Top Banner
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI BENCANA TERHADAP KESIAPSIAGAAN PRAMUKA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 3 MOJOLABAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi INDAH PURNAMASARI A 610090083 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
16

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI …eprints.ums.ac.id/25480/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLower Upper Pair 1 Sebelum - Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000 Sumber:

Feb 20, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI …eprints.ums.ac.id/25480/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLower Upper Pair 1 Sebelum - Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000 Sumber:

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH SIMULASI BENCANA TERHADAP KESIAPSIAGAAN PRAMUKA

DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 3 MOJOLABAN

KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Pendidikan Geografi

INDAH PURNAMASARI

A 610090083

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI …eprints.ums.ac.id/25480/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLower Upper Pair 1 Sebelum - Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000 Sumber:
Page 3: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI …eprints.ums.ac.id/25480/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLower Upper Pair 1 Sebelum - Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000 Sumber:
Page 4: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI …eprints.ums.ac.id/25480/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLower Upper Pair 1 Sebelum - Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000 Sumber:

PENGARUH SIMULASI BENCANA TERHADAP KESIAPSIAGAAN

PRAMUKA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR

DI SMP NEGERI 3 MOJOLABAN KECAMATAN MOJOLABAN

KABUPATEN SUKOHARJO

Oleh :

Indah Purnamasari, A610090083, Program Studi Pendidikan Geografi,

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2013

ABSTRAK

Siswa merupakan salah satu aset bangsa yang rentan terhadap bencana.

Oleh karena itu, siswa harus memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di

lingkungan tempat tinggal mereka termasuk Sekolah. Simulasi bisa dikatakan

sebagai bentuk kegiatan pembelajaran berbasis kebencanaan yang dapat

meningkatkan kesiapsiagaan siswa menghadapi bencana. Namun demikian,

berdasarkan pengalaman di SMP Negeri 3 Mojolaban, menunjukkan bahwa belum

ada bentuk pembelajaran berbasis kebencanaan. Penelitian ini bertujuan untuk

mendiskripsikan kerentanan sosial, ekonomi, dan lingkungan Sekolah terhadap

banjir dan tingkat kesiapsiagaan siswa melalui kegiatan pembelajaran simulasi

bencana banjir. Objek penelitian ini adalah simulasi bencana banjir. Data yang

diperoleh berupa hasil kuesioner yang memuat sepuluh indikator kesiapsiagaan

dalam menghadapi bencana. Kuesioner kesiapsiagaan diberikan sebelum dan

sesudah kegiatan simulasi. Setelah data terkumpul, data dianalisis menggunakan

metode statistik deskriptif.Hasil penelitian ini menunjikkan bahwa: 1) Melalui

perhitungan parameter kerentana banjir dapat disimpulkan bahwa secara

keseluruhan tingkat kerentanan sosial, ekonomi, dah lingkungan adalah rendah. 2)

Kegiatan simulasi dapat meningkatkan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi

bencana banjir. Nilai indeks kesiapsiagaan sebelum simulasi adalah 68 dan nilai

indeks setelah simulasi adaah 80.

Kata Kunci: Simulasi, Kesiapsiagaan, Bencana Banjir

Page 5: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI …eprints.ums.ac.id/25480/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLower Upper Pair 1 Sebelum - Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000 Sumber:

1

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bencana sebagai ciri khas yang

dimiliki di sebagian besar wilayah

Indonesia. Keadaan Iklim, Geologi,

Geomorfologi, Tanah, dan Hidrologi

menjadikan Indonesia sebagai Negara

Rawan Bencana. Kondisi Sosial,

Ekonomi, Budaya, serta kondisi fisik

Indonesia berpengaruh terhadap

tingkat risiko bencana.

Kesiapsiagaan merupakan

kegiatan yang menunjukkan respons

terhadap bencana. Faktor yang

berperan dalam kesiapsiagaan bencana

adalah Masyarakat dan pihak

pengambil keputusan. Masyarakat

memiliki Pengetahuan (Knowledge),

Sikap (Attitude), dan Perilaku

(Behaviour) untuk mengukur tingkat

kesiapsiagaan. Kesiapsiagaan adalah

bagian yang integral dari

pembangunan berkelanjutan. Jika

pembangunan dilaksanakan dengan

baik, upaya kesiapsiagaan terhadap

bencana akan lebih ringan tugasnya

(Kharisma, 2009).

Partisipasi masyarakat dalam

upaya pengurangan risiko bencana

dapat diwujudkan dengan Pendidikan

Kebencanaan. Melalui pendidikan

kebencanaan, mayarakat yang tinggal

di daerah rawan ancaman bencana

mempunyai pengetahuan, sikap, dan

ketrampilan tentang kesiapsiagaan

bencana dan tanggap darurat bencana

(Emi Dwi Suryanti et.al., 2009:145).

Rencana kesiapsiagaan disusun

berdasarkan tingkat kelembagaan.

Rencana kesiapsiagaan haruslah

praktis dan sesuai dengan konteks

setiap kelompok masyarakat atau

lembaga. Sekolah merupakan lembaga/

organisasi penyedia layanan

hendaknya mampu mengidentifikasi

kerentanan wilayah terhadap bencana.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan:

a. Mengkaji kerentanan sosial,

ekonomi, dan ligkunagan di

Kecamatan Mojolaban Kabupaten

Sukoharjo.

b. Mengkaji kegiatan simulasi

bencana sebagai upaya

Page 6: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI …eprints.ums.ac.id/25480/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLower Upper Pair 1 Sebelum - Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000 Sumber:

2

meningkatkan kesiapsiagaan

peserta didik dalam menghadapi

bencana banjir.

2. LANDASAN TEORI

1) Perkembangan yang pesat dalam

ilmu pengetahuan, budaya, politik,

ekonomi, komunikasi, dan

sebagainya akan berdampak

dalam pendidikan dan

pembelajaran. Dalam dunia

pembelajran, untuk untuk

menghadapi tantangan global,

UNESCO memberikan resep

berupa apa yang disebut empat

pilar belajar (four pillars of

education/learning), yaitu: belajar

untuk mengetahui (learning to

know) , belajar untuk bekerja

(learning to do), belajar untuk

hidup berdampingan dan

berkembang bersama (learning to

live together), dan belajar untuk

menjadi manusia seutuhnya

(Suyono,2011).

2) Bencana

Menurut UU No.24/2007 tentang

Penanggulangan Bencana, bencana

adalah peristiwa atau rangkaian

peristiwa yang mengancam dan

penghidupan masyarakat yang

disebabkan baik oleh faktor alam

dan/atau faktor non alam maupun

faktor manusia sehingga

mengakibatkan timbulnya korban jiwa

manusia, kerusakan lingkungan,

kerugian harta benda, dan dampak

psikologis.

3) Banjir

Menurut BNPB dalam Indeks

Rawan Bencana Indonesia Tahun

20011, banjir merupakan limpasan

air yang melebihi tinggi muka air

normal, sehingga melimpas dari

palung sungai menyebabkan adanya

Page 7: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI …eprints.ums.ac.id/25480/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLower Upper Pair 1 Sebelum - Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000 Sumber:

3

genangan pada lahan rendah di sisi

sungai.

4) Kesipsiagaan

Kesiapsiagaan merupakan

kegiatan yang menunjukkan tingkat

efektivitas respon terhadap bencana

secara keseluruhan. Kesiapsiagaan

bertujuan membangun ketahanan

masyarakat untuk menghadapi

bencana. Fokus pengukuran

kesiapsiagaan warga terhadap

bencana adalah elemen-elemen dari

ketahanan warga itu sendiri.

5) Kerentanan

Kerentanan adalah kondisi atau

karakteristik biologis, geografis,

sosial, ekonomi, politik, budaya dan

teknologi suatu masyarakat di suatu

wilayah untuk jangka waktu tertentu

yang mengurangi kemampuan

masyarakat tersebut untuk mencegah,

meredam, mencapai kesiapan dan

menanggapi dampak bahaya tertenu.

3. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data dibutuhkan

tempat penelitian. Tempat penelitian

yang digunakan peneliti adalah

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri 3 Mojolaban. Penelitian ini

dilakukan pada bulan Mei sampai Juni

2013.

B. Populasi, Sampel, dan Sampling

Populasi penelitian ini adalah

semua siswa SMP Negeri 3 Mojolaban

Total populasi 801 terdiri dari, 280

Siswa Kelas VII, 260 Siswa Kelas

VIII, dan 261 Siswa Kelas IX. Jumlah

sampel dalam penelitian ini adalah 89

Orang. Pengambilan sampel penelitian

menggunakan teknik Purposive

sampling

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini

menggunakan variabel kontrol karena

peneliti akan membandingkan tingkat

kesiapsiagaan sebelum simulasi dan

sesudah simulasi. Variabel Kontrol

Page 8: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI …eprints.ums.ac.id/25480/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLower Upper Pair 1 Sebelum - Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000 Sumber:

4

dalam penelitian ini adalah

kesiapsiagan.

D. Teknik Pengumpulan Data

a) Wawancara (Interview)

Wawancara tersrtuktur

digunakan peneliti setelah mengetahui

dengan pasti tentang semua informasi

yang akan diperoleh. Wawancara yang

dilakukan dalam perolehan data

penelitian ini ditujukan kepada siswa,

guru, dan masyarakat di sekitar

Sekolah. Pertanyaan berhubungan

dengan dampak atau risko yang

dihadapi masyakat saat terjad banjir.

b) Observasi

Observasi adalah teknik

pengumpulan data dengan

pengamatan. Pengamatan yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah

pengamatan kondisi geografis Desa

Laban, keadaan geografis sekolah, dan

kegiatan Simulsi

c) Metode dokumentasi

Dalam penelitian ini metode

dokumentasi digunakan untuk

mengumpulkan sumber data yang

berupa gambar/ foto saat kegiatan

penelitian berlangsung di SMP Negeri

3 Mojolabn Sukoharjo.

d) Kuesioner (Angket)

Teknik kuesioner dianggap

teknik yang cocok digunakan apabila

jumlah respondennya cukup besar dan

mencakup wilayah yang sangat luas.

Angket penelitian ini berisi 20 soal

pilihan ganda terdiri dari 10 standar

kesiapsiagaan yang digunakan sebagai

indikator pembuatan kuesioner.

Kesiapsiagaan penilitian ini

diukur melalui sepuluh standar

kesiapsiagaan:

1. Pembentukan dan Pembangunan

Kapasitas Organisasi untuk

Mengawasi dan Menjalankan

Sistem Peringatan

2. Evakuasi

3. Penyelamatan dan Bantuan

4. Pembuatan Rencana Pelaksanaan

Menangani Bencana Mobilisasi

Langsung

5. Pengaturan stok persediaan

6. Komunikasi Bahaya

7. Pelatihan Relawan

8. Latihan dan Simulasi Masyarakat

10 Pendidikan dan kesadaran

masyarakat

E. Teknik Analisis Data

Page 9: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI …eprints.ums.ac.id/25480/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLower Upper Pair 1 Sebelum - Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000 Sumber:

5

Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik analisis data

statistik inferensial. Peneliti akan

membuat kesimpulan dari data sampel

yang berlaku untuk populasi, yaitu

kesiapsiagaan seluruh siswa SMP

Negeri 3 Mojolaban Sukoharjo.

Penelitian ini menggunakan

teknik analisis statistik inferensial

parametris dan non parametris.

Statistic parametris digunakan untuk

menganalisis data interval dan rasio.

Statistic parametris ini digunakan

untuk pengujian hipotesis dengan

teknik uji t atau t-test dan uji

normalitas dengan Kolmogorov-

Smirnov.

4. HASIL PENELITIAN

a) Kerentanan Sosial, Ekonomi,

dan Lingkngan di Kecamatan

Mojolaban

Kerentanan sosial, ekonomi,

dan lingkungan digunakan untuk

mengetahui kondisi wilayah yang

rentan terhadap banjir. Kerentanan

tinggi maka dampak risiko bencana

banjir juga tinggi apabila kapasitas

masyarakat dalam menghadapi

bencana rendah. Secara keseluruhan

tingkat kerentana sosial, ekonomi, dan

lingkungan adalah rendah (lampiran 1

tabel 1,2,3).

b) Tingkat Kesiapsiagaan Sebelum

Simulasi dan Setelah Simulasi

Siswa SMP Negeri 3 Mojolaban

Penelitian ini akan

mengetahui pengaruh Simulasi Banjir

terhadap kesiapsiagaan siswa SMP

Negeri 3 Mojolaban Sukoharjo.

Pengaruh tersebut dapat dilihat dari

pengesian angket sebelum simulasi

dan setelah simulasi.

Tabel 1. Kesiapsiagaan Siswa Sebelum

Simulasi dan Setelah Simulasi

indeks

nilai kategori

jumlah responden

sebelum Setelah

80-

100

Sangat

siap 18 57

65-79 Siap 36 23

55-64 Hampir

siap 26 1

40-54 Kurang

siap 9 0

0-39 Belum

siap 1 0

total 90 90

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Page 10: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI …eprints.ums.ac.id/25480/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLower Upper Pair 1 Sebelum - Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000 Sumber:

6

Tabel. Tingkat Kesiapsagaan Setelah

dan Sebelum Simulasi

Perhitungan uji paired

sample t test, diketahui bahwa nilai

signifikansi 0,000 < 0,05 dan

menunjukkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 6,728 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =

1,671, artinya H0 ditolak dan H1

diterima. Sehingga hipotesis yang

berbunyi “Ada peningkatan rata-rata

indeks kesiapsiagaan sebelum simulasi

dan setelah simulasi” dapat diterima.

Hasil penelitian ini, siswa yang

mendapatkan simulasi memiliki

kesiapsiagaan yang lebih tinggi

dibanding dengan sebelum siswa

mendapatkan simulasi. Rata-rata

sebelum simulasi 68 dan setelah

simulasi 80. Berdasarkan hal ini

kegiatan simulasi dapat meningkatkan

kesiapsiagaan siswa menghadapi

bencana banjir. Hasil pengolahan data

hipotesis dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 2. Analisis data hipotesis

Paired Differences

t df Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Sebelum

- Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000

Sumber: hasil olah data peneliti

Hasil penelitian tersebut

menunjukkan kegiatan simulasi dapat

menambah pengetahuan dan

ketrampilan siswa dalam menghadapi

bencana banjir. Siswa lebih

mengatahui tindakan-tindakan yang

harus mereka lakukan sebelum, saat,

dan setelah menghadapi bencana.

Siswa lebih peka dan sadar bahwa

mereka tinggal di daerah yang rawan

bencana banjir.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan:

1. Kerentanan sosial Kecamatan

Mojolaban masuk kategori sedang,

kerentana ekonomi kategori

0204060

Jum

lah

Kategori

Tingkat Kesiapsiagaan Setelah dan Sesudah Simulasi

jumlah responden sebelum simulasi

jumlah responden setelah simuasi

Page 11: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI …eprints.ums.ac.id/25480/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLower Upper Pair 1 Sebelum - Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000 Sumber:

7

sedang, dan kerentanan lingkungan

masuk kategori rendah.

2. Kegiatan simulasi dapat

meningkatkan kesiapsiagaan siswa

dalam menghadapi bencana banjir.

Hasil tabulasi data sebelum

simulasi dan setelah simulasi

menunjukkan peningkatan

kesiapsiagan siswa dalam

menghadapi bencan banjir di

sekolah. Rata-rata nilai indeks

sebelum simulasi 68 masuk

kategori siap dan setelah simulasi

rata-rata mencapai 85 masuk

kategori sangat siap.

Saran :

1. Sekolah hendaknya memberikan

pengetahuan sistem peringatan

untuk di sosialisasikan ke semua

warga sekolah untuk pencegahan

pertama saat terjadi bencana.

2. Sekolah memberikan pendidikan

dan pelatihan kebencanan pada

pembelajaran ekstra kurikuler

maupun intrakurikuler misalnya

kegitan simulasi bencana.

Page 12: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI …eprints.ums.ac.id/25480/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLower Upper Pair 1 Sebelum - Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000 Sumber:

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Christanto, Joko. 2011. Gempa Bumi, Kerusakan Lingkungan, Kebijakan dan Strategi

Pengelolaan. Yogyakarta: Liberty.

Hidayati, Deny, . 2006. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Mengantisipasi

Bencana Gempa Bumi & Tsunami. Jakarta: LIPI.

Kodoatie, J.Robert dan Roestam Sjarief. 2006. Pengelolaan Bencana Terpadu.

Jakarta: Yarsif Watampone.

Kodoatie, J.Robert dan Sugiyanto. 2002. Banjir Beberapa Penyebab dan Metode

Pengendaliannya dalam Perspektif Lingkungan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Maarif, Syamsul. 2012. PERKA BNPB No. 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum

Pengkajian Risiko Bencana. Jakarta.

Mawardi, Erman, Asep Sulaeman. 2011. Partisipasi Masyarakat Dalam

Pengurangan Resiko Bencana Banjir. Surakarta: Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya Air.

Nugroho, Kharisma, Hening purwati, Jenik Andreas, Surya Rahman M, Barry

Adhitya. 2009. Preparedness Assessment Tools for Indonesia. Jakarta:

UNESCO Office.

Pribadi, Krishna S, Engkon K. Kertapati, Diah Kusumastuti, Hamzah Latief,Hendra

Grandis, Eng Imam A. Sadisun, Soebagiyo Soekarnen, Harman Ajiwibowo,

Retno Dwi S, Ayu Krishna Juliawati, Farah Mulyasari, Novya Ekawati, Bayu

Novianto. 2008. Pendidikan Siaga Bencana. Bandung:Institut Teknologi

Bandung.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sunarto, Muh Aris Marfai, dan Djati Mardiatno. 2010. Penaksiran Multirisiko

Bencana di Wilayah Kepesisiran Parangtritis. Yogyakarta: PSBA Universitas

Gajah Mada.

Page 13: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI …eprints.ums.ac.id/25480/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLower Upper Pair 1 Sebelum - Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000 Sumber:

2

Suyono, Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Vanaspongse, Chitraporn. 2007. Pedoman Pelatihan: Pengurangan Risiko Bencana

yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas. Bangkok: Save the

Children Swedia.

Http://www.solopos.com/2012/02/25/warga-siaga-banjir-terus-mengancam-165428

Page 14: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI …eprints.ums.ac.id/25480/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLower Upper Pair 1 Sebelum - Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000 Sumber:

3

LAMPIRAN 1

KLASIFIKASI KERENTANAN EKONOMI SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN

Tabel 1 tingkat kerentanan sosial

TINGKAT KERENTANAN SOSIAL

No. Desa

Kerentanan Total

Keren-

tanan

SO-

SIAL

Klasi-

fikasi

Kepad

atan

Pendu

-duk

Ratio

Jenis

Kela-

min

Ratio

Kemiski

nan

Ratio

Orang

cacat

Ratio

kelom-

pok

Umur

1 Tegalmade 0.30 10 5.6 0.1 10 26 Sedang

2 Laban 0.30 10 3.4 0.0 10 23.7 Sedang

3 Wirun 0.30 10 2.9 0.0 10 23.2 Sedang

4 Bekonang 0.30 9 4.5 0.0 10 23.8 Sedang

5 Cangkol 0.30 10 5.1 0.1 10 25.5 Sedang

6 Klumprit 0.30 9 3.4 0.1 10 22.8 Sedang

7 Kragilan 0.30 10 4.6 0.0 10 24.9 Sedang

8 Sapen 0.30 10 4.8 0.0 10 25.1 Sedang

9 Triyagan 0.30 10 2.7 0.0 10 23 Sedang

10 Joho 0.30 10 6.9 0.1 10 27.3 Sedang

11 Demakan 0.30 10 10.1 0.1 10 30.5 Sedang

12 Dukuh 0.30 10 3.8 0.0 10 24.1 Sedang

13 Plumbon 0.30 10 3.9 0.0 10 24.2 Sedang

14 Gadingan 0.30 10 6.2 0.0 10 26.5 Sedang

15 Palur 0.30 10 5.3 0.0 10 25.6 Sedang Sumber: Olah Data Peneliti

Page 15: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI …eprints.ums.ac.id/25480/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLower Upper Pair 1 Sebelum - Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000 Sumber:

4

Lanjutan

Tabel 2. Klasifikasi parameter kerentanan ekonomi kecamatan mojolaban

Desa KERENTANAN TOTAL

KERENTANAN

EKONOMI

Klasifikasi

Lahan

Produktif

PDRB

Tegalmade 0.36 0.48 0.84 sedang

Laban 0.36 0.48 0.84 sedang

Wirun 0.36 0.48 0.84 sedang

Bekonang 0.36 0.48 0.84 sedang

Cangkol 0.36 0.48 0.84 sedang

Klumprit 0.36 0.48 0.84 sedang

Kragilan 0.36 0.48 0.84 sedang

Sapen 0.36 0.48 0.84 sedang

Triyagan 0.36 0.48 0.84 sedang

Joho 0.36 0.48 0.84 sedang

Demakan 0.36 0.48 0.84 sedang

Dukuh 0.36 0.48 0.84 sedang

Plumbon 0.36 0.48 0.84 sedang

Gadingan 0.36 0.48 0.84 sedang

Palur 0.36 0.48 0.68 sedang

Sumber : Olah Data Peneliti

Tabel 3. Klasifikasi Parameter Tingkat Kerentanan Lingkungan

No. Desa

Kerentanan Total

Kerentan

an

Lingkung

an

Klasifi-

kasi

Hutan

Lindung

Hutan

Alam

Hutan

Bakau

Semak

Belukar Rawa

1 Tegalmade 0.09 0.09 0.01 0.01 0.04 0.24 rendah

2 Laban 0.09 0.09 0.01 0.01 0.04 0.24 rendah

3 Wirun 0.09 0.09 0.01 0.01 0.04 0.24 rendah

4 Bekonang 0.09 0.09 0.01 0.01 0.04 0.24 rendah

5 Cangkol 0.09 0.09 0.01 0.01 0.04 0.24 rendah

6 Klumprit 0.09 0.09 0.01 0.01 0.04 0.24 rendah

7 Kragilan 0.09 0.09 0.01 0.01 0.04 0.24 rendah

8 Sapen 0.09 0.09 0.01 0.01 0.04 0.24 rendah

9 Triyagan 0.09 0.09 0.01 0.01 0.04 0.24 rendah

Page 16: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SIMULASI …eprints.ums.ac.id/25480/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLower Upper Pair 1 Sebelum - Setelah -11.556 16.295 1.718 -14.969 -8.143 -6.728 89 .000 Sumber:

5

10 Joho 0.09 0.09 0.01 0.01 0.04 0.24 rendah

11 Demakan 0.09 0.09 0.01 0.01 0.04 0.24 rendah

12 Dukuh 0.09 0.09 0.01 0.01 0.04 0.24 rendah

13 Plumbon 0.09 0.09 0.01 0.01 0.04 0.24 rendah

14 Gadingan 0.09 0.09 0.01 0.01 0.04 0.24 rendah

15 Palur 0.09 0.09 0.01 0.01 0.04 0.24 rendah

Sumber: Olah Data Peneliti

Gambar . Peta Kerentanan Bencana Kecamatan Mojolaban

Sumber: Peneliti