MODUL 4 INFLAMASI NON INFEKSI SUSUNAN
MUSKULOSKELETALJariku..Jump 11. Poliartritis2. Sendi interfalang
distal dan proksimal digiti III dan IV3. Rhematoid Factor5. Terapi
Agresif6. DeformitasJump 21. Apa yg menyebabkan Ibu Rima mengalami
keluhan jari2 tangan kanan nya bengkak kemerahan dan terasa nyeri
sejak 3 hari yg lalu?Etiologi nyeri sendi terutama pada jaritangan
Nyeri sendi pada kasus diatas disebabkan oleh adanya inflamasi yang
diakibatkan oleh adanya reaksi autoimun yang di sebabkan oleh
adanya zat zat yang dapat memicu terjadinya proses autoimun seperti
kehadiran virus dan adanya pemakaian zat-zat kimia atau
obat-obatan.Patofisiologi nyeri sendi terutama pada jaritanganLupus
adalah penyakit autoimun,dimana antibodi yang seharusnya
menyerangbenda asing yang masuk ke tubuh (contoh : kuman) tetapi
malah menyerangtubuh itu sendiri danmenimbulkan reaksi peradangan
yang berakibat munculnyarasa nyeri.Atau juga antibodibisa bergabung
dengan antigen (zat perangsang pembentukanantibodi), membentuk
ikatan yang disebut kompleks imun. Gabungan antibodidan
antigenmengalir bersama darah, sampaidi pembuluh darah kapiler
akanmenimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal, kompleks ini akan
dibatasioleh sel-sel radang (fagosit). Tetapi, dalam keadaan
abnormal, kompleks initidak dapat dibatasi dengan baik. Malah
sel-sel radang tadi bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim,
yang menimbulkan peradangan di sekitarkompleks. Hasilnya, proses
peradangan akan berkepanjangan dan akan merusakorgan tubuh
danmengganggu fungsinya.Pada arthritis rheumatoid, reaksi autoimun
terjadi dalam jaringan synovial. Proses fagosistosis menghasilkan
enzim-enzim dalam sendi. Enzim-enzim tersebut akan memecah kolagen
sehingga terjadi edema, proliferasi membrane synovial dan akhirnya
pembentukkan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang rawan dan
menimbulkan erosi tulang. Akibatnya adalah menghilangnya permukaan
sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena
karena serabut otot akan mengalami perubahan degenerative dengan
menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot.
2.Bagaimana interpretasi dari hasil anamnesa yg diketahui sudah
sejak 5 hari yg lalu jari2 kedua tangannya terasa kaku pada pagi
hari dan akan membaik satu jam kemudian? Mengapa hal itu bisa
terjadi?Adanya kekakuan pada pagi hari (morning stiffness)
disebabkan imobilisasi pasien saat tidur, sehingga otot tendo
mengalami pemendekan. Sehingga memerlukan waktu untuk mengembalikam
otot dan tendo seperti normal. Pada pasien arthritis rheumatoid
waktu yang diperlukan lebih lama, yaitu sekitar 1-2 jam.3. Apakah
benar yg dikhawatirkan oleh Ibu rima bahwa hal ini ada kaitannya
dengan infeksi pd tulang jari2 tangannya? Jika iya, mengapa? Jika
tidak, mengapa?4. Mengapa tetangga Ibu Rima yg menderita penyakit
yg sama akhirnya mengalami kelainan bentuk jarinya? Dan Apakah hal
tsb dpt terjadi pada Ibu Irma?5. Bagaimana hubungan usia (39 tahun)
dan jenis kelamin dengan penyakit Ibu Irma? Dan adakah faktor lain
yg dpt menyebabkan nya?6. Bagaimana interpretasi dari hasil
pemeriksaan fisik yg diperoleh dan mengapa bisa terjadi ?- Keadaan
umum baik- Poliartritis pada sendi interfalang distal dan proksimal
digiti III dan IV dengan tanda inflamasi yg jelas7. Analgetik apa
yg biasa digunakan utk mengurangi nyeri pd Ibu Irma? Oleh dokter
diberi obat NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug) untuk
mengurangi akibat yang disebabkan inflamasi yang terjadi di ruang
synovial. NSAID yang digunakan bisa analgetik untuk mengurangi rasa
nyeri yang dialami pasien, antipiretik dan antiinflamasi. Efek
samping dari penggunaan obat NSAID adalah reaksi hipersensitifitas,
sehingga harus berhati-hati dalam pemilihan obat. Selain itu bisa
juga digunakan obat DMARDs (Disease Modiifying Arthritis Rheumatoid
Drugs), namun DMARDs ini efek sampingnya lebih besar, jadi harus
lebih berhati-hati. Selain itu, dokter juga menyarankan pasien
untuk ke dokter rehabilitasi medis. Karena pada pasien arthritis
rheumatoid perlu dilakukan latihan-latihan spesifik dan fisioterapi
untuk mengembalikan fungsi sendi.8. Apa tujuan dokter melakukan
pemeriksaan Laboratorium dan lainnya ? Pemeriksaan lain spt apa yg
dpt dilakukan selain skenario? Apa standar baku emas utk penyakit
ini? 9. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan Laboratorium
: leukosit 13.000/LDan Pemeriksaan radiologis : gambaran erosi
permukaan sendi dan pembengkakan jaringan lunak??Arthritis
rheumatoid disebabkan adanya antigen di daerah synovial. Asal dari
antigen ini yang sampai sekarang masih diteliti dan belum ditemukan
hasil yang pasti, apakah genetic, hasil infeksi atau hasil
metastase juga masih diragukan kebenarannya.Adanya antigen di dalam
cairan synovial ini akan diproses olehantigen presenting cell
(APC)yang selanjutnya dilekatkan pada sel CD4+. Sel CD4+ akan
teraktivasi akan merangsang terjadinya proliferasi dan aktivasi sel
B untuk memproduksi antibody. Antibody di dalam cairan synovial
inilah yang selanjutnya pada pemeriksaan laboratorium disebut
sebagai factor rheumatoid.Antibody dan antigen yang sama-sama
terdapat di cairan synovial ini akan membentuk kompleks imun dan
berdifusi bebas didalam ruang synovial. Endapan kompleks imun di
membrane synovial ini akan menyebabkan pengaktifan kompleks imun
dengan mebebaskan komplemen c5a. pengaktifan sistem komplemen ini
disertai degranulasi sel mast, enzim lisosomal, prostaglandin,
kolagenase dan stromelysin. Yang dapat mengakibatkan inflamasi dan
kerusakan jaringan. Sehingga pada gambaran foto X diidapatkan hasil
tampak erosi (kerusakan di permukaan)dan swelling tulang rawan dan
tulang sendi, dan juga osteopenia.Aktivasi sistem komplemen juga
menyebabkan sel T masuk ke dalam membran synovial, yang kemudian
akan membentuk panus rheumatoid. Panus rheumatoid merupakan elemen
paling destruktif dalam pathogenesis AR. Pannus merupakan jaringan
granulasi yang terdiri dari makrofag yang teraktivasi, sel
fibroblast yang berproliferasi dan jaringan mikrovaskular. Pannus
inilah yang akan menginvasi jaringan kolagen dan proteoglikan rawan
sendi dan tulang. Akibatnya akan menghancurkan struktur persendian
(ankilosis). Sehingga akan terjadi perubahan bentuk (deformitas).
Adanya deformitas ini yang akan menyebabkan disarsitektur sendi
pada gambaran foto X.10. Apa tujuan dokter melakukan pemeriksaan
Rheumatoid Factor? Bagaimana indikasi, KontraIndikasi, cara
pemeriksaan nya serta hasil dri pemeriksaan Rhematoid Factor?11.
Terapi agresif spt apa yg diberikan oleh dokter utk menghilangkan
gejala inflamasi serta mencegah destruksi yg menyebabkan
deformitas? Apa dasar dokter memilih pengobatan dgn terapi agresif
dan adakah efek samping yg dpt ditimbulkan?Oleh dokter diberi obat
NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug) untuk mengurangi akibat
yang disebabkan inflamasi yang terjadi di ruang synovial. NSAID
yang digunakan bisa analgetik untuk mengurangi rasa nyeri yang
dialami pasien, antipiretik dan antiinflamasi. Efek samping dari
penggunaan obat NSAID adalah reaksi hipersensitifitas, sehingga
harus berhati-hati dalam pemilihan obat. Selain itu bisa juga
digunakan obat DMARDs (Disease Modiifying Arthritis Rheumatoid
Drugs), namun DMARDs ini efek sampingnya lebih besar, jadi harus
lebih berhati-hati. Selain itu, dokter juga menyarankan pasien
untuk ke dokter rehabilitasi medis. Karena pada pasien arthritis
rheumatoid perlu dilakukan latihan-latihan spesifik dan fisioterapi
untuk mengembalikan fungsi sendi.12. Dari hasil pemeriksaan yg
telah dilakukan, apa diagnosa kerja dan diagnosa banding utk Ibu
Irma?Dari gejala-gejala yang didapat ada beberapa diagnosis
differential yang memungkinkan, antara lain:Arthritis Reumatotoid,
Osteoartritis dan Gout Arthritis1. Arthritis ReumatoidPada
penderita arthritis rheumatoid kelelahan yang berkepanjangan,
anoreksia, dan poliarthritis. Pada pemeriksaan darah terdapat
Faktor Reumatoid, Laju Endap Darah meningkat, WhiteBlood Cell dalam
sendi 16.000-20.000, dan anemia hipokromik mikrositik. Adanya
factor rheumatoid sebenarnya non-patognomonik, karena pada penyakit
lain juga bisa terdapat factor rheumatoid, bahkan pada orang normal
sekalipun bisa terdapat factor reumathoid. Namun, factor reumathoid
ini bisa menjelaskan patofisiologi dari gejala-gejala lain yang
muncul. WBC dalam sendi sejumlah 16.000-20.000 ini jauh di atas
normal, dari WBC normal dalam sendi yang hanya 200. Kriteria
diagnosis yang menunjang diagnosis arthritis reumathoid antara lain
adanya kekakuan pagi hari 1-2 jam, serta erosi.
2. OsteoarthritisSekelompok penyakit yang overlap dengan
penyakit-penyakit yang lain tapi menimbulkan gejala yang sama.
Proses penyakitnya mengenai seluruh sendi, termasuk tulang
subkondral, ligamentum, kapsul dan jaringan synovial. Penyakit ini
bersifat multifaktorial. Pada pasien osteoarthritis biasanya datang
ke dokter dengan keluhan nyeri. Nyeri biasanya bertambah dengan
adanya sedikit gerakan, dan sedikit berkurang dengan istirahat.
Nyeri pada OA juga dapat berupa penjalaran akibat radikulopati,
misalnya pada OA servikal dan lumbal. Pada pasien OA juga terdapat
kaku sensi setelah imobilitas, seperti duduk atau menyetir terlalu
lama atau sesudah bangun tidur. Kemudian juga terdapat krepitasi
atau rasa gemeretak pada sendi yang sakit. Juga terdapat pembesaran
sendi (terutama di lutut dan tangan) secara perlahan, selain itu
juga seringkali diikuti perubahan gaya berjalan.Pada gambaran
radiologis biasanya didapati penyempitan celah sendi yang
asimetris, peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral,
kista tulang, osteofut pada pinggir sendi, dan perubahan struktur
anatomi sendi.Sedang pada pemeriksaan darah tepi hemoglobin,
leukosit dan laju endap darah berada pada batas normal.
3. Gout ArthritisMerupakan sekelompok penyakit sebagai akibat
deposit Kristal monosodium urat di jaringan. Deposit ini berasal
dari cairan ekstra seluler yang telah mengalami supersarurasi dari
hasil metabolism purin, yaitu asam urat. Manifestasinya terdapat
arthritis gout akut dan arthritis gout menahun. Arthritis gout akut
timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Pasien tidur tanpa gejala
apa-apa, namun ketika bangun merasakan nyeri yang sangat hebat
bahkan tidak bisa berjalan. Biasanya bersifat monoartikuler dan
menimbulkan manifestasi berupa bengkak, nyeri, hangat, merah
disertai gejala sistemik seperti demam, menggigil, dan merasa
lelah.Sedangkan arthritis gout menahun biasanya disertai tofi yang
banyak dan terdapat poliartikular.13. Bagaimana penatalaksanaan
lainnya yg dpt dilakukan utk Ibu Irma?14. Bagaimana komplikasi dan
prognosis utk Ibu Irma ? SKDI Nya?
GAMBARAN KLINIS PADA TANGAN