ANASTASIA CAROLIN 030.08.022
ANASTASIA CAROLIN 030.08.022
Adalah kondisi tersering yang merusak myelin pada sistem saraf pusat. Penyakit ini mengenai 250.000 orang amerika, terbanyak pada usia antara 20 dan 40, menyebabkan kecacatan saraf pada orang muda.
MS di awali dengan adanya peradangan. Limfosit, makrofag, dan sel komponen imun lain berakumulasi di sekitar venula pada sistem saraf pusat dan keluar ke dalam otak, menyerang dan merusak myelin, yang muncul menjadi proses autoimun.
Multiple Sclerosis.mp4
Kelemahan piramidal – 45%Kurang penglihatan – 40%Kurang sensori – 35%Disfungsi batang otak – 30%Ataksia serebral dan tremor – 25%Gangguan sfingter – 20%
Relapsing – remitting. Pasien memiliki onset gejala neurologi yang tiba – tiba ( lebih dari jam atau hari) dan akan membaik setelah beberapa minggu. Sering menyisakan sedikit kecacatan atau tidak ada kecacatan. Frekuensi kambuhnya sangat bervariasi tetapi rata – rata satu kali dalam dua tahun.
Secondary progressive. Setelah relapsing – remitting, kebanyakan pasien secara bertahap berkembang menjadi kecacatan progresiv tanpa kekambuhan akut yang lebih lanjut. Pergantian dari relapsing – remitting menjadi secondary progressive biasanya terjadi setelah tujuh sampai sepuluh tahun dari onset penyakit.
Primary progressive. Kurang lebih 15% mengalami progresivitas menjadi gejala kronik, tanpa didahului fase relapsing – remitting. pasien pasien dengan primary progressiveseringnya lebih tua dandidominasi gejala medulla spinalis.
Progressive relapsing . jarang pasien mengalami progresifitas penyakit yang diselingi kekambuhan akut.
Dua gejala sistem saraf pusatDua kali serangan dengan onset paling tidak 1
blnGejala melibatkan white matter / sumsum tulangUsia 10 – 50 tahun ( meskipun biasanya 20 – 4o
thn)Ditemukan kelainan pada pemeriksaan neurologiTidak ada masalah kesehatan lain yang dapat
menjelaskan kondisi pasien.
CSF pmrxn IgG dg elektroforesis clump oligoclonal bands (sensitif dan spesifik pada MS)
MRI merupakan pemeriksaan terbaik utk MS krn sensitive dan noninvasive, tetapi dpt overdiagnosis.
Visual evoked potentials(VEPs) 75% pasien MS memiliki hasil VEPs yang abnormal.
Brain stem auditory evoked potentials (BAEPs) jika terdapat keterlambatan dari gelombang, membuktikan adanya demyelinisasi perlahan. Jarang
Somatosensory evoked potential (SSEPs) perlahan dapat mendeteksi adanya demyelinisasi pada medulla spinalis, batang otak atau hemispheres. Pada MS 50% abnormal.
Steroid methylprednisolone i.v 500-100mg untuk 3- 7 hari.
Immunosuppresant penelitiannya masih sedikit dan mengecewaka. Teteapi sesuia teori masih di pakai untuk penyakit immune-mediated.
Beta-interferon dan glatiramer acetate menurunkan angka serangan hingga 30%
Interferon flu-like side effects. Bekerja dg mengubah T-cells dan menutup BBB yang merupakan jalan masuk ke sistem saraf pusat.
MS sangat bervariasi, tidak hanya dari gejala dan klinisnya, tetapi juga dalam prognosis.
Tidak mematikan, komplikasi penyakit serius : pneumonia aspirasi, ulkus dekubitus, infeksi saluran kemih, dan terjatuh.
1/3 dapat hidup dengan baik, tanpa kecacatan yang berarti.
1/3 memiliki keterbatasan neurologi hingga mengganggu aktivitas, masih dapat hidup normal.
1/3 memiliki kecacatan, membutuhkan alat bantu untuk berjalan, kursi roda, atau perawatan total.