8 BAB II KONSEP DASAR A. Tahap Perkembangan Keluarga Usia Lanjut 1. Definisi keluarga Keluarga didefinisikan dalam berbagai cara. Definisi keluarga berbeda- beda, tergantung kepada orientasi teoritis “pendefinisi” yaitu dengan menggunakan menjelaskan yang penulis cari untuk menghubungkan keluarga. Misal para penulis mengikuti orientasi teoritis interaksionalis keluarga, memandang keluarga sebagai suatu arena berlangsungnya suatu interaksi kepribadian, dengan demikian menekankan karakteristik transaksi dinamika. Para penulis yang mendukung suatu perspektif sistem-sistem sosial terbuka ukuran kecil yang terdiri dari seperangkat bagian yang sangat tergantung sama lain dan dipengaruhi oleh struktur internal dan sistem-sistem yang ekstrem (Friedman, 1998). Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 1998)).
31
Embed
New BAB II KONSEP DASAR A. Tahap Perkembangan Keluarga Usia …digilib.unimus.ac.id/files//disk1/135/jtptunimus-gdl... · 2016. 1. 5. · Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8
BAB II
KONSEP DASAR
A. Tahap Perkembangan Keluarga Usia Lanjut
1. Definisi keluarga
Keluarga didefinisikan dalam berbagai cara. Definisi keluarga
berbeda-beda, tergantung kepada orientasi teoritis “pendefinisi” yaitu
dengan menggunakan menjelaskan yang penulis cari untuk
menghubungkan keluarga. Misal para penulis mengikuti orientasi
teoritis interaksionalis keluarga, memandang keluarga sebagai suatu
arena berlangsungnya suatu interaksi kepribadian, dengan demikian
menekankan karakteristik transaksi dinamika. Para penulis yang
mendukung suatu perspektif sistem-sistem sosial terbuka ukuran kecil
yang terdiri dari seperangkat bagian yang sangat tergantung sama lain
dan dipengaruhi oleh struktur internal dan sistem-sistem yang ekstrem
(Friedman, 1998).
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari
keluarga (Friedman, 1998)).
9
2. Tipe dan Bentuk Keluarga
Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuwan dan
orang yang mengelompokkan menurut (Murwani, 2007) tipe keluarga
ada 6 yaitu :
a. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri
dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi
atau keduanya.
b. Keluarga besar (Extented Family) adalah keluarga inti ditambah
anggota keluarga yang lain yang masih mempunyai hubungan darah
(kakek, nenek, paman, bibi).
c. Keluarga berantai (Serial Family), adalah keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan
satu keluarga inti.
d. Keluarga duda/janda (Single famili), adalah keluarga yang terjadi
karena perceraian/kematian.
e. Keluarga berkomposisi (Composite Family), adalah keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga kabitas (Cahabitation Family), adalah dua orang menjadi
satu tanpa pernikahan membentuk satu keluarga.
3. Peran keluarga
a. Peran formal keluarga menurut (Murwani, 2007) antara lain:
1) Peran parental dan perkawinan
10
Ada delapan peran dasar yang membentuk posisi sosial
sebagai suami-ayah dan istri- ibu antara lain yaitu, Peran
sebagai provider (penyedia), Peran sebagai rumah tangga,
Peran perawat anak, Peran perawatan anak, Peran rekreasi,
Peran persaudaraan/kinship (memelihara hubungan keluarga
paternal dan maternal), Peran terapeutik (Memenuhi
kebutuhan afektif pasangan), Peran seksual.
2) Peran perkawinan
Kebutuhan bagi pasangan memelihara suatu hubungan
perkawinan yang kokoh itu sangat penting. Anak-anak
terutama dapat mempengaruhi membentuk suatu koalisi
dengan anak. Memelihara suatu hubungan perkawinan yang
memuaskan merupakan salah satu tugas perkembangan yang
vital dari keluarga.
b. Peran Informal
1) Pengharmonis : Menengahi perbedaan yang terdapat di
anatara para anggota, menghibur dan menyatukan kembali
perbedaan pendapat.
2) Insiator-kontributor : mengemukakan dan mengajukan ide-
ide baru atau cara-cara mengingat masalah-masalah atau
tujuan-tujuan kelompok.
11
3) Pendamai : merupakan salah satu dari bagian dari konflik dan
ketidak sepakatan, pendamai menyatakan kesalahannya, atau
menawarkan penyelesaian “setengah jalan”.
4) Perawat keluarga : Orang yang terpanggil untuk merawat dan
mengasuh anggota keluarga lain yang membutuhkannya.
5) Koordinator keluarga : Mengorganisasi dan merencanakan
kegiatan-kegiatan keluarga, berfungsi mengangkat
keterikatan/keakraban.
4. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman (1998) antara lain :
a. Fungsi Afektif (The affective function) adalah fungsi keluarga yang
utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan
anggota keluarga berhubungan dengan orang lain.
b. Fungsi Sosialisasi dan penempatan social (sosialisation and social
placement fungtion) adalah fungsi pengembangan dan tempat
melatih anak untuk berkehidupan social sebelum meninggalkan
rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
c. Fungsi Reproduksi (reproductive function) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi menjadi kelangsungan keluarga.
d. Fungsi Ekonomi (the economic function) adalah untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
12
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the healty care
function) adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi.
5. Tugas Kesehatan Keluarga
Tugas kesehatan keluarga menurut (Friedman, 1998) yaitu :
a. Mengenal masalah kesehatan
Megenal masalah kesehatan dalam mengenal masalah kesehatan
nyeri sendi karena kurangnya pengetahuan tentang nyeri sendi dan
rasa takut akibat masalah yang di ketahui.
b. Ketidak mampuan keluarga dalam mengambil keputusan di
sebabkan oleh tidak memahami mengeni sifat, berat, dan luasnya
masalah, maslah tidak begitu menonjol dan tidak sanggup
memcahkan masalah kurang pengetahuan tentang nyeri sendi.
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit. Ketidak
mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
nyeri sendi di karenakan oleh ketidak mampuan tentang penyakit,
misal penyebab, gejala, penyebaran, dan perawatan penyakit.
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
Dikarenakan oleh keluarga dapat melihat keuntungan dan manfaa t
13
pemeliharaan lingkungan rumah, dan ketidak tahuan tentang usaha
penyakit nyeri sendi.
e. Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas
kesehatan masyarakat.
Ketidak mampuan keluarga menggunakan sumber di masyarakat
guna memelihara kesehatan di sebabkan keluarga tidak memahami
keuntungan yang di peroleh dan tidak ada dukungan dari
masyarakat.
6. Tugas Perkembangan Keluarga Usia Lanjut
Tugas perkembangan keluarga usia lanjut merupakan bagian
penting dalam konsep keluarga usia lanjut. Perawat keluarga perlu
memahami setiap tahap perkembannganya yaitu menerima penurunan
kemampuan dan keterbatasan, menyesuaikan dengan masa pensiun,
mengatur pola hidup yang terorganisir, menerima kehilangan dan
kematian dengan tentram (Mubarak, 2006).
a. Tugas-tugas perkembangan keluarga usia lanjut.
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
14
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (diadaptasi
dari caeter dan McGoldrik (1988 ), Duval dan Miller (1985)
b. Permasalahan yang terjadi pada usia lanjut
1) Menurunya fungsi dan kekuatan fisik
2) Sumber-sumber finansial yang tidak memadai
3) Isolasi sosial
4) Kesepian
(kelley et al, 1977 dalam friedman)
B. Konsep Lansia
1. Pengertian Lansia
Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami
perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial, perubahan ini akan
memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk
kesehatanya, oleh karena itu kesehatan lansia perlu mendapat
perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan ditingkatkan agar selama
mungkin dapat hidup secara produktif sesuai dengan kemampuanya
sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam pembangunan
(Mubarak, 2006).
Aging process atau proses menua merupakan suatu proses biologis
yang tidak dapat dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang.
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
(graduil) kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti
15
dan mempertahankan struktur dan fungsi secara normal, ketahanan
terhadap injuri termasuk adanya infeksi (Paris Contantinides, 1994).
Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai
dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot,
susunan saraf dan jaringan lain sehingga tubuh “mati” sedikit demi
sedikit. Sebenarnya tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa
penampilan seorang mulai menurun. Pada setiap orang, fungsi
fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pencapaian
puncak maupun aat menurunya. Namun umumnya fungsi fisiologis
tubuh mencapai puncaknya pada umur 20-30 tahun. Setelah mencapai
puncak, fungsi alat tubuh akan berada dalam kondisi tetap utuh
beberapa saat, kemudian menurun sedikit demi sedikit sesuai
bertambahnya umur.
a. Batasan-batasan lansia
Departemen Kesehatan RI membagi lansia sebagiai berikut:
1) Kelompok menjelang usia lanjut (45-54 th) sebagai masa
vibrilitas
2) Kelompok usia lanjut (55-64 th) sebagai presenium
3) Kelompok usia lanjut (65 th >) sebagai senium
Menurut organisasi kesehatan Dunia lanjut usia dikelompokkan
menjadi
16
1) Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai
59 tahun.
2) Lanjut usia (elderly) : antara 60 dan 74 tahun.
3) Lanjut usia tua (old) : antara 75 dan 90 tahun.
4) Usia sangat tua (very old) : diatas 90 tahun.
b. Teori menua
Menurut Wahyudi (2008), Teori proses menua dibagi menjadi
dua, yaitu teori biologis dan teori sosiologis. Adapun teori biologis
diantaranya sebagai berikut :
Teori biologis
1) Teori biologis
Teori genetic clock merupakan teori intrinsik yang
menjelaskan bahwa didalam tubuh terdapat jam biologis yang
mengatur gen dan menentukan proses penuaan. Teori ini
menyatakan bahwa menua itu telah terprogram secara genetik
untuk spesies tertentu. Setiap spesies didalam inti selnya
memiliki suatu jam genetik atau jam biologis sendiri dan setiap
spesies mempunyai batas usia yang berbeda-beda yang telah
diputar menurut replikasi tertentu sehingga bila jenius ini
berhenti berputar, maka ia akan mati.
Teori mutasi somatik. Menurut teori ini, penuaan terjadi
karena adanya mutasi somatic akibat pengaruh lingkungan
17
yang buruk. Terjadi kesalahan dalam proses transkripsi DNA
atau RNA dan dalam proses translasi RNA protein atau enzim.
Kesalahan ini terjadi terus-menerus sehingga akhirnya akan
terjadi penurunan fungsi organ atau perubahan sel menjadi
kanker atau penyakit. Setiap sel pada saatnya akan mengalami
mutasi, sebagai contoh yang khas adalah mutasi sel kelamin
sehingga terjadi penurunan kemampuan fungsional sel.
2) Teori nongenetik
Teori penurunan sistem imun tubuh merupakan mutasi
yang berulang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan
sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri (self recognition).
Jika mutasi yang merusak membrane sel, akan menyebabkan
sistem imun tidak mengenalinya sehingga merusaknya. Dalam
proses metabolisme tubuh, diproduksi suatu zat khusus. Ada
jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut
sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit. Sebagai
contoh, tambahan kelenjar timus yang pada usia dewasa
berinvolusi dan sejak itu terjadi kelainan autoimun.
Teori kerusakan akibat radikal bebas, teori radikal bebas
dapat terbentuk di alam bebas dan didalam tubuh karena
adanya proses metabolisme atau proses pernapasan didalam
mitokondria. Radikal bebas merupakan suatu atom atau
18
molekul yang tidak stabil karena mempunyai elektron yang
tidak berpasangan sehingga sangat reaktif mengikat atom atau
molekul lain yang menimbulkan berbagai kerusakan atau
perubahan dalam tubuh.
Radikal bebas yang terdapat dilingkungan seperti :
a) Asap kendaraan bermotor
b) Asap rokok
c) Zat pengawet makanan
d) Radiasi
e) Sinar ultraviolet yang mengakibatkan terjadinya
perubahan pigmen dan kolagen pada proses menua.
Teori sosiologis
1) Teori interaksi sosial teori ini mencoba menjelaskan mengapa
lanjut usia bertindak pada suatu situasi tertentu, yaitu atas
dasar hal-hal yang dihargai masyarakat. Kemampuan lanjut
usia untuk terus menjalin interaksi sosial merupakan kunci
mempertahankan status sosialnya berdasarkan kemampuannya
bersosialisasi.
2) Teori aktivitas atau kegiatan
a) Ketentuan tentang semakin menurunnya jumlah kegiatan
secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa usia lanjut
19
yang sukses adalah mereka yang aktif dan banyak ikut
serta dalam kegiatan sosial.
b) Lanjut usia akan merasakan kepuasan bila dapat
melakukan aktivitas dan mempertahankan aktivitas
tersebut selama mungkin.
c) Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup
lanjut usia.
d) Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan
individu agar tetap stabil dari usia pertengahan sampai
lanjut usia.
3) Teori kepribadian berlanjut
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut
usia. Teori ini merupakan gabungan teori yang disebutkan
sebelumnya. Teori ini menyatakan bahwa perubahan yang
terjadi pada seorang usia lanjut sangat dipengaruhi oleh tipe
personalitas yang dimilikinya. Teori ini mengemukakan
adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lanjut usia.
4) Teori pembebasan atau penarikan diri
Teori ini membahas putusnya pergaulan atau hubungan dengan
masyarakat dan kemunduran individu dengan individu lainnya.
Menurut teori ini seorang lanjut usia dinyatakan mengalami
proses menua yang berhasil apabila ia menarikdiri dari
20
kegiatan terdahulu dan dapat memusatkan diri pada persoalan
pribadi dan mempersiapkan diri menghadapi kematiannya.
c. Perubahan sistem muskuloskeletal
Perubahan pada lansia Menurut Wahyudi (2008),
Perubahan Fisik meliputi :
1) Sistem persarafan
a) Menurun hubungan persarafan
b) Berat otak menurun 10-20% (sel saraf otak setiap orang
berkurang setiap harinya)
c) Respons dan waktu untuk bereaksi lambat, khususnya