MODUL KEWIRAUSAHAAN DAN PERENCANAAN USAHA (BISNIS PLAN) KERJASAMA GITA PERTIWI - ACCESS GITA PERTIWI JL GRIYAN LAMA NO 20,BATURAN- COLOMADU-JAWA TENGAH TELP/FAX +62-271-710465/718956 Email : [email protected] 2010
MODUL
KEWIRAUSAHAAN DAN PERENCANAAN USAHA(BISNIS PLAN)
KERJASAMAGITA PERTIWI - ACCESS
GITA PERTIWIJL GRIYAN LAMA NO 20,BATURAN- COLOMADU-JAWA TENGAH
TELP/FAX +62-271-710465/718956Email : [email protected]
2010
KATA PENGANTAR
Modul ”Kewirausahaan dan Bisnis Plan (Perencanaan Usaha) ”, merupakan modulyang disusun dalam rangka peningkatan kapasitas kepemimpinan perempuan dalampengembangan ekonomi pedesaan berbasis potensi lokal. Modul ini disusunberdasarkan kerjasama antara Gita Pertiwi dan Access dalam rangka peningkatankapasitas mitra langsung dalam topik tersebut di atas.
Modul ini disusun dengan tujuan untuk menjadi pegangan parafasilitator/pendamping lapangan dalam melakukan training dan asistensi kepadakelompok dampingannya dalam membangun jiwa kewirausahaan dan merencanakansebuah usaha.
Dengan adanya modul ini, kami berharap dapat menjadi sumber belajar bagifasilitator-fasilitator yang peduli terhadap gerakan mendorong pengembangan ekonomiberbasis potensi lokal.
Modul ini bisa diterapkan, dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi yang adadi lapangan. Oleh karena itu masukan,saran dan kritikan sangat diperlukan untukmenyempurnakan modul ini.
Surakarta, Maret 2010Tim Penyusun
TIM PENYUSUN
Penulis:1. Titik Eka Sasanti2. Nunik Sulistiyani3. Suparlan4. Isnaeni Rahmat
Editor dan lay out1. Titik Eka Sasanti2. Rossana Dewi R
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2PENYUSUN MODUL 3DAFTAR ISI 4
BAB I. PENDAHULUAN 5A. Dasar Pemikiran 5B. Tujuan dan Hasil Yang Diharapkan 5C. Pengguna Modul 5D. Monitoring dan Evaluasi 5
BAB II. MODUL KEWIRAUSAHAAN 7A. Pengertian Wirausaha dan Kewirausahaan 7B. Karakteristik Wirausaha 10C. Motivasi Berwirausaha 13
BAB III. BISNIS PLAN 15A. Pengertian Bisnis Plan 15B. Proses Penyusunan Bisnis Plan 16
BAB IV. Pengorganisasian Pelatihan 21A. Prinsip Pendidikan Orang Dewasa 21B. Perencanaan, Pelaksanaan,dan Pasca Pelatihan 25C. Evaluasi dan RTL 30
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Dasar PemikiranPara Wirausaha adalah orang-orang yang mengetahui bagaimana menentukan
keputusan dalam pekerjaan dan bangga terhadap prestasinya. Para Wirausaha adalahindividu-individu yang berorientasi pada tindakan dan bermotivasi tinggi yang mengambilresiko dalam mengejar tujuan. Wirausaha adalah orang yang selalu berubah danberkembang. Mempunyai sikap positif, kreatif, inovatif, dan citra diri yang sehat.
Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri sendiridalam emnjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan pribadinya,keluarganya, msaayarakat , bangsa dan negaranya, akan tetapi banyak diantara kita yangtidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai prestasi yang lebih baik untuk masadepannya, dan ia menjadi ketergantungan pada orang lain, kelompok lain dan bahkanbangsa dan Negara lainnya.
Berdasarkan pemahaman kewirausahaan di atas,maka seorang wirausaha harusmembuat perencanaan yang tepat untuk memulai sebuah usaha. Dengan melakukanperencanaan usaha maka akan dapat diukur kelayakan suatu usaha yang akan dilakukan.
Pengetahuan tentang kewirausahaan dan perencanaan usaha sangat diperlukanbagi para fasilitator/pendamping masyarakat dalam hal mendorong tumbuhnyawirausaha berbasis potensi lokal yang ada. Ciri khas dari pendampingan kewirausahaanini adalah munculnya wirausaha-wirausaha yang beretika. Artinya tidak hanya mengejarkeuntungan semata,tetapi juga harus berkontribusi secara adil pada semua pelaku yangterlibat dalam usaha tersebut dan menjaga keberlanjutan lingkungan yang ada.
B. Tujuan dan Hasil Yang Diharapkan1. Meningkatkan pengetahuan para fasilitator tentang kewirausahaan dan
penyusunan rencana usaha2. Meningkatkan ketrampilan fasilitator dalam mendorong munculnya wirausaha
berbasis potensi lokalHasil yang diharapkan:
1. Peserta/para fasilitator mampu menjelaskan pengertian kewirausahaan danperencanaan usaha
2. Peserta/para fasilitator mampu dan terampil memfasilitasi perencanaan usaha3. Peserta/para fasilitator mampu memotivasi munculnya wirausaha lokal
C. Pengguna ModulModul ini didesain untuk para fasilitator lapangan yang akan memfasilitasikelompok/individu dalam pengembangan usaha. Diharapkan para fasilitator lapangan inimenguasai Prinsip Pendidikan Orang Dewasa. Modul ini juga dapat digunakan oleh parawirausahawan dalam merencanakan usahanya
D. Monitoring dan EvaluasiModul ini bersifat fleksibel,artinya dapat diterapkan sesuai dengan lokasi,peserta
belajar dan jenis usaha yang akan dilakukan. Oleh karena itu setiap proses penerapanmodul merupakan bagian dari monitoring dan evaluasi modul. Revisi atau perbaikanmodul dapat dilakukan oleh para pengguna modul langsung,baik pada waktupenggunaan modul maupun setelah modul digunakan.
BAB II.MODUL KEWIRAUSAHAAN
A. Pengertian Wirausaha dan Kewirausahaan
PengantarWirausaha dan kewirausahaan merupakan kata-kata yang hampir setiap hari kita dengar.Bahkan program-program pemerintah pun sekarang banyak yang menggunakan jargon“Jadilah Wirausaha yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan”.Meskipun kata wirausaha dan kewirausahaan mudah diucapkan,banyak orang yangbelum mengerti makna dan bedanya. Sebagian orang menganggap wirausaha samadengan pengusaha yang berhasil,yang mempunyai bisnis besar,mampu mempekerjakanbanyak orang,penampilannya perlente dan necis, penghasilan besar, dll. Oleh karena itudalam sesi ini kita akan khusus mempelajari pengertian wirausaha dan kewirausahaan.
TujuanPeserta memahami konsep dasar kewirausahaan yang mencakup pengertian dan prinsip-prinsipnya
Hasil yang diharapkan1. Peserta bisa menjelaskan tentang pengertian wirausaha dan kewirausahaan2. Peserta bisa menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam pengembangan
usahanya
Metodea. Curah Pendapatb. Ceramahc. Diskusi Kelompok
Waktu : 90 menit
Alat dan Bahan1. Atk Lengkap : spidol,metaplan,plano,lakban2. Materi power point
Langkah Kegiatan :
NO LANGKAH KEGIATAN METODE WAKTU ABB1 Fasilitator menjelaskan secara singkat
mengenai tujuan pembelajaran, prosesyang akan dilakukan serta hasil yangakan dicapai.
Pemaparan 10 menit Plano, MetaPlan, Spidol,lagban
2 Fasilitator mengajak para pesertauntuk berpendapat mengungkapkanpengertiannya tentang wirausaha dankewirausahaan
CurahPendapat
20 menit Plano, Metaplan, spidollagban
Fasilitator membantu merumuskan Plano, Meta
pengertian tentang wirausaha dankewirausahaan
plan, spidollagban
Fasilitator mengajak peserta berbagidalam kelompok kecil untukmendiskusikan tentang Prinsip-prinsipdalam kewirausahaan
DiskusiKelompok
20 menit Plano, Metaplan, spidollagban
Perwakilan kelompok dimintamempresentasikan hasil diskusi dankelompok lain dapat menanggapi danbertanya
PemaparanPleno
25 menit Plano, Metaplan, spidollagban
Fasilitator menugaskan perwakilanpeserta untuk menyimpulkan hasilpresentasi semua kelompok. Kemudianfasilitator memberikan penjelasan danpoint penting tentang prinsip-prinsipkewirausahaan
Pemaparan 15 menit BahanBacaan
Penugasan/Bahan DiskusiAnalisislah apakah anda mempunyai jiwa wirausaha?
Bahan BacaanKewirausahaan berasal dari kata Wirausaha, kata wira berarti berani, mulia , usaha berartikegiatan bisnis komersiil maupun non komersiil.Jadi secara sederhana kewirausahaan diartikansebagai hal-hal yang menyangkut keberanian seseorang untuk melakukan kegiatan usaha/bisnissecara mandiriMenurut Josep Schumpeter ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihatadanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluangtersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dantindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatuorganisasi..Setiap orang punya kemampuan menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untukbelajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampuanmenanggapi peluang. Seorang wirausahawan adalah berjiwa berani menghadapi resiko danketidakpastian dalam membuka usaha, disamping itu ia punya kemampuan kreativitas dan inovasidalam memanfaatkan sumberdaya dan peluang untuk mengembangkan usaha yang bertujuanmeningkatkan penghasilan dan taraf kehidupan. Kemampuan berkreasi dan berinovasi dalammenciptakan dan menyediakan produk merupakan modal utama dalam meraih peluang,disamping kemampuan dalam manajemen usahaDalam berwirausaha, seseorang harus bisa menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar danmemprediksi serta menyikapi perubahan pasar. Disinilah fungsi-fungsi manajerial sangatdibutuhkan mulai dari perencanaan usaha, pengembangan, pengawasan hingga penilaian ataupengevaluasian usaha.Jika kita bermaksud mencapai suatu tujuan yang paling diinginkan dalamhidup ini, kekuatan yang bisa mendukung pencapaian tujuan tersebut berasal dari diri kita sendiri.Meskipun resiko kegagalan selalu ada, wirausahawan mampu mengambil resiko dengankemampuannya berpikir kreatif dan inovatifDalam mengembangkan kegiatan kewirausahaan,tahapan penting yang harus diperhatikanmeliputi :
1. Tahapan memulai usahaPada tahap ini seseorang yang berniat melakukan usaha harus mengetahui prinsip-prinsippengelolaan usaha/bisnis (menentukan jenis usaha, merancang usaha, mengelolasumberdaya yang ada, dari komponen usaha hingga pemasarannya),secara efektif dan
efisien, mengadministrasikan kegiatan usaha juga pembukuan keuangan. Pada tahap iniwirausahawan harus memperhitungkan dan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkansesuai dengan kapasitas dan peluang yang ada.
2. Tahapan melakukan usahaPada tahap ini seorang wirausahawan harus mengelola berbagai aspek yang terkaitdengan usaha yang dipilih. Aspek ini mencakup manajerial kepemimpinan, permodalan,SDM pendukung, pengelolaan usaha hingga ke pemasarannya. Untuk permodalan tidakhanya berbentuk materi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modalutama dalam usaha.
3. Mempertahankan usahaDalam menjalankan usaha harus bisa memberi kepuasan pada pelanggan dengan caramenyediakan barang atau jasa yang berkualitas dan bermanfaat dengan watu tepatsesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan pada hasil yang telah dicapai dalam usahanya,perlu dianalisis perkembangannya dan ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang ada.
4. Mengembangkan usahaBila situasi mendukung pengembangan usaha dan asset usaha tersedia maka perluasanusaha menjadi salah satu pilihan yang bisa diambil.Dalam mengembangkan usaha danmembuka usaha baru banyak unsur ketidakpastian antara ide wirausaha dengan peluang,ketidakpastian antar sumber daya dengan peluang juga ketidakpastian antara sumberdaya dengan ide wirausaha. Oleh karena itu seorang wirausaha dituntut siap menghadapitantangan dan mampu mengambil resiko, mempunyai sifat optimis serta sigap dalampengambilan keputusan.
Untuk menuju puncak karir dalam berwirausaha, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikandiantaranya yaitu :
1. Keyakinan dalam menentukan usaha2. Keberanian dalam mengambil keputusan3. Ambisi untuk maju dan berusaha4. Kemauan untuk kerja keras5. Bisa bekerjasama dengan orang lain6. Penampilan yang baik7. Motivasi untuk belajar tinggi8. Terbuka dan pandai berkomunikasi
B. Karakteristik Wirausaha
PengantarPada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri sendiri
dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan pribadinya,keluarganya, msaayarakat , bangsa dan negaranya, akan tetapi banyak diantara kita yangtidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai prestasi yang lebih baik untuk masadepannya, dan ia menjadi ketergantungan pada orang lain, kelompok lain dan bahkanbangsa dan Negara lainnya.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang barudan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatifuntuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnyakewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalammewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif. Oleh karena ituseorang wirausaha harus mempunyai karakteristik tertentu yang berbeda dari orang-orang pada umumnya.
Tujuan1. Peserta paham yang dimaksud dengan karakteristik kewirausahaan
Hasil yang diharapkan1. Peserta bisa menjelaskan tentang karakteristik wirausaha2. Peserta dapat mengadopsi karakteristik wirausaha dalam kehidupannya
Metode1. Pemaparan2. Diskusi Kelompok
Alat dan Bahan:1. ATK lengkap2. Power point materi
Waktu : 90 menit
Langkah Kegiatan :
NO LANGKAH KEGIATAN METODE WAKTU ABB1 Fasilitator menjelaskan secara singkat
mengenai tujuan pembelajaran, prosesyang akan dilakukan serta hasil yang akandicapai.
Pemaparan 10 menit Plano, MetaPlan, Spidol,lagban
2 Fasilitator mengajak peserta untukberbagi dalam kelompok kecil, masing-masing kelompok diberi tugasmengidentifikasi dan menjelaskan sifatatau karakter yang dimiliki seorangwirausaha.
Diskusikelompok
30 menit Plano, Metaplan, spidollagban
3 Selesai diskusi kelompok, masing-masingperwakilan diminta mempresentasikan
Presentasi 30 menit Plano, Metaplan, spidol
hasilnya dan ditanggapi bersama-sama. lagban4 Fasilitator memberikan penegasan-
penegasan terkait dengan karakteristikwirausaha
Pemaparan 20 menit Materi belajar,Plano, Metaplan, spidollagban
PenugasanDiskusikan apakah karakteristik seorang wirausaha dapat diterapkan di lokasi/wilayahanda?
Bahan BacaanSeorang wirausahawan adalah seorang yang mampu menatap masa dengan penuh rasaoptimis. Untuk melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha, wirausahawan dituntutuntuk berpikir kreatif dan inovatif, berani mengambil resiko, percaya diri, bersemangatdalam menghadapi suatu tantangan dan rintangan. Dalam menjalankan usahanyawirausaha selalu menggunakan tuntunan logica rasional, profesional tapi fleksibel.Pemilihan pasar yang tepat untuk menjaring konsumen menjadi penting bagiwirausahawan dalam mengembangkan usaha dan menjaga kontinuitas perusahaannya.Seorang wirausahawan yang sukses kecenderungannya memiliki :
1. Visi kedepan dalam mengelola usahanya sehingga kontinuitas tetap terjaga.2. Mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik, mampu mengelola konflik dalam
perusahaannya, berpikiran terbuka, bisa menerima kritik dan saran dari karyawandan rekan kerjanya
3. Mempunyai sifat dan kepribadian yang mantap, percaya diri, tidak mudahterpengaruh oleh pendapat orang lain.
4. Memiliki optimisme tinggi dengan keputusan yang diambil, berani mengambilresiko sebagai konsekuensi dalam keberhasilan usahanya.
5. Dalam mengelola usaha selalu mendahulukan hasil kerja atau prestasi, mempunyaitekat dan semangat yang kuat dalam bekerja, tidak malu atau gengsi dalammelakukan pekerjaan untuk mencapai keberhasilannya.
6. Bersifat responsif dalam menghadapi persoalan-persoalan yang ada.
Karakter adalah ciri, watak, sifat, tingkah laku yang khas dari wirausahawan yangmembedakan dengan orang lain. Karakteristik wirausahawan yang paling penting adalah
1. Sikap personala. Mencakup sikap Percaya diri, kalau ada ide akan diperjuangkan dengan gigih
hingga menjadi suatu kenyataan.b. Sikap optimis, berpikir dan bersikap optimis,c. Mandiri, tidak begitu tergantung pada orang lain.Dengan sikap personal ini melahirkan tabiat yang motivatif dan inovatif,berpikiran lebih terbuka dan bisa belajar dari pengalaman orang lain.
2. Dilihat dari karakter ekonomisnya wirausahawan akan selalu berusaha untukmendapatkan nilai tambah, pekerja keras dan pantang menyerah, selalu punyainisiatif untuk memulai langkah kerja.
3. Dari karakter sosialnya wirausahawan punya sikap hidup yang dinamis (visioner),peka terhadap perubahan yang terjadi dilingkungannya dan menangkapnyasebagai peluang (ide gagasan), kreatif cepat menemukan gagasan-gagasan baru.
4. Wirausahawan adalah seorang organisator, punya jiwa pemimpin bertanggungjawab pada bidang, terbuka dengan kritik dan siap memperbaiki diri. Supel mudahbergaul, komunikatif dalam membangun kerjasama dengan pihak lain.
Sifat wirausaha yang lainnya adalah :1. Sifat Instrumental . Wirausaha dalam berbagai situasi selalu memanfaatkan segala
sesuatu yang ada di lingkungan untuk mencapai tujuan pribadi dalam berusaha.2. Sifat Prestatif . Wirausaha dalam berbagai situasi selalu tampil lebih baik, lebih
efektif dibandingkan dengan hasil yang dicapai sebelumnya.3. Sifat Keluwesan Bergaul . Wirausaha selalu berusaha untuk cepat menyesuaikan
diri dalam berbagai situasi dalam hubungan antar manusia.4. Sifat Kerja Keras . Wirausaha selalu terlibat dalam situasi kerja, dan tidak mudah
menyerah sebelum pekerjaan selesai.5. Sifat Keyakinan Diri . Wirausaha selalu percaya pada kemampuan diri, tidak ragu-
ragu dalam bertindak, dan selalu melibatkan diri secara langsung dalam berbagaisituasi.
6. Sifat Pengambil Resiko. Wirausaha selalu memperhitungkan keberhasilan dankegagalan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan berusaha.
7. Sifat Swa-Kendali . Wirausaha dalam menghadapi berbagai situasi selalu mengacupada kekuatan dan kelemahan pribadi, batas-batas kemampuan dalamberwirausaha. Sehingga dengan pengendalian diri, mereka dapat menentukankapan harus meminta bantuan dari orang lain dan kapan mereka harus mengubahstrategi dalam bekerja bila menghadapi hambatan.
8. Sifat Inovatif. Wirausaha selalu mendekati berbagai masalah dalam berusahadengan cara-cara baru yang lebih bermanfaat.
9. Sifat Kemandirian. Wirausaha tidak menggantungkan diri pada orang lain, diaselalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi.
C. Motivasi Berwirausaha
PengantarSalah satu motivasi dalam berwirausaha adalah tujuan untuk mencapai keuntungan dankesuksesan. Ini tidak mudah diraih apabila tidak ada usaha, untuk memulai usaha dapatdilakukan dengan mengembangkan ide. Ide ini merupakan satu upaya untuk meraihpeluang usaha (pada dasarnya sumber ide berwirausaha berasal dari sumber peluangyang dapat diraih). Setelah ide usaha dapat dipetakan berdasarkan peluangnya, langkahselanjutnya merancang bentuk usaha dan menyiapkan model pengelolaan/manajemenusaha termasuk sumber permodalannya. Setelah siap memproduksi barang atau jasa,pada tahap ini akan dilakukan juga sosialisasi dan promosi . Apabila usaha yang dikelolaberjalan lancar maka strategi pengembangan usaha dapat dimantapkan denganmempertahankan dan mengembangkan target pasar yang sudah ada. Untuk menuju inikualitas barang atau jasa harus terjaga, kualitas pelayanan untuk kepuasan konsumenmenjadi prioritas utamanya. Pada posisi seperti ini sangat dimungkinkan untukmeningkatkan skala usaha dan memperluas jaringan usaha.
Tujuan Peserta dapat mengidentifikasi dan merumuskan bentuk-bentuk motivasi dalam
berwirausaha.
Hasil yang diharapkan Peserta bisa menjelaskan bentuk-bentuk motivasi dalam berwirausaha.
Metode1. Curah Pendapat2. Ceramah3. Diskusi Kelompok
Waktu : 120 menit
Langkah Kegiatan :
NO LANGKAH KEGIATAN METODE WAKTU ABB1 Fasilitator menjelaskan secara singkat
mengenai tujuan pembelajaran, prosesyang akan dilakukan serta hasil yang akandicapai.
Pemaparan 10 menit Plano, MetaPlan, Spidol,lagban
2 Fasilitator mengajak para peserta untukberpendapat mengungkapkanpengertiannya tentang ”motivasi”
CurahPendapat
30 menit Plano, Metaplan, spidollagban
3 Fasilitator bantu mengidentifikasi danmengklarifikasi pemahaman pesertatentang “motivasi”
Pemaparan 20 menit Plano, Metaplan, spidollagban
4 Fasilitator mengajak peserta berbagidalam kelompok kecil untuk membahas”motivasi berwirausaha”
DiskusiKelompok
30 menit Plano, Metaplan, spidollagban
5 Perwakilan kelompok dimintamempresentasikan hasil diskusinya
Pemaparan 20 menit Plano, Metaplan, spidollagban
6 Tanggapan dan Kesimpulan Curahpendapat
10 menit Plano, Metaplan, spidollagban
Penugasan
Bahan BacaanBerwirausaha adalah menjalankan usaha yang menantang, kreatif, dan fleksibel bagi masa depanseseorang. Untuk menuju keberhasilan, seorang wirausaha harus (1) Memiliki visi dan tujuan yangjelas, dengan demikian dalam menentukan usaha arahannya juga jelas. (2) Punya inisiatif danproaktif dalam mencari peluang untuk mengembangkan usahanya. (3) Wirausaha yang suksesakan selalu mengejar prestasi yang lebih baik, kualitas produk, pelayanan yang diberikan sertakepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. (4) Seorang wirausaha dituntut bekerja keras danberani ambil resiko, dimana ada peluang selalu dikejar dengan menganalisa resikonya. (5) Punyakomitmen tinggi dan bertanggungjawab untuk melakukan sesuatu yang menjadi tanggung-jawabnya. (6) Bisa membangun kerjasama dan memelihara hubungan baik dengan berbagaipihak yang mendukung usahanya.
Wirausahawan adalah orang yang mandiri, mengatur, melaksanakan konsep/ide ataupunpekerjaan atas prakarsa prakarsa dan aturan yang dibuat sendiri. Bagaimana memotivasi oranguntuk maju dan berhasil (termasuk diri sendiri) ?
1. Dengan paksaan melalui perintah atau intruksi bersifat memaksa. Pada awalnya, subyekakan melakukan tugas lebih didasarkan pada rasa takut apabila menolak tugas tersebut.
2. Dengan persuasi (persuasion) melalu cerita-cerita yang menarik, sehingga subyek terpikatdan atas kemauan sendiri meniru gambaran tentang keberhasilan orang lain.
3. Dengan stimulasi (stimulation) melalui gambaran dan petunjuk, sehingga subyek tertarikdan timbul inisiatif sendiri untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan minat dankemampuannya.
Aplikasi dalam kewirausahaan :Metode paksaan sangat tepat dilaksanakan kepada orang yang ingin maju tetapi tidak menyadaripotensi raksasa di dalam dirinya. Metode persuasi tepat untuk menumbuhkan motivasiwirausahawan yang belum banyak memiliki pengetahuan dan pengalaman tentangkewirausahaan. Metode stimulasi akan lebih baik, bila diterapkan pada subjek yang sudahmemahami permasalahan kewirausahaan.
Kompetensi yang dibutuhkan seorang wirausaha adalah1. Kemampuan untuk melihat dan memanfaatkan peluang,2. Kemampuan untuk memahami secara baik dan benar usaha yang dikembangkan,3. Kemampuan untuk merencanakan, mengolah, mengembangkan, dan mengendalikanusaha,4. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efisien dan efektif,5. Kemampuan untuk membuat keputusan,6. Kemampuan untuk memahami dan melakukan perubahan
BAB III. MODUL PERENCANAAN USAHA (BISNIS PLAN)
A. Pengertian Bisnis PlanPengantar
Mengherankan, banyak orang yang menyatakan bahwa membuat rencana bisnisitu tidak berguna dan hanya membuang waktu saja. Ini memang sepertinya pekerjaanpanjang dan rumit. Padahal, bisnis plan dalam suatu usaha merupakan hal yang urgen.Sekecil apapun usaha, hendaknya dibuat sebuah perencanaan yang matang.
Seringkali bisnis dikelola dengan hanya bermodal semangat. Banyak orang yangingin segera mempunyai usaha tanpa mau membuat bisnis plan. Padahal tidak sedikitpara pebisnis yang masih gagal walaupun telah melakukan planning dengan baik.Dalambisnis, kita tidak bisa berharap perjalanannya akan mulus-mulus saja. Apalagi jikapengelolaan bisnis meniadakan planning sama sekali. Berbicara mengenai usaha,siapapun dia, maka yang digunakan adalah rambu-rambu bisnis. Kebanyakan orang lalai,karena tidak mengikuti kaidah-kaidah bisnis yang ada.
Usaha produktif yang banyak dilakukan perempuan,banyak yang tidakberkembang karena selama ini paradigma yang digunakan adalah perempuan berusahauntuk menambah penghasilan keluarga. Akibatnya usaha yang dilakukan lebih bersifatusaha sampingan untuk mengisi waktu luang. Karena usaha sampingan,tidak banyakwirausaha perempuan yang memasukkan biaya tenaga kerja, biaya promosi dan analisaresiko untuk penentuan harga jual produknya.
Oleh karena itu perencanaan usaha secara cermat diharapkan akan mampumendorong perempuan untuk meningkatkan posisi tawarnya,dengan menghargaikemampuan/kapasitas yang dimiliki,biaya promosi dan resiko yang selama ini diabaikan.
Tujuan1. Peserta paham pengertian bisnis plan2. Peserta mengetahu manfaat bisnis plan3. Peserta memahami pentingnya bisnis plan untuk mendorong kepemimpinan
perempuan
Hasil Yang DiharapkanSetelah mendapatkan materi tentang “Pengertian Bisnis Plan”, diharapkan:
1. Peserta mampu menjelaskan pengertian bisnis plan2. Peserta mampu menyusun bisnis plan usahanya dengan memasukkan komponen
penting usaha untuk menghargai kemampuannya.3. Peserta mampu memotivasi kelompok dampingan untuk membuat bisnis plan
Metode:1. Curah pendapat2. Studi kasus3. Permainan
Alat dan Bahan:1. ATK lengkap : spidol,plano,metaplan,lakban2. Contoh kasus suatu usaha3. Selang plastik
Waktu : 90 menit
Langkah-langkah fasilitasiNo Langkah-langkah Metode Waktu ABB1 Fasilitator menjelaskan tujuan
mempelajari bisnis planCurah pendapat 10 menit ATK
lengkap2 Fasilitator membagi peserta dalam
beberapa kelompok. Masing-masing kelompok diberi satu paketalat permainan
Diskusikelompok/permainan
80menit
Mintalah masing-masing kelompokuntuk membuat sesuatu yangbermanfaat,dengan aturan:
1. Kelompok 1 : tanpa prosesdiskusi
2. Kelompok 2 : berdiskusiMintalah 2 orang peserta untukbertugas sebagai pengamat diskusikelompokMintalah masing-masingkelompok untukmempresentasikan hasilRumuskan hasil diskusi kelompokdengan penegasan tentangpentingnya membuat sebuahperencanaan usaha
Penugasan:Diskusikan manfaat penyusunan rencana kegiatan
Bahan BacaanDalam membuat bisnis plan, maka yang pertama kali kita lakukan adalah
mengenali dimana posisi kita, kemana kita akan pergi (tujuan), mengapa kita ingin pergike sana dan apa yang akan kita capai. Ukuran-ukuran tersebut penting. Intinya adalahbagaimana cara yang paling baik untuk mencapai tujuan yang kita capai.
Disitulah dibutuhkan sebuah strategi bagaimana kita kesana. Pada masing-masingorang tentunya akan berbeda dalam membuat strategi. Ketika menuju ke suatu tempat,ada yang menganggap efektif naik taxi, tapi bisa juga yang lain berpendapatbahwa akanebih menghemat biaya, maka efektifnya dengan bus, angkot atau bajaj. Karenanya, bisnisplan yang dibuat untuk setiap usaha pastinya tidak sama.Berikut adalah manfaat dari bisnis plan bagi sebuah usaha :
1. Fungsi dari perencanaan yang disusun secara sistematis dapat menjadi saranakomunikasi bagi semua pihak penyelenggara perusahaan.
2. Perencanaan bisa menjadi dasar pengaturan alokasi sumberdaya.3. Sebagai alat pendorong bagi pelaku bisnis untuk melihat ke depan dan menyadari
betapa pentingnya variabel waktu.4. Menjadi pegangan dan tolok ukur fungsi pengendalian.
Idealnya, sebuah bisnis berawal dari sebuah ide atau konsep, yang kemudianditerjemahkan dalam sebuah perencanaan. Berbekal sebuah bisnis plan, maka bisnis bisadilaksanakan. Dari hasil kerja yang telah dilakukan, perlu adanya evaluasi, yaitusinkronisasi antara hasil dan rencana.
Dari hasil evaluasi, maka akan berfungsi untuk melakukan pengembangan usahayang terus berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan konsep PDCA (Plan, Do, Check, Action),yang relevan tidak hanya untuk bisnis, namun untuk semua aktifitas dalam kehidupankita.
Plan merupakan tahap pengembangan dari sebuah gagasan yang dituangkan darisebuah perencanaan.
Do merupakan implementasi dari perencanaan yang telah dibuat Check merupakan evaluasi dari implementasi yang telah kita lakukan Action merupakan pelaksanaan dari hasil evaluasi, sehingga terjadi improvement
(perkembangan) yang lebih baik dari yang sebelumnya.
Dalam memulai bisnis, maka yang harus dirumuskan adalah visi, misi dan nilai-nilaiperusahaan (corporate value). Misalnya saja Anda ingin membuat usaha yang excellent,jujur, amanah dan sebagainya. Hal itu penting karena akan menjadi jiwa perusahaan.Point-point tersebut dituangkan dalam sebuah bisnis plan, yang mencakup hal-halsebagai berikut:
1. Visi2. Misi3. Nilai-nilai Perusahaan4. Sasaran5. Strategi6. Proyeksi Keuangan7. Inisiatif dan Rencana Tindakan8. Rencana Kebutuhan SDM9. Struktur Organisasi
Nah, jika Anda memang sangat ingin menuai kesuksesan Anda, maka saatnyamerencanakan kesuksesan Anda. Jangan enggan untuk memulainya dari sebuah bisnisplan yang baik!
B. Penyusunan Rencana Usaha
PengantarDalam melakukan suatu usaha apapun yang diharapkan adalah keuntungan, namunkenyataan yang terjadi bahwa setiap pelaku usaha belum banyak membuat perencanaanyang sistematis. Oleh karena itu yang kita harapkan adanya suatu rencana usaha yangdapat menjadi acuan dalam menjalankan usahanya.
Tujuan :1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang langkah-langkah menyusun rencana
usaha2. Meningkatkan ketrampilan peserta dalam memfasilitasi penyusunan rencana
usaha
Hasil Yang Diharapkan1. Peserta mmapu menjelaskan langkah-langkah penyusunan rencana usaha2. Peserta mampu memfasilitasi orang lain dalam penyusunan rencana usaha3. Peserta mampu memberikan saran untuk kelayakan suatu usaha
Metode :1. Diskusi2.Praktek
Alat dan Bahan1. ATK lengkap2. Power point materi3. Contoh soal/usaha4. Mesin hitung
Waktu : 280 menit (6,5 jam)
Langkah-Langkah Memfasilitasi :
No Langkah-langkah Metode Waktu ABB1 Fasilitator mengajak peserta
untuk mereview tujuanmenyusun rencana usaha
Curah pendapat 10 menit ATK
2 Fasilitator menjelaskan langkah-langkah menyusun sebuahrencana usaha yang baik
DiskusiCurah pendapat
60 menit ATKPowerpoint
Peserta dibagi dalam kelompokuntuk menyusun sebuahrencana usaha (bisnis plan) danpraktek menyusun sebuahrencana usaha
- Diskusi- Praktek
120 menit ATK &contohsoal
Peserta mempresentasikan hasilpenyusunan rencana usaha
- Diskusi 60 menit ATK
Fasilitator merumuskan danmenyimpulkan hasil diskusi danpraktek bisnis plan
30 menit ATK
Total 280 menit
Bahan Diskusi/Penugasan- Susunlah rencana usaha dalam setiap kelompok
Bahan BacaanDalam melakukan sebuah rencana usaha, kita harus bisa menganalisa dan
menyusun sebuah rencana agar tujuan dari sebuah rencana usaha tersebut bisa ditargetkan nilai untung dan ruginya membuat sebuah rencana usaha.Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana usaha adalah:
1. Mimpi terhadap usaha yang akan dikembangkan/Visi:a. Maksimalb. Standartc. MinimalPrinsip : sesuai potensi,terukur (Kuantitas dan kualitas),jangka waktu jelas,dapatdicapai
2. Ringkasan Pasar : kecenderungan pasar terhadap produk/jasa yang kitatawarkan,baik di masa lalu,masa sekarang dan yang akan datang
3. Analisa pesaing:a. Siapa pesaing kitab. Produk/jasa apa yang dijual,berapa haganyac. Kekuatan dan kelemahan pesaing
4. Analisis internal produk/jasa yang kita juala. Apa keunggulannyab. Bagaimana ketersediaannya. Harus dikaitkan dengan rencana produksi,meliputi:b.1. sistem produksi yang paling cocok : Padat karya atau padat modal Urutan proses produksi Bahan baku dan bahan pembantu Kontrol kualitas Perlakuan limbahb.2. penentuan Lokasi usaha Mesin dan peralatan Tenaga kerja yang dipakai Tata ruang dan tata letaknya Sistem dan alat transportasi Perkiraan dana
5. Aspek Pasara. Siapa pembeli/konsumen potensial produk/jasa kita?
b. Dimana posisi konsumen
6. Modal yang dibutuhkana. Modal investasi (modal yang tidak habis pakai,jangka panjang)
Modal jangka panjang apa yang dibutuhkan? Berapa biaya yang dibutuhkan Darimana asal modal investasi ini?
b. Modal Kerja (Modal jangka pendek/habis pakai) Berapa kebutuhannya Darimana sumbernya
c. Penentuan harga: Harus menghitung total biaya yang dikeluarkan dan produk yang dihasilkan Harga pokok produksi = total biaya : jumlah produk BEP (Break event point) = titik impas : yaitu jumlah keadaan di mana usaha
tidak mengalami laba atau rugi. Tujuannya adalah untuk mengetahui hargapokok produk dan menentukan berapa penjualan minimum untukmenghasilkan untung.
Berapa harga jualnya? Untuk usaha mantap harga jual biasanya ditentukandengan menambahkan 20 -30% dari BEP
7. Perkiraan Penjualana. Bagaimana melakukan promosib. Bagaimana distibusinya
8. Proyeksi Rugi Labaa. Membandingkan antara pendapatan dan pengeluaran dalam jangka waktu
tertentub. Biasa dibuat dalam jangka waktu tertentu
BAB IV. MODUL PENGORGANISASIAN PELATIHAN
A. Prinsip Pendidikan/ Belajar Orang Dewasa
PengantarSistem pendidikan pada umumnya terutama di Indonesia merupakan system dan carabelajar yang ditentukan oleh satu system diatasnya (generalisasi)sehingga cara belajarterkadang berbenturan dengan wilayah lain yang system itu tidak cocok dengan wilayahtersebut. Pendidikan yang semacam iti disebut system pendidikan Konservatif denganpendekatan Pedagogi (ilmu dan seni mengajar ) yang berjalan selama ini dirasakanmengandung beberapa kelemahan antara lain:- Peserta didik dengan keunikannya tersendiri tidak bisa berkembang &
mengeksplor diri- Mereka tidak mampu menyampaikan kebenarannya sendiri karena terbelenggu
sistim baku yang sudah dianggap mapan- Perbedaan bukan hal yang dianggap wajar tapi dianggap sebagai perlawanan
Dengan kondisi inilah para pemerhati system pendidikan mencoba menginisiasi CBOD(cara Belajar Orang Dewasa) model belajar inilah dianggap saling menghormati satu samalain dan memberikan kesempatan yang sama, tidak ada guru dan tidak ada murid, semuawarga belajar yang ada peserta dengan fasilitator yang menjembatani cara belajar agarproses belajar berjalan sesuai dengan harapan bersama.
TujuanDengan materi prinsip belajar orang dewasa bertujuan :
1. Agar para fasilitator/calon fasilitator mampu menciptakan iklim atau mampumembangun suasana belajar yang lebih rilek
2. Bisa membangun suasana saling belajar antar peserta dan fasilitator sehinggasystem belajar berjalan dengan nyaman (tidak kaku)
3. Dapat melihat permasalahan dan menentukan pemecahannya sesuai dengankondisi dan wilayahnya masing – masing.
Hasil Yang diharapkan
1. Peserta lebih mendalami perbedaan prinsip belajar Pedagogi dengan Prinsipbelajar Andragogi
2. Dengan prinsip belajar orang dewasa diharapakan para peserta mampumengimplemantisakan ketika memfasilitasi kelompok
3. Peserta diharapkan pula mampu menyusun materi dan cara belajar yang sesuaidengan kebutuhan peserta belajar.
MetodeDiskusi , curah pendapat, Pemaparan
Alat dan bahan Alat tulis/spedol Kertas plano, Lakban
Metaplan
Waktu : 60 menit
Lankah – langkah
Langkah Kegiatan Metode Waktu ABBFasilitator menjelaskantujuan dari pembelajaranmateri prinsip belajar orangdewasa
Pemaparan 5 menit Sepedol,Kertas plano
Fasilitator menanyakankepada peserta belajar apayang diketahui denganprinsip belajar orangdewasa
Curah Pendapat 10 menit Spedol,Kertas Plano,Lakban/solasi
Fasilitator mengajak pesertauntuk mendiskusikanperbedaan belajar bagi anak– anak sekolah denganbelajar bagi orang dewasa
Diskusi kelompok 15 menir Kertas plano,Spedol
Fasilitator memfasilitasipresentasi hasil diskusikemudian merumuskanperbedaan belajar anak –anak (pedagogi) dan belajarorang dewasa (andragogi)
Pemaparan 20 menit Kertas plano,spedol
Fasilitator menyimpulkanprinsip dasar belajar orangdewasa
Pemaparan 10 menit Spedol,kertas plano
Bahan Diskusi
Diskusikan dengan kelompok seberapa pentingkah cara belajar pendidikan orangdewasa ? Mengapa ?
Pendidikan orang dewasa memiliki cara pendekatan partisipatif pula, apa ciripokok pendekatan partisipatiforang dewasa pula ?
BAHAN BACAANKonsep pendidikan
A. Pedagogi Pendidikan adalah suatu proses penyampaian atau pengalihan ilmu dan
kebudayaan Pendidikan secara konservatif menempatkan sekolah sebagai tempat untuk
pengalihan dan pelestarian pola-pola sosial dan tradisi yang dianggap sudahmapan (konsensus sosial)
Dalam konsep intelektualisme pendidikan, murid diposisikan sebagai obyek danguru tetap bersifat otoriter
Sistim Pendidikan Konservatif dengan pendekatan Pedagogi (ilmu dan senimengajar
anak-anak) yang berjalan selama ini dirasakan mengandung beberapa kelemahanantara lain: Anak didik dengan keunikannya tersendiri tidak bisa berkembang &mengeksplor diri, mereka tidak mampu menyampaikan kebenarannya sendirikarena terbelenggu sistim baku yang sudah dianggap mapan sedangkanPerbedaan bukan hal yang dianggap wajar tapi dianggap sebagai perlawanan
B. AndragogiAda satu konsep pendidikan yang meletakan siswa sebagai subyek dari pendidikan,konsep ini disebut “Andragogi”Dari konsep Andragogi muncul Liberalisme Pendidikan yang menyatakan :- Tujuan jangka panjang pendidikan adalah untuk melestarikan dan memperbaiki
tatanan sosial yang ada dengan cara mengajar setiap siswa bagaimanamenghadapi persoalan-2 dalam kehidupan sehari-hari secara efektif
- Sekolah memajukan pola tindakan strategis yang didukung analisis obyektifberdasarkan fakta-fakta yang ada
PERBEDAAN PENDIDIKAN PEDAGOGI DENGAN ANDRAGOGIPEDAGOGI1. Citra diri seorang anak / murid sangat tergantung pada orang lain. Guru sangat
menentukan dan sifatnya mengarahkan.2. Pengalaman anak diperoleh dari pengajaran pengalihan ilmu dari
Proses belajar dilakukan dengan komunikasi satu arah.33.. Dalam proses belajar guru menentukan isi materi pelajaran dan kapan akan
diajarkan.4. Arah belajar, merupakan proses pengumpulan informasi yang sedang dipelajari
dan akan digunakan untuk kebutuhan dikemudian hari.
ANDRAGOGI1. Orang dewasa punya kesadaran lebih tinggi dan mampu membuat keputusan
sendiri karena ada kematangan psikologis.2. Hubungan dengan Guru bersifat timbal balik saling membantu.3. Pengalaman orang dewasa sebagai sumber ilmu.4. Proses belajar dilakukan scr partisipatif dengan model diskusi , simulasi, rol play5. Dalam pendekatan andragogi, peserta didik yang memutuskan materi belajar
sesuai dengan kebutuhannya. Guru berperan sebagai fasilitator.6. Arah belajar, dipandang sebagai suatu proses penemuan dan pemecahan
masalahl
Ciri Pokok Pendekatan PartisipatifSedangkan pendidikan orang dewasa (andragogi) memiliki ciri pokok pendekatansebagai berikut :
1. Anggota kelompok merupakan subyek program.2. Pengetahuan dan ketrampilan diperoleh terutama dari praktek/kegiatan.
3. Pendamping adalah fasilitator, keputusan diambil berdasar kesepakatankelompok.
4. Saling belajar dan saling evaluasi dilakukan sesama anggota/kelompok.
B. Perencanaan, Pelaksanaan dan Pasca Pelatihan
PengantarKata pengorganisasian sering kita dengar tetapi sesungguhnya pengorganisasian
tersebut memerlukan ketrampilan khusus sehingga pengorganisasian kegiatan berjalansesuai dengan tahapan yang dibutuhkan. Banyak lembaga baik NGO maupun Pemerintahsering melakukan pengorganisasian kegiatan yang terkadang tidak mampu menjawabkebutuhan bagi pesertanya, hal ini disebabkan kegiatan tersebut hanya mengikuti pesansponsor yang belum tentu dibutuhkan disuatu lokasi.
Didalam melakukan sebuah pengorganisasian pelatihan diperlukan sebuahketrampilan sehingga kegiatan pengorganisasian pelatihan betul – betul terencanadengan baik, misalnya materi, fasilitator, alat dan bahan serta tempat sesuai dengankebutuhan pelatihan.
Berdasarkan dari definisinya pengorganisasaian pelatihan adalah sebagai upayamenggerakkan individu dalam upaya mewujudkan tujuan atau cita-cita bagi individu danorganisasi. Demi mewujudkan tujuan tersebut dalam pengorganisasian pelatihan jugadibutuhkan suatu materi.
Tujuan1. Peserta memahai konsep perencanaan pengorganisasian pelatihan2. Peserta memahami konsep pelaksanaan pengorganisasian pelatiahan3. Peserta memahami pasca pengorganisasian pelatihan
Hasil yang Diharapkan1. Dengan pelatihan ini diharapkan peserta belajar mampu mendesain pelatihan
diwilayahnya msing – masing.2. Mampu menggerakan masyarakat untuk diajak bersama melakukan sebuah
kegiatan bersama.
Metodea. Curah Pendapatb. Pemaparanc. Diskusi Kelompok
Waktu : 90 menit
Alat dan Bahan1. ATK (spidol,metaplan,plano,lakban)2. Materi power point (disesuaikan dengan kondisi wilayah)
Langkah Kegiatan :
No Langkah Kegiatan Metode Waktu ABB1. Fasilitator menjelaskan secara singkat
mengenai tujuan pembelajaran, prosesyang akan dilakukan serta hasil yangakan dicapai.
Ceramah 10 menit Plano, MetaPlan, Spidol,lakban
2. Fasilitator mengajak para pesertauntuk berpendapat mengungkapkanpengertiannya tentang perencanaan,pelaksanaan dan pasca pelatihan
CurahPendapat
20 menit Plano, Metaplan, spidollagban
Fasilitator membantu merumuskanpengertian tentang perencanaan,pelaksanaan dan pasca pelatihan
Plano, Metaplan, spidollagban
3. Fasilitator membagi peserta kedalamkelompok kecil untuk mendiskusikan Apa yang harus ada dalam
perencanaan Hal – hal apa yang harus ada
dalam pelaksanaanpengorganisasian kegiatan
Setelah melakukanpengiorganisasian apa yangharus dilakukan oleh pesertabelajar
DiskusiKelompok
20 menit Plano, Metaplan, spidollagban
Perwakilan kelompokmempresentasikan hasil diskusi dankelompok lain berhak memberitanggap dan pertanya
PresentasaiHasil
25 menit Plano, Metaplan, spidollagban
Fasilitator membantu merumuskanhasilo diskusi kelompok tentang apa isidari perencanaan, pelaksanaan danpaska pengorganisasian kegiatan
PemaparanPerumusan
15 menit BahanBacaan
PenugasaanBuatlah sebuah kegiatan dengan memasukan unsure : Perencanaan, Pelaksanaan danPaska pengorganisasian.
BAHAN BACAAN
Pengertian Perencanaan.
Perencanaan sebagai awal kita melakukan proses manajemen sebelum kita melakukanpengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan. Menurut George R. Terryperencanaan adalah: “planning is the selecting and relating of fact and the making andusing of assumption regarding the future in the visualization and formulating of proposedactivities believed necessary to achieve desired result”.
Dalam pengertian tersebut bisa kita simpulkan antara lain:
1. Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data danketerangan kongkret.
2. Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran,imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan datang.
3. Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggukelancaran usaha.
Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yangsesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimanasesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusanrencana kegiatan tertentu. (Teori No Klasik dalam Diary Online).Selain itu sebenarnya pengorganisasian juga sama maksudnya dengan managemen.Adapun upaya untuk mengatur dan mengarahkan berbagai unsur penyelenggaraanpelatihan:
- manusia- sarana- dana- waktu- lingkungan
Proses perencanaan, penataan, monitoring dan evaluasi terhadap unsur-unsur dalampenyelenggaraan pelatihan
Prinsip Dasar PengorganisasianPrinsip Pengorganisasian Latihan :• Latihan merupakan tempat “persinggahan sementara” peserta latihan menuju ke
arah perkembangan pribadi yang lebih baik• Pengorganisasian latihan berorientasi pada tercapainya tujuan latihan, bukan
sebaliknya• Peserta adalah subyek latihan, segala upaya terkait dengan pengorganisasian
latihan diarahkan agar peserta dapat mengaktualisasikanpengalaman/kemampuan secara optimum, termasuk pelimpahan tanggungjawabdalam rangka pengorganisasian latihan
• Evaluasi terhadap pengorganisasian latihan dapat dilakukan pada setiap saat biladipandang perlu agar pelayanan atau suasana dapat segera diperbaiki
Paska Pengorganisasian Kegiatan1. Tahap Persiapan
a. Persiapan kedalam organisasimempersiapkan calon pelatihmenggali, menganalisa dan merumuskan kebutuhan latihanmempersiapkan kurikulummempersiapkan jadwal sementara mempersiapkan bahan-bahan pelajaran yang akan dibagikanmempersiapkan akomodasi dan konsumsi (termasuk keuangan)
b. Persiapan ke luar organisasi Mengirimkan informasi latihan termasuk tujuan dan apa yang akan terjadi
selama latihan, baik kepada calon peserta maupun pihak-pihak lain yangterkait sehingga peserta dapat mempersiapkan diri
2. Tahap Pelaksanaan Latihan
a. Penciptaan Suasana Belajar• mengembangkan pola hubungan yang harmonis antara panitia – pelatih – peserta
(ramah, penuh perhatian terhadap kondisi peserta, dsb)• menyediakan dan mengatur berbagai fasilitas yang dapat menunjang suasana
belajar yang kondusif (penempatan posisi kursi, OHP, pendistribusian perangkatlatihan, mengatur konsumsi, ATK, dsb)
• menjaga lingkungan sekitar agar nyaman (tidak bising/hal-hal lain yang bisamengganggu latihan)
b. Penerapan Jadwal• bersifat luwes tanpa mengorbankan tujuan latihan (ada kesediaan penyelenggara
mengadakan penyesuaian bila diperlukan)• mengatur kegiatan pelatihan yang seimbang antara yang bersifat kurikuler
dengan ekstrakurikuler/rekreatif; in-class & out-classc. Pemantauan dan penilaian proses belajar merekam proses belajar selama pelatihan Menyelenggarakan tes awal dan akhir (pre-post test) Melakukan evaluasi setiap akhir pembahasan suatu materi Melakukan evaluasi akhir pelatihan
3. Tahap Pasca Pelatihana. Pembinaan/Asistensi• pertemuan berkala• kunjungan ketempat tugas alumni• surat menyurat/korespondensi• pengembangan media komunikasi• karyawisata• pemberian penghargaan kepada alumni yang berhasil
b. Monitoring• Implementasi RTL hasil Pelatihan• kunjungan ketempat tugas alumni• surat menyurat/korespondensi• pengembangan media komunikasi
Masalah Sering timbul dalam pelaksanaan pelatihan:• Pelatih tidak ada/kurang
Mengatasannya: menggali dari berbagai sumber yang relevan (dinas-dinas,lembaga swasta, anggota masyarakat yang berpengalaman, dsb)
• Jumlah peserta terlalu sedikitMengatasannya: pelatihan ditunda;
• Jumlah peserta terlalu banyakMengatasannya: membagi peserta dalam beberapa kelas, satu kelas maksimum30 peserta
• Fasilitas kurangMengatasannya: bekerjasama dengan berbagai pihak yang mempunyai fasilitasyang dibutuhkan
• Pada permulaan latihan semangat peserta tinggi, tetapi pada tahap berikutnyamenurun
Mengatasinya: jadwal diselang-seling antara materi yang berat dengan ringan,teori dan praktek
• Ada peserta yang rendah diri, kurang bisa menyerap materiMengatasinya: mendampingi secara tutorial; membagi bahan tertulis yangmenyimpulkan isi latihan
• Peserta yang beragam/heterogen baik dari sisi pendidikan, usia maupunpengalaman
• Pengatasannya: dalam membagi kelompok tugas/disko diusahakan anggotakelompoknya supaya seimbang antara pendidikan dan unsur lainnya
C. EVALUASI DAN RTL
PengantarEvaluasi merupakan rangkaian akhir dari sebuah kegiatan, evaluasi ini sering
dilakukan ditengah kegiatan (monitoring) ada juga dalam satu pase kegiatan dilakukanevaluasi akhir. Evaluasi ini dilakuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan maupuncapaian selama satu pase kegiatan.
Berdasarkan dari pengalaman selama ini evaluasi terkadang hanya merupakankegiatan untuk mengakhiri sebuah proses panjang dari suatu kegiatan tanpa ada tindaklanjutnya yang jelas, sehingga banyak kelompok – kelompok masyarakat yangditinggalkan oleh pendampingnya tanpa melalui proses penyelesaian yang partisifatif(exit strategis).
Fenomena inilah yang sebenarnya tidak boleh terjadi disetiap pase kegiatan, baikpaska pelatihan dengan waktu pendek mauoun pendampingan jangka panjang, sehinggahasil evaluasi merupa kan dasar untuk menidaklanjuti kegiatan baik yang dilakukanbersamaan dengan pendampingan maupun tindak lanjut yang dilakukan olehmasyarakat.
Tujuan1. Materi ini diharapkan memberikan bekal bagi masyarakat untuk melihat
sejauhmana capaian sebuah kegiatan yang dilakukan.2. Memberikan ruang bagi peserta untuk menyampiakn masukan, kritik dan saran
agar kegiatan yang dilakukan dikemudian hari lebih baik sesuai dengan harapanbersama.
Hasil Yang Diharapkan1. Dengan belajar materi evaluasi ini diharapkan peserta mampu merancang dan
melaksanakan evaluasi2. Peserta diharapkan mampu mengembangkan model – model evaluasi yang sesuai
dengan kondisi peserta3. Peserta paham manfaat evaluasi yang dilakukan.
Metode Curah pendapat Pemaparan Diskusi kelompok
Alat dan bahan Bolpoin Spedol Kertas Plano Dll disesuaikan dengan model evaluasi yang akan dilakukan
Waktu : 105 menit
Langkah – langkah
Langkah - langkah Metode Waktu ABBFasilitator menjelaskan tujuandari materi ini
Pemaparan 15 menit
Fasilitator diajakmendiskusikan apa evaluasidan kapan evaluasi dilakukan,mengapa harus ada evaluasi
Curah pendapat 30 menit
Peserta diajah mendiskusikanjenis – jenis, model – modelevaluasi hasil kegiatan (bisadengan permainan dll)
Curah pendapat 60 menit