Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi 2010 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa PENDAHULUAN Basis data terdiri atas dua kata yatu Basis daN Data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. (Jogiyanto, 1999). Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan sumber dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut dengan sistem basis data (database sistem). Sistem basis data adalah suatu sistem inormasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnu dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di suatu organisasi. Pendekatan basis data berbeda dengan pendekatan tradisional. Pendekatan Basis Data (database) Pendekatan basis data mencoba memperbaiki kelemahan- kelemahan yang terdapat pada pendekatan tradisional, yaitu: 1/37
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
PENDAHULUAN
Basis data terdiri atas dua kata yatu Basis daN Data. Basis dapat diartikan sebagai
markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah
representasi fakta dunia nyata konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam
dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Basis
data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya. (Jogiyanto, 1999). Basis data
merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena
merupakan sumber dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan
basis data dalam sistem informasi disebut dengan sistem basis data (database
sistem). Sistem basis data adalah suatu sistem inormasi yang mengintegrasikan
kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnu dan
membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di suatu
organisasi. Pendekatan basis data berbeda dengan pendekatan tradisional.
Pendekatan Basis Data (database)
Pendekatan basis data mencoba memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
terdapat pada pendekatan tradisional, yaitu:
1. Duplikasi data (data redundancy) dapat dikurangi
Karena database merupakan kumpulan dari semua data secara umum,
maka dapat digunakan bersama-sama untuk semua aplikasi, sehingga
duplikasi dapat dikurangi
2. Hubungan data (data relatability) dapat digunakan
Karena data dikumpulkan bersama-sama, maka hubungan dari data dapat
digunakan, yang berarti data di file tertentu dapat dihubungkan dengan
data di file - file lainnya.
Jenjang Data
1/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Database dapat terbentuk dari berbagai jenjang data, dimulai dari karakter-
karakter, item data atau field, record, file hingga database. Jenjang ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1 Jenjang Data
Keterangan :
1. Karakter-karakter merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa
karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus yang
membentuk item data atau field.
2. Item data atau field menggambarkan suatu atribut dari record yang
menunjukkan suatu item dari data seperti nama, alamat, dan lain
sebagainnya. Kumpulan dari field membentuk suatu record. Ada tiga hal
yang penting dalam suatu field, yaitu :
i. Nama dari field, berguna untuk membedakan satu field dengan
field lainnya.
ii. Representasi dari field, menunjukkan tipe dari field (field type)
serta lebar dari field (field width). Field dapat bertipe numerik
ataupun huruf, date hingga memo. Lebar dari field menunjukkan
ruang maksimum dari field yang dapat diisi dengan karakter-
karakter data
iii. Nilai dari field (field value) yaitu nilai dari field menunjukkan isi
dari field untuk masing-masing record.
2/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
3. Record merupakan kumpulan dari field membentuk record. Record
menggambarkan suatu unit data individu tertentu. Kumpulan record
membentuk suatu file, misalnya file personalia, tiap-tiap record dapat
mewakili data tiap-tiap karyawan
4. File terdiri dari record-record yang menggambarkan suatu kesatuan data
yan sejenis. Misalnya file matakuliah berisi data tentang semua matakuliah
yang ada.
5. Database adalah kumpulan dari file.
Gambar 2 Elemen Database
Komponen Sistem Basis Data
Sistem basis data merupakan sistem penyusunan berkas data yang saling terpadu.
Mempunyai komponen-komponen sebagai berikut :
a. Database (Basis Data)
3/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Adalah kumpulan files yang saling berhubungan atau berelasi sehingga
membentuk suatu basis data
b. Software (Perangkat Lunak)
Adalah perangkat lunak yang digunakan dalam suatu sistem basis data.
Pengolahan basis data secara fisik tidak dapat dilakukan pemakai secara
langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang khusus yang
disebut DBMS (database management sistem) yang akan menentukan
bagaimana data diorganisasikan, disimpan, diubah dan diambil kembali.
Perangkat lunak yang termasuk dalam DBMS seperti Dbase IV, Foxbase,
Ms. Acess, Oracle dll.
c. Hardware (Perangkat Keras)
Adalah perangkat keras dalam sistem basis data. Dimana mempunyai
komponen-komponen utama berupa : Processor, memory dan hard disk.
Komponen ini melakukan pemprosesan dan juga untuk menyimpan basis
data.
d. Brainware
Manusia merupakan elemen penting pada sistem basis data, pemakai ini
terbagi atas empat kategori yaitu sistem, engineer, administrator dan
database.
Prinsip Pengembangan Siste Informasi
1. Libatkan Pemilik dan Pengguna
2. Gunakan Pendekatan Problem-Solving
3. Tetapkan tahapan dan aktivitas setiap tahapan (SDLC (sistem development
life cycle)).
4. Tetapkan Standar
i. Dokumentasi
ii. Kualitas
iii. Tools
iv. Teknologi
5. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal besar
4/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
i. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
ii. Investasi yang terbaik harus bernilai
6. Jangan takut membatalkan proyek atau mengubah scope
7. Divide and Conquer
8. Rancang sistem untuk berkembang dan berubah
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
Gambar 3 Metodologi FAST
5/37
MODUL I
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
PENDEFINISIAN LINGKUP DAN ANALISA MASALAH
I. Tujuan Instruksional Umum
a. Mahasiswa memahami apa yang menjadi dasar dalam
pengembangan sistem informasi.
b. Mahasiswa memahami pentingnya tahapan pendefinisian
lingkup dan analisis masalah dalam pengembangan sistem
informasi.
II. Tujuan instruksional khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang menjadi dasar
dalam pengembangan sistem informasi yang dilakukan.
b. Mahasiswa mampu melakukan pendefinisian lingkup.
c. Mahasiswa mampu melakukan analisis masalah dalam
pengembangan sistem informasi.
III. Teori
Perlunya pengembangan sistem dalam suatu organisasi adalah karena didorong
oleh tiga hal yaitu:
1) Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem tua
(problems)
a. Ketidakberesan, dapat berupa:
i. Kecurangan yang disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta
kekayaan perusahaan dan kebenaran data menjadi tidak terjamin.
ii. Kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kebenaran data kurang
terjamin
iii. Tidak efisiennya operasi
iv. Tidak ditaatinya kebijakan menajemen.
b. Pertumbuhan organisasi
6/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Pertumbuhan organisasi menyebabkan sistem yang lama tidak efektif
lagi, sehingga harus disusun sistem yang baru.
2) Meraih kesempatan-kesempatan (oportunities)
Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi waktu
sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang
telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada. Maka
kesempatan-kesempatan akan jatuh ketangan pesaing, kesempatan-
kesempatan dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat
kepada pelanggan
3) Adanya instruksi-instruksi (directives)
Intruksi-instruksi yang diberikan kadang membutuhkan pengembangan
sistem yang lama atau pembuatan sistem yang baru, instruksi dapat berasal
dari pimpinan organisai atau peraturan pemerintah.
Dalam tahap analisis ini, aktivitas yang dilakukan adalah:
1. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah
tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar
untuk memperbaiki sistem.
2. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditangani.
3. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini.
4. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya.
Tahapan scope definition bertujuan: mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini
semakin berkurang manfaatnya (memburuk) disamping itu perlu melakukan
evalusi kelayakan dari suatu proyek/sistem yang akan dikembangkan. Output atau
deliverable dari tahap ini adalah laporan pendahuluan tentang masalah yang
terjadi dalam sistem serta apakah sistem informasi layak untuk dikembangkan
atau tidak.
7/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Tahapan problem analysis bertujuan menganalisis penyebab dan akibat dari
permasalah yang diidentifikasi pada tahapan scope definition. Hasil yang
diharapkan dari tahap ini adalah penjelasan sistem saat ini. Semua sistem
informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan seberapa baiknya
sistem tersebut didesain. Beberapa hal yang menyebabkan sistem informasi
mempunyai masalah, antara lain karena:
a. Waktu (overtime)
b. Lingkungan sistem yang berubah
c. Perubahan prosedural operasional
Masalah sistem informasi berhubungan dengan karakteristik informasi, yaitu:
a. Relevansi (relevancy)
b. Keakuratan (accurancy), yang memiliki faktor: kelengkapan
(completeness), kebenaran (correcteness), dan keamanan (security).
c. Ketepatan waktu (timeliness)
d. Ekonomi (economy), yang memiliki faktor: sumber daya (resources) dan
biaya (cost).
e. Efisiensi (eficiency)
f. Dapat dipercaya (reliability)
g. Kegunaan (usability)
Salah satu tools yang dapat digunakan dalam tahap ini adalah apa yang dikenal
dengan sebutan kerangka PIECES (PIECES framework).(Whitten, 2004).
P (Performance) = kinerja sistem
I (Information) = informasi yg disajikan
E (Economics) = keuntungan yg dapat diraih
C (Control) = keamanan sistem
E (Efficiency) = efisiensi orang dan proses
S (Service) = layanan yang diberikan
8/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
I. Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja sistem
menjadi lebih efektif, dapat dilihat melaui troughput dan response
time. Throughput yaitu jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan
dalam waktu tertentu. Response time adalah rata-rata waktu
diantara dua buah transaksi dan waktu respon sistem dalam
menanggapi permasalahan.
II. Economy (Ekonomi), untuk mengetahui apakah sistem
menawarkan tingkat dan kapasitas pelayanan yang memadai untuk
mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan.
III. Control (Pengendalian), untuk mengetahui apakah sistem
menawarkan kontrol (pengendalian) untuk mengatasi kecurangan-
kecurangan dan untuk menjamin keakuratan dan keamanan data.
IV. Efficiency (efisiensi), untuk mengetahui apakah sistem
menggunakan secara maksimum sumber yang tersedia termasuk
orang, waktu aliran form, meminimalkan penundaan proses.
V. Services (pelayanan), untuk mengetahui apakah sistem
menyediakan layanan yang diinginkan dan handal pada siapa saja
yang menginginkannya, dan apakah sistem fleksibel dan dapat
dikembangkan.
Tools lainnya yang dapat digunakan adalah analisis sebab-dan-akibat (cause-
and effect analysis) yaitu suatu teknik dimana permasalahan dipelajari untuk
menentukan penyebab-penyebabnya serta akaibat-akibat yang timbul. Pada
kenyataannya, akibat merupakan gejala yang muncul dari akar atau dasar
permasalahan yang pada gilirannya harus dianalisa untuk mengetahui apa yang
menjadi penyebabnya dan akibat-akibat apa saja yang ditimbulkan. Analisis
sebab-akibat dapat digambarkan dalam diagram ishikawa atau lebih dikenal
dengan sebutan diagram tulang ikan (fishbone).
Pada tahap ini harus dapat ditentukan apa yang menjadi sasaran (objective)
yaitu ukuran kesuksesan yang ingin dicapai. Sasaran adalah sesuatu yang
diharapkan dapat dicapai jika tersedia cukup sumberdaya.
9/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Beberapa contoh sasaran antara lain:
a. Waktu pelayanan customer/pelanggan dikurangi sekitar 10%.
b. Sistem mampu memberikan data customer statistic/pelanggan yang
menyewa dan menggunakan fasilitas pinjaman.
IV. TUGAS
1. Tentukan sistem informasi yang akan anda kembangkan yang didasarkan
problem, kesempatan, maupun directive.
2. Lakukan analisis masalah terhadap sistem informasi tersebut dengan dengan
menggunakan kerangka PIECES dan analisis sebab akibat (lihat form pada
lampiran), atau dapat juga menggunakan diagram fishbone, kemudian
tentukan sasaran sistem yang ingin dicapai oleh sistem yang akan
dikembangkan.
10/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lampiran 1. Form analisis masalah
Proyek: Manager Proyek:
Dibuat oleh: Diupdate oleh:
Tanggal: Tanggal:
ANALISA SEBAB-AKIBAT
Masalah/kesempatan Sebab/akibat
1. 1.
11/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
SASARAN PENINGKATAN SISTEM
Sasaran sistem Kendala sistem
1. 1.
12/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ANALISIS KEBUTUHAN
I. Tujuan Instruksional Umum
a. Mahasiswa memahami pentingnya tahapan analisis
kebutuhan dalam pengembangan sistem informasi.
b. Mahasiswa mampu membedakan kebutuhan fungsional
dan kebutuhan non fungsional dalam pengembangan
sistem informasi.
II. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan tools
yang ada untuk mengetahui kebutuhan fungsional dan
non fungsional.
b. Mahasiswa dapat memilih metode yang tepat untuk
melakukan analisis kebutuhan baik yang fungsional
maupun non fungsional, mampu melakukan
pendefinisian lingkup.
III. Tinjauan Pustaka
Analisis Kebutuhan merupakan tahapan penting dalam pengembangan sistem
informasi setelah tahapan scope definition dan analisis masalah. Kebutuhan dapat
menjawab apa yang dijabarkan dalam kerangka PIECES. Analisis keutuhan
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement)
a. Fungsi atau fitur yang harus termasuk dalam sistem informasi
untuk meyakinkan kebutuhan bisnis dan dapat diterima
pengguna.
b. Proses periksa deposit, kalkulasi nilai siswa, menampilkan
informasi identifikasi pemegang kartu, dsb.
13/37
Modul 2
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2. Kebutuhan Non Fungsional (Non-functional Requirement)
a. Deskripsi dari fitur, karakteristik, dan atribut sistem semacam
batasan yang dapat membatasi solusi yang ditawarkan.
b. Waktu, biaya dsb.
Beberapa contoh requirement :
a. Sistem harus menyediakan keamanan log-on pada OS level dan
level aplikasi
b. Record karyawan hanya dapat ditambah, diubah dan dihapus oleh
bagian HRD
c. Sistem harus dapat mendukung dua puluh lima users yang online
secara simultan
d. Waktu respon tidak lebih dari empat detik
e. Sistem harus user-friendly terhadap semua jenis user
f. Laporan transaksi harus selesai dibuat setiap hari pada pukul 22.00.
Untuk dapat melakukan analisis kebutuhan dengan benar perlu memilih
metode pengumpulan data yang tepat. Metode tersebut adalah
1. Interview
2. Questionnaires
3. Observation
4. Sampling document
1. Interview
a. Bagaimana metode ini digunakan
i. Lakukan pemilihan interviewees
ii. Membuat perjanjian terhadap potential interviewee
iii. Menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas
iv. Memilih person yang diinterview secara pribadi dan
merekamnya
14/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
b. Keuntungan metode
i. Pewawancara dapat mengukur respon melalui
pertanyaan dan menyesuaikannnya secara situasi yang
terjadi
ii. Baik untuk permasalahan yang tidak terstruktur, seperti
“mengapa anda berpikir hal ini bisa terjadi ?”
iii. Menunjukkan kesan interviewer secara pribadi
iv. Memunculkan respon yang tinggi sejak penyusunan
pertemuan.
c. Kerugian metode
i. Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit
ii. Membutuhkan pelatihan dan pengalaman khusus dari
pewawancara
iii. Sulit membandingkan laporan wawancara karena
subyektifitas alamiah
d. Kapan metode tersebut baik digunakan
i. Mendapatkan penjelasan atau pandangan dari personel
kunci
ii. Tes kredibilitas dari interviewees
iii. Mencari interviewee yang unsureness atau
contradictions
iv. Memantapkan kredibilitas team
2. Questionnaires
a. Bagaimana metode itu digunakan
i. Mendesain dengan menggunakan standar kuesioner
ii. Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end users
iii. Struktur respon diringkas dalam statistik distribusi.
b. Keuntungan metode
i. Murah dan cepat daripada interview
15/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ii. Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya
satu ahli yang dibutuhkan untuk mendesain kuesioner
untuk end user yang terpilih
iii. Mudah untuk mensintesis hasil sejak pembuatan
kuesioner
iv. Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua
end user
c. Kerugian metode
i. Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi
end user
ii. Analis melibatkan kesan sehingga tidak dapat
menampakkan pribadi end user.
iii. Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan
yang kuat untuk mengembalikan kuesioner
iv. Tidak dapat menyesuaikan pertanyaan ke end user
secara spesifik
d. Kapan metode tersebut dapat digunakan
i. Pertanyaannya sederahana, dan tidak memiliki arti
mendua
ii. Membutuhkan wawasan yang luas dari end user
iii. Bila memiliki sedikit waktu dan biaya
3. Observation
a. Bagaimana metode itu digunakan
i. Secara pribadi seorang analis mengunjungi lokasi
pengamatan
ii. Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan ,
termasuk volume dan pengolahan lembar kerja
b. Keuntungan metode
i. Mendapatkan fakta records daripada pendapat
(opinion)
ii. Tidak membutuhkan kontruksi pertanyaan
16/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
iii. Tidak menggangu atau menyembunyikan sesuatu (end
users tidak mengetahui bahwa mereka sedang diamati)
iv. Analis tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end
users
c. Kerugian metode
i. Jika terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end-
user merasa diamati)
ii. Dalam jangka panjang, fakta yang diiperoleh dalam satu
observasi mungkin tidak tepat (representative) dalam
kondisi harian atau mingguan
iii. Membutuhkan pengalaman dan keahlian khusus dari
analis
d. Kapan metode tersebut baik digunakan
i. Membutuhkan gambaran kuantitatif seperti waktu,
volume dan sebagainya
ii. Kecurigaan bahwa end-user mengatakan suatu kejadian
yang sebenarnya tidak terjadi (dibuat-buat).
4. Document Analysis
a. Arahan (conduct) analisis
i. Hubungan dengan pemakai akhir (end-user)
ii. Menganalisa record, forms dan laporan
iii. Pengamatan proses
iv. Menganalisa metode yang digunakan
v. Permasalahan dalam pengumpulan data
b. Kebutuhan pemakai
i. Apa yang menjadi kebutuhan sebenarnya
ii. Kebutuhan laporan (jenis dan frekuensinya)
iii. Kebutuhan pelatihan
c. Pengaruh Sistem Baru
i. Kendala sistem
17/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ii. Menjelaskan kendala waktu, biaya, keahlian, teknologi
dan faktor eksternal
iii. Realistik sistem
d. Dokumentasi
i. Functional & Non-functional Requirement
ii. Instrumen pengumpulan data (kebutuhan kuesioner,
interview)
IV. Tugas
Lakukan analisis kebutuhan baik fungsional maupun non-fungsional untuk
sistem informasi yang akan anda kembangkan. Anda dapat menggunakan
analisis PIECES yang telah anda lakukan pada taha sebelumnya. Dan pilihlah
metode pengumpulan data yang paling tepat untuk persoalan yang anda
hadapi.
18/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
PEMODELAN DATA
I. Tujuan Instruksional Umum
a) Mahasiswa memahami pentingnya melakukan pemodelan
data dalam pengembangan sistem informasi.
b) Mahasiswa mampu merancang model data yang benar dan
normal.
II. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang entitas, atribut dan
relationship.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang kendala
kardinalitas.
c. Mahasiswa memahami jenis-jenis relationship.
d. Mahasiswa memahami tentang normalisasi.
e. Mahasiswa mampu dan dapat melakukan pemodelan data
dengan menyertakan kendala kardinalitas dan dapat
menjelaskan hubungan antara entitas.
f. Mahasiswa mampu melakukan normalisasi data.
III. Teori
Pemodelan data adalah sebuah teknik untuk mengorganisasikan serta
mendokumentasikan data sistem. Alat yang paling umum dipakai dalam
pemodelan data adalah Diagram E-R (Entitas Relationship Diagram).
Diagram Entitas-Relationship memiliki beberapa komponen E-R diagram
adalah :
- Persegi panjang (rectangles) : merepresentasikan entitas sets