Top Banner
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI NASKAH SEKOLAH SEMENTARA tentang MANAJEMEN LOGISTIK Untuk PENDIDIKAN PENGEMBANGAN SPESIALISASI LOGISTIK ( INSPEKTUR / PNS GOL. III )
60

Modul Manajemen Logistik

Nov 24, 2015

Download

Documents

hendriganting

Modul Manajemen Logistik terkait dengan Kegiatan Operasional di Kepolisian Republik Indonesia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

b)

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

NASKAH SEKOLAH SEMENTARAtentang

MANAJEMEN LOGISTIK

Untuk

PENDIDIKAN PENGEMBANGAN SPESIALISASI LOGISTIK

( INSPEKTUR / PNS GOL. III )

DISAHKAN DENGAN

KEPUTUSAN KAPUSDIKMIN POLRI NOMOR : KEP/ /III/2011 TANGGAL : MARET 2011

NASKAH SEKOLAH SEMENTARA

tentang

MANAJEMEN LOGISTIK

Untuk

PENDIDIKAN PENGEMBANGAN SPESIALISASI LOGISTIK

( INSPEKTUR / PNS GOL. III )Disusun oleh :

AKBP Ir. MONTO KRISTO, S.St, Mk

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI POLRI

SAMBUTAN

Pegawai Negeri pada Polri yang profesional dan proporsional mampu melaksanakan tugas Pokoknya sesuai dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, diupayakan secara terus menerus melakukan reformasi di semua aspek termasuk peningkatan kompetensi bidang pembinaan kepolisian diantaranya melalui pendidikan pengembangan spesialisasi yang dilaksanakan oleh Pusdikmin Lemdikpol.Pendidikan Pengembangan Spesialisasi (Dikbangspes) yang digelar di Pusdikmin bagi Pegawai Negeri Polri, dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi yang harus diaplikasikan di tempat tugas baik berupa pengetahuan maupun keterampilan dibidang pembinaan kepolisian.Materi yang termuat dalam Bahan Ajar Naskah Sekolah Sementara merupakan bahan ajar minimal sebagai panduan tenaga pendidik yang harus diberikan kepada peserta didik, disamping referensi lain sebagai bahan pengayaan setiap mata pelajaran, termasuk untuk mata pelajaran Manajemen Logistik pada Dikbangspes Logistik.Ucapan terima kasih dan penghargaan di sampaikan kepada Tim penyusun Naskah Sekolah Sementara ini yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasamanya dalam penulisannya. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menerima pengabdian kita dalam meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia Polri khususnya pada bidang Logistik. Bandung,Maret 2011KEPALA PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASIDrs. V. E. SIMAJUNTAKKOMISARIS BESAR POLISI NRP 57081075 LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

KEPUTUSAN KEPALA PENDIDIKAN ADMINISTRASI POLRI

Nomor : Kep/ / III /2011NASKAH SEKOLAH SEMENTARA

tentang

MANAJEMEN LOGISTIK KEPALA PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

Pertimbangan:

Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pendidikan pengembangan spesialisasi Logistik diperlukan adanya Naskah Sekolah Sementara.

Mengingat:1.Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2007 Tentang Standar Komponen Pendidikan untuk pendidikan pengembangan dilingkungan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.Keputusan Kapolri Nomor : KEP/ 772 / XII / 2010 tanggal 1 Desember 2010 tentang Program Pendidikan Polri T.A 2011;

3.Surat Kapusdikmin Lemdikpol Nomor : B/33/I/2011 tanggal 14 Januari 2011 tentang Penyusunan Penyempurnaan Kurikulum Prodik T.A. 2011Memperhatikan:1.Kepentingan Organisasi dan Kebijakan Pimpinan Polri.

2.Surat Telegram Kapolri No. Pol.: ST/24/I/2009 tanggal 30 Januari 2009 tentang pengiriman konsep Awal Kurikulum dan Naskah Sekolah Sementara / NSS yang berpedoman pada Peraturan Kapolri Nomor 20 tahun 2007.

MEMUTUSKAN/. Menetapkan ..

2

Menetapkan:1.mengesahkan berlakunya Naskah Sekolah Sementara Manajemen Logistik untuk Pendidikan Pengembangan Spesialisasi Logistik.

2.keputusan ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan.

Dikeluarkan di:Bandung

Pada tanggal: Maret 2011 KEPALA PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

Drs. V.E SIMANJUNTAK

KOMISARIS BESAR POLISI NRP 57081075

DAFTAR ISISAMBUTAN KEPUTUSAN

PENGANTAR ........................................................................................................

1STANDAR KOMPETENSI .....................................................................................

1BAB IMANAJEMEN SECARA UMUM

Kompetensi Dasar .................................................................................

2

Indikator Hasil Belajar ............................................................................

21.Umum .........................................................................................

32.Pengertian Manajemen Secara Umum ......................................

33. Fungsi dan Unsur-unsur manajemen .........................................

44. Prinsip manajemen .....................................................................

6 5.Tingkatan Manajemen ................................................................

9BAB IIMANAJEMEN LOGISTIK

Kompetensi Dasar .................................................................................

13

Indikator Hasil Belajar ...........................................................................

131. Umum .........................................................................................

142. Pengertian Manajemen Logistik .................................................

143. Ruang lingkup kegiatan manajemen logistik ..............................

154. Tujuan Manajemen Logistik .......................................................

165. Fungsi Manajemen Logistik .......................................................

17BAB IIIMASALAH UMUM DAN ASAS MANAJEMEN LOGISTIK

Kompetensi Dasar ................................................................................

19

Indikator Hasil Belajar ...........................................................................

191.Masalah-masalah umum dalam manajemen logistik; ................

202.Asas-asas dalam manajemen logistik. .......................................

21BAB IVETIKA DALAM MANAJEMEN LOGISTIKKompetensi Dasar ................................................................................

23

Indikator Hasil Belajar ...........................................................................

231.Umum ........................................................................................

242.Etika dan Moralitas ....................................................................

243.Etika dalam pengelolaan logistik ...............................................

25BAB VTANYA JAWAB MASALAH MANAJEMEN SECARA UMUM .............

28BAB VIPENUTUP ............................................................................................

36DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................

37 LEMBAGA PENDIDIKAN POLRIPUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

MANAJEMEN LOGISTIK1.PengantarPengelolaan logistik atau yang dikenal dengan sebutan siklus logistik yang terdiri dari perencanaan kebutuhan dan penganggaran; pengadaan; penggunaan; pemanfaatan; pengamanan dan pemeliharaan; penilaian; penghapusan; pemindahtanganan; penatausahaan; pembinaan, pengawasan dan pengendalian merupakan rangkaian kegiatan yang wajib dilaksanakan secara berkesinambungan dengan tujuan agar dukungan logistik dapat berjalan efektif dan efisien.Agar pelaksanaan pengelolaan logistik dapat diselenggarakan secara profesional, transparan, dan akuntabel di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia maka diperlukan penerapan manajemen logistik oleh seluruh personel pengemban fungsi sarpras.Bahan ajaran manajemen logistik ini merupakan suatu pengetahuan awal atau pengenalan bagi para siswa Dikbangspes Logistik untuk selanjutnya dapat diterapkan dalam pelaksanaan tugas mengelola logistik .Untuk tercapainya suatu proses belajar mengajar yang diharapkan, maka garis besar isi materi bahan ajaran ini adalah :

Manajemen secara umum. Manajemen logistik.

Masalah umum dan asas manajemen logistik.

Etika dalam manajemen logistik. Tanyan jawab masalah manajemen secara umum.

2.Standar KompetensiMemahami manajemen secara umum untuk dapat diaplikasikan oleh pengemban fungsi sarpras dalam mengelola logistik di kesatuannya masing-masing.1BAB I

MANAJEMEN SECARA UMUMKompetensi Dasar

Memahami pengertian-pengertian manajemen secara umum, fungsi dan unsur-unsur manajemen, prinsip manajemen serta tingkatan manajemen.Indikator Hasil Belajar

1.Menjelaskan pengertian manajemen secara umum.

2.Menjelaskan fungsi dan unsur-unsur manajemen

3.Menjelaskan prinsip manajemen

4.Menjelaskan tingkatan manajemen.

2MANAJEMEN SECARA UMUM1.Umum

Ilmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip manajemen. Baik langsung maupun tidak langsungKata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis mange yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi mnagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.2.PENGERTIAN MANAJEMEN SECARA UMUM a.Sering kita mendengar kata manajemen, namun banyak di antara kita tidak tahu pengertian manajemen / definisi manajemen tersebut, kali ini coba kita lihat apa sih pengertian manajemen itu sebenarnya ?

b.Kata manajemen di ambil dari kata bahasa inggris yaitu manage yang berarti mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin.

c.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga : manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran; pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. manajer : orang yang mengatur pekerjaan atau kerja sama diantara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran; orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.d.George R. Terry dalam buku dengan judul Principle of Management ..... Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.e.Harold Koontz dan Cyril ODonnel ..... Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain . Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, penggerakan dan pengendalian.

3

f.Berikut pengertian manajemen menurut beberapa ahli :

1)Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian,penyusunan,pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (By : Drs. Oey Liang Lee )2)Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan. (By : James A.F. Stoner)

3)Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.(By : Lawrence A. Appley)

g.Sebenarnya ada banyak versi mengenai definisi manajemen, namun demikian pengertian manajemen itu sendiri secara umum yang bisa kita jadikan pegangan yaitu : Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya

3.Fungsi dan unsur-unsur manajemen

a.Fungsi manajemen terdiri dari :

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:

Fungsi manajemen ialah berbaagai tugas atau kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. George R. Terry menyebutkan fungsi manajemen terdiri dari :

1)Planning (Perencanaan) ialah fungsi manajemen yang harus bisa menjawab rumus 5W + 1H. WHAT (apa) yang dilakukan, WHY(mengapa) harus melakukan apa, WHEN(kapan) melakukan apa, WHERE(dimana) melakukan apa, WHO(siapa) yang melakukan apa, HOW(bagaimana) cara melakukan apa. Atau dengan kata lain merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :a)Tindakan apa yang harus dikerjakan ?b) Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?c) Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?4

d) kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?e) Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?f) Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?

2)Organizing (pengorganisasian) ialah fungsi manajemen yang berhubungan pembagian tugas. Siapa mengerjakan apa dan siapa bertanggung jawab pada siapa.3)Actuating (penggerakan/pelaksanaan) ialah fungsi manajemen yang berhubungan dengan bagaimana cara menggerakkan kerabat kerja (bawahan) agar bekerja dengan penuh kesadaran tanpa paksaan.4)Controlling (Pengawasan dan pengendalian) ialah suatu proses untuk mengukur atau membandingkan antara perencanaan yang telah dibuat dengan pelaksanaan. Dengan adanya pengawasan ini, diharapkan jangan sampai terjadi kesalahan atau penyimpangan.

b. Unsur-unsur manajemen terdiri dari 5 M, yaitu :

Banyak para peneliti mendefinisikan manajemen yang didalamnya mencerminkan bahwa keberhasilan pengelolaan dalam organisasi didukung salah satunya oleh sumber daya manusia dan sumber daya lainnya atau disebut unsur-unsur manajemen, dikelompokkan menjadi 5 M yaitu :1)Men (manusia/pengelola), merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.

2)Materials (bahan/data) terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.

3)Machines (mesin/peralatan) digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.4)Methods (tata cara kerja/prosedur kerja) adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan 5

waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.5)Money (modal uang) merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

4.Prinsip manajemen

Prinsip-prinsip manajemen adalah dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen. Menurut Henry Fayol, seorang industrialis asal Perancis, prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya bersifat lentur dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Prinsip - prinsip umum manajemen menurut Henry Fayol terdiri dari :

a. Pembagian kerja (Division of work)

Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike.

Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right man in the right place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.

b. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)

Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.6

Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh karena itu, apabila manajer puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya merupakan bumerang.

c. Disiplin (Discipline)

Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya ( Kesatuan perintah/ Unity of command)

Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.

d. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)

Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of direction) tidak dapat terlepas dari pembaguan kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri

Setiap karyawan harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada kepentingan organisasi. Hal semacam itu merupakan suatu syarat yang sangat penting agar setiap kegiatan berjalan dengan lancar sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.

Setiap karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi dapat terwujud, apabila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang tinggi.

7

e.Penggajian pegawai

Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam prinsip penggajian harus dipikirkan bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian harus diperhitungkan agar menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga karyawan berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar. Prinsip more pay for more prestige (upaya lebih untuk prestasi lebih), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan mungkin akan menimbulkan tindakan tidak disiplin

f. Pemusatan (Centralization)

Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiurang wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority)

g. Hirarki (tingkatan)

Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.

h.Ketertiban (Order)

Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.

I. Keadilan dan kejujuran

Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya.8j. Stabilitas kondisi karyawan

Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.

Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya memiliki keinginan, perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam bekerja.

k. Prakarsa (Inisiative)

Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain, karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.

l. Semangat kesatuan dan semangat korps

Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggyungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik. semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa bencana.5.TINGKATAN MANAJEMEN

a.Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi tingkatan manajer menjadi 3 tingkatan :1) Manajer lini garis-pertama (first line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Dan mereka tidak membawahi manajer yang lain.2) Manajer menengah (Middle Manager) adalah manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya kadang-kadang juga karyawan operasional.

93) Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang relative kecil, manager puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.b.Tingkatan manajer

Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya. Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:1) Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).2)Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.

3)Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.10c.Peran manajer

Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:

1) Peran antarpribadi

Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.

2)Peran informasional

Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.

3)Peran pengambilan keputusan

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.

Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.d.Keterampilan manajer

Gambar ini menunjukan keterampilan yang dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya. Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:

1) Keterampilan konseptual (conceptional skill)Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

112) Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.

3) Keterampilan teknis (technical skill)Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu1) Keterampilan manajemen waktuMerupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jamsekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.

2)Keterampilan membuat keputusanMerupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

12BAB II

MANAJEMEN LOGISTIK

Kompetensi Dasar

Memahami manajemen logistik, ruang lingkup kegiatan manajemen logistik, tujuan manajemen logistik dan fungsi manajemen logistik.Indikator Hasil Belajar

1.Menjelaskan pengertian manajemen secara umum.

2.Menjelaskan ruang lingkup kegiatan manajemen logistik.

3.Menjelaskan tujuan manajemen logistik.

4.Menjelaskan fungsi manajemen logistik.

13MANAJEMEN LOGISTIK

1.Umum

a.Logistik merupakan salah satu fungsi organik yang sangat esensi vital karena perannya dalam ikut serta menentukan kelangsungan hidup organisasi.

b.Logistik senantiasa dihadapkan pada dua masalah yaitu keterbatasan sumber daya dan tuntutan kemampuan menyediakan dukungan barang/jasa untuk penyelenggaraan pembinaan dan penggunaan seluruh komponen kekuatan organisasi.

c.siklus logistik terdiri dari : perencanaan kebutuhan dan penganggaran; pengadaan; penggunaan; pemanfaatan; pengamanan dan pemeliharaan; penilaian; penghapusan; pemindahtanganan; penatausahaan; pembinaan, pengawasan dan pengendalian. d.Agar pelaksanaan pengelolaan (siklus) logistik dapat efektif dan efisien dalam suatu organisasi, maka diperlukan manajemen logistik.

2.PENGERTIAN MANAJEMEN LOGISTIK

a.Manajemen logistik merupakan serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap kegiatan pengadaan, pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan logistik guna mendukung efektivitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.

b. The Council of Logistic Management (CLM), organisasi pelopor logistik di Amerika Serikat yang memiliki anggota sekitar 15.000 orang mendefinisikan manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan keefisienan dan kefektifan aliran dan penyimpanan barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.c.Martin (1988) mengartikan manajemen logistik sebagai proses yang secara strategik mengatur pengadaan bahan (procurement), perpindahan dan penyimpanan bahan, komponen dan penyimpanan barang jadi (dan informasi terkait) melalui organisasi dan jaringan pemasarannya dengan cara tertentu sehingga keuntungan dapat dimaksimalkan baik untuk jangka waktu sekarang maupun waktu mendatang melalui pemenuhan pesanan dengan biaya yang efektif.

d.Berdasarkan definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa manajemen logistik merupakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengelolaan (siklus) logistik guna mendukung efektivitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.

143.RUANG LINGKUP KEGIATAN MANAJEMEN LOGISTIKa. Kegiatan manajerial :

1) Perencanaan

2) Pengorganisasian

3) Pelaksanaan

4) Pengawasan/pengendalianb. Kegiatan operasional :

1)perencanaan kebutuhan dan penganggaran;

adalah kegiatan merumuskan rincian kebutuhan barang milik negara untuk menghubungkan pengadaan barang yang telah lalu dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan tindakan yang akan datang.

2)pengadaan;

adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh Kementerian/Lembaga yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa.

3)penggunaan;

adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengguna barang dalam mengelola dan menatausahakan Barang Milik Negara yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi satker Polri yang bersangkutan.4)pemanfaatan;

adalah pendayagunaan Barang Milik Negara yang tidak dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerja sama pemanfaatan, dan bangun guna serah/bangun serah guna dengan tidak mengubah status kepemilikan.5)pengamanan dan pemeliharaan;

adalah kegiatan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil barang milik negara serta menjamin jangka waktu pemakaian barang mencapai batas waktu yang optimal.6)penilaian;

adalah suatu proses kegiatan penelitian yang selektif didasarkan pada data/ fakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode/ teknik tertentu untuk memperoleh nilai barang milik negara.157)penghapusan;

adalah tindakan menghapus Barang Milik Negara dari daftar barang dengan menerbitkan Surat Keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang dan/ atau Pengelola Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya.

8)pemindahtanganan;

adalah pengalihan kepemilikan Barang Milik Negara sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal pemerintah.

9)penatausahaan;

adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan barang milik negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.10)pembinaan, pengawasan dan pengendalianadalah rangkaian kegiatan yang meliputi penetapan kebijakan teknis, pemantauan, penertiban, melakukan pengauditan serta investigasi atas pelaksanaan siklus logistik/ pengelolaan barang milik negara.c. Objek1) Perbekalan umum (Bekum)

2) Peralatan (Pal)

3) Fasilitas dan konstruksi (Faskon)

4) Komunikasi dan elektronika (Komlek)

5) Bekal Kesehatan (Bekkes)

4.TUJUAN MANAJEMEN LOGISTIKMendukung efektivitas dan efisiensi dalam setiap upaya pencapaian tujuan organisasi, antara lain :

a. mampu menyediakan logistik sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasinya, jumlah, waktu, maupun tempat dibutuhkan, dalam keadaan dapat dipakai, dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, dengan harga yang layak, serta dengan memberikan pelayanan yang baik.

b.mampu menyediakan informasi berkaitan dengan keberadaan logistik yang dapat dipergunakan sebagai sarana untuk melakukan pengawasan dan pengendalian logistik serta dapat digunakan sebagai instrumen pengambilan keputusan berkaitan dengan tindakan-tindakan manajemen logistik, seperti pengadaan, distribusi dan penghapusan.16c.mampu menyediakan logistik yang siap pakai (ready for use) ke unit-unit kerja maupun personel sehingga menjamin kelangsungan aktivitas maupun tugas setiap unit kerja maupun personel dalam suatu organisasi melalui penyelenggaraan pengelolaan gudang dan distribusi secara optimal.

d.mampu menjaga dan mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil logistik, baik secara preventif maupun represif secara optimal guna mendukung optimalisasi fungsional maupun umur barang.

e.mampu melakukan pengakhiran fungsi logistik dengan pertimbangan-pertimbangan dan argumentasi-argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan guna mendukung kelancaran pelaksanaan aktivitas maupun tugas, serta mencegah tindakan pemborosan.

f.mampu mencegah dan mengambil tindakan antisipatif terhadap berbagai penyimpangan dalam setiap kegiatan pengelolaan maupun penggunaan logistik sehingga selain dapat menekan pengeluaran biaya, baik berkaitan dengan finansial, tenaga, waktu, material, maupun pikiran, juga mendukung kelancaran pelaksanaan aktivitas dan tugas dalam organisasi.

g.mampu menyediakan pedoman kerja bagi setiap unit kerja maupun personel sehingga setiap unit kerja maupun personel dapat menjalankan aktivitas maupun tugasnya secara optimal.

h.mampu membangun budaya penggunaan logistik secara bertanggung jawab oleh para pegawai di lingkungan organisasi sehingga dapat dicegah dan dihindarkan tindakan penyimpangan maupun pemborosan.

5.FUNGSI MANAJEMEN LOGISTIK

Penyelenggaraan logistik senantiasa berkaitan dengan proses yang di dalamnya akan melibatkan orang-orang/badan yang harus melakukan kegiatan/usaha secara efektif dan efisien selama jangka waktu tertentu untuk tercapainya suatu sasaran yang ditetapkan, dengan demikian maka misi ini tidak dapat direalisasikan tanpa diterapkannya fungsi-fungsi manajemen dalam penyelenggaraan logistik.

Pada dasarnya fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan dalam penyelenggaraan logistik adalah fungsi-fungsi manajemen yang bersifat umum dan mutlak diperlukan pada seluruh aspek kegiatan, meliputi :

a. Perencanaan

Perencanaan logistik merupakan dasar untuk pengarahan dan pengkoordinasian dalam pembinaan sumber-sumber dan pedoman bagi setiap tindak logistik, secara umum perencanaan logistik didasarkan pada :

1) Program pembangunan kekuatan jangka panjang (25 tahun).

2) Program pembangunan kekuatan jangka sedang (5 tahun).

3) Program pembangunan kekuatan 1 tahun.

4) Penajaman prioritas sasaran yang dikonsentrasikan pada kemampuan operasional yang diharapkan.

17

5) Hasil evaluasi data masukan dari satuan bawah dan fungsi-fungsi terkait yang diakomodasikan dalam evaluasi penyelenggaraan logistik.

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian setiap kegiatan logistik pada dasarnya merupakan satu sistem atau tatanan yang harus berorientasi kepada tugas dengan program yang jelas namun kenyal. Pengorganisasian logistik dilaksanakan dengan memperhatikan berbagai hal serta dengan pendekatan sebagai berikut :

1)Pengorganisasian yang diselenggarakan berdasarkan pendekatan tugas.

2)Pengorganisasian yang diselenggarakan berdasarkan pendekatan komoditi.3)Pengorganisasian yang diselenggarakan dengan rentang kendali sependek mungkin.

4)Pengorganisasian yang diselenggarakan berdasarkan eselonisasi penanggung jawab pengemban fungsi logistik sesuai struktur organisasi yang berlaku.

c. Pengawasan dan pengendalian

Pengawasan dan pengendalian sebagai fungsi organik pembinaan,yaitu menyelenggarakan usaha, kegiatan dan pekerjaan untuk menjamin tercapainya tujuan secara efektif, efisien dan sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku melalui pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, pemeriksaan dan tindakan pengendalian yang diperlukan sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dapat ditekan sekecil mungkin atau minimum dapat dikurangi. Dalam penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :1)Pengawasan dan pengendalian harus berdasarkan pada rencana yang telah ditetapkan.2)Pengawasan dilaksanakan melalui jalur pengawasan struktural maupun fungsional.

3)Pengawasan dan pengendalian dilaksanakan terpusat sesuai strata demi tercapainya kesatuan dan keterpaduan upaya.

18BAB III

MASALAH UMUM DAN ASAS MANAJEMEN LOGISTIKKompetensi Dasar

Memahami masalah-masalah umum dalam manajemen logistik dan asas-asas dalam manajemen logistik.

Indikator Hasil Belajar

1.Menjelaskan masalah-masalah umum dalam manajemen logistik.

2.Menjelaskan asas-asas dalam manajemen logistik.

19MASALAH UMUM DAN ASAS MANAJEMEN LOGISTIK1.Masalah-masalah umum dalam manajemen logistik

Masalah-masalah umum yang sering terjadi dalam pengelolaan/siklus logistikl, antara lain sebagai berikut :

a. Salah rencana dan penentuan kebutuhan

Salah rencana dan penentuan kebutuhan merupakan kekeliruan dalam menetapkan kebutuhan logistik yang kurang/tidak memandang kebutuhan ke depan, kurang memperhatikan lingkungan, dan kurang cermat dalam menganalisisnya. Kesalahan rencana ini bisa berkaitan dengan jenis dan spesifikasi logistik, metode/cara pengadaan logistik, jumlah logistik, waktu pengadaan logistik, tempat/asal pengadaan logistik, maupun kesalahan dalam rencana harga logistik.

b. Salah pengadaan

Salah pengadaan merupakan kekeliruan dalam proses pemenuhan kebutuhan logistik, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, cara/metode pengadaan, jumlah, harga, waktu, sumber logistik, maupun ketidaksesuaian dengan prosedur dan aturan yang telah ditetapkan.

c. Salah tempat

Salah tempat merupakan kekeliruan dalam peletakan logistik, sehingga bisa mengganggu kelancaran aktivitas suatu unit kerja dan atau organisasi secara keseluruhan.

d. Salah pakai

Salah pakai merupakan kekeliruan dalam penggunaan barang karena tanpa disertai rasa tanggung jawab, baik secara teknis fungsional maupun hak pemakai barang.

e. Lalai cacat

Lalai cacat merupakan kealpaan dalam pencatatan logistik baik menyangkut kegiatan dan waktu pencatatan itu sendiri, maupun menyangkut kebenaran data, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasi logistik, jumlah, harga, sumber, tempat penempatan/pemakaian, kondisi, maupun data pencatatan yang lainnya.

f. Lalai rawat

Lalai rawat merupakan ketidakteraturan dan kesalahan dalam perawatan logistik, sehingga secara teknis dapat menimbulkan kerusakan logistik yang dapat berdampak pada menurunnya tingkat kuantitas maupun kualitas output, tidak tercapainya secara optimal batas umur pemakaian barang, dan secara ekonomis dapat menimbulkan pemborosan bagi organisasi.

20g. Lalai simpan

Lalai simpan merupakan kealpaan dalam penyimpanan logistik yang berupa tidak ditempatkannya pada tempat yang semestinya, sehingga memungkinkan menimbulkan kerusakan dan penurunan kualitas logistik, baik terhadap barang itu sendiri maupun barang yang lain, bahkan juga dapat menimbulkan hilangnya logistik.

h. Lalai kontrol

Lalai kontrol merupakan kealpaan dalam pengawasan, baik berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang diawasi atau objek pengawasan, waktu pengawasan, maupun metode pengawasan.

Dengan dapat diidentifikasi berbagai kesalahan dalam pengelolaaan logistik tersebut, diharapkan setiap organisasi mampu melakukan tindakan antisipatif terhadap beberapa kesalahan umum tersebut, sehingga organisasi dapat mereduksi, bahkan dapat menghindari kesalahan-kesalahan umum tersebut.2.Asas-asas dalam manajemen logistik.

Untuk menanggulangi berbagai kesalahan dalam pengelolaan logistik maka ada beberapa asas yang harus di perhatikan sebagai acuan untuk melakukan pengelolaan logistik. Asas-asas tersebut meliputi:

a.Asas KeahlianMaksud dari asas keahlian, yaitu orang yang menangani dan melakukan pengelolaan logistik harus benar-benar memiliki kompetensi teoritis dan teknis operatif yang menandai dalam pengelolaan logistik.b.Asas KreativitasMaksud dari asas kreativitas, yaitu orang yang menangani dan melakukan pengelolaan logistik harus senantiasa mampu memberikan berbagai alternatif tindakan dan solusi permasalahan berkaitan dengan kegiatan manajerial maupun operasional dalam upaya pengelolaanperbekalan guna mendukung efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi.

c.Asas KetelitianMaksud dari asas ketelitian, yaitu orang yang menangani dan melakukan pengelolaan logistik harus orang yang teliti, baik berkaitan dengan kegiatan perencanaan dan penentuan kebutuhan logistik, pengadaan, pencatatan, penyimpanan, pendistribusian, perawatan, maupunpenyingkiran logistik sehingga dapat memberikan data/informasi yang tepat dan benar. Di samping itu, harus memiliki kepekaan terhadap adanya informasi yang salah maupun hal-hal tidak semestinya sehingga dengan cepat dapat diambil tindakan tertentu.

21

d. Asas Ketertiban Dan KedisplinanMaksud dari asas ketertiban, yaitu orang yang menangani dan melakukan pengelolaan logistik harus mampu mengelola waktu, baik berkaitan dengan kegiatan perencanaan dan penentuan kebutuhan logistik, pengadaan, pencatatan, penyimpanan, pendistribusian, perawatan, maupunpenyingkiran logistik sehingga tidak sampai terjadi penundaan pekerjaan maupun terhambatnya pelaksanaan kegiatan operasional suatu organisasi.e.Asas Kualitas PelayananMaksud dari asas kualitas pelayanan, yaitu orang yang menangani dan melakukan pengelolaan logistik hendaknya tidak hanya mempertimbangkan pencapaian tujuan dalam setiap kegiatan administrasi logistik dan efisiensi secara finansial, tetapi juga harus mempertimbangkan kepuasan beberapa pihak yangb berkepentingan (stakeholder) dan dilayani, baik terhadap pengguna (user) mampu pemasok (supplier).f.Asas Kesempurnaan Watak

Maksud dari asas kesempurnaan watak, yaitu orang yang menangani dan melakukan pengelolaan logistik harus memiliki sifat-sifat sikap mental dan moralitas yang baik, terutama sikap rasa memiliki, jujur, dan tanggung jawab.

g.Asas Efektivitas

Maksud dari asas efektivitas, yakni segala aktivitas yang dilakukan dalam manajemen logistik mulai dari perencanaan logistik, pengadaan, pencatatan, pendistribusian, pemeliharaan dan penghapusan logistik maupun dalam penggunaan logistik haurs senantiasa diorientasikan untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi.

h.Asas Efisiensi

Maksud dari asas efisiensi, yaitu dalam setiap kegiatan pengelola logistik harus selalu memperhatikan dan menerapkan pertimbangan seminimum mungkin biaya yang dikeluarkan, baik berkaitan dengan finansial, material, waktu, tenaga, maupun pikiran.

Dari beberapa asas yangharus diperhatikan dan dilaksanakan dalam pengelolaan logistik tersebut, dapat dicermati bahwa asas-asas tersebut berkaitan erat dengan personel sebagai pelaku (subjek) pengelola logistik dan sistem kerja yang dibangun dalam suatu organisasi. Dengan demikian, asas-asas pengelolaan logistik itu bisa terwujud dengan baik apabila didukung secara bersama-sama oleh profesionalitas sumber daya manusia sebagai pengelola logistik dan sistem kerja pengelolaan logistik yang tepat di dalam suatu organisasi.22BAB IV

ETIKA DALAM MANAJEMEN LOGISTIK

Kompetensi Dasar

Memahami etika dan moralitas dalam pengelolaan logistik dan etika dalam pengelolaan logistik.

Indikator Hasil Belajar

1.Menjelaskan etika dan moralitas.

2.Menjelaskan etika dalam pengelolaan logistik.

23ETIKA DALAM MANAJEMEN LOGISTIK

1.Umuma.Kesalahan maupun penyelewengan umum dalam manajemen logistik pada dasarnya dipengaruhi oleh dua variabel utama, yakni lemahnya sistem kerja yang dibangun dan perilaku buruk para pengelola karena rendahnya moralitas pegawai yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan logistik, baik pada tingkat manajemen maupun petugas operasional. Kedua faktor tersebut saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain, dalam arti walaupun sistem kerja yang dibangun sudah memadai, tetapi apabila maoralitas para pegawai pengelola logistik rendah, mungkin sekali terjadi penyelewengan dalam pengelolaan logistik, begitu pula sebaliknya. Apalagi, apabila sistem kerja yang dibangun tidak memadai dan tingkat moralitas pegawai rendah, dapat dipastikan terjadi tingkat penyelewengan dalam pengelolaan logistik mencapai tingkat yang tertinggi. Oleh karena itu, dalam pengelolaan logistik, secara ideal dibutuhkan sistem kerja yang memadai dan moralitas pegawai yang tinggi.b.Berkaitan dengan upaya membangun sistem kerja yang ideal, mungkin dapat diatasi dengan membuat peraturan-peraturan yang dapat menghindari penyelewengan. Berikut ini akan dijelaskan berkaitan dengan upaya membangun moralitas pegawai, sekaligus memberikan rambu-rambu normatif bagi pengelola logistik, baik untuk personel tingkat manajerial maupun operasional. 2.Etika dan Moralitas

a.Sebagaimana diungkapkan Keraf bahwa untuk memahami penertian etika sesungguhnya perlu membandingkan dengan pengertian moralitas. Hal ini disebabkan sering dalam kehidupan praktis sehari-hari pemakaian istilah ini saling dipertukarkan tanpa pembedaan sama sekali. Hal ini tidak sama sekali keliru karena pada pengertian tertentu pengertian etika dan moralitas memang sama. Kendati demikian dalam pengertian lain, pengertian etika berbeda sama sekali apabila dibandingkan dengan pengertian moralitas.b.Apabila kita tinjau secara etimologis, kita dapat menemukan pengertian yang persis sama antara pengertian etika dan moralitas, walaupun kedua istilah itu berasal dari bahasa yang berbeda. Etika berasal dari bahasa Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya ta etha berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan dan aturan hidup tersebut dianut dan diwariskan dari orang yang satu ke orang yang lain maupun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kebiasaan ini kemudian melembaga dalam satu pola perilaku. Sementara moralitas berasal dari kata latin mos, yang dalam bentuk jamaknya mores, yang berarti pula adat istiadat atau kebiasaan. Dengan demikian dalam hal ini bermakna sama dengan pengertian etika tersebut.

24d. Dari tinjauan etimologis tersebut dapat diungkapkan bahwa pengertian etika dan moralitas secara substansial sama, yakni keduanya menunjuk pada suatu sistem nilai sebagai pedoman perilaku, baik bagi individu maupun bagi kelompok dalam hidup bersama, yang kemudian sistem nilai itu dikembangkan dalam suatu pola perilaku dan secara terus-menerus dilembagakan dalam praktik kehidupan sehari-hari.

e. Kecuali etika dan moralitas dapat dipahami sebagai suatu pengertian yang sama, namun juga dapat dipahami sebagai pengertian yang berbeda. Dalam pengertian ini, etika dimengerti sebagai filsafat moral, atau ilmu yang membahas dan mengkaji nilai dan norma yang diberikan oleh moralitas. Karena etika dipahami sebagai ilmu, maka etika dalam pengertian ini sangat menekankan pendekatan kritis dalam melihat dan menggumuli nilai dan norma moral serta permasalahan-permasalahan moral yang timbul dalam kehidupan, khususnya dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian, nilai-nilai atau aturan-aturan normatif yang berasal dari moralitas justru menjadi objek formal dari etika dalam pengertian kedua ini.

f. Berkaitan dengan kedua makna etika tersebut, uraian dan bahasan dalam naskah ini akan lebih ditekankan pada pengertian etika yang pertama, yakni etika sebagai suatu sistem nilai yang dijadikan pedoman dan pegangan dalam berperilaku, bukan etika dalam makna sebagai sebuah filsafat moral.3.Etika dalam pengelolaan logistika.Apabila etika dipahami sebagai suatu sistem nilai yang berupa aturan-aturan normatif yang berupa perintah dan larangan yang bersifat langsung dan konkret, kita akan dapat mengembangkan etika dalam pengelolaan logistik yakni suatu sistem nilai, aturan-aturan normatif sebagai pedoman perilaku yang berupa perintah dan atau larangan yang bersifat langsung dan konkret, yang senantiasa harus dijadikan pedoman dan pegangan di dalam melakukan pengurusan dan pengelolaan logistik. Secara lebih operasional, aturan-aturan normatif tersebut tentunya juga melekat pada setiap tahapan dalam pengelolaan logistik, mulai dari perencanaan kebutuhan dan penganggaran; pengadaan; penggunaan; pemanfaatan; pengamanan dan pemeliharaan; penilaian; penghapusan; pemindahtanganan; penatausahaan; pembinaan, pengawasan dan pengendalian.b.Sehubungan dengan hal itu, dapat diformulasikan beberapa pedoman normatif yang penting dikembangkan dan diimplementasikan dalam pengelolaan dan pengurusan logistik tersebut, yakni setiap personel baik pada tingkat manajemen maupun petugas operasional yang terlibat dalam pengelolaan dan pengurusan logistik :1)Harus merencanakan pengadaan logistik dan mengambil keputusan pengadaan logistik berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang objektif dan konstruktif, bukan atas pertimbangan-pertimbangan kepentingan pribadi atau kelompok atau unit kerja tertentu.25

2)Harus menentukan dan menetapkan penyedia barang/jasa untuk pengadaan logistik berdasarkan ketentuan dalam pemilihan penyedia barang/jasa dan objektif.

3)Harus menentukan dan menetapkan penyedia barang/jasa (supplier) untuk pengadaan logistik bukan supplier yang memiliki ikatan keluarga/family.

4)Harus menyerahkan logistik sesuai dengan bukti penyerahan, baik berkaitan dengan jenis spesifikasinya, jumlah, tempat dan tanggal penyerahan logistik.

5)Harus melakukan penghapusan logistik dengan pertimbangan-pertimbangan yang objektif.

6) Dilarang meminta bonus/komisi ataupun imbalan dalam bentuk apapun kepada supplier untuk kepentingan pribadi.7) Dilarang membuat dan atau menuliskan dan atau mengisi alat bukti pengadaan logistik yang tidak sesuai dengan kenyataan, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, tanggal pengadaan, harga per satuan, jumlah potongan, jumlah pajak, maupun total pembayaran yang dapat merugikan organisasi.

8) Dilarang melakukan pengadaan/pembelian logistik secara fiktif.

9) Dilarang melakukan penyelewengan dana untuk kegiatan pengelolaan logistik apapun bentuknya.

10) Dilarang melakukan pencatatan logistik dengan tujuan menghilangkan logistik demi pemenuhan kepentingan pribadi, baik dilakukan sendiri maupun secara bersama-sama.11) Dilarang melakukan tindakan diskriminatif dalam pendistribusian logistik, baik berkaitan dengan waktu penyerahan logistik, jenis dan spesifikasi, maupun dalam pelayanan yang diberikan.

12) Dilarang membuat laporan pemakaian logistik yang tidak sesuai dengan kenyataan, yang dapat menyebabkan hilangnya logistik dan kerugian bagi organisasi.13) Dilarang melakukan tindakan pemborosan dalam pemakaian logistik.

14) Dilarang melakukan pemakaian/penggunaan logistik untuk kepentingan pribadi.

15) Dilarang melakukan tindakan perusakan terhadap logistik milik organisasi.26BAB V

TANYA JAWAB MASALAH MANAJEMEN

Kompetensi Dasar

Memahami manajemen secara umum dengan metode tanya jawab.Indikator Hasil Belajar

Tanya jawab manajemen secara umum.27TANYA JAWAB MASALAH MANAJEMEN

1.Siapa sebenarnya membutuhkan manajemen? Mengapa manajemen harus ada?

Jawab :

Manajemen dibutuhkan dan diperlukan untuk semua tipe kegiatan yang diorganisir dan dalam semua bentuk kegiatan organisasi, dimana ada orang bekerja sama di dalam mencapai suatu tujuan disitulah manajemen diperlukan dan dibutuhkan. Macam bentuk dari organisasi sebenarnya sama dalam menjalankan manajemennya (dalam hal ini fungsi manajemen), karena fungsi manajemen sifatnya adalah universal, sama baik untuk perusahaan kecil, besar maupun multinasional dan lain sebagainya.

Perusahaan dapat dipandang sebagai suatu sistem kerja sama, dan kerja sama ini ada karena orang secara pribadi tidak dapat mencapai tujuan yang ditentukan semula, tujuan ini dapat tercapai hanya bila dengan kerja sama, karena hasil yang dicapai lebih besar dibandingkan bila dilakukan secara individu.

Ada tiga hal penting mengapa manajemen diperlukan :

a. tujuan yang hendak dicapai baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi.

b. mengembangkan antar tujuan yang berbeda dan saling bertentangan, seperti kepentingan organisasi, perbankan, pelanggan, konsumen, serikat pekerja, asosiasi dagang, masyarakat dan pemerintah.c. mencapai efisiensi dan efektivitas dalam pencapaian tujuan.

2.Sebutkan dan jelaskan secara singkat konsepsi utama guna mengukur prestasi kerja (performance) manajemen.Jawab :

Ada dua konsepsi utama untuk mengukur prestasi kerja daripada manajemen, yaitu :

a.Efisiensi, yaitu kemampuan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar, dicapai dengan menghitung tingkat rasio dari keluaran (output) dan masukan (input). Berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan dibandingkan dengan hasil atau pendapatan yang diterima dari tercapainya tujuan tersebut.

b.Efektivitas, yaitu kemampuan guna memilih berbagai alternatif yang ada guna mencapai tujuan yang diinginkan.

283.Mengapa ilmu manajemen bersifat universal? dan mengapa ilmu manajemen harus mempunyai sifat fleksibel ?

Jawab :

a.Manajemen bersifat universal karena menggunakan kerangka ilmu pengetahuan yang bersifat sistematis yang mencakup kaidah-kaidah atau rumusan-rumusan, prinsip-prinsip dan konsep-konsep. Jadi bila ada seorang manajer mempunyai dan menggunakan pengetahuan dasar mengenai manajemen serta dapat menerapkan ilmu tersebut pada bentuk, situasi dan kondisi yang ada, maka manajer tersebut dapat menjalankan fungsi-fungsi manajerial yang ada secara efisien dan efektif.b.Di dalam pencapaian tujuan seorang manajer memerlukan kerja sama dengan bawahannya, maka dalam penerapannya diperlukan sikap dan tindakan yang fleksibel dengan melihat pada bentuk, tujuan dan situasi serta kondisi yang ada, baik di lingkungan intern perusahaan. Apalagi dalam kerja sama ini harus bekerja sama dengan orang lain yang juga mempunyai sifat, watak dan kondisi yang berbeda juga kemampuan yang dimiliki oleh bawahannya.4.Apa yang dimaksud dengan pengertian manajer yang efisien dan manajer yang efektif, jelaskan jawaban saudara secara ringkas dan benar.

Jawab :

Manajer yang efisien yaitu seorang manajer yang mempunyai kemampuan atau dapat mencapai input yang lebih besar dari pada outputnya. Boleh dikatakan juga bahwa seorang manajer yang efisien yaitu manajer yang dapat meminimumkan biaya penggunaan sumber daya yang ada untuk mencapai keluaran yang telah ditentukan.

Manajer yang efektif yaitu seorang manajer yang dapat memilih pekerjaan yang tepat dan metode yang tepat di dalam pencapaian tujuan. 5.Coba anda sebutkan tiga hal pokok yang terkandung dalam definisi manajemen yang saudara ketahui.

Jawab :

Tiga hal penting yang terkandung dalam definisi manajemen, yaitu :a.Koordinasi dari 5 M, yaitu Man, Money, Method, Machine, Material yang nantinya disebut sebagai unsur-unsur/alat manajemen.b.Fungsi-fungsi manajemen yang pada pokoknya terdiri atas, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan/pengarahan dan pengawasan.

c.Tujuan yang hendak dicapai (obyektif)

296.Tolong buktikan dengan contoh bahwa manajemen merupakan tuntutan bagi organisasi modern.

Jawab :

Untuk membuktikan bahwa manajemen merupakan tuntutan bagi organisasi modern dapat diberikan contoh dibawah ini :

a.Hasil penelitian dari Dun dan Brad Street mengatakan bahwa, sebagian besar kegagalan yang dialami oleh kebayakan organisasi disebabkan karena rendahnya mutu manajemen yang ditetapkan dan kurangnya keterbukaan dalam organisasi tersebut. Hal ini karena organisasi tersebut tidak menggunakan prinsip dan kaidah yang telah ditentukan dalam manajemen ilmiah.

b.The Bank of America, mengatakan bahwa 90 % kegagalan yang dialami oleh kebanyakan perusahaan dan organisasi usaha disebabkan karena aspek manajemen yang kurang baik.c.Kasus SIAP (Sisa Anggaran Pembangunan) dalam setiap tahun anggaran hal ini karena kurangnya perencanaan yang baik dari instansi pemerintahdalam menerapkan manajemennya.7.Dalam definisi manajemen sebagai suatu ilmu dikatakan bahwa manajemen yaitu menjelaskan gejala-gejala manajemen dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam prinsip dan teori. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip dan teori di atas.

Jawab :

Prinsip yaitu menjelaskan tentang tingkah laku manajemen yang dirumuskan untuk menaksir hasil yang akan dicapai dalam situasi dan kondisi tertentu. Sedang pengertian teori adalah pengelompokan prinsip-prinsip yang saling berhubungan satu sama lain.

8.Mengapa Prinsip dan teori dalam manajemen dianggap penting ?

Jawab

Prinsip dan teori dalam manajemen dianggap penting, hal ini karena :a.manajemen yang menguasai prinsip dan teori serta menggunakannya dengan tepat dan benar akan mendapatkan efisiensi dan aktifitas yang tinggi.

b.dengan menggunakan prinsip dan teori maka kebijakan penyimpangan dari prinsip yang dilakukan secara sadar akan meningkatkan sikap hati-hati (konservatif) terhadap akibat negatif yang mungkin timbul dari penyimpangan tersebut.30

9.Apakah manajemen dan manajer sama ? Apa yang maksud dengan pengertian manajer ?

Jawab

Manajemen dan manajer adalah hal yang berbeda, dimana manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen, dalam pengertian singular disebut manajer.

Manajer adlah pejabat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan dari unit yang dipimpinnya tercapai dengan menggunakan bantuan dan kerja sama orang lain.

10.Sebutkan dan jelaskan sarana-sarana manajemen yang ada.

Jawab

Sarana untuk mencapai tujuan manajemen ada enam yang disebut dengan enam M, yaitu Men, Money, Material, Methods dan Market serta Machine yang kesemuanya disebut sumber daya.Men atau Manusia, dimana aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan (planning, organizing, directing, dan controlling) tidak akan tercapai tanpa adanya manusia.

Money atau Uang, untuk melakukan berbagai aktivitas manajemen diperlukan uang, seperti upah atau gaji pegawai, pembelian faktor produksi dan lain sebagainya. Uang harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang ingin dicapai bila dinilai dengan uang lebih besar dari uang atau biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut.Material atau bahan-bahan, dalam proses pelaksanaan kegiatan dalam tingkat teknologi sekarang ini material bukan saja sebagai pembantu bagi mesin, dan mesin telah berubah kedudukannya malahan sebagai pembantu manusia.

Methods atau cara pelaksanaan, untuk melakukan kegiatan-kegiatan secara berdaya guna dan berhasil guna maka manusia dihadapkan pada berbagai alternatif pelaksanaan (metode).Market atau pasar, tanpa adanya pasar bagi hasil produksi, jelas tujuan industri tidak mungkin tercapai, sebab masalah pokok yang dihadapi oleh perusahaan industri yaitu minimal mempertahankan pasar yang sudah ada, mungkin mencari pasar baru.

11.Mengapa pada pimpinan tingkat bawah (lower management) managerial skill lebih kecil dibandingkan technical skill ?

Jawab

Pimpinan tingkat bawah lebih banyak berhadapan dengan para pekerja operasional secara langsung, dimana tugas utamanya memberikan bimbingan langsung kepada petugas operasional, maka bagi pimpinan tingkat bawah harus mengetahui seluk beluk kegiatan yang operatif.

31

12.Baik tidaknya hubungan sesuatu perusahaan dengan unsur-unsur masyarakat memegang peranan penting dalam berhasil tidaknyaseorang manajer untuk merealisasi tujuannya. Berikan jenis-jenis kegiatan manajer dalam mengadakan hubungan dalam mengadakan hubungan dengan masyarakat luar.

Jawab

Kegiatan manajer harus dilakukan dalam menghadapi masyarakat luar antara lain sebagai berikut :

a.mengadakan pengumuman-pengumuman, komunike-komunike dan artikel-artikel.

b.menyelenggarakan konfrensi-konfrensi pers dan pertemuan-pertemuan.

c.menyelenggarakan pameran-pameran.

d.mengadakan kontak atau hubungan dengan unsur-unsur pemerintah dan masyarakat.

e.mengatur siaran-siaran melalui radio, televisi dan bioskop

f.membuat analisa dari pendapatan umum

g.menerima kunjungan dari pihak luar ke dalam perusahaan

h.memberikan bantuan kepada masyarakat.

i.mempekerjakan masyarakat yang ada disekitar lokasi perusahaan untuk bekerja di dalam perusahaannya.

13.Apa yang dimaksud dengan manajer fungsional dan manajer umum.

Jawab

Manajer fungsional mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap satu jenis kegiatan organisasi, seperti bagian produksi, bagian pemasaran, bagian pembelian, bagian akuntansi, bagian gudang dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan manajer fungsional ada dibawah tanggung jawab manajer-manajer fungsional lainnya. Misalnya manajer pemasaran tugasnya bertanggung jawab terhadap pemasaran hasil produknya dan kegiatan distribusi lainnya, tetapi tidak lepas dari kegiatan bagian lainnya, seperti dengan bagian produksi untuk menyediakan produknya dalam jumlah tertentu,dengan bagian personalia dalam penyediaan tenaga penjualannya, dan sebagainya.Manajer umum bertugas mengatur, mengawasi dan bertanggung jawab atas satuan kerja secara keseluruhan yang mencakup beberapa kegiatan-kegiatan fungsional satuan kerja.3214.Coba gambarkan hubungan antara fungsi-fungsi manajemen dan tipe-tipe manajemen menurut fungsi-fungsi organisasi.

Jawab

15.Manajer adalah perencana, pengorganisasi, pengarah/penggerak dan pengawas. Dalam kenyataannya para manajer mengambil peranan yang lebih luas untuk menggerakkan organisasi guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebenarnya apa tugas-tugas penting yang dilakukan manajer ?

Jawab

Tugas-tugas penting yang dilaksanakan oleh manajer yaitu :

a. bekerja dengan dan melalui orang lain dalam arti luas.b. memadukan dan menyeimbangkan berbagai tujuan yang saling bertentangan dan menentukan prioritas-prioritas.

c. bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan, dimana sukses dan kegagalan bawahan adalah cerminan langsung sukses dan kegagalan manajer.

d. berpikir secara analistis dan konseptual.

e. sebagai mediator antar anggota.

f. sebagai seorang politisi dengan mengembangkan hubungan-hubungan baik untuk mendapatkan dukungan atas kegiatan-kegiatan yang dilakukannya.

g. sebagai seorang diplomat, yaitu sebagai wakil (representatif) resmi dari kelompok kerjanya pada berbagai pertemuan-pertemuan baik dengan kelompok organisasi lain, dengan masyarakat maupun dengan pemerintah.

h. manajer mengambil keputusan-keputusan yang sulit, diharapkan manajer dapat menemukan pemecahannya dan mengambil keputusan-keputusan yang akurat.33

16.Perilaku manajer dibagi menjadi tiga bidang peranan, yaitu peranan antar pribadi, informasional dan pembuatan keputusan. Coba terangkan tiga peranan yang dilakukan oleh manajer tersebut.

Jawab

a.Peranan antar pribadi

1)sebagai pemuka simbolis, misal menerima dan menjamu tamu, menghadiri pernikahan karyawannya, upacara-upacara seremonial lainnya, dan lain sebagainya.2)sebagai pemimpin, mendidik, mengatur, memimpin, memberikan motivasi, memberikan bimbingan, nasehat dan lain sebagainya kepada bawahan.

3)sebagai perantara, berhubungan dengan pihak-pihak ekstrem perusahaan, baik dalam mengadakan pertemuan, perwakilan dan sebagainya.

b.Peranan informasional

1)monitoring aliran informasi yang ada baik ke dalam maupun keluar perusahaan.

2)penerus informasi yaitu menyebarkan informasi-informasi kepada bawahannya atas keputusan yang diambil dan informasi lainnya dari luar perusahaan.

3)perwakilan yaitu sebagai wakil dari perusahaan ke luar perusahaan baik sebagai warga negara biasa, mewakili dalam pengadilan dan mengadakan hubungan dengan unsur-unsur masyarakat lainnya.

c.Peranan pembuatan keputusan

1)sebagai wiraswasta, berdasarkan pada inisiatif dan kreatif sendiri.

2)sebagai penangkal kesulitan, penanggulangan pemogokan, pembatalan kontrak, penampung keluhan, kekurangan bahan, dan lain sebagainya.

3)sebagai pengalokasi sumber daya, kepada siapa, kapan, untuk apa, dan bagaimana sumber daya yang dipunyainya dialokasikan.

4)sebagai negosiator, mengadakan perundingan-perundingan dengan pihak lain.

3417.Terangkan secara ringkas :

a. Keterampilan konseptual.

b. Keterampilan kemanusiaan.

c. Keterampilan administrasi.

d. Keterampilan teknik.

Jawab

a.Keterampilan konseptual yaitu keterampilan atau kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.b.Keterampilan kemanusiaan yaitu kemampuan untuk saling bekerja sama dengan memahami dan memotivasi orang lain.

c.Keterampilan administrasi yaitu kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan.

d.Keterampilan teknik yaitu kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosedur dan metode dari suatu bidang tertentu.

35BAB VIPENUTUP

Demikian naskah sementara bahan pelajaran Manajemen Logistik untuk pendidikan pengembangan spesialis logistik Inspektur/PNS golongan III, semoga bermanfaat. selanjutnya mohon kritik, saran dan masukan demi penyempurnaan naskah ini.36DAFTAR PUSTAKA

1.Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);2.Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);3.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;4.Lukas Dwiantara, SIP, M.SI dan Rumsari Hadi Sumarto, SIP, Manajemen Logistik, penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2004.

5.Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen(edisi 2). Yogyakarta :BPFE.

6.Subagya, H. 1990. Manajemen logistik, Jakarta : CV. Haji Masagung.

3736KEPUTUSAN KAPUSDIKMIN .

NOMOR .: KEP / / III / 2011

TANGGAL : MARET 2011

Tembusan :

1.Kalemdikpol.

2.Karo Bindiklat Lemdikpol.

3.Karo Kurlum Lemdikpol.