Top Banner
17

Modul 13. Kesiagaan Dan Sistem Tanggap Darurat

Nov 10, 2015

Download

Documents

Agung Prayoga

sipbangetsadfghjhgfdssvdrbujtyj yh thd fgfh g fh fhfh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • @ LEM'''A PENOrOIKAN & PElAliHAN L~\ KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN lP2K3l A2K4 INDONESIA

    BAS. I. PENDAHULUAN

    1.1. KEADAAN UMUM

    Seringkali dalam proses pekedaan konstruksi terjadi suatu hal yang bersifat darurat misalnya kebakaran, akan tetapi karena tidak mengerti bagaimana menanganinya kebakaran malah meluas dan menimbulkan korban jiwa yang seharusnya tidak perlu terjadi.

    Sesuatu yang dilakukan secara teratur dan membuat suatu prosedur yang baku akan menimbulkan. perasaan aman dan tindakan yang terencana dengan baik sehingga apabila terjadi kejadian darurat banyak yang bisa diselamatkan , baik itu jiwa manusia maupun peralatan dan pekerjaan itu sendiri.

    Dengan memberikan pelatihan dan pengarahan mengenai tindakan pekerja pada kondisi darurat segala sesuatu yang tidak kitainginkan bisa diatasi atau meminimalkan resiko akibat keadaan darurat.

    Seperti mengadakan simulasi kebakaran dengan mengikutkan instansi yang terkait seperti Dinas Kebakaran dan Dinas Tenaga Kerja seternpat akan membuat pengetahuan pekeda untuk mengatasi keadaaan darurat akan bertambah, Penggunaan Apar ( Alat pemadam Api Ringan ) bisa menjadi kendala pada kondisi darurat karena belum pernah melakukannya dengan adanya simulasi persoalan ini akan menjadi lebih mudah.

    Modul ini mencoba menyajikan persiapan dan tindakan dalam menghadapi kondisi darurat yang diambil dari berbagai sumber dan semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

    1.2. PENGERTIAN KEADAAN DARURAT

    Keadaan darurat ialah suatu kondisi yang disebabkan baik oleh tindakan manusia, alat dan bencana alam yang cendrung meluas dan bisa melibatkan seluruh pekerja dan peralatan dan menimbulkan korban jiwa dan harta yang tidak sedikit,

    Untuk meminimalkan kerugian yang. timbul perlu suatu perencanaan pada kondisi atau keadaan darurat yang disebut U Rencana Tanggap Darurat U

    1/16

  • @lEMBAGA "NDIDI'AN & "lArrHAN ~ 0~~~ KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN lP2K3l A2K4 INDONESIA

    Rencana atau Prosedur Tanggap darurat ini perlu disebarluaskan kepada seluruh pekerja untuk diketahui dan diikuti.

    1.3. DASAR PENANGANAN KEADAAN DARURAT

    Oasar penetapan kesiagaan dan tanggap darurat mengacu pada ketentuan peraturan dan perundang - undangan yang berlakum termasuk komitmen perusahan dalam memberikan perlindungan kepada seluruh tenaga kerja dan lingkungan ke~anya, diantaranya :

    1. UU NO.1 tahun 1970. Undang-undang Keselamatan dan Kesehatan Ke~a. Menyatakan pada,

    BAS VII Pasal 11 ) 1. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kejadian kecelakaan

    yang terjadi ditempat ke~a yang dipimpinnya kepada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Keda.

    2. Tata cara pelaporan dan PemeJiksaan oleh pegawai yang dimaksud diatur dengan perundang-undangan.

    2. Lampiran 1. Peraturan Menteri No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Keselamatan Kesehatan Keda ( SMK3 ), eleman 3.3. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko.

    1. Sub. elemen 3.3.8 Prosedur Menghadapi Keadaan Oarurat atau Bencana, berbunyi :

    Perusahaan harus mempunyai prosedur untuk menghadapi keadaan darurat atau bencana, yang diuji secara berkala untuk mengetahui keandalan pada saat kejadian yang sebenarnya.

    Pengujian prosedur secara berkala tersebut dilakukan oleh personel yang memiliki kompetensi kerja, dan untuk instalasi yang mempunyai bahaya besar harus dikoordinasikan dengan instansi terkait yang berwenang.

    2. Sub. elemen 3.3.9. Prosedur Menghadapi Insiden. berbunyi : Untuk mengurangi pengaruh yang mungkin timbul akibat insiden , perusahaan harus memiliki prosedur yang meliputi : a. Penyediaan Fasilitas P3K dengan jumlah yang cukup

    dan sesuai sampai mendapat pertolongan medik. b. Proses perawatan Lanjutan.

    3. Sub. elemen 3.3.10. Prosedur Rencana Pemuiihan Keadan

    2/16

  • @LEM'AGA PENDID"AN PEtArtHAN r10~~: KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & llNGKUNGAN LP2K3L A2K4 -INDONESIA

    Darurat, berbunyi :

    Perusahaan harus membuat prosedur rencana pemulihan keadan darurat untuk secara cepat mengembalikan pada kondisi normal dan membantu pemulihan tenaga kerja yang trauma.

    3. Komitmen perusahaan untuk memberikan perlindungan kepada seluruh tenaga kerja dan Iingkungan kerjanya, yang didasarkan pada

    a. Kemampuan mengatasi sendiri dalam penanganan P3K atas insiden dan Kecelakaan Kerja

    b. Kemampuan mengatasi keadaaan dalam keadaan darurat besar seperti kebakaran , bencana alam dll.

    3/16

  • LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN 'F""~.:>j LP2K3L A2K4 -INDONESIA

    BAS. II. Rencana Tanggap Darurat

    2.1. TINDAKAN AWAL DALAM RENCANA TANGGAP DARURAT

    1. Merencanakan suatu Assembly Point yang merupakan suatu Denah Evakuasi YGlng menunjukkan kemana peke~a berkumpul bila terjadi kondisi darurat dan diperintahkan untuk evakUaS~r\

    2. Mengadakan simulasi Kebakaran yang melibatkan Dinas Kebakaran setempat dan kalau perlu dengan mengikutsertakan Dinas Tenaga Kerja setempat.

    3. Menyiapkan sirene - sirene dan alarm tanda bahaya .

    Dalam menyiapkam tanda - tanda keadaan darurat, tentunya disertai dengan prosedur pelaksanaannya atau petunjuk ke~a, misalkan dapat dilakukari dengan membunyikan, sirene / alarm, pemukulan benda benda yang menimbulkan suara nyaring dan berteriak., atau pada suatu pabrik yang sudah berdiri mempunyai isyarat sendiri yang ditandai dengan panjang pendeknya sirene yang dibunyikan.seperti pada Unit - unit Produksi Kilang Minyak Pertamina.

    o Sirene selama 6 (enam ) menit menunjukkan adanya keadaan darurat.

    o Sirene 3 ( tiga ) menit menunjukkan peke~a harus segera mengevakuasi diri kelokasi Assembly Point.

    o Sirene 1 ( atau ) menit kondisi sudah dapat diatasi dan aman untuk bekerja kembali.

    4. Menyiapkan rambu-rambu arah ketempat Assembly Point, lokasi Tabung Pemadam Kebakaran dll.

    5. Menyiaplan prosedur tanggap darurat.

    Prosedur ini menerangkan fase kejadian suatu situasi keadaan darurat yang perlu ditanggapi oleh petugas yang bertanggung jawab didaerah kejadian untuk tujuan pengendalian keadaan darurat diareal pekerjaan.

    Adapun prosedur yang harus diikuti adalah sebagai berikut :

    4/16

  • @ LEMBAGA PENDID"AN & PELATIHAN ~~~\ KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN

    lP2K3l A2K4 -INDONESIA

    1. Setiap Pekerja/karyawan bertanggung jawab untuk mengamati keadaan keadaan dldaerah kegiatannya dan J menanggulangi atau melaporkan segera setiap kejadian yang tidak biasa didaerah tersebut.

    2. Karyawan pada saat menemukan api, kebocoran gas atau cairan berbahaya lainnya segera melapor kepada atasnnya atau petugas yang menguasai areal tersebut.

    3. Setelah melapor atas petunjuk pengawas diserah tersebut langsung mengambil tindakan untuk menguasai keadan atau menjagaagar api tidak meluas sampai bantuan datang , seperti memindahkan bahan-bahan yang mudah terbakar, menutup kerangan saluran gas, mengaktifkan system sprinkler, penggunaan tabung pemadam kebakaran dll.

    4. Pengawas/Supervisor mendengarkan laporan, mengajukan pertanyaan sebab-sebab kejadian dan menginstruksikan tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi keadaan darurat.

    5. Pengawas/Supervisor segera menuju ketempat kejadian mengamati keadaan keadaan dan meyakinkan bahwa prosedur tanggap drurat sudah dilaksanakan dengan baik.

    6. Jika situasi sukar diatasi dan perlu bantuan maka salah seorang segera menelepon pihak yang dimintai tolong seperti Pemadam Kebakaran , Polisi , Rumah Sakit dll.

    6. Pengendalian Kendaraan .

    Hanya Kenderaan keadaan darurat yang telah ditentukan yang boleh memasuki daerah gawat darurat.

    Jangan halangi jalan menuju daerah keadaan darurat. Tinggalkan kunci kontak untuk memudahkan pemindahan kenderaan jika diperlukan.

    7. Pengendalian Kendaraan .

    o Segera menuju Assembling Point Area.

    o Semua Personil/Pekerja yang tidak terlibat pengamanan daerah kejadian sudah berada disassembly area untuk kemudian dicatat sambil menunggu instruksi selanjutnya.

    o Jangan meninggalkan assembly area sebelum tercatat oleh 5/16

  • LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN ~=~ LP2K3L A2K4 -INDONESIA

    Supervisor atau Pengawas .

    8. Menghubungi PIHAK PIHAK YANG TERLIBAT ATAU DILIBATKAN DALAM TANGGAP DARURAT.

    a. Pimpinan proyek/Pimpinan Pabrik atau Kilang dan staff Keselamatan dan Kesehatan Kerja beserta seluruh Petugas Pemadam Kebakaran dan Keamanan.

    b. Klinik dan Rumah Sakit yang terdekat atau Rumah Sakit rujukan.

    c. Pihak Kepolisian terdekat. d. Dinas Kebakaran dan Pos Kebakaran yang terdekat. e. Dinas Tenaga Kerja. f. Asuransi Kecelakaan Kerja. g. Warga sekitar lokasi Pabrik/Proyek.

    Semua telepon dari pihak yang terkait dipampang dipapan pengumuman dan jika pertu nama personelnya yang dapat dihubungi,

    9. TINDAKAN PEKERJA PADA KEADAN DARURAT GEMPA BUMI : a. Jauhi areal yang mudah terkena reruntuhan atau kawat

    Isengatan Ifstrik.

    b. Hindari sekat kaca, jendela dan rak gantung, sekat paralatan yang dapat menimpa anda.

    c. Hindari genangan dan kebocoran air karena dapat bermuatan listrik.

    d. Berlindunglah di bawah meja dan tetap diam, dan Iindungi kepala, leher, mata, dan .jika tidak ada tempat berlindung, jongkoklah ke lantai dengan punggung menempel di dinding. Lingkari kepala dengan tangan silang menjepit menutup leher.

    e. Tinggalkan gedung segera/secepat mungkin dengan tenang, jika hanya kondisi gedung tidak memungkinkan. Gunakan tangga darurat,. Segera menuju tempat berkumpul yang telah ditentukan dan tunggu instruksi lanjutan dari Petugas K3

    10. Mempersiapkan system dan prosedur pelaporqn kecelakaan dan penyelidikan kecelakaari. Penyelidikan kecelakaan disini, lebih difokuskan padakronologis dan

    6/16

  • LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN

    't"""=.:y LP2K3L A2K4 - INDONESIA

    keadaan / situasi yang b~rkembang sesaat setelah kejadian yang digunakan sebagai penjelasan laporan kejadian kecelakaan,

    Semua kejadian dimaksud, termasuk kejadian-kejadian yang hampir celaka merupakan gejala-gejala kelemahan atau kegagalan untuk mencapai operasi yang efisien dan produksi maksimum yang aman. Kesemuanya ini akan diselidikidengan cara saksama oleh fungsi manajemen yang terlibat dan mengembangkan usaha-usaha pengendalian yang. efektif untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama.

    Penyidikan dan Pelaporan yang segera harus dilaksanakan, tentang semua kejadian kejadian yang hampir saja menyebabkan kecelakaan bertujuan untuk :

    . 0 Memenuhi ketentuan-ketentuan Pelaporan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Indonesia

    o Penyedia informasi untuk analisa kejadian kecelakaan o Menentukan dasar Pelasanan tindakan perbaikan. o Menyediakan informasi untuk klaim Asuransi bila diperlukan.

    BATASAN PERISTIWA .INSIDEN DAN KECELAKAAN

    o INSIDEN ADALAH SUATU KEJADIAN YANG TIDAK DIINGINKAN YANG DAPAT MENYEBABKAN KERUGIAN ATAU DAPAT MENURUNKAN EFESIENSI KERJA, DIMANA INSIDEN DAPAT MENGARAH PADA SUATU KECELAKAAN

    o KECELAKAAN" ADALAH SUATU KEJADIAN YANG MENGAKIBATKAN ORANG CIDERA ATAU KERUSAKAN PADA HARTA BENDA ATAU TERHENTINYA SUATU PROSES PEKERJAAN.

    SISTEM PELAPORAN KECELAKAAN.

    c. Adalah suatu tugas dan tanggung jawab dari setiap Pengawas atau Pelaksana untuk meyakinkan bahwa setiap kejadian yang mengakibatkan kerusakan pada harta benda atau yang menyebabkan luka pada setiap Pekerja yang berada dibawah. pengawasannya harus dilaporkan kepada Petugas Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( P2K3 ) di unit kerjanya secara tertulis dengan membuat format Laporan yang telah disetujui dan dibuatsebelumnya.

    d. Laporan Kecelakaan yang lengkap sekurang kurangnya 7/16

  • @\LEMBAGAPENDIDIKAN&PELATIHAN, KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN LP2K3L A2K4 INDONESIA

    sudah berada dikantor P2K3 24 jam setelah kejadian. e. Laporan Lisan mendahului Laporan Tertulis seperti

    dinyatakan diatas bisa dilakukan tetapi tidak menghilangkan kewajiban untuk membuat Laporan Tertulis.

    f. Setiap Kejadian yang berakibat Fatal atau mengakibatkan cacat harus dilaporkan ke Departemen Tenaga Ke~a selambatnya 2 x 24 jam setelah kejadian kecelakaan .

    g. Penyidikan harus segera dilaksanakan sesegera mungkin setelah kejadian . Penyidikan bersifat mencari Fakta bukan mencari kesalahan.

    h. Pengawas yang bertanggung jawab atas orang atau peralatan yang mendpat kecelkaan harus melakukan penyidikan bersama petugas P2K3 dan segera membuat Laporan Penyidikan Kecelakaan Ke~a,

    i. Penyidikan Lanjutan akan diadakan untuk kejadian yang lebih parah dengan mengikutkc.:n pihak terkait dan untuk ini dibuat Laporan Tambahan

    SISTEM PELAPORAN KEADAAN DARURAT.

    Cara yang baik untuk melaporkan keadaan darurat harus berbicara dengan jelas dan terang serta memberikan informasi berurutan sbb.

    o Semua Pangilan Keadaan darurat didahului dengan " INI KEADAAN DARURAT "

    o Beritahu Lokasi Kejadian o Ringkasan Kejadian , penyebab kebakaran ,pipa bocor dll. o Perkenalkan diri anda , nama , nama perusahaan,atasan,

    bagian/seksi. o Ulangi Informasi diatas

    Petugas Fire Safety akan mengulang informasi diatas untuk menghindari kesalahan.

    8/16

  • @ LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN ~~~':: KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN LP2K3L A2K4 -INDONESIA

    BAB. III.

    Kesiagaan I Tata Laksana Baku (SOP) dalam keadaan darurat

    1. Menetapkan prosequr sesuai yang diterangkan dalam BAB II 2. Melakdanakan pelatihan I simulasi keadaan darurat, termasuk

    pelaksanaan evakuasi 3. Mengadakan simulasi Kebakaran

    Contoh Prosedur Keadaan Darurat

    1. Prosedur Keadaan Darurat Tanggap darurat adalah perencanaan kaadaan darurat dan penanganannya disebut "rencana tanggap darurat".. Perencanaan tanggap darurat ini harus ditetapkan, diinformasikan I diseminasikan ke seluruh tingkatan pekerja, dijelaskan, dan dilatihkan, ke seluruh pekerja harus mengetahuinya" Oasar penanganan keadaan darurat, pada dasarnya ada 2 (dua) yakni: 1.1. Kemampuan mengatasi sendiri kecelakaan kerja :

    Penanganan P3K atas insiden dan kecelakaan seperti pada, kendaraan teroakar, kebakaran tumpukan sampah, kebocorari gas LPG atau gas yang lainnya. atau kebocoran bahan kimia yang mudah terbakar.

    1.2. Kemampuan mengatasi keadaan darurat. Kemampuan untuk menguasai keadaan darurat dimana kondisi yang ada telah mengancam keselamatan seluruh

    peke~a dan property .Penanganan keadaan darurat yang berdasarkan pada kemampuan orang dalam menangani keadaan yang lebih besar seperti, kebakaran besar gedung

    2. Tahapan Aktivitas 2.1 Merencanakan denah Evakuasi, dan menglnformasikan

    Daftar Pihak - Pihak yang terkait dalam keadaan darurat ditempatkan di : a. Papan Informasi (fihat Ook.No. W 313 ST 002

    Lampiran 2, Petunjuk Ke~a Pemenuhan Sarana dan 9/16

  • @ "MBAGA PENDIDIKAN PELATI HAN f.~~~ KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & I.INGKUNGAN

    LP2K3L A2K4 INDONESIA

    Fasilitas K3 ) b. Tempat-tempat strategis yang mudah diketahui dan

    dibaca oleh semua pihak diantaranya staf I Karyawan I Pekerja (Denah Evakuasi, ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak mudah rusak atau hilang)

    2.2 Memberikan pengertian I penyuluhan, simulasi dan penjelasan untuk mengantisipasi keadaan darurat, seperti kebakaran , ledakan, gempa bumi, banjir bandang, kondisi darurat jalan,dll.

    2.3 Dalam Keadaan Darurat. Mewajibkan Penemu keadaan darurat, segera melaporkan ke atasannya atau ke petugas K3 (atau petugas yang mewakili, seperti sekuriti/keamanan, pengawas pekerjaan), Dalam keadaan kondisi darurat pelapor harus dapat melaporkan dengan jelas dan teliti hal- hal berikut ini : a. Didahului dengan pernyataan " KONOISI DARURAT ". b. Lokasi peristiwa / kejadian / kecelakaan c. Ringkasan peristiwa/Kejadian dan Penyebab keadaan

    darurat (termasuk laporan adanya korban jiwa) d. Nama Pelapor Bagian/Seksi, Kontraktor/Sub

    Kontraktor,Vendor e. Ulangi Laporan

    2.4 Petugas K3 mengambil langkah - langkah penanganan, berupa instruksi dapat secara sistematis diprogram melalui radio komunikasi dan / atau telephone, Pengeras suara (speaker), A1arm/sirene, diantaranyai memberikan : a. Informasi kondisi I keadaan darurat kepada seluruh

    pekerja dan jajarannya, agar tetap dalam kondisi tenang, tidak panik, agar mudah menemukan arah penunjuk keluar (exit sign/gate) menuju tangga I jalan darurat yang telah ditentukan, kemudian

    b. Penghentian semua kegiatan yang berkenaan dengan keadaan darurat dan/atau berpotensi . berkembangnya situasi lanjutan,

    c. Instruksi pemadaman darurat jika terjadi kebakaran (bila mampu, dapat dipadamkan oleh karyawan/ personel yang mempunyai pengetahuan pemadaman dengan tidak mengorbankan diri personel sendiri)

    d. Informasi instruksi keadaan darurat lain, seperti Keadaan Darurat Gempa Bumi, diantaranya: f. Jauhi areal yang mudah terkena reruntuhan

    atau kawat /sengatan Iistrik. 10/16

  • @ lEMBAGA PENDIDIKAN & PELA"HAN J l0~, KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN LP2K3L A2K4 -INDONESIA

    g. Hindari sekat kaca, jendala dan rak gantung, sekat paralatan yang dapat menimpa anda.

    h, Hindari genangan dan kebocoran air karena dapat bermuatan Iistrik.

    i. Berlindunglah di bawah meja dan tetap diam, dan Iindungi kepala, leher, mata, dan .jika tidak ada tempat berlindung, jongkoklah ke lantai dengan punggung menempel di dinding. Lingkari kepala dengan tangan silang menjepit menutup leher.

    j. Tinggalkan gedung segeralsecepat mungkin dengan tenang, jika hanya kondisi gedung tidak memungkinkan. Gunakan tangga darurat,. Segera menuju tempat berkumpul yang telah ditentukan dan tunggu instruksi lanjutan dari Petugas K3.

    e. Tindakan evakuasi secepatnya sebelum keadaan berkembang menjadi lebih berat dan parah keadaannya,

    f. Menggiring atau mengarahkan seluruh pekerja berjalan menuju tempat berkumpul ("assembly point") yang telah ditentukan sebelumnya,

    2.5 Semua personil I pekerja di wajibkan mengetahui keadaan darurat dan dapat melakukan ketentuan diatas sesuai butir 2.2, 2.3.a sId 2.3.e..

    2.6 Menghubungi pihak -pihak yang terkait dalam Kondisi Keadaan Darurat (sesuai dengan Lampiran Form ST 001-1 dan ST 001-2, diantaranya : 1. Cari bantuan petugas P3K dan bantuan P3KK yang

    ditunjuk. 2. Dalam kondisi darurat hubungi nomor nomor dibawah

    ini Oika diperlukan) 3. Ambulance : 118

    (tergantung daerah) 4. Rumah sakit terdekat i : 021- 000000

    (ditentukan oleh proyek) 5. Pemadam kebakaran : 113

    (Tergantung daerah) 6. Kantor Polisi terdekat Jika diperlukan 7. Kantor Dinas Tenaga Kerja Dilakukan oleh

    Petugas K3 dan, tetap menjadi . tanggung jawab Kepala Proyek

    11 /16

  • LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN

    \p=:=l:.;y LP2K3L A2K4 -INDONESIA

    FLOW CHART KECELAKAAN KERJAITANGGAP DARURAT

    Ditemukan kondisi yang bisa menimbulkan keadaan darutat ( Kebakaran, kebocoran gas ,gas beracun dU. )

    Tidak

    Singkirkan barang barang yang mudah terbakar atau membahayakan. Beritahu atasan dan rekan pekerja lainnya Pergunakan Peralatan yang tersedia seperti Apar dU.

    Tidak

    Buat laporan Kejadian

    Tidak

    Pencarian ole Team SARi Petugas Kebakaran

    Buat laporan Kejadian

    12/16

  • LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN 't"""~1>j LP2K3L A2K4 INDONESIA

    BAS. IV.

    Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

    1. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.

    o Semua mandor di tempat ke~a harus dilatih P3K dan mempunyai sertifikat P3K yang bertaraf nasional. Sejumlah karyawan yang memenuhi syarat harus dilatih P3K.

    o Fasilitas P3K harus dapat dilaksanakan pada ~empat yang nyaman pada tiap tempat ke~a. Pusat P3K harus dibangun pada tiap tempat kerja yang luas I besar dengan peralatan yang memadai dan harus mudah diidentifikasikan, dijaga kebersihannya, dicatat yang baik, dan penerangan dan ventilasi yang mencukupi I coeok. Penyediaan sediaan medis yang cukup untuk pengobatan, bidai, tandu dan obat - obatan harus disediakan. Pusat P3K harus mempunyai air mengalir yang bersih.

    o Perlengkapan keadaan darurat misalnya tandu I usungan, dan telephone harus tersedia di Pusat P3K.

    o Kotak - kotak P3K yang meneukupi berisi perlengkapan dan persediaan obat - obatan harus disediakan di tempat kerja di bawah pengawasan mandor.

    o Cara - cara harus ditentukan dan dipublikasikan untuk keadaan darurat dari pada karyawan yang eedera dan tempat kerja, persiapan P3K dan dimana perlu, untuk medis atau pengobatan rumah sakit / dokter setempat

    o Pertolongan pertama jika terjadi keeelakaan atau penyakit yang tiba - tiba, harus dilakukan oleh dokter, Juru Rawat atau seorang yang terdidik dalam pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ).

    o Perlengkapan P3K : o Alat P3K atau kotak obat-obatan yang memadai harus

    disediakan ditempat kerja dan di jaga agar tidak dikotori oleh debu, kefembaban udara dan lain-lain

    o Alat-alat P3K dan kotak obat-obatan harus berisi paling sedikit dengan obat untuk kompres, perban, gauze yang steril, antiseptik, plester, forniquet, gunting, splint dan perlengkapan gigitan ular

    13 /16

  • lEMBAGA PENDIDIKAN & PElATIHAN il~~!~lllalKESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN ='~.:v lP2K3l A2K4 -INDONESIA

    o Alat-alat P3K dan kotak obat-obatan tidak boleh berisi benda -benda lain selain alat-alat P3K yang diperlukan dalam keadaan darurat

    o Alat-alat P3K dan kotak obat-obatan harus berisi keterangan I instruksi yang mudah dan jelas sehingga mudah dimengerti

    o lsi dari kotak obat - obatan dan alat P3K harus diperiksa secara teratur dan harus dijaga supaya tetap berisi (tidak boleh kosong).

    o Kereta untuk mengangkat orang sakit (Carrying basket) harus selalu tersedia. Jika tenaga kerja diperkerjakan dibawah tanah atau pada keadaan lain, alat penyelamat harus selalu tersedia didekat tempat mereka bekerja.

    o "Iika tenaga kerja diperkerjakan ditempat - tempat yang menyebabkan adanya risiko tenggelam atau keracunan gas alat alat penyelamat harus selalu tersedia didekat tempat mereka bekerja.

    14/16

  • @LEMBA.A PNDlDIKAN. PLATIHAN ~~-.::' KESElAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN

    lP2K3l A2K4 -INDONESIA

    PENUTUP

    Banyak hal yang bisa dilakukan kalau kita tidak terjebak dalam situasi panik dan kalut . Hal yang arnat penting bila te~adi situasi tanggap darurat bersikaplah setenang mungkin. Jauhkanlah hal-hal yang bisa rnemperparah keadaan, janganlah dengan tindakan kita ternan kita rekan kerja kita ikut terpengaruh untuk berbuat yang tidak benar dan ikut-ikutan panik ,rnasing individu harus bersifat tenang dan sama-sarna berusaha untuk mencegah atau menghindar dari lokasi kejadian. Bersikaplah kolektif dan gotong royong karena dengan semangat gotong royong kesulitan yang bagairnanapun bisa diatasi.

    15/16

  • -@ LEMBAGA PENDiDIKAN &PElAnHAN ft~~~> KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN LP2K3L A2K4 INDONESIA

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Pedoman Dasar Keselamatan Kerja ( Petunjuk Kerja Aman di Kilang Minyak UP V -Pertamina. ) .

    2. Himpunan Peraturan dan Perundangundangan Keselamatan dan Kesehatan Krja, Direktorat Jenderal Hubungan Industrial dan Pengawsan Tenaga Kerja., Departemen Tenaga Kerja Republik Indohesia

    3. Semiloka Penerapan SMK3 di sektor Konstruksi dalam menunjang otonomi daerah dan Globalisasi. 2()Q2 i

    4. S.emi9ar sist~m Manaje.hie~ Keselamatan dan Kesehatan Ke~a dlsekfor Industti Kon~truksl 2604. i

    5. ILO Geneva, S~fety ~nd H~~lth in Building and Civil Engineering.

    16/16