1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ergonomi merupakan suatu ilmu yang dapat memperbaiki cara kerja yang dilakukan oleh setiap manusia. Suatu gerakan-gerakan dalam perancangan kerja akan dikatakan baik apabila mencapai tujuan ENASE (Efisien, Nyaman, Aman, Sehat dan Efektif). Pekerjaan yang dilakukan manusia biasanya menggunakan gerakan tangan serta gerakan anggota tubuh lainnya. Mengetahui elemen-elemen gerakan dasar tersebut maka dapat dilakukan analisa serta perbaikan proses cara kerja. Salah satu metode untuk memperbaiki cara kerja agar mencapai tujuan efisien dan efektif yaitu dengan Methods Time Measurement (MTM). Methods Time Measurement (MTM) berfungsi untuk mengurangi gerakan-gerakan yang tidak perlu dan melakukan analisa serta perbaikan pada setiap gerakan sehingga lebih menghemat waktu, tenaga maupun biaya dalam perakitan produk seperti perakitan sepeda. Hal ini dibutuhkan seorang operator untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara efektif. Perakitan sepeda ini direkam dan dibuat bagan analisa video dan bagan analisa perbaikan untuk menguraikan, menganalisa, dan memperbaiki gerakan-
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ergonomi merupakan suatu ilmu yang dapat memperbaiki cara kerja yang
dilakukan oleh setiap manusia. Suatu gerakan-gerakan dalam perancangan kerja
akan dikatakan baik apabila mencapai tujuan ENASE (Efisien, Nyaman, Aman,
Sehat dan Efektif). Pekerjaan yang dilakukan manusia biasanya menggunakan
gerakan tangan serta gerakan anggota tubuh lainnya. Mengetahui elemen-elemen
gerakan dasar tersebut maka dapat dilakukan analisa serta perbaikan proses cara
kerja. Salah satu metode untuk memperbaiki cara kerja agar mencapai tujuan
efisien dan efektif yaitu dengan Methods Time Measurement (MTM).
Methods Time Measurement (MTM) berfungsi untuk mengurangi gerakan-
gerakan yang tidak perlu dan melakukan analisa serta perbaikan pada setiap
gerakan sehingga lebih menghemat waktu, tenaga maupun biaya dalam perakitan
produk seperti perakitan sepeda. Hal ini dibutuhkan seorang operator untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan secara efektif.
Perakitan sepeda ini direkam dan dibuat bagan analisa video dan bagan
analisa perbaikan untuk menguraikan, menganalisa, dan memperbaiki gerakan-
gerakan untuk menghasilkan waktu penyelesaian yang lebih singkat. Hal ini
sangat dibutuhkan agar gerakan-gerakan yang tidak perlu dilakukan pada saat
perakitan sepeda dapat dihilangkan dengan tujuan mengefesiensikan waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan
permasalahannya, yaitu:
1. Bagaimana upaya penerapan metode kerja yang benar, penempatan material,
layout dan prosedur kerja sehingga dapat memberikan hasil perbaikan untuk
sistem?
1
2
2. Bagaimana hasil perbandingan perancangan metode kerja yang telah
diterapkan?
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah pada laporan ini yaitu
1. Kecepatan, usaha, tempo atau performance kerja semuanya akan
menunjukkan kecepatan gerak operator pada saat kerja. Aktivitas untuk
menilai atau mengevaluasi kecepatan kerja operator ini dikenal sebagai rating
performance.
2. Dilakukun perbandingan dari sistem kerja, yang belum dilakukukan
perbaikan kerja dan setelah dilakukan perbaikan kerja.
3. Guna melaksanakan pekerjaan secara normal maka dianggap operator
tersebut cukup berepengalaman pada saat bekerja melaksanakannya tanpa
usaha-usaha yang berlebihan sepanjang hari kerja, menguasai cara kerja yang
ditetapkan dan menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan pekerjaannya.
1.4 Tujuan Praktikum
Dengan melaksanakan praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Memotivasi praktikan untuk melakukan penelitian, khususnya tentang
perancangan dan pengukuran kerja.
2. Menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode kerja yang berbeda-beda
akan memberikan hasil yang berbeda pula, hal yang sama berlaku pada
penempatan material, layout dan prosedur kerja.
3. Mengerti prinsip-prinsip ekonomi gerakan (motion economy) dan studi
tentang gerakan-gerakan (motion study) di dalam aplikasi praktis.
3
1.5 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan, perumusan
masalah, tujuan praktikum, pembatasan masalah, alat dan bahan yang
digunakan, prosedur praktikum, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan untuk kegiatan
praktikum.
Bab III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pada bab ini berisi tentang data pengamatan kerja operator pada waktu
praktikum, serta data diolah dan dihitung untuk pengukuran waktu kerja.
Bab IV Analisa
Pada bab ini berisi tentang analisa pengukuran waktu kerja.
Bab V Penutup
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam melaksanakan suatu kegiatan kerja terdapat berbagai macam metode
kerja yang dapat diterapkan untuk penyelesainnya. Namun demikian tidak semua
metode kerja memenuhi prinsip-prinsip ekonomi gerakan (motion economy) dan
kemanfaatannya untuk memberi hasil yang efisien dan efektif. Oleh sebab itu, hal
ini mendorong adanya suatu penelitian yang berkaitan dengan metode atau tata
cara kerja yang disebut penelitian tata cara kerja.
Studi mengenai tata cara kerja dimaksudkan untuk menelaah dan mengkaji
prinsip-prinsip serta teknik pengaturan kerja secara optimal dalam suatu sistem
kerja, yaitu sistem dimana komponen-komponen kerja seperti manusia,
mesin/peralatan kerja, material serta lingkungan fisik kerja akan berinteraksi
bersama-sama secara simultan dalam memberikan output kerja.
Berbagai cara pembagian suatu pekerjaan atas elemen-elemen gerakan telah
melahirkan beberapa metoda penentuan waktu baku secara sintesa.
Sistem ini didefinisikan sebagai suatu prosedur untuk menganalisa setiap
operasi kedalam gerakan-gerakan dasar yang diperlukan untuk melaksanakan
kerja tersebut, dan kemudian menetapkan standar waktu dari masing-masing
gerakan tersebut berdasarkan macam gerakan dan kondisi kerja masing-masing
yang ada.
Pengukuran waktu metoda membagi gerakan-gerakan kerja atas elemen-
elemen gerakan menjangkau (reach), mengangkut (move), memutar (turn),
memegang (grasp), mengarahkan (position), melepas (release), lepas-rakit (dis-
assemble), gerakan mata (eye movement), dan beberapa gerakan badan lainnya.
Kelas-kelas ini dapat menyangkut keadaan-keadaan perhentian, keadaan obyek
yang ditempuh atau dibawa, sulit mudahnya menagani obyek atau kondisi-kondisi
lainnya. Waktu-waktu gerak yang dicantumkan pada table-tabel pengukuran
waktu metoda bersatuan TMU (Time Measurement Unit) yang berarti satuan
pengukuran waktu.
4
5
Ada beberapa tolok ukur yang digunakan dalam memilih alternative kerja
yang terbaik, antara lain:
1. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan kerja.
2. Besarnya energi yang dikeluarkan.
3. Biaya yang dikeluarkan.
4. Dampak-dampak psikologis yang ditimbulkan.
Dalam praktikum ini tolok ukur yang dipakai dalam pemilihan alternative
metode kerja atau tata cara kerja yang terbaik adalah waktu tersingkat dalam
penyelesaian pekerjaan tersebut.
2.1 Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan dengan Penggunaan
Badan/Anggota Tubuh Manusia
1. Manusia memiliki kondisi fisik dan struktur tubuh yang memberi
keterbatasan dalam melaksanakan gerakan kerja.
2. Kedua tangan harus memulai dan menyelesaikan pekerjaan dalam waktu
yang bersamaan.
3. Kedua tangan jangan menganggur dalam waktu yang bersamaan kecuali
sewaktu istirahat.
4. Gerakan tangan simetris dan berlawanan arah.
5. Untuk menyelesaiakn pekerjaan, hanya bagian-bagian tubuh tertentu saja
yang diperlukan, agar tidak terjadi penghamburan tenaga.
6. Hindari gerakan patah-patah, untuk mencegah kelelahan.
7. Pekerjaan diatur sedemikian rupa sehingga gerakan mata terbatas pada
bidang yang menyenangkan tanpa perlu mengubah focus.
2.2 Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan dengan Tempat Kerja
Berlangsung
1. Disediakannya tempat yang tidak sering berpindah-pindah untuk
penyimpanan alat dan bahan, sehingga dapat menimbulkan kebiasaan.
2. Letakkan bahan dan peralatan pada tempat yang mudah dijangkau, sehingga
mengurangi usaha mencari-cari.
6
3. Tata letak bahan dan peralatan kerja diatur sedemikian rupa sehingga
memungkinkan urutan-urutan gerakan yang terbaik.
4. Tinggi tempat kerja harus sesuai dengan ukuran tubuh manusia/operator,
sehingga pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan mudah dan nyaman.
5. Kondisi ruangan kerja yang berkaitan dengan persyaratan ergonomis harus
diperhatikan, sehingga diperoleh area kerja yang lebih baik.
2.3 Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan dengan Desain Peralatan
Kerja yang Dipergunakan
1. Kurangi sebanyak mungkin kegiatan tubuh (manual) apabila pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan peralatan kerja.
2. Usaha menggunakan peralatan kerja yang dapat melaksanakan berbagai
macam pekerjaan sekaligus, baik yang sejenis maupun yang berlainan.
3. Siapkan dan letakkan semua peralatan kerja pada posisi tepat dan cepat untuk
memudahkan pemakaian atau pengambilan pada saat diperlukan tanpa harus
bersusah payah mencari-cari. Desain peralatan juga dibuat sedemikian rupa
agar memberi kenyamanan genggaman tangan saat digunakan.
4. Jika tiap jari melakukan gerakan tertentu, maka beban untuk masing-masing
jari tersebut harus dibagi seimbang sesuai energi dan kekuatan yang dimiliki
oleh masing-masing jari.
Ada beberapa tolok ukur yang digunakan dalam pemilihan alternative kerja
yang terbaik, antara lain:
1. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan
2. Besarnya energi yang dikeluarkan
3. Biaya yang dikeluarkan
4. Dampak-dampak psikologis yang ditimbulkan
7
Untuk mengetahui besarnya rata-rata waktu penyelesaian, kecukupan data
dan keseragaman data pada bagian pengolahan data digunakan rumus-rumus
sebagai berikut:
1. Rata-rata waktu penyelesaian
X Jumlah Waktu SiklusJumlah Siklus
2. Uji kecukupan data (N’)
α = 0,05
k = 2 (tingkat kepercayaan 95%)
N’ = [ k∂ √ N∑ x2−(∑ x )2
∑ x ]2
Jika N’ < N, maka data dikatakan cukup.
3. Uji keseragaman data
Standar Deviasi (σ ) = √∑ (xi−xbar )2
N
BKA = X + 3 σ
BKB = X - 3 σ
2.4 Motion Study
Studi gerakan atau lazimnya disebut dengan “motion study” adalah suatu
studi tentang gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja untuk menyelesaikan
pekerjaanya. Dengan studi ini ingin diperoleh gerakan-gerakan standard untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan, yaitu rangkaian gerakan-gerakan yang efektif dan
efisien. Untuk memperoleh hal tersebut maka perlu diperhatikan terlebih dahulu
kondisi pekerjaan yang ada yaitu kondisi pekerjaan yang memungkinkan
dilakukan gerakan-gerakan kerja yang ekonomis.
Studi gerakan umumunya diklasifikasikan menjadi dua macam studi, yaitu
Visual Motion Study dan Micromotion Study umumnya lebih sering diaplikasikan
karena dianggap lebih ekonomis.
8
Visual Motion Study, disini hanya sekedar dilakukan pengamatan secara
visual terhadap operasi kerja yang berlangsung dan kemudian dibuat peta yang
dikenal sebagai Operation Process Chart dengan mengaplikasikan simbol-simbol
Therblig.
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisa terhadap gerakan-gerakan
kerja yang ada dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi gerakan.
Secara terperinci elemen-elemen gerakan therblig ialah sebagai berikut:
1. Mencari: gerakan dasar pekerja untuk menemukan lokasi obyek atau benda
kerja.
2. Memilih: gerakan untuk menemukan suatu obyek yang tercampur dengan
obyek lain.
3. Memegang: gerakan menjangkau dan dilanjutkan dengan gerakan membawa.
4. Menjangkau: gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban, baik gerakan
mendekati ataupun menjauhi obyek.
5. Membawa: gerakan perpindahan tangan di mana tangan dalam keadaan
terbebani.
6. Memegang untuk memakai: gerakan memegang tanpa menggerakkan obyek
yang dipegang.
7. Melepas: gerakan melepas yang terjadi bila pekerja melepaskan obyek yang
dipegangnya.
8. Mengarahkan: gerakan yang didahului dengan mengangkat dan diikuti
dengan merakit.
9. Mengarahkan sementara: gerakan mengarahkan pada suatu tempat sementara
dengan tujuan untuk memudahkan pemegangan bila obyek tersebut akan
dipakai kembali
10. Pemeriksaan: pekerjaan memeriksa obyek untuk mengetaui apakah obyek
telah memenuhi syarat tertentu.
11. Perakitan: gerakan untuk menggabungkan satu obyek dengan obyek lain
sehingga menjadi satu kesatuan.
12. Lepas Rakit: gerakan memisah dua obyek atau lebih dari satu kesatuan.
13. Memakai: gerakan memakai.
9
14. Keterlambatan yang tidak dapat dihindarkan: keterlambatan yang diakibatkan
oleh hal-hal yang terjadi diluar kemampuan manusia.
15. Keterlambatan yang dapat dihindarkan: keterlambatan yang diakibatkan
faktor pekerja baik disengaja maupun tidak.
16. Merencana: proses mental di mana operator berpikir untuk menentukan
tindakan yang akan diambil selanjutnya.
17. Istirahat untuk menghiangkan lelah: kegiatan istirahat yang dilaukan untuk
menghilangkan lelah.
Dari 17 gerakan dasar therblig di atas, pada dasarnya dapat diklasifikasikan
menjadi 2 macam:
1. Effective Therblig, ialah gerakan yang berkaitan langsung dengan aktivitas
kerja. Gerakan ini meliputi:
a. Phisical Basic
1. Menjangkau (RE)
2. Membawa (M)
3. Melepas (RL)
4. Memegang (G)
5. Mengarahkan awal (PP)
b. Objective Basic
1. Memakai (U)
2. Merakit (A)
3. Mengurai rakit (DA)
2. Ineffective Therblig, ialah gerakan therblig yang tidak berkaitan dengan
aktivitas penyelesaian pekerjaan secara langsung dan sebaiknya dieliminasi
atau dihilangkan dengan memperhatikan prinsip dasar dari analisa operasi
kerja dan ekonomi gerakan. Gerakan ini meliputi:
a. Mental or Semi-Mental Basic
1. Mencari (SH)
2. Memilih (ST)
3. Mengarahkan (P)
4. Memeriksa (I)
10
5. Merencanakan (Pn)
b. Delay
1. Keterlambatan yang tidak dapat dihindarkan (UD)
2. Keterlambatan yang dapat dihindarkan (AD)
3. Istirahat untuk menghilangkan lelah (R)
4. Memegang unuk memakai (H)
2.5 Micromotion study
Micromotion study yaitu perekaman atas gerakan-gerakan kerja dengan
menggunakan kamera film (video recorder) dan segala perlengkapannya dapat
mengatasi persoalan. Disini hasil rekaman dapat diputar ulang, kalau perlu dengan
kecepatan lambat (slow motion), sehingga analisa gerakan kerja bisa dilakukan
lebih teliti. Jadi, micromotion study mengharuskan untuk merekam setiap gerakan
kerja yang ada secara detail dan memberikan kemungkinan-kemungkinan analisa
setiap gerakan-gerakan kerja secara detail dan memberikan kemungkinan analisa
setiap gerakan yang ada secara lebih baik dibandingkan dengan visual motion
study.
Dengan demikian dari aktivitas micromotion study ini diharapkan mampu
membantu mencari alternatif metode kerja yang lebih baik untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan sekaligus megetahui waktu dari tiap-tiap gerakan tersebut.
Manfaat dari kegiatan ini ialah:
a. Mampu meneliti siklus operasi kerja yang pendek yang berlangsung secara
berulang-ulang dan dilaksanakan secara manual.
b. Meneliti aktivitas-aktivitas yang menghasilkan jumlah output yang besar.
c. Meneliti aktivitas-aktivitas yang pelaksanaannya dilaksanakan oleh seorang
operator.
11
Untuk micromotion study dalam pelaksanaannya akan membutuhkan biaya
yang lebih jauh tinggi (sekitar 4 kali lipat dibandingkan Visual Motion Study).
Biasanya dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung cepat dan
berulang-ulang. Disini analisa bisa dilakukan lebih detail karena dipergunakan
peralatan khusus (movie camera) untuk merekam gerakan-gerakan kerja yang
berlangsung.
12
Tabel 2.1 Move M
Tabel 2.2 Position-P, Release-RL, Travel and Eye Focus-ET and EF, Disengage-D
13
Tabel 2.2 Position-P, Release-RL, Travel and Eye Focus-ET and EF, Disengage-D
Tabel 2.4 Tabel Travel and Eye Focus – ET and EF
14
Tabel 2.3 Reach-R
15
Tabel 2.4 Body, Leg and Foot Motions
16
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Pengumpulan Data
3.1.1 Hasil Pengamatan Sebelum Dilakukan Perbaikan
Kelompok : 12
Tanggal Pengamatan : 14 Maret 2014
Aktivitas yang diamati : Perakitan Pedal Sepeda
Nama Operator 1 : M. Rijal Reskin
Nama Operator 2 : Guntur Suseno
Nama Rater : Irham Saputra
Nama Timer : Noor Muhammad Charis
Nama Writer : Sitti Nur Jumariah
Waktu Normal : 63,53 detik
Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Sebelum Dilakukan Perbaikan