-
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pencernaan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
merubah makanan dari
molekul yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana
dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi dan energi dalam tubuh. Organ sistem
pencernaan terbagi menjadi dua divisi
yaitu saluran cerna yang menjadi tempat berlangsungnya proses
pencernaan dan organ aksesoris
yang merupakan organ yang membantu proses pencernaan.
1.2 Tujuan
Setelah melewati modul ini mahasiswa di harapkan mengetahui dan
dapat menjelaskan hal-
hal yang berhubungan dengan sistem pencernaan yang berkaitan
dengan organ-organ, fungsi,
mekanisme dan enzim-enzim pencernaan.
1.2 Manfaat
Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi, struktur, mekanisme
kerja, dan faktor yang
mempengaruhi sistem pencernaan.
-
2
BAB 2
ISI DAN PEMBAHASAN
2.1 SKENARIO
ADUH......PERIH........
Kukira Ratu sekarang sombong, diajak makan ga mau, diajak bicara
malas, sekalinya begitu
ditanya kenapa, kok malah njerit, aduh... perih....., ga taunya
ada beberapa stomatitis ada di
cavum orisnya dan barangkali juga ada di faring karena dia
merasa susah mastikasi disertai susah
deglutisasi, lebih parahnya lagi sering tidak dapat
mengendalikan sekresi salivanya, kasian ya...
pantas aja badannya agak kurus, takutnya gastritisnya kumat.
2.2 STEP 1
Identifikasi kata/kalimat yang asing dan sulit :
1. Stomatitis : sariawan, peradangan pada mukosa mulut yang
menyebabkan dehidrasi
dan malnutrisi.
2. Faring : jalur makanan dari rongga mulut ke esofagus,
tenggorokan, pertemuan antara
saluran pencernaan dan saluran pernafasan
3. Cavum oris : rongga mulut
4. Gastritis : peradangan pada lambung, maag
5. Mastikasi : proses penghancuran makanan oleh organ mulut
(gigi)
6. Saliva : air liur, sekret
7. Deglutisasi proses menelan makanan didalam kerongkongan
8. Sekresi : proses pengeluaran hasil kelenjar / sel-sel secara
aktif.
-
3
2.3 STEP 2
Identifikasi Masalah
1. Apa itu proses pencernaan dan beserta fungsinya?
2. Apa saja organ yang berperan ? beserta fungsinya?
3. Bagaimana mekanisme pencernaan?
4. Apa saja enzim-enzim yang berperan dalam sistem pencernaan
serta fungsi air liur dan
asam lambung?
5. Mengapa Ratu tidak bisa mengendalikan sekresi salivanya?
6. Bagaimana jika sistem pencernaan tidak sempurna?
7. Apa penyebab stomatitis dan gastritis?
8. Apa saja produk akhir sistem pencernaan?
2.4 STEP 3
Analisis Masalah
1. Pengertian :
- Suatu proses yang melibatkan organ dan pencernaan serta
kelenjar pencernaan
- Proses merubah bahan makanan zat yang dapat diserap kedalam
peredaran darah
- Proses penyerapan dan penguraian zat zat makanan dalam organ
pencernaan
Fungsi :
- Memindahakan nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang
ditelan ke dalam
lingkungan internal tubuh
- Memecah bahan makanan menjadi sari makanan yang siap diserap
dalam tubuh
- Mengurai dan memisahkan bahan makanan yang ingin diserap dan
ingin dibuang
-
4
2. Sistem pencernaan terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Organ pencernaan = terdiri dari mulut, faring, esofagus,
gaster, instetium, kolon,
rektum dan anus
b. Organ aseksoris = terdiri dari gigi, lidah, kelenjar air
liur, pankreas, hati, dan kandung
empedu
Fungsi :
A. Rongga Mulut
a. Mulut : tempat pertama masuknya makanan
b. Gigi : alat pengunyah. Gigi terbagi menjadi 4 gigi incisivus,
kaninus, premolar
dan molar. Incisivus berfungsi untuk memotong, kaninus untuk
merobek,
premolar dan molar untuk mengunyah
c. Kelenjar air ludah : membantu proses menelan, mengandung 99%
air dan 1%
enzim amilase. Pada kelenjar air liur terdapat kelenjar parotis,
submandibularis,
sub maxilla dan sublingualis. Kelenjar parotis terletak dibawah
telinga, kelenjar
submandibularis terletak dirahang bawah, kelenjar sublingualis
terletak dibawah
lidah dan sub maxilla terletak dirahang atas.
d. Lidah : fungsinya mencampur, menelan makanan dan sebgai indra
pengecap.
Lidah memiliki 4 kuncup kecap perasa yaitu :
a. Asin : terdapat di tepi depna
b. Manis : terdapat di ujung lidah
c. Asam : terdapat di samping lidah
d. Pahit : terdapat di pangkal lidah
Lidah terdiri dari otot rangka dan bersifat volunter. Dilidah
terdapat papila atau
tonjolan pada lidah.
B. Faring
Faring berfungsi sebagai penghubung antara rongga mulut dan
esofagus.
-
5
C. Esofagus
pada esofagus terdapat gerak peristaltik yang fungsinya untuk
mendorong
makanan ke lambung . esofagus berukuran 25 cm saluran pada
esofagus
berbentuk panjang. Ada otot polos (LES) yang berfungsi mencegah
bahan yang
ada dilambung kembali ke esofagus. Esofagus tersusun dari
lapisan epitel berlapis
pipih di esofagus terdapat kelenjar esofageald proper.
D. Gaster
Lambung memiliki ukuran yang lebih besar dari usus besar.
Bentuknya gepeng
seperti huruf J. Apabila penuh dapat membuat 2-3 liter bahan
makanan. Terdapat
senyawa bikarbonat yang melindungi lambung. Bolus diubah menjadi
kimus
didalam lambung. Lambung berfungsi sebagai penampung makanan,
endokrin
makan dan sekresi hormon. Dolambing terdapat hormon gastrin
untuk sekresi
getah lambung. Lambung memiliki 3 bagian :
Kardiac, bagian atas gaster yang bersambung dengan
esophagus.
Fundus ,bagian tengah gaster yang membulat dan terdapat
kelenjar
lambung .
Pilorus, bagian bawah gaster yang bersambung dengan usus
halus.
E. Usus halus
Berfungsi untuk penyerapan sari makanan dan sekresi endrokrin,
memiliki
panjang 20 cm dan melekat pada diding abdomen posterior. Usus
halus memiliki
panjang 720 cm, bergulung atau berbelit dalam rongga abdomen.
Mulai dari pylorus
bersatu dengan lambung dan berakhir di ileoseka tempat bersatu
dengan usus besar.
.Di usus halus terdapat duodenum, jejunum, dan ileum. Duodenum
merupakan tempat
bermuaranya saluran getah pancreas dan saluran empedu, dan
terdapat kelejar burner.
Jejunum memiliki panjang 2/5 dari sisa usus halus. Ileum
memiliki panjang yang
tergantung pada dinding abdomen posterior dan mesentenum.
F. Usus besar
Memiliki panjang 180 cm, berfungsi untuk menyerap air, mineral,
dan bahan
yang tidak tercerna serta terdapat E. colli untukpembusukan sisa
makanan. Makanan
-
6
yang habis dicerna oleh husus halus di usus besar diubah menjadi
feses. Bahan
makanan masuk cair dirubah menjadi padat karena ada proses
absorbsi air.
G. Rectum
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses
H. Anus
Berfungsi sebagai tempat pembuangan feses
3. Rongga mulut ( terjadi digesti mekanik dan kimiawi serta
terjadi mastikasi) Faring
(terjadi malpuspusi dan deglutisasi) esophagus ( terjadi
propulsi) Lambung (terjadi
digesti mekanik dan kimiawi) usus halus ( terjadi absorbsi dan
propulsi) usus besar
( terjadi absorbs dan propulsi) Rektum Anus (terjadi
defekasi)
Di dalam rongga mulut terdapat 3 lapisan otot, yaitu :
Muskularis mukosa
Muskularis sirkularis
Muskuslaris longitudinalis
Muskularis mukosa terdapat di mukosa, sedangkan muskularis
sirkularis dan muskularis
longitudinalis terdapat di muskularis eksterna.
Dinding saluran cerna ada 4 lapisan, yaitu :
a. Mukosa
b. Submukosa
c. Muskularis eksterna
d. Serosa
4. Enzim yang terdapat di mulut :
Ptyalin, berfungsi untuk merubah pati menjadi maltose
Lisozim, berfungsi untuk melisis bakteri
Lipase, berfungsi untuk mencegah terbentuknya hidropobilik
-
7
Enzim yang terdapat di lambung :
Pepsin, berfungsi untuk menghidrolisis protein aktif pepsin
Renin, berfungsi untuk merubah kasinogen menjadi kasein
HCL, berfungsi untuk merubah pepsiogen menjadi pepsin, menjaga
pH lambung
agar tetap asam dan membunuh pathogen
Enzim yang terdapat usus halus :
Laktase, berfungsi untuk merubah laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa
Maltase, berfungsi ntuk merubah maltose menjadi glukosa
Sukrase, berfungsi untuk merubah menjadi glukosa dan
fruktosa
Tripsin, berfungsi untuk merubah polipeptida menjadi asam amino
dan pepton
menjadi asam amino
Enterokinase, berfungsi untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi
tripsin
Peptidase, berfungsi untuk merubah peptide menjadi asam
amino
5. Karena seksresi saliva dipersarafi oleh sistem saraf otonom
dan karena berkurangnya
aktivitas rongga mulut ratu maka sekresi salivanya akan ikut
berkurang.
6. Nutrisi tubuh tidak tercukupi dan tergantung organ apa yang
mengalami gangguan
7. Penyebab stomatitis adalah stress, alergi, pengaruh mekanis,
sedangkan penyebab
gastritis adalah meningkatnya asam lambung, telat makan
8. Produk akhir
a. Karbohidrat menjadi monosakarida, glisakarida,
trisakarida
b. Lemak menjadi asam lemak dan gliserol
c. Protein menjadi asam amino
-
8
2.5 STEP 4
Kerangka Konsep
2.6 STEP 5
Identifikasi sasaran belajar
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dan fungsi sistem
pencernaan
2. Mahasiswa mampu mengetahui mekanisme sistem pencernaan
2.7 STEP 6
Belajar Mandiri
Esophagus Bolus
makanan
SISTEM
PENCERNAAN
Rongga mulut Mastikasi
Lambung Pencernaan
Mekanik & Kimiawi Usus Halus
Bolus
menjadi
Chyme
Faring
Feses Defekasi Anus
Absorbsi
Usus Besar
-
9
2.8 STEP 7
Sintesis
SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan atau bisa disebut juga dengan sistem digestive
merupakan suatu
sistem yang terdapat pada tubuh manusia yang berfungsi untuk
merubah makanan dari molekul
yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana agar dapat
diserap / dicerna dan
ditransportasikan melalui sistem sirkulasi. Organ pada sistem
pencernaan memiliki 2 divisi
antara lain :
Saluran cerna = Merupakan organ yang menjadi tempat
berlangsungnya proses
pencernaan dan merupakan saluran yamg akan dilewati oleh makanan
yang akan dicerna.
Rongga mulut, faring, esophagus, lambung, usus halus, usus
besar, rektum dan anus
merupakan organ saluran cerna.
Organ aksesoris = Merupkan organ yang membantu proses
pencernaan, tetapi pada organ
tersebut tidak terjadi proses pencernaan. Gigi, lidah, kelenjar
saliva, hepar, limpa dan
pankreas merupakan organ aksesoris.
Fungsi lain sistem pencernaan:
a. Sebagai pemindahan nutrien, air, elektrolit dari makanan yang
ditelan ke dalam
lingkungan internal tubuh
b. Memecah bahan-bahan makanan yang menjadi sari-sari makanan
yang siap diserap oleh
tubuh
(Scanlon & Sanders, 2003)
-
10
RONGGA MULUT
Rongga mulut merupakan tempat masuknya makanan kedalam tubuh
untuk pertama kali.
Pada rongga mulut terjadi proses mastikasi / pengunyahan yang
bertujuan untuk memotong dan
menggiling bolus makanan menjadi kecil-kecil. Dalam proses
mastikasi rongga mulut dibantu
oleh organ aksesoris yang terdapat pada rongga mulut, yaitu
gigi, lidah, dan kelenjar saliva.
Gigi
Gigi merupakan organ yang berfungsi untuk merobek, menggiling
dan mengunyah
makanan. Orang dewasa memiliki 32 gigi yaitu, 8 insisivus, 4
caninus, 8 premolar, dan 12 molar.
Anak-anak hanya memiliki 20 gigi yang disebut dengan gigi susu /
desidui dan pada anak-anak
tidak terdapat gigi premolar. Struktur pada gigi terbagi menjadi
3 bagian, yaitu mahkota gigi
yang merupakan bagian yang terlihat pada rongga mulut dan berada
di permukaan gingiva, Akar
gigi merupakan bagian pada gigi yang terdapat di dalam soket
gingiva dan garis servikal / CEJ
yang merupakan leher gigi atau pembatas antara mahkota dam akar
gigi. Lapisan pada gigi ada
tiga yaitu, bagian terdalam yaitu pulpa yang didalamnya terdiri
dari pembuluh darah dan saraf,
dentin yang merupakan lapisan tengah yang memiliki struktur yang
mirip dengan tulang. Dan
yang terluar adalah enamel yang merupakan bagian terkeras pada
gigi. Dalam melakukan
tugasnya gigi diatur oleh saraf cranial ke 5 yaitu nervus
trigeminus.
Lidah
Lidah merupakan yang berfungsi untuk mengarahkan, merasakan dan
menelan makanan.
pada bagian permukaan lidah terdapat papila-papila yang memiliki
taste bud yang membuat kita
dapat merasakan makanan dan proses ini diatur oleh saraf cranial
ke 7 dan ke 9, yaitu nervus
fasialis dan nervus glossopharyngeal. Lidah terdirir dari
otot-otot rangka yang dipersarafi oleh
saraf cranial ke 12 yaitu nervus hypoglossus sehingga lidah
dapat mengarahkan serta menelan
makanan secara sadar. Lidah juga berfungsi untuk produksi
wicara. Lidah terdiri dari 3 bagian
yaitu radix lingual (pangkal lidah), dorsum lingual (punggung
lidah), apex lingual (ujung lidah).
-
11
Kelenjar Saliva
Merupakan organ aksesoris yang memiliki fungsi untuk
mensekresikan saliva dan lendir
yang bertujuan untuk membantuproses mengunyah, menelan serta
melakukan pencernaan
kimiawi dengan menggunakan enzym amylase. Kelenjar saliva pada
rongga mulut ada tiga yaitu,
kelenjar parotis yang terletak dibawah telinga, kelenjar
submandibular yang terletak pada bagain
posterior dari rahang bawah dan kelenjar sublingual yang
terletak dibawah lidah. Sekresi saliva
bersifat berlanjut tetapi jumlah yang disekresikannya yang
berbeda-beda tergantung dari
situasinya. Pada saat manusia memasukkan makanan ke dalam mulut
, maka sekresi saliva akan
meningkat. Melihat atau mencium bau makanan juga akan
meningkatkan sekresi saliva pada
rongga mulut respon ini dipersarafi oleh sistem saraf
parasympatis yaitu, nervus fasialis dan
glossopharyngeal. Apabila seseorang dalam pengaruh stress /
tertekan maka sekresi saliva yang
dihasilkan akan berkurang dan akan membuat mulut kering dan akan
menghambat proses
menelan.
Saliva
Saliva / air liur merupakan sekret yang dihasilkan oleh kelenjar
saliva yang berfungsi
untuk memecah, merasakan dan menghaluskan makanan agar mudah
ditelan. Komponen
terbanyak yang terdapat pada saliva adalah air. Enzym yang
terdapat pada saliva adalah amylase
yang berfungsi untuk menguraikan polisakarida menjadi maltosa
dan lisozim yang berfungsi
menghacurkan bakteri tertentu dengan dinding sel, dengan
membilas bahan yang mungkin
berfungsi sebagai sumber makanan untuk bakteri.
Organ aksesoris lainnya
a. Palatum yaitu pemisah antara mulut dengan saluran hidung
b. Uvula perbatasan rongga mulut dengan hidung, menutup saluran
hidung saat menelan
c. Bibir berfungsi untuk menutup dan membuka rongga mulut,
sebagai penerima makanan
dan juga untuk produksi wicara. Memiliki otot rangka dan
jaringan ikat yang berfungsi
untuk menerima, menuntun, dan menampung makanan di mulut
(Scanlon & Sanders, 2003)
-
12
FARING
Faring merupakan saluran cerna yang menghubungkan rongga mulut
dengan esophagus
proses yang terjadi di faring hanyalah proses deglutisasi /
penelanan. Faring terletak dibelakang
tenggorokkan yang berfungsi sebagai saluran bersama untuk
pencernaan dan pernapasan, pada
faring terdapat tonsil yang menghasilkan kelenjar limfoid,
terdapat epiglotis (tulang rawan)
seperti katup yang dapat tertutup jika menerima makanan yang
memiliki massa.
(Sherwood, 2007)
ESOPHAGUS
Berfungsi sebagai menelan makanan menuju lambung, ada lumen di
esophagus yang
dikelilingi sfingter esophagus inferior yang mempunyai otot
relaksasi yang berfungsi untuk
makanan masuk ke lambung, otot kontraksi yang berfungsi agar
makanan tidak kembali ke
esophagus.
(Sloane, 2003)
LAMBUNG
Sebagai reservoir sementara agar makanan lewat dengan kecepatan
teratur. Fungsi
lambung makanan dicerna dengan enzim dan sekresi asam folat.
Lambung memiliki 2 otot yaitu
sfingter kardia terletak diantara lambung dan esophagus dan
terdapat jaringan epitel yang
berbentuk seperti huruf V, jaringan epitel ini sudah berubah
untuk menghasilkan lendir. Sfingter
pylorus terletak diantara lambung dan usus halus. Lambung
terdiri dari 3 bagian yaitu fundus
yang terdapat di atas kardia esophagus, korpus terdapat dibagian
tengah, antrum dekat dengan
duodenum.
(Sherwood, 2007)
-
13
USUS HALUS
Berfungsi untuk tempat pencernaan dan penyerapan nutrient. Saat
bekerja diameter usus
halus 2,5cm panjangya 3-5m. Usus halus dibagi menjadi 3 bagian
yaitu duodenum yaitu bagian
terpendek (25-30cm) berfungsi sebagai penghubung antara pancreas
dan kantung empedu,
jejenum (1-1,5m) berfungsi sebagai pencernaan kimiawi oleh
enzim, ileum (2-2,5m) sebagai
penyerapan zat-zat makanan. organ aksesoris yang membantu proses
pencernaan pada usus halus
anatara lain, pankreas, hepar dan kandung empedu.
Pankreas
Pankreas merupakan organ yang berfungsi untuk menghasilkan getah
pankreas yang
mengandung enzim pencenaan. Pankreas terdapat pada bagian cekung
duodenum. Enzimnya
antara lain :
Amilase fungsinya mengubah zat pati menjadi maltosa
Tripsin fungsinya merubah polipeptida menjadi peptida
Lipase fungsinya mengubah emulsi lemak menjadi asam lemak dan
gliserol
Hepar
Hepar adalah organ viseral terbesar dan terdapat dibawah
kerangka iga atau dikanan atas
abdomen. Hepar terdiri dari 2 lobus yaitu lobus kanan dan kiri.
Lobus kanan hepar lebih besar
dari lobus kirinya. Lobus kiri hepar memiliki 3 bagian utama
yaitu lobus kanan atas, lobus
kaudatus, dan lobus kuadratus. Yang memisahkan antara lobus
kanan dan lobus kiri adalah
ligamen falsiform. Dalam lobus lempengan sel-sel hati bercabang
dan beranastomosis untuk
membentuk jaringan tiga dimensi. Ruang-ruang darah sinusoid
terletak diantara lempeng-
lempeng sel. Saluran portal, masing-masing berisi sebuah cabang
vena portal, arteri hepatika,
dan duktus empedu, membentuk sebuah lobulus portal.
-
14
Fungsi hepar antara lain :
Sebagai metabolik protein, lemak, dan karbohidrat
Sebagai penawar racun
Mengaktifkan vitamin D yang dilakukan bersama ginjal
Mengangkut hormon steroid serta kolesterol
Kandung empedu
- Berbentuk seperti alpulkat, ujugnya buntu, panjang 8cm, garis
tengah 4 cm.
- Menghasilkan cairan empedu.
- Dijaringan epitel ada papila propia
- Kapasitas penyimpanan cairan 30 60 ml
(Sloane, 2003)
USUS BESAR
Berfungsi untuk membentuk massa feses, tempat absorpsi enzim,
sel goblet untuk
kestabilan karena ada asam lambung. Usus besar terdiri atas
serkum, kolon terbagi menjadi 4
yaitu kolon asenden, kolon transversa, kolon desenden, kolon
sigmoid, dan rectum. Di anus
terbagi menjadi 2 otot yaitu sfingter anus internus yang bekerja
secara involunter , dan sfingter
anus ekstermus yang bekerja secara volunter. Anus berfungsi
sebagai tempat keluarnya feses.
(Sherwood, 2007)
HISTOLOGI SALURAN PENCERNAAN
Dinding saluran pencernaan memiliki 4 lapisan sebagai berikut
:
1. Mukosa = Merupakan lapisan dari saluran pencernaan yang
melapisi lumen saluran
cerna. Mukosa terdiri dari jaringan epitel, jaringan ikat
areolar, dan 2 lapis otot polos.
-
15
2. Submukosa = Lapisan yang terletak dibawah mukosa merupakan
lapisan tebal dan
terdapat jaringan ikat yang menentukkan daya regang dan
elastisitas. Lapisan submukosa
terdiri dari jarinagn ikat areolar dengan banyak pembuluh darah,
pembuluh limfa dan
saraf.
3. Muskularis eksterna = Merupakan selubung otot polos yang
mengelilingi submukosa dan
terdiri dari 2 lapisan, yaitu lapisan otot circular dan lapisan
otot longitudinal.
4. Serosa = jaringan ikat paling luar yang memiliki membran
serosa.
(Junqueira & Carneiro, 2007)
MEKANISME KERJA SISTEM PENCERNAAN
Proses pencernaan terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Mekanik = Proses pencernaan yang menghancurkan makanan dengan
cara melakukan
beberapa gerakan serta tekanan.
2. Kimiawi = Proses pencernaan yang menguraikan makanan dengan
menggunakan zat-zat
kimia.
Reseptor sistem pencernaan
1. Kemoreseptor, peka terhadap komponen kimiawi di lumen
2. Mekanoreseptor, peka terhadap tegangan di dinding
3. Osmoreseptor, peka terhadap osmularitas di lumen
Hormon sistem pencernaan
1. Gastrin : respon terhadap protein di lambung
2. Sekretin : menetralkan asam lumen di duodenum
3. Kolesistokini : respon lemak di duodenum
-
16
Mekanisme mencerna makanan
Pertama-tama bolus makanan masuk kedalam rongga mulut, pada
rongga mulut terjadi
proses mastikasi yaitu pencernaan mekanik oleh gigi dan lidah
serta pencernaan kimiawi oleh
kelenjar saliva. Setelah itu bolus makanan yang sudah
dihancurkan didorong oleh lidah menuju
faring. Pada saat lidah mendorong makanan masuk kedalam faring,
uvula akan menutup saluran
menuju rongga hidung proses menelan ini disebut dengan
degluitasi. Setelah melewati faring
bolus makanan akan masuk kedalam esophagus. Saat bolus makanan
akan memasuki esophagus
epiglotis akan terdorong oleh masa dari bolus makanan, sehingga
membuka jalan masuk untuk
bolus makanan ke esophagus dan menutup jalan masuk ke laring.
Esophagus akan melakukan
gerak peristaltik yang akan membawa bolus makanan menuju
lambung. Pada lambung terjadi
proses pencernaan mekanik oleh otot lambung dan proses
pencernaan kimiawi oleh asam
lambung. bolus makanan yang dicerna oleh lambung akan berubah
menjadi chyme yang
berbentuk seperti bubur yang kemudian akan disalurkan ke usus
halus. Pada usus halus terjadi
penyerapan sari-sari makanan dan terjadi pencernaan kimiawi oleh
enzym pencernaan. Gerakan
peristaltik pada usus halus akan membawa zat sisa ke usus besar.
Pada usus besar terjadi
penyerapan air dan menjadi tempat terbentuknya feses. Setelah
feses terbentuk, maka feses akan
disimpan sementara didalam rektum yang kemudian feses akan
dikeluarkan melalui anus
(Sherwood, 2007)
-
17
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa sistem
pencernaan adalah suatu
sistem yang berfungsi untuk merubah makanan dari molekul yang
kompleks menjadi
molekul yang lebih sederhana dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi dan energi
dalam tubuh. Organ sistem pencernaan terbagi menjadi dua divisi
yaitu saluran cerna yang
menjadi tempat berlangsungnya proses pencernaan dan organ
aksesoris yang merupakan
organ yang membantu proses pencernaan. Proses pencernaan terbagi
menjadi dua, yaitu
pencernaan mekanik yang menghancurkan makanan dengan cara
melakukan beberapa
gerakan serta tekanan dan pencernaan kimiawi yang menguraikan
makanan dengan
menggunakan zat-zat kimia.
1.2 Saran
Dalam pembelajaran Sistem pencernaan dalam kelompok kami, sistem
pencernaan
merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk merubah makanan dari
molekul yang
kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan energi dalam tubuh. menjaga sistem pencernaan sangat
penting, apabila sistem
pencernaan kita tidak dalam keadaan homeostasis maka tubuh kita
bisa saja kekurangan
nutrisi ataupun energi yang diperlukan oleh tubuh.
-
18
Daftar Pustaka
Fawcett, D. W. (2002). Buku Ajar Histologi Edisi 12. Jakarta:
EGC.
Ganong, W. F. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 21.
jakarta: EGC.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Junqueira, L. C., & Carneiro, J. (2007). Histologi Dasar
Teks & Atlas Edisi 10. Jakarta: EGC.
Leeson, C. R., Leeson, T. S., & Paparo, A. A. (1996). Buku
Ajar Histologi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Scanlon, V. C., & Sanders, T. (2003). Essential of Anatomy
and Physiology 4th edition. Philadelphia:
F.A.Davis Company.
Sherwood, L. (2007). Fisiologi Manusia Edisi 6. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sloane, E. (2003). Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta:
EGC.