertingkah laku dalam

kehiduan sehari-hari. Dan ketika itu masyarakat arab memang sedang

mengalami kemerosoton karakter dan moral yang begitu dahsyat. Gerbang

pertama pendidikan karakter itu sendiri adalah keluarga, karena contoh

pertama yang dilihat adalah lingkungan keluarga, secara teori perilaku

manusia hampir dipengaruhi oleh apa yang dia lihat (faktor visual) baru

kemudian apa yang dia dengar (faktor audio) dan sisanya dipengaruhi oleh

faktor stimulus.

5 Achmad Mubarok, Akhlak Mulia Sebagai Konsep Pembangunan Karakter, (Jakarta:

Wahana Aksara Prima, 2009), Cet.1, h.85

Page 15: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

4

Jauh sebelum semua orang gencar dan peduli dengan pendidikan

karakter Rasulullah sudah mengingatkan umatnya untuk selalu berbuat baik

dan berakhlakul karimah, bahkan beliau sendiri diutus ke alam semesta ini

mempunyai misi memparipurnakan akhlak manusia. Allah mengabadikan

semua sifat dan tingkah laku serta perbuatan nabi dalam al-Qur’an surat al-

Ahzab ayat 21 dengan gelar Uswatun Hasanah (Contoh yang baik), dalam

berperilaku dan berakhlak.

ام و ي ال و االل و ج ر ي ان ك ن م لة ن س ح ة و س أ الللو س ر فم ك ل ان ك د ق ل اي رثك الل ر ك ذ و ر خال (۲۱)الأحزاب:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”(Q.S.al-

Ahzab:21).6

Dan dalam surat al-Qalam ayat 4 Allah menegaskan bahwa nabi

Muhammad memiliki akhlak dan budi pekerti yang sangat luhur.

(٤)القلم:م ي ظع ق ل ىخ لاع ل ك ن إو “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang

agung”(Q.S.al-Qalam:4).7

Diantara banyaknya literatur dan sumber rujukan konsep pendidikan

karakter, kitab Washaya al-Aba’ lial-Abna karya Muhammad Syakir adalah

salah satunya. Buku ini juga biasa disebut kitab Washaya dan cukup dikenal

dikalangan pesantren. Biasanya buku ini digunakan oleh santri pemula yang

baru belajar beberapa kitab-kitab klasik.Secara umum kitab ini menceritakan

wasiat seorang ayah kepada anakya atau seorang guru kepada muridnya

tentang bagaimana manusia berhubungan dan bermuamalah dengan sesama

manusia maupun dengan sang pencipta yaitu Allah swt.

6 Departemen Agama RI, al-Quran dan Terjemahnya,( Bandung: CV J-ART 2005), h.421 7 Ibid, h.565

Page 16: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

5

Secara tekstual kitab ini mengandung kata-kata dan ajakan yang

menggunakan kalimat ajakan yg sangat lembut, yaitu kata ya bunayya yang

jika diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah kata seruan atau ajakan yang

memiliki arti, “wahai anakku”.Ini adalah perkataan atau panggilan sayang

dan lembut bagi seorang ayah kepada anaknya atau guru kepada muridnya.

Kata ini sudah ada dalam al-Qur’an surat Luqman .

Ada 3 kali kata ya bunayya disetiap nasehat Luqman kepada anaknya,

masing terdapat di ayat 13, 16, dan 17, dimana pada ayat 13 Luqman

berwasiat kepada anaknya tentang ketauhidan dan melarang anaknya berbuat

syirik atau menduakan sesembahan selain Allah swt. Kemudian pada ayat 16

Luqman berwasiat untuk tidak menyepelekan semua perbuatan baik itu kecil

atau besar, karena masing-masing ada balasannya. Kemudian pada ayat 17

nasihat Luman kepada anaknya untuk mendirikan shalat, perintah kepada

kebaikan dan mencegah keburukan, serta bersabar atas segala ujian yang

menimpa dalam kehidupan.

ل ق م ي عظ ه ي اان لو إذ ق ال بالل،إن ب ن ب نهو ه و رك ت ش ل ظ ل م ع ظي م ال )لقمان:لش ر ك ۱۳)

“Dan ingatlah ketika lukman berkata kepada anaknya, diwaktu ia

memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu

mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah

benar-benar kezaliman yang besar”.(Q.S.Luqman:13).8

فو أ اتو ماالس فو أ ة ر خ ص فن ك ت ف ل ذ ر خ ن مة ب ح ال ق ث مك ت ن اإن إن ب ي ا اب تي ضر الأ (۱٦)لقمان:ي بخ ف ي طل الل ن ؛إالل

“ (Luqman Berkata), “Hai anakku, sesungguhnya jika ada ( sesuatu

perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau dilangit atau

didalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasnya).

Sesungguhnya Allah maha halus dan maha mengetahui”. (Q.S. Luqman: 16).9

8 Op.cit, h.413 9 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.412

Page 17: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

6

مز ع ن مك الذ ن ؛إك اب ص اأ ىم لاع ب اص و رك ن م ال نع ه ان و فو ر ع م ال بر م أ و ة ل الص مقأ ن ب ي ا (۱۷)لقمان:رو م الأ

“Wahai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)

mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar

dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang

demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (Q.S. Luqman:

17).10

Secara umum isinya hampir sama dengan kitab-kitab dan buku-buku

akhlak pada umumnya. Hanya berbeda secara urutan dan pembahasan yang di

isi serta teks dan susuanan kalimatnya. Pada bab pertama dibuka dengan

nasihat dari seorang guru kepada muridnya. Kemudian di teruskan dengan

wasiat untuk bertaqwa kepada allah. setelah itu secara bertahap diterangkan

akhlaq kepada orang tua, guru, tetangga, saudara dan seterusnya baru

kemudian berbicara tentang nilai-nilai akhlak atau karakter yang harus ada

pada diri seorang murid sebagai bekal masa depannya. Uniknya buku ini

adalah seakan-akan kita langsung mendapat sebuah nasihat karena hampir

disetiap awalan kata sebelum masuk materi, di awali dengan kata ya bunayya

(wahai anakku). Jika diperhatikan mirip sebagaimana Lukman menasihati

putranya yang telah diabadikan dalam al-Qur’an. Seperti ungkapan beliau

tentang himbauan kepada murid-muridnya untuk senantiasa bertaqwa kepada

Allah .

ي ذ ر ال عق ابف اح ش دي د ال ب ط شش دي د ب ن :إن ر ب ك “Wahai anakku, sesungguhnya ancaman dan siksa Rabbmu itu sangat

berat dan berat, karena itu takutlah engkau wahai anakku”.11

Begitupula ketika syaikh Muhammad Syakir berwasiat tentang adab

dalam berteman.

10 Ibid, h.413 11 Muhammad Syakir, Washaya al-Aba’ li al-Abna, (Semarang: Pustaka Alawiyah), t.t.t, h.6

Page 18: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

7

ب ن :ي من ي ت م ك ن ل ه فال م ك انح ت و اف س ح و انك إخ امن أ ح در ت ض ايق للد ر سف ل إذ اج ل س ت سف إن م ض اي ق د لو ت و رو د الص ر غو ت م هسال م فانو خ ال ةال ل و ثت و ادق ح الأ رو ر الث ي

“Wahai anakku, jika engkau duduk, janganlah engkau mempersempit

tempat bagi temanmu, lapangkanlah tempat sehingga temanmu dapat duduk

dengan leluasa. Sesungguhnya menyempitkan tempat duduk (tidak

memberikan kesempatan untuk duduk) pada orang lain itu termasuk

perbuatan yang mengesalkan dan menyakitkan hati, sehingga membuat tidak

enak dihati serta memunculkan banyak keburukan”.12

Kata ya bunayya adalah salah bentuk aplikasi dari perintah al-Quran

untuk menasihati dan menjaga anak-anak dan generasi selanjutnya dari

berbagai perkara yang mampu menjerumuskan mereka dalam kezaliman dan

kefasikan yang bisa membawa kedalam kesengsaraan neraka. Namun nasihat

itu sendiri harus disampaikan secara santun dan lemah lembut, terlebih kepada

anak-anak yang belum mengerti sepenuhnya tentang kehidupan. Karena anak-

anak hanya akan meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa, maka sangat

baik sekali jika menggunakan kata-kata yang halus seperti yang di contohkan

oleh Syaikh Muhammad Syakir atau yang sudah dicontohkan Luqman kepada

anaknya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis menyimpulkan

beberapa identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Banyak nya kasus kenakalan remaja serta kemerosotan akhlak yang terjadi

di era global sekarang ini.

2. Perlunya kesadaran dan kewaspadaan yang tinggi baik bagi pendidik

ataupun orang tua tentang pentingnya nilai-nilai pendidikan karakter yang

akan membentuk akhlak anak dalam kehidupan sehari-hari.

12 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.12

Page 19: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

8

3. Masih sangat di butuhkannya khazanah keilmuan yang berbicara tentang

karakter dan akhlak termasuk buku karya Muhammad Syakir Washaya al-

Aba’ li al-Abna

4. Masih jarang di ketahui oleh khalayak umum sebagai salah satu refrensi

buku pedoman akhlak mulia untuk di aplikasikan dalam kehidupan sehari-

hari.

C. Pembatasan Masalah

Dari hasil identifikasi masalah di atas, perlu pembatasan agar tidak jauh

dari substansi masalah, maka penulis membatasi penelitian ini, yaitu:

1. Nilai-nilai Pendidikan karakter menurut Muhammad Syakir dalam

bukunya Washaya al-Aba’ lial-Abna terbitan Pustaka Alawiyah Semarang

tanpa tahun terbit.

2. Kontribusi pemikiran pendidikan Muhammad Syakir terhadap pendidikan

berbasis karakter.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang

dibahas adalah:

1. Apa saja nilai pendidikan karakter yang ada pada kitab Washaya al-Aba’ li

al-Abna?

2. Apa saja kontribusi Pemikiran Muhammad Syakir terhadap khazanah

nilai-nilai pendidikan karakter?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

a. Nilai pendidikan karakter yang ada dalam kitab Washaya al-Aba’ li al-

Abna karya Muhammad Syakir

b. Kontribusi pemikiran Muhammad Syakir dalam Bukunya Washaya al-

Aba’ li al-Abna terhadap khazanah nilai-nilai pendidikan karakter.

2. Kegunaan dari penelitian ini adalah:

a. Secara teoritis

Page 20: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

9

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber atau

referensi sebagai khazanah dalam upaya pembangunan pendidikan

dan karakter pada umumnya dan pendidikan karakter menurut

Islam pada khususnya.

b. Secara praktis

1) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu referensi untuk

mempermudah memahami pedidikan karakter serta dijadikan

acuan bagi penelitian-penelitian yang relevan untuk masa yang

akan datang.

Page 21: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pendidikan Karakter

Banyak sekali pendapat para ahli yang mengemukakan tentang

pendidikan, dan pendidikan karakter. Dari pengertian secara sederhana hingga

secara luas dan kompleks. Pendidikan adalah bagian penting dalam kehidupan

manusia yang tidak pernah bisa ditinggalkan. Secara umum pedididikan bisa

tumbuh dari perkembangan manusia dalam menemukan pengalaman-

pengalaman dalam kehidupannya, disisi lain pendidikan bisa diartikan sebuah

proses deorganisasi secara teratur, dengan metode-metode tertentu dan dengan

aturan-aturan tertentu yang bisa dipelajari.

Menurut Muslich yang dikutip oleh Bambang Widhyatomo, istilah

pendidikan karakter ini di populerkan pertama kali oleh pedagog Jerman

F.W.Foerster akhir abad 18. Terminologi ini mengacu pada sebuah

pendekatan idealis-spiritualis dalam pendidikan yang dikenal dengan teori

pendekatan normatif. Pendekatan ini memprioritaskan pada nilai-nilai

transenden atau nilai-nilai universal dinilai sebagai penggerak sejarah, baik

bagi individu maupun bagi sebuah perubahan. 1

Sejak 1400 tahun yang lampau, kelahiran Rasulullah Muhammad saw

di utus oleh Allah swt sebagai rahmat bagi alam semesta. Dan salah satu

rahmat itu adalah program Allah yang dititipkan melalui Rasulullah untuk

memperbaiki akhlak manusia. Sesuai dengan firman Allah dalam aurat al-

Anbiya ayat 117:

م ال ع ل ل ة ح ر لإ اك ن ل س ر اأ م و (۷۰۱الأنبياء:)ي

1 Muhammad Ja’far Anwar dan Muhammad A.Salam As, Membumikan Pendidikan Karakter,

(Jakarta: CV.Suri Tatu’uw, 2015) Cet-1, h.15

Page 22: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

11

“Dan tidak aku utus engkau (Muhammad) melainkan sebagai Rahmat

bagi alam semesta.”(Q.S. al-Anbiya:117).2

Dalam prespektif Islam, pendidikan karakter atau nilai moral

diperkenalkan. Sekenario Allah swt mengutus Rasulullah saw adalah untuk

memperbaiki akhlak dan teladan kesabaran bagi manusia. Dia memiliki

karakter yang sempurna. Secara sistematis ajaran Islam di bawanya tidak

hanya menekankan pada aspek keimanan dan ibadah saja, tetapi juga dalam

hal muamalah. Hubungan manusia dengan al-Kholiq(Pencipta) dan hubungan

manusia dengan manusia lainnya. Ia menjadi sosok yang sempurna dan sangat

ideal menjadi panutan dan tuntunan bagi semesta alam. Namanya diabadikan

dalam al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 21:

ك ان ي و ةح س ن ةل م ن الله أس ر سو ل ل كم ف ك ان ال ق د و ال ي و م ال ك ث ي ر جو االله الله و ذ ك ر ر اخ (۲۱الحزاب:)

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.(Q.S.al-

Ahzab:21).3

Akhir-akhir ini, pendidikan karakter kian populer dan diminati. Hal ini

terjadi bersamaan dengan kian meluasnya unsur-unsur negatif, penyimpangan

moral, derasnya informasi negatif dalam dunia maya, bobroknya moral dalam

dunia nyata, rusaknya tatanan nilai-nilai kebangsaan dan keindonesiaan yang

sudah lama dikembangkan. Dan disaat yang sama, muncul kesadaran untuk

membina dan membangun kembali tatanan nilai-nilai positif yang ada melalui

pendidikan karakter.

Pendidikan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha

2 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.332 3 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.421

Page 23: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

12

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.4 Dalam

pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau

proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan.5 Dalam artian luas,

pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode

tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

bertingkah laku yang yang sesuai dengan kebutuhan.6

Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional no.20 tahun

2003 Pasal 1 butir 1, pendidikan adalah:

“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.”7

Pendidikan Nasional bertujuan:

“Untuk Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” 8

Menurut Mc Leod yang di kutip oleh Muhibbin Syah pendidikan

dalam bahasa Inggris berasal dari kata educate (mendidik) artinya memberi

peningkatan (to elicit, to give rise), dan mengembangkan (toevolve, to

develope). Dalam pengertian yang sempit, education (pendidikan) berarti

perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan.9

Ahmad D.Arimba merumuskan pendidikan sebagai bimbingan atau

didikan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan anak didik, baik

jasmani maupun rohani, menuju terbentuknya kepribadian yang

4 Op.cit, h.416 5 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008) h.33 6 Ibid, h.21 7 Fauzan dkk, Op.cith.4 8 Ibid,h.6 9 Muhibbin Syah, Op.cit, h.10

Page 24: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

13

utama.10Sedangkan menurut Retno Listyarti pendidikan adalah proses untuk

mengubah jati diri seorang peserta didik untuk lebih maju.11

Menurut Ki Hadjar Dewantara yang di kutip oleh Abu Ahmadi dan

Nur Ukhbiyati kemudian di kutip kembali oleh Moh. Haitami mendefinisikan

bahwa pendidikan sebagai tuntutan segala kekuatan kodrat yang ada pada

anak agar mereka kelak menjadi manusia dan anggota masyarakat yang dapat

mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sementara

menurut H.Mangun Budiyanto yang juga di kutip oleh Moh. Haitami

berpendapat bahwa pendidikan adalah mempersiapkan dan menumbuhkan

anak didik atau individu manusia yang prosesnya berlangsung secara terus-

menerus sejak ia lahir sampai ia meninggal dunia.12

Dari uraian definisi diatas terdapat 2 kelompok yang mengartikan

pendidikan secara sempit dan mengartikan pendidikan secara luas. Secara

sempitnya, mendefinisikan pendidikan hanya terbatas pada anak-anak, dan

hanya dapat dilakukan oleh lembaga atau institusi tertentu saja dalam masa

mengawal masa perubahan dari anak-anak menuju dewasa. Sedangkan

pengertian lebih luas nya, pendidikan diartikan dengan proses perubahan

tingkah laku dari lahir sampai meninggal, tidak terbatas oleh umur dan

lembaga atau institusi tertentu saja dan bisa dilakukan dimana saja selama itu

mengarah kepada proses perubahan ke arah yang lebih baik.

Seiring berjalannya waktu, kemudian muncul berabagai macam model

pedidikan, diantaranya pendidikan karakter, menurut Jhon Dewey“sudah

merupakan hal lumrah dalam teori pendidikan bahwa pembentukan watak

merupakan tujuan umum pengajaran dan pendidikan budi pekerti disekolah13.

10 Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter, (Jakarta:Ar-Ruzz Media, 2016) Cet-III, h.26 11 Retno Listyarti, Pendidikan Karakter Dalam Metode Aktif Inovatif dan Kreatif, (Jakarta:

Esensi Erlangga Grup, 2012), h.2 12 Syamsul Kurniawan, Op.cit, h.27 13 Muhibbin Syah, Op.cit, h.33

Page 25: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

14

Sebenarnya dari tujuan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

kita sudah bertujuan membentuk manusia Indonesia yang cerdas, berakhlak,

berkepribadian dan berkarakter yang melahirkan generasi bangsa yang

beradab dan menjungjung tinggi budi pekerti yang luhur sesuai dengan

budaya bangsa Indonesia

Esensi dari pendidikan pada hakikatnya adalah sebuah tatanan dasar

dalam dunia pendidikan yang mencakup nilai dan intisari pendidikan sebagai

proses pengaktualisasian diri (self actualization) dalam menemukan substansi

pendidikan yang sebenarnya.14Pendidikan bermakna membebaskan manusia

dari keterbelakangan ketidaktahuan, ketidakberadaan, membebaskan manusia

dari belenggu-belenggu yang mengikat kemanusiaannya, dan seterusnya.15

Pendidikan yang bertujuan melahirkan insan cerdas dan berkarakter

kuat pernah di katakan Marter Luther King yang di kutip oleh H.Mahmud,

yaitu: “kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhir pendidikan yang

sebenarnya.”16

Istilah karakter yang dalam bahasa Inggris Character,17 berasal dari

bahasa yunani, character dari kata charassein yang berarti membuat tajam

atau membuat dalam. Menurut Edi Agus Nugraha yang dikutip oleh

Moh.Haitami, karakter juga dapat berarti mengukir. Sifat utama ukiran adalah

melekat kuat diatas benda yang di ukir.18

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, karakter adalah sifat-sifat

kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang

lain. Karakter juga dapat dipahami tabiat atau watak.dengan demikian orang

14 Muhammad Takdir Ilahi, Revitalisasi Pendidikan Berbasis Moral, (Jogjakarta:Ar-Ruzz

Media, 2016), Cet-3, h.27 15 Silfia Hanani, Sosiologi Pendidikan Keindonesiaan, (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2016),

Cet-3, h.14 16 Anas Shalahudin dan Irwanto Alkrienciehe, Pendidikan Karakter berbasis Agama dan

Budaya, Bandung:Pustaka Setia, 2013, Cet-1, h.42 17 Jhon M.Echols dan Hasan Shadily, Kamus Bahasa Inggris-Indonesia, (Jakarta:Gramedia,

2006) 18 Syamsul Kurniawan, Op.cit, h.28

Page 26: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

15

yang berkarakter adalah orang yang memiliki karakter, mempunyai

kepribadian atau berwatak.19

Pengertian secara khusus, karakter adalah nilai-nilai yang khas baik

(tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan

berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpatri dalam diri dan terwujud

dalam perilaku.20

Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati,

Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang

mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam

menghadapi kesulitan dan tantangan.21Karakter terkait dengan upaya

mengembangkan kualitas. Seperti kejujuran, kesabaran, kesetiaan,

kedisiplinan, dan lain sebagainya.22

Menurut Ngainun Naim, karakter secara lebih jelas, mengacu kepada

serangkaian sikap (attitude), perilaku (behaviors), motivasi (motivation), dan

keterampilan (skills). Karakter meliputi sikap seperti keinginan untuk

melakukan hal yang terbaik, kapasitas intelektual, seperti berpikir kritis, dan

alasan moral, perilaku seperti jujur dan bertanggungjawab, mempertahankan

prinsip-prinsip moral dalam situasi penuh ketidakadilan, kecakapan

interpersonal dan emosional yang memungkinkan seseorang berinteraksi

secara efektif dalam berbagai keadaan, dan komitmen untuk berkontribusi

dengan komunitas dan masyarakatnya. 23

Suyanto yang di kutip oleh Syamsul Kurniawan mendefiniskan

karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap

individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga,

19 Akhmad Muhaimin Azzet, Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia, (Yogyakarta: Ar-

Ruz Media, 2011), h.16 20 Anas Shalahudin, Op.cit,h.42 21 Anas Shalahudin, Op.cit, h.42 22 Abdullah Idi dan Safarina Hd, Etika Pendidikan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016), Cet-2, h.123 23 Ngainun Naim, Character Builiding, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2012), cet-1, h.55

Page 27: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

16

masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah

individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan

tiap akibat dari keputusan yang ia buat.24

Menurut Helen G.Douglas yang dikutip oleh Muchlas Sam’ani dan

Hariyanto. “character isn’t inherited. One builds its daily by the way one

thinks and acts, thougt by thougt, action by action”. Karakter itu tidak

diwariskan, tetapi sesuatu yang dibangun secara berkesinambungan hari demi

hari melalui pikiran dan perbuatan, pikiran demi pikiran, tindakan demi

tindakan.25

Sedangkan menurut Scerenko yang juga di kutip oleh Muchlas

Sam’ani dan Hariyanto, mendefiniskan karakter sebagai atribut atau ciri-ciri

yang membentuk dan membedakan ciri pribadi, ciri etis, dan kompleksitas

mental dari seseorang, suatu kelompok atau bangsa.26

Hal yang sama di uraikan oleh Laurens Bagus yang di kutip oleh

Syamsul Kurniawan bahwa karakter sebagai nama dari jumlah seluruh ciri

pribadi yang mencakup perilaku, kebiasaan, kesukaan, ketidaksukaan,

kemampuan, kecenderungan, potensi, nilai-nilai, dan pola-pola pemikiran.

Atau, menurutnya suatu kerangka kepribadian yang relatif mapan yang

memungkinkan ciri-ciri semacam ini mewujudkan dirinya.27

Karakter seseorang terbentuk karena kebiasaan yang dilakukan, sikap

yang diambil dalam menanggapi keadaan, dan kata-kata yang diucapkan

kepada orang lain. Karakter ini pada akhirnya menjadi suatu yang menempel

pada seseorang dan sering orang bersangkutan tidak menyadari karakternya.

Orang lain biasanya lebih mudah untuk menilai karakter seseorang.

24 Syamsul Kurniawan, Op.cit, h.28 25 Muchlas Sam’ani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter,

(Bandung:Remaja Rosdakarya, 2011), Cet-1, h.41 26 Muchlas Sam’ani, Op.cit, h.42 27 Syamsul Kurniawan, Op.cit, h.28

Page 28: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

17

Hurlock dalam bukunya, Personality Development, yang dikutip oleh

Dharma Kesuma dkk, mengungkapkan bahwa karakter terdapat pada

kepribadian. Karakter mengimplikasikan sebuah standar moral dan

melibatkan sebuah pertimbangan nilai. Karakter berkaitan dengan tingkah

laku yang diatur oleh upaya dan keinginan. Hati nurani, sebuah unsureesensial

dari karakter, adalah sebuah pola kebiasaan pelarangan yang mengontrol

tingkah laku seseorang, membuatnya menjadi selaras dengan pola-pola

kelompok yang diterima secara social.28

Setelah memahami tentang definisi pendidikan dan definisi karakter,

berikut adalah paparan para ahli tetang definisi pendidikan karakter.

Menurut Muhammad Ja’far Anwar dan Muhammad A.Salam,

pendidikan karakter sebagai usaha sadar untuk mendidik, membimbing dan

mengarahkan anak didik dalam mengambil keputusan secara bijak dan

mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lewat pendidikan

karakter dapat membentuk kepribadian seseorang melalui budi pekerti yang di

implementasikan dalam tindakan nyata, tingkah laku yang jujur, tindakan

yang bertanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain, dan lainnya.29

Harapan idelanya pendidikan karakter ini semoga memberikan kontribusi

positif bagi lingkungan dimana mereka tinggal.

Departemen Pendidikan U.S.A mendefinisakan pendidikan karakter

sebagai berikut:

Character education teaches the habits of thought and deed

that help people live and work together as families, friends, neighbors,

communities, and nations. Character education is a learning process

that enable and adults in a school community to understand, care

about, and act on core ethical values such and respect, justice, civic

virtue and citizenship, and responbility for self and others. Upon such

core values, we form the attitudes and action that are the hallmark of

28 Dharma Kesuma, Cepi Triatna dkk, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di

Sekolah, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2011), Cet-1, h.24 29 Muhammad Ja’far Anwar,Op.cit, h.19

Page 29: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

18

safe, healthy and informed communities that serve as the foundation of

aour society.30

“Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan pemikiran dan

perbuatan yang membantu orang hidup dan bekerja bersama sebagai

keluarga, teman, tetangga, komunitas, dan bangsa. Pendidikan

karakter adalah proses pembelajaran yang memungkinkan dan orang

dewasa dalam komunitas sekolah untuk memahami, peduli, dan

bertindak pada nilai-nilai etis inti seperti dan menghormati, keadilan,

kebajikan dan kewarganegaraan, dan tanggung jawab untuk diri

sendiri dan orang lain. Dengan nilai-nilai inti seperti itu, kita

membentuk sikap dan tindakan yang merupakan ciri dari komunitas

yang aman, sehat dan terinformasi yang berfungsi sebagai landasan

masyarakat kita”.

H.Teguh Sunaryo yang di kutip oleh Syamsul Kurniawan berpendapat

bahwa pendidikan karakter menyangkut bakat (potensi dasar alami), harkat

(derajat melalui penguasaan ilmu dan teknologi), dan martabat (harga diri

melalui etika dan moral). Sementara menurut Rahardjo, pendidikan karakter

adalah suatu proses pendidikan yang holistik yang menghubungkan dimensi

moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik sebagai fondasi bagi

terbentuknya generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dan

memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan.31

Menurut Megawangi yang dikutip oleh Muhammad Ja’far Anwar dan

Muhammad A.Salam As, mengatakan bahwa: “Pendidikan karakter adalah

usaha sadar untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan

dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga

mereka dapat memberikan kontribusi positif kepada lingkungannya”.32

Adapun menurut David Elkind dan Freddy Sweet yang dikutip oleh

Muhammad Ja’far Anwar dan Muhammad A.Salam As, pendidikan karakter

dimaknai sebagai berikut:

30 Merle J. Schwartz, Effective Character Education, (Newyork: McGraw-Hill, 2007), h.2 31 Syamsul Kurniawan, Op.cit, h.30 32 Muhammad Ja’far Anwar, Op.cit, h.32

Page 30: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

19

“chacacter education is the deliberate effort to help people

understand, care about, and act upon core ecthical values. When we

think about the kind of character we want for our children, it is clear

that we want them to be able yo judge what is right, care, deeply about

what is right, and then do what they believe to be right, even in the

face of pressure from without and temptation from within”.

“Pendidikan karakter adalah suatu usaha untuk membantu

orang lain memahami, peduli, dan bertindak sesuai dengan inti nilai

etika. Ketika kita berpikir tentang jenis karakter yang kita inginkan

pada anak-anak kita, itu jelas bahwa kita menginginkan mereka

mampu menyampaikan bahwa yang benar itu benar, peduli akan

kebenaran, dan melakukan apa yang mereka yakini benar, meskipun

menghadapi tekanan sebagai akibat dari tindakannya”.33

Dalam hubungannya dengan pendidikan, Pendidikan karakter dapat

dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan

moral, pendidikan akhlak, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan

kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik buruk, memelihara

kebaikan, mewujudkan dan menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari

dengan sepenuh hati.

Agus wibowo yang dikutip oleh Syamsul Kurniawan mendefinisikan

pendidikan karakter sebagai pendidikan yang menanamkan dan

mengembangkan karakter-karakter luhur kepada anak didik sehingga mereka

memiliki karakter luhur tersebut, menerapkan dan mempraktikkan dalam

kehidupannya, entah dalam keluarga, sebagai anggota masyarakat dan warga

Negara.34

Menurut Muchlas Sam’ani dan Hariyanto, pendidikan karakter adalah

proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia

seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan

karsa.35 Pendidikan karakter adalah suatu system penanaman nilai-nilai

33 Ibid, h.32 34 Syamsul Kurniawan, Op.cit, h.31 35 Muchlas Sam’ani, Op.cit, h.45

Page 31: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

20

karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan.

Kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai

tersebut.36

Pendidikan karakter dapat dimanknai sebagai pendidikan nilai,

pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan

mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan

baik-buruk, memelihara apa yang baik, da mewujudkan kebaikan itu udalam

kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pendidikan karakter juga dapat di

maknai sebagai upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik

mengenal, peduli, dan menginternalisasikan nilai-nilai sehingga peserta didik

berperilaku sebagai insan kamil.37

Menurut H.E.Mulyasa, pendidikan karakter memiliki makna lebih

tinggi dari pendidikan moral, karena pendidikan karakter tidak hanya

berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapi bagaimana menanamkan

kebiasaan (habit) tentang hal-hal yang baik dalam kehidupan, sehingga

anak/peserta didik memiliki kesadaran, dan pemahaman yang tinggi, serta

kepedulian dan komitmen untuk menerapkan kebajikan dalam kehidupan

sehari-hari.38

B. Pengertian Nilai

Menurut Zubaedi yang di kutip oleh Syamsul Kurniawan, pendidikan

karakter dilakukan melalui pendidikan nilai-nilai atau kebajikan yang menjadi

nilai-nilai dasar karakter bangsa. Kebajikan yang menjadi atribut suatu

karakter pada dasarnya adalah nilai. Oleh karena itu, pendidikan karakter pada

dasarnya adalah pengembangan nilai-nilai yang berasal dari pandangan hidup

36 Sofan Amri, Ahmad Jauhari dkk, Implementasi Pendidikan Karakterdalam pembelajaran,

(Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011), Cet-1, h.2 37 Muchlas Sam’ani, Op.cit, h.46 38 H.E.Mulyasa, Manajemen Pendidikan karakter, (Jakarta:Bumi Aksara, 2013), Cet-3, h.3

Page 32: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

21

atau ideologi bangsa Indonesia, agama, budaya, dan nilai-nilai yang

terumuskan dalam tujuan pendidikan nasional.39

Secara bahasa, (value) dalam bahasa Inggris dan (valere) dalam

bahasa latin berarti berguna, berdaya, berlaku, kuat. Nilai adalah kadar,

banyak sedikit isi, atau kualitas. 40 Nilai adalah kualitas suatu hal yang

menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, atau dapat menjadi

objek. Nilai merupakan sesuatu yang dianggap berharga dan menjadi tujuan

yang hendak dicapai.41 Pada dasarnya nilai adalah sesuatu yang menurut sikap

suatu kelompok orang dianggap memiliki suatu kelompok orang dianggap

memiliki harga bagi mereka.42

Menurut Filsuf Jerman-Amerika, Hans Jonas Bertens yang dikutip

oleh Muhammad Ja’far Anwar dan Muhammad A.Salam As, menyatakan

bahwa; “Nilai adalah The Adreessee of a yes, sesuatu yang di tujukan dengan

‘ya’ kita”. Nilai adalah sesuatu yang kita iakan atau kita aminkan.43

Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter di

Indonesia di identifikasi berasal dari empat sumber. Pertama, agama.

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat agama. Oleh karena itu,

kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari ajara agama dan

kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada

nilai-nilai yang berasal dari agama. Karenanya, nilai-nilai pendidikan karakter

harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama. Kedua,

Pancasila. Ketiga, budaya. Keempat, tujuan pendidikan nasional.44

39 Syamsul Kurniawan, Op.cit, h.39 40 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern

English Press, 1991) h.1035 41 Jalaluddin dan Adi Ahmad Zen, Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan, Cet IV (Surabaya: Putra

Al Ma’arif, 1994), h.124 42 Muhammad Zein, Pendidikan Islam Tinjauan Filosofis, (Yogyakarta:IAIN Sunan Kalijaga,

1987), h.67 43 Muhammad Ja’far Anwar, Op.cit, h.28 44 Syamsul Kurniawan, Op.cit, h.40

Page 33: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

22

Sumber nilai yang berlaku dalam pranata kehidupan manusia dapat

digolongkan menjadi dua macam, yaitu:45

1. Nilai Ilahi

Nilai yang dititahkan tuhan melalui para rasulnya, yang berbentuk

taqwa, iman, adil, yang diabadikan dalam wahyu ilahi. Nilai-nilai

pendidikan ilahi selamanya tidak mengalami perubahan. Nilai-nilai ilahi

yang fundamental mengandung kemutlakan bagi kehidupan manusia

selaku pribadi dan selaku anggota masyarakat, serta tidak

berkecenderungan untuk berubah mengukuti selera hawa nafsu manusia

dan berubah-ubah dengan tuntutan perubahan sosial, dan tuntutan

individual.

2. Nilai Insani

Nilai yang tumbuh atas ksepakatan manusia disertai hidup dan

berkembang dari peradaban hidup manusia. Nilai bersifat dinamis

sedangkan keberlakuan dan kebenaran relative yang batasi ruang dan

waktu. Nilai-nilai insani yang kemudian melembaga menjadi tradisi-tradisi

yang diwariskan turun temurun dan mengikat anggota masyarakat yang

mendukungnya. Karena kecenderungan tradisi tetap mempertahankan diri

terhadap kemungkinan perubahan tata nilai, kenyataan ikatan-ikatan

tradisional sering menjadi penghambat perkembangan peradaban dan

kemajuan manusia. Disini terjadi kontradiksi antara kepercayaan yang

diperlukan sebagai sumber tata nilai guna menopang peradaban manusia.

Nilai-nilai pendidikan karakter yang menjadi kunci keberhasilan dalam

mencetak generasi bangsa yang berkarakter baik adalah sifat utama Rasulullah

saw, yaitu: siddiq, amanah, tabligh, dan fatanah.46

45 Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung: Trigeda, 1993),

h.111 46 Ary Ginanjar Agustina, ESQ Power Sebuah Inner Juoney Melalui Al Ihsan, (Jakarta:Arga,

2003), h.55-56

Page 34: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

23

C. Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter

Dalam bukunya Ngainun Naim dijelaskan beberapa nilai pembangun

karakter yang berjumlah 18 nilai.47 Mulai tahun ajaran 2011 seluruh tingkat

pendidikan di Indonesia haris menyisipkan pendidikan karakter tersebut

kedalam proses pendidikan. 18 nilai-nilai pendidikan karakteradalah:

1. Religius:

Yaitu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran

agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,

dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Religius adalah

penghayatan dan implementasi ajaran agama dalam kehidupan sehari-

hari.48

Aspek religius dalam kerangka pendidikan karakter penting

ditanamkan secara maksimal. Pembiasaan dan penanaman nilai religius

menjadi tanggung jawab orang tua dan sekolah. Dalam agama Islam, nilai-

nilai agama harus sudah ditanamkan pada diri anak sedini mungkin agar

anak menjadi pribadi yang religius, dalam artian seorang anak, betul-betul

memahami dan menghayati agamanya. Jika dalam lingkungan keluarga,

bisa dengan memberi contoh dan membiasakan anak-anak untuk

melakukan nilai-nilai religiusitas dalam keseharian sesuai tuntunan.

Karena banyak sekali di masyarakat indonesia khususnya, orang tua yang

mengharapkan seorang anaknya menjadi pribadi yang religius tetapi orang

tua dan keluarga tidak mampu menjadi uswah dan titik rujukan orientasi

bagi anak-anaknya, dan jikapun berhasil, hanya kemungkinan kecil

bahkan mustahil.

47 Ngainun Naim,Op.cit, h.123 48 Ibid, h.124

Page 35: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

24

2. Jujur:

Yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya

menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan

pekerjaan.

Jujur menurut Hafiz Hasan al-Masudi dalam kitabnya Taisirul Khalaq

Fi Ilmi al-Akhlaq yaitu:

ةؤ رمال و ني الد و لق ع ل :ا ق د الص ابب س أ ،و ع اق و ال قاب ط ايب ارب خ ال و هقد لص ا ن،لأ مز ت ل ي ف ة رض م ال ه س ف ن ل هباح ىص ض ر ي ل ،ف ب ذ ك ال ة رض م و ق د الص ة ع ف ن م كر د يل ق ع ال

و ق د الص ىض ر ي ل ة و ء رمال باح ص ك ال ذ ك و ه د ض ن ىع ه ن ي و ق د لص ب رمي ن ي الد نلأ ق د الص لإ ه س ف ن ل ي ل ح التبلط ي هنلأ ب ذ لك ا ف ال ج ل ،و ال ص ال ع ي م ب

“Kejujuran adalah mengabarkan sesuatu yang sesuai dengan

kenyataannya. Kebohongan adalah mengabarkan sesuatu yang tidak

sesuai dengan kenyataannya. Sebab-sebab kejujuran adalah akal, agama,

dan harga diri, karena akal bisa memahami manfaat kejujuran dan

bahaya dusta. Maka, pelakunya tidak menyukai bahaya untuk dirinya,

sehingga dia selalu berkata jujur, karena agama menyuruhnya berkata

jujur dan melarang kebalikannya. Begitu juga pemiliki harga diri, tidak

menyukai untuk dirinya selain kejujuran, karena dian ingin berhias

dengan semua sifat baik, sedangkan tiada keindahan dalam dusta”.49

Begitu pula wasiat yang disampaikan syekh Muhammad syakir dalam

kitabnya Washaya al-Abaa’ li al- Abna:

ك س ف ىن ل ع ك ص ر ح ك ي غ ه ب ث دات م ل كاف ق اد ص ن و كت ن ىأ لاع ص ر ح ا :ن بي

ب اي ع م ال و ص ائ ق الن ر ش ب ذ ك ال نإ و ك ال م و “Wahai anakku, berusahalah emgkau untuk menjadi seorang yang

selalu jujur dalam segala pembicaraan. Sebab sesungguhnya dusta itu

adalah perbuatan yang buruk dan tercela”.50

Jujur adalah nilai karakter yang berkaitan dengan dirinya sendiri,

bagaimana ia mempunyai kesadaran bahwa sebuah kejujuran adalah hal

49 Zeid Muhammad Husain, Taisirul Khalaq, Ter.dari kitab Taisirul khalaq Fii Ilmi Akhlaq

oleh Hafiz Hasan Al-Masudi, (Surabaya: Salim Nahban, t.t.t) h.45 50 Muhammad Syakir, Op.cit, h.27

Page 36: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

25

yang normal, yang berarti tidak jujur berarti abnormal. Perilaku jujur ini

didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu

dipercaya, baik itu dalam perbuatan dan perkataan, baik terhadap dirinya

atau terhadap orang lain.

Dalam al-Qur’an surat At-taubah ayat 119 Allah berfirman:

ق اد الصع ام و ن و كو االل و قاات و ن آم ن ي ذ أ ي ه االي (۱۱٩التوبة:)ي “ Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan

hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”. (Q.S. At-taubah :

119).51

Dalam buku al-Tahliyah wa al-Targhib fii al-Tarbiyah wa al-Tahdzib

seorang penyair mengungkapkan tentang kejujuran:

ال م ال و ة و ء رمل ل د ع ب *ب ه ي ف ت ر كاف ذ إ ئاش م و ال ج الر ن م اء ه لب ا ب د ع ب أ *و ه ي ف ي خ ىل ذ الب ذ لك ا ن م

“Jika kamu pikirkan, tidak ada yang bisa menjauhkan seeorang dari

sifat menjaga harga diri dan kebaikan, selain sebuah kebohongan yang

tidak ada kebaikan sama sekali didalamnya, dan bisa menjauhkan

seorang laki-laki dari sifat yang agung”52.

Menurut Ahmad Mubarak ada beberapa karakteristik orang yang

memiliki karakter jujur:

a. Bisa memikul tanggung jawab dari apa yang sudah menjadi

kewajibannya.

b. Menempatkan orang dalam tugas sesuai dengan kapabilitasnya,

bukan karena pertimbangan mengambil keuntungan tersembunyi,

materil, atau nepotis.

c. Jika diberi titipan ia bisa menjaga apa yang dititipkan dalam

keadaan utuh.

51 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.207 52 Sayyid Muhammad, التحليةوالترغيبفالتربيةوالتهذيب, t.p, t.t.t, h.15

Page 37: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

26

d. Jika menjalankan tugas ia tidak mengambil keuntungan pribadi

dari tugasnya itu (korupsi).

e. Tidak menyembunyikan apa-apa yang semestinya dibayarkan, baik

menyangkut hubungannya dengan Tuhan (zakat), dengan negara

(pajak), maupun keluarga (nafkah).

f. Mampu menyimpan apa yang harus dirahasiakan, baik rahasia

tugas atau rahasia kehormatan.

g. Jika berjanji ia menunaikan janjinya.53

3. Toleransi:

Yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,

etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dengan

dirinya.

Dalam Islam sangat menjunjung tolerasi, sejak awal peradaban islam

dimulai. Dalam surat Al-Kafirun disitu ditekankan tentang bagaimana

bertolerasi. Kemudian, ketika Islam hijrah ke Madinah, dan Rasulullah

baru pertama kali hendak menyatukan semua kalangan dan agama yang

ada dimadinah, baik agama Nasrani, Yahudi, Majusi, atau Islam itu

sendiri, maka di buatlah sebuah perjanjian yang tertuang dalam Piagam

Madinah.

Konsep toleransi agama Islam tertuang di surat al-Kafirun ayat 1-6:

داب ع ن أ ل و (۳)د بع اأ م ن و دآب ع م تن أ ل و (۲)ن و دبع ات م دبع أ ل (۱)ن و راف ك اال ه ي أ ي ل ق و م كني د م كل (٥)د بع اأ م ن و دآب ع م تن أ ل و (٤)ت د ب اع م (٦)ن ي د ل

“Katakanlah, “hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan

menyembah yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah tuhan aku

sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu

sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah tuhan yang

aku sembah, untuk agamamu dan untukkulah agamaku”.54

53 Achmad Mubarak, Akhlak Mulia Sebagai Konsep Pembangunan Karakter, (Jakarta:

GMPAM-YPC-WAP, 2009) h. 140 54 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.604

Page 38: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

27

Rasulullah saw juga bersabda dalam hadistnya yang diriwayatkan oleh

Abdullah Ibnu Abbas:

ر سو لالله ص لىاللهع ل ي ه و س لم :ق ال إ ل ع ن ا بن ع باسق ال أ ح ب ن الأ د ي الله ؟أ ي ا لا ل ن ف ية ا لسم ح ة ق

“ Dari Ibnu Abbas r.a, Ia berkata: ditanyakan kepada Rasulullah saw,

agama manakah yang paling disukai oleh Allah?, maka Rasulullah saw

bersabda, “yang lurus, yang toleran”.

4. Disiplin

Yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan. Kedisiplinan menjadi elemen yang

sangat penting dalam kehidupan.

Ditinjau dari asal kata, kata disiplin berasal dari bahasa latin discere

yang memiliki arti belajar. Dari kata ini kemudian muncul kata disiplina

yang berarti pengajaran atau pelatihan. Seiring perkembangan waktu, kata

disiplina juga mengalami perkembangan makna. Kata disiplin sekarang

dimaknai secara beragam. Ada yang mengartikan disiplin sebagai

kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan dan

pengendalian. Ada juga yang mengartikan disiplin sebagai latihan yang

bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.55

Disiplin menjadi salah satu ilmu yang diajarkan dalam islam. Disiplin

sangat diperlukan. Sebagai contoh, waktu shalat fardhu yang mempunyai

waktu awal dan akhir sehingga setiap muslim harus shalat tepat waktu,

jika tidak maka shalatnya dianggap tidak sah

5. Kerja keras

Yaitu perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam

mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas

dengan sebaik-baiknya.

55 Ngainun Naim, Op.cit, h.142

Page 39: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

28

Pentingnya kerja keras ini pernah dinyatakan oleh seorang ahli, Lord

Chesterfield. Ia menyatakan: “berusahalah yang terbaik dalam segala hal,

meskipun dalam kebanyakan hal sulit untuk dicapai. Namun, mereka yang

ingin melakukannya dan tetap gigih mempertahankannya, akan lebih

mendekati apa yang mereka inginkan ketimbang mereka yamg malas dan

patah semangat, hingga hanya akan menjadikan mereka gagal dalam

meraih apa yang menjadi keinginan mereka dan akhirnya menjadi putus

asa”

6. Kreatif

Yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilakan cara atau

hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Kretaif dapat diartikan sebagai

kesadaran keimanan seseorang, untuk menggunakan keseluruhan daya dan

kemampuan diri yang dimiliki sebagai wujud syukur akan nikmat Allah,

guna menghasilkan sesuatu yang terbaik dan bermanfaat bagi kehidupan

sebagai wujud pengabdian yang tulus kepada Allah Swt.

Manusia yang kreatif, secara emosional memiliki hasrat yang kuat

untuk mengubah hal-hal yang ada disekelilingnya menjadi lebih baik.

Memiliki kepekaan, bersifat terbuka dan tanggap terhadap segala hal.

Manusia yang kreatif memiliki konsentrasi dan kedalaman dalam berfikir,

ia tidak mudah puas dengan keberhasilan yang dicapai.

7. Mandiri

Yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain

dalam menyelesaikan tugas-tugas. Kemandirian tidak otomatis tumbuh

dalam diri seorang anak. Mandiri pada dasarnra merupakan hasil dari

proses pembelajaran yang berlangsung lama. Mandiri tidak selalau

berkaitan dengan usia. Bisa saja seorang anak sudah memiliki sifat

mandiri karena proses latihan atau karena faktor kehidupan yang

memaksanya untuk menjadi mandiri.

Page 40: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

29

8. Demokratis

Yaitu cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak

dan kewajiban dirinya dan orang lain. Dalam konteks character building,

ada beberapa prinsip yang dapat dikembangkan untuk

menumbuhkembangkan spirit demokrasi. Pertama, menghormati orang

lain. Artinya memberikan hak yang sama kepada orang lain untuk

berpendapat sesuai dengan karakteristik dan kualifikasi pemahamannya

sendiri. Kedua, berbaik sangka terhadap pendapat orang lain. Jika sejak

awal kita sudah berpikiran buruk terhadap orang lain, maka apapun yang

dikatakannya akan selalu dilihat sebagai hal yang tidak benar, sebab

prespektif sejak awal yang digunakan adalah negatif. Prespektif semacam

ini mengakibatkan hilangnya berbagai aspek positif yang mungkin

terdapat pada pendapoat seseorang.56

9. Rasa ingin tahu

Yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih

mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan

didengar.

Bagi penulis, rasa ingin tahu adalah modal yang sangat penting untuk

terus mempunyai semangat dalam mencari ilmu dan pengalaman.

Umumnya, seseorang akan malas karena dia tidak punya motivasi untuk

mencari tahu atau rasa ingin tahu. Ia hanya akan mengikuti arus yang ada

tanpa tujuan yang jelas. Mungkin dalam hal ini filosofi mengalir seperti

air itu salah. Karena manusia sejatinya harus mempunyai tujuan dalam

hidupnya.

Dalam diskusi tema motivasi, rasa ingin tahu adalah karakter yang

wajib di miliki oleh mereka yang ingin sukses. Siapapun orangya, apapun

latar belakangnya, karakter rasa ingin tahu adalah modal awal untuk

56 Ngainun Naim, Op.cit, h.168

Page 41: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

30

kemudia melangkah ke langkah yang selanjutnya. Mereka yang

mempunyai rasa ingin tahu yang kecil cenderung menjadi pemalas.

10. Semangat Kebangsaan

Yaitu cara berpikir, bersikap, dan berwawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.

Semangat ini bisa diimplementasikan dengan semangat untuk saling

mengingatkan akan pentingnya persatuan dan kesatuan. Karena persatuan

itu sendiri adalah anjuran dalam Islam. Allah berfirman dalam surat ali-

Imran ayat 103:

ت ف رق و ا الله ج ي ع او ل مو اب ب ل (۱۰۳العمران:)و اع ت ص “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,

dan jangan lah kamu bercerai-berai (Q.S. Al-Imran:103).57

11. Cinta tanah air

Yaitu cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan

kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa,

lingkungan fisik, social, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

Sayyid Muhammad dalam kitabnya At-Tahliyah wa al-Targhib fii al-

Tarbiyah wa al-Tahdzib mengungkapkan:

بل ج و هن ع ج و رل ب و ل و ك ت اع ط ت س إ ر د ق ب هتم د خ و ك ن ط و ةبم ك ي ل ع باج و ال ف ك تاد ع س م ت ت و ك ال ح ن سح ت ل هن ع ة رض مال عف د و هل ة ع ف ن مل ا

“Wajib bagi kamu untuk mencintai negerimu dan mengabdi sesuai

kemampuanmu, walaupun harus dengan keluar negeri demi kemanfaatan

bagi negerimu dan menghilangkan bahaya di dalam negeri agar baik

keadaannya dan sempurna kebahagiaannya.58

Sebagai bangsa Indonesia, kita harus bangga telah di warisi kebiasaan

dan budaya yang begitu luhur yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Kita di

lahirkan didalam bangsa Indonesia yang majemuk, baik agama, suku,

57 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.64 58 Sayyid Muhammad, Op.cit,h.35

Page 42: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

31

budaya, adat, bahkan warna kulit. Tapi kita disatukan dengan sebuah

persatuan bangsa Indonesia dengan pancasila sebagai falsafah kehidupan

bersama dalam berbangsa dan bernegara, yang mempunyai satu tujua

yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Berabad-abad lamanya nilai-nilai itu ada, atau yang sekarang kita

sebut sebagai Bhineka Tunggal Ika, yaitu berbeda-beda secara agama,

suku, bangsa, adat, ras, dan kebudayaan, tetapi tetap mempunyai satu

tujuan yang sama, satu tanah air yang sama, satu bahasa persatuan yang

sama.

Didalam bangsa ini, telah lahir banyak ulama yang mempunyai

semangat kebangsaan yang tinggi dan menunjukkan bahwa mereka sangat

mencintai negeri dan bangsa ini. Banyak sekali organisasi Islam yang

muncul sebagai wadah bagi generasi dan kader bangsa tapi tetap setia

kepada negara dan bangsa. Hingga tercetuslah sebuah ungkapan dari salah

seorang ulama besar Indonesia yaitu Hadrotus Syaikh K.H. Hasyim

Asy’ari bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari iman.

12. Menghargai prestasi

Yaitu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan

sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati

keberhasilan orang lain.59

Prestasi bukan hanya tentang berapa harta yang telah berhasil

dikumpulkan, atau berapa perlombaan yang sudah dimenangkan dan

memperoleh piala. Tapi prestasi adalah segala seuatu yang berdampak

positif baik bagi individu, keluarga, serta lingkungan disekitarnya, bahkan

sampai nasional dan internasional.

Akhir-akhir ini sedang ada tren ketidak pedulian akan suatu prestasi

yang dicontohkan oleh petinggi dan pemangku wewenang di negeri ini.

59 Ngainun Naim,Op.cit, h.200

Page 43: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

32

Ini sebenarnya suatu karakter yang tidak baik, karena akan menjadi contoh

dimasa yang akan datang. Seperti ada kelas dan perbedaan walaupun

sama-sama berskala nasional atau bahkan internasional. Semoga kedepan

akan semakin lebih baik lagi, agar dapat menjadi contoh sekaligus

penyemangat generasi selanjutnya untuk terus mengukir prestasi yang

tentunya dibidangnya masing-masing dengan apresiasi yang sama dan

berimbang.

13. Bersahabat/komunikatif

Yaitu tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul,

dan bekerja sama dengan orang lain. Karakter ini sangat penting sebagai

modal untuk menjalani kehidupan kedepan. Ia akan mampu bertahan

hidup dimanapun dengan kemampuan ini.

Rasulullah adalah salah satu contoh manusia yang sangat bersahabat

terhadap sesamannya. Ia memperlakukan orang lain dengan sangat baik

sebagaimana ia memperlakukan dirinya sendiri bahkan lebih dari pada itu.

Rasulullah adalah sosok yang di cintai oleh kawan dan lawan.karena sifat

nya yang sangat santun serta penuh kehangatan.

Bersahabat tentunya harus selektif pula, karena sahabat juga salah satu

faktor yang membuat seorang individu itu menjadi baik atau buruk. Dalam

sebuah pengibaratan, ketika seseorang berteman dengan penjul minyak

wangi setidaknya ia mencium wangi tersebut, dan ketika seseorang

berteman dengan pemandai besi, setidak-tidaknya ia kebagian merasakan

panasnya bara api.

Dalam Sebuah Sya’ir yang di tulis oleh Burhanudiin al –Islam al-

Zarnuji, beliau mengatakan:

ي ق ت د ي ل مق ار ن ق ر ي ن ه *ف إ نال ق ر ي ن ب و س ل ع ن أ ل ت س ع ن ال م ر ء ل ف ج ن ب ه ك ان ذ اش ر ف إ ن ك ان ذ اخ ي ف ق ار ن هت ق ت د ي سر ع ة *و إ ن

“Jika ingin melihat seseorang jangan tanya siapa dia, tapi lihatlah

temannya * Karena seseorang akan mengikuti apa yang dilakukan oleh

Page 44: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

33

teman-temanya. Jika ada teman yang jelek akhlaknya, maka jauhilah *

dan jika ada teman yang baik akhlaknya maka cepat-cepat kau berteman

dengannya”.60

14. Cinta damai

Yaitu sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain

merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

Ketika Rasulullah pertama kali di utus, beliau menyampaikan dan

menyebarkan pun dengan cara damai. Karena sejatinya kedamaian itu

sendiri adalah rahmatan lil alaminwalau terkadang untuk menuju

kedamaian itu sendiri harus di lalui dengan pedang dan senjata karena

tidak ada jalan lain. Namun dalam Islam, yang menjadi tujuan yaitu

damai, dan damai itu harus di ciptakan dan diusahakan. Damai juga dekat

dengan kebaikan, dan rahmat Allah hanya turun kepada orang-orang yang

berbuat baik, sesuai dengan Firman Allah swt dalam surat Al-A’raf ayat

56:

ن ي )إ نر ح ة الله ق ر ي بم ن (۵٦العراف:ال مح س “Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang

berbuat baik”.(Q.S. Al-A’raf:56).61

15. Gemar membaca

Yaitu kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan

yang memberikan manfaat bagi dirinya. Buku adalah jendela dunia, salah

satu ungkapan yang sangat populer sebagai penyemangat bagi generasi

bangsa untuk meningkatkan daya literasinya.

Perintah pertama yang turun melalui malaikat Jibril kepada Rasulullah

saw di dalam gua hiro berupa wahyu yaitu perintah membaca. Perintah itu

termaktub dalam surat al-Alaq ayat 1-5.

60 Burhanuddin Al-Islam Al-Zarnuji, Syair Alala Tanalual-Ilma, (Surabaya: Maktabah

Muhammad bin Ahmad Nabhani Wa Auladihi, t.t.t), h.1 61 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.158

Page 45: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

34

ر ب ك م اس ب خ ل ق إ ق ر أ خ (۱)الذ ي ع ل ق ن س ان م ن ال ر مإ (۲)ل ق الأ ك و ر ب ك (۳)ق ر أ ا لق ل م ع لم ب ي ع ل م (٤)الذ ي ن س ان م ال (۵)ع لم ال

“ Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan (1)

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah, dan

tuhanmulah yang maha pemurah (3) Yang mengajar (manusia) dengan

perantara qalam (4) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak

diketahuinya(5). (Q.S. al-Alaq: 1-5).62

16. Peduli lingkungan

Yaitu sikap dan tindakan yang berupaya mencegah kerusakan

lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk

memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

Menurut Ngainun Naim, karakter peduli lingkungan menjadi nilai

yang penting ditumbuhkembangkan. Manusia berkarakter adalah manusia

yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan, baik lingkungan sosial

maupun fisik. Manusia semacam ini memiliki kesadaran bahwa dirinya

menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan sekaligus berusaha

untuk berbuat sebaik mungkin bagi lingkungannya63.

Menurut penulis, lingkungan itu sendiri terdiri dari berbagai macam,

baik berupa alam sekitar, manusia, hewan, tumbuhan, keadaan fisik rumah

dan lingkungan sekitarnya. Kebiasaan bangsa Indonesia yang diwarisi

nenek moyang kita dalam rangka peduli lingkungan adalah dengan

melakukan kerja bakti dan gotong royong, baik tingkat rukun tetangga(rt),

rukun warga (rw), atau pun tingkatan sosial laiinya, yang kesemuanya itu

adalah bentuk nyata dari karakter bangsa Indonesia yang peduli terhadap

lingkungan sekitarnya.

62 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.598 63 Ngainun Naim,Op.cit, h.200

Page 46: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

35

17. Peduli sosial

Yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin member bantuan pada

orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Peduli sosial sebenarnya

hampir sama dengan peduli lingkungan. Hanya saja cakupan nya lebih

luas dan identik dengan sesuatu yang tidak melihat jarak dan waktu.

Peduli sosial bisa di implementasikan dengan berupa materi, fikiran atau

tenaga. Contohnya jika terjadi suatu bencana, sebagai orang yang

berkarakter peduli sosial, ia akan berfikir untuk membantu meringankan

saudara-saudaranya yang tertimpa bencana. Baik berupa materi dengan

menyumbangkan sebagian rezekinya, kemudia berupa tenaga, dengan

menjadi relawan atau ikut dalam pengalangan dana, atau fikiran yaitu

dengan memikirkan bersama-sama untuk mencari solusi guna

menyelesaikan permasalahan yang ada. Semua itu adalah bentuk dari

karakter kepedulian sosial seseorang.

18. Taggung jawab

Yaitu sikap dan perilaku seseorag untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan terhadap diri-sendiri,

masyarakat, lingkungan, (alam, karakter dimulai dalam sosial dan

budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.64

D. Gambaran kitab Washaya al-Abaa li al-Abnaa

Pendidikan karakter memang harus ditanamkan sedini mungkin,

karena akan sangat berpengaruh bagi individu dalam menjalani kehidupannya

dan melewati masa-masa perjalanan dari masa anak-anak, pra remaja, remaja,

hingga dewasa.

Salah satu sumber dari khazanah nilai-nilai pendidikan karakter adalah

dari kitab karangan seorang ulama mesir terkemuka, sekaligus dosen sebuah

64 Anas Salahudin,Op.cit, h.54-56

Page 47: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

36

universitas Islam tertua Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Muhammad Syakir

yaitu washaya al Abaa li al-Abnaa atau jika diartikan kedalam bahasa

Indoensia yaitu beberapa wasiat nasihat ayah/guru kepada anaknya.

Kitab Washoya al-Abaa li al-Abnaa adalah Kitab yang berisi wasiat

seorang ayah/guru terhadap anak/muridnya tentang akhlak. Dalam

mengungkapkan nasihat-nasihatnya tentang akhlak Syaikh Muhammad Syakir

menempatkan dirinya sebagai guru yang sedang menasehati muridnya.

Dimana relasi guru dan murid di sini diumpamakan sebagaimana orang tua

dan anak kandung.

Bisa diumpamakan demikian karena orangtua kandung pasti

mengharapkan kebaikan pada anaknya, maka dari itu seorang guru yang baik

adalah guru yang mengharapkan kebaikan pada anak didiknya, menyayangi

sebagaimana anak kandungnya sendiri, salah satunya lewat mau’idhoh

hasanah dan mendoakan kebaikan.

Kitab Washaya al-Abaa li al-Abna biasa di kaji di kalangan pesantren

oleh siswa atau santri rentang usia 9-15 tahun atau jenjang pendidikan sekolah

dasar dan sekolah menengah pertama atau tsanawiyah. Penulis sendiri

mengaji kitab ini pada usia 12 tahun atau kelas 7 tsanawiyah. Selain relatif

mudah di pahami, kitab ini juga cenderung lebih sedikit materi yang diajarkan

jika dibandingkan kitab ta’lim muta’alim atau sejenisnya.

Kitab ini selesai dikarang oleh Syaikh Muhammad Syakir pada bulan

Dzulqo’dah tahun 1326 H/1907 M65. Kitab ini sangat familiar dalam

kurikulum pendidikan non formal seperti madarasah diniyah dan pesantren.

Kitab Washaya mengemas pendidikan akhlak dalam bentuk bab per bab

sebanyak 20 bab secara narasi, dengan disertai uraian konsep dari tema yang

dibicarakan.

65 Muhammad Syakir, Op.cit h.48

Page 48: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

37

Secara global, didalam kitab ini menjelaskan nilai karakter seorang

anak terhadap dirinya, nilai karakter terhadap Allah swt, nilai karakter

terhadap orang tua dan guru, nilai karakter terhadap sesamanya, dan nilai

karakter terhadap lingkungannya.

Berikut ini adalah urutan nilai karakter yang diajarkan didalam kitab

Washaya al-Aba’ li al-Abnaa karya Muhammad Syakir

1. Bab 1 : Nasihat guru kepada murid

2. Bab 2 : Wasiat bertakwa kepada Allah

3. Bab 3 : Hak dan kewajiban terhadap Allah dan Rasul Nya

4. Bab 4 : Hak dan kewajiban terhadap orang tua

5. Bab 5 : Hak dan kewajiban terhadap teman

6. Bab 6 : Adab dalam mencari ilmu

7. Bab 7 : Adab dalam belajar, mengkaji ulang dan berdiskusi

8. Bab 8 : Adab dalam olahraga dan berjalan di jalan raya

9. Bab 9 : Adab didalam majlis dan menghadiri ceramah

10. Bab 10 : Adab makan dan minum

11. Bab 11 : Adab beribadah dan memasuki masjid

12. Bab 12 : Keutamaan berbuat jujur

13. Bab 13 : Keutamaan amanah

14. Bab 14 : Keutamaan iffah

15. Bab 15 : Keutamaan muruah, syahamah dan izati nafsi

16. Bab 16 : Menjauhi ghibah, namimah, hiqd, hasad dan takabur

17. Bab 17 : Keutamaan taubat, raja’, khauf, sabar dan syukur

18. Bab 18 : Keutamaan beramal disertai tawakal dan zuhud

19. Bab 19 : Keutamaan ikhlas

20. Bab 20 : Wasiat terakhir

Page 49: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

38

E. Penelitian yang relevan

Penulis akan menguraikan beberapa kajian penelitian yang dianggap

relevan dengan penelitian yang di lakukan oleh penulis. Dari hasil kajian

tersebut, dapat diperoleh informasi bahwa kajian yang dilakukan penulis

berbeda dengan kajian dari penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh

peneliti lain.

Penelitian yang relevan dalam skripsi ini bukan untuk membading-

bandingkan hasil penelitian yang mana yang lebih baik atau lebih bagus dan

mana yang lebih buruk. Adapun fungsi penelitian yang relevan adalah sebagai

cermin kajian dari penelitian-penelitian sebelumnya, yang pembahasannya

berkaitan, bersinggungan, bahan terdapat kesamaan ide dan objek kajian

dengan penulis.

Penulis sudah menemukan beberapa karya penelitian penulis lain yang

ada kaitannya dengan judul skripsi yang sekarang sedang penulis teliti.

Setelah penulis membaca dan meneliti, ada beberapa perbedaan yang mereka

angkat dalam skripsinya. Diantara skripsi yang penuli temukan adalah sebagai

berikut:

1. Ahmad Zaki Fauzi, Nomer Induk Mahasiswa 1112011000080 dengan

judul “Konsep Pendidikan Anak Menurut Muhammad Syakir al-

Iskandariyah Dalam Kitab Washaya Al-Abaa’ Lil Abnaa’”, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2017 M.

Penemuan penulis berdasarkan penelusuran bahwa, secara arah

penelitian penelitian oleh saudara Ahmad Zaki Fauzi mengarah kepada

metode serta konsep yang terkandung dalam kitab tersebut, secara

substansi penelitian juga arahnya berbeda. Hanya subjek dan objek yang

sama dengan penulis yaitu menggunakan karya/kitab yang sama.

2. Nur Afudatul Lailiyah. Nomer Induk Mahasiswa D31209004 dengan

judul “Konsep Pendidikan Moral Prespektif Kitab Washoya Al-Abaa Lil

Abna Karya Syaikh Muhammad Syakir Al-Iskandari”, Jurusan Pendidikan

Page 50: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

39

Agama Islam. Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama

Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya 2013 M.

Penemuan penulis berdasarkan penelusuran bahwa, secara arah

penelitian dia juga mengarah kepada metode yang terkandung dalam kitab

tersebut, diantaranya adalah metode nasihat, pembiasaan, kisah, dialog,

dan metode targhib dan targhib. Sedangkan penulis lebih kearah apa saja

nilai-nilai karakter itu sendiri yang diangkat dari kitab Washoya al-Aba’

lial-Abna

Page 51: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Objek dan Waktu Penelitian

Objek penelitinya adalah sebuah kitab atau buku yang di karang oleh

seorang ulama dan termasuk pengajar dam juga alumni dari sebuah perguruan

tinggi tertua al-Azhar, Kairo, Mesir syekh Muhammad Syakir al-Iskandari

dengan judul Washaya al-Aba’ li al-Abna penerbit Pustaka Alawiyah

Semarang tanpa tahun terbit dengan waktu penelitian yang dilaksanakan sejak

tanggal 14 agustus 2018.

B. Metode Penulisan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara teratur

yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuatu

dengan yang dikehendaki, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan

pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentuakan.1

Sedangkan penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris berasal

kata research dengan komponen re yang berarti kembali, dan to search yang

berarti mencari. Dan dalam bahasa Indonesia di alihkatakan menjadi riset.2

Dengan demikian, metode penelitian adalah suatu cara yang teratur dan

tersusun serta terpikir baik-baik untuk mengamati suatu hal yang menjadi

bahan perhatian.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library

Research) yang bersifat kualitatif. Penelitian kepustakaan (library research)

adalah teknik penelitian yang mengumpulkan data dan informasi dengan

bantuan berbagai macam materi yang dalam kepustakaan. 3Library research

suatu sistematika yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan ilmiah dari

1 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Pusat Bahasa, 2001), edisi IV, h. 103. 2 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h.22 3 Ibid.

Page 52: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

41

suatu dokumen tertententu atau karya dan lietartur yang di karang oleh ulama

klasik maupun ulama kontemporer. Dan literatur itu bisa berupa jurnal, buku,

dokumentasi, manuskrip, dan lain-lain.

C. Fokus Penelitian

Fokus peneliti adalah menggali tentang nilai karakter pada kitab

Washaya al-Aba’ li al-Abnaa karya Muhammad Syakir al-Iskandari

D. Prosedur Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah menggunakan pendekatan filosofis.

Pendekatan filosofis digunakan untuk merumuskan secara jelas hakekat

yang mendasari konsep-konsep pemikiran Muhammad Syakir. Dan lebih

jauh lagi penelitian ini digunakan untuk mengkaji secara jauh tentang

nilai-nilai karakter yang terkandung di dalam karya Syekh Muhammad

Syakir al-Iskandari

E. Sumber data penelitian

1. Sumber data primer

Adalah sumber pokok yang penulis gunakan dalam melakukan

penelitian ini. Yaitu kitab Washaya al-Abaa li al-Abnaa karya Syekh

Muhammad Syakir al-Iskandari, seorang ulama asal Iskandariyah atau

sekarang lebih dikenal Alexandria, Mesir sekaligus salah satu pengajar

dan alumni di al-Azhar University, Kairo, Mesir.

2. Sumber data sekunder

Adalah sumber data yang digunakan untuk melengkapi data dalam

penlitian ini. Seperti buku-buku karya syekh Muhammad Syakir yang lain,

atau yang memuat konten dan pembahasan yang sama, baik dari buku,

jurnal, dokumen, surat kabar, dan lain sebagainya.

Page 53: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

42

F. Metode pengumpulan data

Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research),

yaitu suatu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan dengan

menghimpun data yang relevan dengan tema pokok penelitian.

G. Teknik Analisis data

Analisis data adalah kegiatan mengelompokkan, mengatur,

mengurutkan dan menguraikan data sehingga dapat ditemukan dan

dirumuskan hipotesis kerja berdasarkan data yang teah dikumpulkan. Analisis

data ini dilakukan sebagai proses penyederhanaan data, sehingga lebih mudah

dibaca dan dipahami.

Metode Analisis Isi (Content Analysis), Yaitu sebuah metode yang

digunakan untuk mengungkap, memahami dan menangkap isi sebuah karya.

Dalam sebuah karya, isi yang dimaksud adalah pesan-pesan yang disampaikan

pengarang melalui karyanya. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa

karya yang bermutu adalah karya yang mampu mencerminkan pesan positif

kepada para pembacanya.4

Menurut Weber, Content Analysis adalah metodologi penelitian yang

memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik sebuah kesimpulanyang

sahih dari pernyataan atau dokumen. Demikian juga dengan Holsi, yang

mengartikan Content Analisis sebagai teknik apapun yang digunakan untuk

menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan

dilakukan secara obyektif dan sistematis.5

Metode Deskriptif, Yaitu suatu cara yang digunakan untuk membahas

objek penelitian secara apa adanya berdasarkan data-data yang diperoleh.6

Adapun teknik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kualitatif. Dengan analisis kualitatif akan diperoleh gambaran sistematik

4 Suwardi Endraswara, Metodologi Penelitian Sastra, (Yogyakarta: Medpres, 2008), h. 160. 5 Burhan Bungin, Conten Analisis dan Group Discussion dalam Penelitian Sosial, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2003), h. 172. 6 Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Karya, 2002), h.163.

Page 54: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

43

mengenai isi atau dokumen. Dokumen tersebut diteliti isinya kemudian

diklasifikasikan menurut kriteria atau pola tertentu. Yang hendak dicapai

dalam analisis ini adalah menjelaskan pokok-pokok penting dalam sebuah

manuskrip atau dokumen.

H. Teknik Penulisan

Tehnik penulisan yang digunakan dalam skripsi ini merujuk pada buku

Pedoman Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016.

Page 55: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Biografi Muhammad Syakir al-Iskandari

Tidak banyak literatur yang membahas secara rinci dan khusus

perjalanan hidup Muhammad Syakir al-Iskandariyah. Terlebih, sama

seperti halnya kitab-kitab klasik pada umumnya karena di bagian akhir

kitab tidak tercantum biografi sang penulis kitab. Meski demikian, penulis

akan mencoba mendeskripsikan biografi singkat beliau yang penulis kutip

dari berbagai sumber.

Beliau lahir di Jurja, Iskandariyah,1Mesir pada pertengahan Syawal

tahun 1282 H bertepatan pada tahun 1863 M. dan wafat pada tahun 1939

M. Ayahnya bernama Ahmad bin Abdil Qadir bin Abdul Warits.2 Beliau

adalah seorang tokoh pembaharu di Universitas al-Azhar, danjuga sebagai

penulis yang produktif yang dikenal sebagai keluarga Abi ‘Ulayyaa’ dan

keluarga yang dermawan yang telah dikenal sebagai keluarga yang paling

mulia dan dermawan.3

Iskandariyah adalah sebutan bagi warga mesir, adapun bangsa eropa

atau luar mesir menyebutnya Alexandria. Nama yang cantik sesuai dengan

keadaan panorama kotanya yang cantik dan mempesona untuk kota yang

terletak di utara pesisir Mesir ini. Kota ini berhadapan langsung dengan

1Iskandariyah atau Alexandria adalah salah satu kota besar di negara Mesir, dan hingga

sekarang masih menjadi salah satu pusat kota di Mesir. Jarak antara Iskandariyah (Alexandria)-

Kohiroh (Kairo) kurang lebih 226 Km /140 mil, dengan jarak tempuh 3 Jam jika menggunakan Bus

atau Kendaraan roda empat. [Sejarah Tasyri’ Islam, M. Harun Ide dkk, (Kediri: FPPI, 2006), Cet-I,

h.204]. 2Moh.Ismail, http://makalahpendidikanislamlengkap.blogspot.co.id/2016/12/pendidikan-

akhlak-dalam-kitab-washoya.html, di akses pada 20 maret 2018 pukul 10.30 3 Nur Afidatul Lailiyah, “ konsep Pendidikan Moral Prespektif kitab Washoya al-Abaa lil-

Abnaa karya Muhammad Syakir al-Iskandariyah,” Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

IAIN Sunan Ampel Surabaya, (Surabaya: 2013), h.42

Page 56: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

45

birunya laut Mediterania. Bibir pantainya dihiasi hamparan pasir putih

kekuningan, khas padang pasir Timur Tengah, berbaur dengan bebatuan

yang menonjol di sana-sini.4Kitab ini selesai ditulis oleh Syaikh

Muhammad Syakir pada bulan Dzulqo’dah tahun 1326 H/1907 M.5

Beliau lahir dalam lingkungan Mazhab Hanafi, dalam wasiatnya

tentang hak-hak teman, beliau menjadikan Imam Hanafi sebagai contoh,

yakni saat Imam Hanafi ditanya tentang keberhasilannya memperoleh

ilmu pengetahuan, beliau menjawab “saya tidak pernah malas

mengajarkan ilmu pengetahuan pada orang lain dan terus berusaha

menuntut ilmu.” selain itu, memang sebagian warga Mesir adalah

pengikut Mazhab Hanafi.6

Tabel 4.1

Iskandariyah atau Alexandria yang berdekatan dengan laut Mediterania

4 Agung Sasongko_red “Alexandria, Saksi Hadirnya Peradaban Islam di Mesir”, Harian

Republika.com, Jakarta, 28 April, 2017. 5 Muhammad Syakir, Op.cit, h.48 6 Ibid, 13

Page 57: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

46

2. Riwayat Pendidikan Muhammad Syakir al-Iskandari

Pendidikan Muhammad Syakir dimulai dari menghafal al-Qur'an dan

belajar dasar-dasar studinya di Jurja, Mesir, kemudian beliau rihlah

(bepergian untuk menuntut ilmu) ke Universitas al-Azhar dan beliau

belajar dari guru-guru besar pada masa itu, kemudian dia dipercayai untuk

memberikan fatwa pada tahun 1307 H. Dan kemudian beliau menduduki

jabatan sebagai ketua Mahkamah Mudiniyyah al-Qulyubiyah, dan tinggal

di sana selama tujuh tahun sampai beliau dipilih menjadi Qadhi (hakim)

untuk negeri Sudan pada tahun 1317 H. Dan dia adalah orang pertama

yang menduduki jabatan ini, dan orang yang pertama yang menetapkan

hukum-hukum hakim yang syar'i di Sudan.7

Ketika Syaikh Muhammad Syakir semakin dewasa, ayahnya harus

pergi ke Sudan untuk menjabat Qadhi Qudhat (hakim agung). Ketika

sedang berada di Khartoum,8Ahmad Syakir masuk keperguruan tinggi

Gordon.9Muhammad Syakir tinggal di Sudan hingga akhirnya ayahnya

kembali lagi ke Alexandria karena harus menduduki jabatan masyikha.

Dan pada tanggal 26 April 1904, Muhammad Syakir pun masuk ke

lembaga keagamaan di Alexandria tempat ayahnya menjadi syaikh. Ketika

pada 19 April 1909 ayahnya menjadi wakil al-Azhar, Muhammad Syakir

7Ahmad Zaki Fauzi, Konsep Pendidikan Akhlak Anak Menurut Syekh Muhammad Syakir al-

Iskandary Dalam Kitab Washaya al-Aba li al-Abna. Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017, h.43 8 Khartoum dalam bahasa arab berarti belalai gajah, Khartoum adalah salah satu kota besar di

negara sudan dan hingga sekarang masih menjadi ibu kota negara Sudan. Letaknya di titik dimana

sungai Nil yang mengalir dari Uganda dan bertemu dengan sungai Nil biru yang mengalir dari arah

barat di Ethiopia. [Ajid Tohir, Studi Kawasan Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, cet-2, 2011), h.309] 9 University Of Khartoum adalah sebuah perguruan tinggi yang terletak di kota Khartoum

Sudan, didirikan dengan nama Gordon Memorial College pada tahun 1902 dan pada perkembangannya

kemudia menjadi Universitas Khartoum pada tahun 1956. (Sidik Mustaqim,

informasisudan.blogspot.com, di unduh pada tanggal 27 Agustus 2018, pukul 19.20).

Page 58: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

47

pun ikut ke Kairo untuk kemudian belajar di al-Azhar hingga lulus pada

1917.10

Gambar 4.2

Khartoum, ibukota Sudan yang juga berdekatan dengan Egypt (Mesir)

Gambar 4.3

Gordon Memorial College atau university of Khartoum pada tahun 1936,

tempat Syaikh Muhammad Syakir belajar ketika berada di Sudan.

10 Risa Rosiana S., “Etika Menuntut Ilmu Dalam Kitab Washoya Karya Muhammad Syakir”,

Skripsi Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga, Salatiga, 2017, h.19

Page 59: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

48

Gambar 4.4

Gordon Memorial Garden atau sekarang menjadi University Of Khartoum,

foto pada tahun 2016

3. Guru-Guru Muhammad Syakir al-Iskandari

Ketika belajar di al-Azhar, beliau mengenal dan menuntut ilmu kepada

para ulama Mesir dan lainnya, diantaranya:

a. Syaikh Abdullah bin Idris al-Sanusi, ulama ahli hadits dari Maroko,

beliau mempelajari darinya kitab Shahih al-Imam Bukhari, dan

mendapatkan ijazah darinya, demikian kitab shahih Muslim dan kitab

sunan Tirmidzi dan kitab sunan lainnya.

b. Syaikh Muhammad al-Amin al-Syinqithi, beliau belajar kepadanya

kitab Bulughul Maram, dan al-Syaikh memberikan ijazah pengakuan

telah mempelajari kitab itu, dan juga kutub al-sittah.11

c. Syaikh Mahmud Abu Daqiqah adalah salah seorang ulama di Ma’had

al-Iskandariyah dan salah satu anggota majelis ulama dikemudian

harinya. Beliau belajar kepada al-Syaikh Mahmud tentang fikih dan

ilmu ushul fikih.

11 Risa Rosiana, Op.Cit, h.23

Page 60: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

49

d. Ayahnya sendiri, beliau mempelajari hadits dari ayahnya dan

diberikan ijazah setelah mempelajari kutub al-sittah.

e. Syaikh Thohir al-Jazairi

f. Syaikh Muhammad Rasyid Ridha, pendiri dan yang menyusun

majalah al-Manar.

g. Syaikh Salim al-Basyiri, beliau mempelajari syarh al-Muwatha.

h. Syaikh Habibullah al-Syanqithi beliau mempelajari kitab Zaadul

Muslim.

i. Syaikh Abdussalam al-Faqi, beliau mempelajari syair dan sastra

Arab.12

4. Karya Muhammad Syakir Al-Iskandari

Dari penelusuran penulis terhadap berbagai karya ilmiah, jurnal atau

makalah, banyak perbedaan diantara para penulis dalam memaparkan

karya-karya Syaikh Muhammad Syakir, karena tidak ada dokumen yang

jelas tentang keberadaan karya-karya tersebut. Terlebih banyak kesimpang

siuran terhadap karya dua orang yang berbeda yaitu antara Ahmad Syakir

dan Muhammad Syakir yang kedua nya adalah anak dan ayah.

Yang sudah pasti dan sudah sampai di tangan penulis serta sudah

sempat mengkajinya sewaktu di pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon

pada tahun 2007 silam yaitu Kitab Washaya al-Aba’ li al-Abna aww al-

Durus al-Awwaliyah fii al-Akhlaq al-Mardiyyah.

12 Risa Rosiana S., Op.Cit, h.23

Page 61: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

50

Gambar 4.5

Sampul wajah Kitab Washaya al-Aba’ li al-Abna terbitan Pustaka

Alawiyah, Semarang, t.t.

5. Latar Belakang Penulisan Kitab Washaya al-Aba’ li al-Abna

Mesir secara resmi memperoleh kemerdekaan pada tahun 1922 dari

Inggris, tapi pada masa pemerintahan raja Faruk pengaruh Inggris masih

sangat besar. Baru pada masa pemerintahan Jamal Abdul Nasir yang

menggulingkan raja Faruk pada 23 Juli 1952, Mesir menganggap dirinya

benar-benar merdeka.13

Penulisan kitab ini tidak terlepas dari pengaruh suasana dimasa itu,

ketika mesir berada dalam kekuasaan Inggris. Hal ini terlihat dari salah

satu nasihat Syaikh Muhammad Syakir dalam kitab Washaya al-Abaa’ li

13 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam dirasah Islamiyah II, (Jakarta: PT.Raja Grafindo

Persada, 2011), cet.Ke-11, h.188.

Page 62: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

51

al-Abna dalam bab cinta tanah air dan menjaga tanah air dari serbuan

musuh.

هم، واتق الله ف ب لدك ل تنه ول تسل ط عليه واتق الله ف إخوانك : ل ت ؤذ احدا من عدوا

“Bertaqwalah kepada Allah ketika bergaul dengan mereka,

dan jangan menyakiti mereka. Bertakwalah kepada Allah dalam

membangun negerimu, dan janganlah mengkhianati negerimu, dan

pertahankanlah jangan sampai negerimu dikuasai oleh musuh”.14

Mesir mengalami pembaharuan besar-besaran pada abad 19.

Pembaharuan ini telah memperkenalkan Mesir pada kemajuan Barat dan

juga sistem ekonominya. Bidang pendidikan mendapat perhatian utama

dengan dikirimkannya pelajar Mesir ke Eropa dan diterjemahkannya

literatur modern ke dalam bahasa Arab. Ekonomi Mesir juga menjadi

semakin terkait dengan sistem ekonomi Eropa karena orientasi ekspor dan

pembiayaan pembangunan15.

Dibukanya Terusan Suez pada 1869 lebih memperjelas lagi

keterkaitan ini. Namun Mesir juga harus menanggung beban keuangan

berat sehingga pada 1875 Mesir terpaksa menerima nasihat otoritas

moneter asing dalam pengelolaan ekonomi demi memenuhi kewajiban

membayar hutang negara kepada luar negeri yang membengkak. Campur

tangan asing dalam ekonomi Mesir justru diduduki Inggris sejak 1882 dan

secara resmi dijadikan protektorat Inggris pada tahun 1914. Sehingga

puncaknya pada tahun 1919, dalam hubungan ini terjadi pemberontakan

anti-Barat khususnya Inggris. Hal ini membuat Hasan al-Banna yang saat

itu berusia tiga belas tahun tidak mau ketinggalan ikut memberontak.16

14 Muhammad Syakir, Op.Cit, hal. 6 15 Ajid Tohir, Op.Cit, h.258 16 Khalimi, Ormas-Ormas Islam Sejarah, Akar, Teologi dan Politik, (Jakarta:GP Press, 2006),

Cet-1, h.152-153

Page 63: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

52

Semangat anti-Barat kemudian mengental setiap kali Hasan al-Banna17

melewati wilayah Terusan Suez yang diduduki pasukan Inggris, yang

tidak jauh dari kota Ismailiyah dan Kairo. Kelak secara resmi Mesir

memperoleh kemerdekaan tahun 1922 dari Inggris, tetapi bayang-bayang

kekuasaan Inggris masih terlihat dalam pemerintahan Raja Faruq. Baru

pada masa pemerintahan Jamal Abdul Nasser yang menggulingkan Raja

Faruk pada 23 Juli 1952, Mesir benar-benar telah merdeka.18

Maka melihat dari perpolitikan Mesir yang memanas pra dan pasca

penulisan kitab Washaya al-Abaa‟ lil Abnaa‟ karena pengaruh dari

ekspansi militer Inggris dan Prancis, berawal dari sanalah pemikiran

Muhammad Syakir berkembang. Sehingga pada akhirnya, untuk menjaga

nilai-nilai islami dan budaya ketimuran dari pengaruh budaya asing yang

ditinggalkan para penjajah, Muhammad Syakir al-Iskandaryah menulis

kitab akhlak ini.

Proses masuknya kitab Washaya al-Abaa‟ lil Abnaa‟ sebagaimana

kitab klasik lain ke Indonesia tidak terlepas dari peran masuknya agama

Islam ke Asia Tenggara. Sebab menurut Agus Sunyoto, Islam sudah mulai

masuk ke Indonesia sejak sekitar abad 7 dan 8. Banyak pedagang muslim

Persia dan Arab yang berlayar dan berdagang di Selat Malaka. Karena

Selat Malaka (semenanjung Thailand, Singapura, dan Sumatera Barat,

Indonesia) menjadi tempat strategis untuk menghubungkan Asia Timur

Jauh,15 Asia Tenggara, dan Asia Barat.19

Melalui jalur perdagangan inilah, para muslim Persia dan Arab mulai

mensyiarkan agama Islam di Asia Tenggara. Bahkan saat itu Islam

17 Hasan al-Banna lahir 17 Oktober 1906 di desa al-Mahmudiyah Mudiriyah Mesir, nama

lengkapnya adalah Hasan bin Ahmad bin Abdurrahman al-Banna, Ia adalah pelopor dari berdirinya

ormas Ikhwanul Muslimin Mesir sekaligus kendaraan politiknya melawan penjajahan Inggris atas

Mesir. (Khalimi, Op.Cit, h.142-143). 18 Badri Yatim, Op.Cit, h.186 19 Agus Sunyoto, Atlas Walisongo, (Depok:Pustaka Iman, 2016), h.55

Page 64: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

53

semakin menyebar hingga ke bagian Asia Timur, yaitu negeri Tiongkok.

Sebagaimana teori Makkah yang dicetuskan oleh Hamka, beliau

menguatkan teorinya dengan mendasarkan pandangannya pada peranan

bangsa Arab sebagai pembawa agama Islam ke Indonesia, kemudian

diikuti oleh pedagang Persia dan Gujarat (India). Gujarat dinyatakan

sebagai tempat singgah, Makkah sebagai pusat, dan Mesir sebagai tempat

pembelajaran agama Islam. Hamka menolak pendapat yang mengatakan

bahwa Islam baru masuk pada abad 13. Sebab dalam kenyataannya, di

Nusantara pada abad itu telah berdiri suatu kekuatan politik Islam. Maka,

dapat dipastikan Islam telah masuk jauh sebelum itu, yakni sekitar abad

7.20

Pada tahun 674 M, telah ada perkampungan perdagangan Arab di

pantai Sumatera Barat, yang bersumber dari berita Tiongkok. Lalu berita

ini ditulis kembali oleh T.W. Arnold (1896), J.C. van Leur (1955), dan

Hamka (1958).19 Hal ini terbukti dengan berdirinya kerajaan Keddah

pada 1136 M sebagai kerajaan Islam tertua dan terbesar di Nusantara,

yang membentang di semenanjung selatan Myanmar sampai selatan

Thailand.21

Format kitab klasik pada umumnya sedikit lebih kecil dari pada kertas

kuarto, yakni dengan panjang sekitar 26 cm dan lebar 18 cm dan tidak

dijilid. Lembaran-lembaran kitab yang tak terjilid tersebut dibungkus

dengan sampul kitab, penerbit mencetak kitab di atas kertas berwarna

kuning sebagaimana pada mulanya kitab-kitab ini dibawa oleh para

pedagang Arab yang singgah ke Nusantara. Hal ini adalah ciri khas fisik

yang mengandung makna simbolik yang membuat kitab-kitab tersebut

tampak klasik sehingga akhirnya disebut kitab klasik.22

20 Agus Sunyoto, Op.Cit, h.38 21 Ibid, h.40-41 22 Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di

Page 65: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

54

Pada abad 19 beberapa kitab-kitab klasik mengalami tranformasi fisik,

beberapa kitab mulai diterjemahkan ke dalam bahasa daerah seperti

bahasa Jawa, Sunda, dan Madura. Sehingga saat ini kita dapat menjumpai

kitab-kitab klasik yang terjemahannya berbahasa daerah dan ditulis

dengan bahasa Arab-Melayu. Dari penulis Minangkabau misalnya,

lahirlah karya tulis buah pemikiran Mahmud Yunus dan Abdul Hamid

Hakim. Keduanya telah menulis sejumlah kitab, dalam bahasa Melayu dan

Arab dan untuk dijadikan bahan pelajaran di pesantren dan madrasah.

Abdul Hamid Hakim populer dengan kitab Mabadi’ al-Awwaliyyah

sementara Mahmud Yunus populer dengan kamus referensinya, yakni

Kamus Arab-Indonesia yang beliau tulis pada tahun 1972 dan mendapat

pengakuan besar dari Mesir hingga Nusantara.23

Jadi dapat disimpulkan bahwa proses masuknya kitab Washaya al-aba

li al-abna sebagaimana kitab klasik lain tidak terlepas dari proses

masuknya agama Islam ke Nusantara. Adapun proses masuknya kitab

klasik, naskah-naskah tersebut dibawa oleh para Mualim, Kyai, dan

pedagang muslim sekitar abad 8 sampai awal abad 19 melalui jalur

perdagangan, jalur berdakwah, dan jalur pendidikan seperti mengadakan

kajian kitab klasik di pesantren dan madrasah yang diselenggarakan oleh

para ustadz dan kyai.

6. Kelebihan dan kekurangan kitab Washaya al-Aba’ li al-Abna

Kitab Washaya al-Aba’ li al-Abna karya Muhammad Syakir al-

Iskandariyah yang penulis kaji adalah terbitan Pustaka Alawiyah

Semarang. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan yang

penulis peroleh dari kajian terhadap kitab Washoya al-Aba’ li al-Abna

karya Muhammad Syakir al-Iskandariyah.

Indonesia, (Bandung: Mizan, 1999), cet. III, h. 142.

23 Mahmud Yunus merupakan orang Indonesia pertama yang berhasil menamatkan

pendidikan di Daar al-Ulum, Mesir. Beliau adalah pendidik yang penuh semangat dan penulis yang

produktif. [Martin Van Bruinessen, Op.Cit, h. 145.]

Page 66: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

55

Kelebihan Kekurangan

Disampaikan secara menarik

dan mudah dipahami

Sulit menemukan kitab ini karena

kitab ini di cetak secara terbatas

dan hanya di temukan

dilingkungan pesantren

Isinya padat, jelas, dan tidak

menimbulkan multitafsir

Hampir semua kitab yang penulis

temukan tidak terdapat tahun

terbit, alamat penerbit, serta

nomer telepon penerbit.

Cocok untuk lingkungan

pesantren atau boarding School

karena secara struktur bahasa

arab memang sedikit lebih sulit

jika dibandingkan kitab Akhlaq

li al-Banin karya Syaikh Ahmad

Baraja yang notabene berasal

dari Indonesia.

Didalam kitab tidak ditemukan

riwayat hidup penulis yang cukup

menyulitkan mencari biografinya

secara komprehensif.

Disetiap hadist dan ayat al-

Qur’an selalu disertai catatan

kaki tentang sumber hadist,

periwayat hadist, nomer hadist,

atau nomer ayat dan surat al-

Qur’an.

Sangat cocok di kaji bagi

pemula tapi di lingkungan yang

secara bahasa arab sudah sedikit

mapan (bukan yang awam sekali

dengan bahasa arab)

Page 67: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

56

Disetiap nasihat selalu di bubuhi

dengan kalimat ajakan dan

sapaan yang lembut yaitu ya

bunayya yang artinya wahai

anakku yang sangat baik bagi

pendengar atau pembaca

Isi pembahasan lebih simpel dan

bab pembahasan tidak terlalu

banyak

Tabel 4.1

B. Pembahasan

1. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam kitab Washaya al-Aba’ li al-

Abna Karya Muhammad Syakir al-Iskandari.

Kehidupan menyimpan nilai-nilai pendidikan karakter yang begitu

kaya, begitupula dengan agama, kebudayaan, dan adat istiadat yang

memberi pesan untuk menjadikan manusia bermartabat merupakan

sumber-sumber pembelajaran pendidikan karakter.

Dalam bab 2 sudah di jelaskan 18 karakter yang dicanangkan oleh

pemerintah Indonesia melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan.

Penulis disini akan membahas berbagai karakter yang sesuai dengan 18

karakter atau lebih dari rancangan kementerian pendidikan dan

kebudayaan yang terkandung dalam kitab Wasahaya al-Abaa li al-Abnaa.

Karena itu, penulis tertarik menelaah pesan-pesan yang memuat nilai-

nilai pendidikan karakter yang terkandung didalam kitab Washaya al-Aba’

li al-abna karya Muhammad Syakir al-Iskandari yang merupakan seorang

tokoh ulama asal Mesir sekaligus alumni dari universitas tertua di Mesir,

al-Azhar Kairo. Berikut adalah pemaparannya.

Page 68: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

57

Secara garis besar karakter ini terbagi menjadi dua, yaitu karakter

moral dan karakter kinerja. Menurut Anies Rasyid Baswedan, dalam

proyeksi Pendidikan abad 21 ada 3 komponen utama yang sangat

mendasar dalam sebuah Pendidikan yang diperlukan. Yaitu, akhlak atau

karakter, kompetensi dan literasi atau keterbukaan wawasan. Kompetensi

dalam sebuah Pendidikan meliputi 4K, yaitu: berfikir kritis, Kreatif,

komunikatif, dan kolaboratif atau kerjasama. Sedangkan literasi meliputi

minimal 4 wawasan, yaitu: literasi baca, literasi budaya, literasi teknologi,

dan literasi keuangan.24Adapun karakter atau akhlak, meliputi moral dan

kinerja, itulah yang akan coba penulis jabarkan dengan referensi utama

dari sebuah buku karya ulama Mesir yaitu Washaya al-Aba’ li al-Abna

karya Syaikh Muhammad Syakir al Iskandari.

a. Karakter Religius

1) Iman dan Taqwa

Iman dan Taqwa yang biasa disingkat Imteq sering dijadikan

visi misi suatu lembaga, baik formal atau informal. Imteq dijadikan

sebagai output dalam proses akhir pendidikan, karena sebagai kunci

dari semua karakter. Syaikh Muhammad Syakir mengawali permulaan

nasihatnya dengan wasiat untuk bertaqwa kepada Allah swt

ى ه بلسانك ومطلع عل كنه ف صدرك وما ت علن ي بن : إن ربك ي علم ما ت يع اعمالك فاتق الله ج

“Wahai anakku, sesungguhnya Rabbmu mengetahui

apa yang tersimpan dalam hatimu. Semua yang diucapkan oleh

lisanmu dan melihat semua perbuatanmu, karena itu

bertaqwalah pada Allah yang maha agung “.25

Iman secara etimologi adalah percaya, sedangkan secara

terminologi adalah percaya terhadap adanya Allah, Malaikat Allah,

24Anis Rasyid Baswedan, https://www.merdeka.com/jakarta/anies-baswedan-pendidikan-

karakter-bukan-sekadar-ilmu-pengetahuan.html di unduh pada tanggal 20 Januari 2019, pukul 19.34 25Muhammad Syakir, Op.Cit, h.5

Page 69: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

58

kitab-kitab Allah, para rasul Allah, hari akhir, dan qadha dan qadar.

26Dalam bahasa agama iman adalah pembenaran hati atas apa yang

disampaikan utusan Tuhan.27

Sedangkan Taqwa secara bahasa adalah berasal dari kata waqa’

yang berarti menjaga, melindungi, hati-hati, atau menjauhi. Secara

istilah adalah menjalankan segala yang diperintahkan Allah dan

menjauhi semua yang di larang-Nya.28

Taqwa menurut Abdullah Nasih dalam kitab nya tarbiyah al

awlad fi al-islam yang dikutip oleh Nasharuddin ialah:

“Menjaga agar Allah tidak melihatmu ditempat

larangan-Nya, dan jangan sampai anda tidak didapat ditempat

perintah-Ny, dan sebagian ulama berpendapat taqwa ialah

menjaga diri dari azab Allah dengan mengerjakan amalan

shaleh dan merasa takut kepadanya, baik secara sembunyi-

sembunyi atau terang-terangan”.29

Definisi taqwa pada prinsipnya sama, ia memiliki multi-

dimensi dan multi-kebajikan. Orang bisa dikatakan bertaqwa hanya

dengan membuang duri dari jalan. Begitupun iman, selain dari rukun

iman yang 6, orang belum sempurna jika masih menyakiti sesama

muslim, atau sesama manusia. Salah satu poin iman dan taqwa itu

disampaikan Syaikh Muhammad Syakir berikut:

ك ان تظن أن ت قوى الله هي الصلاة والص يام ونوها من :ي بن إي العبادات ف قط, إن ت قوى الله تدخل ف كل شيء.

“Wahai anakku, janganlah kau mengira bahwa taqwa

hanyalah cukup dengan sholat, puasa dan ibadah sejenisnya

saja, sesungguhnya taqwa pada Allah itu mencakup segala

hal”.30

26Abdurrahman al-Saqqaf, Durus al-Aqa’id al-Diniyyah, (Surabaya: Muhammad bin Ahmad

Nabhani wa Auladihi t.t), Juz 2, h.3 27M. Quraish Shihab, Islam Yang Saya Anut, (Tangerang: Lentera Hati, 2018), Cet-1, h.121 28 Nasharuddin, Akhlaq ciri manusia paripurna, (Depok: Raja Grafindo, 2005), cet-1, h.441 29 Ibid, h.442 30 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.3

Page 70: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

59

Oleh karena nya, banyak ayat dalam al-Quran yang mencirikan

orang bertaqwa dengan berbagai macam tanda, seperti di permulaan

surat al-Baqarah ayat 2-4:

( الذين ي ؤمن ون ۱لك الكتاب ل ريب فيه, هدى للمتقي )ذ ( والذين ي ؤمن ون بآأنزل ۲بالغيب ويقيمون الصلاة ومن ما رزق ناهم ي نفقون )

(۳بلخرة هم ي وقن ون )اليك ومآانزل من ق بلك, و “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya,

petujuk bagi mereka yang bertaqwa (1) (yaitu) mereka yang

beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan sholat, dan yang

menafkah kan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada

mereka (2) dan mereka beriman kepada kitab (Al-Qur’an) yang

telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yabg diturunkan

sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan)

akhirat (3). (Q.S. al-Baqarah:2-4).31

Begitupula gambaran dari multi-definisi iman yang

digambarkan dalam beberapa sabda Rasulullah saw:

)رواه أحمد ف لايان لمن ل أمانة له ، ول دين لمن ل عهد له المسند وأبوا يعلى ف مسنده(

“Tidak sempurna iman seseorang yang tidak amanah,

dan tidak menepati janji “.32

وروي البخارى ومسلم عن أنس رضي الله عنه عن النب صلى الله يب لخيه ما يب لن عليه وسلم أنه قال : فسه ل ي ؤمن احدكم حت

“Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas bin

Malik r.a dari Nabi saw bahwasannya beliau bersabda:"Tidak

sempurna iman kalian semua, hingga ia menyukai bagi

saudaranya sepertia ia suka bagi dirinya”.33

31 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.2 32 Sayyid Muhammad bin Alawy al-Maliky, al-Mukhtar Min Kalam al-Akhyar, (Makkah: t.p,

2007) cet-2, h.32 33 Idrus al-Kaff, Terjemah Muhktashar Hadist Shahih Bukhari, (Surabaya: Karya Utama,

2009), h.10

Page 71: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

60

رضي الله عنه ر ذ ب أ ن ع ان ب الط و د او ا د و ب ا د و حم ام أ م ل ا ي و ر و ب ف الله قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : أفضل العمال ال

والب غد ف الله

“Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Daud, dan

Thobroni dari Abi Dzar r.a. berkata: Rasulullah saw

bersabda: Sebaik-baik perbuatan adalah mencintai karena

Allah dan membenci juga karena Allah”.34

Jadi orang yang beriman digambarakan dengan berbagai

dimensi kebaikan dan kesalehan, itu menggambarkan luasnya cakupan

iman itu sendiri. Yang penulis ketahui bahwa iman itu mempunyai

banyak cabang, seperti yang di jelaskan dalam kitab Qami’ al-

Tughyan ala Mandzuma Syuabu al-iman berikut ini:

م ظ ع ي ل ض ف ل ه ا أ ه ن ل م ك ت س * ي ة ب ع ش ي ع و ع ض ا ب ن ان ي إ ه ال ا ق م ، ك ن و ع ب س و ع ب س ان ي ال ن ع ة ع ر ف ىت م ال ال ص ال ن أ ن ع ي

الله م ل س و ه ي ل ع ى الله ل ص عون شعبة فأفضلها ق ول لاله ال يان بضع وسب اليان وأدنها إماطة الذى عن الطريق والياء شعبة من ال

“Iman itu terbagi menjadi 77 cabang * yang di

sempurnakan oleh orang-orang yang agung”.35

“Ini adalah maksud dari penjelasan cabang

iman yang 77, yang di sabdakan oleh Rasulullah saw:

Iman itu terbagi menjadi 77 bagian, yang paling tinggi

adalah kalimat Laa Ilaha Illallah dan yang paling

bawah adalah menyingkirkan sesuatu yang berbahaya

bagi orang lain dari jalanan. dan malu itu adalah

bagian dari Iman”.36

Maka iman dan taqwa tidak terwujud kecuali dengan menjauhi

setiap perbuatan tercela dan mengamalkan setiap perbuatan terpuji.

34 Yusuf bin Ismail an-Nabhani, Sabil al-Najah fi al-Hub fillah wa al-Bughdu fillah, (t.t.p: t.P,

t.t.t), h.24 35 Zainuddin al-Malibari, Suabu al-Iman (Kediri: Hidayatu Tulab, t.t), h.3 36 Nawawi bin Umar al-bantani, Qami’ al-Tughyan (Kediri: Hidayatu Tulab, t.t), h.3

Page 72: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

61

Dengan keimanan manusia yakin akan adanya hari pembalasan. dan

Ketakwaan merupakan jalan yang apabila ditempuh seseorang, ia pun

telah mengikuti jalan yang benar. Ketakwaan juga merupakan tali

yang erat, yang jika kamu berpegang padanya, ia akan selamat.

Cukuplah kemuliaan bagi orang yang bertakwa, bahwa Allah

berfirman mengenai mereka:

(۱۲٨ )النحل : ن و ن س م م ه ن ي ذ ال ا و و ق ين ات ذ ان الله مع ال “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang

yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat

kebaikan. (Q.S. An-Nahl : 128).37

2) Cinta dan Taat kepada Rasulullah saw

Cinta dan taat pasti selalu berbarengan, tidak mungkin bagi

orang yang cinta akan bertentangan dengan yg di cintai. Cinta kepada

Rasulullah harus ditanamkan dan ditumbuhkan kepada semua generasi

muslim. Adapun cara pertama adalah dengan mengenalkan Rasulullah

melalui sejarah, sirah, riwayat yang menceritakan kehidupan

Rasulullah saw. salah satu cendekiawan muslim Muhammad Abduh

Yamani menuliskan buku khusus tentang anjuran untuk mencintai

Rasulullah saw yaitu Kitab Allimu Awladakum Mahabbatu al-Rasul,

seperti salah satu kutipan dalam mukadimah nya :

ي ف ط ص م ال ة و ف ص م ل س و ه ي ل ع ى الله ل ا ص د م م ب الن ن أ م ك د ل و ا ا و م ل ع ي ل س ر م ال ات خ و ي ي ب الن ل و أ و دى أ , و ة ال س لر ب ن آم ن م ي خ م ل س و ه ي ل ع ى الله ل ص ه ن أ م واه م ل ع

ة م ال ح ص ن , و ة ان م ال “Ajarkan lah anak-anak kalian tentang nabi

Saw yang sebaik-baiknya manusia, Nabi yang paling

utama, penutup para Rasul.Ajarkan lah anak-anak

37 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.282

Page 73: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

62

kalian bahwa nabi Muhammad adalah sebaik-baik

orang yang diutus, yang menjaga amanah.membimbing

umat kepada kebaikan”.38

Setelah tumbuh cinta, otomatis seorang individu akan

mengikuti jejak dan perilaku yang di cintai. Dalam agama dikatakan

taat, ketika seseorang sudah melakukan apa yang sudah diperintahkan

oleh Allah dan Rasul-Nya dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah

dan Rasul-Nya. Oleh karena itu Syaikh Muhammad Syakir

memberikan nasihat agar anak murid nya memperhatikan apa yang

telah disampaikan oleh Rasulullah saw:

ة اع ط ك ي ل ع ب ، ت ك ق ل خ ي ذ ال ك ل و م ة اع ط ك ي ل ع ب ا ت م ك ، ف ن ب ي . م ر ك ال ه ل و س ر

“Wahai anakku, menaati perintah Rasulullah yang

mulia itu wajib atas dirimu sebagaimana engkau mentaati

perintah Allah yang telah menciptakanmu”.39

Selain terdapat anjuran mencintai di berbagai literatur kitab

para ulama, anjuran taat ini juga di perintahkan oleh Allah dalam

beberapa ayat al-Qur’an, seperti pada surat an-Nisa ayat 59 dan al-fath

ayat 17:

م ك ن م ر م ل ا ول ا و ل و س وا الر ع ي ط ا و وا الله ع ي ط وآ ا ن آم ن ي ذ ا ال ه ي أ ي

( ٥٩) النسآء : “Hai orang-orang beriman taatilah Allah dan Taatilah

Rasul serta ulil amri diantaramu”. (Q.S. an-Nisa: 59).40

ه ب ذ ع ي ل و ت ي ن م و ار ن ل ا ا ه ت ت ن م ي ر ت ات ن ج ه ل خ د ي ه ل و س ر و الله ع ط ي ن م و (۱۷)الفتح : .ا م ي ل ا اب ذ ع

38 Muhammad Abduh Yamani, Allimu Awladakum Mahabbtu al-Rasul Saw, (t.t.t: t.p, t.t), h.6 39 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.8 40 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.88

Page 74: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

63

“Barangsiapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya,

niscaya Allah akan memasukannya kedalam syurga yang mengalir

di bawahnya sungai-sungai, dan barangsiapa berpaling niscaya

akan di azab-Nya dengan azab yang pedih”. (Q.S. al-Fath:17).41

Syaikh Muhammad Syakir berpesan bahwa seorang muslim

belum paripurna imannya jika belum mencintai Rasulullah melebihi

cinta nya kepada dirinya sendiri atau kepada makhluk yang lain.

ا م ه ي ل إ ب ح ا ه ل و س ر و الله ن و ك ي ت ح د ب ع ال ان ي ا ل م ك ي ل ن ب ي ااه و س

“Wahai anakku, tidak sempurna iman seseorang

sebelum cintanya pada Allah dan Rasul-Nya melebihi cintanya

terhadap segala sesuatu selain Allah dan Rasul-Nya”.42

Sesuai dengan dengan hadist Nabi yang diriwayatkan oleh

Imam Ahmad dan beberapa periwayat hadist yang lain.

هما قال: ه ي ل ع ى الله ل ص الله ل و س ر ال ق عن أنس و أب هري رة رضي الله عن ي ع ج ا اس الن و ه د ل و و ه د ال و ن م ه ي ل إ ب ح أ ن و ك ا ت ح م ك د ح أ ن م ؤ ي : ل م ل س و

“Dari sahabat anas r.a. dan Abu Hurairoh r.a. mereka

berkata: Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah sempurna iman

seseorang diantara kamu sekalian, sehingga diriku lebih

dicintainya dari pada orang tua dan anak kandungnya serta

umat manusia seluruh”. ( diriwayatkan oleh Imam Ahmad,

Bukhari, Nasai, Ibnu Majah dari Anas bin Malik ra).43

Maka dari itu, untuk menjadi manusia yang paripurna dan

berkarakter mulia, haruslah sesuai dengan apa yang telah di sampaikan

oleh Rasulullah, agar kita selamat dalam mengarungi kehidupan di

dunia dan menjadi bekal kelak di alam selanjutnya.

41 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.514 42 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.9 43 Yusuf bin Ismail an-Nabhani, Op.Cit, h.21

Page 75: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

64

3) Menghormati kedua orang tu

Menjadi suatu kewajiban bagi seorang anak yaitu berbakti

kepada kedua orang tua, begitu besar pengorbanan mereka. Seorang

ibu rela bersusah payah mengandung hingga melahirkan dan

menyusui, dan seorang ayah rela bercucuran keringat demi memenuhi

semua kebutuhan seorang anak. Oleh karena nya Syaikh Muhammad

Syakir menasihati kita semua:

ن ا ف ك م أ و ك ي ب أ ت م د خ ف ات ق ش م ال ن م ت د ب ك ا ت م ه ، م ن ب ي ي بن ، انظر ال الط فل . ة ف اع ض ا م اف ع ض أ ك ال ذ ق و ف ك ي ل ا ع م ه ق و ق ح

ته وطعامه وشرابه وملاذه الصغي، وال اشفاق اب ويه عليه ، واعتنائهما بصحته وسقمه ، ت علم مقدار ما قاسى اب واك ف ت ربي تك حت ف ليله وناره وصح

لغ الر جال ب لغت مب “Wahai anakku, ketika engkau merasa benar dalam

berbakti pada ayah ibumu, maka sesungguhnya kewajiban

kedua orangtuamu terhadap dirimu lebih berat dari semua itu,

yang kewajiban itu nanti akan di lipatgandakan atas

dirimu”.44 “Wahai anakku, lihat dan ambil lah teladan dari

seorang bayi serta kasih sayang orang tua nya pada anak itu,

dan lihatlah susah payah kedua orang tua dalam memelihara

kesehatan anaknya, memberi makan dan minum serta

menjaganya siang dan malam, disaat sehat dan sakit.

Sekarang kamu tau betapa beratnya tanggung jawab orang tua

mu dalam mendidik dan membesarkanmu hingga engkau

dewasa”.45

Kita dapat meraih kemegahan dan kemewahan duniapun tak

sepadan dengan jasa mereka berdua, setiap tarikan nafas kita terdapat

campur tangan dari kedua orang tua kita yang bertaruh nyawa

melahirkan, membesarkan dan mendidik kita. Oleh karena nya Allah

44 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.9 45 Ibid, h.10

Page 76: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

65

menyuruh kita untuk mendoakan dan berbuat baik terhadap kedunya,

seperti firman Allah dalam Surat al-Isra’ ayat 23-24:

لغن عندك الكب وقض ه وبلوالدين إحسان، اما ي ب ى ربك أل ت عبدوا ال اي (۲۳) اي ر ك ل و ا ق م ل ل ق ا و ه ر ه ن ت ل و ف ا ا م ل ل ق ت لا ف احدهآ اوكلاها

) اي غ ص ان ي ب ا ر م ا ك م ه حم ار ب ر ل ق و ة حم الر ن م ل الذ اح ن ا ج م ل ض ف اح و ( ۲٤-۲۳السراء :

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan kepadamu

supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaknya

kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-

baiknya. jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-

duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka

janganlah kamu katakan pada keduanya perkataan ah dan

janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada

mereka ucapan yang mulia. Rendahkanlah dirimu terhadap

keduanya serta berdo’alah“wahai Rabbku, kasihanilah kedua

orang tuaku sebagaimana kedua orang tuaku mengasihi aku

diwaktu kecil”. ( Q.S. al-Isra: 23-24).46

Semua perintah orang tua adalah wajib bagi seorang anak,

selama perintah itu tidak bertentangan dengan syariat. Bahkan jika

kedua orang tua berbeda keyakinan kita masih berkewajiban menjaga

mereka, apalagi jika mereka sudah berusia lanjut. Kita juga diwajibkan

menjaga hubungan baik serta berbuat baik terhadap keduanya. Syaikh

Muhammad Syakir memberi nasihat kepada anak muridnya berikut

ini:

ي بن ، أطع ابك وامك ، ولتالفهما ف شئ إل إذا أمرك بعصية مولك “Wahai anakku, taatilah perintah ayah ibumu,

janganlah sekali-kali membantahnya, kecuali jika mereka

memerintahkanmu untuk ingkar pada Rabbmu. 47

46 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.285 47Muhammad Sayakir, Op.Cit, h.11

Page 77: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

66

Hafiz Hasan Mas’udi juga memberikan contoh bagaimana

bersikap kepada orang tua ketika mendapat perintah yang bertentangan

dengan hukum Allah:

ا م هه ار م ا ل ث ت ي ن ا ا، و ه ي ل ا ع ه ر ك ش ي ا ل م ه ت م ع ن ر ك ذ ي ن ا ه ي ل ع ب ج ي ف ل ن ا ا و م ه ت ل ز ن ع ه ف ر ا ط اض ا غ ع اش ا خ م ه ع م س ل ي ن ا ، و ة ي ص ع ب ان ا ك ذ ا ل ا ف ل ا ا م ه ام م ا ي ش ي ل ن ا ا و م ال د ج ل ي ط ي ل ن ا و ف أ ل و ق ب و ل ا و م ه ي ذ ؤ ي

ن ا ع اه ه ن ي . و ف و ر أ م ال ا ب ه ر م ي ن ا و ة ر ف غ م ال و ة حم لر ا ب م ل و ع د ي ن ا ا و م ه ت م د خ .ه د و ج و ا ف ب ب س ان ا ك م ك ار الن ن ا م م ات ن ا ف ب ب س ن و ك ي ل ر ك ن م ال

“Maka, Manusia wajib mengingat nikmat yang

diberikan kedua orangtua untuk mensyukurinya. Dia harus

mematuhi perintah keduanya, kecuali bila menyuruh

melakukan maksiat, hendaklah dia duduk bersama kedua

orangtuanya dengan tunduk dan dan tidak memperhatikan

kekeliruan mereka serta tidak mengganggu keduanya,

walaupun ddengan mengucapkan perkataan “hus”. Janganlah

suka membantah keduanya dan tidak berjalan didepan

keduanya, kecuali dalam keadaan melayani mereka.

Hendaknya dia mendoakan kedua orangtuanya, agar keduanya

diberikan rahmat dan ampunan, dan hendaknya menyuruh

keduanya berbuat baik dan melarang berbuat mungkar,

supaya bisa menyelamatkan keduanya dari api neraka,

sebagaimana keduanya telah menyebabkan keberadaannya”.48

Perintah berbuat baik itu tetap berlaku terhadap orang tua yang

berbeda keyakinan sekalipun, selama perintah dari orang tua tidak

bertentangan dengan yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan kepada

kita, sesuai dengan hadist yang di riwayatkan oleh Imam Ahmad

berikut, dan surat Luqman ayat 14-15:

د حم أ ام م ال اه و ر ف ي ر ش ث ي د ح و )ه ق ال ال ة ي ص ع م ف ق و ل خ م ل ة اع ط ل ا(م ه ن ع الله ي ض ر ذ ىار ف و الغ ر م ع ن ب م اك ال و ي ص ح ن ب ان ر م ع ن ع م اك ال و

48 Hafiz Hasan Mas’udi, Taisiru al-Khlaq fi Ilmi al-Akhlaq, (Surabaya: Salim Nabhan, 2006).

h.16

Page 78: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

67

“Tidak ada taat kepada makhluk (sekalipun orang tua)

didalam melakukan maksiat (dosa) kepada Khaliq (Allah)”. (

Hadist syarif diriwayatkan oleh imam Ahmad dan Hakim dari

Imran bin Husain dan Hakam bin Amrin al-Ghiffari ra).49

نسان بوالديه حملته أمه وهنا على وهن وفصاله ف نا ال عامي ، ان ووصي ( وان جاحداك على ان تشرك ب ما ۱٤اشكرل ولوالديك ال المصي )

ن يا معروفا ، واتبع سبيل من هما ف الد ليس لك به علم فلا تطعهما وصاحب تم ت عملون) لقمان: انب ال ث ال (۱۵-۱٤ مرجعكم فان ب ئكم با كن

“Dan kami perintahkan pada manusia untuk berbuat

baik kepada ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya

dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan

menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan

kedua ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah tempat kembalimu”.

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku

(Allah) dengan sesuatu yang kamu tidak ada pengetahuan

tentang itu, janganlah kamu ikut keduanya, dan pergauilah

keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang

kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah

kembalimu, maka akan Ku beritakan padamu apa yang telah

kamu perbuat”. (Q.S: Lukman: 14-15).50

kebaikan kita tidak akan ada gunanya jika masih berbuat jahat

terhadap kedua orang tua, karena letak surga berada di bawah telap

kaki ibu, dan rihdo nya Allah tergantung ridho dari kedua orang tua

kita. maka syaikh Muhammad Syakir mewanti-wanti agar kita tidak

membuat kedua orang tua kita sedih, atau marah terhadap kita, akibat

dari ucapan atau perbuatan kita.

الله ب ض غ ن ، إ ك م ا ب ض غ ت و ا ك ب ا ب ض غ ت ن ا ر ذ ال ل ك ر ذ ح ا ن ب ي ا ي ن الد ر س خ د ق ف ه ي ل ع الله ب ض غ ب ض غ ن م ، و ن ي د ال و ال ب ض غ ب ن و ر ق م ة ي خ ال و

“Wahai anakku, takutlah engkau membuat kemarahan

kedua orang tuamu, karena sesungguhnya murka orang tuamu

49 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.10 50 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.413

Page 79: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

68

adalah murka Allah juga, dan barangsiapa membuat Allah

murka, maka dia akan merugi dunia dan akhirat.51

Adapun bagi anak yang orang tuanya telah meninggal dunia,

maka masih bisa berbuat baik dan berbakti dengan mendo’akan

keduanya, bersilaturahim dengan orang-orang yang dekat dengan

keduanya, bersedekah untu keduanya dan perbuatan lainnya. seperti

yang dijelaskan Imam Abdullah Ba’lawy al-Haddad dalam kitabnya

Sabilu al-Adzkar wa al-I’tibar Syarah Nasa’ihu al-Diniyah:

ه ى ل غ ب ن ي ك ال ذ ا ك م ات ي ح ف ه ي د ال و ب ي ن أ ان س ن ى ال ل ع ب ا ي م ك و ا م ه ن ع ق د ص لت ب ا و م ل ار ف غ ت س ال و اء ع لد ب ك ال ذ ا و م ات ف و د ع ا ب ه ب ي ن أ ام ه ائ ق د ص أ ر ب ا و م ه ام ح ر أ ة ل ص ب ا و ه اي ص و ذ ي ف ن ت ا و م ن و ي د اء ض ق ب و

“Seperti halnya kewajiban bagi anak untuk berbakti

kepada kedua orangtuanya ketika hidup, begitu juga ketika

keduanya telah wafat, hendaknya tetap berbakti dengan

mendoakan dan memintakan ampun untuk keduanya,

bersedekah untuk keduanya, melunasi hutang keduanya,

melaksanakan wasiat keduanya, bersilaturahim dengan

kerabat keduanya, berbuat baik terhadap teman-teman dekat

keduanya”.52

4) Menghormati guru

Menghormati guru adalah satu sikap dan karakter yang sangat

penting. Bahkan sikap ini bisa menjadi penentu seorang anak didik

berhasil atau tidak dalam mencari ilmu, karena sikap seorang anak

didik sangat berpengaruh terhadap ridho nya seorang guru. dan

ridhonya seorang giru menjadi ujung tombak dari kemanfaatan ilmu

yang dicari. Oleh karena itu syaikh Muhammad Syakir berpesan

kepada anak didiknya:

51Muhammad Syakir, Op.Cit, h.10 52Abdullah Ba’alawy al-Haddad, Sabilu al-Adzkar wa al-I’tibar Syarah Nasa’ihu al-Diniyyah

( Indonesia: Darul Ihya, t.t.t), h.62

Page 80: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

69

ول من يبن : إذا ل تتم أستاذك ف وق احتامك لبيك ل تستفد من علومه ئا دروسه شي

“Wahai anakku, bila engkau tidak memuliakan gurumu

melebihi kedua orang tuamu, maka engkau tidak mendapatkan

manfaat dari ilmu yang diajarkannya”.53

Guru dan orang tua adalah manusia yang wajib kita hormati,

orang tua adalah yang memberikan nafkah lahir kita dan guru adalah

yang memberikan nafkah bathin kita, seperti yang di ungkapkan oleh

Hafiz Hasan, Syaikh al-Zarnuji dan Ibrahim bin Ismail dalam

bukunya:

ل ض ف ن م ر ث ك ا ه ل ض ف ن ا د ق ت ع ي ن ا ه ن م : ف ه اذ ت س أ ع م ه اب ا آد م ا و .ه ح و ر ب ر ي ه ن ل ه ي ل ع ه ي د ال و

“Adapun adab-adab terhadap gurunya, antara lain dia

harus menyakini, nahwa jasa guru lebih besar dari jasa orang

tuanya, karena guru mendidik jiwanya”.54

ل ض ف ى ال د ال و ن م ن ل ن ن ا ي * و د ال و س ف ى ن ل ع ي اذ ت س ا م د ق ا ف ر الش و م س ال و م س ال ب ر ا م ذ ه * و ر ه و ج ح و الر و ح و الر ب ر م اك ذ ف

ف د االص ك “Saya lebih mengutaman seorang guru dari pada

orangtua kandung, walaupun saya tau saya mendapat

kemuliaan dari nama orang tua. seorang guru adalah yang

membimbing dan mendidik Ruh kita, dan orang tua kandung

adalah yang menafkahi fisik (badan) kita”.55

53Muhammad Syakir, Op.Cit, h. 54 Hafiz Hasan Mas’udi, Op.Cit, h. 14 55 al-Zarnuji, Ta’lim al-Muta’alim, (Surabaya: Maktabah Muhammad bin ahmad Nabhani wa

awaldihi, t.t), h. 5

Page 81: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

70

اء ش ن ا إ د اح ا و ف ر ح ن م ل ع ن م د ب ع ن ، أ ه ه ج و الله م ر ك ي ل ع ال ق ى ل ص ب الن ال ق ام ا. ك ق ي ق ر ن ل ع اى ج ق ت س إ اء ش ن إ و ق ت ع أ اء ش ن إ و ع ب

.ه ل و م و ه ف الله اب ت ك ن م ة ا آي د ب ع م ل ع ن : م م ل س و ه ي ل ع الله "Ali bin Abi Thalib r.a berkata: saya adalah hamba

bagi orang yang mengajarkan saya walaupun hanya satu

huruf, jika dia mau bisa menjual saya, memerdekakan saya

atau menjadikan saya budaknya. seperti sabda nabi

Muhammad saw, siapa yang mengajarkan seorang hamba satu

ayat saja dari al-Qur’an maka ia menjadi tuan atas seseorang

yang dia ajar".56

Untuk memperoleh ridho seorang guru, seorang anak didik

harus menjaga akhlah dan adab nya, seperti adab dalam bertanya, cara

berjalan, bahkan intonasi suara. Syaikh Muhammad Syakir

mengungkapkan dalam kitabnya:

رس فلا ت تشاغل عنه بلديث ول يبن : اذا شرع الستاذ ف قراءة الدك أن بلمناقشة مع اخوانك، وأصغ ال ما ي قوله الستاذ إصغاء تما، واي

درس، وإذا أشكلت تشغل فكرك بشيء آخر من الواجس الن فسية اث ناء العليك مسئ لة ب عد ت قريرها فاطلب من الستاذ بلدب والكمال اعادتا،

ك ان ت رفع صوتك على استاذك، او ت نازعه اذا اعرض عنك ول ي لتفت وايمك ال ق و

“Wahai anakku, bila gurumu telah memulai pelajaran,

jangan engkau larut dalam pembicaraan dengan teman-

temanmu, simaklah pembicaraan gurumu dengan penuh

kesungguhan. Jangan engkau melamun ditengah-tengah

pelajaran. Bila engkau menemui kesulitan, mintalah kepada

gurumu dengan sopan untuk mengulangi menerangkan sekali

lagi, jangan engkau melantangkan suara dihadapan gurumu

dan jang engkau bantah penjelasan gurumu, sehingga dia

tidak menyukaimu”.57

56 Ibrahim bin Ismail, Syarah Ta’lim al-Muta’alim, (Surabaya: dar al-Ilmu, t.t), h.16 57Muhammad Syakir, Op.Cit, h.15

Page 82: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

71

Jika seorang anak didik berbuat salah hendaknya dengan ikhlas

menerima jika ditegur atau di berikan nasihat oleh guru, baik itu

bersifat teguran atau tindakan. tentunya dengan cara-cara yang

mendidik, bukan kekerasan. seperti contoh membersihkan ruangan

kelas, kamar mandi, atau berdiri di depan tiang bendera sambil

membaca surat-surat hafalan. Syaikh Muhammad Syakir mewanti-

wanti anak didiknya untuk bersikap kooperatif, seperti ucapan beliau

berikut:

دب بي يدي استاذه سقطت قيمته عند يبن : إذا خرج الت لميذ عن حد ال استاذه وعند إخوانه واستحق التأديب والزجر على قلة ادبه

“Wahai anakku, bila seorang murid telah melanggar

adab dihadapan guru dan teman-temannya makan wajib

dididik untuk beradab yang baik karena memahami masalah

adab”.58

ك يبن : ل شيء أضر على طلب العلم من غضب الساتذة والعلماء، فاي تسيء الدب امامه يبن ان ت غضب احدا من المدر سي او

“Wahai anakku, tidak ada sesuatu yang lebih

berbahaya bagi pelajar dari pada kemarahan guru dan ulama,

karena itu takutlah anakku, jangan sampai engkau membuat

kemarahan pendidikmu atau menunjukkan akhlaq tercela di

hadapannya”.59

Menghormati guru adalah hal yang sangat penting, ia yang

menunjukan kita semua jalan menuju Allah, mengenal Allah,

mengenal Rasulullah, dan mengetahui berbagai ilmu pengetahuan.

sepantasnya memang harus dihormati dan dihargai keberadaannya,

diberikan apresiasi setinggi-tingginya, dan dikenang jasa-jasanya. ada

pepatah mengatakan “guru itu adalah pahlawan tanpa jasa”.

58Ibid. 59Ibid.

Page 83: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

72

Menurut Quraish Shihab ada 3 hal yang harus dimiliki oleh

penuntut ilmu: Pertama, menyingirkirkan akhlak buruk atau

menghiasi diri dengan budi pekerti, karena budi pekerti mendahului

ilmu. Kedua, mnegurangi sedapat mungkin hal-hal yang sia-sia yang

dapat menghambat memperoleh ilmu. Ketiga, tidak angkuh terhadap

guru ataupun terhadap ilmu.60

5) Menghormati sesama (Toleransi)

Sebagai sesama manusia, kita diwajibkan saling menghormati,

walaupun berbeda bangsa, negara, suku, agama, dan jenis kelamin.

Allah berfirman dalam al-Qur’an surat al-Hujurat ayat 13:

يأي ها الناس إن خلقناكم من ذكر وأن ثى وجعلناكم شعوب وق بائل لت عارف وا إن (۱۳ت قاكم إن الله عليم خبي )ألجرات: اكرمكم عند الله أ

“Hai manusia, sesungguhnya kami ciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan

kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling

kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia

diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi

maha mengenal”(Q.S. al-Hujurat:13).61

Perbedaan itu ada dan nyata tapi perpecahan di larang oleh

Allah, jika Allah berkehendak, bisa saja diseragamkan semua nya, tapi

justru bukan itu yang Allah kehendaki. Allah berfirman dalam al-

Qur’an surat al-Imran ayat 103:

عا ول ت فرق وا )العمران: واعتصموا ببل الله ي ( ۱۰۳ج “Berpegang teguhlan kamu semua kepada tali (agama)

Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai”(Q.S. al-

Imran:103).62

60 M. Quraish Shihab, Yang Hilang dari kita Akhlak, (Tanggerang Selatan: Lentera Hati:

2017), h.247 61 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.517 62 Ibid, h.64

Page 84: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

73

Menyikapi perkembangan yang terjadi, Nahdlatul Ulama

selaku salah satu ormas Islam di Indonesia mempunyai prinsip dalam

menyikapi masalah persaudaraan antar bangsa, suku, golongan,

maupun agama. tentunya berdasarkan kajian para ulama dan kyai,

dicetuskanlah Trilogi Ukhuwah yang dirumuskan oleh K.H. Ahmad

Shidiq yaitu: pertama Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat

Islam), yang kedua Ukhuwah Wathoniyah (persaudaraan sesama anak

bangsa dalam satu negara), yang ketiga Ukhuwah Insaniyah atau

Basariyah (persaudaraan sesama umat manusia). Sehingga cita-cita

Islam menjadi agama yang rahmatan lil alamin ini bisa terwujud, baik

bagi bangsa Indonesia khususnya atau bagi seluruh dunia dan seluruh

umat manusia.63

Lebih detailnya, menghormati sesama itu banyak bentuknya.

Dalam Islam sudah diatur sedemikian rupa bagaimana kita bersikap

terhadap teman, tetangga, tamu, bahkan musuh atau lawan kita. Salah

satu pesan sederhana dari Syaikh Muhammad Syakir tentang

pendidikan untuk saling menghormati, dalam konteks memperlakukan

teman atau sahabat secara baik, beliau mengatakan:

يبن : هاانت قد اصبحت من طلبة العلم الشريف ولك رف قاء ف درسك ك أن ت ؤذي أحد هم او هم إخوانك وهم عشيتك واي تسيء معاملته ا من

“Wahai anakku, ingatlah engkau telah menjadi

seorang pelajar yang menuntut ilmu dan engkau memiliki

banyak teman, mereka adalah saudara dan temanmu dalam

pergaulan, karena itu jangan engkau menyakiti hati atau

berlaku buruk terhadap mereka”.64

63 M.Imam Aziz, Ensiklopedia Nahdlatul Ulama: Sejarah, Tokoh dan Khazanah Pesantren,

(Jakarta: PBNU dan Mata Bangsa, 2014), Cet-1, Jilid 2, h.67 64Muhammad Syakir, Op.Cit, h.12

Page 85: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

74

Persahabatan adalah salah satu jenis hubungan mesra antara

dua pihak, tetapi biasanya ia bersifat khusus dan tidak mencakup

banyak orang.65 Persahabatan yang hakiki didasari oleh nilai-nilai

yang luhur, mendukung dalam kebajikan dan menegur dengan lemah

lembut ketika adanya potensi penyimpangan, karena semua manusia

sebenarnya membutuhkan sahabat yang hakiki, yang baik disaat

senang maupun susah.

Syaikh Muhammad Syakir sangat menekankan pentingnya

saling menghormati, dalam istilah jawa tepo sliro atau tenggang rasa.

hingga dalam urusan tempat duduk dan kepekaan anak didiknya dalam

melihat lingkungan sekitar, agar memperhatikan posisinya supaya

tidak menyulitkan orang lain dan membuat orang lain nyaman, beliau

berpesan:

اذا جلست للدرس فلا تضايق أحدا من إخوانك وافسح له ف يبن : خوان ف مالسهم ت وغر المكان حت ي تمكن من اللوس فان مضاي قة ال

الصدور وت ولد الحقاد وتثي الشرور “Wahai anakku, bila engkau duduk janganlah engkau

persempit tempat bagi temanmu, lapangkanlah tempat

sehingga temanmu dapat duduk dengan leluasa. Sesungguhnya

mempersempit tempat duduk pada orang lain merupakan suatu

perbuatan yang mengesalkan dan menyakitkan hati”.66

Dalam majelis ilmu, syaikh Muhammad Syakir berpesan untuk

saling berbagi dan saling pengertian, agar membuat semua yang hadir

di majelis ilmu nyaman dan aman. Syaikh Muhammad Syakir

melakukan ini bukan tanpa alasan, karena dahulu kala ketika zaman

Rasulullah turun wahyu yang berkaitan dengan hal tersebut. Allah

berfirman dalam al-Qur’an surat al-Mujadalah ayat 11:

65 M. Quraish Shihab, Yang Hilang dari kita Akhlak, (Tanggerang Selatan: Lentera Hati:

2017), h. 256 66Muhammad Syakir, Op.Cit, h.13

Page 86: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

75

نآمنوآ اذا قيل لكم ت فسحوا ف المجالس فافسحوا ي فسح الله ياي ها اللذي لكم، واذا قيل انشزوا فانشزوا ي رفع الله اللذين آمن وا منكم واللذين اوتوا العلم

(۱۱)المجادلة: درجات والله با ت عملون خبي “Hai orang-orang beriman, bila dikatakan padamu,

berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah,

niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan

apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya

Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang menuntut

ilmu. Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S.

al-Mujadalah:11).67

Selain memperhatikan tutur kata, beliau juga memperhatikan

sikap anak didiknya, untuk tidak menyakiti siapapun. Beliau

mengingatkan untuk tidak menonjolkan diri bertujuan sombong dan

merendahkan orang lain, walaupun dalam hal ilmu, beliau berpesan

agar tidak menghina dan mengolok-ngolok kemampuan orang lain.

berikut ini adalah pesan dari Syaikh Muhammad Syakir:

له فلات فتخر يبن : تدب مع اخيك الذى تتار للمطالعة واذا ف همت ق ب ضك ف ف هم مسئ لة فاستمع لما ي قول عليه بلسبق، واذا عار

“Wahai anakku, berlaku sopanlah terhadap temanmu

dalam belajar, bila engkau lebih cepat memahami pelajaran,

jangan sekali-kali engkau menghina temanmu ( baik dengan

kata-kata atau perbuatan ) dengan menunjukkan kebolehanmu

dalam membahas atau memahami suatu masalah”.68

Toleransi dapat diartikan sebagai sikap membiarkan,

menenggang dan menghormati pendapat atau sikap pihak lain.69 Islam

sangat memperhatikan bagaimana kita memperlakukan orang lain,

apalagi sesama umat islam. bagaimana Rasulullah sangat menjaga

hak-hak sesama manusia, antara lain yaitu sabda Rasulullah saw:

67 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.544 68 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.16 69 M. Qurasih Shihab, Op.Cit, h. 183

Page 87: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

76

المؤمن من أمنه الناس، والمسلم من سلم المسلمون من لسانه هاجر مانى الله عنه )رواه أحمد و البخاري ومسلم(ويده، والمهاجر من

“Orang yang beriman adalah apabila manusia

bersamanya ia aman, orang islam adalah yang menjaga lisan

dan tangan nya terhadap muslim yang lain, orang yang hijrah

adalah yang menjauhi apa yang dilarang oleh Allah

kepadanya”. (Hadist riwayat imam Ahmad, Bukhari dan

Muslim).70

Toleransi dalam benegara dan beragama sejatinya sejak dulu

sudah dicontohkan oleh nabi Muhammad dalam membangun

peradaban manusia pertama kali di Yatsrib atau Madinah. Itu

menunjukkan bahwa Rasulullah dan Islam berkomitmen menjadi

agama yang rahmatan lil alamin. Salah satu keagungan dan keindahan

Islam sebagai agama yang rahmat adalah sabda nabi berikut ini yang

penulis kutip dari kitab Nasa’ihu al-Ibad karya Muhammad Nawawi

bin Umar al-Jawi al-Bantani:

ى و ن ي ح ب ص أ ن م ، و ن ا ج م ه ل ر ف غ د ح ى أ ل ع م ل ى الظ و ن ي ل ح ب ص أ ن م ة ر و ب م ة ج ح ر ج أ ك ه ل ت ان ك م ل س م ال ة اج ا ح ض ق و م و ل ظ م ال ة ر ص ن

“Barangsiapa yang bangun pagi dan berniat tidak

mendzolimi orang lain makan baginya ampunan dosa yang

telal lalu, barangsiapa yang bangun pagi dan berniat

membantu orang yang terdzolimi dan memenuhi kebutuhan

orang lain maka baginya pahala haji mabrur”.71

Kesimpulannya, Menghormati sesama atau toleransi adalah

gambaran begitu luasnya kasih sayang Allah. Toleransi menjadikan

Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Toleransi memiliki banyak

sekali sudut pandang dan multidimensi. Sekecil apapun itu, hendaknya

sesama manusia harus saling mengormati dan menghargai. Apalagi

70 Sayyid Muhammad, Op.Cit, h.32 71 Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi al-Bantani, Syarah Nasa’ihul Ibad, ( Semarang:

Karya Toha, t.t.t), h.4

Page 88: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

77

sesama orang Islam yang sudah di ikat dalam pegangan dan tuntunan

yang sama, Sesuai dengan semboyan beberapa ulama dunia yang

menyatakan,”Kita bersatu dalam akidah dan bertoleransi dalam

Furu’iyah”.72

6) Benar atau Jujur

Jujur menurut Hafizh Hasan dalam bukunya Taisiru al-Khalaq

Fi al-Ilmi al-Akhlaq adalah:

خبار با يطابق الواقع ال“Mengabarkan sesuatu yang sesuai dengan

kenyataannya”73

Jujur juga bisa berarti ash-Shidq yang biasa diterjemahkan

dengan benar atau kebenaran, dan kata tersebut mempunyai beragam

arti sesuai dengan konteksnya. Makna pertama yang paling banyak

adalah kebenaran dalam ucapan, yaitu ucapan yang benar dan sesuai

dengan kenyataan, seperti ungkapan ar-Raghib al-Asfahany,

mendefinisikan kebenaran dalam ucapan sebagai pemberitaan yang

sesuai dengan isi sekaligus dengan kenyataan. Bila hanya dalam isi

hati atau dalam kenyataan saja itu belum kebenaran yang sempurna.74

Jujur adalah salah satu aspek karakter yang sangat penting.

Penyebab manusia berdusta itu biasanya adalah keinginan untuk

menolak bahaya, karena manusia terkadang melihat keselamatan yang

cepat dalam berdusta sehingga dia melakukannya.75

Krisis yang terjadi sekarang adalah hilangnya bersikap jujur,

berkata jujur dan bertindak jujur. Akan sangat bahaya jika itu

72 M. Quraish Shihab, Op.Cit, h. 187 73 Hafiz Hasan Mas’udi, Op.Cit, h.45 74 M. Quraish Shihab, Op.Cit, h.156 75 Hafiz Hasan Mas’udi, Op.Cit, h.47

Page 89: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

78

berkaitan dengan kemaslahatan orang banyak. syekh Muhammad

syakir dalam kitabnya Washaya al-Abaa’ li al-Abna berkata:

ى ل ع ك ص ر ح ك ي غ ه ب ث د ا ت م ل ك ا ف ق اد ص ن و ك ت ن ى أ ل ع ص ر ح ا ن ب ي ب اي ع م ال و ص ائ ق الن ر ش ب ذ ك ال ن إ و ك ال م و ك س ف ن

“Wahai anakku, berusahalah engkau untuk menjadi

seseorang yang selalu jujur dalam segala pembicaraan. Sebab

sesungguhnya dusta itu adalah perbuatan yang buruk dan

tercela. Janganlah engkau berdusta untuk memperoleh nama

baik di kalangan teman-teman dan gurumu. Bila engkau sudah

terbiasa berdusta, maka teman-temanmu tidak akan

mempercayaimu, sekalipun apa yang engkau sampaikan itu

adalah benar”.76

Semua penyakit fisik itu adalah bermuara pada akhlak dan

karakter seseorang, dalam dunia medis itu sudah dibuktikan. Kejujuran

cepat atau lambat akan membawa kepada kebaikan, walaupun dalam

hal tertentu ada kejujuran yang di larang, bahkan di wajibkan untuk

berbohong.

Kebohongan bisa menimbulkan bahaya yang sangat besar,

bahkan bisa jatuh kepada adu domba dan mengalirnya darah manusia

diakibatkan fitnah yang merajalela akibat suatu kebohongan, oleh

karenanya Allah swt dalam hal ini menganggap orang-orang yang

berdusta dianggap tidak beriman, dalam surat an-Nahl ayat 105:

ا ي فتى الكذب الذين لي ؤم (۱۰۵ن ون بيت الله )النحل:إن “Sesungguhnya yang mengada-ngadakan kebohongan

hanyalah orang-orang yang tidak beriman ”(Q.S. an-

Nahl:105).77

Jujur atau benar ini mempunyai banyak sudut pandang,

setidaknya ada 4 hal. yaitu dalam ucapan, janji, tekad, dan kerja. Nabi

76 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.27 77 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.280

Page 90: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

79

Muhammad menganjurkan umatnya agar benar atau jujur dalam segala

hal, karena pembiasaan ini akan mengantar manusia ke derajat akhlak

yang mulia, Beliau bersabda:

عليكم بلص دق، فإن الص دق ي هدي إل الب، والب ي هدي إل ي قا. النة، وإن الرجل ل ي تحرى الص دق حت يكتب عند الله عز وجل صدي إل الفجور، والفجور ي هدي إل النار، وإن الرجل وإن الكذب ي هد

اب. لي تحرى الكذب حت يكتب عند الله كذ“Hendaklah kalian selalu bersikap benar.

Sesungguhnya bersikap benar mengantar pada kebajikan, dan

kebajikan mengantar ke surga. Seseorang yang selalu

membiasakan kebenaran akan di dicatat sebagai sosok yang

benar disisi Allah, dan kebohongan sesungguhnya akan

mengantar pada kedurhakaan, dan kedurhakaan akan

mengantar ke neraka, seseorang yang selalu membiasakan

kebohongan, akan dicatat sebagai pembohong di sisi Allah.

(H.R. Bukhari dan Muslim)”.78

Syaikh Muhammad Syakir melanjutkan nasihatnya, bahwa

kejujuran merupakan hal yang sangat penting dan berpengaruh bagi

keberlanjutan hidup dan hajat orang banyak. Beliau berpesan dengan

mengajak anak didiknya untuk berjanji tidak berdusta kecuali dalam

hal tertentu yang memang menjadi alasan syar’i untuk berdusta.

و اه م ك ق د الص ل ه ا ن م ت ن ك ن ا ف ك ل ت ي ص و ي ه ه ذ : ه ن ب ي ط ق ث ي د ح ف ب ذ ك ت ل ن ى ا ل ع ن د اه ع ، ف ف ي ر الش م ل لع ا ة ب ل ط ن أ ش

“Wahai anakku, ini adalah wasiatku kepadamu,

apabila kamu termasuk orang yang jujur sebagaimana sikap

para penuntut ilmu, maka berjanjilah untuk tidak berdusta

dalam setiap pembicaraan”.79

78 Yusuf bin Ismail an-Nabhani, Op.Cit, h.45 79Muhammad Syakir, Op.Cit, h.28

Page 91: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

80

Menjadi jujur adalah keharusan bagi semua indvidu. orang

yang jujur akan di percaya, seperti nabi kita mendapat gelar al-Amin

yaitu yang dapat di percaya, karena dalam hidupnya tidak pernah

berkata bohong dan selalu mengatakan secara jujur. seperti nasihat

Syaikh Muhammad Syakir bahwa orang yang jujur akan mendapatkan

kepercayaan, dan itu merupakan penghargaan orang lain terhadap

orang-orang yang mau berperilaku dan berkata jujur:

واخوانه واعلم ان الذي ي عرف بلصدق بي ق ومه وعشيته ة بلا ب رهان ، ويكون موضع عدالة عند العامة و الاصة ، ي ؤخدق وله حج

فان كنت تب ان تكون موث وقا بك فاحرص على ان تكون صادقا ف كل ما تدث

“Ingatlah, sesungguhnya seseorang yang berbuat jujur,

setiap perkataan dan perbuatan akan dijadikan dalil, sekalipun

tanpa mengetahui dalil yang sebenarnya, dia akan selalu

diajak bermusyawarah dan dimintai pendapat dalam

penyelesaian suatu masalah. Jika engkau ingin mendapat

kepercayaan seperti itu, maka usahakanlah untuk selalu jujur

dalam setiap pembicaraan”.80

Kejujuran menjadi sangat penting di era sekarang, disaat fitnah

dan hoax bertebaran dimana-mana. kejujuran menjadi barang yang

sangat mahal. oleh karena itu, karakter jujur ini menjadi sangat penting

diterapkan dalam proses pendidikan kita, walaupun dalam penilaian

memang sangat sulit, karena kejujuran hanya bisa dilihat oleh dirinya

dan Allah. tapi setidaknya, ketika ada peserta didik yang berkata jujur,

pendidik atau orang tua harus mengapresiasi agar itu lama kelamaan

menjadi suatu karakter yang mendarah daging dan akan terus tumbuh

hingga dewasa.

80 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.29

Page 92: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

81

7) Kemuliaan dan Harga Diri

Ini adalah sifat yang sangat mulia dan tertinggi. Dari sifat ini

berkembanglah sifat-sifat baik yang lainnya. misalnya kesabaran,

dermawan, kasih sayang, rasa malu dan lain-lain. Syaikh Muhammad

Syakir menjelaskan bagaimana caranya kita memelihara diri kita dari

hal-hal yang haram dalam nasihat-nasihatnya:

م ي الض ل م ت ت ل ن أ ة ام ه الش و ة ء و ر م ال من و س ف الن ة ز ع ن : م ن ب ي ل و ك ت ل م اء ن ب أ ن م د ح ل ل ، و ك ان و خ إ ن م د ح ل ل ، و ك س ف ن ل ل ل ذ ال و ى الله ل ص الله ل و س ر ال ، ق ت ي ب ر ت ه ائ س ت ت و ت ق ل خ ه ت ن ي ط ن م ي ذ ال ك ن ط و ل اض ع ب ه ض ع ب د ش ي ان ي ن ب ال اك ن م ؤ م ل ل ن م ؤ م ل : ا م ل س و ه ي ل ع

“Wahai anakku, sebagian dari Izzati nafsi, muruah dan

Syahmah adalah menjauhkan diri dari melakukan perbuatan

yang hina dan rendah untuk dirimu. Jauhi perbuatan yang

dapat menjatuhkan harga diri serta juga menjauhi perkara-

perkara yang dapat menjatuhkan nama baik generasi penerus

yang menjunjung agama Islam, menjaga baik lingkungan

dimana engkau berpijak. Rasulullah saw bersabda: orang

mukmin dengan orang mukmin lainnya itu ibarat bangunan

yang satu sama lainnya saling menguatkan”.81

Memelihara dan menjaga kemuliaan diri tidak sama dengan

sikap angkuh, karena keangkuhan adalah pelecehan dan pengingkaran

terhadap hak orang lain.82 Harga diri hanyalah menghindarkan diri dari

sikap yang menjadikan pelakunya berada di posisi yang terhina walau

imbalan yang diterimanya adalah sesuatu yang sangat berharga.

Seperti yang disinggung oleh Hafiz Hasan Mas’udi dalam bukunya:

نسان ن فسه ف منازل الر ف عة والحتام هو صفة با يعل ال“Kemuliaan diri adalah sifat dengan manusia

menjadikan dirinya dalam derajat yang tinggi dan kedudukan

terhormat”.

81 Muhammad Syakir, Op.Cit, h. 36 82 M. Quraish Shihab, Op.Cit, h,191

Page 93: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

82

Termasuk Menjaga kemuliaan dan harga diri adalah Iffah (

Menjaga diri dari sesuatu yang haram), Muruah ( menjaga kehormatan

diri), Syahmah ( mencegah hawa nafsu).

Iffah adalah menjaga diri untuk tidak melakukan hal-hal yang

di haramkan dan dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Menurut Hafiz

Hasan Mas’udi Iffah adalah mencegah diri dari perbuatan-perbuatan

yang diharamkan dan hawa nafsu yang rendah.83 Sifat ini adalah sifat

yang paling mulia dan paling tinggi. Darinya lahir beberapa sifat-sifat

kebaikan lainnya. Seperti nasihat Syaikh Muhammad Syakir berikut:

ى ل ع ك س ف ن ل احم ف ار ر ب ال ات ف ص ن م و ار ي خ ال ق لا خ أ ن ، م ن ب ي ا، ع و ن ق ن و ك ت ن ا ة ف ع ال ن . م ك ي ف ة خ اس ر ة ك ل م ي ص ت ت ا، ح ب ق ل خ الت . ك ان و خ إ ن م د ح ى أ ل ع ل ، و ة اج ى ال و ى ذ ل ع ك اب ر ش و ك ام ع ط ب ن ض ت ل ف ع س و الت ل إ ك س ف ن ع م ط ت لا ، ف اس الن د ي أ ا ف م ل ا ع ل ط ت ل ن أ ة ف ع ال ن م و .ة ي ان الف ذ ائ ذ الل و ب ار ش م ال و ل ك أ م ال

“Wahai anakku, Iffah adalah sebagian dari akhlaq

orang-orang mulia, termasuk sifat orang-orang yang beramal

baik. Sebab itu engkau harus memiliki akhlaq yang mulia itu

agar menjadi suatu watak yang tertanam dalam jiwamu.

Sebagian dari Iffah itu adalah berusaha menjadi orang yang

hidup sederhana, tidak merasa berat untuk memberi makan

dan minum kepada orang yang membutuhkanya, bagian dari

Ifah yang lain adalah tidak melihat sesuatu milik orang lain

dengan maksud untuk memilikinya (tama’), jangan pula rakus

dalam makan dan minum demi kesenangan sementara”.84

Iffah menurut Muhammad Syakir antara lain yaitu menjadi

pribadi yang sederhana, apa adanya. Tidak berusaha membuat-buat,

apalagi menghalalkan segala cara demi tujuan yang ingin dicapai.

Kemudian memberi makan kepada yang membutuhkan dan tidak

83 Hafiz Hasan Mas’udi, Op.Cit, h.53 84 Muhammad Syakir, h. 32

Page 94: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

83

mengharapakan pemberian orang lain juga termasuk Iffah. Kemudia

Syaikh Muhammad Syakir melanjutkan Nasihatnya:

ك لا ا حم ذ ا إ م ل اد ق ن ت ، فلا اك و ه و ك س ف ن م او ق ت ن أ ة ف ع ال ن ، م ن ب ي ف ك م ه ن ي ، و اد س ف ال ل ه ا ا ه ي ل إ ت ال ة ح ي ب الق ات ذ الل ن م ء ي ش ب ل ى ط ل ع ار ج ف ال و ار ر ش ا ال ه ب ل ط

“Termasuk dari Iffah yaitu dapat membagi dan

membedakan kepentingan pribadi dan nafsumu. Jangan

memperturutkan hawa nafsu dalam mencari kepuasan yang

hina, perbuatan seperti ini hanya dilakukan oleh orang-orang

yang zalim, dan orang-orang yang rendah akhlaq yang hanya

memperturutkan hawa nafsunya”.85

Muru’ah dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah

kehormatan diri, harga diri dan nama baik.86 Muru’ah juga bermakna

memelihara diri dari hal yang diharamkan dan dari dan dari hal-hal

yang Syubhat, atau juga dimaknai tidak hidup berpoya-poya dan

membanggakan diri kepada orang lain.87 Menurut Hafiz Hasan

Mas’udi muru’ah adalah:

ال التمسك بكارم الخلاق وماسن العادات، هي صفة تدعو وان العفة والن زاهة والص يانة ولذالك لي ر ى صاحب المروءة ال تقيا هي عن نظر ال ماف ايدى الناس، بعيدا عن المطامع، راضيا با قسمه الله له غي

ة وشرف الن فس فإن من كان عل ة شريف الن فس وسب ب ها علو الم ى المكانت غاي ته احراز المعال وادراك الفضائل وابتناء المكارم وبذل الندى

ف الذى.وك “Sifat ini adalah sifat yang mendorong untuk

berpegang pada budi pekerti mulia dan kebiasaan-kebiasaan

yang baik. Muru’ah adalah tanda kesucian, kebersihan, dan

pemeliharaan diri. Oleh karena itu orang yang mempunyai

85 Ibid. 86 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), h. 97 87 Nasharuddin, Op.Cit, h.463

Page 95: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

84

muru’ah adalah seorang yang bertakwa, jauh dari sifat tamak,

rela dengan apa yang diberikan Allah baginya tanpa

mengharapkan milik orang lain. Penyebabnya adalah

semangat yang tinggi dan jiwa yang mulia, karena orang yang

bersemangat tinggi dan berjiwa mulia tujuannya adalah

memiliki sifat-sifat luhur dan mencapai sifat-sifat utama,

memiliki budi pekerti yang mulia, bersikap murah hati, dan

mencegah gangguan”.88

Muru’ah juga bisa diartikan dengan tidak meminta-minta, dan

hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan dalam hal yang halal serta

tidak merepotkan atau memperalat orang lain demi kepentingan

pribadi. Sesuai dengan nassihat Syaikh Muhammad Syakirberikut:

ش ي ع ا ب ي اض ر ال ؤ الس ل ذ ن ع ك ه ج و اء م ن و ص ت ن أ ة ء و ر م ال ن م ف ة ن م ك ي ل ع د ح ل ل ع ت لا ، ف ك ب ل ص ن م ق ي ات م ي ق ل ك ب س ب ، و اف ف ك ال

،ة ي ان ف ال ك ت ذ ل ن م يء ى ش ل ع ل و ص ال “Sebagian dari sifat menjaga kehormatan diri adalah

menjaga dirimu untuk tidak meminta-minta, ridha dengan

hidup sederhana apa adanya, makan secukupnya dan tidak

memanfaatkan orang lain demi mendapatkan dunia”.89

Seseorang yang menjaga kehormatan diri tidak akan berbuat

keji dan semena-mena terhadap orang lain, terlebih terhadap saudara

dan teman-temannya. Ia akan bergaul dengan penuh hormat dan

berkasih sayang, apalagi terhadap orang yang membutuhkan. Ia tidak

akan merendahkan orang lain walaupun orang lain berada dibawah

kendali dan dibawah naungannya. Seperti ungkapan Syaikh

Muhammad Syakir yang satu ini:

88 Hafiz Hasan Mas’udi, Op.Cit, h.58 89 Muhammad Syakir, Op.Cit, h. 34

Page 96: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

85

ام ت ح ال ة ر ظ ن ك ان و خ إ ن م ات ج اى ال و ذ ل ا ر ظ ن ت ن أ ة ء و ر م ال ن م و ن ا ك ال م ن م ء ي ش ب ك ان و خ إ د ح ا ت د اع ا س ذ إ ة ء و ر م ال ن م و ، اق ف ش ال ة ر ظ ن و ه ار ق ت اح و ه ل ل ذ ل إ إ ة ل ي س و ك ال ذ ل ع ت ل

“Sebagian dari menjaga kehormatan diri adalah

dengan melihat dengan hormat dan kasih sayang kepada

teman-teman atau orang lain yang membutuhkan

pertolongan”.90Sebagian dari cara menjaga kehormatan diri

adalah apabila memberikan pertolongan kepada salah satu

teman baikmu, tidak menjadikan sebagai perantara kamu

merendahkannya”.91

Selain muru’ah dan iffah, syahmah juga pada intinya sama

saja, yaitu menjaga diri dari berbuat hal-hal yang rendah dan tidak

beretika. Syahmah pada inti yaitu menjaga diri dari berbuat buruk dan

mengendalikan hawa nafsunya untuk tidak berbuat buruk, baik

terhadap dirinya sendiri apalagi terhadap orang lain. Menurut Syaikh

Muhammad Syakir termasuk dari sifat syahmah adalah berkata apa

adanya, memaafkan orang lain sekalipun mampu membalasnya, dan

menjaga diri untuk tidak berbuat zalim terhadap orang lain. Berikut

adalah nasihat Beliau kepada anak didiknya:

ى ل ع ر اد ق ت ن أ و ك م ل ظ ن م ع و ف ع ت ن ا ة ام ه الش ن : م ن ب ي ن م ، و ة اء س ى ال ل ع ه ن ى م و ق ا ت ن ا و ك ي ل ا اء ش أ ن م ل إ ن س ت ، و ه ن م ام ق ت ن ال ى ل ع ظ اف ت ن أ ة ام ه الش ن م ، و ك س ف ى ن ل ع و ل و ق ال ة م ل ك ل و ق ت ن أ ة ام ه الش ا. م د ع ا م ي ق ف ت ن ك ن ا و ك ت ام ر ك

“Termasuk dari Syahmah adalah memaafkan orang

lain yang bersalah dan berbuat jahat kepadamu, sekalipun

dirimu mampu dan kuat untuk membalasnya, kemudian

termasuk dari Syahmah juga berkata benar sekalipun terhadap

90 Ibid, h. 35 91 Ibid,

Page 97: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

86

diri sendiri dan tetap menjaga kehormatan diri sendiri

sekalipun kamu dalam kekurangan”.92

Salah satu sifat Syahmah adalah mampu memaafkan orang

lain, sekalipun ia mampu untuk membalasnya. Ini adalah salah satu

dari sifat nya orang-orang yang mulia, yang mampu mengendalikan

emosi dan nafsunya sesuai dengan arahan agama saja. Mungkin

terlihat mudah ketika kita dalam keadaan normal, tapi akan menjadi

sulit ketika emosi sedang menguasai. Perlu latihan dan upaya

sungguh-sungguh untuk memulainya. Seperti Sabda Rasulullah saw

berikut:

الذي ي غلب ن فسه كن الشديد ليس الشديد الذي ي غلب الناس، ول “Orang yang kuat bukanlah orang yang mampu

mengalahkan orang lain, orang yang kuat adalah orang yang

mampu mengalahkan (hawa nafsu) dirinya sendiri”.93

8) Sabar

Kata sabar terambil dari bahasa Arab. Ia terdiri dari huruf-

huruf shad, ba, ra. Maknanya berkisar pada tiga hal. Pertama,

menahan. Kedua, ketinggian sesuatu, Ketiga, sejenis batu. Dari makna

menahan, lahir makna konsisten atau bertahan karena bertahan

menahan sikap atau pandangannya pada sesuatu tanpa perubahan.

Yang ditahan dipenjara sampai mati disebut mashburah. Dari makna

kedua lahir kata shubr yang berarti puncak sesuatu, dan dari makna

ketiga muncul kata ash-Shubrah, yakni batu yang kokoh lagi kasar

atau potongan besi. Dari ketiga makna tersebut dapat saling berkaitan.

Seseorang yang sabar akan menahan diri. Untuk itu, ia memerlukan

92 Ibid, h, 35-36 93 Sayyid Muhammad, Op.Cit, h.31

Page 98: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

87

kekokohan jiwa serta mental baja agar dapat mencapai ketinggian

yang diharapkannya.94

Kesabaran adalah kekuatan memikul beban dan menghadapi

kesulitan dengan berupaya menanggulanginya. Menerima kesulitan

tanpa upaya atau rela dengan penghinaan karena tak mampu membalas

bukanlah kesabaran. Itu adalah kelemahan. Kesabaran adalah jika

berhasil menahan diri padahal dalam keadaan mampu untuk bertindak

lebih.

Kesabaran ada berbagai macam, dalam surat al-Baqarah ayat

177 menyebut tiga macam:

من بالله كن الب من ا ليس الب ان ت ولوا قبل المشرق والمغرب ول ى حب ه ذوى القرب تى المال عل ئكة والكتاب والنبي ي، وا والمل خر والي وم ال

تى ى والمساكي وابن السبيل ، والسائلي وف الر قاب، واقام الصلاة وا م والي ت ا عاهدوا، والصابرين ف البأسآء والضراء وحي الزكاة والموف ون بعهدهم اذ

( ۱۷۷ئك هم المت قون. )البقرة: ئك الذين صدق وا وال البأس، اول “Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan

barat itu suatu kebajiakn, akan tetapi sesungguhnya kebajikan

itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudia, malaikat-

malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang

dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang

miskin, musafir (yang membutuhkan pertolongan), dan orang-

orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba

sahaya, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan orang-orang

yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang

yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam

peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya)

dan merea itu lah orang-orang yang bertakwa”.95

Yaitu: pertama, kesulitan, yakni kesulitan hidup seperti krisis

ekonomi. Kedua, penderitaan, seperti penyakit, kematian, dan lain-

94 M.Quraish Shihab, Op.Cit, h.148-149 95 Departemen Agama, Op.Cit, h.28

Page 99: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

88

lain. Ketiga, dalam peperangan, yakni ketika sedang terjadi perang

yang membuat sulit keadaan. Dalam kesulitan, Syaikh Muhammad

Syakir berpesan untuk selalu bersabar dan tabah atas segala kondisi:

ب اص ف ك د ن ع ز ي ز ع ف و ا ك ال م و ا ك س ف ن ف ة ب ي ص م ك ت اب ص ا ا ذ : إ ن ب ي ر ك اش ، و ل و ب ق ال ا و ض لر ب ه ر د ق و الله اء ض ق ل اب ق ، و الله د ن ع ك ر ج ا ب س ت ح وا ه ل ئ اس ، و ك ي ل ع ة ب ي ص م ال ف اع ض ي ل ذ ا ك ي ل ا ه ان س ح إ و ك ب ه ف ط ى ل ل ع ك ل و م ر د ق ال و اء ض ق ال ف ف ط الل

“Wahai anakku, jika ditimpa musibah, baik terhadap

dirimu, hartamu atau yang engkau anggap berharga maka

bersabarlah. Minta lah pahala disisi Allah dengan ketabahan

dan kesabaran dalam menghadapinya. Terimalah dengan

ridho qadha dan qadhar nya. Bersyukurlah atas kelembutan

dan kebaikan yang telah Allah curahkan kepadamu, agar

musibah yang menimpa dirimu tidak di tambahkan, mohonlah

kehalusan qadha dan qadhar-Nya”.96

Kesabaran tidak hanya dituntut pada saat-saat kritis atau

kesulitan saja. saat senang, lapang atau bahagia pun ia dibutuhkan,

bahkan bisa lebih dibutuhkan karena saat-saat itu kendala untuk

mengikuti nafsu tidak sebanyak seseorang dalam keadaan miskin dan

susah. Si kaya harus sabar untuk tidak membeli segala sesuatu yang di

inginkannya. Dan si miskin harus sabar dalam keadaan susahnya untuk

tidak mencuri.

9) Ikhlas

Ikhlas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti hati yang

bersih, jujur. Para pakar bahasa arab menyatakan bahwa kata yang

menggunakan kata خ Kha’, ل Lam, dan ص Shad, seperti إخلاص

96 Ibid, h. 40

Page 100: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

89

Ikhlas, dalam berbagai bentuknya mengandung arti membersihkan dan

memperbaiki.97

Banyak ayat al-Qur’an yang menyebut tentang Ikhlas, salah

satunya dalam surat al-Bayyinah ayat 5:

ين حن فآء )البينة: (۵ومآ امروآ ال لي عبدوا الله ملصي له الد “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya

menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya

dalam (menjalankan) agama yang lurus”.98

Berkaitan tentang Ikhlas sahabat Ali r.a. berkata:

وعن على كرم الله وجهه: لتتموا لقلة العمل واهتموا للقب ول، فإن العمل يزيك منه أخلص النب صلى الله عليه وسلم قال لمعاذ بن جبل:

القليل “Sahabat Ali karomallahu wajhahu berkata: Janganlah

mengkhawatirkan tentang sedikitnya amal, tapi khawatirlah

tentang diterima suatu amal. Karena sesungguhnya nabi

pernah berkata kepada Muadz bin Jabal: Ikhlas lah dalam

beramal, maka akan mendapatkan balasan yang sesuai

walaupun amalan itu sedikit”.99

Ikhlas itu ibarat tangan kanan tak mengetahui apa yang

dilakukan oleh tangan kiri, hanya dirinya dan Allah yang tahu. Seperti

ungkapan Ya’kub al-Makfuf berikut:

المخلص من يكتم حسناته كما يكتم سي آته “Orang yang Ikhlas adalah orang yang

menyembunyikan kebaikannya sebagaimana ia

menyembunyikan kejelekannya”.100

97 M.Quraish Shihab, Op.Cit, h.130 98 Departemen Agama, Op.Cit, h.599 99 Muhammad Jamaluddin al-Qasimi al-Dimasqi, Mauidlatu al-Mu’minin min Ihya’

Ulumiddin, (Surabaya: Maktabah Hidayah, t.t.t), h. 367 100 Ibid,

Page 101: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

90

Berbicara tentang Ikhlas dalam konteks akhlak luhur berbeda

dengan pembicaraan tentang topik-topik akhlak lainnya. Ini karena

jika kita berbicara tentang akhlak dan sopan antun maka uraiannya

dapat di lihat dan diamati secara kasat mata. Tetapi ketika berbicara

tentang ikhlas, maka walaupun amat penting dan ditekankan oleh

agama dan akhlak, sangat sulit untuk diukur karena ia tersembunyi

dalam hati seseorang. Seperti yang diungkap oleh Syaikh Abu Madyan

al-Maghribi:

ى ل ع ، و ه ت اب ت ك ك ل م ى ال ل ع ، و ه ت اي ر د س ف الن ن ع ي ف ا خ م ص لا خ ل ا ،ه ت ال م ى إ و ى ال ل ع ، و ه ت اي و غ ان ط ي الش

ق ال ة د اه ش م ف ق ل ال ك ن ع ن ف ي ن أ ص لا خ ال ة م لا ع و “Ikhlas adalah sesuatu yang tidak diketahui diri, tak

bisa dicatat malaikat, tak dapat di sesatkan syetan, serta tidak

bisa disimpangkan hawa nafsu”.101 Tanda Ikhlas adalah ketika

makhluk tak lagi tampak ketika menyaksikan al-Haqq”.102

Ikhlas adalah amal hati yang sangat tersembunyi yang hanya

diketahui oleh Allah dan pemilik hati. begitupun Riya’ sebagai

antonim dari ikhals yang sangat tersembunyi bagaikan semut hitam

berada diatas batu hitam ketika dalam keadaan gelap gulita tanpa

penerangan. Oleh karena nya, Syaikh Muhammad Syakir mewasiatkan

kepada anak-anaknya agar senantiasa menjaga keikhlasan dalam

segala hal, dan semua di sandarkan semata-mata karena mencari ridha

dan rahmat Allah saja:

101 Fauzi bahreisy, Mengaji al-Hikam, Terj. Syarh al-Hikam al-Ghawtsiyah Syekh Sayyid al-

Tilmisani al-Maghribi oleh Ahmad bin Ibrahim, (Jakarta: Zaman, 2015), Cet-1, h.231 102 Ibid, h. 200

Page 102: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

91

ا ف ع م ط ك ن ط و اء ن ب ا و ك ت ل م ة م د خ ا ف ه ل ك ك ال م ع ا ن و ك ت ن ا د ه ت ج ا ك ق ف ا، و ي ن الد ع ج و ة ر ه الش ف ة ب غ ر ، ل ك ب ر د ن ع ر ج لا ل ا ل ب ل ط و الله ان و ض ر

.ك ت ر خ ا و اك ي ن د ح لا ص ه ي ا ف م ل ا ك د ش ر ا و الله “Bersungguh-sungguhlah kamu dalam melakukan

pekerjaanmu yang semua nya semata-mata karena khidmah

kepada agama, generasi penerus, dan negaramu. Semuanya

semata-mata mencari ridha Allah dan mencari pahala disisi-

Nya. Tidak karena mengharapkan popularitas atau karena

harta dunia. Semoga Allah memberi hidayah dan petunjuk

hingga mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat”.103

Imam Qusyairi mengatakan bahwa ikhlas berarti bermaksud

hanya menyembah Allah, sedangkan menurut Syekh Abu Ali al-

daqqaq, ikhlas berarti mensucikan amal perbuatan dari campur tangan

sesama makhluk, apakan berbentuk pujian atau penghormatan bagi

manusia lainnya. Semua ulama sufi berpendapat bahwa ikhlas

merupakan ruhnya segala amal. Jika tidak ada ikhlas maka amal

perbuatan sia-sia belaka.104

10) Hidup Sederhana

Hidup sederhana adalah hidup secukupnya, tidak mewah yang

melebihi batas sehingga berlebih-lebihan dan boros kendati mampu,

tetapi tidak juga berkekurangan sehingga butuh atau miskin dan

menderita atau terkesan demikian padahal kemampuannya dapat

mengelakannya dari penderitaan atau kesan itu. 105

Islam mengajarkan kesederhanaan dalam hidup, bukan saja

dalam kebutuhan makan, minum, berpakaian, tempat tinggal dan

menyalurkan hubungan sex. Tetapi juga dalam berjalan, berbicara,

berdo’a, dan beragama. Memang tidak ada ukuran yang matematis

103 M. Quraish Shihab, Op,Cit, h. 46 104 Nashrudiin, Op.Cit, h,445-446 105 Ibid, h,197

Page 103: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

92

menyangkut kesederhanaan ini, karena kesederhanaan bisa saja

berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Pada prinsipnya Allah melarang manusia bersikap boros dan

berlebih-lebihan. Seperti firman Allah pada surat al-Isra’ ayat 27:

ار و ف ك ه ب ر ل ان ط ي الش ان ك ، و ي اط ي الش ن او خ ا إ و ان ك ن ي ر ذ ب م ال ن إ (۲۷)السراء:

“Sesungguhnya pemborosan itu adalah saudaranya

syaitan, dan syaitan itu sangat ingkar kepada Tuhannya” (Q.S.

al-Isra’:27).106

Kesederhanaan ini juga merupakan sifat nya orang-orang yang

selalu menjaga diri dari hal-hal yang berpotensi membawa keburukan,

Sesuai dengan nasihat Syaikh Muhammad Syakir berikut:

ى و ى ذ ل ع ك اب ر ش و ك ام ع ط ب ن ض ت ا، ل ع و ن ق ن و ك ت ن ا ة ف ع ال ن م ة اج ال

“Sebagian dari kemuliaan diri adalah berusaha

menjadi orang yang hidup sederhana, tidak merasa berat

untuk memberi makan dan minum kepada orang yang

membutuhkanya”.107

Hidup sederhana bukan berarti kita dianjurkan hidup miskin

atau dalam kekurangan. Kita dibolehkan dalam segala sesuatu selama

itu halal, tetapi yang dilarang adalah berlebih-lebihan atau dalam al-

Qur’an di istilahkan israf atau tabdzir. Seperti firman Allah surat al-

A’raf ayat 31:

يبن آدم خذوا زي ن تكم عند كل مسجد وكلوا واشرب وا ول تسرف وا إنه (۳۱ل يب المسرفي )العراف:

“Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah

disetiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan

106 Departemen Agama, Op.Cit, h.285 107 Ibid, h. 32

Page 104: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

93

janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (Q.S. al-A’raf:

31).108

b. Karakter kinerja

1) Amanah

Amanah dalam kitab Taisiru al-Khalaq fi-Ilmi al-Akhlaq yaitu:

المانة هي القيام بقوق الل و حقوق عباده “Amanah adalah menunaikan hak-hak Allah ta’ala dan

hak-hak para hamba-Nya”.109

Amanah juga bisa diartikan sebagai sesuatu yang di

percayakan kepada orang lain. Definisi amanah tersebut memberikan

pengertian bahwa setiap amanah selalu melibatkan dua pihak yaitu

pemberi amanah dan penerima amanah. Secara garis besar amanah ini

tercakup dalam perilaku menepati janji.

Dalam Islam amanah sangat berkaitan dengan iman, orang

yang beriman seharusnya ia bersikap amanah, karena ia tahu bahwa

amanah adalah sebuah titipan yang wajib di berikan kepada yang

berhak. oleh karenanya ada hadist nabi Muhammad saw tentang

kaitannya iman dan amanah ini:

)رواه لايان لمن ل أمانة له ، ول دين لمن ل عهد له أحمد ف المسند وأبوا يعلى ف مسنده(

“Tidak sempurna iman seseorang yang tidak amanah,

dan tidak sempurna agamanya jika tidak menepati janji “.110

108 Departemen Agama, Op.Cit, h.155 109Hafiz Hasan Mas’udi, Op.Cit, h.5 110 Sayyid Muhammad, Op.Cit, h. 32

Page 105: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

94

Amanah menjadi hiasan bagi orang-orang yang beriman, sifat

amanah melekat pada orang-orang yang mulia. oleh karena nya tidak

mungkin orang-orang yang beriman berlaku khianat karena ia tau

firman Allah dalam surat al-Anfal ayat 27:

م ت ن أ و م ك ت ان م ا أ و ن و ت و ل و س لر وا ا الله و ن و ت ا ل و ن ام ء ن ي ذ ا ال ه ي أ ي (۲۷) النفال: ن و م ل ع ت

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga)

janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang

dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Q.S. al-

Anfal:27).111

Amanah merupakan sikap dan karakter yang sangat penting, ia

sangat berkaitan dengan kehidupan dan hajat hidup orang banyak.

Semakin tinggi jabatan atau maslahat orang yang dia pegang, semakin

berat pula amanah yang ditanggung. oleh karenanya Syaikh

Muhammad Syakir menggambarkan sifat ini sebagai sifatnya para nabi

dan Rasul serta orang-orang yang mulia. Amanag adalah Akhlak dan

sikap yang paling utama, seperti ungkapan nasihat beliau berikut ini:

ن م ي ه و ة ان ي ال اه د ض و ل ائ ض الف ن م ان س ن ال ه ى ب ل ح ت ا ي م ل ج أ ن م ة ان م ل ا نسان وتط من قدره أ ق ب ح ال رذ ائ ل وتشي ال

صفات الرسل المانةحلية أهل الفضل وزي نة أهل العلم وهي مع الصدق من عليه الصلاة والسلام

“Amanah merupakan sebaik-baiknya akhlak dari

beberapa akhlaq terpuji. Sedangkan khianat adalah seburuk-

buruknya akhlaq yang hina dan rendah”.112

111 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.180 112 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.29

Page 106: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

95

“Amanah merupakan hiasan bagi orang-orang yang

mulia dan berilmu, karena sesungguhnya amanah dan Siddiq

adalah sebagian sifat-sifat para Rasul a.s.113

Amanah adalah sifat wajibnya para Rasul. seperti yang

diungkapkan oleh Syaikh Muhammad Syakir diatas, bahwa Sifat

amanah dan Siddiq adalah sebagian dari sifat-sifatnya para Rasul. Kita

tau bahwa sifat wajib Para Rasul itu ada 4: yaitu Siddiq, Amanah,

Tabligh, dan Fathonah. seperti yang diungkap dalam Nadzam kitab

Aqidatu al-Awam karya Sayyid Ahmad Marzuki:

ة ان م ال و غ ي ل ب الت و ق د لص # ب ة ان ط ف ي و ا ذ ي ب ن أ ل س ر أ “Allah sudah Mengutus para Nabi yang mempunyai

Sifat Fathonah (cerdas), # Siddiq (Dapat dipercaya), Tabligh

(Menyampaikan wahyu Allah), dan Amanah (Menepati)”.114

Syaikh Muhammad Syakir kembali menekankan dalam nasihat

berikutnya kepada anak didiknya untuk terus merawat dan menjaga

sifat amanah ini. Hingga masalah yang sangat mendetai, itu

menunjukkan bahwa beliau sangat memperhatikan sifat yang satu ini.

bahkan beliau melarang kita berkhianat atau bersikap tidak amanah

terhadp diri sendiri. Ini adalah salah satu pesan beliau tentang rincian

dari bersikap amanah:

نا ول ولتن احدا ف عرض ول مال ول غيها ؛ اذا ئ تمنك ي بن : كن أمي اخوانك على ماله فلا تنه ورده اليه بجرد طلبه واذائ تمنك على سر ه فلا احد

تنه ول ت فشه ال اصدق صديق لك وأعز عزيز عندك

نا ف كل ك ان تدث ن فسك يبن : كن أمي شيء، وف كل صغية وكبية، وايبته بليانة ف عظيم او حقي. فلا ت فتح مفظة اخيك ولصندوق امتعته ف غي

113 Ibid, h.29 114 Sayyid Ahmad Marzuki, Aqidatu al-Awam ( Kudus: Menara Kudus, t.t.t), h.10

Page 107: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

96

الك من اليانة. ولت تجسس على لمجرد الط لاع على مافيهما، فان ذ اخوانك، فان ذالك من اليانة، ولتصغ بذنك إل اث ني ي تساران، فان ذالك

يانة من اليانة ولتطلع على خطاب بسم غيك فان ذالك من ال “Wahai anakku, jadilah engkau seorang yang dapat

dipercaya dalam segala hal. Janganlah engkau khianat dalam

masalah kehormatan, harta kekayaan, dan sebagainya.

Apabila seseorang mempercayakan harta kekayaan kepadamu,

maka janganlah engkau berkhianat dan kembalikanlah jika dia

meminta. Apabila seseorang sudah mempercayakan kepadamu

suatu rahasia, maka janganlah engkau berkhianat dan

menceritakannya pada orang lain, sekalipun dia teman yang

dapat dipercaya dan mulia disisimu”.115

“Wahai anakku, jadilah engkau seorang yang dapat

dipercaya, baik dalam masalah yang besar ataupun yang kecil.

Hindarilah pembicaraan khianat, sekalipun kepada dirimu

sendiri, baik dalam hal yang dipandang mulia ataupun yang

hina. Yang termasuk perbuatan khianat diantaranya membuka

tas, koper atau lemari temanmu disaat dia tidak ada, sekalipun

dengan niat hanya melihat saja. Jangan mencari-cari

kesalahan teman, jangan mencoba untuk mendengarkan

pembicaraan dua orang temanmu tanpa seizin mereka, serta

jangan memanggil seseorang dengan nama selain aslinya”.116

Selain di dalam surat al-Anfal: 27, Allah swt juga

mengungkapkan perintah nya untuk bersikap amanah dalam surat an-

Nisa ayat 58:

وا م ك ت ن أ اس الن ي ب م ت م ك ا ح ذ إ ا و ه ل ه أ ل إ ت ان م وا ال د ؤ ت ن أ م ك ر م ي الله ن إ (٥٨)النسآء : اي ص ا ب ع ي س ن كا الله ن ، إ ه ب م ك ظ ع ا ي م ع ن الله ن إ جل د ع ل ب

“Sesungguhnya Allah memeritahkan kamu

menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan

(menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara

manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya

Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.

115 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.30 116 Ibid.

Page 108: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

97

Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha

Melihat”. (Q.S. an-Nisa:58).117

Penulis menyimpulkan dari beberapa nasihat Syaikh

Muhammad Syakir, beliau lebih menekankan amanah sebagai pencari

ilmu, dimana beliau berpesan untuk selalu saling menjaga

kepercayaan, menjaga amanah sesama pencari ilmu. Tetapi itu

merupakan latihan dan sebagai proses pendidikan yang diterapkan

oleh Muhammad Syakir kepada anak didiknya dalam lingkup kecil

yang akan berguna nanti ketika sudah saatnya terjun ditengah-tengah

maayarakat.

2) Disiplin

Disiplin adalah komitmen terhadap peraturan, taat dan tunduk

pada pengawasan dan pengendalian. Dengan kata lain disiplin adalah

menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan.118 Adapun

proses menuju disiplin disebut pedisiplinan yang merupakan proses

penanaman nilai-nilai agar bersikap disiplin.

Disiplin ada dalam berbagai bentuk, seperti disiplin dalam

menggunakan waktu, dalam beribadah, bahkan dalam bernegara dan

berbangsa. Syaikh Muhammad Syakir dalam hal ini berpesan agar

anak didiknya disiplin dalam menggunakan waktu nya, sehingga

waktu itu benera-benar digunakan semaksimal mungkin agar tidak

menjadi sia-sia. Syaikh Muhammad Syakir menulis nasihatnya sebagai

berikut:

ن أ ك ت ق ى و ل ع ص ر اح ، و اط ش ن و د ب م ل ع ال ب ل ى ط ل ع ل ب ق : ا ن ب ي ب ه ذ ي ا.ه د ي ف ت س ت ة ل ئ س ب ه ي ف ع ف ن ت ل ئ ش ه ن م

117 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.88 118 M. Quraish Shihab, Op.Cit, h.193

Page 109: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

98

“Wahai anakku, belajarlah dengan sungguh-sungguh

dan penuh semangat, jagalah waktumu jangan sampai berlalu

dengan sesuatu yang tidak mendatangkan manfaat bagimu”119

Disiplin dalam arti lain bisa berarti Taat. Ketaatan pada aturan

yang telah ditetapkan. Seperti firman Allah dalam al-Qur’an surat an-

Nisa ayat 59:

ن إ ، ف م ك ن م ر م ال ل و أ و ل و س الر ع ي ط أ و الله ع ي ط ا أ و ن ام ء ن ي ذ ا ال ه ي ا ي ، ر خ ال م و ي ال و الله ب ن و ن م ؤ ت م ت ن ك ن إ ل و س الر و الله ل ا ه و د ر ف ء ي ش ف م ت ع از ن ت (٥٩)النساء: لا ي و ت ن س ح أ و ي خ ك ال ذ

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan

Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu

berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia

kepada Allah dan Rasul, jika kamu benar-benar beriman

kepada Allah dan hari akhir, yang demikian itu lebih utama

bagimu dan lebih baik akibatnya. (Q.S. an-Nisa: 59)”.120

Disiplin adalah kunci sukses, sebab dalam disiplin akan

tumbuh sifat teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam usaha

maupun belajar, pantang mundur dalam kebenaran, rela berkorban

untuk kepentingan banyak orang, dan jauh dari sifat putus asa. Begitu

besar pengaruhnya sebuah disiplin, baik dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3) Kerja keras

Karakter kerja keras merupakan karakter yang penting

ditanamkan sedini mungkin. Kerja keras bisa adalah perbuatan yang

mulia. Kerja keras bisa bermakna seseorang melakukan sesuatu

dengan sungguh-sungguh untuk bisa mendapatkan apa yang di

119Muhammad Syakir, Op.Cit, h.14 120 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.88

Page 110: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

99

inginkan. Tujuannya bisa berbagi macam, ada yang bertujuan mencari

rezeki, belajar, berkarya, karir, dan lain-lain.

Kerja keras termasuk karakter yang diajarkan dalam Islam.

Ajuran bekerja keras ini tertuang dalam al-Qur’an surat al-Qashas ayat

77:

ن س ح أ ا، و ي ن الد ن م ك ب ي س ن س ن ت ل و ة ر خ ال ار الد الله ك ا آت م ي ف غ ت اب و ب ي ل الله ن ، إ ض ر ال ف اد س ف ال غ ب ت ل ، و ك ي ل إ الله ت ن س ح ا أ م ك (۷۷) القصص: ن ي د س ف م ال

“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang

telah Allah anugerahkan kepadamu, tetapi janganlah kamu

lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada

orang lain), sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu, dan

janganlah kamu berbuat kerusakan diatas muka bumi,

Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.

(Q.S. al-Qashas:77).121

Dari ayat diatas, kita mengetahui bahwa kerja keras ternyata

dianjurkan dalam Islam, bahkan dalam kegiatan duniawi. Kita

diajarkan untuk memikirkan akhirat tapi tidak melupakan eksistensi

kita hidup di dunia, dengan memperjuangkannya semaksimal mungkin

agar menjadi seimbang.

Syaikh Muhammad Syakir dalam hal ini berpesan kepada anak

didiknya untuk bekerja keras dalam menuntun ilmu dan menagjurkan

untuk belajar bersungguh-sungguh. Seperti pesan beliau berikut:

ه ن م ب ه ذ ي ن أ ك ت ق ى و ل ع ص ر اح ، و اط ش ن و د ب م ل ع ال ب ل ى ط ل ع ل ب ق : ا ن ب ي اه د ي ف ت س ت ة ل ئ س ب ه ي ف ع ف ن ت ل ئ ش

121 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.395

Page 111: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

100

“Wahai anakku, belajarlah dengan sungguh-sungguh

dan penuh semangat, jagalah waktumu jangan sampai berlalu

dengan sesuatu yang tidak mendatangkan manfaat bagimu”122

Selain ayat diatas, terdapat pula sebuah hadist tentang

keutamaan bekerja keras, yang diriwayatkan oleh al-Miqdam r.a:

عن المقدام رضي الله عنه، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ا من أن يكل من عمل يده وإن نب الله داود ما أكل احدا طعاما قط خي

عليه السلام كان يكل من عمل يده “Diriwayatka dari Miqdam r.a, Ia berkata: Rasulullah

saw bersabda: Tidaklah seorang (hamba) memakan makanan

yang lebih baik dari hasil usaha tangannya (sendiri), dan

sungguh nabi Daud alaihissalam makan dari usaha tangannya

(sendiri)”.123

Bekerja keras tentu beragam. Bukan berarti bekerja keras

adalah keluar pagi pulang malam hingga melupakan kewajiban yang

lain. Namun bekerja keras yang di maksud adalah bekerja bersungguh-

sungguh dalam mengerjakan sesuatu dan bersikap profesional atas

segala hal yang menjadi tanggung jawabnya. Dia berkomitmen dan

menepati janji atas apa yang sudah menjadi komitmen bersama.

Hikmah dari bekerja keras banyak sekali. Kita terhindar dari

membuang-buang waktu. dan menjadi lebih produktif. Hasil semuanya

diserahkan kepada Allah swt. kita hanya dianjurkan bekerja keras dan

bersungguh-sungguh. Insyaallah hasil tidak akan mengkhianati proses.

dan sebagai orang Islam, Rasulullah lebih menyukai orang Islam yang

kuat, baik fisik, ekonomi, atau yang lainnya. tentunya semua itu hanya

akan diperoleh dengan bekerja keras dan bersungguh-sungguh seperti

hadist nabi tentang keutamaan orang mukmin yang kuat dan

keutamaan sebagai pemberi:

122Muhammad Syakir, Op.Cit, h.14 123 Sayyid Muhammad, Op.Cit, h.60

Page 112: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

101

ل ك ف و ف ي ع الض ن م ؤ م ال ن م الله ل ا ب ح أ و ي خ ي و ق ال ن م لمىؤ ا ي خ

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih Allah cintai

dibandingkan mukmin yang lemah dan pada keduanya ada

kebaikan. 124

ى ل ف الس د ي ال ضنم ي ا خ ي ل ع ال د ي ل ا “Tangan diatas (memberi) lebih baik dari pada tangan

di bawah (diberi)”.125

Dari beberapa keterangan hadist dan pendapat ulama diatas,

dapat disimpulkan bahwa kerja keras adalah karakter yang harus ada

pada setiap individu. Kerja keras menjadi jalan kita berikhtiar

menggapai ridho Allah. Bukan hanya berpangku tangan dan meratapi

nasib. Karena semua hal tidak akan berubah dengan sendirinya, tapi

harus atas dasar ihktiar, setelahnya diserahkan semua kepada yang

maha kuasa. Seperti firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Ra’du ayat

11:

(۱۱ي ما بقوم حت ي غي ما بن فسهم ) الرعد: إن الله ل ي غ “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu

kaum, hingga mereka yang mengubah diri mereka sendiri,

(Q.S. al-Ra’du: 11)”.126

4) Pantang menyerah

Pantang menyerah adalah sikap tidak mudah putus asa dalam

melakukan sesuatu, selalu bersikap optimis, mudah bangkit dari

keterpurukan, dan terus istiqamah dalam ikhtiar.

Selain kerja keras dan disiplin, Setiap individu juga dianjurkan

mempunyai karakter pantang menyerah dan berputus asa. Dalam Islam

sangat dilarang seseorang berputus asa, apalagi berputus asa dari

124 Sayyid Muhammad, Op.Cit, h. 28 125 Ibid, h. 31 126 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.251

Page 113: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

102

rahmat Allah yang maha luas dan tak terhingga. Seperti yang Allah

ceritakan dalam al-Qur’an surat Yusuf ayat 87 tentang kisah pencarian

Yusuf dan adiknya oleh saudara-saudaranya yang di perintahkan Ayah

mereka Nabi Ya’qub Alaihissalam.

، الله ح و ر ن ا م و س أ ي ت ل و ه ي خ أ و ف س و ي ن ا م و س س ح ت ا ف و ب ه اذ ن ب ي (٨۷) يوسف: ن و ر اف ك ال م و ق ال ل إ الله ح و ر ن م س أ ي ي ل ه ن إ

“Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah Yusuf

dan saudarannya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat

Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah ,

melainkan kaum kafir (Q.S. Yusuf:87).127

الله ح و ر ن م س أ ي ت ل و ه ر م أ ة ف ال م ي ب و ك ن ي ب ل و ا ي ف و : خ ن ب ي و ف ع ال ه ل أ اس ، و ك ر ه ج و ك ر س ف الله ل ا ل ه ت اب و ة ئ ي ط خ ك ن م ت ط ر ا ف ذ إ يم ح ر ر و ف غ ك ب ر ن ، ا ة ر ف غ م ال و

“Wahai anakku, janganlah engkau berputus asa dari

rahmat Allah apabila engkau terlanjur melakukan dosa.

Berserahlah dan mendekatlah kepada Allah dikala sendiri atau

keramaian, mintalah ampun kepada-Nya, Tuhanmu maha

pengampun lagi maha penyayang”.128

Dalam hal apapun, sikap pantang menyerah sangat diperlukan.

Dalam bekerja kita harus profesional dan bertanggung jawab. Dalam

belajar kita harus bersungguh-sungguh dan semangat. Seperti nasihat

Syaikh Muhammad Syakir kepada murid-muridnya untuk selalu

bersungguh-sungguh dan pantang menyerah dalam mencari ilmu:

ب ه ذ ي ن أ ك ت ق ى و ل ع ص ر اح ، و اط ش ن و د ب م ل ع ال ب ل ى ط ل ع ل ب ق : ا ن ب ي ا.ه د ي ف ت س ت ة ل ئ س ب ه ي ف ع ف ن ت ل ئ ش ه ن م

127 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.245 128 Muhammad Syakir, Op.Cit, h. 40

Page 114: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

103

“Wahai anakku, belajarlah dengan sungguh-sungguh

dan penuh semangat, jagalah waktumu jangan sampai berlalu

dengan sesuatu yang tidak mendatangkan manfaat bagimu”129

5) Cinta tanah air

Cinta tanah air atau Nasionalisme adalah cara berpikir,

bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan

penghargaan yang tinggi terhadap bangsa, lingkungan, sosial, budaya,

ekonomi, dan politik kebangsaan.

Syaikh muhammad menyisipkan pesan tersendiri tentang

pentingnya nasionalisme. Penulisan kitab ini sendiri tidak terlepas dari

pengaruh suasana dimasa itu, ketika negara Mesir berada dalam

kekuasaan Inggris. Hal ini terlihat dari salah satu nasihat Syaikh

Muhammad Syakir dalam kitab Washaya al-Abaa’ li al-Abnaa tentang

bagaimana cinta tanah air dan menjaga tanah air.

هم، واتق الله ف ب لدك ل تنه ول تسل ط واتق الله ف إخوانك : ل ت ؤذ احدا من عليه عدوا

“Bertaqwalah kepada Allah ketika bergaul dengan

mereka, dan jangan menyakiti mereka. Bertakwalah kepada

Allah dalam membangun negerimu, dan janganlah

mengkhianati negerimu, dan pertahankanlah jangan sampai

negerimu dikuasai oleh musuh”.130

Sayid Muhammad dalam kitabnya At-tahliyah wa al-targhib fii

al-tarbiyah wa al-tahdzib mengungkapkan:

ب ل ج و ه ن ع ج و ر ل ب و ل و ك ت اع ط ت س إ ر د ق ب ه ت م د خ و ك ن ط و ة ب م ك ي ل ع ب اج و ا ل ف ك ت اد ع س م ت ت و ك ال ح ن س ح ت ل ه ن ع ة ر ض م ال ع ف د و ه ل ة ع ف ن مل ا

129Muhammad Syakir, Op.Cit, h.14 130 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.6

Page 115: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

104

“Wajib bagi kamu untuk mencintai negerimu dan

mengabdi sesuai kemampuanmu, walaupun harus dengan

keluar negeri demi kemanfaatan bagi negerimu dan

menghilangkan bahaya di dalam negeri agar baik keadaannya

dan sempurna kebahagiaannya.131

Sebagai anak bangsa, kita harus bangga telah di warisi

kebiasaan dan budaya yang begitu luhur yang tidak dimiliki oleh

bangsa lain. Kita di lahirkan sebagai bangsa Indonesia yang majemuk

dalam agama, suku, budaya, adat, bahkan warna kulit. Tapi kita

disatukan dengan sebuah persatuan bangsa Indonesia, dengan

Pancasila sebagai azaz kehidupan bersama dalam berbangsa dan

bernegara yang mempunyai satu tujuan keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia.

Berabad-abad lamanya nilai-nilai itu ada, atau yang sekarang

kita sebut sebagai bhineka tunggal ika, yaitu berbeda-beda secara

agama, suku, bangsa, adat, ras, dan kebudayaan, tetapi tetap

mempunyai satu tujuan yang sama, satu tanah air yang sama, satu

bahasa persatuan yang sama.

Bangsa ini telah melahirkan banyak sekali ulama yang

mempunyai semangat dan komitmen kebangsaan yang tinggi. Mereka

sangat mencintai negeri dan bangsa ini. Dari seian banyak organisasi

Islam yang muncul sebagai wadah bagi generasi dan kader, tapi tetap

setia kepada negara dan bangsa. berabad-abad lamanya nilai-nilai itu

berkembang hingga lahirlah sebuah adat istiadat dan budaya yang

luhur yang menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia. Hingga lahirlah

sebuah Ijtihad yang merupakan keselarasan antara agama dan

nasionalisem yang belum pernah diungkapkan oleh siapapun. Ijtihad

ini lahir dari seorang ulama besar Indonesia Hadratussyaikh K.H.

131 Sayyid Muhammad, Op.cit, h.35

Page 116: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

105

Hasyim Asy’ari132 bahwa يان Nasionalisme adalah “ ح ب الوطن من ال

bagian dari iman”.133

Bahkan Hadratusyaikh K.H. Hasyim Asy’ari mencetuskan

Sebuah ijtihad yang lainnya yang sangat populer di kalangan

nahdliyyin yaitu من مات لجل وطنه مات شهيدا “Siapa yang meninggal

karena membela negaranya, maka dia meninggal dalam keadaan

Syahid”.134

6) Gemar Membaca ( Wawasan Literasi )

Kenapa kita dianjurkan untuk banyak membaca? Jawabanya

tentu banyak dan bervariasi. Karena membaca mempunyai banyak

sekali manfaat, bukan hanya menambah pengetahuan dan wawasan,

membaca juga meningkatkan kualitas hidup, melatih fokus sampai

meningkatkan kualitas kesehatan.

Membaca dapat memberi ketenangan batin melebihi

ketenangan mendegarkan musik, bahkan dapat meningkatkan

kepercayaan diri dan memudahkannya bergaul. membaca merupakan

132 K.H. Hasyim Asy’ari adalah salah satu tokoh pendiri ormas Islam terbesar di Indonesia

yaitu Nahdlatul Ulama sekaligus Pahlawan Nasional Republik Indonesia. Di lahirkan di Jombang 10

april 1875 dan wafat di Jombang 25 juli 1947 pada usia 72 tahun. [Muhammad Asad Syahab,

Hadratussyaikh K.H. Hasyim Asy’ari Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia, (Jombang:

PustakaTebuireng, 2019), Cet-1, h. 10]. 133 Jargon ini adalah hasil ijtihad nya K.H. Hasyim Asy’ari pada tahun 1916 ketika

mengetahui akan adanya pembubaran sistem kekhalifahan yang berpusat di Turki, yang pada tahun

1924 sistem kekhalifahan resmi di bubarkan. (Penulis mendapatkan data ini dari keterangan K.H. Said

Aqil Siraj, Ketua Umum PBNU saat Simposium Nasional Islam Nusantara di Gedung PBNU lantai 8,

Jalan Kramat Raya no. 164, Kecamatan Senen, Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, pada tanggal

08-09 Februari 2020. 134 K.H. Said Aqil Siraj, Ketua Umum PBNU “Simposium Nasional Islam Nusantara” di

Gedung PBNU lantai 8, Jalan Kramat raya no. 164, Kecamatan Senen, Kota Jakarta Pusat, Provinsi

DKI Jakarta, pada tanggal 08-09 Februari 2020.

Page 117: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

106

sarana mengubah kepribadian seseorang yang telah tersandera oleh

dirinya sendiri dan pikiran-pikiran yang membelenggunya.135

Membaca itu apa saja, tetapi tetap harus disaring dan dicerna.

Dalam hal ini Syaikh Muhammad Syakir berwasiat:

ا ه اع م ت اس ل ب ق ة د ي ج ة ع ال ط م ك ي ل ع ة ر ر ق ىالم ك س و ر د ع ال ، ط ن ب ي ن م ة ل ئ س م ف ر م ال ك ي ل ع ل ك ش ا أ ذ إ ، و س ر الد س ل م ف اد ت س ال ن م ا

ك ان و خ إ د ح ي ا ل ا ع ه ض ر ع ن م ف ك ن ت س ت لا ف ل ائ س لم

“Wahai anakku, baca dan pahamilah dengan penuh

kesungguhan pelajaran yang telah maupun yang yang belum

dibahas oleh gurumu. Bila engkau menemui kesulitan atau

keraguan jangan ragu untuk bertanya atau mendiskusikannya

dengan temanmu”.136

Setelah membaca, alahkah baiknya kita kembali mencerna dan

mendiskusikan apa yang telah diperoleh. Selain mengasah daya kritis

dan cara menyampaikan pendapat, tentunya kita akan mendapatkan

lebih banyak ilmu didalamnya. Syaikh Muhammad Syakir berkata:

ذ لك ي بن : ان اردت ا لي لن فسك فلا تطالع درسك وحدك واتنك على الفهم. وت قر رها صدي قا من اخوانك يشاركك ف المطالعة ويعي

. لن فسك اولمن معك كأنك ت لقى درسا على المت عل مي“Wahai anakku, apabila engkau menghendaki kebaikan

atas dirimu, maka ajaklah beberapa orang teman sekolahmu

untuk muthala’ah (belajar) bersama, mungkin temanmu dapat

menolongmu dalam memahami sesuatu. Tetaplah belajar

bersama teman-temanmu seperti engkau sedang menghadapi

pelajaran di hadapan para pendidikmu”.137

Membaca bagaikan kapak yang memecahkan salju yang

menghamat perjalanan hidup seseorang. Disini pula kita harus pandai

memilih dan memilah bacaan. Bacaan yang bermutu adalah teman

135 M. Quraish Shihab, Op.Cit, h.146 136 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.14 137 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.16

Page 118: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

107

terbaik dan paling setia sepanjang masa.138 Istilah lain dari membaca

adalah mengkaji, berdiskusi, bermusywarah, atau apapun yang dapat

membuka cakrawala dan wawasan semakin maju dan luas. Seperti

ketika imam Abu Hanifah ditanya tentang caranya dia mendapatkan

ilmu yang di jadikan nasihat Syaikh Muhammad Syakir kepada anak

muridnya:

؟ م ل لع ا ن م ت غ ل ا ب م ت غ ل ا ب ب ه ن ع الله ي ض ر ة ف ي ن ح ب أ ام م ل ل ل ل ي ، ق ن ب ي ة اد ف ت س ال ن ع ت ف ك ن ست ا ل ، و ة اد ف ل ب ت ل ا ب : م ال ق

“Wahai anakku, Imam Abu Hanifah ra. Pada suatu

saat ditanya : “Apa sebabnya sehingga engkau mendapat

ketinggian ilmu pengetahuan yang sangat luas?”. Jawab Imam

Abu Hanifah: “ Aku tidak malas dalam mengambil manfaat

(dengan belajar atau mengajar), dam aku tidak pernah

mencegah orang yang ingin belajar dariku”.139

Jika dibandingkan dengan Indeks baca negara lain, Indonesia

masih sangat rendah. Jangankan dengan negara-negara barat, dengan

negara tetangga kita Singapura saja kita masih ketinggalan. Budaya

literasi kita memang masih sangat rendah, disebabkan oleh banyaknya

hiburan yang tidak mendidik yang mengalihkan kita dari minat baca.

Oleh obrolan yang tidak berguna.140

Oleh karenanya, Syaikh Muhammad Syakir menganjurkan kita

untuk lebih banyak membaca dan mengkaji berulang-ulang dari pada

hanya membuang waktu sia-sia. Seperti ungkapan nasihat beliau

kepada anak didiknya berikut:

ي بن : اكثر من المذاكرة لما حصلت من العلوم فإن آفة العلم . الن سيان

138 M. Qurasih Shihab, Op.Cit, h. 146 139 Muhammad Syakir, Op.Cit,h.13 140 M. Quraish Shihab, Op.Cit, h. 146

Page 119: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

108

“Wahai anakku, perbanyaklah mudzakarah (mengkaji

ulang) berbagai pelajaran yang engkau dapatkan.

Sesungguhnya petaka bagi ilmu adalah lupa”.141

Umat Islam sudah seharusnya meningkatkan budaya literasi.

Karena perintah membaca adalah awal mula perintah yang turun

kepada Muhammad sebagai wahyu pertanda diangkat dan di

sahkannya Muhammad sebagai nabi dan Rasul. Ayat itu adalah ayat

ke 1 sampai 5 pada surat al-Alaq. Walaupun, secara tafsir mengandung

banyak sekali arti. Tetapi perintah kita untuk membaca, menelaah,

mentadabur dan kata sejenis yang mempunyai makna positif bagi umat

manusia.

اء ر ق ( إ ۲) ق ل ع ن م ان س ن ال ق ل ( خ ۱) ق ل خ ي ذ ال ك ب ر م س ب اء ر ق إ مل ع ي ا ل م ان س ن ال م ل ( ع ٤) م ل ق ال ب م ل ع ي ذ ( ال ۳) م ر ك ال ك ب ر و (۵ .) (۵-۱)العلق:

“Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang

menciptakan (1) dia telah menciptakan manusia dari segumpal

darah (2) Bacalah, dan tuhanmulah yang maha pemurah (3)

Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam (4) Dia

mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya (5). (Q.S. al-

Alaq:1-5)”.142

7) Peduli lingkungan

Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, tidak hanya

melulu mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya saja, tapi bagi

lingkungan sosial dan lingkungan alam juga.

Lingkungan yang berada disekeliling kita baik benda-benda

hidup seperti binatang dan tumbuhan, atau berupa benda-benda mati

yang harus tetap dijaga kelestariannya.

141 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.17 142 Departemen Agama RI, Op.Cit, h.598

Page 120: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

109

Seperti yang sudah di jelaskan, peduli lingkungan banyak

bentuknya. Seperti ungkapan Syaikh Muhammad Syakir tentang

perhatiannya kepada anak didik ketika berada di luar, agar

memperhatikan sekitarnya:

وا ض ت ع ت ن ا م ك ي إ ف ك ان و خ ا ع ا م ه ي غ ل و ا ة ض ي لر ل ت ج ر خ ذ : ا ن ب ي ان ك ن إ . ف ة ام ع ال ق ي ر ط ا ف و ف ط ص ت ن ا م ك ي ا و ات ق ر الط ف ة ار م ال ن ا م د ح ا

ا. د اح و -اد اح ى و اد ر ا ف و ش ام ف ل ا و ن ث م -ن ث ا م و ش ام ا ف ع اس و ق ي ر الط “Wahai anakku, bila engkau berolahraga atau berjalan

bersama teman-temanmu. Janganlah memenuhi jalan umum

sehingga mengganggu orang yang hendak lewat, dan jangan

berjajar dijalan umum. Apabila jalan yang kalian lewati itu

lebar, berjalanlah dua-dua, bila jalan itu sempit berjalanlah

satu-satu”.143

Diatas adalah nasihat Syaikh Muhammad Syakir untuk peduli

terhadap lingkungan sekitar ketika sedang berada di luar berkaitan

dengan sesama manusia. Selain itu kita juga harus memperhatikan

alam sekitar, karena alam adalah tempat kita hidup dan saling

membutuhkan.

Banyak cara yang bisa kita lakukan demi lestarinya

lingkungan, salah satunya adalah tidak membuang sampah

sembarangan. Karena sampah yang kita buang sangat mempengaruhi

ekosistem yang ada di sekitar kita. dan itu termasuk kategori membuat

kerusakan, sedangkan Allah melarang kita berbuat rusak diatas muka

bumi ini, seperti firman Allah surat al-A’raf ayat 56:

ول ت فسدوا ف الرض ب عد اصلاحها، وادعوه خوفا وطمعا، ان رحمة الله قريب من المحسني

“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan diatas muka

bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepadanya

dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat

143 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.19

Page 121: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

110

Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat

kebaikan. (Q.S. al-A’raf:56).144

Semua ciptaan Allah pasti mempunyai kegunaan dan tujuan

tersendiri. Manusia sebagai makhluk yang diberi wewenang oleh

Allah sebagai Khalifah dimuka bumi harus menjaga semua itu agar

tetap lestari. Menurut Ahmad Mubarok, antara manusia dan alam

harus harmonis, berikut akhlak manusia kepada alam yang harus

diketahui:

Pertama: tidak mengekploitasi sumber daya alam secara

berlebihan yang berpotensi merusak tatanan siklus alamiah. Kedua:

tidak membuang limbah semabarang yang berpotensi merusak

lingkungan alam. Ketiga: Secara lebih detail, kita dilarang buang hajat

di air yang mengalir, dilubang tempat tinggal binatang atau dibawah

pohon tempat bernaung.145

Selain kita dianjurkan peduli lingkungan alam, kita juga

dianjurkan peduli terhadap makhluk hidup yang lain atau binatang.

Diantara akhlak terhadap binatang adalah, tidak mengganggu

ekosistem mereka, tidak memasung apalagi menyiksa, memberi waktu

istirahat dan makan yang cukup kepada hewan peliharaan yang

dipekerjakan seperti kuda, sapi atau kerbau. Yang terakhir hendaknya

mengkonsumsi hewan yang sudah di halalkan dalam agam.146 Seperti

hadist nabi berikut yang mana sangat memperhatikan hewan dan

kewajiban memperlakukannya dengan baik:

بل حظها من الرض إذا ساف رت ف الطب فأعطوا ال

144 Departemen Agama, Op.Cit, h.158 145 Ahmad Mubarok, Op.Cit, h.144 146 Ibid,

Page 122: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

111

“Apabila kalian bepergian di daerah yang subur,

berilah unta bagian atau haknya pada bumi”. (HR.

Muslim).147

Ini berarti perintah memberi binatang haknya untuk beristirahat

sambil memenuhi kebutuhannya. Di lain waktu nabi juga melarang

seseorang menaiki tunggangan dengan beban yang terlalu berat,

seperti yang terjadi pada binatang yang ditunggangi oleh tiga orang

sekaligus, nabi memerintahkan untuk turun salah seorang diantara

ketiganya, Beliau bersabda:

ارجوهم حت ي نزل أحدهم إذا رأي تم ثلاثة على دابة ف “Kalau kalian melihat tiga orang menunggangi seekor

binatang, lemparilah mereka sampai salah seorang turun”.

(HR. ath-Thabrany).

Betapapun petunjuk di atas menunjukka perlunya sikap sayang

dan bersahabat dengan binatang. Beliau juga melarang mengalungi

binatang dengan sesuatu yang berat dan berpotensi mencekik hewan

tersebut. semua tuntunan diatas tidak lain kecuali manifestasi dari

perintah nabi menyanyangi binatang dan kasih sayang kepada

semuanya.

2. Kontribusi pemikiran Muhammad Syakir al-Iskandari pada kitab

Washaya al-Aba’li al-Abna didalam khazanah nilai-nilai Pendidikan

karakter.

Syaikh Muhammad Syakir adalah salah satu ulama Mesir dan alumni

kampus tertua di Mesir Al-Azhar. Seperti yang sudah disinggung penulis

pada pembahasan tentang biodata dari Syaikh Muhammad Syakir.

Page 123: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

112

Beliau dikenal sebagai seorang pembaharu Universitas Al-Azhar.

Yakni, beliau adalah mantan wakil rektor Universitas Al-Azhar. Karirnya

dimulai dari menghafal Al-Qur'an dan belajar dasar-dasar studinya di

Jurja, Mesir, kemudian beliau rihlah (bepergian untuk menuntut ilmu) ke

universitas Al-Azhar dan beliau belajar dari guru-guru besar pada masa

itu, kemudian dia dipercayai untuk memberikan fatwa pada tahun 1307

H.148 Dan kemudian beliau menduduki jabatan sebagai ketua Mahkamah

Mudiniyyah al-Qulyubiyyah, dan tinggal di sana selama tujuh tahun

sampai beliau dipilih menjadi Qadhi (hakim) untuk negeri Sudan pada

tahun 1317 H. Dan dia adalah orang pertama yang menduduki jabatan ini,

dan orang yang pertama yang menetapkan hukum-hukum hakim yang

syar'i di Sudan.149

Pada tahun 1322 H. beliau ditunjuk sebagai guru bagi para ulama-

ulama Iskandariyyah. Kemudian beliau ditunjuk sebagai wakil bagi para

guru Al-Azhar. Pada tahun 1913 M beliau mendirikan Jam'iyyah

Tasyni'iyyah dan menjadi anggota organisasi tersebut, sebagai pilihannya

dari sisi pemerintah Mesir, dan dengan itulah beliau meninggalkan

jabatannya, serta enggan untuk kembali kepada satu bagianpun dari

jabatan-jabatan tersebut, dan beliau tidak lagi berhasrat setelah itu kepada

sesuatu yang memikat dirinya, bahkan beliau lebih mengutamakan untuk

hidup dalam keadaaan pikiran, amalan, hati dan ilmu yang bebas lepas.150

Sedangkan mengenai karya beliau, banyak literatur baik dalam

ensiklopedi maupun situs internet yang mengatakan Syaikh Muhammad

Syakir sebagai penulis yang produktif. Karya ilmiah tersebut berupa

148 Nur Hadie, Pemikiran Syaikh Muhammad Syakir Tentang Pendidikan Akhlak Dalam Kitab

Washaya al-Aba li al-Abna, Skripsi pada Fakultas Tarbiyah IAIN Pamekasan Madura, Madura, 2012.

h.31.

149 Ibid. 150 Ibid, h.34

Page 124: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

113

makalah dan tulisan singkat dari buah pemikiran beliau. Namun karya

beliau yang berupa buku, sebatas penelusuran penulis baru ditemukan

kitab Washoya al-Aba li al-Abna ini.

Dalam dunia pendidikan Indonesia, khususnya pendidikan pesantren

atau boarding school, buku karya syaikh Muhammad Syakir belum

banyak digunakan, khususnya untuk santri pemula, atau jika di kampung-

kampung dan surau-surau di pelosok Indonesia kitab ini dijadikan

pegangan untuk pendidikan akhlak pemula seperti yang di ungkapkan

syaikh Muhammad Syakir dalam pendahuluan kitabnya:

د ق ، و ة ي ن ي الد م و ل ع ال ة ب ل ط ا ل ه ت ع ض و ة ي ض ر م ال ق لا خ ال ف ة ي ل و أ س و ر د ه ذ ه : ف د ع ب و ق ل خ لت ل الله ه ق ف ا و ذ إ ت ، ح ه ر م ا ة اي د ب ف م ل ع ال ب ال ط ه ي ل ا اج ت ا ي م ق لا خ ال ن ا م ه ت ن م ض .ه ق ل خ ن ام ي ث ك ه ب ع ف ن ي ن ا و ه م ل ع ب الله ه ع ف ن ي ن ا ا و ج ر م ان ا ك ب

“Buku ini adalah pelajaran pemula tentang akhlak yang mulia

yang di ridhai Allah untuk para pencari ilmu agama. Didalamnya

mengandung berbagai masalah akhlak yang sangat dibutuhkan oleh

setiap murid dalam mewujudkan cita-citanya. Semoga Allah swt

memberkahi mereka dengan akhlaq yang mulia dan memberikan

kesuskesan. Serta memperoleh kesuksesan dari ilmu yang mereka

miliki, baik bagi mereka sendiri maupun bagi seluruh makhluk alam

semesta”.151

Buku ini populer dengan sebutan kitab washaya, yang merupakan

salah satu buku pendidikan akhlak yang ikut mewarnai literatur dunia

pendidikan islam bersamaan dengan berbagai buku atau kitab akhlaq yang

lainnya. Seperti kitab Taisiru al-Khalaq fi Ilmi al-Akhlaq karya Hafiz

Hasan, Akhlak Li al-banin wa al-Banat karya Umar bin Ahmad, Talim al-

Mutaalim karya al-Zarnuzi, Adabu al-Alim wa al-Mutaalim karya

K.H.Hasyim Asy’ari dan lain-lain yang sudah masyhur dikalangan

pesantren dan sekolah di Indonesia.

151 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.2

Page 125: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

114

Semua tema dan Nasihat Syaikh Muhammad Syakir Sangat baik

dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan bangsa Indonesia saat ini yang

tidak hanya mengalami proses pendangkalan nilai yang dimiliki serta

dihayati dan dijunjung tinggi. Nilai- nilai itu kini bergeser dari kedudukan

dan fungsinya serta digantikan oleh keserakahan, ketamakan, kekuasaan,

kekayaan dan kehormatan. Dengan pergeseran fungsi dan kedudukan nilai

itu, hidup dan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa dirasakan semakin

hambar dan keras, rawan terhadap kekerasan, kecemasan, bentrok fisik

(kerusuhan) dan merasa tidak aman.

Oleh karena itu melalui keterbukaan pendidikan karakter dalam kitab

Washoya ini dapat mengarahkan peserta didik pada pendidikan akhlak

yang bervisi penegakan moral. Dan dengan pelibatannya pada semua

pihak, menjadikan Kitab ini dipandang bisa menjawab problematika

pendidikan karakter kontekstual. Hal ini bisa dilihat dari lingkup materi

yang dikaji, kemasan bahasa maupun metode yang digunakan.

Sesuai dengan semua nasihat Syaikh Muhammad Syakir yang sangat

tepat diterapkan dalam sistem proses pendidikan karakter kita. Akhlak

atau sikap mempunyai penilaian sendiri terutama setelah beberapa

perubahan dalam kurikulum kita. Walaupun masih banyak yang sulit

diukur secara sistematis, tapi setidaknya itu sudah mengarah kepada yang

lebih baik. Akhlak adalah hiasan dan yang membedakan manusia dengan

ciptaan Allah yang lain. Syaikh Muhammad Saykir berkata:

نسان ف ن فسه وبي اخوانك واهله وعشيته، فكن حسن يبن: اللق السن زي نة ال اللق يتمك الناس

“Wahai anakku, akhlak yang paling baik adalah hiasan bagi

manusia, hiasan untuk dirinya, teman-teman, keluarga dan kerabat.

Karena itu jadilah kamu seseorang yang memiliki budi pekerti.

Tentunya semua orang akan memuliakan dan menyanyangimu”.152

152 Muhammad Syakir, Op.Cit, h.4

Page 126: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

115

Penulis sendiri pertama kali mengaji dan belajar kitab ini ketika

berusia 12 tahun, atau sekitar kelas 1 sekolah menengah pertama atau

madsarah tsanawiyah dan setingkat ketika sedang menuntut ilmu di

pesantren Assalafie Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin Kabupaten

Cirebon. Jika di pesantren sering di kaji ditingkat Ibtidai’iyah ( jenjang

dasar). Secara detail isi kitab ini sangat padat dan cukup ringkas. Oleh

karena nya dalam sampul buku di bawah nama kitab ini tertulis kalimat al-

Durus al-Awliyah fi al-Ahklah al-Mardliyyah yang berarti, pelajaran dasar

dalam ilmu akhlak yang lurus.

Muhammad Syakir al-Iskandariyah menulis kitab Washaya al-Aba li

al-Abna dengan tujuan pendidikan adalah agar peserta didik mampu

berperilaku terpuji dan berbudi pekerti sehingga mendapatkan ridho dari

Allah Swt dimana pun mereka berada.153

Buah pemikirian pendidikan akhlak Muhammad Syakir al-

Iskandariyah yang terkandung dalam kitab tersebut terbukti masih relevan

digunakan sampai saat ini. Kitab yang lahir pada bulan Dzulqa‟dah pada

tahun 1326 H atau 1905 M ini mengandung konsep-konsep pendidikan

karakter dasar secara utuh yang mumpuni untuk mendesain peserta didik

menjadi pribadi yang berakhlak mulia.154

Hal lain yang menjadi ciri khas kitab Washaya al-Aba lil al-Abna

diantara kitab-kitab akhlak dasar lainnya adalah kata sapaan ya bunayya

yang diulang-ulang dalam setiap nasihat dalam bahasa Indonesia berarti

“wahai anakku”.155 Selain itu, kalimat sapa “wahai anakku” secara tidak

langsung mempengaruhi perkembangan psikologi belajar peserta didik.

153 Ibid, h.2 154 Ibid, h.48 155 Ibid, h.3

Page 127: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

116

Sehingga peserta didik yang mendengarkan mendapatkan kehangatan,

kasih sayang, dan perhatian dari seorang guru.

Berikut jumlah kata sapaan ya bunayya yang menjadi ciri khas kitab

Washaya al-Aba li al-Abna pada 20 bab yang ada

:

NO BAB JUMLAH NO BAB JUMLAH

1 I 11 11 XI 8

2 II 10 12 XII 9

3 III 5 13 XIII 10

4 IV 7 14 XIV 11

5 V 8 15 XV 7

6 VI 7 16 XVI 11

7 VII 7 17 XVII 8

8 VIII 7 18 XVIII 8

9 IX 5 19 XIX 3

10 X 5 20 XX 5

Jumlah Seluruhnya 152

Tabel 4.2

Konten dalam kitab Washaya al-Aba li al-Abna sudah sesuai dengan

yang dibutuhkan dalam proyeksi pendidikan karakter dalam dunia

pendidikan kita. Setidaknya ada 17 karakter yang telah penulis rangkum

yang terbagi dalam dua karakter penting secara global. Sepuluh masuk

dalam karakter moral dan tujuh masuk dalam karakter kinerja.

Page 128: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

117

Page 129: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

117

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis berhasil mengambil

beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut:

1. Secara garis besar pendidikan karakter dalam kitab Washaya al-Aba li al-

Abna karya Syaikh Muhammad Syakir terdapat 17 poin pendidikan

karakter yang terbagi dalam dua konsep pendidikan karakter yaitu 10

masuk dalam kategori Karakter moral dan 7 masuk dalam karakter kinerja

dengan rincian sebagai berikut:

a. Karakter Moral: Iman dan Taqwa, Cinta dan Taat kepada Rasulullah,

Menghormati kedua orang tua, Menghormati Guru, Menghormati

sesama (Toleransi), Benar atau Jujur, Kemuliaan dan Harga diri,

Sabar, Ikhlas

b. Karakter Kinerja: Amanah, Disiplin, Kerja keras, Pantang menyerah,

Cinta tanah air, Gemar membaca, Peduli Lingkungan.

2. Pemikiran pendidikan karakter Muhammad Syakir al-Iskandariyah dalam

kitab Washaya al-Aba li al-Abna menekankan tujuan pendidikan karakter

bahwa peserta didik agar mampu berperilaku terpuji dan berbudi pekerti

yang luhur sehingga karakter tersebut menjadi kebiasaan yang terus

dilakukan oleh peserta didik yang berorientasi ridha dari Allah Swt di

manapun dan kapan pun mereka berada. Sehingga tercapailah tujuan

pendidikan Islam sebagai pencetak dan penerus bagi agama, nusa dan

bangsa.

Pemikiran pendidikan karakter Muhamad Syakir lebih menekankan

nilai-nilai karakter dengan pendekatan Islam berdasarkan sumber yang

sudah disetujui oleh umat Islam yaitu al-Qur’an dan Hadist Nabi serta

beberapa hasil ijtihad dan pendapat para ulama salaf. Tetapi yang paling

Page 130: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

118

penting adalah kebermanfaatan dari hasil karya ini bisa dirasakan oleh

semua manusia yang merupaka tujuan dari Syaikh Muhammad Syakir

menuliskan kitab ini. Sehingga menjadi harmonis hubungan manusia, baik

dengan sesama, dengan alam atau dengan sang pencipta Allah swt.

Buku ini populer dengan sebutan kitab washaya, yang merupakan

salah satu buku pendidikan akhlak yang ikut mewarnai literatur dunia

pendidikan islam bersamaan dengan berbagai buku atau kitab akhlaq yang

lainnya. Seperti kitab Taisiru al-Khalaq fi Ilmi al-Akhlaq karya Hafiz

Hasan, Akhlak Li al-banin wa al-Banat karya Umar bin Ahmad, Talim al-

Mutaalim karya al-Zarnuzi, Adabu al-Alim wa al-Mutaalim karya

K.H.Hasyim Asy’ari dan lain-lain yang sudah masyhur dikalangan

pesantren dan sekolah di Indonesia.

Semua tema dan Nasihat Syaikh Muhammad Syakir Sangat baik

dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan bangsa Indonesia saat ini yang

tidak hanya mengalami proses pendangkalan nilai yang dimiliki serta

dihayati dan dijunjung tinggi. Nilai- nilai itu kini bergeser dari kedudukan

dan fungsinya serta digantikan oleh keserakahan, ketamakan, kekuasaan,

kekayaan dan kehormatan. Dengan pergeseran fungsi dan kedudukan nilai

itu, hidup dan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa dirasakan semakin

hambar dan keras, rawan terhadap kekerasan, kecemasan, bentrok fisik

(kerusuhan) dan merasa tidak aman

Dalam dunia pendidikan Indonesia, khususnya pendidikan pesantren

atau boarding school, buku karya syaikh Muhammad Syakir belum

banyak digunakan, khususnya untuk santri pemula, atau jika di kampung-

kampung dan surau-surau di pelosok Indonesia kitab ini dijadikan

pegangan untuk pendidikan akhlak pemula.

Page 131: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

119

B. Saran

Setelah selesai menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini, penulis

mempunyai harapan besar beberapa hal terkait dengan materi yang tela

penulis teliti dan bahas, antara lain yaitu:

1. Kepada para pendidik, para praktisis pendidikan atau yang terkait dengan

dunia pendidikan hendaknya agar selalu berusaha menanamkan, melatih

dan menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter pada setiap aktifitas dan

kegiatan sehari-hari.

2. Kepada Kepada civitas akademika, penulis berharap bisa melanjutkan

pengemangan kembali secara lebih dalam dan komprehensif pemikiran-

pemikiran dari Syaikh Muhammad Syakir.

3. Harapan bagi penulis secara khusus atau bagi mahasiswa fakultas

pendidikan secara umum, agar lebih mengetahui gagasan-gagasan dan

pemikiran Syakih Muhammad Syakir sebagai sumber dan sarana

pembelajaran dalam menciptakan pendidikan yang berdasarkan budi

pekerti dan karakter yang luhur serta di ridhai oleh Allah sawt.

4. Semoga kedepannya, baik kita sebagai orang tua dan kita sebagai pendidik

atau yang berkaitan dengan pendidikan, bisa lebih menggunakan cara-cara

yang humanis, sehingga anak-anak didik menjadi peserta didik yang

humanis, yang berpedoman pada al-Qur’an dan al-Hadist, sehingga

tercapai cita-cita para pendahulu kita, yaitu mencerdaskan kehidupan

bangsa tentunya dengan di iringi moral dan spiritual yang memadai,

hingga tercapai negara dan bangsa yang berkeadilan sosial, baldatun

toyyibatun wa rabbun ghofur, gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto

raharjo.

Page 132: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

120

DAFTAR PUSTAKA

1. Anwar, Muhammad Ja’far dan Muhammad A.Salam As, Membumikan

Pendidikan Karakter, (Jakarta: CV.Suri Tatu’uw, 2015).

2. Azzet, Akhmad Muhaimin, Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia,

(Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2011).

3. Amri, Sofan, Ahmad Jauhari dkk, Implementasi Pendidikan Karakter dalam

pembelajaran, (Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011).

4. Agustina, Ary Ginanjar, ESQ Power Sebuah Inner Juoney Melalui Al Ihsan,

(Jakarta:Arga, 2003).

5. Al-Hasani, Sayyid Muhhamad bin Alawy al-Maliky, al-Tahliyah wa al-

Targhib fi al-Tarbiyah wa al-Tahdzib, (t.p, 2007).

6. Al-Hasani, Sayyid Muhammad bin Alawy al-Maliky, al-Mukhtar Min Kalam

al-Akhyar, (t.t.p: t.p, 2007).

7. Al-Mas’udi, Hafiz Hasan, Taisiru al-Khalaq fi Ilmi al-Akhlaq, (Surabaya:

Salim Nabhan, t.t.).

8. Al-Zarnuji, Burhanuddin al-Islam Syair Alala Tanalual-Ilma, (Surabaya:

Maktabah Muhammad bin Ahmad Nabhani Wa Auladihi, t.t.t).

9. Al-Zarnuji, Burhanuddin al-Islam, Ta’lim al-Muta’alim, (Surabaya: Maktabah

Muhammad bin ahmad Nabhani wa awaldihi, t.t).

10. Al-Kaff, Idrus H., Tarjamah Muhtashar Hadist Shahih Bukhari, ( Surabaya:

Karya Utama, t.t).

11. Al-Saqqaf, Abdurrahman , Durus al-Aqa’id al-Diniyyah, (Surabaya:

Muhammad bin Ahmad Nabhani wa Auladihi t.t).

12. Al-Bantani, Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi, Qami’ al-Tughyan

(Kediri: Hidayatu Tulab, t.t).

13. Al-Bantani, Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi, Syarah Nasa’ihul Ibad, (

Semarang: Karya Toha, t.t.t)

14. Al-Malibari, Zainuddin, Suabu al-Iman (Kediri: Hidayatu Tulab, t.t).

Page 133: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

121

15. Al-Haddad, Abdullah Ba’alawy , Sabilu al-Adzkar wa al-I’tibar Syarah

Nasa’ihu al-Diniyyah ( Indonesia: Darul Ihya, t.t.t).

16. Al-Dimasqi, Muhammad Jamaluddin al-Qasimi, Mauidlatu al-Mu’minin min

Ihya’ Ulumiddin, (Surabaya: Maktabah Hidayah, t.t.t).

17. Al-Iskandari, Washaya al-Abaa’ li al-Abna’, (Semarang, Pustaka Alawiyah,

t.t).

18. Al-Nabhani, Yusuf bin Ismail, Sabil al-Najah Fi al-Hubb Fillah Wa al-

Bughdu Fillah, (t.t.p: t.p, t.t)

19. Aziz, M.Imam, Ensiklopedia Nahdlatul Ulama: Sejarah, Tokoh dan

Khazanah Pesantren, (Jakarta: PBNU dan Mata Bangsa, 2014).

20. Baswedan, Anis Rasyid,https://www.merdeka.com/jakarta/anies-baswedan-

pendidikan-karakter-bukan-sekadar-ilmu-pengetahuan.html.

21. Bahreisy, Fauzi, Mengaji al-Hikam, Terj. Syarh al-Hikam al-Ghawtsiyah

Syekh Sayyid al-Tilmisani al-Maghribi oleh Ahmad bin Ibrahim, (Jakarta:

Zaman, 2015).

22. Bruinessen, Martin Van, KitabKuning, Pesantren, danTarekat: Tradisi-tradisi

Islam diIndonesia, (Bandung: Mizan, 1999).

23. Bungin, Burhan, Conten Analisis dan Group Discussion dalam Penelitian

Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003)

24. Departemen Agama RI, Al Quran Dan Terjemahnya, (Bandung: CV J-ART

2005).

25. Echols, Jhon M. dan Hasan Shadily, Kamus Bahasa Inggris-Indonesia,

(Jakarta:Gramedia, 2006).

26. Endraswara, Suwardi, Metodologi Penelitian Sastra, (Yogyakarta: Medpres,

2008), h. 160.

27. Fauzan, Abd. Rozak, dkk, Kompilasi Undang-undang dan Peraturan Bidang

Pendidikan, (Jakarta: FITK Press UIN Syarif Hidayatullah, 2010).

Page 134: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

122

28. Fauzi, Ahmad Zaki, Konsep Pendidikan Akhlak Anak Menurut Syekh

Muhammad Syakir al-Iskandary Dalam Kitab Washaya al-Aba li al-

Abna.Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2017,

29. Hadie, Nur, Pemikiran Syaikh Muhammad Syakir Tentang Pendidikan Akhlak

Dalam Kitab Washaya al-Aba li al-Abna, Skripsi pada Fakultas Tarbiyah

IAIN Pamekasan Madura, (Madura, 2012).

30. Hanani, Silfia, Sosiologi Pendidikan Keindonesiaan, (Jogjakarta:Ar-Ruzz

Media, 2016).

31. Husain, Zeid Muhammad, Taisirul Khalaq, Ter.dari kitab Taisirul khalaq Fii

Ilmi Akhlaq oleh Hafiz Hasan Al-Masudi, (Surabaya: Salim Nahban, t.t.t).

32. Ismail,Mohammad,http://makalahpendidikanislamlengkap.blogspot.co.id/201

6/12/ pendidikan-akhlak-dalam-kitab-washoya.html.

33. Ilahi,Muhammad Takdir, Revitalisasi Pendidikan Berbasis Moral,

(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2016).

34. Idi, Abdullah dan Safarina Hd, Etika Pendidikan Keluarga, Sekolah, dan

Masyarakat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016).

35. Ide, M.Harun dkk Sejarah Tasyri’ Islam, (Kediri: FPPI, 2006).

36. Ismail, Ibrahim bin, Syarah Ta’lim al-Muta’alim, (Surabaya: dar al-Ilmu, t.t).

37. Jalaluddin dan Adi Ahmad Zen, Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan, (Surabaya:

Putra Al Ma’arif, 1994).

38. Khalimi, Ormas-Ormas Islam Sejarah, Akar, Teologi dan Politik, (Jakarta:GP

Press, 2006).

39. Kurniawan, Syamsul , Pendidikan Karakter, (Jakarta:Ar-Ruzz Media, 2016).

40. Kesuma, Dharma, Cepi Triatna dkk, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan

Praktik di Sekolah, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2011).

41. Listyarti, Retno, PendidikanKarakterDalamMetodeAktifInovatifdanKreatif,

(Jakarta: EsensiErlanggaGrup, 2012).

Page 135: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

123

42. Lailiyah, Nur Afidatul , “ Konsep Pendidikan Moral Prespektif kitab Washoya

al-Abaa lil-Abnaa karya Muhammad Syakir al-Iskandariyah,” Skripsi pada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya,

(Surabaya, 2013).

43. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011).

44. Marzuki, Sayyid Ahmad, Aqidatu al-Awam ( Kudus: Menara Kudus, t.t.t).

45. Mustaqim, Sidik, informasisudan.blogspot.com,

46. Moloeng, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Karya,

2002), h.163

47. Mubarok, achmad, Akhlak Mulia Sebagai Konsep Pembangunan Karakter,

(Wahana Aksara Prima, Jakarta:2009).

48. Mulyasa, H.E, ManajemenPendidikankarakter, (Jakarta:BumiAksara, 2013).

49. Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung:

Trigeda, 1993).

50. Nasharuddin, Akhlaq Ciri Manusia Paripurna, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2005).

51. Nurohman, Reza https://www.kompasiana.com/rumahbelajar_persada/63-

persen-remaja-di-indonesia-melakukan-seks-pra-

nikah_54f91d77a33311fc078b45f4.

52. Naim, Ngainun, Character Builiding, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2012).

53. Octaviyan, Putri Rosmalia, http://mediaindonesia.com/news/read/53086/lebih-

dari-5-juta-penduduk-indonesia-pengguna-narkoba/2016-06-26.

54. S., Risa Rosiana, “Etika Menuntut Ilmu Dalam Kitab Washoya Karya

Muhammad Syakir”, Skripsi Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

IAIN Salatiga, (Salatiga, 2017).

55. Sasongko, Agung, _red “Alexandria, Saksi Hadirnya Peradaban Islam di

Mesir”, (Jakarta: Harian Republika.com, 28 April, 2017).

Page 136: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

124

56. Sam’ani, Muchlas dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter,

(Bandung:Remaja Rosdakarya, 2011).

57. Salim, Peter dan Yenny Salim, Kamus bahasa Indonesia Kontemporer,

(Jakarta: Modern English Press, 1991).

58. Schwartz,Merle J.,Effective Character Education, (Newyork: McGraw-Hill,

2007

59. Shalahudin, Anas dan Irwanto Alkrienciehe, Pendidikan Karakter berbasis

Agama dan Budaya, (Bandung:Pustaka Setia, 2013).

60. Shihab, M. Quraish, Islam Yang Saya Anut, (Tangerang: Lentera Hati, 2018).

61. Shihab, M. Quraish , Yang Hilang dari kita Akhlak, (Tanggerang Selatan:

Lentera Hati: 2017).

62. Syah, Muhibbin , Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2008).

63. Syahab, Muhammad Asad, Hadratussyaikh K.H. Hasyim Asy’ari Pejuang

Kemerdekaan Republik Indonesia, (Jombang: PustakaTebuireng, 2019).

64. Sunyoto, Agus, Atlas Walisongo, (Depok:Pustaka Iman, 2016).

65. Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pedoman Penulisan Skripsi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta: t.p, 2015

66. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001).

67. Tohir, Ajid, Studi Kawasan Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, cet-2, 2011).

68. Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam dirasah Islamiyah II, (Jakarta:

PT.Raja Grafindo Persada, 2011).

69. Yamani, Muhammad Abduh, Allimu Awladakum Mahabbtu al-Rasul Saw,

(t.t.t: t.p, t.t)

Page 137: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

125

Page 138: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

126

LAMPIRAN I

DAFTAR UJI REFERENSI

Nama : Nur Iskandar

NIM : 1113011000049

Jurusan / Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul Skirpsi : Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitab Washaya al-Aba li al-Abna

Karya Muhammad Syakir al-Iskandari

No Penulis Judul Buku Hal Skripsi Hal Buku Paraf

1 Muhammad Ja’far

Anwar dan

Muhammad A.Salam

Membumikan Pendidikan

Karakter

10, 17, 18, 19,

21

15, 19, 32, 32,

28

2 Akhmad Muhaimin

Azzet

Urgensi Pendidikan Karakter

di Indonesia

15 16

3 Sofan Amri, Ahmad

Jauhari Dkk

Implementasi Pendidikan

Karakter Dalam Pembelajaran

20 2

4 Ary Ginanjar

Agustina

ESQ Power Sebuah Inner

Juorney Melalui al-Ihsan

22 55, 56

5 Sayyid Muhmmad

bin Alawy al-Maliky

al-Hasany

Al-Tahliyah wa al-Targhib fi

al-Tarbiyah wa al-Tahdzib

25, 30 15, 35

6 Sayyid Muhmmad

bin Alawy al-Maliky

al-Hasany

Al-Mukhtar Min Kalam al-

Akhyar

58, 75, 86, 93,

99, 100, 103

32, 32, 31, 32,

60, 31, 35

7 Hafiz Hasan Mas’udi Taisiru al-Khalaq fi Ilmi al-

Akhlaq

65, 68, 76, 77,

81, 83, 92

16, 14, 45, 47,

53, 58, 5

8 Burhanuddin al-Islam

al-Zarnuji

Syair Alala Tanalu al-Ilma 32 1

Page 139: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

127

9 Burhanuddin al-Islam

al-Zarnuji

Ta’lim al-Muta’alim 68 5

10 Idrus H. al-Kaff Tarjamah Mukhtasar Hadist

Shahih Bukhari

59 10

11 Abdurrahman al-

Saqqaf

Durus al-Aqa’id al-Diniyyah 57 3

12 Muhammad Nawawi

bin Umar al-Jawi al-

Bantani

Syarah Nasaihu al-Ibad 76 4

13 Muhammad Nawawi

bin Umar al-Jawi al-

Bantani

Qami al-Tughyan 59 3

14 Zainuddin al-

Malibary

Suabu al-Iman 59 3

15 Abdullah Ba’lawy al-

Haddad

Sabilul Adzkar wa al-I’tibar

Syarah Nasaihu al-Ibad

67 62

16 Muhammad

Jamaluddin al-Qasimi

al-Dimasqi

Mauidlatu al-Mu’minin min

Syarhi Ihya Ulumiddin

89 367

17 Muhammad Syakir

al-Iskandari

Washaya al-Aba li al-Abna 6,7,24,36,44,50,

56,58,61,62,63,

64,66,67,68,69,

70,73,75,77,79,

80,81,82,84,85,

92,94,95,97,99,

101,102,103,10

5,106,107,108,1

13,114,115,118.

6,12,27,48,48,

13,6,5,3,8,9,9,

10,11,10,10,1

5,15,15,12,13,

16,27,28,29,3

6,32,34,35,35,

36,32,29,30,1

4,14,40,14,6,1

4,16,13,17,19,

2,4,2,3.

18 M.Imam Aziz Ensiklopedi Nahdlatul Ulama:

Sejarah, Tokoh dan Khazanah

Pesantren

72 67

19 Martin van Kitab Kuning, Pesantren dan 52,53 142,145

Page 140: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

128

Bruinessen Tarekat: Tradisi-Tradisi Islam di

Indonesia

20 Fauzi Bahreisy Mengaji al-Hikam Terj. Syarh al-

Hikam al-Ghowtsiyah Syekh

Sayyid al-Tilmisani ak-Maghribi

90 231,200

21 Departemen Agama

RI

Al-Qur’an dan Terjemahnya

4,5,6,10,11,25,2

6,30,33,58,60,6

1,62,64,66,7172

,74,78,87,88,59

9,91,92,93,96,9

7,98,101,108,10

9

421.565,413,4

12,413,332,42

1,416,207,604

,64,158,598,2,

282,88,514,28

5,413,517,64,

544,280,28,40

,599,285155,1

80,88,88,395,

251,245,598,1

58

22 Jhon M. Echols dan

Hasan Shadily

Kamus Bahasa Inggris dan

Indonesia

14 36,

23 Abd. Razak Fauzan

dkk

Kompilasi Undang-Undang dan

Peraturan Bidang Pendidikan

2,12, 6,4,6

24 Silfia Hanani Sosiologi Pendidikan

Keindonesiaan

14 14

25 Zeid Muhammad

Husain

Taisiru al-Khalaq Terj. Taisiru al-

Khalaq fi Ilmi al-Akhlaq

24 45

26 Muhammad Takdir

Ilahi

Revitalisasi Pendidikan Berbasis

Moral

14 27

27 Abdullah Idi dan

Safarina Hd

Etika Pendidikan Keluarga,

Sekolah dan Masyarakat

15 123

28 M.Harun Ide dkk Sejarah Tasyri’ Islam

43 204

29 Ibrahim bin Ismail Syarah Ta’lim al-Muta’alim

69 16

Page 141: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

129

30 Jalaluddin dan Adi

Ahmad Zen

Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan

21 124

31 Khalimi Ormas-Ormas Islam, Sejarah,

Akar, Teologi dan Politik

50,51 152,153,142,1

43

32 Syamsul Kurniawan Pendidikan Karakter

13,14,16,18,19,

21

26,27,28,28,3

0,31,39,40

33 Dharma Kesuma,

Cepi Triatna dkk

Pendidikan Karakter, Kajian

Teori dan Praktik di Sekolah

17 24

34 Retno Listyarti Pendidikan Karakter Dalam

Metode Aktif Inovatif dan Kreatif

13 2

35 Mahmud Metode Penelitian Pendidikan

39 22

36 Sayyid

AhmadMarzuki

Aqidatu al-Awam

94 10

37 AchmadMubarok Akhlak Mulia Sebagai Konsep

Pembangunan Karakter

3,110 83,144,144

38 H.E. Mulyasa Manajemen Pendidikan karakter

20 3

39 Muhaimin dan Abdul

Mujib

Pemikiran Pendidikan Islam

22 111

40 Nahsaruddin Akhlaq Ciri Manusia Paripurna

57,83,91 441,442,463,4

45,446,197

41 Ngainun Naim Character Building

15,23,27,29,31,

34

55,123,124,14

2,168,200,200

42 Muchlas Sam’ani dan

Hariyanto

Konsep dan Model Pendidikan

Karakter

16,19,20 41,42,45,46

43 Peter Salim dan

yenny Salim

Kamus Bahasa Indonesia

kontemporer

21 1035

44 Merle J.Schwartz Effective Character Education

18 2

45 Anas Shalahuddin Pendidikan Karakter berbasis 14,35 42,54,56

Page 142: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

130

dan Irwanto

Alkrienciehe

Agama dan Budaya

46 M. Quraish Shihab Islam Yang Saya Anut

57 121

47 M. Quraish Shihab Yang Hilang Dari KitaAkhlaq

71,73,75,76,77,

81,86,88.90,96,

105,106,107

247,256,183,1

87,156,191,14

8,149,130,46,

193,146,146,1

46.

48 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan

12,13 33,21,10,33

49 Muhammad Asad

Syahab

Hadratussyaikh K.H.Hasyim

Asy’ari Pejuan Kemerdekaan

Republik Indonesia

104 10

50 Agus Sunyoto Atlas Walisongo

51,52 55,38,40,41

51 Ajid Tohir Studi Kawasan Islam

45,50 309,258

52 Badri Yatim Sejarah Peradaban Islam Dirasah

Islamiyah II

49,51 188,186

53 Muhammad Abduh

Yamani

Allimu Awladakum Mahabbatu

al-Rasul

61 6

54 Suwardi Endraswara Metodolgi Penelitian Sastra

42 160

55 Burhan Bungin Metodolgi Penelitian Kualitatif

42 172

56 Lexy J.Moloeng Metodolgi Penelitian Kualitatif

42 163

57 Yusuf bin Ismail al-

Nabhani

Sabil al-Najah Fi al-Hubb Fillah

Wa al-Bughdu Fillah

59,62,78 24,21,45

58 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia 2,39,83 368,97,103

Page 143: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

131

Kamus Pusat

Pembinaan dan

Pengembangan

Bahasa

59 Tim Penyusus

Pedoman Penulis

Skripsi Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Pedoman Penulis Skripsi Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

60 Anis

RasyidBaswedan

https://www.merdeka.com/jakarta

/anies-baswedan-pendidikan-

karakter-bukan-sekadar-ilmu-

pengetahuan.html

56

61 Nur Hadie Pemikiran Syaikh Muhammad

Syakir Tentang Pendidikan

Akhlak Dalam Kitab Washaya al-

Aba li al-Abna, Skripsi pada

Fakultas Tarbiyah IAIN

Pamekasan Madura

111,112 31,31,34

62 Muhammad Ismail http://makalahpendidikanislamlen

gkap.blogspot.co.id/2016/12/

pendidikan-akhlak-dalam-kitab-

washoya.html.

43 5

63 Nur Afidatul Lailiyah Konsep Pendidikan Moral

Prespektif kitab Washoya al-Abaa

lil-Abnaa karya Muhammad

Syakir al-Iskandariyah,” Skripsi

pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Sunan Ampel

Surabaya

43 42

64 Mustaqim Sidik informasisudan.blogspot.com 45

65 Reza Nurrohman https://www.kompasiana.com/ru 1

Page 144: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

132

mahbelajar_persada/63-persen-

remaja-di-indonesia-melakukan-

seks-pra-

nikah_54f91d77a33311fc078b45f

4.

66 Putri Rosmalia

Oktavian

http://mediaindonesia.com/news/r

ead/53086/lebih-dari-5-juta-

penduduk-indonesia-pengguna-

narkoba/2016-06-26.

2

67 Risa Rosiana S Etika Menuntut Ilmu Dalam Kitab

Washoya Karya Muhammad

Syakir”, Skripsi Pada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

IAIN Salatiga

46,47,48 19,23,23

68 Agung Sasongko Alexandria, Saksi Hadirnya

Peradaban Islam di Mesir

44

69 Ahmad Zaki Fauzi Konsep Pendidikan Akhlak Anak

Menurut Syekh Muhammad

Syakir al-Iskandary Dalam Kitab

Washaya al-Aba li al-Abna.

Skripsi pada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

45 43

Page 145: Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kitabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51184... · 2020. 6. 30. · perhatikan dan cermati, seperti itulah keadaan karakter dan moral

133

LAMPIRAN II

IDENTITAS BUKU

Judul : Washaya al-Aba Li al-Abna

Penulis : Muhammad Syakir al-Iskandariyah

Penerbit : Pustaka Alawiyah Semarang

Tebal : 50 halaman