MODUL 7 Transformasi Fasa dalam Baja Segmen 1: Fasa-fasa dalam Baja Program Studi Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung Prof. Ir. Eddy Agus Basuki, M.Sc. Ph.D. Tria Laksana Achmad, ST. MT. Ph.D. MG-3113 Transformasi Fasa dan Perlakuan Panas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MODUL 7Transformasi Fasa dalam Baja
Segmen 1: Fasa-fasa dalam Baja
Program Studi Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung
Prof. Ir. Eddy Agus Basuki, M.Sc. Ph.D.Tria Laksana Achmad, ST. MT. Ph.D.
MG-3113 Transformasi Fasa dan Perlakuan Panas
dalam keadaan
murni merupakan
material yang relatif lunak
Dengan keberadaan unsur karbon (C) maka dapat diperoleh
penguatan material yang menjadikannya sebagai atau
, tergantung pada yang ada di dalamnya
C
(a) (b)
a) dan b) Posisi interstisi oktahedral
dan tetrahedral di dalam kristal BCC
(c) (d)
c) dan d) oktahedral dan tetrahedral
dalam kristal FCC
Dalam keadaan padat (kristalin), atom-atom C
dengan jari-jari lebih kecil dibanding jari-jari atom
Fe (0,8oAngstrom untuk C dibandingkan
1,28oAngstrom untuk Fe) akan menempati posisi
rongga antara atom-atom Fe, atau disebut dengan
.
Paduan antara Fe dan C seperti ini dikenal sebagai
.
Struktur kristal Jari-jari lubangJari-jari lubang di
dalam kristal besi (oA)
BCCTetrahedral 0,29r 0,37
Oktahedral 0.15r 0,19
FCCTetrahedral 0,23r 0,28
Oktahedral 0,41r 0,51
Karena jari-jari rongga antar atom
Fe (yang kira-kira hanya 0,51oA
dalam kristal FCC)
Unsur Jari-jari atom, r (oA) r/rFe
Besi alfa (α-Fe) 1,28 1,00
B 0,94 0,73
C 0,77 0,60
N 0,72 0,57
O 0,60 0,47
H 0,46 0,36
Ukuran lubang terbesar yang mungkin ditempati atom interstisi di
dalam struktur kristal BCC dan FCC besi. Keterangan; r menyatakan
jari-jari atom pembentuk kristal yaitu Fe
Ukuran atom unsur non metalik dan
perbandingannya terhadap ukuran atom besi
keberadaan atom
interstisi C ini akan
memberikan
kristal
memberikan pengaruh hambatan
terhadap pergerakan dislokasi
yang memberikan efek
Fasa Temperatur (oC)Kelarutan
% berat % atom
C di besi gama (γ-Fe)1150 2,04 8,8
723 0,80 3,6
C di besi alfa (α-Fe)723 0,02 0,095
20 <0,00005 <0,00012
N di besi gama (γ-Fe)650 2,8 10,3
590 2,35 8,75
N di besi alfa (α-Fe)590 0,10 0,40
20 <0,0001 <0,0004
Proses perlakuan panas guna memperkeras
dan memperkuat baja melalui perlakuan
di dalam
kristal besi dari
pada di dalam karena
yang tersedia
walaupun dalam kristal FCC atom-atomnya
lebih tertumpuk padat
Kelebihan kelarutan karbon dalam
Fe akan berikatan sebagai
yang akan menambah
kekuatan dan kekerasan baja.
Kelarutan C dan N di
dalam besi alfa pada
temperatur kamar
sangat rendah
Fe3C atau sementit,
atau karbida-
karbida lain seperti
W, Ta, V dan Nb
Kelarutan C dan N di dalam besi gama dan besi alfa
0.1
1400
1200
1000
800
600
400
Fe C % berat C
1 2 3 4
T (oC)
1600
5 6 6,67 Fe3C
α + Fe3C α + Grafit atau
+ Fe3C atau + Grafit
α
+α
+cairan
Cairan
+cairan
+ Fe3C +cairan
Grafit +cairan
2.08 4,26
4,30 1154oC
1148oC
738oC
723oC
Selang komposisi
baja Selang komposisi
besi cor
1493oC
2.11
0.77
0.68
0.0218
Pentingnya pemahaman diagram fasa sistem kesetimbangan Fe-C dan sistem metastabil Fe-Fe3C.
Diagram fasa metastabil yaitu sistem Fe-
Fe3C yang biasanya berlaku untuk baja.
Metastabil karena Fe3C dapat
terdisosiasi menjadi Fe dan grafit (C
bebas) sehingga sistemnya menjadi
sistem stabil Fe-C (biasanya untuk besi
cor kelabu dan nodular).
BAJA
BAJA HIPOEUTEKTOID BAJA HIPEREUTEKTOID
BESI
COR
~5%CMetals Handbook
Pergeseran garis A1, A3 dan Acm karena pemanasan dan pendinginan
Garis Ae1 (atau A1), Ae3 (atau A3) dan Aecm
(atau Acm): untuk
. Huruf e
singkatan dari equilibrium.
Untuk , akan ada pergeseran
ketiga garis tersebut , tergantung dari
kecepatan pemanasannya. Notasinya
menjadi Ar1, Ar3 dan Arcm, dimana r singkatan
dari refroidisant.
Untuk akan ada pergeseran
ketiga garis tersebut , tergantung
dari kecepatan pendinginannya. Notasinya
menjadi Ac1, Ac3 dan Accm, dimana c
singkatan dari chauffant (bhs Perancis).
MODUL 7Transformasi Fasa dalam Baja
Segmen 2: Pengaruh kecepatan pendinginan terhadap struktur mikro baja
Program Studi Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung
Prof. Ir. Eddy Agus Basuki, M.Sc. Ph.D.Tria Laksana Achmad, ST. MT. Ph.D.
MG-3113 Transformasi Fasa dan Perlakuan Panas
Dengan
maka struktur mikro seperti
yang diprediksi dari diagram
fasa metastabil Fe-Fe3C akan
diperoleh.
Namun dengan pendinginan
, maka transformasi
austenit menjadi ferit dan
sementit dapat terhambat,
menghasilkan fasa metastabil
.
0,008 0,012 0,02 0,2 0,5 1,2
Fe 0,8 2,0 %C
910
+ Fe3C
Baja 1 Baja 2 Baja 3
B
C
A
D
E
T (oC)
810 780 720
A3
A1
Acm
0,008 0,012 0,02 0,2 0,5 1,2
Fe 0,8 2,0 %C
910
+ Fe3C
Baja 1 Baja 2 Baja 3
B
C
A
D
E
T (oC)
810 780 720
A3
A1
Acm
Baja dapat diperkuat / diperkeras melalui .
Martensit adalah fasa metastabil hasil transformasi tanpa difusi dari fasa austenit γ (berstruktur krital FCC : face
centered cubic) menjadi .
Penguatan diperoleh dari akibat pergeseran ketika terjadi transformasi martensitik, sehingga
menyebabkan dislokasi sulit bergerak.
Struktur atau fasa mastensitik biasanya .
Untuk menurunkan kekerasan dan mengontrol ketangguhan baja, maka biasanya dilakukan .
Perlakuan panas yang sering diterapkan:
Temperatur mulai terbentuknya martensit ( )
dan selesainya transformasi martensit ( ).
Ms dan Mf dengan
di dalam baja.
Untuk baja karbon rendah (<0,2%C) dan baja karbon medium
(0,2-0,6%C), pada temperatur kamar diperoleh martensit 100%
sehingga tidak akan ada austenit sisa ( ).
Selain karbon, unsur-unsur pemadu lainnya juga berpengaruh