Top Banner
EDISI 53 MEI 2015 OTENS Jawa Timur Cermati Pengelolaan
48

CERMATI Pengelolaan - Potensi

Mar 16, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: CERMATI Pengelolaan - Potensi

ED

ISI 5

3

MEI

20

15OTENS

Jawa Timur

Cermati Pengelolaan

Page 2: CERMATI Pengelolaan - Potensi

JAGAD PEREMPUAN :Lumajang SuksesTekan Kematian Ibu

34KRONIK KOMINFO :Target Terapkan Smart City

30

TECHNO:Dampak Buruk Camera 360

32

LOH JINAWI :Jatim-Kepri Perkuat Kerjasama

14

LOH JINAWI :Kuasai Pasar Lokal,Kuasai Pasar ASEAN

16

LOH JINAWI :Aset Bank JatimMeningkat 14,98%

12

26

KRONIK KOMIFO :Jatim Perluas Akses Internet

28

DITERBITKAN OLEH

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PROVINSI JAWA TIMUR:

JL. A. YANI 242-244 SURABAYA,

60235

TELEPON: (031)-8294608,

FAKS: (031)-8294517;

EMAIL : [email protected]

WEBSITE : www.jatimprov.go.id

http://kominfo.jatimprov.go.id

PENGARAH:

KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA PROVINSI JAWA TIMUR

PENANGGUNG JAWAB:

KABID DISEMINASI INFORMASI

PELAKSANA HARIAN/PEMIMPIN REDAKSI:

KASI LAYANAN IINFORMASI PUBLIK

REDAKTUR PELAKSANA:

YANTI DYAH

SEKRETARIS REDAKSI:

RINI SULISTIYOWATI

TIM REDAKSI:

SITI SAADAH, M. AFRIZAL,

ANDI BAGUS , TUTI .W

FOTOGRAFER :

HENRY DE FRETES

LAYOUT:

AUDI

FOTO COVER :

ILUSTRASI PENGELOLAAN

DANA DESA

TIM AHLI :

ZAINAL ARIFIN EMKA

CETAK/ PRODUKSI:

PT. INFOMEDIA NUSANTARA

COVER : PEMKAB LAMONGAN

Gubernuran

Gubernur dan Buruh

Tukar Kado

Daftar Isi

SUSUNAN REDAKSI

2 EDISI 53 MEI 2015

8LAPORAN UTAMA :Cermati PengelolaanDana Desa

6GUBERNURAN :Pemerintah Istimewakan TKI

4GUBERNURAN :Gubernur dan Buruh Tukar Kado

24HIJAU :Bencana EkologisMeningkat

22PARAHITA :Kebangkitan Nasional,Saatnya Tingkatkan Kepedulian Sosial

20SUARA INDRAPURA :LKPJ Gubernur Dipuji

18LOH JINAWI :Perajin Akik Pacitan Bertumbuh

AGRO :Sapi dan Kerbau Ber-KTP

Cermati PengelolaanDana Desa

Laporan Utama

Sapi dan Kerbau

Ber-KTP

AGRO

Page 3: CERMATI Pengelolaan - Potensi

42PLESIR :Pantai Klayar Pacitan Memikat

Lumajang SuksesTekan Kematian Ibu

Pantai Klayar Pacitan Memikat

Jatim Perluas Akses Internet

Kronik Kominfo

Jagad Perempuan

Plesir

INOVASI :Limbah Biogas Jadi Pakan Ternak

36

SPORIVITAS:Api Porprov Diambil dari Kawah Ijen

38

EDISI 53 MEI 2015 3

RedaksiKabar

TerhiTung April tahun 2015 sebanyak 72.944 desa di indonesia akan memasuki babak baru dalam pembangunan pedesaan. Tak terkecuali desa-desa dan kelurahan yang ada di Provinsi Jawa Timur. Alokasi dana desa tahap pertama sebanyak rp 20 triliun akan dibagikan ke selu-ruh desa sebagai bentuk implementasi uu no.6 tahun 2014 Tentang Desa. Cita-cita untuk membangun indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan memasuki masa pembuktian.

Melihat ke belakang, sebenarnya program pembangunan yang di-ikuti dengan tambahan alokasi dana secara signiikan ke pedesaan telah dilakukan. Kita mengenal program inpres Desa Tertinggal (iDT) pada masa orde baru, Program Pengembangan Kecamatan (PKK) yang dimulai pada tahun 1998, Pemberdayaan ekonomi Masyarakat Pesisir (PeMP), Kelompok usaha Bersama (KuBe), PnPM Mandiri dari tahun 2007, dan berbagai program lainnya. Berbagai permasalahan pedesaan telah diperbaiki melalui program-program tersebut, akan tetapi masih menyisakan Pr (pekerjaan rumah) yang tidak sedikit.

Anggaran yang meningkat signiikan setiap tahun seharusnya ber-pengaruh signiikan terhadap pengurangan persentase penduduk miskin indonesia. Data BPS dalam 10 tahun terakhir pemerintah bisa menurunkan angka kemiskinan sebesar 5% dari 16,66% menjadi 11,47% pada tahun 2014. Target penurunan persentase kemiskinan hingga be-rada pada angka 5-6% pada tahun 2019 merupakan Pr besar dari pro-gram penanggulangan kemiskinan dengan instrumen alokasi dana desa. Karena itu efektiitas implementasi program-program pembangunan di pedesaan harus terus dievaluasi dan menjadi perhatian pemerintah serta masyarakat.

Begitu pula pada penyaluran dana desa yang akan dilakukan peme-rintah tahun ini. Mengingat program ini dinilai sebagian kalangan merupa-kan tugas yang berat. ini karena dimungkinkan dana tersebut tidak akan tepat sasaran dan rawan korupsi. Dugaan ini disebabkan karena belum ada persiapan yang matang terhadap infrastruktur birokrasi dan sumber daya manusianya.

Majalah Potensi edisi Mei 2015 ini mengulas terkait program dana desa, berikut persoalan dan kesiapannya, utamanya di Jawa Timur. Se-jak disahkannya uu 6 tahun 2014 tentang Desa, Pemprov Jawa Timur gencar menyiapkan diri, salah satunya melatih kemampuan SDM 7.222 kepala desa (kades) melalui proses pendidikan di Badan Pendidikan dan pelatihan (Bandiklat) Jawa Timur. Melalui diklat, diharapkan ada persa-maan persepsi antar pemangku kepentingan desa dalam pembangunan wilayahnya.

Karena itu pengalokasian dana desa yang akan terus ditingkatkan hingga dapat mencapai rp 1,4 miliar per desa tersebut harus dikawal untuk dapat menyelesaikan berbagai Pr yang belum selesai hingga kini. Dana tersebut harus dikelola untuk pemenuhan kebutuhan dasar, pem-bangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara ber-kelanjutan. Keterlibatan dan pengawasan dari masyarakat mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi harus terus dijaga guna memas-tikan Pr yang diembankan pada instrumen dana desa dapat tersele-saikan.redaksi

Mengawasi Pembangunan Desa

Page 4: CERMATI Pengelolaan - Potensi

POTENSiJawa Timur

4 EDISI 53 MEI 2015

Gubernur Jatim, Soekarwo memberikan kado berupa dua buah tumpeng berukuran besar di depan

kantor Gubernur, (insert bawah) Orasi di depan buruh menjelang peringatan Hari Buruh Sedunia (Mayday) 1 Mei. (Foto: sugeng)

Gubernur dan Buruh Tukar Kado

Page 5: CERMATI Pengelolaan - Potensi

GUBERNURAN

EDISI 53 MEI 2015 5Foto: sugeng

ari Buruh Sedunia (Mayday) 1 Mei

diperingai dengan cara unik oleh bu-

ruh di Jawa Timur. Ribuan buruh dari berbagai daerah di Jaim merayakanya

di Tugu Pahlawan Surabaya.Pemprov Jaim memberikan kado berupa dua

buah tumpeng berukuran besar di depan kantor Gu-

bernur. “Dua tumpeng itu kado dari Pak Gubernur Soekarwo menandai Hari Buruh menjadi hari libur nasional untuk kedua kalinya,” kata kata Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jaim, Hizbul Wa-

thon.Tak hanya tumpeng, pihaknya juga menyediakan

panggung besar berukuran 5x5 meter persegi un-

tuk orasi buruh bersama Gubernur Soekarwo. Atas perhaian gubernur itu, perwakilan Serikat Pekerja (SP) Jaim juga memberikan kado untuk gubernur sebuah cicin batu akik berwarna puih jenis Relaxa asal Ternate.

“Saya sangat mengapresiasi SP yang melakukan aksi dengan baik dan kondusif. Bahkan saya dapat cincin akik. Ini hadiah yang luar biasa,” kata Pakde Karwo saat berorasi di hadapan ribuan buruh di de-

pan kantor Jl Pahlawan Surabaya.Dua pimpinan Forpimda Jaim, Pangdam V Brawi-

jaya, Mayjen TNI Eko Wiratmoko dan Kapolda Jaim, Irjen Pol Anas Yusuf juga mendapat hadiah. Un-

tuk Kapolda cincin batu akik jenis Kalimaya Lumut asal Pangandaran Jawa Barat. Sedangkan Pangdam cincin batu akik jenis Army Bacan asal Watampone Sulawesi Selatan.

Dalam orasinya, Pakde Karwo juga mengucap-

kan terima kasih atas perjuangan buruh yang bisa bersatu. “Buruh di Jaim ini luar biasa. Mereka ber-satu dan bersama-sama berjuang. Mereka idak ter-kelompok. Ini pola yang cerdas dan lebih baik dari pekerja di Eropa yang masih terkelompok,” ujarnya.

Dalam peringatan Mayday tahun ini, buruh me-nyampaikan 18 tuntutan, di antaranya penolakan pemberlakuan upah minimum provinsi, pengha-

pusan outsourching, penghapusan PHI (Pengadilan Hubungan Industrial) hingga minta dibuatkan Perda Perlindungan Ketenagakerjaan. Seluruh tuntutan buruh disetujui Gubernur.

“Dari 18 tuntutan SP, 17 akan kami fasilitasi un-

tuk disampaikan ke pemerintah pusat dan DPR. Satu tuntutan untuk dibuatkan Perda akan kami duku-

ng. Kami akan fasilitasi dengan dibuatkan naskah akademik melibatkan akademisi, Biro Hukum dan Biro Kesra, serta Disnakertransduk Jaim,” katanya.

Kapolda Jaim, Irjen Pol Anas Yusuf menegaskan, pelaksanaan aksi Mayday ini sebenarnya idak diper-bolehkan jika merujuk pada UU No 9/1998 terkait

18 Tuntutan Buruh Jatim :

Bubarkan Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).•Jalankan jaminan pensiun untuk buruh.•Tolak upah murah.•Jalankan jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat •Indonesia.

Tolak penghapusan hak mogok kerja dan •konvensi ILO No. 87 dan No. 89.

Hapus outsourcing.•Tolak kenaikan harga BBM, TDL, dan gas.•Revisi Peraturan Pemerintah tentang •Pembayaran pajak penghasilan (PPH) 21 dan

penghasilan tidak kena pajak (PTKP) minimal

2 kali UMK Ibukota Negara.

Revisi Peraturan Pemerintah tentang •pembayaran pajak ekspor impor.

Revisi UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS •(terutama dana pensiun).

Usut tuntas tindak pidana kejahatan ketenagakerjaan.•Hapus kriminalisasi ketenagakerjaan•Sediakan transportasi publik dan perumahan murah •untuk pekerja/buruh

Gratis wajib belajar 12 tahun dan sediakan beasiswa •untuk anak pekerja/buruh,

Cabut Inpres No. 9 Tahun 2013 tentang upah minimum •provinsi

Ubah Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013•Ubah Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013•Menuntut ke Pemprov Jatim untuk membuat Peraturan •Daerah tentang Perlindungan Ketenagakerjaan.

Hari Libur Nasional tepatnya pasal 9 ayat 1C. “Kalau hari libur nasional idak boleh ada aksi unjuk rasa. Tapi kami mengizinkan sebagai bentuk apresiasi kami pada buruh,” katanya.

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Timur, Sunandar menyambut baik upaya Pem-

prov Jatim dalam menyambut para buruh. “Semoga hasil aksi ini sesuai dengan harapan kawan-kawan bu-

ruh,” katanya.Setelah aksi berakhir sore jelang petang, ribuan buruh

yang berunjuk rasa akhirnya membubarkan diri. Kapolda pun memantau dan menjamin keamanan para buruh se-

lama dalam perjalanan pulang. Bahkan pihak kepolisian mengawal langsung kepulangan buruh ke daerah masing-masing secara estafet. (afr)

Page 6: CERMATI Pengelolaan - Potensi

embaga Pelayanan Terpadu Satu Atap Pe-nempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LPTSA - P2TKI) telah diresmikan. Dengan peresmian itu, TKI diyakini makin

memperoleh keisimewaan dan kemudahan. Diharap-

kan dengan keberadaan lembaga tersebut proses pe-rizinan yang dilalui para calon maupun TKI yang kem-

bali ke luar negeri makin ringkas, cepat, murah dan melindungi.

“Kami menyambut baik atas dilaunchingnya LPTSA-P2TKI. Prinsip dasarnya adalah jangan mempersulit masyarakat kecil dalam hal pelayanan publik,” ujar Soekarwo pada acara Launching LPTSA-P2TKI di Kantor Disnakertransduk Prov Jaim, Jl Jagir Surabaya, Kamis (7/5).

Dia mengatakan, LPTSA-P2TKI ini lahir dari pera-saan kerakyatan untuk memberikan pelayanan publik terbaik bagi masyarakat, terutama pada proses-proses yang menyangkut tentang permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). LPTSA-P2TKI ini berawal dari perasaan pemerintah untuk melayani kemudahan proses peri-zinan TKI yang akan bekerja di luar negeri.

Menurutnya, kemudahan proses perizinan ini diper-

6 EDISI 53 MEI 2015

Peresmian Lembaga Pelayanan Terpadu Satu Atap Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LPTSA - P2TKI) - (foto:sugeng)

POTENSiJawa Timur

Pemerintah Istimewakan TKI

lukan agar TKI idak teripu oleh para calo. Selain itu, juga TKI yang akan melakukan proses perizinan harus dipermudah dengan syarat yang tegas, biaya yang jelas, murah dan terjangkau. “Ada suasana baru terhadap pencari kerja, yang akan dilayani pada satu tempat de-ngan proses yang semakin cepat dan terpercaya, karena mereka akan dilayani dengan sistem,” terangnya.

Dia mencontohkan, LPTSA-P2TKI ini memiliki data base yang lengkap dan terkoneksi dengan data kepen-dudukan di seluruh Indonesia. TKI yang berasal dari luar Jaim idak bisa lagi memalsukan KTP dari luar, untuk berangkat dari Jaim.

Selain itu, katanya, dalam sistem LPTSA-P2TKI ini juga dapat mendeteksi calon TKI yang akan berangkat ke luar negeri apakah memiliki permasalahan dengan hu-

kum maupun indakan kriminal lainnya. “Semua data dan track record dari calon TKI dapat terdeteksi dan terkoneksi dengan Mabes Polri hingga data kependudu-

kan di Kementerian Dalam Negeri. Semua ini, adalah cara pemerintah untuk memberi perlindungan kepada calon TKI sebelum bekerja di luar negeri,” imbuhnya.

Soekarwo juga menawarkan kepada pengusaha, bahwa di Jaim terdapat SMK Mini. SMK Mini adalah

Page 7: CERMATI Pengelolaan - Potensi

EDISI 53 MEI 2015 7

GUBERNURAN

Kami menyambut baik atas dilaunchingnya LPTSA-P2TKI. Prinsip dasarnya adalah jangan mempersulit masyarakat kecil dalam hal pelayanan publik

Foto: sugeng

orang-orang terlaih dan bisa menjadi tenaga kerja pro-

fesional. Naninya, di SMK mini akan dididik selama 6 bulan dan memiliki kompetensi antara lain teknologi dan rekayasa, teknologi dan informasi, kesehatan, agro teknologi dan agro bisnis, perikanan dan kelautan, pari-wisata dan perhotelan hingga seni rupa dan seni per-tunjukan.

“Ini seiap tempat ada iga pilihan, satu kelasnya ter-dapat 30 orang. Berari, 1 angkatan yang lulus berjumlah 90 orang. Pada tahun 2014, telah didirikan 70 SMK Mini dan Tahun 2015 dan 2016 akan didirikan kembali 100 SMK Mini. Kepada pengusaha, kami mempunyai sistem online yang ditunjang dengan tenaga kerja te rampil,” te-

gasnya. Pada saat meninjau LPTSA-P2TKI, di ha-

dapan calon TKI Soekawo berpesan agar se-naniasa menjaga nama baik NKRI dan mem-

bawa harum bendera merah puih. Pesan selanjutnya kepada calon TKI adalah, meskipun bekerja di negara orang, TKI harus tetap menjaga eika dan sopan santun.

Kirim 82.000 TKI

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Pusat me-nyatakan Provinsi Jaim merupakan salah satu provinsi yang paling besar mengirimkan TKI ke luar negeri. Dalam hal ini, seiap tahun mengirim TKI se-

banyak 82-87 ribu orang ke luar negeri.“Ini saya hitung dari data tahun 2011, 2012, 2013,

2014, empat tahun berturut-turut, baik orang yang ber-KTP asli atau ber-KTP palsu ini rata-rata mencapai 82-87 ribu orang Jaim yang berangkat keluar negeri,” ujar Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, di Surabaya.

Karena itu, katanya, banyak peminat TKI yang beker-ja ke luar negeri asal Jaim, BNP2TKI mendirikan Lem-

baga Pelayanan Terpadu Satu Atap Penempatan dan Perlin dungan Tenaga Kerja Indonesia (LPTSA – P2TKI) di Jaim.

“Alhamdulillah untuk mendekatkan pada rakyat di Jaim karena Jaim ini isimewa, satu tahun itu kurang lebih 82-87 ribu orang pergi keluar negeri untuk berang-

kat kerja,” ungkapnya.Ini menandakan, pemerintah telah hadir dan

berkomitmen kuat untuk menjamin rakyatnya bisa melakukan migrasi tenaga kerja dengan aman, nyaman, prosedural dan murah. “Dengan adanya pelayanan ter-padu satu pintu atau satu atap ini, diharapkan teman-teman calon TKI atau biro migran idak perlu lagi datang ke banyak tempat, muter-muter atau tawaf, cukup sekali datang kesini (LPTSA – P2TKI,red) mudah-mudahan se-

lesai,” harapnya.Arinya, lanjutnya, para TKI idak perlu lagi datang ke-

mana-mana cukup satu iik selesai. “Pemerintah ini ha-

dir pada pelayanan publik untuk mempermudah barang yang susah, jangan pelayanan itu membuat memper-susah barang yang mudah tapi mempermudah barang yang susah,” terangnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, LPTSA-P2TKI ini ter-dapat beberapa unsur instansi di antaranya, Disnaker-transduk Jaim, Polri, LP3TKI Surabaya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jaim, Imigrasi, dan Badan Koord i -

nasi Seriikasi Profesi (BKSP).(ris)

Page 8: CERMATI Pengelolaan - Potensi

POTENSiJawa Timur

8 EDISI 53 MEI 2015

Kegiatan dana desa yang digunakan untuk pembangunan demi kesejaheraan masyarakat desa. (Foto: henry)

Dana DesaANTUAN dana desa yang digulirkan pemerin-

tah sesuai amanat UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, harus dikelola dengan hai-hai. Dana yang ditransfer pemerintah seiap

tahunnya rata-rata Rp 1 miliar harus dimanfaatkan sesuai kebutuhan desa, bukan sekadar mencari-cari proyek baru.

Direktur Eksekuif Lembaga Peduli Pelayanan Masyarakat (LPPM) Jawa Timur, La Mema Parandy, me-ngatakan, dalam UU Desa, dana untuk desa adaah 10% dari dana transfer daerah dari APBN, yang sekarang jum-

lahnya Rp 700 triliun. Kalau 10%, berari sekitar Rp 70 triliun. Arinya iap desa minimal Rp 1 miliar.

Umumnya kalau ada program baru, berjangkit virus penyakit kro-

nis kambuhan, yakni mencari-cari proyek. Sebagai pengguna APBN, mesinya aparatur negara membangun program yang fundamental, bangun infrastruktur,

Page 9: CERMATI Pengelolaan - Potensi

EDISI 53 MEI 2015 9

cakup pengembangan dan melakukan intervensi secara utuh untuk memperkuat villade driven development

dan mewujudkan desa sebagai self governing commu-

nity yang maju, mandiri dan demokrais.Dalam implementasi UU Desa No. 6 Tahun 2014,

upaya teknis yang dilakukan pemerintah bersama DPR, yakni menyiapkan nomenklatur tenaga ahli pember-dayaan masyarakat atau tenaga pendamping. Kebutu-

han tenaga ahli untuk ingkat Nasional dibutuhkan 20 orang dengan honor Rp 15 juta per bulan, di ingkat provinsi dibutuhkan 500 orang untuk 34 provinsi dengan honor Rp 10 juta per bulan. Untuk pendamping di ing-

kat kabupaten/ kota membutuhkan 3.000 orang untuk 500 kabupaten/ kota dengan honor Rp 9 juta bulan dan di ingkat kecamatan membutuhkan 19.194 orang untuk 7.000 kecamatan dengan honor Rp 6 juta per bulan. Se-

mentara di ingkat desa seluruh Indonesia dibutuhkan 74.093 orang dengan honor per bulan Rp 4 juta.

Menurutnya, dengan tawaran gaji yang lumayan be-

sar, sangat mungkin profesi tenaga pendamping ini akan menjadi rebutan para pencari kerja. La Mema me ngi n-gatkan, peningnya menyiapkan tenaga pendamping yang berkompeten.

Baginya, profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelaihan dan penguasaan. Diperlukan seriikasi profesi. Bagi masyarakat, seriikasi akan menjamin terselengga-

ranya layanan pemberdayaan masyarakat yang berkuali-tas, bagi insitusi pengguna, menjamin tenaga fasilitator benar-benar memiliki kompetensi sesuai kebutuhan dan biaya yang telah dikeluarkan.

Untuk mempermudah pemerintah dalam mengakses tenaga ahli profesional, pemerintah dapat bekerja sama dengan pihak keiga. Di antaranya lembaga swadaya masyarakat, perguruan inggi, organisasi kemasyaraka-

tan, atau perusahaan yang sumber keuangan dan kegia-

tannya idak berasal dari anggaran pemerintah.Melalui Badan Nasional Seriikasi Profesi (BNSP) dan

Lembaga Seriikasi Profesi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat (LSP-FPM), masyarakat akan mendapatkan kepasian fasilitasi oleh fasilitator yang kompeten. (jal)

LAPORAN UTAMA

Jangan sampai pemahaman pendampingan desa

justru seperti itu,

menjadi mandor proyek

dan urusi rakyat yang teringgal.“Kalau pemanfaatannya idak terencana baik, malah

akan melahirkan koruptor baru di ingkat desa,” ujarnya.Dikatakannya, siap atau idak siap perangkat desa

harus mau mengelola dana tersebut dengan transparan dan akuntabel. Karena merupakan program baru, per-angkat desa harus mempelajari cara menyusun agenda pembangunan mulai dari rencana sumber daya yang dibutuhkan, proses pelaksanaan sampai indikator terca-

painya agenda. Selain itu, perangkat harus mempelajari sistem pembayaran, sistem akuntansi, dan pelaporan sesuai peraturan sebagai bentuk akuntabilitas kepada publik.

Masalah lain yang dihadapi dalam program ini adalah terkait cost efeciveness. Sampai saat ini idak ada batasan terkait penggunaan dana desa. Tujuan dana desa adalah mewujudkan pertumbuhan ekonomi den-

gan lebih memeratakan pendapatan. Dari penjelasan sejumlah kepala desa, dana desa rencananya akan digunakan un-

tuk pembangunan jalan. Padahal dana itu idak melulu pembangu-

nan infrastruktur dasar. Dana bisa untuk pembuatan unit

usaha milik desa seperi membuat produk khas desa. Produk khas desa ini

dapat memberikan nilai tambah ekonomi yang inggi selain menyerap tenaga kerja.

Sebagai contoh pembangunan sentra in-

dustri kulit. “Bisa dimanfaatkan untuk keber-

lanjutan ekonomi desa, idak harus proyek isik,” kata Dosen Manajemen

di UPN (Universitas Pembangunan Nasional) Negeri Surabaya.

Mandor Proyek

Dikatakannya, pendampingan desa menjadi hal pening dalam implementasi UU Desa. UU Desa ini di-nilainya sulit dipahami oleh masyarakat desa. Bahkan kata dia, UU desa ini dapat dengan mudah menim-

bulkan jebakan yang merusak desa. Antara lain jebakan proyek ‘desa membangun dan

siasat proyek lintas desa, jebakan pendampingan desa yang sebenarnya hanya pendampingan dana

desa. Juga jebakan memperbanyak instrumen un-

tuk pengendalian dana desa, tetapi justru memaikan prakarsa lokal. “Jangan sampai pemahaman pendam-pingan desa justru seperi itu, menjadi mandor proyek,” ujarnya. Pendampingan desa idak boleh sentralisik dari Jakarta, melainkan harus terdesentralisasi dan terloka-

lisasi di ranah kabupaten, kecamatan dan desa. Ideal-nya, bukan hanya mendampingi desa tetapi juga men-

Page 10: CERMATI Pengelolaan - Potensi

Wagub Jatim, Saifullah Yusuf saat membuka Diklat Pengembangan Kapasitas SDM bagi para Kepala Desa (Kades) di Bandiklat Prov. Jatim ( foto: reni).

10 EDISI 53 MEI 2015

erespon disahkannya UU 6 tahun 2014 tentang Desa, Pemprov Jawa Timur mu-

lai gencar menyiapkan diri. Salah satunya dengan meningkatkan kemampuan 7.222

kepala desa (kades) di Badan Pendidikan dan Pelaihan (Bandiklat) Jawa Timur. Hingga kini telah 11 angkatan. Pelaihan digelar selama seminggu.

“Kami berharap kepala desa bisa melaksanakan tu-

gas dan wewenang dalam bidang pemerintahan, pem-

bangunan, serta pemberdayaan masyarakat desa,” kata Wakil Gubernur Jaim, Saifullah Yusuf.

Ia minta seiap desa menciptakan citra dan keunikan tersendiri yang bisa membedakan dengan desa lainnya. Bisa berupa produk, jasa, situs, upacara atau ritual yang bisa menjadi ciri khas desa yang idak dimiliki desa lain-

nya. Gus Ipul berharap kades memajukan desanya. “Jika desa makin maju, masyarakat betah inggal di

POTENSiJawa Timur

desa, sehingga masyarakat desa idak berbondong-bon-

dong meninggalkan desanya, dan terjadi urbanisasi,” katanya.

Wagub mengakui, desa masih sangat minim infra-

struktur, sehingga masyarakat banyak yang pindah ke kota. Untuk mencegahnya pilihan satu-satunya mem-

perkuat pembangunan desa. Setelah diterbitkan UU 6 tahun 2014, ada iga hal pokok yang harus diperhaikan, yaitu penguatan peran kepala desa dan perangkatnya, opimalisasi anggaran untuk kesejahteraan desa, dan pengawasan kinerja pemerintahan utamanya mana-

jemen keuangan.Komponen yang perlu diperbaiki yakni infrastruktur

ekonomi untuk mengungkit pendapatan masyarakat. Misalnya, jalan, angkutan, pasar, bendungan atau iri-gasi, sanitasi dan air bersih di desa. Juga infrastruk-

tur sosial seperti pendidikan, kesehatan, perumahan,

Page 11: CERMATI Pengelolaan - Potensi

mangku kepeningan desa dalam membangun Jaim. Menurutnya, salah satu penentu kemajuan suatu desa terletak pada kebijakan kepala desa, karena mereka adalah pucuk pimpinan teringginya.

Selain itu, banyak tugas dan tantangan bagi kades dalam memajukan desa. Salah satu tantangannya yakni, penyesuaian terhadap dinamika peraturan perunda-ngan-undangan di pemerintahan desa.

Gus Ipul meniipkan kepada Kades untuk memper-haikan 3 hal guna memajukan desa secara bertahap. Pertama, dibutuhkan penguatan peran kepala desa beserta perangkatnya. Kedua, harus mampu mengop-

imalisasi anggaran desa dalam konteks hak dan kewa-

jiban masyarakat desa guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Keiga, dibutuhkan pengawasaan secara menyeluruh baik dari luar maupun dalam di masyarakat desa serta pengawasan dari atas maupun ke bawah. “Harus ada pengawasan di sekitar kita. Pengawasan harus terus diperkuat serta diingkatkan agar kita selamat dalam bekerja,” tegasnya.

Masalah

Kepala Bandiklat Jaim, Akmal Boedianto men-

jelaskan, bahwa tantangan bagi Kades sangat berat. Untuk itu, Pemprov Jaim memberikan diklat agar kades idak mendapatkan masalah di kemudian hari terutama di dalam mempertanggungjawabkan anggaran keua-ngan desa.

“Kami idak rela jika ada kades yang terimpa musi-bah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam pengelolaan keuangan. Untuk itu, kami berikan bekal berupa pelaihan dan pendidikan yang didampingi oleh ahli akuntan dari perguruan inggi,” pungkasnya. (afr)

EDISI 53 MEI 2015 11

Foto: reni

LAPORAN UTAMA

kerukunan, gotong royong, tempat rekreasi, dan ke-senian.

Strategi manajemen yang perlu diperhaikan para Kades yaitu Kades harus berkolaborasi dengan pemang-ku kepeningan. Seiap perumusan kebijakan mesi di-lakukan melalui musyawarah yang melibatkan Badan Perwakilan Desa (BPD) dan warga masyarakat secara langsung. Pemerintah desa harus mempunyai data tentang potensi desa, baik isik maupun non isik.

“Jika potensi desa dimanfaatkan dengan baik, desa akan berkembang menjadi desa idaman yang mampu mencapai tujuan stra-tegisnya, yaitu meningkatkan pendidikan, kesehatan, ekonomi, keamanan, dan keteri-

ban desa,” ujarnya Menurut Gus Ipul, saat ini Kepala Desa lebih

leluasa mengelola keuangan Desa. Karena itu pengelolaan keuangan harus dilakukan secara transparans ehingga suatu saat jabatan sele-

sai, urusan juga selesai dan idak menimbul-kan hal-hal yang idak diinginkan di kemudian hari.

Wagub menuturkan, melalui diklat ini di-harapkan ada persamaan persepsi antar pe-

Kami berharap kepala desa bisa melaksanakan tugas dan wewenang dalam bidang pemerintahan, pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat desa

Page 12: CERMATI Pengelolaan - Potensi

Aset Bank Jatim

12 EDISI 53 MEI 2015

POTENSiJawa Timur

Foto: henry

T Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jaim) Tbk dari tahun ke tahun telah menunjukkan kinerja membanggakan. Pada 2014 total asetnya mencapai Rp 37,99 triliun

atau naik 14,98 persen (y-o-y) dibanding 2013. Kinerja Bank Jaim 2014 lebih baik dibandingkan 2013.

Direkrtur Utama PT Bank Jaim Soeroso didampingi mantan Direktur Utama sekaligus Komisaris Bank Ja-

im, Hadi Sukrianto saat Jumpa Pers usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2014 di Hotel Bumi, Surabaya, mengatakan, rasio PT Bank Jaim sam-

pai dengan 2014 berkembang cukup signiikan sehingga sejajar dengan bank-bank besar di Jawa Timur seperi Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI 46, Bank BTN dan Bank BRI.

Dalam laporan keuangan di hadapan Gubernur Soekarwo, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov), Ah-

mad Sukardi, Bupai/Walikota se-Jawa Timur, disam-

paikan, sampai Desember 2014 (audited) Bank Jaim telah berhasil laba sebelum pajak Rp 1,37 triliun atau naik 10,27 persen (y-o-y) dibandingkan dengan periode 2013. Kineja keuangan lainnya juga menunjukkan per-tumbuhan di antaranya; perkembangan dana

pihak keiga pada 2014 mencapai Rp 30,27 triliun atau meningkat 16,48 persen.

Dana pihak keiga yang mengalami peningkatan terse-

but adalah giro Rp 11,65 triliun atau naik 16,85 persen, tabungan Rp 10,99 triliun atau naik 10,25 persen dan deposito Rp 7,63 triliun naik 26,16 persen.

Sedangkan penyaluran kridit kepada masyarakat pada 2014 mencapai Rp 26,19 triliun atau naik 18,61 persen. Yang lebih menggembirakan laba bersih pada 2014 sebesar Rp 939,08 miliar atau naik 13,02 persen. Rasio keuangan membanggakan dibanding bank-bank lain pada posisi level menengah yang telah go public.

Seperi Biaya Operasional terhadap Pendapatan opera-

sional (BOPO) sebesar 69,63 persen atau peringkat 1. Loan to Deposit Raio (LDR) 86,54 persen atau peringkat 1, Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Raio (CAR) sebesar 22,17 persen atau peringkat 2, Return On

Asset atau ROA, sebesar 3,52 persen peringkat 2, Return

On Equity (ROE) sebesar 18,98 persen peringkat 2, Net

Interest Margin (NIM) atau bunga bersih 6,90 persen dan rata-rata CASA rasio sejak 2002 berada di

atas 70 persen sehingga mampu pertahan 74,80 persen.

Page 13: CERMATI Pengelolaan - Potensi

LOH JINAWI

Sampai Desember 2014 (audited) Bank Jatim telah berhasil laba sebelum pajak Rp 1,37 triliun atau naik 10,27 persen (y-o-y) dibandingkan dengan periode 2013.

EDISI 53 MEI 2015 13

Pembukaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank JatimTahun Buku 2014 di Hotel Bumi, Surabaya, oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo (Foto: dok Bank Jatim)

Pada persaingan bank go public level menengah per-

tumbuhan kinerja keuangan Bank Jaim pada 2014 un-

tuk total aset, kredit, dana pihak keiga dan laba men-

duduki peringkat pertama. Sedangkan bila dibandingkan de ngan pertumbuhan perbankan di Provinsi Jawa Timur dan nasional, pertumbuhan aset, pihak keiga dan pe-nyalurannya kredit juga berhasil mencatatat angka per-tumbuhan lebih inggi.

Garis besar rencana bisnis pada 2015; penghim-

punan dana pihak keiga direncanakan meningkat 17,13 persen, penyaluran kredit meningkat 20 persen, total aset naik 15,26 persen dan laba bersih diperkirakan naik 19,13 persen.

Bank Syariah

Bank Jaim Unit usaha syariah (UUS) akan menjadi Bank Umum syariah (BUS) pada 2017 nani. Untuk keperluan spin of atau pemisahan badan usaha Bank Jaim akan menggelontorkan dana dan modal Rp 500 miliar.

Menurut mantan Direktur utama Bank Jaim, Hadi Sukrianto, ia sudah meminta persetujuan para pemegang saham saat RUPS 2014. Tahun 2017 diharapkan su-

dah terwujud Bank Jaim Syariah. Pembe-

rian modal akan dikucurkan secara berta-

hap mulai 2016 Rp 200 miliar dan 2017 digenapi menjadi Rp 500 miliar.

Anak perusahaan tersebut akan tetap dimilik induknya dengan dengan

penguasaan saham mencapai 99 persen sementara si-sanya bisa dimiliki yayasan, koperasi atau lembaga yang mempunyai kerjasama dengan Bank Jaim.

Dirut Baru

Direktur Utama Bank UMKM Jawa Timur, R Soeroso terpilih menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jaim) Tbk mengganikan Hadi Sukrianto, Dirut Bank Jaim yang memasuki usia pensiun. Soeroso terpilih melalui RUPS 2014 yang digelar di Hotel Bumi Surabaya.

Soeroso mengatakan, bersama jajaran direksi dan pengurus akan mensinergikan Bank Jaim dengan Bank UMKM, Bank Syariah Mandiri, Jamkrida sehingga akan menjadi kekuatan pembangunan perekonomian di Ja-

im.Menurut Informasi yang berkembang terpilihnya

Soeroso karena yang bersangkutan dianggap telah ber-hasil mengelola Bank UMKM Jawa Timur. Aset yang dimiliki Bank UMKM mencapai Rp 1,89 triliun dan diprediksi sampai akhir 2015 akan meningkat menjadi Rp 2,2 triliun. Sebelumnya pada 2011 asetnya hanya Rp 300 miliar.

Selain itu ekspansi jaringan kantor Bank UMKM dari 140 an unit saat ini telah berkembang menjadi 196 unit. Bahkan selama 2014 lalu, Bank UMKM sangat sehat. Hal ini dibukikan dengan laba yang diraih serta kontri-busi yang cukup signiikan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang hampir mencapai 100 persen.

Susunan dewan komisaris dan dewan direksi Bank Jaim periode 2015-2019: Komisaris Utama Heru santoso, Komisaris Achmad Sukardi, Hadi Sukrianto, Komisaris Independent Wibisono dan Soebagyo, Direk-

tur Utama Soeroso, Direktur Bisnis Su’udi, Direktur Ke-

patuhan Eko Antono, Direktur Operasional Rudie Har-diono dan Direktur Agrobisnis dan Usaha syariah Tony

Sudjianto. (ryo)

Page 14: CERMATI Pengelolaan - Potensi

POTENSiJawa Timur

elang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada Desember 2015, Pemerin-

tah Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Provinsi Kepulauan Riau untuk mengopimal-kan peran perwakilan dagang masing-masing

provinsi.Salah satu yang dilakukan yakni Jaim menggelar pa-

meran produk unggulan nasional dan East Java Trade Expo 2015 di Kota Batam. Pameran ini diikui 30 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jaim, juga diikui beberapa UMKM dari provinsi lain, seperi Provinsi Su-

lawesi Selatan, Bangka Belitung, Bali, dan Papua.“Tentu ini untuk memperkuat pasar dalam negeri

dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN Desember nani,” ujar Kepala Disperindag Jaim, Ir War-no Hari Sasono, MEng dikonirmasi di East Java Trade Expo 2015 Batam.

Menurutnya, untuk menghadapi MEA, antarprovinsi wajib bergandengan tangan dan terintegrasi agar has-

rat kebutuhan yang besar bangsa ini bisa dicukupi oleh produk-produk unggulan dalam negeri. “Jangan malah mengunggulkan produk luar negeri, kita cukupi kebutu-

han kita dengan produk lokal saja,” ujarnya.Kerjasama provinsi Jawa Timur dengan provinsi lain,

kata dia, juga untuk mengetahui potensi-potensi produk maupun bahan baku di masing-masing provinsi. Kegia-

tan ini perlu digalakkan karena tujuan MEA adalah agar seluruh provinsi di Indonesia terintegrasi, bukan perda-

Jatim-Kepri

gangan bebas. “Untuk menghadapi MEA, dibutuhkan konsep na-

sional yang terintegrasi. Jadi bapak Gubernur Jaim melakukan ini ininya untuk memperkuat potensi-po-

tensi unggulan yang bisa kita manfaatkan untuk men-

cukupi kebutuhan pasar dalam negeri,” katanya.Dikatakan Hari, dalam kegiatan ini pihaknya sudah

bekerjasama dengan 26 propinsi di Indonesia dan mem-

buka perwakilan dagang di propinsi tersebut termasuk Papua dan Bangka Belitung.

Bahkan di tahun 2015, Jatim mempunyai program menggelar pameran di 10 ibukota provinsi di Indone-

sia. Hal ini sudah berjalan mulai tahun lalu dan akan terus digalakkan, tentu dengan harapan ada timbal balik dari provinsi lain seperti Kepulauan Riau yang juga akan mengadakan pameran di Surabaya. “De-ngan begitu akan terjalin jejaring yang kuat di antara provinsi-provinsi di Indonesia untuk menghadapi MEA,” tuturnya.

Hari mengatakan, tahun 2014 Jaim mempunyai per-tumbuhan ekonomi 5,86% atau di atas rata-rata nasio-nal yang hanya 5,62 %. Dan Produk Domesik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur pada tahun 2014 mencapai Rp1.560 triliun, 51% strukturnya dibantu industri dan perdagangan. Ini berari sektor industri dan perdaga-ngan cukup pesat dalam kontribusi pertumbuhan PDRB Jaim. Oleh karena itu diperlukan kerjasama yang intens dengan provinsi lain.

Pameran produk unggulan nasional dan East Java Trade Expo 2015 di Kota Batam diikuti 30 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jatim, (Foto: siti)

14 EDISI 53 MEI 2015

Page 15: CERMATI Pengelolaan - Potensi

Provinsi Kepulauan Riau merupakan wilayah kepu-

lauan yang terdiri 2.408 pulau dengan 362 pulau ber-penghuni dan 19 wilayah pulau-pulau terdepan atau perbatasan. Pertumbuhan ekonomi Riau pada 2014 mencapai 7,32 persen dengan total PDRB Rp182,92 tri-liun. Meskipun Kepulauan Riau bukan daerah penghasil, melainkan berbasis ekonomi konsumsi, namun wilayah ini dinilai pening akibat pertumbuhan ekonominya.

“Pertumbuhan ekonomi yang inggi akibat ingginya sektor konsumsi masyaraat dan wisatawan,” katanya.

Syamsul sependapat menghadapi MEA, kerjasama antarprovinsi sangat pening. Karena itu pihaknya juga menawarkan kerjasama di segala bidang terutama dalam penyediaan kebutuhan pokok dan bahan industri. Di Kepulauan Riau ada sekitar 6.500 perusahaan industri dan 1.230 anggota Kadin.

“Meskipun daerah dengan ingkat konsumsi inggi dan merupakan wilayah pengimpor, namun idak ada salahnya kerjasama antar provinsi diperkuat dengan mencukupi kebutuhan konsumsi dengan barang-barang dari dalam negeri,” tuturnya.

Sesuai kebijakan menteri keuangan, seiap provinsi harus mampu membangun dan memanfaatkan sumber daya alamnya. Maka provinsi seperi Jawa Timur, Bangka Belitung membawa sumber daya alamnya ke Riau yang ekonominya didukung industri dan perdagangan.

Gelar produk unggulan dan UMKM Nasional 2015 ini merupakan kali kedua digelar di Batam. Ini merupakan pameran berskala nasional yang menampilkan muli produk unggulan dari berbagai daerah di Indonesia. Selain dikunjungi wisatawan domesik dari beragam daerah, juga wisatawan Singapura, Malaysia. (si)

Pada prinsipnya bagi pelaku usaha di Jatim dan Kepulauan Riau ada hubungan timbal balik sehingga terjadi peningkatan kualitas maupun kuantitasprovinsi.

LOH JINAWI

EDISI 53 MEI 2015 15

“Pada prinsipnya bagi pelaku usaha di Jaim dan Kepu-

lauan Riau ada hubungan imbal balik sehingga terjadi peningkatan kualitas maupun kuanitas provinsi. Mari-lah kita tanamkan nilai patrioisme dengan mencintai dan bangga terhadap produk dalam negeri,” tuturnya.

Malaysia

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan me-rangkap Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdaga-ngan Provinsi Kepulauan Riau, Syamsul Bahrum, menilai even pameran produk unggulan nasional East Java Expo 2015 berjalan sukses. Pameran ini merupakan kali kedua atau mengulang kesuksesan yang pertama.

Apalagi pameran digelar pada saat libur akhir pekan. Menurutnya, seiap akhir pekan akan ada sekitar 1000 hingga 2000 wisatawan berkunjung ke Kota Batam. Baik dari provinsi di Indonesia maupun Singapura dan Malay-

sia. Batam mempunyai lima (5) akses pelabuhan untuk menyeberang ke Singapura dan Malaysia, dan pada se-

iap libur akhir pekan sekitar 30-40 kapal menyeberang dari Batam ke Singapura maupun sebaliknya.

“Jika rata-rata turis yang datang 30-40 shit kapal dan sekapal isi 200 orang, berari hampir 1000-2000 orang datang ke Batam,” kata Syamsur Bahrum di Mall Nagoya Hill Superblok.

Menurutnya, rata-rata wisatawan saat ini merupakan smart buyer atau konsumen yang cerdas. Mereka akan membeli barang-barang yang idak ditemukan di toko-toko. Dengan begitu pameran produk unggulan East Java Expo menjadi target mereka untuk berbelanja.

“Kami berterimakasih telah dijadikan tujuan expo. In-

sya Allah acara ini sukses. Tahun 2014 lalu tercatat seki-tar 1,8 juta wisatawan berkunjung ke Kepulauan Riau, dan dari jumlah itu 1,250.000 wisatawan berkunjung ke kota Batam,” ujar Syamsul.

Page 16: CERMATI Pengelolaan - Potensi

POTENSiJawa Timur

i

16 EDISI 53 MEI 2015

Kuasai Pasar Lokal,

unia usaha, termasuk Badan Usaha Milik Ne-

gara (BUMN) bisa memanfaatkan besar nya peluang pasar dengan dibukanya Masya-rakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Namun

perlu dicermai, sebelum go ASEAN, kuasai dulu pasar dalam negeri.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), Oscar Vitriyano mengatakan, jumlah penduduk ASEAN yang mencapai 650 juta, 250 juta di antaranya di In-

donesia. Dengan memperkuat pasar lokal atau dalam negeri, otomais sudah bisa menguasai 40 persen pasar ASEAN.

“Peluang ini yang mesinya ditangkap kalangan dunia usaha. Tak hanya sektor swasta dan wirausaha UMKM, tapi BUMN juga diharapkan bisa mengambil posisi di pasar lokal yang potensinya cukup besar agar idak dire-

but asing,” katanya.Dingatkannya, MEA juga membuka peluang bagi du-

nia pariwisata dan industri. Tentu saja, saat pasar bebas ASEAN dibuka, daya saing harus diingkatkan. Selain itu, MEA membuka kesempatan transfer pengetahuan dan teknologi serta hubungan antar warga negara.

Indonesia, lanjut Oscar, sebenarnya sudah cukup siap untuk menghadapi pasar bebas ASEAN. Ini bisa dilihat dari populasinya yang 56,6% di antaranya merupakan kelas menengah. “Indonesia juga menjadi satu-satunya anggota G-20 dari negara ASEAN,” katanya.

Begitu juga dengan ingkat kompeisi di Indonesia. Vitriyano mengungkapkan, dilihat dari Global Compei-

iveness Index, Indonesia tergolong cukup sehat. Mengi-ngat, Indonesia menduduki ranking ke 38 dari 148 nega-

ra. “Secara demograis, 60 persen penduduk Indonesia berada di usia produkif, atau di bawah 39 tahun yang akan menjadi keuntungan pada tahun 2020-2030. Un-

tuk ini, pemerintah juga harus siap bersaing,” paparnya.Namun, hal itu idak mudah. Kata Vitriyano, indeks

persepsi korupsi Indonesia saat ini berada di 3,2%, se-

mentara indeks kompeiifnesnya di bawah negara ASEAN. Kebijakan pemerintah harus dibuat untuk men-

dukung persaingan untuk menuju MEA, seperi pem-

bangunan infrastruktur.Proyek infrastruktur masih menjadi peluang yang

cukup besar untuk berinvestasi. Kebutuhan jalan tol di Indonesia 8.500 km, sedangkan yang baru dibangun

UKM Batik siap bersaing dalam menghadapi MEA (Foto: henry)

Page 17: CERMATI Pengelolaan - Potensi

EDISI 53 MEI 2015 17

sekitar 750 km dan yang baru beroperasi baru 73%. Se-

mentara jumlah pemakai jalan tol sebanyak 1,2 miliar per tahun.

Selain jalan, peluang investasi infrastruktur udara juga masih sangat terbuka. Indonesia baru memiliki 186 bandara dengan landasan halus dan 487 bandara dengan landasan kasar maupun rusak. Jumlah itu masih sangat minim dibanding Amerika Serikat yang sudah memiliki 13.513 bandara dan Brasil yang memiliki 4093 bandara.

Dikatakannya, investasi infrastruktur di Indonesia ter-golong paling menarik di Asia, dibanding Tiongkok dan In-

dia. Selain karena pertumbuhan ekonomi yang bakal terus meningkat, ketersediaan infrastruktur di Indonesia masih minim. Jika ada kepasian hukum yang lebih baik dan pelayanan yang cepat, dana asing untuk investasi di infra-

struktur akan meningkat pesat pada masa mendatang.Beragam infrastruktur di Indonesia idak cukup hanya

dibangun oleh pemerintah dan BUMN. Pihak swasta, lokal maupun asing, harus dilibatkan. Sejumlah BUMN yang begerak di infrastruktur kini mulai meraih penda-

patan inggi buah besarnya permintaan. Misalnya pe-

rusahaan tol PT Jasa Marga dan sejumlah BUMN karya. Meski sejumlah BUMN yang bergerak di bidang infra-struktur sudah menjadi pemain global, kehadiran asing untuk membangun infrastruktur di Indonesia sangat diperlukan, tambahnya.

UMKM

Duta Besar Republik Indonesia untuk ASEAN, Rahmat Pramono menuturkan, kesiapan UMKM dalam mengha-

dapi MEA juga harus lebih diingkatkan. Pasalnya, ada 89-99% kalangan bisnis di ASEAN adalah UMKM yang memiliki daya serap antara 52-97% tenaga kerja. “Nilai ekspornya mencapai 10-30 persen,” jelasnya.

Pada prinsipnya, kata Pramono, arus tenaga kerja terampil ASEAN, meski tanpa MEA 2015, sudah sangat terbuka. Hal itu sesuai UU no 13 tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan. Disebutkan, tenaga kerja asing yang memiliki jabatan Direktur (kecuali HRD), manajer dan tenaga ahli diperbolehkan bekerja di Indonesia. “Sepa-

njang memiliki sponsor dan mendapatkan persetujuan oleh sektor jasa terkait,” tuturnya.

Negara-negara yang pertumbuhan ekonominya inggi seperi Malaysia, Singapura dan Thailand justru sulit mendapat tenaga kerja. Karena itu banyak tenaga kerja asing di keiga negara tersebut. “Tenaga kerja Indone-

sia idak hanya TKI, banyak juga tenaga kerja terampil,” i ngat Pramono.

Di Malaysia, tenaga kerja Indonesia di sektor permi-nyakan, bisa mencapai 300 orang. Sedangkan, dosen dan penelii mencapai 500 orang, termasuk tenaga pro-

fesional. “Seperi pilot asal Indonesia yang bekerja un-

tuk maskapai asing,” jelasnya.Juga beberapa sektor yang potensial seperi engi-

neering, machinery, arsitektur, land surveyor, tenaga pariwisata, akuntansi, medical pracice serta dokter gigi. Namun diingatkan, saat ini sedang disusun standar kom-

petensi dan kelayakannya. “Idealnya, akhir tahun ini su-

dah selesai semua,” katanya.Ia menuturkan, kesiapan Indonesia menghadapi MEA

mencapai 82 persen. Ini masih teringgal dibanding Si-ngapura maupun Malaysia. Rahmat melihat MEA 2015 sebagai kesempatan untuk lebih mengembangkan pere-

konomian Indonesia.Jika pasar bebas ASEAN (AFTA) sebelumnya sudah di-

ikui enam negara (Indonesia, Brunei Darussalam, Ma-

laysia, Filipina, Singapura, dan Thailand), sekarang ing-

gal menambah Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam ikut di dalamnya saat MEA mulai diberlakukan Desem-

ber 2015 mendatang.Wakil Gubernur Jaim, Saifullah Yusuf mengatakan,

yang terpening dalam menghadapi MEA 2015 adalah meningkatkan daya saing. UMKM menjadi sektor an-

dalan yang dapat menggerakkan perekonomian Jaim. UMKM juga menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis.

Kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekono-

mian Indonesia ini, kata Gus Ipul, menciptakan peluang kerja dan memberikan kontribusi terbesar terhadap pembangunan nasional. Sekitar 55 persen perekono-

mian Jaim ditopang sektor UMKM. Jaim memiliki 6,8 juta UMKM, namun yang baru dapat melakukan ekspor hanya sekitar 260 ribu UMKM. (afr)

Tak hanya sektor swasta dan wirausaha UMKM, tapi BUMN juga diharapkan bisa mengambil posisi di pasar lokal yang potensinya cukup besar agar tidak direbut asing.

LOH JINAWI

Page 18: CERMATI Pengelolaan - Potensi

18 EDISI 53 MEI 2015

P iJawa Timur

Perajin Akik Pacitan

Kelompok perajin batu permata dan batu mulia UD Gita Batu Alam

di Kab. Pacitan, (insert bawah) bahan baku pembuatan akik sebelum diolah (Foto: yello)

ara perajin batu Pacitan bersiap menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Desember 2015 men-

datang. Bahkan data Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan menyebutkan, dalam iga bulan terakhir tumbuh ratusan perajin baru.

Kepala Bidang Perindustrian Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Paci-tan, Nanang Endarjanto SE MM mengatakan, sejak beberapa bulan terakhir seiap bulannya muncul 20-30 perajin baru. Mereka ada yang ikut di kelom-

pok perajin besar atau bekerja sendiri. ”Sekarang jumlah perajin akik di Pacitan hampir 500

orang, dengan total lebih dari 100 tempat pengelolah batu,” katanya.

Melihat potensi kekayaan alam dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang melimpah, Nanang opimisis, Pacitan mampu bersaing dengan negara yang punya kekayaan alam seperi Pacitan yaitu Thailand, Vietnam, dan China. “Kandungan material bahan batu akik Paci-tan masih sangat melimpah,” ujarnya.

Ia berharap segera punya sentra pasar batu akik, agar idak menyebar untuk memudahkan pembeli. Saat ini perajin tersebar di Kecamatan Donorojo, Nawangan, Pringkuku dan Kebonagung. Mereka biasanya menjual sendiri atau disetor ke daerah pariwisata seperi Goa Gong, Tabuhan, dan Pantai Klayar. Bahkan karena ja-raknya idak terlalu jauh juga ke Jogjakarta atau Solo.

Tiga tahun lalu, Pemkab sangat khawair regenerasi perajin idak berjalan baik, karena para pemuda memilih merantau ke Surabaya, Jakarta, atau bekerja di pabrik dari pada menekuni profesi yang sudah digelui secara turun-menurun oleh keluarganya. ”Saat itu jumlahnya idak lebih dari 200 perajin, itupun usianya di atas 40 tahun,” tuturnya.

Gelar Pelaihan Agar perajin dapat memperoleh penghasilan mak-

simal, Dinas membuat pelaihan keliling ke beberapa kecamatan, mengajarkan cara mengolah batu alam menjadi perhiasan yang punya nilai jual inggi. ”Pelai-

han grais agar warga bisa memanfaatkan sisa potongan batu menjadi cendera mata yang menarik,” jelasnya.

Seiap tahun secara bergiliran perajin diajak pameran hingga ke Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. “Kami juga telah memberikan bantuan alat produksi, alat po-

Page 19: CERMATI Pengelolaan - Potensi

EDISI 53 MEI 2015 19

LOH JINAWI

Sekarang jumlah perajin akik di Pacitan hampir 500 orang, dengan total lebih dari 100 tempat pengelolah batu

Foto: yello

peralatan, dan instruktur,” katanya.Untuk mahir, bapak dua anak ini menuturkan, bu-

tuh waktu minimal dua bulan, namun jika hanya ingin mengetahui dasar-dasarnya saja cukup enam hari. Se-

lama ini beberapa perajin dari Kalimantan, Banten dan Jawa Tengah telah memanfaatkan tempatnya untuk memperdalam keahlian membuat batu akik.

Transaksi dengan pembeli luar negeri sudah dilaku-

kan Suparjianto sejak 2004. Pembeli dari Kanada se-ring memintanya mengerjakan batu alam dari Kanada untuk dibentuk sebagai cendera mata atau perhiasan. Order dari Kanada ini dalam setahun bisa sampai em-

pat kali dengan omzet Rp 400-500 juta setahun. Orang Kanada itu memiliki sekitar 600 toko.

“Pesannya 600 biji, bahkan pernah 70 ribu biji yang dikerjakan bertahap selama satu tahun,” ujar pria yang pernah belajar tentang batu perhiasan di Asian Insitute of Gemological Sciences (AIGS) Bangkok, Thailand ini.

Selain berhubungan langsung dengan pembeli, produknya juga diekspor ke sejumlah negara seperi Amerika Serikat, Australia, dan Jerman melalui agen di Bali. Jenis barang yang diminai pasar luar negeri ke-

banyakan untuk kebutuhan hotel, seperi tempat ge-

las, tempat piring, sumpit, dan interior. Total omzet penjualan produk yang dipasarkan di

dalam dan luar negeri mencapai Rp 40-75 juta per bu-

lan. Harga seiap produk ditentukan dari jenis batu, tekstur atau moif, warna, dan ukuran. “Mulai dari Rp 20 ribu per biji sampai Rp 1,5-10 juta,” katanya.

”Dulu di belakang tempat saya menumpuk sisa po-

tongan batu. Sejak satu tahun terakhir idak ada lagi karena sudah dimanfaatkan untuk cindera mata,” katanya. Perajin lain, Suparno, juga telah melakukan transaksi dengan negara asing jauh sebelum MEA di-cetuskan. Lelaki paruh baya ini memproduksi tasbih dari batu alam. Seiap bulan karyanya ini diekspor oleh agen dari Jogjakarta.

“Biasanya diekspor ke Timur Tengah,” kata perajin asal Desa Sukodono ini.

Produk lainnya gesper ikat pinggang, batu akik, hia-san batu alam polesan, hingga hiasan dari fosil kayu. Harganya mulai Rp 10 ribu, Rp 300 ribu hingga Rp 6-8 juta. “Harga hiasan batu alam itu bergantung nilai seninya, baik dari moif, warna, dan bentuknya,” tu-

turnya.Selain di Jogjakarta juga dipasarkan melalui galeri

dan penjual di sejumlah kota, seperi Surabaya, Solo, dan Malang. ”Fenomena batu belakangan ini juga membatu meningkatkan pendapatan, yang dulunya hanya Rp 8-15 juta per bulan, sekarang jadi Rp 20 jutaan,” kata Suparno.

Saat ini Suparjianto dibantu 15 karyawannya se-

cara ruin mengerjakan pembuatan Marika Kristal Kuarsa. (hjr)

tong, gerinda, poles dan penghalus,” jelasnya.Pemkab berusaha memberi pemahaman pada pencari

batu agar idak menjual bongkahan atau bahan men-

tah langsung ke konsumen, tapi mengolahnya sehingga menjadi produk yang punya nilai jual inggi. “Kalau dijual bongkahan dihargai Rp 1 juta, jika berbentuk cincin bisa laku Rp 5-10 juta,” ujarnya.

Perajin batu akik, Suparjianto (47) yakin secara kualitas batu-batu alam asli Indonesia telah diakui dunia. Bahkan beberapa jenis hanya ada di Indonesia, seperi batu ba-

can hanya ada di Pulau Bacan di Maluku, Bio Solar dari Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Barat, dan akik Lavender.

Menurut Suparjianto, orang bisa dengan mudah mem-

bedakan batu akik berkualitas atau buatan pabrik. Selain dengan bantuan alat, juga bisa dilihat dan dirasakan saat dipegang. ”Serat antar batu satu dengan lainnya pasi berbeda, kalau buatan akan terlihat sama karena dibuat secara masal,” jelasnya.

UD Gita Batu Alam miliknya yang terletak 15 meter dari Goa Gong, sejak setahun terakhir disulap menjadi tempat pelatihan untuk perajin yang ingin memper-

dalam pengeta-

huan tentang batu akik. “Per orang kita kenakan biaya Rp 600 ribu perhari untuk biaya tempat ting-

gal, makan, camilan, ba-

han baku akik,

Page 20: CERMATI Pengelolaan - Potensi

POTENSiJawa Timur

LKPJ Gubernur

20 EDISI 53 MEI 2015

aporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jaim Tahun Anggaran 2014 berjalan mulus. Seluruh fraksi di DPRD Jaim menya-takan dapat menerima atau setuju terhadap

rekomendasi Pansus LKPj untuk ditetapkan menjadi re-

komendasi LKPj Gubernur Jaim.Juru bicara Fraksi Partai Golkar (FPG), H.M Hasan

Irsyad mengapresiasi Pansus LKPj Gubernur Jatim yang telah melakukan kajian menyeluruh dengan re-

komendasi kepada eksekutif sebagai bahan eva luasi dalam menentukan kebijakan dan program tahun berikutnya.

Namun FPG mencatat penyerapan anggaran 2014 pada beberapa SKPD belum opimal. Bahkan akumulasi dana Silpa yang cukup besar menunjukkan perencanaan yang kurang cermat.

Ia mengapresiasi program Jalinkesra maupun Jalin-

matra. Demikian pula upaya peningkatan status Puskes-

mas dan Polindes serta pengembangan Koperasi Wanita

(Kopwan) dan fokus penanganan bantuan RTSM mau-

pun Bosda Madin telah menjadi program-program ino-

vaif dalam mendinamisasi masyarakat. Jubir FPAN, Suli Daím mengatakan, Tingkat Pengang-

guran Terbuka (TPT) tahun 2014 mengalami penurunan 0,11 persen dibanding tahun 2013 yang mencapai 4,30 persen. Ini lantaran terjadi penurunan jumlah penduduk bekerja karena perlambatan ekonomi dari 6,081 persen (2013) menjadi 5,86 persen (2014).

“Penurunan ini juga karena melambatnya komponen investasi dan konsumsi pemerintah. Arinya, perlam-

batan ekonomi berimplikasi terhadap ingkat pengang-

guran, sehingga usaha-usaha yang dilakukan Pemprov Jaim untuk mengurangi ingkat TPT kurang terlihat,” ujar Suli Daím.

Masih di tempat yang sama, Jubir FPKS, Jakfat Tri Kuswahyono mengapresiasi pertumbuhan wirausaha baru di Jaim sebanyak 4 persen pada tahun 2014 atau sudah memenuhi target. FPKS memberikan rekomen-

Penandatanganan LKPJ Gubernur Tahun 2014 (Foto: panca)

Page 21: CERMATI Pengelolaan - Potensi

Tiga Perda Disahkan

SUARA INDRAPURA

EDISI 53 MEI 2015 21

dasi agar akses pemasaran hasil UMKM diperluas dan meningkatkan program peningkatan kualitas layanan lembaga keuangan mikro agar ke depan UMKM Jaim mampu bersaing hadapi MEA.

“Kami juga berharap formalisasi usaha bagi UMKM ditingkatkan khususnya pendaftaran usaha dan ser-

tifikasi tanah. Selain itu program skema penjaminan kredit untuk menyalurkan kredit ke sektor yang be-

resiko tinggi seperti pertanian supaya ditingkatkan,” tegas Jakfar.

Jubir FPKB, H. Fatchullah minta gubernur mampu menyajikan data kondisi dan hasil pembangunan secara komprehensif dengan menyajikan indikator out put dan

out come sekaligus. “Dengan demikian proses evaluasi terhadap LKPj bukan didasarkan perasaan yang idak berbasiskan data faktual,” ujar Fatchullah.

Selain itu, pola pengelolahan keuangan daerah yang berfokus pada fungsi APBD, hendaknya gubernur mam-

pu melakukan monitoring secara berkala terhadap im-

plementasi APBD dibarengi dengan evaluasi kinerja SKPD, serta punishment terhadap SKPD.

Juru bicara Fraksi NasDem Hanura, Muzammil Syaii mengatakan, pihaknya merekomendasikan agar kerja pemerintah di masa mendatang diprioritaskan pada upaya meminimalisir disparitas pembangunan yang ada di Jaim. Khususnya untuk daerah-daerah teringgal dan miskin seperi di wilayah Madura dan kepulauan agar pembangunan bisa lebih merata dan bisa dinikmai se-

mua lapisan masyarakat di kota dan pedesaan.Ia juga merekomendasikan pembangunan lebih ber-

wawasan lingkungan. Karena itu Gubernur harus lebih selekif dalam memberikan ijin investasi dalam mem-

bangun Jaim. “Meskipun secara ekonomis mengun-

tungkan, tapi kalau idak memberikan kesinambungan pada lingkungan, maka Gubernur idak perlu memberi-kan ijin,” ujarnya.

Jubir Fraksi Partai Gerindra, Dr. H.M Noer Soecipto mengatakan, Indikator Kinerja Utama (IKU) pemerintah daerah bertumpu pada lima hal, yakni pertumbuhan ekonomi, ingkat pengangguran terbuka, jumlah pen-

duduk miskin terhadap total penduduk Jaim, indeks pembangunan manusia (IPM) dan indeks disparitas wilayah.

Secara khusus Fraksi Partai Gerindra ingin mengkri-isi pertumbuhan ekonomi Jaim pada semester I tahun 2014 hanya tumbuh 6,17 persen atau belum meme nuhi target RPJMD sebesar 6,56 persen. Namun dibanding pertumbuhan nasional yang cenderung turun akibat pengaruh ekonomi makro, Jaim masih di atas rata-rata nasional.

“Penurunan pertumbuhan ekonomi Jaim, secara sek-

toral paling drasis terjadi pada bidang pertanian yakni sebesar -12,36 persen. Ini arinya menurun -1,89 persen terhadap pertumbuhan 5,94 persen. Karena itu sektor pertanian perlu mendapat perhaian yang lebih serius,” ujarnya. (pca)

SEMBILAN Fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Dae-

rah (DPRD) Jawa Timur menyetujui dan mengesahkan tiga Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) menjadi peraturan daerah (Perda).

Perda pertama tentang perubahan atas peraturan daerah nomer 9 tahun 2012 tentang bantuan hukum. Kedua, perda perubahan atas peraturan daerah nomer 10 tahun 2000 tentang penggabungan dan perubahan bentuk bantuan hukum perusahaan daerah bank per-kreditan rakyat kredit usaha rakyat kecil, menjadi per-seroan terbatas bank perkreditan rakyat Jaim. Keiga, perubahan daerah nomer 1 tahun 2013 tentang pem-

bentukan peraturan daerah.Juru bicara Fraksi Demokrat, Renville Antonio me-

ngatakan, bantuan hukum benar-benar diberikan ke-

pada masyarakat miskin yang membutuhkan bantuan hukum.

Untuk perda kedua ia mengingatkan, hakikatnya memberikan jalan hukum agar Bank UMKM memper-mudah semua jenis layanan kepada rakyat khususnya para petani dan UMKM. “Bank ini diagendakan dapat mewujudkan kesejahteraan para UMKM dan para peta-

ni untuk menunjang kegiatan usahanya,”ujarnya.Juru bicara Fraksi Golkar, Pranaya Yudha mengatakan,

untuk Perda tentang pembentukan peraturan daerah pihaknya berharap salah satu tugas yang diamanatkan Bab X klariikasi dan evaluasi Bab XI tentang kajian perda ini, harus segera dijalankan Badan Pembentukan Perda (BAPERDA).

Sedangkan untuk perda bantuan hukum untuk masyarakat miskin prinsipnya FPG mendukung. Namun perlu dijabarkan tentang bantuan hukum yang diberikan kepada masyarakat miskin. Ini mengingat saat ini proses perkara berjalan cukup panjang. (pca)

Page 22: CERMATI Pengelolaan - Potensi

POTENSiJawa Timur

Bencana Ekologis

22 EDISI 53 MEI 2015

Contoh bencana ekologis akibat ulah manusia Foto: Dok Wahana Lingkungan Hidup (Walhi)

ahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jaim mencatat, sejak awal 2014 hingga seka-

rang, sedikitnya ada 139 kejadian bencana ekologis di seluruh Jaim. Dibanding tahun

sebelumnya, 2013, hanya 124 kejadian. Bencana ekolo-

gis merupakan akumulasi krisis ekologis yang disebab-

kan gagalnya sistem pengurusan alam.Direktur Walhi, Abetnego Tarigan mengatakan, Walhi

mencatat, telah terjadi perusakan lingkungan yang masif dan sistemik di Jawa Timur sepanjang 2013 hingga 2014. Akibat perusakan lingkungan itu, seidaknya 3.846 hek-

tare lahan gagal panen dengan merenggut 17 korban jiwa dan ratusan warga mengungsi.

“Total ada 139 bencana ekologis di 804 desa atau ke-

lurahan yang mencakup semua kabupaten/kota di Jawa Timur,” katanya.

Banjir, tanah longsor, abrasi, dan kekeringan yang di-akibatkan kerusakan lingkungan karena akivitas manu-

sia adalah bentuk-bentuk bencana ekologis yang me-ngancam kehidupan. Bencana ekologis menunjukkan bahwa pemerintah seringkali gagal mematuhi regulasi-nya sendiri yang menyebabkan rusaknya fungsi-fungsi ekosistem.

Walhi menemukan buki ada eksploitasi besar-be-

saran yang idak mengindahkan keselamatan masya-rakat. Kerusakan ini menyeluruh di tujuh wilayah krisis yang mencakup Tapal Kuda, Madura, Surabaya Raya, Pantura, Malang Raya, dan Matraman. Di Tapal Kuda misalnya, proses perusakan lingkungan secara terstruk-

tur diakui pemerintah daerah setempat. Temuan lainnya, ada 470 hektare hutan mengalami

kerusakan akibat kebakaran dan pembalakan liar dan 22 kasus pencemaran sungai di sembilan kabupaten/kota. Kasus rusaknya 100 hektare hutan pinus di Trenggalek dan illegal logging. Butuh waktu minimal 13 tahun untuk mengembalikan fungsi hutan seperi semula. Kerusakan hutan berpengaruh terhadap lingkungan, khususnya ketersediaan air di wilayah bendungan.

Sengketa Informasi

Agar bencana ekologis idak terus berlangsung dan makin meningkat, Walhi mendatangi Komisi Informasi (KI) Provinsi Jawa Timur di Jl. Bandilan 2-4 Waru, Sidoar-

Page 23: CERMATI Pengelolaan - Potensi

HIJAU

EDISI 53 MEI 2015 23

Total ada 139 bencana ekologis di 804 desa atau kelurahan yang mencakup semua kabupaten/kota di Jawa Timur

kegiatan pertambangan di Pantai Wonogoro, Gedangan malang (Foto: seputarmalang.com)

jo, untuk mengajukan sengketa informasi publik terkait perijinan pertambangan pasir besi di wilayah Pantai Wonogoro, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang.

Untuk diketahui, di wilayah Pantai Wonogoro menu-

rut Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupa-ten Malang berada dalam zona konservasi dan kawasan lindung dalam bentuk sempadan pantai dengan kriteria perlindungan terumbu karang.

Kemunculan usaha pertambangan di wilayah yang te-

lah dinyatakan sebagai kawasan lindung ini mendasari perimbangan Walhi Jaim mengajukan permohonan sengketa informasi. Upaya tersebut dilakukan untuk mencari tahu bagaimana status perijinan pertamba-ngan pasir besi di wilayah Pantai Wonogoro yang patut diduga berpotensi menimbulkan kerusakan ekosistem pantai dan terumbu karang. Dampak lain yakni mempengaruhi keberlanjutan lingkungan hidup dan kehidupan sosial masyarakat.

Dikatakannya, permohonan seng-

keta informasi ini diajukan karena per-mintaan informasi yang diajukan pada 27 Oktober 2014 terhadap Badan Ling-

kungan Hidup (BLH) Kabupaten Malang tentang dokumen Analis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Ijin Lingkungan dalam kegiatan usaha tambang pasir besi di wilayah Pantai Wonogoro, idak mendapatkan yang dibutuhkan.

Walhi meminta BLH Kab Malang memberikan copy Dokumen Lingku-ngan dan Ijin Lingkungan, namun pada 7 November 2014, BLH menjawab de-

ngan hanya menyatakan bahwa usaha pertambangan di Pantai Wonogoro telah memiliki dokumen lingkungan dalam bentuk UKL/UPL, tanpa memberikan copy doku-

men yang dimaksud. Atas dasar ini, pihaknya telah mengirimkan surat ke-

beratan terhadap pimpinan PPID. Namun hingga 30 (iga puluh) hari setelah menerima surat keberatan, pimpi-nan PPID idak merespon surat. Akivitas pertamba ngan yang idak mengindahkan keselamatan lingkungan, te-

lah lama mengkhawairkan kelestarian kehidupan di berbagai wilayah.

Merujuk UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, serta Keppres No. 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, dan Perda No. 3 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang, Kawasan Pantai Wonogoro adalah kawasan lindung dan idak diperuntukkan akivi-tas pertambangan.

“Oleh sebab itu, ketertutupan BLH Kabupaten Malang tentang dokumen lingkungan dan ijin lingkungan akivi-tas pertambangan di Pantai Wonorogo layak diperta-nyakan,” cetusnya.

Pembiaran, bahkan pelanggaran perijinan terhadap wilayah yang mempunyai nilai pening secara ekologis i-dak bisa dibiarkan. “Kita tengah menghadapi konsekuen-

si dari semakin banyaknya wilayah-wilayah lindung yang rusak dengan bentuk peningkatan jumlah bencana eko-logis seiap tahunnya di Jawa Timur,” katanya.

Kebutuhan membuka informasi publik terkait status perijinan tambang di wilayah Pantai Wonogoro menjadi pening untuk diungkap, karena dari sana akan menda-

pat jawaban sejauh mana komitmen pemerintah ter-hadap kelestarian lingkungan hidup dan keselamatan masyarakatnya. (jal)

Page 24: CERMATI Pengelolaan - Potensi

emerintah Provinsi Jawa Timur memperingai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-107 Tahun 2015 dengan menyelenggarakan Forum Dialog Publik (FDP) dengan melibatkan pelajar,

mahasiswa, tokoh agama dan masyarakat umum. Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yu-

suf berpesan agar senaniasa meningkatkan kepedulian sosial.

Wagub mengatakan Harkitnas yang diperingai seiap tanggal 20 Mei idak bisa lepas dari perjuangan Budi Uto-

mo, sebuah organisasi yang didirikan Dr Sutomo bersama beberapa mahasiswa STOVIA berhasil membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia untuk bangkit melawan penjajah. Hal yang patut digarisbawahi adalah meskipun para pendiri Budi Utomo pintar dan cerdas, na-

mun spirit kepedulian sosial dalam diri mereka tak per-

POTENSiJawa Timur

24 EDISI 53 MEI 2015

Kebangkitan Nasional,

SAATNYA TINGKATKAN

KEPEDULIAN SOSIA

Forum Dialog Publik (FDP) dalam rangka Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-107 Tahun 2015 yang diadakan oleh pemprov. Jatim di Taman Budaya, Cak Durasim Surabaya (Foto: deny)

nah luntur.“Tidak hanya verikal dalam ari meningkatkan kapa-

sitas diri, tapi juga horizontal, bergerak menyamping. Mereka (pendiri Budi Utomo, red) yang berhasil menge-nyam pendidikan cukup inggi turun ke bawah me nyerap aspirasi dan memperjuangkan kemerdekaan agar hidup rakyat Indonesia bebas merdeka,” terang Gus Ipul sapaan akrab Wagub di Taman Budaya Jawa Timur, Selasa (19/5) saat menghadiri acara FDP yang terlaksana berkat ker-jasama Kementerian Komunikasi dan Informaika (Ke-

menkominfo) dan Dinas Kominfo Jaim. Lebih dalam, Gus Ipul menyampaikan sebagai makhluk

yang berkeadaban, idealnya manusia mengarungi roda kehidupan idak lepas dari realitas masyarakat. Naluri untuk peduli pada keadaan dan lingkungan sekitar harus terus diasah agar manfaat dapat dirasakan oleh banyak

Page 25: CERMATI Pengelolaan - Potensi

EDISI 53 MEI 2015 25

Tidak hanya vertikal dalam arti meningkatkan kapasitas diri, tapi juga horizontal, bergerak menyamping. Mereka (pendiri Budi Utomo,

red) yang berhasil

mengenyam pendidikan cukup tinggi turun ke

bawah menyerap aspirasi dan memperjuangkan

kemerdekaan agar hidup rakyat Indonesia

bebas merdeka

dan sinergitas. Dalam upaya menjaga dan meningkatkan nilai kebangsaan yang telah diajarkan oleh para pahla-

wan, sudah selayaknya generasi penerus bangsa mem-

persiapkan diri sebaik mungkin. “Tidak boleh le ngah, tapi harus waspada menjawab tantangan zaman dengan cemerlang,” kata Suprawoto yang juga mantan Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Provinsi Jawa Timur itu.

Indonesia, lanjut Suprawoto merupakan negara kepu-

lauan dengan penduduk yang sangat heterogen. Tidak kurang sebanyak 19.000 pulau tersebar di seluruh In-

donesia mulai Sabang hingga Marauke, dari Miangas sampai pulau Rote. Beragam suku bangsa, bahasa dan agama menghiasi kekayaan Indonesia, maka perlu rasa saling memiliki satu dengan yang lainnya. Tanpa hal itu, pembangunan nasional secara menyeluruh sulit terca-

pai. Momentum Harkitnas harus menjadi momentum merekatkan persatuan dan kebersamaan sesama anak bangsa.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Jaim sekaligus Ketua Peniia Pelaksana, Eddy Santoso menyampaikan acara FDP yang mengambil tema “Spirit Budi Utomo dalam Implementasi Revolusi Mental” bertujuan untuk menggugah dan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan peningnya nilai-nilai gerakan Budi utomo. Diharap-kan tercipta komitmen antara pemerintah, lembaga media dan masyarakat khususnya generasi muda agar memahami gerakan revolusi mental.(luk)

orang. “Saya bangga, banyak sekali anak-anak SMA ke-

ika lulus idak mencoret baju tapi disumbangkan pada mereka yang memerlukan. Kemudian ada juga yang mendatangi pani asuhan untuk berbagi ilmu. Seperi itu yang patut dicontoh,” ungkapnya.

Selain spirit cerdas dan peduli sosial, se-

jarah Budi Utomo membukikan bahwa pening memiliki nilai Spiritual Happiness.

Keimanan dan keshalehan adalah pondasi untuk mengembangkan kecerdasan dan kepedulian sosial. “Jadi Spritual Happiness itu bahagia sekali jika bisa dekat dengan Tu-

han. Banyak sekali orang pintar, peduli bahkan mungkin juga kaya tapi idak berhasil memberi manfaat karena idak memiliki Spiritual Happi-

ness. Inilah yang diwariskan oleh generasi Budi Uto-

mo,” tegas Gus Ipul.Sekretaris Jenderal Kemenkominfo, Suprawoto,

menuturkan tantangan bangsa Indonesia saat ini bu-

kan lagi penjajahan, melainkan dinamika perubahan

Page 26: CERMATI Pengelolaan - Potensi

iJawa Timur

26 EDISI 53 MEI 2015

Sapi dan Kerbau BER-KTP

Bentuk kartu indentitas untuk ternak sapi dan kerbau (Foto: afrizal)

idak hanya manusia saja yang memerlukan idenitas semacam kartu tanda penduduk. Kalau untuk manusia KTP, sapi dan kerbau berupa kartu idenitas ternak (KIT). Untuk Jawa Timur saat ini baru diberlakukan di Ka-

bupaten Tuban sebagai percontohan. Ditargetkan selu-

ruh kab/kota di Jaim menerapkan KIT pada iga tahun mendatang.

“KIT ini mulifungsi, seperi mengetahui data riwa-yat ternak secara lengkap dari vaksinasi dan kesehatan hingga sebagai acuan data jumlah populasi sapi. Dari KIT ini, kita bisa tahu berapa jumlah sapi karena semua data terus diperbarui dan datanya otenik,” kata Kepala Di-nas Peternakan Jaim, Maskur.

Kartu juga berisikan data pemilik dan sebagai buki sah kepemilikan ternak. Dokumen data KIT akan sangat

membantu peternak. Ke depan jual beli ternak harus di-sertai dengan kartu idenitas sebagai data legal. Selain itu, peternak juga bisa mendapatkan fasilitas vaksin dan inseminasi buatan (IB).

“Kalau sapi idak punya KIT akan sulit dijual karena dianggap ilegal. Sapi juga idak bisa divaksin atau IB. Dengan begitu, peternak pasi akan mengurus kartu bagi ternak miliknya. Jadi manfaat dari kartu ternak ini besar sekali. Yang paling pening data ternak mudah ter-deteksi,” ujarnya.

Ia menuturkan, fungsi KIT selain seperi KTP, juga menjadi dokumen seperi STNK kendaraan bermotor. “Kalau membeli sapi yang idak punya KIT, sama seperi membeli sepeda motor bodong yang idak ada surat-su-

ratnya. Sapi yang idak memiliki idenitas ini bisa diragu-

kan asal usul dan riwayat kesehatannya karena idak

Page 27: CERMATI Pengelolaan - Potensi

AGRO

EDISI 53 MEI 2015 27

Kalau membeli sapi yang tidak punya KIT, sama seperti membeli sepeda motor bodong yang tidak ada surat-suratnya.

terkontrol,” ujarnya. Model data KIT ini, kata Maskur, dulu pernah diber-

lakukan secara nasional. Namun program berheni dan kini mulai kembali digalakkan. “Cara serupa dengan KIT ini sudah diberlakukan di banyak negara maju, seperi Perancis, Jepang, dan Australia,” tuturnya.

Ia berharap KIT juga bisa difasilitasi dengan IT (infor-masi teknologi) yang bisa diakses lewat internet. Mi-salnya dengan nomer ternak yang dimiliki oleh seiap sapi, maka bisa dicek datanya melalui internet dengan memasukkan kode nomer. “Impian saya data ternak ini bisa diakses lewat IT tapi semua itu butuh persiapan,” ujarnya.

Namun sebelum program diberlakukan serentak dan berlaku efekif, pihaknya bakal mengutamakan sosialisa-

si. “Kalau sosialisasi sudah dilakukan sampai ke pelosok desa, maka pemberlakuan sanksi jika terjadi pelanggaran masih memungkinkan dilakukan. Tapi harus diperkuat regulasinya, seperi dibuatkan perda dulu,” ujarnya.

Sebagai proyek percontohan, Tuban juga mulai mem-

perkuat program dengan membuatkan regulasi pe-nerapan KIT. Saat ini telah diajukan rancangan Peraturan Bupai (Perbup) dan tahun depan akan diperkuat dengan membuat Peraturan Daerah (Perda).

Percontohan

Pelaksanaan KIT saat ini masih tahap sosialisasi. Na-

mun pelaksanaan dan penerapan ditargetkan selesai tahun ini. Untuk mengawali telah disusun Perbup dan telah diajukan pada Bupai. “Mulai tahun depan diupa-yakan regulasinya bisa diperkuat menggunakan Perda,” kata Kepala Dinas Pertanian Tuban, Hery Prasetyo.

Dipilihnya Tuban sebagai percontohan, merujuk pada kajian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang Ke-

bijakan Tata Niaga Sapi dan Daging Sapi. Untuk pelak-

sanaannya, Pemkab Tuban mendapatkan dana simulan dari APBN melalui Dirjen Peternakan dan Keswan Ke-

menterian Pertanian sebesar Rp 790 juta.Dana digunakan untuk tahapan sosialisasi selama

April di 20 kecamatan. Saat ini telah dilakukan sosialisasi di 4 kecamatan selesai 30 April. Sementara penerbitan KIT baru akan dilaksanakan mulai triwulan III dan IV ya-

kni Jali hingga Desember.Dana simulan juga digunakan untuk pengadaan isik

KIT, buku induk, ATK, bahan sosialisasi berupa spanduk, konsumsi sosialisasi, dan honor bagi petugas di lapa-ngan. Dana dialokasikan sesuai jumlah ternak sapi dan kerbau di Tuban merujuk data hasil BPS melalui sensus pertanian 2013 yakni sebanyak 225.230 ekor sapi dan kerbau.

Namun sesuai perkembangan, data Dinas Pertanian Tuban mencatat jumlahnya kini mencapai lebih dari 300

ribu ekor. Untuk bisa melaksananakan program KIT masih ada kekurangan dana yang rencananya akan dia-

jukan melalui PAPBD Kab Tuban tahun 2015. Selanjut-nya, anggaran pelaksanaan dan operasional tahun 2016 akan dialokasikan melaui APBD Kab Tuban yang sedian-

ya telah disetujui oleh Bupai saat sosialisasi awal KIT.Untuk pengadaan KIT saat ini bakal dicetak 239 ribu

kartu. Jumlah itu dicetak lebih banyak dari data hasil sensus BPS sebagai kartu cadangan jika terjadi keke-

liruan pengisian data kartu yang berlaku iga tahun itu. Pihaknya mengerahkan 67 petugas IB (Inseminasi Buatan) yang tersebar di 20 kecamatan dibantu dengan perangkat desa sebagai im teknis.

Tuban tahun ini masih pada tahap membangun sis-

tem. Ditargetkan penerapan kartu ternak sapi dan ker-bau ini bisa segera berjalan efekif. Namun agar bisa lebih opimal, ia juga berharap penerapan di Kab/Kota lain di Jaim juga bisa segera direalisasikan.

Di dalam KIT tertera nomer register yang diberlaku-

kan bagi seiap ekor sapi dan kerbau sebanyak 17 digit. Dua digit pertama berisi nomer 35 sebagai kode Provin-

si Jawa Timur. Dua digit berikutnya berisi nomer 23 se-

bagai kode Tuban. Tiga digit selanjutnya yakni kode ke-

camatan, iga digit lagi kode desa/kleurahan, iga digit lagi jenis ternak sapi/kerbau, dan empat digit terakhir berisi nomer urut ternak.

Selain itu, ada pula keterangan data pemilik, ciri-ciri khusus ternak dari jenis kelamin, warna bulu kepala/badan/kaki, bentuk tanduk, telinga, hingga pusar di dahi/tengkung/punggung. Terdapat pula kolom vaksi-nasi atau pengobatan sebagai riwatan kesehatan ternak dan juga kolom data mutasi kepemilikan. (afr)

Page 28: CERMATI Pengelolaan - Potensi

28 EDISI 53 MEI 2015

P iJawa Timur

Foto: pono

Jatim Perluas AksesInternet “Kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan. Kami akan meletakkan dasar-dasar bagi dimulainya desentralisasi asimetris. Kebijakan desentralisasi asimetris ini dimaksudkan untuk melindungi kepentingan nasional Indonesia di kawasan-kawasan perbatasan, memperkuat daya saing ekonomi Indonesia secara global, dan untuk membantu daerah-daerah yang kapasitas berpemerintahan belum cukup memadai dalam memberikan pelayanan publik,“.

DeMIKIan bunyi Nawa Cita nomor 3 program peme-rintah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Pro-

gram ini membutuhkan aksesibilitas untuk menjangkau seluruh pelosok wilayah, salah satunya adalah pemanfa-

tan teknologi informasi berupa akses internet.Di Jawa Timur belum semua daerah dapat menikmai

akses internet. Pembangunan jaringan infrastruktur akses internet belum merata, juga faktor geograi yang sulit dijangkau oleh perangkat komunikasi dan data ber-basis teknologi informasi. Pemprov Jaim bekerjasama dengan PT.Telkom Tbk untuk menyediakan akses inter-net di seluruh pelosok tanah air.

“Negara wajib hadir di masyarakat dari kota sampai pelosok desa di pegunungan, fasilitasi yang diberikan yaitu pembangunan infrastruktur jaringan internet,“ kata Eddy Santoso, Kepala Dinas Kominfo Jaim saat ber-temu dengan warga desa Sidomulyo, kecamatan Silo di UPT. Pembibitan Ternak dan Makanan Hijauan Ternak (PTMHT) Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur di Jem-

ber, Sabtu (25/05). Dalam kujnjungan itu Kadis Kominfo mengajak GM

Witelkom Timur Jember, Zulkili, untuk melihat secara

langsung ketersediakan akses internet di desa yang ter-letak di lembah gunung Gending.

Sebenarnya PT Telkom telah membangun jaringan kabel telepon yang ditarik dari STO.Telkom Sempolan sampai Desa Sidomulyo. Tetapi dari waktu ke waktu, ka-

bel yang dipasang selalu hilang, merugikan Telkom dan pelanggan.

Page 29: CERMATI Pengelolaan - Potensi

kominfoKronik

EDISI 53 MEI 2015 29

Selama terputusnya jaringan dari PT.Telkom, UPT Milik Dinas Peternakan Jatim ini mendapat support

backup dari Dinas Kominfo Jatim dengan memasang radio internet protocol (IP) pada tower milik PT.Telkom di gunung Gending. Namun pemasangan radio IP ini bersifat darurat, karena antenanya rawan berubah arah karena terpaan angin. Jika hal itu terjadi maka pancaran signal akan kurang bagus diterima oleh re-

ceiver di UPT. “Saya datang ke Desa Sidomulyo bersama Pak Zulkili

pimpinan Telkom Jember, untuk memasikan kesiapan-

nya memasang kabel telepon kembali. Tetapi tolong di-jaga agar idak hilang,“ pinta Eddy Santoso di hadapan warga, tokoh, perwakilan Muspika di ruang pertemuan UPT.

Zulkili menyatakan siap memasang jaringan kabel iber opic sepanjang 13,5 km, disambung membentang dari STO Sempolan ke UPT. PTMHT dan tahap berikut-nya ke wilayah lainnya di desa Sidomulyo. Direncanakan 1,5 bulan ke depan atau sebelum bulan puasa, kabel FO sudah terpasang sehingga dapat menikmai internet, tv kabel dan telepon rumah.

“Di Banyuwangi telah ada kampung nelayan digital, maka di Jember naninya juga ada desa peternak digital seperi di Sidomulyo ini,“ tutur Zulkili.

Dikatakannya, seluruh pelaku usaha dan hasil produk peternakan dapat memanfaatkan internet. Misal-nya untuk pemasaran, kiat belajar ternak, hingga info hewan ternak. Jika selama ini hasil ternak penjualanya masih tergantung tengkulak, maka dengan internet bisa pasang gambar hewan ternak dan harganya langsung tanpa perantara.

Peternak

Desa Sidomulyo berada di kawasan lembah Gunung Gending dengan topograi bergelombang berada di 513 dpl dan diapit perkebunan. Masyarakat di desa ini se-

bagian besar merupakan peternak kambing, domba, sapi perah, sapi potong. Tercatat ada 4 kelompok pe-

ternak dengan anggota 138 orang yang tersebar di desa binaan UPT. PTMHT. Jumlah populasi hewan ternaknya, kambing 215 ekor, domba 615 ekor, sapi perah 25 ekor, sapi potong 23 ekor dan ayam buras (arab) 1000 ekor.

Kepala UPT. PTMHT, Pari Brahmanto, mengatakan, potensi di Desa Sidomulyo ini adalah hasil peternakan. “Berdasar Pergub Jawa Timur No. 130 tahun 2008, UPT. PTMHT Jember mempunyai tupoksi bidang teknis pem-

bibitan, pembiakan, budidaya ternak, hijauan makanan ternak, ketatausahaan, dan pelayanan masyarakat “ jelas Pari.

UPT ini menempai tanah seluas 31,8 hektar yang dipergunakan untuk lahan hijaun pakan, bangunan kan-

tor, kandang ternak, gudang, asrama/perumahan, jalan dan lainnya. Lahan hijauan ternak dengan koleksi tana-

man golongan rumput-rumputan seperi rumput gajah, rumput lampung/Taiwan, rumput brachiaria, rumput benggala. Sedangkan koleksi tanaman legume antara lain lamtoro, gamal, kaliandra merah dan puih, turi, desmodium, siratro, centrocema, dlycine. UPT ini juga bisa dijadikan kunjungan wisata keluarga.

Kadis Kominfo bertekad memfasilitasi masyarakat agar melek internet. Lambat laun masyarakat dapat meman-

faatkan teknologi informasi dengan meratanya akses ja-ringan internet di seluruh wilayah Jaim. Program lainnya adalah pendirian telecenter yang berjumlah 39 tersebar di seluruh kabupaten.

Telecenter adalah sentra informasi berbasis internet agar masyarakat lokal bisa berinteraksi dengan meman-

faatkan perangkat teknologi informasi dengan masya-rakat yang lebih luas. Dengan demkian potensi seluruh sektor dapat diberdayakan, dimanfaatkan secara ekono-

mi. Pemprov Jaim akan menambah jumlah telecenter di daerah yang berpotensi namun belum mempunyai akses internet. (pno)

Eddy Santoso, Kepala Dinas Kominfo Jatim saat bertemu dengan warga desa Sidomulyo, kecamatan Silo di UPT. Pembibitan Ternak dan Makanan Hijauan Ternak (PTMHT) Dinas Peternakan Provinsi

Jawa Timur di Jember , serta mengecek langsung jaringan infrastruktur akses internet yang belum merata (Foto: Pono)

Page 30: CERMATI Pengelolaan - Potensi

30 EDISI 53 MEI 2015

P iJawa Timur

Diskominfo Jambi Studi ke Jatim

Kepala Diskominfo Provinsi Jambi, Sultan dan Sekretaris Diskominfo

Provinsi Jatim RR Sri Ambarrukmi saling bertukar cindera mata (Foto: reny)

DInaS Komunikasi dan Informaika (Diskominfo) Provinsi Jambi baru terbentuk sejak Agustus 2014 lalu. Kendai belum setahun berjalan, SKPD (satuan kerja perangkat daerah) baru tersebut langsung tancap gas dengan memulai studi banding ke Diskominfo Provinsi Jawa Timur.

“Kami butuh banyak tahu dan belajar bagaimana mengelola KIM (kelompok informasi masyarakat), me-

kanisme kerja Komisi Informasi (KI), hingga pelaksanaan PPID (pejabat pengelola informasi dan dokumentasi). Semua ini sudah ada di Jaim dan kami datang ke Jaim untuk belajar,” kata Kepala Diskominfo Jambi, Sultan saat ditemui, Rabu (29/4).

Ia menuturkan, pengembangan KIM di Jaim ini sudah sangat bagus sehingga cocok untuk rujukan pembuatan KIM di Jambi. “Di Jambi belum ada KIM dan sekarang kami banyak dapat informasinya. Untuk itu segera kami akan sosialisasikan agar pembentukan di iap kabupaten bisa segara dilakukan,” katanya.

Mengenai KI, katanya, Provinsi Jambi sudah memben-

tuk. Namun pengelolaannya selama ini berkoordinasi melalui Biro Humas dan Protokol. Belajar dari Jawa Timur, maka KI akan bermitra langsung dengan Diskominfo.

Sedangkan PPID di Jaim, lanjutnya, sudah berjalan dengan bagus dan sudah menjadi rujukan nasional. Ia pun tak segan meminta saran terkait pengelolaan PPID

bahkan hingga pelaksanaan kegiatan Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) yang digelar iga bulan sekali sebagai forum pertemuan anggota humas atau PPID di SKPD atau BUMN dan BUMD.

Dalam kedatangannya di DIskominfo Jaim, Sultan be-

serta rombongan dari Pem-

prov Jambi dan perwakilan pemkab juga mendapatkan tesimoni dan paparan mengenai sejarah pembentu-

kan beberapa KIM di Jaim. Dua diantaranya yakni KIM Melai asal Kab Sidoarjo dan KIM Swaraguna asal Kota Surabaya.

Kedua perwakilan dari KIM terbaik di Jaim tersebut diberikan kesempatan memberikan paparan proses ter-bentuknya KIM hingga proses dan capaian kinerjanya. Seperi KIM Melai yang lebih menekankan edukasi dan pemberdayaan masyarakat melalui sektor UMKM.

Sedangkan KIM Swaraguna lebih pada proses pro-

mosi melalui berita website. Bahkan untuk mengopi-

malkan hasil produk UMKM, anggota KIM juga mem-

berikan pelaihan manajemen inansial hingga proses pemasaran.

Untuk penjelasan mengenai KIM dan forum Bakohu-

mas dijelaskan langsung oleh Kabid Jaringan Komunika-

si, Ambar Sulistyorini. Sementara penjelasan mengenai pengelolaan website dan jaringan internet dijelaskan langsung oleh Kabid Pengembangan Teknologi Informa-

si, Djoko Purwono.Dalam lawatan tersebut, rombongan dari Provinsi

Jambi diterima oleh Sekretaris Diskominfo Jaim RR Sri Ambarrukmi. Setelah proses penjelasan hingga tanya ja-

wab sekitar hampir dua jam, kunjungan diakhiri dengan saling tukar cinderamata. (afr)

Page 31: CERMATI Pengelolaan - Potensi

EDISI 53 MEI 2015 31

Target Terapkan Smart City

kominfoKronik

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur, Eddy Santoso saat meninjau penerapan Smart City

di DKI Jakarta.(Foto: lukman)

SMarT CITy menjadi sebuah wacana yang akan segera diterapkan di Provinsi Jawa Timur. Sebuah konsep yang menekankan pada pemanfaatan teknologi dan informasi untuk memberi layanan opimal pada masyarakat.

Kepala Dinas Komunkasi dan Informaika (Diskominfo) Jawa Timur, Eddy Santoso mengatakan, Jawa Timur sa ngat memungkinkan untuk menerapkan Smart City seperi DKI Jakarta. Saat ini sumber daya Jaim baik yang terkait te-

knologi maupun fasilitas dalam proses persiapan menuju Smart City.

Meski Demikian, ia mengaku memang perlu peme-rataan di seiap kabupaten/kota. “Saya rasa Smart City adalah terobosan sangat bagus. Jawa Timur harus lari lebih kencang dari Jakarta,” katanya saat melakukan kun-

jungan kerja di Dinas Komunikasi, Informaika dan Kehu-

masan (Diskominfomas) DKI Jakarta.Hal terpening dalam penerapan Smart City yakni

harus memiliki teknologi informasi yang memadai. Ber-beda dengan Jakarta yang miliki wilayah idak begitu luas , Pemerintah Jawa Timur harus duduk bersama dengan pemerintah kabupaten/kota dalam upaya peningkatan te-

knologi informasi. “Percaya jika mau pasi bisa. Ini hanya butuh koordinasi dengan kepala daerah,” ungkapnya.

Kepala Dinas Kominfomas DKI Jakarta, Li Karunia me-ngatakan, Smart City meniikberatkan pada transparansi informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pemerintah dituntut siap dan respon cepat apabila sewaktu-waktu ada laporan atau pengaduan. Terutama mengenai persoalan primer masyarakat seperi sanitasi, sampah, kemacetan,

banjir dan kesehatan.“Kami sudah menerapkan sejak tahun lalu, Jakarta

memiliki aplikasi QLUE yang memudahkan masyarakat melakukan pengaduan. Misalnya ada sampah yang ber-serakan ditepi jalan, nani lokasinya difoto kemudan di-upload. Tim pusat data akan segera berkoordinasi dengan petugas kebersihan agar segera diatasi,” terangnya.

Dirinya menuturkan aplikasi QLUE untuk warga yang dapat diunduh di Android Play Store. QLUE merupakan media sosial yang memiliki sarana penyampaian aspirasi pengaduan secara real ime. Laporan warga pada aplikasi QLUE juga terintegrasi ke laman smartcity.jakarta.go.id.

Semua laporan warga di website dan aplikasi tersebut langsung terkoneksi ke aplikasi Android yang khusus diun-

duh oleh aparat Pemprov DKI Jakarta serta aparat kepoli-sian bernama Cepat Respons Opini Publik (CROP).

Aparat pemerintah yang menindaklanjui laporan warga memberi hasil laporan respon ke smartcity.jakar-ta.go.id yang terkoneksi langsung dengan aplikasi QLUE. Adapun data yang terintegrasi dengan smartcity.jakarta.go.id seperi jalur inggi muka air, iber opic, letak me-

nara, pos polisi, data kependudukan bahkan posisi aparat pemerintah sendiri.

Tidak hanya terpaku pada pembangunan isik, Li Karu-

nia mengungkapkan Smart City akan berhasil apabila disertai sosialisasi mental. Pemerintah memberikan pe-

n getahuan secara komprehensif konsep kota yang cerdas sehingga dapat dipahami semua kalangan masyarakat. Hal tersebut dinilai pening sebab ha-

rus sinergi dengan kehidupan sosial yang mengikat dengan aturan-aturan dan konsep perencanaan kota berbasis digital.

Untuk penerapan di Jawa Timur, ia menyarankan perlu menentukan kabupaten/kota yang menjadi pri-oritas atau pilot project. Hal ini dikarenakan belum meratanya infrastruktur yang ada di seiap dae rah, persoalan lainnya adalah pemahaman Smart City antar kepala daerah belum satu frame. Menurutnya, Jawa Timur memiliki Surabaya yang bisa dijadikan kota percontohan Smart City. (luk)

Page 32: CERMATI Pengelolaan - Potensi

POTENSiJawa Timur

32 EDISI 53 MEI 2015

Smartphone kini bertebaran di jagat bumi, mau yang merk terkenal sampai yang tidak

terlalu terkenal banyak dijumpai. Dari semua jenis smartphone, yang sedang naik daun

adalah Operating Sistem (OS) milik Google, Android. Ini karena kebebasan yang

diberikan Google untuk mengembangkannya. Dan, salah satu aplikasi Android

yang paling terkenal adalah camera 360.

Page 33: CERMATI Pengelolaan - Potensi

EDISI 53 MEI 2015 33

TECHNO

Salah satu ponsel androind yang dilengkapi fitur kamera 360 (Foto: istimewa)

Aplikasi yang satu ini populer. Sebuah aplikasi yang da-

pat mengubah penampilan seseorang di foto menjadi 180 derajat ter-make over menjadi lebih baik dari segi kulit, ingkat kehalusan dan lain-lain. Semua itu ber-hubungan yang bagus-bagus, dengan kata lain wajah impian yang diidam-idamkan.

Aplikasi ini memudahkan orang untuk menge-

dit photo secara instan. Tanpa pengalaman pun bisa melakukannya. Hasilnya cepat dan instan. Filosoi dari penamaan 360 adalah karena tujuan utama dari foto editor ini adalah ingin mengubah hasil foto seseorang 360 derajat. Foto yang tampak pada layar ponsel idak akan sama dengan wajah asli.

Rasanya idak lengkap jika ponsel pintar idak dipa-sangi aplikasi ini. Wajah yang berjerawat jadi halus, kulit yang hitam kusam jadi puih lembut, mandi atau belum mandi, wajah akan selalu tampak lebih canik. Hal ini membuat seseorang khususnya wanita jadi lebih per-caya diri memamerkan kecanikanya.

Tak jarang orang “pangling” wajah si empunya foto. Membuat orang yang idak tahu bertanya-tanya be-

rapa ratus juta uang telah dihabiskan untuk melaku-

kan ope rasi plasik di Korea. Kamera 360 benar-benar menjadi wabah. Muda tua mengedit foto-fotonya se-

belum diunggah ke dunia maya. Bibir yang dimanyun-ma nyunkan, rambut panjang hitam legam yang diurai indah, senyum manis.

Betapa bahagianya si pembuat aplikasi ini karena telah menjadi penolong dan pengukir senyuman selfiers. Meski begitu, bisa juga pembuat aplikasi ini merasa bersalah karena telah mengikis dan me-

nambah rasa percaya diri seseorang dalam waktu yang bersamaan.

Tidak bisa dipungkiri, berapa banyak foto selfie editan yang telah ada di jagad maya dalam pose yang rata-rata sama. Yang membedakan adalah keanekaragaman wajah selfier itu sendiri. Kini orang merasa belum lengkap jika foto diri-nya belum diedit sebelum diunggah. Karena kecanggihan camera 360, seseorang bisa terganggu psikologisnya secara tidak sadar dan semakin tergantung pada editan dari camera.

“Pada dasarnya semua orang narsis. Na-

mun, perlu dikontrol agar tak berlebihan karena agar dia mencintai dirinya sendiri dan justru suka untuk mem-

buat dirinya tumbuh berkembang” kata Roslina Verauli, psikolog klinis, seperi dilansir republika.com.

Bagi para penggemar 360 sudah pasi hal ini posi-if. Prakis, murah, cepat. Menurut Roslina, semua hal memiliki dampak posiif dan negaif. Tak terkecuali apli-kasi kamera 360. Posiifnya, ada segudang efek yang memudahkan untuk ediing photo.

Sesorang bisa kurang Kreaif karena kemudahan yang diberikan akan memberi efek cepat dan langsung. Dampaknya orang jadi malas dan kurang kreaif. Bahkan mempunyai efek menipu. Ini karena itu impian di du-nia khayal yang idak baik untuk psikologi yang meng-

gunakannya. Dan efek negaif tak kalah pening, yakni kurangnya bersyukur.

“Keadaan wajah yang sebenarnya akan mencer-minkan siapa kita, kenapa? Tidak ada yang ha-

rus ditutupi, tampil apa adanya, tanpa polesan ca-mera 360,” ujar Roslina. (si/ayu)

Page 34: CERMATI Pengelolaan - Potensi

iJawa Timur

Lumajang Sukses

34 EDISI 53 MEI 2015

Tekan Kematian Ibueran Tim Penggerak PKK di Kabupaten Luma-

jang yang berhasil menekan Angka Kemaian Ibu (AKI) melahirkan hingga 46 per 100.000 kelahiran hidup, mendapat apresiasi Tim

Penggerak PKK Jaim. Tingkat AKI di Lumajang jauh lebih rendah dari nasional yang mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup.

“Ini adalah prestasi luar biasa PKK Lumajang,” kata Nina Kirana Soekarwo dalam pidatonya saat melanik Tutuk As’at sebagai Ketua PKK dan Ketua Dekranasda Lumajang masa bhaki 2015-2018 di Pendopo Kabupa-ten Lumajang, Kamis (23/4).

Menurutnya, kesuksesan menekan AKI sebenarnya telah mencapai target Millenium Development Goals (MDG’s), khususnya dalam hal menurunkan Angka Kemaian Bayi (AKB) dan Angka Kemaian Ibu (AKI). Di Indonesia target MDG’s untuk AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

“Prestasi tersebut tentu dicapai dengan kerja keras, komitmen, kebersamaan, kesabaran, ketelatenan, dan

keikhlasan dari seluruh anggota pengurus PKK mulai ingkat kabupaten sampai dengan ingkat dasa wisma serta dukungan dari Pemkab Lumajang,” katanya.

Keberhasilan ini juga merupakan buki bahwa PKK punya peran untuk menyukseskan program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Saya harap prestasi ini dipertahankan, bahkan diingkatkan agar masyarakat di Jaim dapat hidup lebih sejahtera,” katanya.

Salah satu upaya untuk menekan angka itu adalah terus menggelorakan program pendampingan ibu hamil risiko inggi (risi). Menurut Nina, faktor penyebab ke-

maian ibu sangat banyak. Mulai masalah sosial, bu-

daya, edukasi yang kurang, hingga persoalan ekonomi. Namun, penyebab paling banyak adalah preeklampsia (tekanan darah inggi saat melahirkan).

Di Jaim masih cukup banyak daerah yang sangat ter-pelosok atau jauh dari kota. Bahkan masih banyak ibu yang melahirkan dibantu dukun. Untuk kasus semacam itu, ternyata bupai maupun wali kota belum mengeta-

Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Jatim, Nina Kirana Soekarwo saat melantik ketua PKK dan Ketua Dekranasda Kab. Lumajang, Tutuk As’at masa bhakti 2015-2018 di Pendopo Kabupaten Lumajang, (Foto: Dok. Humas Prov.Jatim)

Page 35: CERMATI Pengelolaan - Potensi

dasar data Dinkes Jaim, pada 2013 jumlah AKI menca-

pai 642 jiwa. Setelah program pendampingan oleh kader PKK, data per Agustus 2014, AKI di Jaim turun menjadi 291 jiwa.

PKK diharapkan terus meningkatkan kinerja agar bisa mencapai tujuh target MDG’s yang lain, yakni pemerataan pendidikan dasar, pengentasan kemiski-nan, persamaan gender dan pemberdayaan perem-

puan, meningkatkan kesehatan ibu, perlawanan ter-hadap penyakit memaikan seperi HIV, AIDS, menjaga lingkungan hidup, serta mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

Pendamping Dukun

Kepala Dinkes Jaim, dr Harsono menambahkan, saat ini sudah ada pola bidan pendamping dukun (dan-

pinkun). Program tersebut khusus memberikan arahan kepada dukun bayi bagaimana mencuci tangan, meng-

gunakan sarung tangan, dan memotong tali pusar. Kegia-

tan itu juga merupakan program dinkes di daerah. Salah satu kegiatan im penggerak PKK adalah men-

dampingi ibu hamil risiko inggi. Pendampingan itu di-lakukan kader pada masa kehamilan sampai masa ni-fas. Pasalnya, penyebab terbanyak kemaian ibu hamil adalah tekanan darah inggi dan pendarahan. ’’Seba-nyak 50 persen karena preeklampsia. Mereka terlambat dibawa ke bidan,’’ katanya.

Semula kader mendampingi 400 ibu hamil. Saat mela-

hirkan, mereka semua selamat. Kini kader mendampingi 740 ibu hamil. ’’Seluruhnya pun selamat. Rencananya, terus ditambah kader pendampingan posyandu ini,’’ im-

buhnya.Bila melihat target MDG’s peningkatan kesehatan ibu

yaitu mengurangi ¾ angka kemaian ibu dalam kurun waktu 1990-2015, maka pada tahun 2015 diharapkan AKI di Indonesia 102 per 100.000 kelahiran hidup. Na-

mun demikian berdasarkan data SDKI tahun 2012, AKI di Indonesia 359 per 1000.000 kelahiran hidup dengan iga penyebab langsung kemaian ibu paling banyak adalah perdarahan, hipertensi dan infeksi. Masih diperlukan upaya keras dan komitmen bersama.

Untuk memfokuskan percepatan pencapaian indika-

tor AKI dan Angka Kemaian balita (AKB) diperlukan ter-obosan upaya strategis, operasional dan lokal spesiik, sehingga akan mampu mendapatkan target percepatan sebagaimana yang diharapkan. Upaya akselerasi penca-

paian MDGs dilakukan melalui pendekatan wilayah de-ngan melakukan berbagai langkah strategis sesuai per-masalahan yang ada di lapangan. (jal)

Jagad PEREMPUAN

EDISI 53 MEI 2015 35

Prestasi tersebut tentu

dicapai dengan kerja

keras, komitmen,

kebersamaan,

kesabaran, ketelatenan,

dan keikhlasan dari

seluruh anggota

pengurus PKK mulai

tingkat kabupaten

sampai dengan tingkat

dasa wisma serta

dukungan dari

Pemkab Lumajang

hui bahwa wilayah yang dipimpinnya banyak ditemukan kemaian ibu melahirkan. Dia berharap im penggerak PKK menjadi ujung tombak dalam membantu me-ngurangi AKI. Salah satunya dengan pendampingan ter-hadap para ibu yang hendak melahirkan.

Diakui, kasus AKI relaif inggi. Ber-

Foto: Humas Prov. Jatim

Page 36: CERMATI Pengelolaan - Potensi

i

36 EDISI 53 MEI 2015

POTENSiJawa Timur

MelIMPahnya limbah biogas di Dusun Toyomer-

to, Desa Pesanggrahan Kota Batu disulap menjadi sesuatu yang bermanfaat oleh empat mahasiswa Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (TEP FTP-UB). Mereka adalah Erina Aprilia Hidayati, Munawaroh, Arif Suryo Nu-

groho, dan Faiq.Di bawah bimbingan Dr Ir Ary Mustofa Ahmad MP,

keempatnya berhasil menyulap limbah biogas menjadi “Paprika Manjur”, singkatan dari pakan ternak, pa-

kan ikan, pupuk organik dan media tanam jamur. Pe-nemuan ini dilakukan melalui Program Kreaivitas Ma-

hasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-M) DIKTI tahun 2015.

Warga Dusun Toyomerto yang sebagian besar peter-nak telah terbiasa menggunakan biogas sebagai bahan bakar penggani LPG (Liquid Petroluem Gas) dengan memanfaatkan kotoran ternak sebagai bahan bakunya. Ternyata biogas idak hanya menghasilkan gas metana yang bermanfaat sebagai penggani LPG. Biogas juga menghasilkan masalah baru yaitu limbah dari reaktor atau biasa disebut limbah biogas.

Ketua Kelompok Tani Sumber Hasil Toyomerto, Soe-dardji, mengatakan, selama ini limbah biogas idak termanfaatkan. Tidak jarang warga setempat bingung untuk membuangnya. Namun biasanya limbah biogas yang berbentuk cair langsung dialirkan ke sungai se-

hingga mencemari lingkungan. Tentu hal ini sangat disayangkan karena limbah biogas masih memiliki ba-nyak nutrisi seperi protein dan unsur hara yang dapat dimanfaatkan kembali.

Dengan sedikit usaha, limbah yang semula idak ber-guna dapat dimanfaatkan menjadi beberapa produk yang bernilai ekonomis. Pemanfaatan limbah ini da-

pat dilakukan dengan menggunakan spiner untuk memisah kan padatan dan cairan serta alat pemben-

tuk pakan ikan (pellet). Proses pembuatannya relaif sederhana, dengan menambahkan bahan tambahan dedak dan tepung ikan sebagai campuran pakan ikan serta EM4 untuk membantu proses fermentasi limbah biogas. Hasil dari padatan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, pakan ikan, pupuk padat dan media ta-nam jamur. Sedangkan hasil cair dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair.

Ketua im, Erina Aprilia, mengatakan, meski terdapat produk yang sama dan sudah banyak dijual di pasaran, Erina yakin Paprika Manjur akan laku di pasaran karena lebih aman. Produk ini terbuat dari bahan-bahan alami. Pembuatannya pun idak memerlukan biaya mahal.

“Dengan demikian, ibaratnya sekali dayung dua pu-

lau terlampui. Limbah yang awalnya tak terpakai justru kini dapat dijual dan menaikkan pendapatan masya-rakat, sekaligus juga menyelamatkan lingkungan dari pencemaran,” katanya. (si)

Limbah Biogas

Jadi Pakan Ternak

Page 37: CERMATI Pengelolaan - Potensi

EDISI 53 MEI 2015 37

Hii Buya, Burger Ampas Kedelei

hIfI BUya atau High Fiber Burger Soya, merupakan ino vasi baru berupa produk makanan yang dibentuk oleh salah satu mahisiswi UPN Veteran Jawa Timur jurusan Teknologi Pangan, Hastari Telly Puspita, yang biasa di panggilakrab Tee.

“Burger ini berawal dari dorongan dosen untuk membuat inovasi produk makanan yang meman-

faatkan ampas dari komoditas bahan pangan. Akhir-nya kepikiran memanfaatkan ampas dari pembuatan susu kedelai sebagai bahan dasar pembuatan paty burger,” ujar Tee.

Penemuan Tee ini telah lolos seleksi PKM Diki tahun 2014. Menurutnya pemilihan bahan paty yang berasal dari ampas kedelai karena Tee melihat masih kurang-

nya pemanfaatan ampas kedelai yang masih memiliki banyak protein yang terkandung di dalamnya.

“Cara pembuatan paty Hii Buya cukup mudah, semua orang bisa memprakikkannya,” katanya meyakinkan.

Pertama, siapkan bahan yang terdiri dari ampas kedelelai, tepung terigu, tepung tapioca, brokoli, ja-gung, wortel atau bisa digani dengan sayur lainnya dan dan bumbu siap saji.

Selanjutnya, campur bahan menjadi satu hingga menjadi sebuah adonan, kemudian letakkan dalam loyang. Kukus selama 15 menit, kemudian dinginkan. Cetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Terahkhir,

masukkan dalam freezer.“Burgernya saya buat dengan bahan dasar ampas

kedelai, lalu disubitusi sayur-sayuran kayak brokoli, jagung, wortel atau sayuran lainnya,” ujar Tee di kam-

pusnya, UPN Surabaya.Produk ini sempat ia jual dan terbilang cukup laris

di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum karena rasa yang idak jauh beda dengan burger pada umum-

nya. Selain itu harga yang dipasang terjangkau, hanya Rp 7.000.

“Pemasarannya masih sekitar kampus, teman-teman terdekat, dan jualan saat Car Free Day (CFD). Hasilnya banyak yang memberi apresiasi dan memberikan ma-sukan,” katanya.

Bagi kaum hawa yang memiliki program diet sangat cocok untuk mengkonsumsi Hii Buya, karena memiliki kandungan lemak dan kolesterol rendah dibandingkan dengan burger pada umumnya.

“Hii Buya akan memberikan manfaat lebih bagi tubuh kita, terbuat dari bahan nabai yaitu ampas kedelai dan subitusi sayuran yang pasinya lebih se-

hat, terutama bagi kaum hawa yang ingin mengkon-

sumsi burger tanpa menambah lemak di tubuh,“ tu-

turnya.Tee berharap bisa melebarkan sayap untuk pemasa-

rannya karena percaya mampu bersaing dengan burger lainnya. (si/ik)

Page 38: CERMATI Pengelolaan - Potensi

elaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Por-prov) Jawa Timur ke-5 inggal menghitung hari, tepatnya pada tanggal 6-13 Juni 2015. Pada saat pembukaan, Api Porprov akan di-

ambilkan dari puncak kawah Gunung Ijen di Kabupaten Banyuwangi.

“Pengambilan api dimulai pada H-10, kemudian dibawa ke sembilan kecamatan yang menjadi lokasi penyelenggaraan,” ujar Ketua KONI Kabupaten Banyu-

wangi, Bambang Wahyudi, di sela Rapat Anggota Tahu-

nan KONI Jaim 2015 di Surabaya, Minggu (17/5).Api tersebut, kata dia, naninya hingga sehari men-

jelang upacara pembukaan akan diletakkan di pendopo Kabupaten Banyuwangi.

Selaku tuan rumah, ia sudah mempersiapkan segala kelengkapan yang menjadi sarana, khususnya sosialisasi ke masyarakat terkait penyelenggaraan Porprov Jaim 2015, salah satunya dengan pemasangan banner di Ibu Kota kecamatan di 24 iik.

“Sebanyak 300 spanduk juga dipasang di semua balai desa/kelurahan sejak 5 Desember 2014. Sosialisasi lain-

nya juga melaksanakan olahraga tradisional seperi gobak sodor, dakon, engklek dan lain-lain di kampung-kampung,” katanya.

Terkait kesiapan transportasi, pihaknya menyediakan kendaraan jenis mini bus milik Pemkab setempat se-

banyak 50 unit, kendaraan roda dua untuk percepatan pergerakan, serta disediakan patwal kepolisian untuk mengantar atlet yang lokasi bertandingnya jauh.

“Kami juga sudah menyiapkan dokter dan parame-

dis di seiap venue serta penginapan, sekaligus menye-diakan RSUD Blambangan dan RSUD Genteng sebagai rumah sakit rujukan, dengan kekuatan 45 unit ambu-

lans,” ucapnya.Di lokasi yang sama, Ketua Umum KONI Jaim Er-

langga Satriagung mengapresiasi persiapan Banyuwangi sebagai tuan rumah tunggal penyelenggaraan Porprov yang tujuannya mencari bibit sekaligus menjaring po-

tensi atlet asal Jaim itu.“Stadion Diponegoro yang digunakan untuk pembu-

kaan dan penutupan suah siap dan inggal pelaksanaan-

nya saja. Harapannya, Porprov berjalan lancar dan suk-ses mencari bibit atlet mendatang,” tukasnya.

Porprov Jaim ke-5 diikui oleh 8.920 atlet yang be-

rasal dari 38 kabupaten/kota, dengan mempertanding-

kan 38 cabang olahraga. Total paniia yang bekerja un-

tuk menyukseskan ajang ruin tersebut berjumlah 1.050 orang dengan relawan sebanyak 250 orang.

Kendai akan resmi dibuka pada 6 Juni 2015, namun sejumlah pertandingan sudah dimulai sejak 29 Mei mendatang, salah satunya sepak bola yang memang membutuhkan waktu cukup panjang.(her)

POTENSiJawa Timur

38 EDISI 53 MEI 2015

Api Porprov

DIAmbIl DArI KAwAh IJen

Maskot Porpov Jatim tahun 2015

Page 39: CERMATI Pengelolaan - Potensi

EDISI 53 MEI 2015 39

n Juara Karate Full Body Contact

AKAn DIIKuTKAn KeJurnAS

Kejuaraan Daerah (kejurda) karate full body

contact Kyokushinkai (Foto: herlambang)

Kami akan terus mencari bibit atlet dan mengembangkan olahraga ini

ara juara di Kejuaraan Daerah (kejurda) karate full body contact Kyokushinkai akan mendapat kesempatan untuk bertanding di Kejurnas tahun depan.

“Kami menggelar Kejurda dua kali, rencananya November akan digelar di Malang,” kata Ketua II Full Body Contact FORKI Jaim, Sensei Rudy Hartono saat pertandingan, Minggu (10/5).

Dalam kejurda ini diikui sebanyak 130 karateka dari 21 dojo se Jawa-Bali yang digelar Universitas Petra Surabaya. Rudy mengaku gembira dengan ani-mo masyarakat terutama para pemuda yang mulai menggemari karate aliran full body contact. Indikasi berkembangnya aliran full body contact bisa dilihat dari jumlah peserta, jika tahun lalu Kejurda di Batu diikui oleh 110 atlet, namun di tahun ini diikui 130 karateka dari 21 dojo. “Ini tentunya sangat menggem-

birakan dan saya berharap seiap Kejurda jumlah peserta semakin meningkat,” ka-

tanyaSaat ini, para pengurus terus beru-

paya untuk mengembangkan olahraga ini, mulai dari ingkat sekolah dasar hingga universitas. “Kami akan terus mencari bibit atlet dan mengem-

bangkan olahraga ini,” katanya.Selain mendapat kesempatan

main di Kejurnas, idak menu-tup kemungkinan mereka yang bisa meraih prestasi bisa turun di ajang internasional yang rencanannya dilaksanak di Bali tahun depan.

Sementara itu 21 dojo yang mengirim-

kan atletnya yakni, UK Petra, Wisma Muk-

i, Widya Mandala, Dojo Umum, Sidoarjo 2, Shindu Bavan, Mardi Wiyata Kediri, Santa Mara Regina, Surabaya Umum, Pondok Tjandra, Malang Umum, Malang 1, Santo yusuf, MAN 3 Kediri, Kediri umum, ISTS, Genteng Banyuwangi, Apoik Klampis dan A Yos Dojo Batu. (her/foto;her)

Page 40: CERMATI Pengelolaan - Potensi

1. Pak Saman (Kediri-085231636XXX) Pertanyaan :

Ass, Ajang Wadul, pak saya mohon penjelasan, anak saya sampai saat ini bekerja kontrak di Makasar, semen tara e-KTPnya belum bisa diambil, bagaimana kalau diambil se-telah selesai kontrak kerjanya, bisa tidak? terimakasih.

Jawaban :

Setelah dilakaukan koordinasi dengan Dinas Kepen-dudukan Kota Kediri diperoleh keterangan bahwa proses pengambilan e-KTP harus dilakukan oleh orangya sen diri, karena diperlukan sidik jari yang bersangkutan guna akti-vasi e-KTP dimaksud. Sedangkan untuk pengambilannya sewaktu-waktu bisa dilakukan di Kecamatan masing-ma-sing dan diharapkan secepatnya.

2. Pak Agus (Probolinggo-087754666xxx) Pertanyaan :

Assalamualaikum Ajang wadul, kami di Probolinggo tunjungan profesi guru tiap tahun hanya diterbitkan 11 bu-lan bahkan kadang-kadang 10 bulan. Mohon untuk ditinjau, makasih.

Jawaban :

Dengan memperhatikan sedikit informasi yang bapak berikan, kami dapat menduga bapak adalah Guru PNS. Tunjangan Profesi Guru Bapak dibayar melalui Dana transfer di Kabupaten Probo-linggo.

Terkait pembayaran Tunjangan profesi Guru PNS, Bapak dapat ber-koordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat, untuk memastikan :1. Jumlah tunjangan yang dibayarkan pada tahun berjalan. Hal

ini perlu diketahui oleh semua guru dengan pertimbangan :a. Bahwa pada tahun 2011 dan tahun 2012, dana tarnfer

untuk membayar tunjangan profesi guru PNS di kabupa-ten/Kota jumlahnya kurang, sehingga setiap guru hanaya terbayar 10 – 11 bulan.

b. Bahwa kekurangan tersebut harus dilapaorkan kepada pemerintah Pusat (Kementerian Pendidikan dan Kebu-dayaan RI) sebagai dasar untuk mengalokasikan angga-ran pada tahun berikutnya.

c. Pemerintah akan membayar tunjangan profesi guru se-lama 12 bulan, dengan syarat guru memenuhi kriteria sesuai petunjuk tehnis pembayaran tunjangan profesi guru.

AJANG WADUL adalah Program Pemerintah Provinsi Jawa

Timur yang dilaksanakan Dinas Kominfo untuk memberi-

kan ruang bagi masyarakat menyampaikan kritik, saran

dan pengaduan tentang penyelenggaraan Pelayanan Publik

Pemerintah

Ajang Wadul secara live/ langsung ditayangkan di TVRI

Jawa Timur sebulan dua kali yakni setiap hari senin per-

tama dan hari senin ketiga mulai pukul: 18.00 - 19.00 WIB.

Masyarakat dapat mengajukan pengaduan secara interaktif

melalui telpon pada saat acara tersebut berlangsung atau

melalui beberapa media yang di sediakan seperti: Telpon

: 031-5678216/ 5630972 , SMS: 085748166885 dan e-mail:

[email protected] dan [email protected]

atau kirim surat yang dialamatkan ke Dinas Kominfo Jawa

Timur, Jl A. Yani 242 - 244 Surabaya.

POTENSiJawa Timur

40 EDISI 53 MEI 2015

Page 41: CERMATI Pengelolaan - Potensi

2. Nilai gaji pokok sebagai dasar perhitungan pembayaran.3. Besarnya pengenaan pajak, sesuai dengan aturan untuk go-

longan III dikenakan pajak 5 % final, sedangkan untuk go-longan IV dikenakan pajak 15 % final..

3. Dr. Ilyas (Lumajang-081913434xxx) Pertanyaan :

Sekarang di daerah saya sudah banyak yang beralih ke tanaman lain, stabilitas harga gula nasional harus se gera terlaksana.

Jawaban :

Area tebu yang dibongkar oleh petani yang akan diganti dengan tanaman lain sekitar antara 2 – 5 %, alhamduli-llah para petani masih ada yang bertahan untuk menanam tebu, bahwa setok tahun ini masih banyak dan bulan mei ini sudah masa giling, mestinya bulan ini stok sudah menipis, tapi di Jawa Timur saja masih lebih kurang 500 ribu ton dan kira-kira nasional lebih kurang 1 Juta ton.• Melakukankoordinasidengansemuapihakterkait;

• Mengawasiperedarangula rainasikepasarmasyara-kat, sehingga kebutuhan gula konsumsi secara nasional dipenuhidarigulalokal;

• Mendorong pedagang gula kualiikasi besar untukmembeligulapetanidanPTPN/GulasesuaiHPP;Mengharapkan penetapan HPP gula ke depan dapat se-•suai harapan petani.

4. Suroso (Ponorogo-085233858xxx Pertanyaan :

Masalah pupuk petani tebu kok sulit untuk membeli, mohon kebijaksanaan supaya petani tebu mudah mem-beli.

Jawaban :

Kami informasikan bahwa untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani tebu didasarkan pada ren-cana Daftar Kebutuhan kelompok (RDKK), oleh karena itu tahun ini sudah harus memasukkan RDKK untuk kebutu-han tahun yang akan datang. Demikian kami sampaikan terirmakasih.

AJANG WADUL

5. NN(DesaLamongrejoNgimban, 085706532xxx) Pertanyaan :

Ass, beras raskin kok kayak gini, tidak layak dimakan manusia, bau dan berkutu,makasih.

Jawaban :

Setelah dilakukan koordinasi dengan Perum Bulog Divre Jawa Timur, beras Raskin yang disalurkan oleh Perum BU-LOG adalah beras dengan kualitas medium sesuai de ngan pembelian BULOG dari petani dengan standart Inpres dengan ketentuan kadar air maksimal 14 % butir patah maksimal 20 %, butir menir maksimal 2 % dan derajad sosoh minimal 95 %. Perum BULOG telah berkomitmen, apabila dalam pe nyaluran Raskin tersebut masyarakat menerima beras dengan kualitas yang tidak layak, agar segera menghubungi petugas distribusi/Satker Raskin dari BULOG untuk minta dilakukan penggantian terhadap beras tersebut.

6. NN – (Tuban-081230086xxx) Pertanyaan :

Ass,Wr.Wb. Pak raskin harga dari Bulog Rp.1.600 tapi kenapa kalau sudah sampai Tuban, kok sampai masyarakat harganya Rp.2.200 tolong dari Bulog mengadakan sidak sampai ke desa-desa mohon diperhatikan.

Jawaban :

Setelah dilakukan koordinasi dengan Perum Bulog Di-v re Jawa Timur, sesuai dengan Pedoman Umum Raskin tahun 2015 BULOG menyalurkan Raskin kepada RTS-PM sebanyak 15 Kg/bulan dengan harga tebus Rp.1.600 per kilogram. Jika ada penambahan biaya angkut atau lain-nya merupakan hasil dari musyawarah desa/Kelurahan setempat.

EDISI 53 MEI 2015 41

Page 42: CERMATI Pengelolaan - Potensi

POTENSiJawa Timur

42 EDISI 53 MEI 2015

Pacitan bukan hanya menyimpan

kekayaan berupa tambang batu

mulia, pesona pemandangan alam

nan eksotik ternyata juga dimiliki

kabupaten yang terletak di ujung

Barat Daya Provinsi Jawa Timur ini

Pantai layar Pacitan

Pantai Klayar, begitulah biasa orang seki-tar menyebutnya, mampu memanjakan mata. Hamparan pasir puih, batu ka-

rang yang menyerupai patung sphinx, karang bolong, seruling laut, air man-

cur yang alami, serta bukit - bukit dan birunya air laut seakan mengikat seiap pengunjung un-

tuk idak beranjak. Pantai Klayar terletak di Desa Kalak, Kecamatan Do-

norojo, Pacitan, bisa ditempuh dari pusat Kota Pacitan sekitar satu jam perjalanan dengan jarak 37 km. Hanya berjarak 8-10 km dari Gua Gong, lurus naik hingga me-nemukan perigaan jalan menuju Klayar. Ikui papan pe-

nunjuk jalan. Perjalanan memang belum nyaman. Jalan lumayan

sempit dan sebagian rusak. Jika menggunakan bus par-kir di Gua Gong. “Kalau mobil keluarga atau motor bisa, itupun tetap padat atau macet jika hari libur,” kata Ca-

mat Donorojo, Djoko Putro Utomo. Dari area parkir Goa Gong banyak jasa transportasi

yang siap mengantar ke pantai Klayar dengan tarif yang bisa dinego antara pengunjung dan pemilik kendaraan. Perjalanan berliku dan melelahkan terbayarkan setelah sampai di tepi pantai berombak lembut dan hamparan pasir puih serta pemandangan yang menawan. Cukup membayar Rp 3000 per orang untuk masuk lokasi.

Page 43: CERMATI Pengelolaan - Potensi

(Foto: Reni)

EDISI 53 MEI 2015 43

PLESIR

Pesona pantai terlihat lebih memukau jika menikma-inya dari atas bukit idak jauh dari batu karang. Akan terlihat betapa luas dan eloknya hamparan pasir puih, jernihnya lautan biru serta bukit-bukit yang mengelilingi pantai.

Motor aTV

Seiring mulai dikenalnya Pantai Klayar sebagai tujuan wisata, pemuda warga mengadakan persewaan motor ATV (kendaraan roda iga berbahan bakar bensin). Boby Seiawan misalnya, bersama puluhan temannya sudah dua tahun bergabung di Paguyuban ATV Pantai Klayar.

”Dulu saya bekerja sebagai kuli bangunan, sekarang pengendara ATV,” tuturnya.

Pemuda 23 tahun ini menuturkan, dalam sehari kalau sedang ramai pengunjung bisa mendapatkan Rp 400-500 ribu, kalau sedang sepi sekitar Rp 200 ribu. Ia ingin mempunyai motor sendiri. ”Sekarang saya masih setor,” celetuknya. Tarif naik ATV Rp 50 ribu untuk pulang pergi dari parkir mobil atau motor hingga pintu masuk lokasi seruling samutra dan air mancur alami. Wisatawan juga bisa nyeir sendiri.

Bagi warga Desa Kalak, Pantai Klayar dipandang se-

bagai berkah Tuhan. Karena itu warga sekitar mempu-nyai tradisi melakukan ritual doa bersama untuk kesela-

matan dan kemakmuran warga.

Page 44: CERMATI Pengelolaan - Potensi

POTENSiJawa Timur

44 EDISI 53 MEI 2015

(Atas) Para pengunjung dapat menyewaMotor ATV untuk berkeliling pantai (Bawah) batu seruling yang dapat mengeluarkan bunyi bila terkena deburan ombak (Foto: reni).

Page 45: CERMATI Pengelolaan - Potensi

EDISI 53 MEI 2015 45

PLESIR

Ada beberapa larangan. Wisatawan idak boleh be-renang tanpa izin petugas. Juga dilarang masuk ke lokasi air mancur jika petugas pintu melarang dan dilarang berkemah di lokasi.

“Dulu air keluar dari celah-celah karang disertai bunyi seperi seruling, sekarang idak lagi, karena lubangnya tersumbat batu, dan warga idak berani mengangkat-nya,” kata Mujianto, seorang warga. Ini disayangkan karena suara itu merupakan daya tarik wisatawan.

Karang raksasa

Ada dua karang seinggi pohon kelapa yang menjadi favorit wisatawan. Letaknya di sisi imur. Di balik karang ini, masih banyak lagi karang yang tak lelah diterjang ombak Laut Selatan. Di antara karang-karang itu, terda-

pat karang raksasa yang mirip Tanah Lot di Pulau Bali. Juga sungai-sungai dangkal yang bermuara di Pantai Kla-

yar, bisa dilewai dengan berjalan kaki.Di sisi barat, ada karang yang lebih inggi dan lebih

besar, ingginya 50 meter. Tebing karang ini merupakan gugusan karang, mirip tempat bersandarnya kapal. Di pantai terdapat hamparan karang kecil. Keindahan lan-

skap pantai Klayar sangat pas dinikmai dari tebing yang

sudah dilengkapi gardu pandang.Banyak karang berlubang sehingga memungkinkan

air laut dan angin memasuki karang. Saat ombak da-

tang, dari celah-celah kecil karang ini keluar air hingga keinggian 10 meter akibat tekanan ombak laut.

Kalau ingin berfoto narsis, cobalah naik ke pinggang karang Sphinx. Dari sudut dan momen yang tepat, bisa berfoto di Sphinx dengan latar belakang air mancur rak-

sasa dan air terjun laut. Di Klayar terdapat beberapa warung makan. Loka-

sinya tepat di seberang pantai, menyediakan minuman kelapa muda segar dan beberapa jenis makanan seperi bakso, mie instan nasi.

Bagi wisatawan yang belum puas menikmai kein-

dahan Pantai Klayar dalam waktu sehari dan ingin bermalam, idak perlu khawair, karena idak jauh dari pantai atau hanya berjarak sekitar 200 meter, terdapat homestay milik warga dengan sewa permalam Rp 100-200 ribu.

Jadi, jika ingin merasakan liburan di pantai nan ek-

soik, cobalah berkunjung ke Pacitan dengan 1001 goa, kekayaan wisata alam dan batu mulia berkualitas dunia. (hjr)

(Foto: Reni)

Page 46: CERMATI Pengelolaan - Potensi

GaleriFoto

Foto : Sugeng

Page 47: CERMATI Pengelolaan - Potensi

Pembukaan Majapahit Travel Fair (MTF)

Tahun 2015 di Grand City, Surabaya

7 Mei 2015

Page 48: CERMATI Pengelolaan - Potensi

Foto : Deny

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo memberikan penghargaan kepada siswa beprestasi saat Upacara

Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, - 2 Mei 2015