This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
•Merupakan sprektrum proliferasi seluler yang timbul dari trofoblas vili placenta•Terdiri dari 4 bentuk :•Mola hidatidosa (Parsial / complete), •Invasif mola progresif, invasif,• koriokarsinoma GTN metastasis•PSST resiko kematian
•Dahulu GTD berkalitan dengan morbiditas dan mortalitas yang signifikan, setelah berkembangnya diagnosis dini, evakuasi uterus, kemoterapi, morbiditas dan mortalitas menurun
Mola Hidatidos
a
• Kehamilan abnormal yang ditandai dengan berbagai tingkat proliferasi trofoblas (baik sitotrofoblas maupun sinsitiotrofoblas dan pembengkakan vesikular dari vili plasenta yang terkait dengan tidak adanya janin maupun abnormal dari janin
• Dibagi menjadi 2 berdasarkan morfologik dan kriteria sitogenetika :• Mola hidatidosa Complete• Mola Hidatidosa Parsial
Epidemiologi •Di Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, Eropa 0,57 -1,1 per 1000 Kehamilan•Di Asia tenggara, Jepang 2,0 per 1000 kehamilan
ETIOLOGI•Etiologi faktor resiko perkembangan Mola Hidatidosa Lengkap :•1. Usia Ibu Angka kejadian 1,9x lebih tinggi pada wanita usia 35 tahun dan 21 tahun, 7,5x lebih meningkat pda usia 40 tahun•2. Riwayat Kehamilan Mola sebelumnya 1 % dapat terjadi kehamilan mola berulang
ETIOLOGI
• Cluster familial biparental mola hidatidosa complete terkait dengan mutasi gen NLRP7 pada kromosom 19 q
• Faktor resiko obstetric lain yang dilaporkan untuk mola hidatidosan komplit dan parsial adalah :• Aborsi spontan resiko meningkat 2-3x lipat
ETIOLOGI •Faktor resiko lainnya yang mungkin ber hubungan:•- intake B caroten dan asupan lemak hewan • - induksi ovulasi untuk kesuburan
Adanya pembesaran vili hydatid pada keadaan tidak ada janin. Trofoblas secara konsisten mengalami hiperplasia pada berbagai tingkat atipia, tidak ada kapiler vili. Sekitar 90% 46 XX, yang berasal dari duplikasi kromosom sperma haploid setelah membuahi sel telur yang kromosom maternal tidak aktif/absent. 10% 46XY / 46XX hasil fertilisasi ovum kosong oleh 2 spema (dispermi). 10-20% kasus berkembang menjadi invasfif mola dan koriokarsinoma
Menunjukan adanya fetus / jaringan embrionik, edema fokal dalam berbagai bentuk dan ukuran pada vili korionik, serta hiperplasia trofoblas lokal dengan atypia ringan. Kariotype Triploid 69 XXY yang berasal dari ovum yang tampaknya normal dibuahi oleh 2 sperma. < 5% yang akan berkembang menjadi GTN
•Perdarahan pervaginam (6-16gw 80-90%)•Pembesaran uterus yang lebih besar dari usia kehamilan (28%)•Hiperemesis ( 8%)•Hipertensi kehamilan pada trimester 1-2 (1%)•Pembesaran kista teka lutein bilateral (15%)•HCG level biasanya > 100,000 mIu/ml•DJJ absent
Pada Mola Hidatidosa Komplit multiple echoes, lubang pada
massa plasenta, tidak ada janinPada Mola Hidatidosa Parsial Kista fokal pada plasenta dan peningkatan diameter kantung
kehamilan
USG
HCG merupakan spesifik tumor marker pada mola Hidatidosa. Diukur pada darah dan Urin. Pada Kasus Mola hidatidosa komplit, HCG > 100.000 mIU/ml pada 50% pasie, pada Mola Hidatidosa Parsial Kadar HCG tidak terlalu meningkat hanya <10% pasien HCG > 100,000 mIU/ml.
Pada diagnosis dapat ditemukan HCG positif palsu , kenaikan bisa sampai 800mIU/ml disebabkan oleh proteolitik enzim yang memproduksi protein nonspesifik dan antibodi heterofil. Untuk membedakan, pada positif palsu : 1. HCG urin negatif, 2. pada pengenceran berseri tidak ada penurunan secara pararel 3. croos-reactivity HCG - LH
“quiet gestational trofoblastic disease” bentuk inaktif GTN, level HCG persisten rendah (<200mIU/ml) pada 3 bulan pemeriksaan berkaitan dengan riwayar GTD / abortus spontan tanpa gejala klinis
• Pemeriksaan Kadar hCG kuantitatif diukur setiap 1-2 minggu sampai didapatkan hasil test 3x normal.
• Selanjutnya diukur interval 3 bulan selama 6 bulan setelah didapatkan nilai normal (biasanya complete regresi hCG terjadi 2 bulan setelah evakuasi)
• Penggunaan kontrasepsi direkomendasikan untuk 6 bulan setelah hasil normal hCG pertama, untun membdakan kenaikan hCG karena penyakit persisten/ rekuren maupun karena kehamilan
• Penggunaan kontrasepsi Pil direkomendasikan karena menekan LH yang akan berkaitan dengan low level hCG
• Pemeriksaan Patologik pada plasenta dan produk lainnya dari kontrasepsi sertapngukuran tingkat hCG postpartum 6 minggu dianjurkan pada kehamilan berikutnya
Prognosis dan Komplikasi• Pada salah satu keadaan dimana :
– Kadar hCG preevakuasi 100,000mIU/l– Pembesaran uterus berlebih (20gw)– Kista teka lutein diameter 6cm
Akan meningkatkan Insidensi Postmolar GTN sekitar 40% dibandingkan 4% pada pasien yang tidak memiliki keadaan tersebut.
• Pasien dengan Usia 40 tahun, kehamilan mola berulang, Pasien dengan komplikasi kehamilan mola seperti : toxemia, hipertiroid, emboli trofoblastic meningkatkan resiko terjadinya postmolar GTN