Top Banner
MUTILASI ILMU KEDOKTERAN FORENSIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PERIODE 6 OKTOBER 2014 - 31 OKTOBER 2014 DOSEN PEMBIMBING: dr. Sigid Kirana L.B., Sp.KF RESIDEN : dr. Suryo Wijoyo
51

Mutilasi Ppt Fix

Feb 07, 2016

Download

Documents

mutilasi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Mutilasi Ppt Fix

MUTILASI

ILMU KEDOKTERAN FORENSIKFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

PERIODE 6 OKTOBER 2014 - 31 OKTOBER 2014

DOSEN PEMBIMBING: dr. Sigid Kirana L.B., Sp.KFRESIDEN : dr. Suryo Wijoyo

Page 2: Mutilasi Ppt Fix

DISUSUN OLEH:

Dian Nur Martika 09-177Melisa M.M Longdong 09-191Yoanneveline 09-195Wilona Devina 10-187Christian Hasudungan 10-188Ilham Suryo Wibowo 10-190

Page 3: Mutilasi Ppt Fix

“Mutilation or maiming is an act or physical injury that degrades the appearance or function of the (human) body, usually without causing death.”

Page 4: Mutilasi Ppt Fix

DEFINISI

MUTILASI?

Terpisahnya anggota tubuh yang satu dari anggota tubuh yang lainnya oleh sebab yang tidak wajar

Page 5: Mutilasi Ppt Fix

PELAKU

MUTILASI

PSIKOPAT ??

Page 6: Mutilasi Ppt Fix

TEORI PSIKOLOGI KRIMINAL

PERSONALITY CHARACTERISTIC

PSYCOANALYSIS THEORY

PERSONALITY TRAITS

MORAL DEVELOPMENT

THEORY

PANDANGAN PARA AHLI

Page 7: Mutilasi Ppt Fix

JENIS MUTILASI

• Menurut Karger, Rand, dan Brinkman (2000)

MUTILASI DEFENSIF MUTILASI

OFENSIF

Page 8: Mutilasi Ppt Fix

HUKUM MUTILASI

• Pengaturan mutilasi akhirnya disamakan dengan pengaturan tindak pidana terhadap nyawa pada umumnya, yaitu dengan berpedoman pada pasal 338 dan 340 KUHP

Page 9: Mutilasi Ppt Fix

Mutilasi pada korban yang masih

hidup

Pasal 351 (2)

KUHP

Pasal 353 (1)

KUHP

Pasal 354 (1)

KUHP

Pasal 355 (1)

KUHP

Pasal 356

Page 10: Mutilasi Ppt Fix

Mutilasi Sebagai Bentuk Kejahatan Terhadap Nyawa

Pasal 338 KUHP Pasal 340 KUHP

Page 11: Mutilasi Ppt Fix

Mutilasi pada mayat korban

Pasal 406

KUHP

Pasal 221 (1)

ke-2 KUHP

Pasal 222

KUHP

Page 12: Mutilasi Ppt Fix

PERANAN DOKTER DALAM PENANGANAN KASUS MUTILASI

PERANANNYA

I. Tingkat Penyelidikan

II. Tingkat Penyidikan

III. Tingkat Pengadilan

Page 13: Mutilasi Ppt Fix

TINGKAT PENYELIDIKAN

Dapat Memastikan

korban sudah mati atau belum

Dapat menentukan cara

kematiannya

Dapat membantu

mencari, mengumpulkan

dan menyelamatkan

barang bukti bagi pemeriksaan selanjutnya

Page 14: Mutilasi Ppt Fix

• Objek tersangka atau terdakwa

• Obyek koban• Obyek lain

Suatu objek yang diajukan

kepadanya untuk diperiksa

• Bila penidik/hakim menghadapi persoalan persoalan yang bersifat hipotesis

Suatu masalah yang bersifat

hipotetik

TINGKAT PENYIDIKAN

Page 15: Mutilasi Ppt Fix

TINGKAT PENGADILAN

Sesuai dengan kenyataan yang ada

pada obyek yang diperiksa

Tidak bertentangan dengan teori

kedokteran yang telah teruji

kebenarannya

Page 16: Mutilasi Ppt Fix

PERANAN DOKTER DI TKP

• Mengungkap kasus dari sudut kedokteran forensik : dasar pemeriksaan adalah hexameter

Hexameter

Apa yang terjadi

Siapa yang tersangkut

Dimana dan kapan

terjadi

Bagaimana terjadinya

Dengan apa

melakukannya

Kenapa terjadi

peristiwa tersebut

Page 17: Mutilasi Ppt Fix

Menjaga agar tidak mengubah keadaan TKP

Semua benda bukti yang ditemukan agar dikirim ke

laboratorium

Jangan meletakkan barang milik pribadi di TKP

Benda bukti harus diperlakukan hati hati

KETENTUAN YANG BERLAKU UMUM PADA PENYIDIKAN DI TKP

Page 18: Mutilasi Ppt Fix

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DI TKP

• Kelengkapan peralatan

Tindakan- tindakan yang dilakukan oleh dokter di TKP

Sketsa dan foto

Spot foto

Identifikasi potongan

tubuh korban

Cara memindahkan mayat

Koordinasi

Page 19: Mutilasi Ppt Fix

IDENTIFIKASI

METODE IDENTIFIKASI

IDENTIFIKASI PRIMER

SIDIK JARI

PEMERIKSAAN GIGI

ANALISIS DNA

IDENTIFIKASI SEKUNDER

DESKRIPSI PRIBADI /

TEMUAN MEDIS

METODE KEPEMILIKAN

Page 20: Mutilasi Ppt Fix

SIDIK JARI

• Sidik jari adalah suatu impresi dari alur-alur lekukan yang menonjol dari epidermis pada telapak tangan dan jari-jari tangan atau telapak kaki dan jari-jari kaki, yang juga dikenal sebagai “dermal ridges” atau “dermal papillae”, yang terbentuk dari satu atau lebih alur-alur yang saling berhubungan.

Page 21: Mutilasi Ppt Fix

PEMERIKSAAN GIGI

• Penentuan usia• Penentuan Jenis Kelamin• Penentuan ras

Page 22: Mutilasi Ppt Fix
Page 23: Mutilasi Ppt Fix

Teeth Basics

• Approximately 32 teeth in adult mouth

• Four types of teeth:– Molars– Premolars– Canine– Incisors

• Teeth differ in:– Size– Shape– Root type

Types of teeth. Left to right: Incisor, Canine, Premolar, molar.

Page 24: Mutilasi Ppt Fix

Childhood Adulthood

Teeth through the years

• Primary teeth sprout from milk buds and are temporary. Once they fall out, permanent teeth as seen on the other side appear.

Permanent adult teeth come in when primary teeth fall out; they are permanent because they establish roots inside the gums. Third molar come in around the mid teenage years.

Page 25: Mutilasi Ppt Fix

Sta

nd

ard

Teeth

Deve

lop

men

t fo

r Ag

e D

ete

rmin

atio

n

Page 26: Mutilasi Ppt Fix
Page 27: Mutilasi Ppt Fix

Penentuan Jenis Kelamin

Page 28: Mutilasi Ppt Fix

Ras

Page 29: Mutilasi Ppt Fix

• Kaukasoid– P2 : mesio distal memanjang

• Negroid – P2 bawah: ada 3 cups

• Mongoloid– Incicivus berbentuk sekop

Page 30: Mutilasi Ppt Fix

DESKRIPSI PRIBADI – TEMUAN MEDISPria Wanita

Panggul Lebih kecil dari bahu Lebih lebar dari bahu

Posture Besar Kecil

Payudara Jarang berkembang Berkembang

Jakun Menonjol Tidak menonjol

Striae Tidak ada Ada, payudara dan bokong

Rambut pubis Tebal, tumbuh melebar - pusar Lurus, hanya di mons veneris

Rambut Ada di wajah, dada Tidak ada

Kelamin dalam Testis, prostate, vesikula seminalis Ovarium,tuba fallopi, vagina

Tengkorak Lebih besar, berat dan tebal Lebih kecil, ringan dan tipis

Proporsi perut Lebih kecil Lebih besar

Paha Bentuk silinder Bentuk kerucut

Page 31: Mutilasi Ppt Fix

IDENTIFIKASI JENIS KELAMIN DARI TENGKORAK

Page 32: Mutilasi Ppt Fix
Page 33: Mutilasi Ppt Fix

Processus Mastoideus

Page 34: Mutilasi Ppt Fix
Page 35: Mutilasi Ppt Fix
Page 36: Mutilasi Ppt Fix
Page 37: Mutilasi Ppt Fix
Page 38: Mutilasi Ppt Fix

Zygomaticum Arch

Page 39: Mutilasi Ppt Fix

Mandibula

Page 40: Mutilasi Ppt Fix

Occipital Condile

Page 41: Mutilasi Ppt Fix

IDENTIFIKASI JENIS KELAMIN DARI TENGKORAKNo Tanda Pria Wanita

1 Ukuran, volume endokranial Besar Kecil

2 Arsitektur Kasar Halus

3 Tonjolan supraorbital Sedang-besar Kecil-sedang

4 Prosesus mastoideus Sedang-besar Kecil-sedang

5 Daerah oksipital protuberensia Tidak jelas Jelas/menonjol

6 Eminensia frontalis Kecil Besar

7 Eminensia parietalis Kecil Besar

8 Orbita Persegi, rendah relatif kecil tepi tumpul Bundar, tinggi relatif besar tepi tajam

9 Dahi Curam kurang membundar Membundar, penuh, infantil

10 Tulang pipi Berat, arkus lebih ke lateral Ringan, lebih memusat

11 Mandibula Besar, simfisisnya tinggi, ramus asendingnya lebar

Kecil, dengan ukuran korpus dan ramus lebih kecil

12 Palatum Besar dan lebar, cenderung seperti huruf U Kecil, cenderung seperti parabola

13 Kondilus oksipitalis Besar Kecil

Page 42: Mutilasi Ppt Fix

IDENTIFIKASI JENIS KELAMIN DARI TULANG PANGGUL

Female

Male

Page 43: Mutilasi Ppt Fix

CiriBobot

WHyperfeminin

-2Feminin

-1Netral

0Maskulin

+1Hipermaskulin

+2

Sulcus Praeauricularis

Incisura ischiadica mayorAngulus suppubicus

Os Coxae

Arc ComposeForamen obturatorium

Corpus ossis Ischii

Crista illiaca

Fossa illiacaPelvis majorPelvis minor

3

322

222

1

111

Mendalam,Batasnya jelas

Sangat terbuka bentuk V>100

Rendah,lebar, sayap luas, relief otot kurang jelas

Dua lengkungSegi tiga sudut runcing

Sangat sempit,tuber ischiadicus kurang jelas

Bentuk S-nya sangat dangkal

Sangat rendah dan lebarSangat lebar

Sangat lebar oval

Lebih dangkal,tapi jelas

Terbuka bentuk V90-100

Ciri feminin kurang jelas

Dua lengkungSegi tigaSempit

Bentuk S-nya dangkal

Rendah dan lebarLebar

Lebar, oval

Hanya bekas

Bentuk peralihan60-100

Bentuk peralihanDua lengkung

Bentuk tidak jelasSedangSedang

Tinggi dan lebarnya sedangSedang

Lebarnya sedangbulat

Hampir tak kentara

Bentuk U45-60

Ciri maskulin kurang jelas

Satu lengkungOval

Lebar

Jelas berbentuk S

Tinggi dan sempitSempit

sempit berbentuk harten

Tidak ada

Sempit,jelas bentuk U<45

Tinggi,sempit,relief otot sangat kentaraSatu lengkung

Oval dengan sudutBulat

Sangat lebar dengan tuber ischidikus sangat

kuat

Sangat jelas berbentuk S

Sangat tinggi Sangat sempit

Sangat sempit berbentuk harten

Page 44: Mutilasi Ppt Fix

IDENTIFIKASI JENIS KELAMIN DARI TULANG FEMUR

No Yang membedakan Laki – laki Perempuan1

23

45

6

7

8

Caput

Collum dan corpusKecenderungan corpus bagian bawah

ke arah dalamDiameter vertikal caputPanjang oblik trochanter

Garis poplitealLebar bicondylarCiri – ciri umum

Permukaan persendian Lebih dari 2/3 dari bulatan

Membentuk sudut lancipKurang

Sekitar 4 – 5 cmSekitar 45 cmSekitar 14 cm

Sekitar 7 – 5 cmBerat,permukaan kasar dengan tempat

perlekatan otot yang menonjol

Permukaan persendian kurang dari 2/3 dari bulatan

Membentuk sudut tumpulLebih

Sekitar 4.15 cmSekitar39 cmSekitar 10 cmSekitar 7 cm

Ringan dengan permukaan yang halus

Page 45: Mutilasi Ppt Fix
Page 46: Mutilasi Ppt Fix

METODE KEPEMILIKAN

• Dokumen seperti kartu identitas (KTP, SIM, Paspor)

• Pakaian• Perhiasan

Page 47: Mutilasi Ppt Fix

KESIMPULAN• Dalam rangka menemukan kebenaran materiil, maka dokter

dalam kapasitasnya sebagai ahli, dapat diminta bantuannya untuk memberikan keterangannya. Tujuannya:– tingkat penyelidikan membantu penyelidik menentukan

apakah suatu peristiwa merupakan tindak pidana atau bukan– tingkat penyidikan membantu penyidik mengumpulkan bukti –

bukti supaya dengan bukti itu perkaranya menjadi jelas dan pelakunya dapat ditangkap

• Peranan dokter di TKP adalah membantu penyidik dalam mengungkap kasus dari segi kedokteran forensik. Dasar pemeriksaan adalah hexameter

• Identifikasi forensik merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan membantu penyidik untuk menentukan identitas seseorang.

Page 48: Mutilasi Ppt Fix

SARAN

• Diharapkan untuk para ilmuan ataupun ahli medis untuk melakukan penelitian lebih dalam tentang tindakan mutilasi, terutama dari segi medis.

• Diharapkan bagi penegak hukum, agar penegakan hukum dan keadilan terhadap kasus mutilasi dapat dijalankan dengan seadil-adilnya meskipun tidak ada hukum yang khusus mengatur tentang mutilasi.

Page 49: Mutilasi Ppt Fix

DAFTAR PUSTAKA• Markum ME. Putra IE. Primadhli A. Perilaku Memutilasi di Indonesia. Diunduh

dari: http://journal.lib.unair.ac.id/index.php/JIMP/article/view/640/641 18 Oktober 2014

• Meliala A. Kriminologi Tindak Pidana. Jakarta: Gramedia Cipta. 2006;57• Marpaung L. Tindak Pidana Terhadap Nyawa Dan Tubuh (Pemberantasan dan

Prevensinya). Jakarta: Sinar Grafika. 1999;59• Ray AR. Mutilasi. Diunduh dari:

http://auliarahmawatiray.blogspot.com/2011/11/mutilasi.html 19 Oktober 2014

• Rand K. The act of mutilation. Bloomingtoon University: 1994; 72• Dahlan S. Ilmu Kedokteran Forensik Pedoman Bagi Dokter dan Penegak

Hukum. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang: 2007;77-80, 152-4• Budiyanto. Arif. Ilmu Kedokteran Forensik. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: 1997;197-213

Page 50: Mutilasi Ppt Fix
Page 51: Mutilasi Ppt Fix

Pertanyaan

• Fk Undip adakah perbedaan dalam pembuatan visum pada kasus mutilasi dengan kasus biasa?

• Fk Uki pemeriksaan sidik jari, jika korban kulitnya sudah rusak?

• Fk Ukrida spesifisitas untuk menentukan jenis kelamin?