Top Banner
TUTORIAL 3 “GANGGUAN METABOLISME LIPID” Disusun oleh : Kisyana – Regina Putri – 1210041 Joshua L – 1210079 Fransisca Andina – 1210108 Angela Azalia – 1210115 Alvian Andrianto – 1210120 Gizella Amanagapa – 1210133 Vinka Meliari – 1210173 Inneke Frieska – 1210177 Regitha Martha – 1210212
40

Modul 1

Jan 03, 2016

Download

Documents

Regitha Martha
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Modul 1

TUTORIAL 3

“GANGGUAN METABOLISME LIPID”

Disusun oleh :Kisyana –

Regina Putri – 1210041

Joshua L – 1210079

Fransisca Andina – 1210108

Angela Azalia – 1210115

Alvian Andrianto – 1210120

Gizella Amanagapa – 1210133

Vinka Meliari – 1210173

Inneke Frieska – 1210177

Regitha Martha – 1210212

Page 2: Modul 1

Terminologi1. Lipid = suatu senyawa kimia yang mempunyai sifat tidak larut dalam air dan

larut dalamlarutan non polar seperti eter, chloroform, dan benzene sehingga untuk dapat bercampur denganair diperlukan emulsing agent semisal garam-garam empedu

2. Obesitas = kondisi dimana lemak tubuh berada dalam jumlah yang berlebihan. Kondisi ini disebut sebagai penyakit kronik yang bisa diatasi. Seseorang dikatakan obesitas bila BMI-nya di atas 30 , yaitu kondisi dimana seseorang telah mencapai berat badan yang melebihi kapasitas dari overweight. Obesitas juga berhubungan dengan penyakit-penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidup. Disebabkan oleh beberapa faktor , misalnya: pola makan yang salah (terbiasa makan makanan berlemak tinggi), gaya hidup modern yang kurang gerak, stres yang dilarikan pada makanan, dan faktor keturunan.

3. Sindroma metabolik =. disebut juga sindrom resistensi insulin atau sindrom X merupakan suatu kumpulan faktor risiko yang bertanggung jawab terhadap peningkatan morbiditas penyakit kardiovaskular pada obesitas dan DM tipe 2.

4. Kolesterol = senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.

5. Aterosklerosis= ( penyempitan dan pengerasan pembuluh darah). akumulasi kolesterol di dalam dinding pembuluh darah arteri, yang jika cukup parah dapat menghambat aliran darah ke berbagai organ.

6. Stroke= penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.

7. Asam empedu= asam steroid yang diproduksi oleh hati dan disimpan di dalam empedu. Asam empedu biasa ditemukan dalam bentuk asam kolik dengan kombinasi dengan glisin dan taurin.

8. Hormon steroid = hormon untuk mengatur keseimbangan hormon tubuh lainnya dan bertanggung jawab untuk optimalisasi kerja organ-organ vital yang ada di tubuh. Hormon ini berasal dari kolesterol dan berstruktur inti perhidrosiklopentanolfenantren yang terbagi atas tiga cincin sikloheksana. Yang kemudian hormon steroid dibagi menjadi dua golongan yaitu: hormon adrenokortikoid dan hormon kelamin.

Page 3: Modul 1

9. Profil lipid= pendataan tes darah yang mengukur kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol HDL. Kolesterol LDL kemudian dihitung dari hasilnya. Sebuah profil lipid merupakan salah satu ukuran risiko seseorang terhadap penyakit kardiovaskular.

10. Overweight= kelebihan berat badan adalah keadaan di mana berat badan (BB) seseorang melebihi BB normal. BMI = 25 - 29,9 disebut kelebihan berat badan (overweight).

11. Dislipidemia= kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Dislipidemia mengacu pada kondisi di mana terjadi abnormalitas profil lipid dalam plasma. Beberapa kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida (TG), serta penurunan kolesterol HDL.

12. Trigliserida= asam lemak yang dibentuk dari esterifikasi tiga molekul asam lemak menjadi satu molekul gliserol , yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, konsumsi alkohol, gula, dan makanan berlemak.

Tingginya kadar trigliserida (TG) dapat dikontrol dengan diet rendah karbohidrat.

Less than 150 : Normal150-199 : Batas normal tertinggi200-499 : TinggiEqual to or higher than 500 : Sangat tinggi

13. HDL= High Density Lipoprotein .HDL dibentuk oleh sel hati dan usus, bertugas menyedot timbunan kolesterol di jaringan tersebut, lalu mengangkutnya ke hati dan selanjutnya membuangnya ke dalam empedu . Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit dari LDL dan sering disebut kolesterol baik. HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi pembuluh darah dari proses Aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah).

Cara meningkatkan HDL antara lain dengan menurunkan berat badan, olah raga intensif & berhenti merokok.

HDL Kurang dari 40 : RendahHDL Lebih dari 60 : Tinggi

Page 4: Modul 1

14. LDL= Low Density Lipoprotein. berasal dari katabolisme VLDL, bertugas mengangkut kolesterol dalam plasma darah ke jaringan perifer untuk keperluan pertukaran zat. LDL mengandung 45% kolesterol. LDL ini mudah sekali menempel pada dinding pembuluh koroner sehingga menimbulkan kerak kolesterol (plak) sehingga sering disebut juga sebagai kolesterol jahat. Kolesterol LDL mengangkut kolesterol paling banyak didalam darah. Tingginya kadar LDL menyebabkan pengendapan kolesterol dalam arteri. Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner sekaligus target utama dalam pengobatan.

LDL Kurang dari 100 : OptimalLDL 100-129 : Mendekati optimalLDL 130-159 : Batas normal tertinggiLDL 160-189 : TinggiLDL Lebih dari 190 : Sangat Tinggi

15. Hiperkolestrolemia Familial= Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah(dislipidemia) di mana kadar kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl. kelainan bawaan autosom dominan dimana terjadi peningkatan kolesterol total dan low-density lipoprotein atau disingkat LDL, serta penurunan HDL . Letak kelainan hiperkolesterolemia famial ialah pada tidak ada atau tidak berfungsinya reseptor LDL akibat mutasi gen reseptor LDL yang terletak pada lengan pendek (p) kromosom 19.

16. Therapeutic Lifestyle Changes (TLC) = dapat membantu Anda menurunkan kolesterol LDL. Perubahan gaya hidup termasuk pola makan, olahraga, penurunan berat badan, dan perubahan lainnya. program memperbaiki dan mempertahankan kolesterol Anda serta menurunkan risiko Anda terhadap penyakit jantung dan stroke,

Profil Lipid

Nilai RujukanTrigliseridaDEWASA :  Usia 12-29 tahun : 10 – 140 mg/dl. 

Usia 30 – 39 tahun : 20 – 150 mg/dl. Usia 40-49 tahun : 30 – 160 mg/dl. Usia > 50 tahun : 40 – 190 mg/dl.

ANAK :  Bayi : 5 – 40 mg/dl. Usia 5-11 tahun : 10 – 135 mg/dl.

Kolesterol total

DEWASA. Nilai ideal : < style="font-style: italic;">Risiko sedang : 200 – 240 mg/dl. 

Page 5: Modul 1

Risiko tinggi : > 240 mg/dl. Kehamilan : kadar berisiko tinggi, tetapi akan kembali normal seperti

sebelum kehamilan 1 bulan setelah kelahiran.

ANAK. Bayi : 90 – 130 mg/dl. Anak usia 2 – 19 tahun : nilai ideal 130 – 170 mg/dl, risiko sedang 171 – 184 mg/dl, risiko tinggi > 185 mg/dl.

Kolesterol HDL

Usia 20-24 tahun : 30 – 79 mg/dl. Usia 25-29 tahun : 31 – 83 mg/dl. Usia 30-34 tahun : 28 – 77 mg/dl. Usia 35-39 tahun : 36 – 62 mg/dl. Usia 40-44 tahun : 34 – 67 mg/dl. Usia 45-49 tahun : 30 – 87 mg/dl. Usia 50-54 tahun : 28 – 92 mg/dl.

Kolesterol LDL

Yang dianjurkan : Risiko sedang : 130 – 159 mg/dl. Risiko tinggi : >= 160 mg/dl.

Sedangkan menurut PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia)

tahun 2004, kadar lipid serum yang dianggap optimal dan yang

abnormal dapat dilihat pada tabel berikut :

Kolesterol total (mg/dl)

200 atau kurang Yang diinginkan

200 - 239 Batas tinggi

240 atau lebih Tinggi

Kolesterol LDL (mg/dl)

100 atau kurang Optimal

100 - 129 Mendekati optimal

160 - 189 Tinggi

190 atau lebih Sangat Tinggi

Kolesterol HDL (mg/dl)

40 atau kurang Rendah (kurang baik)

Page 6: Modul 1

60 atau lebih Tinggi (baik)

Trigliserida (mg/dl)

150 atau kurang Normal

150 - 199 Batas tinggi

200 - 499 Batas tinggi

500 atau lebih Sangat tinggi

Profil Lipid

Ukuran Satuan Nilai RujukanKolesterol total mg/dL 150 – 200

HDLLDL

mg/dLmg/dL

45 – 65 (P)35 – 55 (L) < 100 (Direk)

Trigliserid mg/dL 120 – 190

Lipid Senyawa dgn struktur molekul berupa rantai hidrokarbon alifatik yang panjang

Sifat:

Tdk larut dalam air Larut dlm larutan non polar ( eter, klorofom, dan benzen )

Fungsi

Sumber energi Komponen struktural membran sel Menjaga suhu tubuh Pelindung organ tubuh Komponen jaringan saraf Membentuk garis2 keindahan tubuh

Klasifikasi

1. Secara umum:a. Asam lemak + derivat prostaglandin lektorinb. Ester gliserol : asil gliserrol, fosfogliseridac. Sfingolipida : sfingomielin, glikosfingolipidad. Kolesterol + derivat : ester kolesterol, asam empedu, hormon steroid,

vit. De. Derivat isopren : vit A, E, K, dolikol

Page 7: Modul 1

2. Menurut Bloora. Lemak sederhana ester asam lemak + alkohol

Lemakester AL + gliserol Lilinester AL + alkohol monohidrat

b. Lemak campuran Fosfolipid:fosfatidat:lemak+fosfat+dll Sfingofosfolipid : rangkasefingosin Glikolipid : AL + KH + N, tanpa asam fosfat Campuran lain : sulfolipid, aminolipid, lipoprotein

c. Lemak derivat komponen2 AL jenuh, tak jenuh, gliserol, steroid, alkohol, aldehid lemak,

benda keton.

Pencernaan Lipid

Lipid dalam makanan terdiri dari :1. Triasilgliserol ( TAG)2. Kolesterol3. Kolesterol Ester4. Fosfolipid

Dimulai di mulut – lipase lidah menghidrolisis triasilgliserol (TAG) pada posisi 3, menghasilkan ® 1,2-diasilgliserol (1,2-DAG) + asam lemak

Lipase lidah – menghidrolisis TAG yang mengandung asam lemak rantai pendek (SCT) atau rantai sedang (MCT)

Masih tetap dapat bekerja di dalam lambung pada pH yang asam Hasil pencernaan langsung masuk pembuluh darah Di dalam duodenum, TAG dihidrolisis oleh lipase pankreas Untuk aktivitas, lipase pankreas memerlukan kolipase Spesifik memecah ikatan ester posisi 1 & 3 – hasil pencernaan 2-monoasilgliserol

(2-MAG) + asam lemak 2-MAG diubah menjadi 1-MAG dihidrolisis ® gliserol + asam lemak Hasil akhir pencernaan TAG oleh lipase pankreas

1. 2-MAG (~ 72 %) 2. 1-MAG (~ 6 %)3. Gliserol (~ 22 %)4. Asam lemak

PENYERAPAN LEMAKDi dalam sel epitel usus • 2-MAG, 1-MAG, asam lemak diubah kembali menjadi TAG - diangkut

melalui pembuluh limfe dalam bentuk kilomikron ® pembuluh darah • Gliserol – langsung masuk ke dalam vena porta ® hati

Page 8: Modul 1

Gambar 3. Penyerapan lemak (resintesis TAG)

KOLESTEROL

a. Pengertian kolesterolKolesterol adalah steroid alkohol tidak jenuh yang mempunyai beratmolekul tinggi, terdiri atas sebuah cincin perhydrocyclopentanthroline dansebuah rantai yang mempunyai 8 atom karbon.b. Fungsi kolesterolKolesterol dalam tubuh mempunyai fungsi untuk membangun danmemperbaiki membran – membran sel, sintesa asam empedu dan vitaminD, precursor hormone progestins, glucocorticoidds, mincralocorticoids,androgens dan estrogenKolesterol bila terdapat dalam jumlah terlalu banyak di dalam

Page 9: Modul 1

darah dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehinggamenyebabkan penyempitan yang disebut artherosclerosis. Bilapenyempitan terjadi pada pembuluh darah jantung menyebabkan PJK(Sunita Almatsier,2004)

Metabolisme Kolesterol

Kolesterol yang disintesa merupakan bagian dari kolesterol di dalam tubuh. Hanya sebagian kecil saja kolesterol yang berasal dari makanan.

Dari makanan: 300-750 mg

Sintesa tubuh/endogen: 650-1000 mg

Biosintesa Kolesterol

Kolesterol disintesa di dalam hati, korteks adrenal, usus, kulit, dan aorta. Sintesa berlangsung di sitosol dan mikrosom sel jaringan tersebut. Tahapannya sebagai berikut:

1. Pembentukan mevalonat dari asetil koA

2. Pembentukan squalene dari mevalonat

3. Perubahan dari squalene menjadi lanosterol yang selanjutnya berubah menjadi kolesterol

Urutan reaksi:

1. Pembentukan asetil koA. Molekul asam asetat diaktifkan menjadi asetil koA dengan menggunakan energi yang berasal dari ATP dan dikatalisis oleh enzim asetil koA sintetase. Mg sebagai kofaktor.

2. Dua molekul asetil koA berkondensasi membentuk asetoasetil koA. Enzim yang bekerja di sini adalah tiolase.

3. Asetoasetil koA berkondensasi dengan molekul asetil koA membentuk HMG koA. Enzim yang mengkatalisis adalah HMG koA sintetase. Proses ini memerlukan air dan menghasilkan produk sampingan berupa koA-SH.

4. HMG koA direduksi oleh reduktase dengan bantuan NADPH dan H. Hasilnya akan terbentuk mevalonat.

5. Mevalonat mengalami 3 deretan reaksi yang menyangkut fosforilasi oleh 3 ATP dan menghilangkan 1 atom karbon mevalonat. Terbentuk unit isoprenoid. Produk sampingan berupa karbon dioksida dan air.

6. Dua unit isoprenoid berkondensasi membentuk geranil pirofosfat dengan 10 atom C.

Page 10: Modul 1

7. Satu molekul isoprenoid berkondensasi lebih lanjut dengan geranil pirofosfat untuk membentuk farnesil pirofosfat.

8. Dua molekul farnesil pirofosfat bergabung membentuk squalene dengan 30 atom C.

9. Penutupan cincin untuk membentuk lanosterol.

10. Lanosterol diubah menjadi 14-desmetil lanosterol (kehilangan gugus metil) → zimosterol → desmosterol → kolesterol.

Enzim yang penting dalam sintesa kolesterol adalah HMG koA reduktase. Enzim ini dihambat oleh makanan tinggi kolesterol dan inhibisi umpan balik. Pada jaringan ekstrahepatik, HMG koA reduktase dihambat oleh kolesterol dalam LDL. Di dalam jaringan usus, enzim ini dihambat oleh asam-asam empedu. Hormon tiroid dan insulin juga turut berperan dalam penghambatan kerja enzim ini.

Page 11: Modul 1

Transport kolesterol Kilomikron mengangkut kolesterol dari usus (berasal dari makanan) ke hati. VLDL, LDL, mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan. Kolesterol diekskresikan ke dalam empedu dalam bentuk kolesterol atau asam/ garam empedu menjadi feses. Sebagian asam/ garam empedu mengalami sirkulasi enterohepatik. Sel jaringan mendapat kolesterol dengan mensintesis sendiri (endogen) atau dari LDL (eksogen). Hiperkolesterolemia (peningkatan kolesterol LDL) merupakan faktor resiko terjadi aterosklerosis dan komplikasinya yaitu penyakit jantung koroner (CHD), infark miokard akut, stroke, dll. Aterosklerosis koroner berkaitan dengan rasio kolesterol LDL: HDL plasma yang tinggi.

LipoproteinA. Definisi

Lipoprotein adalah suatu senyawa biokimia yang mengandung protein dan lipid. Lipid atau derivatnya bisa berikatan secara kovalen dan non kovalen dengan protein. Setiap lipoprotein terdiri atas kolesterol bebas atau ester, trigliserida, fosfolipid,dan apolipo protein. Lipoprotein berbentuk sferik dan mempunyai inti trigliserid dan kolesterol ester dan dikelilingi oleh fosfolipid dan sedikit kolesterol bebas. Apolipoprotein ditemukan pada permukaan lipoprotein.

B. FungsiLipoprotein berfungsi sebagai transpor Lipida-Lipida dalam tubuh. Karena sebagian besar dari lipida tidak larut dalam air. Oleh karena itu transpor lipida tersebut juga berbeda. Lipida yang ditranspor bergabung dengan lipoprotein khusus. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak ada lipida yang tidak berikatan dengan protein.

C. Jenis Lipoprotein dapat diklasifakasikan berdasarkan densitasnya. Tinggi rendah densitasnya bergantung pada jumlah kandungan lemak terhadap protein.1. Kilomikron

Berasal dari absorbsi TAG di usus. Membawa trigliserida dari usus ke hati, tulang, otot, dan jaringan ikat lemak.

2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein)Disebut juga pre-lipoprotein. Berasal dari hati dan sebagaian kecil berasal dari lipid makanan. Membawa triasilgliserol dari hati ke jaringan ikat lemak.

3. LDL (Low Density Lipoprotein)Berasal dari hasil katabolisme VLDL dan Kilomikron. Membawa kolesterol dari hati ke sel- sel tubuh. LDL sering disebut sebagai “kolesterol jahat”.

4. HDL (High Density Lipoprotein)Disintesis dan disekresikan di hati, dan berperan dalam metabolisme VLDL, kilomikron, dan kolesterol. Mengumpulkan kolesterol dari jaringan ikat di tubuh dan membawanya kembali ke hati. HDL sering disebut sebagai “ kolesterol baik”.

5. IDL ( Intermediate Density Lipoprotein)Densitasnya Berada diantara VLDL dan LDL akan tetapi biasanya tidak terdeteksi dalam darah.

Page 12: Modul 1

Densitas (g/ml)

kelas Diameter (nm)

% protein

% kolesterol

% fosfolipid

% triacilgliserol

>1.063 HDL 5-15 33 30 29 4

1.019-1.063

LDL 18-28 25 50 21 8

1.006-1.019

IDL 25-50 18 29 22 31

0.95-1.006

VLDL 30-80 10 22 18 50

<0.95 Kilomikron

100-1000

<2 8 7 84

Jenis lipoprotein yang ada dalam tubuh elalu berubah tergantung dari tinggi rendahnya kadar kolesterol dan TG dalam tubuh.- Kadar kolesterol dan TG tinggi terjadi peningkatan kilomikron, VLDL, dan

LDL. Kolesterol tinggi terjadi karena peningkatan LDL. TG tinggi terjadi peningkatan VLDL dan Kilomikron.

- Kadar kolesterol dan TG rendah terjadi peningkatan HDL. Kadar Lipoprotein dalam tubuh diatur oleh tubuh dengan cara pembentuk lipoprotein. Mengatur jumlah lipoprotein yang masuk ke peredaan darah. Mengatur kecepatan pembuangan lipoprotein dari darah.

Lipoprotein sering juga digolongkan sebagai alfa dan beta, berdasasrkan klasifikasi protein dalam elektroforesis serum protein.

D. Metabolisme LipoproteinMetabolisme lipoprotein terbagi atas 3 jalur. Metabolisme eksogen dan metabolisme endogen, yang berhubungan dengan metabolisme kolesterol-LDL dan trigleserid. Metabolisme jalur reverse cholesterol transport yang khusus untuk metabolisme kolesterol.1. Jalur Metabolisme Eksogen

Makanan berlemak mengandung trigliserid dan kolesterol. Selain kolesterol yang berasal dari makanan, di dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang diekskresikan bersama empedu ke usushalus. Lemak di usus halus yang berasal dar makanan maupun yang berasal dari hati disebut lemak eksogen. Sel- sel epitel yang melapisi usus halus mudah menyerap lipid dari diet. lipid ini termasuk trigliserida, fosfolipid dan kolesterol, dirakit dengan apoliprotein B-48. Saat mereka beredar melalui pembuluh limfatik, kiloikron baru lahir memotong sirkulasi hati dan yang dikeringkan melalui duktus toraks ke dalam aliran arah. Dalam aliran darah, partikel HDL menyumbang apoliprotein C-II dan apoliprotein E ke kilomikron yang baru dianggap sudah matang. Dari apolipoprotein C-II, kilomikron matang mengaktifkan lipoprotein lipase (LPL), suatu enzim pada sel endotel yang melapisi pembuluh darah. LPL mengkatalisis

Page 13: Modul 1

hidrolisis triacylgliserol yang pada akhirnya melepaskan gliserol dan asam lemak dari kilomikon. Gliserol dan asam lemak kemudian dapat diserap dalam jaringan perifer, terutama adiposa dan otot untuk energi dan penyimpanan. Kilomikron yang sudah dihidrolisis terus beredar hingga mereka berinteraksi melalui apolipoprotein E dengan reseptor chylomikron yang ditemukan terutama di hati. Interaksi ini menyebabkan sisa endositosis kilomikron yang kemudian dihidrolisis lisosom. Hidrolisis lisosom melepaskan gliserol dan asam lemak ke dalam sel yang dapat digunakan untuk energi atau disimpan menjadi cadangan.

2. Jalur Metabolisme EndogenTrigliserid dan kolesterol disintesis di hati dan disekresikan kedalam sirkulasi sebagai VLDL. Apopoliprotein yang terkandung dalam VLDL adalah apolipoprotein B100. Dalam sirkulasi, trigliserid dalam VLDL akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL) dan VLDL berubah menjadi IDL yang juga akan mengalami hidrolisis dan berubah menjadi LDL. Sebagian VLDL, IDL, dan LDL akan mengangkut kolesterol ester kembali ke hati. LDL adalah lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol. Sebagian dari kolesterol dalam LDL akan dibawa ke hati dan jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang mempunyai reseptor untuk kolesterol-LDL. Sebagian lagi dari kolesterol-LDL akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh reseptor scavenger-A (SRA) di makrofag dan akan menjadi sel busa (foam cell). Makin banyak kadar kolesterol-LDL dalam plasma makin banyak yang akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh sel makrofag. Jumlah kolesterol yang akan teroksidasi tergantung dari kadar kolesterol yang terkandung di LDL. Beberapa keadaan juga memengaruhi tingkat oksidasi sepeti: - Meningkatnya jumlah LDL kecil padat (small dense LDL) seperti pada

sindrom metabolik dan diabetes melitus- Kadar kolesterol-HDL, makin tinggi kadar kadar kolesterol-HDL akan

bersifat protektif terhadap oksidasi LDL.3. Jalur Reverse Cholesterol Transport

Suatu proses yang membawa kolesterol dari jaringan kembali ke hepar. HDL berperan dalam jalur ini.

Page 14: Modul 1

LDL Receptor

Definition

The LDL receptor is an integral membrane receptor coupled to apolipoprotein B-100 of LDL binding and its endocytosis initiates. It is anchored in the cell membrane of almost all animal cells.

Function

LDL receptor complexes are present in clathrin-coated pits (or buds) on the cell surface, which when bound to LDL-cholesterol via adaptin, are pinched off to form clathrin-coated vesicles inside the cell. This allows LDL-cholesterol to be bound and internalized in a process known as endocytosis and prevents the LDL just diffusing around the membrane surface. This occurs in all nucleated cells (not erythrocytes), but mainly in the liver which removes ~70% of LDL from the circulation.

Once the coated vesicle is internalized it will shed its clathrin coat and will fuse with an acidic late endosome. The change in pH causes a conformational change in the receptor that releases the bound LDL particle. The receptors are then either destroyed or they can be recycled via the endocytic cycle back to the surface of the cell where the neutral pH will cause the receptor to revert to its native conformation ready to receive another LDL particle.

Page 15: Modul 1

Synthesis of receptors in the cell is regulated by the level of free intracellular cholesterol; if it is in excess for the needs of the cell then the transcription of the receptor gene will be inhibited. LDL receptors are translated by ribosomes on the endoplasmic reticulum and are modified by the Golgi apparatus before travelling in vesicles to the cell surface.

The LDL receptor pathway

The LDL receptor pathway

Plasma LDL is taken up by cells via LDL receptors in clathrin-coaated pits.

LDL are separated from their receptor in endosomes (pH 5 to 6)

then undergo digestion in lysosomes (pH ~3).

The LDL receptors recycle back to the cell surface making <100 trips in their lifetime.

Lysosomal enzymes breakdown apoB100 in LDL to amino acids and liberate cholesterol for cellular needs.

The cellular level of cholesterol is self-regulating.

An oversupply of cholesterol has three metabolism effects:

1. inhibition of HMG-CoA reductase - The rate limiting step in cholesterol synthesis.

2. activation of ACAT, which esterifies cholesterol for storage

3. inhibition of LDL receptor synthesis Involvement of the LDL receptor in cholesterol uptake and metabolism

Page 16: Modul 1

Regulatory actions of cholesterol After the synthesis in the endoplasmic reticulum, the LDL receptor matures in

the Golgi complex

then migrates to the cell cell surface, where it clusters in coated pits.

After internalization of LDL, multiple vesicles fuse to form endosome.

Proton pumping in the endosome membrane causes the pH to drop, which in turn cause LDL to dissociate from the receptor.

The LDL apolipoprotein is degraded in lysosomes.

The LDL receptor remains in a vesicle, which returns to the plasma membrane to start the cycle anew.

Structure of the LDL receptor

Page 17: Modul 1

The structure is divided into five domains. The first domain contains the LDL binding site. This is followed by a large domain that contains homology with the

epidermal growth factor (EGF) precursor.

Next, is a small segment that contains a large number of O-linked carbohydrate residues.

The fourth domain spans the plasma membrane.

The last domain is a short segment that projects into the cytoplasm but does not have any kinase activity.

Mutations

There are 5 broad classes of mutation of the LDL receptor.

Class 1 mutations affect the synthesis of the receptor in the endoplasmic reticulum (ER).

Class 2 mutations prevent proper transport to the Golgi body needed for modifications to the receptor.

o e.g. a truncation of the receptor protein at residue number 660 leads to domains 3,4 and 5 of the EGF precursor domain being missing. This precludes the movement of the receptor from the ER to the Golgi, and leads to degradation of the receptor protein.

Page 18: Modul 1

Class 3 mutations stop the binding of LDL to the receptor.

o e.g. repeat 6 of the ligand binding domain (N-terminal, extracellular fluid) is deleted.

Class 4 mutations inhibit the internalisation of the receptor-ligand complex.

o e.g. "JD" mutant results from a single point mutation in the NPVY domain (C-terminal, cytosolic; Y residue converted to a C, residue number 807). This domain recruits clathrin and other proteins responsible for the endocytosis of LDL, therefore this mutation inhibits LDL internalization.

Class 5 mutations give rise to receptors that cannot recycle properly. This leads to a relatively mild phenotype as receptors are still present on the cell surface (but all must be newly synthesised).

Dislipidemia

Definisi : Suatu perubahan kadar normal komponen lipid darah, dapat meningkat (misalnya kolesterol, trigliserid, LDL, dan lain lain) atau menurun (misalnya HDL).

Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko utama aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Dislipidemia adalah salah satu komponen dalam trias sindrom meta-bolik selain diabetes dan hipertensi.

Mereka yang cenderung menderita dislipidemia (risiko tinggi) adalah mereka yang mempunyai orang tua atau sanak saudara kandung yang menderita dislipidemia, tanda-tanda sklerosis pembuluh darah koroner sebelum usia 60 tahun, atau pernah memperoleh serangan jantung, penderita diabetes mellitus, kegemukan, darah tinggi. Termasuk juga mereka yang sering menggunakan berbagai obat dan merokok.

Klasifikasi Dislipidemia

1. Dislipidemia Primer (faktor genetik ® gangguan pembentukan enzim, apoprotein dan reseptor lipoprotein) disebabkan oleh mutasi genetik,baik itu produksi berlebihan trigliserida dan LDL,atau kurangnya produksi dari HDL. Biasanya terjadi pada anak-anak,dan sangkaannya pada orang yang memiliki kolesterol serum > 240 mg/dL dan juga memiliki keluarga yang memiliki riwayat penyakit ateroskelorisis.- Hipertrigliseridemia :

a. Hiperkilomikronemiab. Familial Combined Hyperlipidemia (tipe IIA, IIB, atau IV)c. Familial Hypertriglyceridemia (tipe IV)

- Hiperkolesterolemia (tipe IIA)> Familial Hypercholesterolemia

Page 19: Modul 1

> Polygenic Hypercholesterolemia> Hyperbetalipoproteinemia

- Disbetalipoproteinemia (tipe III)- Gangguan Metabolisme HDL

> Primary HDL Deficiency Syndromes:Tangier DiseaseFamilial Apo-AI dan CII Deficiency

> Familial Hypoalphalipoproteinemia> HDL Excess Syndrome

- Syndroma Defisiensi LDL :> Hypobetalipoproteinemia> Abetalipoproteinemia

2. Dislipidemia Sekunder terjadi pada orang dewasa yang kebanyakan disebabkan karena gaya hidup (seperti makanan yang tinggi lemak jenuh, kolesterol), DM, konsumsi alkohol, hipotiroidisme, gagal ginjal, dan karena obat-obatan.- Hiperkolesterolemia

a. Hipotiroidismeb. Sindroma Nefrotikc. Penyakit Hati Obstruktifd. Porpiria Intermiten Akute. Kehamilanf. Anoreksia Nervosag. Obat-obatan : diuretika tiazid, retinoid, glukokortikoid, siklosporin,

progestin, androgen- Hipertrigliseridemia:

> Diabetes Mellitus> Obesitas> Alkoholisme> Gagal Ginjal Kronik> Infark Miocard> Infeksi (bakteri, virus)> SLE> Penyakit Autoimun> Kehamilan

- Hiperlipidemia Kombinasi> Hipotiroidisme> Sindroma Nefrotik> Gagal Ginjal Kronik> Penyakit Hati> Sindroma Werner’s> Akromegali

Page 20: Modul 1

3. Tipe Lain (klasifikasi ini paling banyak ditemukan)-Hiperkolesterolemia-Hipertrigliseridemi-Isolated Low HDL-Cholesterol-Dislipidemia Campuran

Obat Untuk Dislipidemia

o Bile Acid Sequestrans: Terdapat 3 jenis obat yaitu cholestyramin, colestipol, dan colesevelam. Cara kerja nya menghambat sirkulasi enterohepatik asam empedu dan meningkatkan sintesis asam empedu dan reseptor LDL. Untuk dosis kolestiramin adalah 8-16 g/ hari dua atau tiga kali pemberian. Dosis colestipol 10-20 gr/ hari dua atau tiga kali pemberian. 6,5 g/ hari untuk colesevelam. Efek samping dari obat ini berupa obstipasi, mual dan perut tidak enak.

o HMG-CoA Reductase Inhibitor: Pada saat ini telah dipasarkan 6 jenis yaitu lofastatin (dosis 10-80 mg/ dl), simvastatin (dosis 10-40 mg/ dl), pravastatin (dosis 5-40 mg/ dl), fluvastatin (20-40 mg/ dl), atrovastatin (10-80 mg/ dl), dan rosuvastatin (dosis 10-20 mg/ dl). Cara kerjanya menurunkan sintesis kolesterol dan meningkaykan reseptor LDL. Efek samping berupa gangguan fungsi hati dan miositis.

o Derivat Asam Fibrat : Cara kerjanya meningkatkan LPL dan hidrolisis TG, menurunkan sintesis VLDL dan meningkatkan katabolisme LDL. Sediaan nya Gemfibrozil (dosis 600-1200 mg) dan fenofibrat (dosis 160 mg). Efek samping nya berupa mual, gangguan fungsi hati, miosis.

o Asam nikotinik: Cara kerjanya menurunkan sintesis VLDL dan LDL. Sediaannya Niasin 50-100 mg 3 kali pemberian, kemudian ditingkatkan 1-2,5 g tiga kali pemberian. Misalnya selama seminggu 375 mg/ hari kemudian ditingkatkan secara bertahap sampai mencapai dosis maksimal sekitar 1500-2000 mg/ hari. Efek samping berupa flushing, takikardia, gatal, mual, diare, hiperurisemia, ulkus peptik, intoleransi glukosa, dan gangguan fungsi hati.

o Ezatimibe: Cara kerja nya menurunkan absorbsi kolesterol di usus halus. Dosis 10 mg/ hari. Efek samping sakit kepala, nyeri perut, dan diare.

o Asam lemak omega 3: Cara kerja menurunkan sintesis VLDL. Dosis obat tergantung dari jenis kombinasi asam lemak. Contoh Maxepa yang terdiri atas 18% asam eicosapentaenoic dan 12% asam docasahexaenoic diberikan dengan dosis 10 capsul sehari. Efek samping mual.

Hiperkolesterolemia

Page 21: Modul 1

Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah (dislipidemia) yang mana kadar kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl. (perkeni 2004). Hiperkolesterolemia berhubungan erat dengan kadar kolesterol LDL di dalam darah.

Di Indonesia, angka kejadian hiperkolesterolemia penelitian MONICA I (1988) sebesar 13.4 % untuk wanita dan 11,4 % untuk pria. Pada MONICA II (1994) didapatkan meningkat menjadi 16,2 % untuk wanita dan 14 % pria. Prevalensi hiperkolesterolemia masyarakat pedesaan, mencapai 200-248 mg/dL atau mencapai 10,9 persen dari total populasi pada tahun 2004,. Penderita pada generasi muda, yakni usia 25-34 tahun, mencapai 9,3 persen. Wanita menjadi kelompok paling banyak menderita masalah ini, yakni 14,5 persen, atau hampir dua kali lipat kelompok laki-laki.

Hiperkolesterolemia Poligenik

Tipe ini merupakan hiperkolesterolemia yang paling sering ditemukan, merupakan interaksi antara kelainan genetik yang multipel, nutrisi dan faktor-faktor lingkungan lainnya serta memiliki lebih dari satu dasar metabolik. Penyakit ini biasanya tidak disertai dengan xantoma.

Hiperkolesterolemia Familial

Penyakit yang diturunkan ini terjadi akibatkan oleh adanya defek gen pada reseptor LDL permukaan membran sel tubuh. Ketidakadaan reseptor ini menyebabkan hati tidak bisa mengabsorpsi LDL. Karena mengganggap LDL tidak ada, hati kemudian memproduksi VLDL yang banyak ke dalam plasma. Pada pasien dengan Hiperkolesterolemia familial ditemukan kadar kolesterol total mencapai 600 sampai 1000 mg/dl atau 4 sampai 6 kali dari orang normal. Kelainan ini diturunkan sebagai sifat autosomal dominan

Hiperkolesterolemia dibedakan menjadi heterozigot dan homozigot. Prevalensi kasus heterozigot lebih sering yakni 1 banding 500 dibandingkan homozigot yang hanya 1 banding 1 juta orang. Jadi, kasus heterozigot lebih sering didapatkan tapi pasien cenderung lebih ringan gejalanya dibandingkan pada kasus homozigot yang lebih berbahaya. Kadar total dan kolesterol-LDL pada bayi atau anak dengan HF homozigot > 600 mg/dl. Sedangkan pada heterozigot berkisar antara 200-400 mg/dl karena sebagian reseptor LDL masih berfungsi secara normal tetapi kadar kolesterol LDL tersebut akan cenderung meningkat akibat kerusakan lanjut pada reseptor LDL sesuai dengan perkembangan usia pasien. Kadar trigliserida pada keduanya cenderung normal atau meningkat sedikit. Mortalitas pada HF homozigot biasanya disebabkan antara lain akibat aterosklerosis yang berat dan luas, infark miokard akut dan stenosis aorta. Manifestasi kulit (xantoma/ xantelasma) dan arkus kornea jarang dijumpai pada HF homozigot jika dibandingkan dengan HF heterozigot. Akan tetapi, manifestasi pada kulit tersebut biasanya baru ditemukan pada usia-usia dewasa, jarang ditemukan pada anak-anak. Mortalitas pada HF heterozigot biasanya akibat penyakit arteri koroner premature yang masih dapat dicegah dan onsetnya pun

Page 22: Modul 1

lambat. Oleh karena itu, penderita HF heterozigot bisa lebih berlega hati karena masih bisa berumur panjang (diatas usia 30 tahun) jika dibandingkan dengan HF homozigot. K

Dalam membedakan jenis heterozigot atau homozigot dapat dilakukan berbagai macam modulasi, mulai dari pemeriksaan kolesterol lengkap yang sederhana hingga analisa lipid. Pemeriksaan semacam analisa gen atau reseptor LDL dan elektroforesis lipoprotein juga dapat dilakukan tetapi memerlukan biaya yang sangat mahal. Pemeriksaan lain yaitu menyingkirkan kemungkinan diabetes, gangguan hepar, penyakit ginjal dan hipotiroid juga diperhitungkan, mengingat keadaan hiperkolesterolemia juga bisa menjadi gejala ikutan dari penyakit-penyakit tersebut. Penilaian fungsi jantung secara dini (EKG, PET Scan jantung, kateterisasi koroner) diperlukan dalam rangka mengobati atau mencegah aterosklerosis koroner atau gangguan fungsi katup.

Mengelompokkan Risiko

Gen untuk hiperkolesterolemia pada kromosom 19 memiliki pola penurunan yang sama baik pada laki-laki maupun perempuan. Akan tetapi pada kasus hiperkolesterolemia heterozigot, gejala hiperkolesterolemia berat pada laki-laki muncul lebih awal dibandingkan pada perempuan. Pada kasus homozigot, laki-laki dan perempuan memiliki risiko yang sama terhadap komplikasi kardiovaskular.

Prevalensi hiperkolesterolemia cenderung tinggi pada ras-ras tertentu seperti Finnish, Lebanese, Afrikaner atau French Canadian. Jika dipandang dari segi usia, patofisiologi penyakit hiperkolesterolemia sebenarnya sudah terjadi sejak saat lahir yakni berupa defek reseptor LDL dan mulai terjadi peningkatan LDL yang ringan. Keadaan ini kemudian makin berkembang seiring bertambahnya usia. Meski demikian, saat ini banyak pasien terutama pada kasus HF heterozigot yang dapat hidup lebih lama (> 30 tahun) meski kadar kolesterol LDL dalam tubuhnya sangat tinggi, suatu keadaan yang jelas-jelas dapat memperbesar risiko penyakit arteri koroner. Oleh karena itu, diagnosis dan pengobatan sejak dini dalam rangka menurunkan kadar LDL dan menangani faktor risiko lainnya dapat memperlambat progresivitas aterosklerosis koroner.

Akibat Penyakit Lain

Berikut ini dislipidemia yang disebabkan oleh penyakit lain :

Tabel 2. Penyebab Hiperkolesterolemia yang disebabkan oleh penyakit

Penyakit penyebab Kelainan lipid

Diabetes mellitus (DM) TG   dan HDL 

Gagal ginjal kronis TG 

Sindrom nefrotik Kolesterol total 

Hipotiroidisme Koleterol total 

Penyalahgunaan alcohol TG 

Kholestasis Kolesterol total 

Page 23: Modul 1

Kehamilan TG 

Obat-obatan (kontrasepsi oral, diuretic, beta bloker,

kortikosteroid)

TG  dan atau Kolesterol total   ,

HDL 

Keterangan : TG = Trigliserida, HDL = High Density Lipoprotein,  = meningkat,  = menurun

Peningkatan prevalensi Diabetes seiring dengan peningkatan faktor risiko yaitu obesitas (kegemukan), kurang aktivitas fisik, kurang konsumsi serat, tinggi lemak, merokok, hiperkolesterol, hiperglikemia dan lain-lain. Prevalensi faktor risiko DM dari 2001-2004 yaitu : obesitas dari 12,7% menjadi 18,3%. Hiperglikemia dari 7,9% menjadi 11,3% dan hiperkolesterol dari 6,5% menjadi 12,9%. Diabetes berpotensi menyebabkan hiperkolesterolemia dengan meningkatkan kadar kolesterol LDL.

Diagnosis Hiperkolestrolemia

Anamnesa meliputi karakteristik umum, kebiasaan diet, perilaku aktifitas fisik, merokok, peminum alcohol dan riwayat penyakit sebelumnya serta riwayat sakit pada keluarga. Pemeriksaan fisik yang akan dilakukan adalah antropometri, frekuensi denyut nadi, tekanan darah, auskultasi irama jantung, serta EKG. Pemeriksaan laboratorium darah yaitu kadar kolesterol total, kolesterol LDL, Trigliserida dan kolesterol HDL dalam plasma.

Tabel 1.Klasifikasi kadar lipid plasma (mg/dl)

Kolesterol total

< 200 Yang diinginkan

200-239 Batas tinggi

≥ 240 Tinggi

LDL

< 100 Optimal

100 – 129 Mendekati optimal

130 – 159 Batas tinggi

160 – 189 Tinggi

≥ 190 Sangat tinggi

HDL

< 40 Rendah

≥ 60 Tinggi

Trigliserida

< 150 Normal

150 – 199 Batas tinggi

Page 24: Modul 1

200-499 Tinggi

≥500 Sangat tinggi

Terapi Hiperkolesterolemia

Menurut National Choleteroslemia Education Programme Adult Therapy Programme (NCEP ATP III) sasaran LDL disesuaikan dengan faktor risiko yang dimiliki seseorang yaitu (5):

1. Risiko tinggi

a. Riwayat penyakit jantung koroner (PJK)

b. Risiko yang disamakan dengan PJK

Diabetes Melitus, stroke, penyakit obstruksi arteri tepi, aneurisma aorta abdominalis

Faktor risiko multiple (> 2 faktor risiko dan mempunyai faktor risiko PJK dalam waktu 10 tahun menurun skor Framingham)

2. Risiko Multipel

≥ 2 faktor risiko dengan risiko PJK dalam kurun waktu 10 tahun < 20% (skor Framingham)

3. Risiko rendah (0;1 faktor risiko)

Dengan risiko PJK dalam kurun 10 tahun < 10 %

Terapi non farmakologis (perubahan gaya hidup) antara lain terapi nutrisi medis, aktivitas fisik, menghindari rokok, menurunkan berat badan, pembatasan asupan alkohol. Faktor risiko utama (selain kolesterol LDL) yang menetukan sasaran kolesterol LDL yang ingin dicapai :

- Kebiasaan merokok

- Hipertensi (≥140/90 mmHg atau sedang mendapat obat hipertensi

- Kolesterol HDL rendah (<40 mg/dL)

- Riwayat PJK dini yaitu ayah < 55 tahun dan ibu < 65 tahun

- Umur pria ≥ 45 tahun dan wanita ≥ 55 tahun

Tabel 2. Tiga kelompok risiko untuk menentukan sasaran kolesterol LDL

Page 25: Modul 1

Kelompok risiko Sasaran kolesterol LDL (mg/dL)

Risiko tinggi < 100

Faktor risiko multiple (≥ 2 faktor risiko) < 130

Risiko rendah (0-1 faktor risiko) < 160

Terapi non farmakologi

Terapi nutrisi medis

Diet tinggi lemak merupakan salah satu penyebab hiperkolesterolemia. Makan makanan yang banyak mengandung trans fat dan saturated fat seperti margarine/mentega, es krim, minyak kelapa dan lemak hewan dapat meningkatkan kadar LDL dan menurunkan koleterol HDL. Maka harus dikurangi sebanyak 7% perhari. Saturated fat dapat digantikan dengan unsaturated fat yang relatif kurang meningkatkan kadar LDL. Unsaturated dibagi dua antara lain Multi Unsaturated Fatty Acid (MUFA) contohnya minyak zaitun, alpokat dan Poli Unsaturated Fatty Acid (PUFA) contoh ikan. Dengan perubahan pola makan, mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah sebesar 10-15% . Makan ikan yang banyak mengandung omega 3 dapat menurunkan kadar LDL. Begitu juga dengan mengkonsumsi protein kedelai. Diet tinggi serat yang larut dalam air seperti oat dan buah/sayuran 20-30 gram sehari dapat menurunkan 5-15% kadar kolesterol total dan LDL.

Tabel 3. Komposisi makanan untuk hiperkolesterolemia menurut Perkeni 2004

Makanan Asupan yang dianjurkan

Total lemak 20-25% dari kalori total

Lemak jenuh < 7 % dari kalori total

Lemak PUFA Sampai 10% dari kalori total

Lemak MUFA Sampai 10 % dari kalori tota

Karbohidrat 60% dari kalori total (terutama karbohidrat kompleks)

Serat 30 gr perhari

Protein Sekitar 15% dari kalori total

Kolesterol < 200 mg/hari

Untuk di Rumah Sakit Dr.Soetomo menggunakan Diet B (Tjokroprawiro) dengan komposisi karbohidrat 68%, lemak : kolesterol < 300 mg/hari, lemak jenuh dan trans 5%, PUFA 5%, MUFA 10%, protein 12%, serat 25-35 gr perhari.

Aktivitas fisik

Olahraga yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan berat badan. Olahraga disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan penderita. Penurunan 10 % berat badan berarti menurunkan 30% lingkar perut yang mana terdapat lemak sentral di sana.

Page 26: Modul 1

AHA merekomendasikan olahraga selama 30 menit dengan aktivitas sedang 3-4 kali dalam seminggu

Menghindari rokok

Merokok berhubungan dengan proses metabolis yang berefek pada lipoprotein termasuk didalamnya meningkatkan asam lemak bebas, glukosa dan VLDL serta menurunkan HDL. Berhenti merokok berhubungan dengan peningkatan rata-rata HDL 6-8 mg/dl.

Hipertensi

Kriteria hipertensi berdasarkan JNC-VII, yaitu TD sistolik ≥ 140 mmHg dan TD diastolik ≥ 90mmHg (As). Cara menangani hipertensi dengan perubahan pola hidup, meningkatkan aktivitas fisik, diet rendah garam, kurangi alcohol dan tingkatkan diet sayuran dan buah serta rendah lemak. Juga minum obat antihipertensi seperti ACE Inhibitor dan thiazid.

Terapi farmakologis

Berikut ini obat- obatan yang mampu menurunkan kadar kolesterol darah, terdapat beberapa golongan obat, antara lain statin, resin, niasin, ezetimibe dan asam lemak omega-3.

Tabel 4. Obat-obatan hipolipidemik

Obat Kolesterol LDL Koleterol HDL Trigliserida

Statin 20-55% 5-15% 10-20%

Resin 15-30% 3-5% -/

Fibrat 10-15% 10-20% 35-50%

niasin 10-25% 10-35% 25-50%

Ezetimibe 15-25% 3-5% 5-10%

Asam lemak Omega-3

5-10% 1-3% 20-30%

Tabel 5. Efek Obat hipolipidemik terhadap kadar lipid serum

Dislipidemia Obat pilihan

hiperkolesterolemia Statin/resin/kombinasi

Dislipidemia campuran Statin/resin/kombinasi

Hipertrigliseridemia fibrat

Isolated low HDL fibrat

Page 27: Modul 1

DIETDiet untuk menurunkan kolesterol yang rendah lemak-khususnya kolesterol lemak jenuh-dan. Salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mengurangi jumlah lemak jenuh yang Anda makan.     olahraga. Anda mungkin perlu mengubah kebiasaan olahraga Anda. Olahraga teratur, atau latihan tidak, mempengaruhi kadar kolesterol Anda dan kesehatan jantung secara keseluruhan. Orang yang memiliki gaya hidup aktif memiliki risiko lebih rendah menderita penyakit arteri koroner (CAD) daripada orang-orang yang memiliki gaya hidup.     Penurunan berat badan. Kelebihan berat badan cenderung meningkatkan kadar kolesterol LDL Anda. Kehilangan hanya 5 sampai 10 pon (2,3-4,5 kg) dapat menurunkan kolesterol dan trigliserida. Makan diet rendah lemak jenuh dan kolesterol, olahraga teratur, dan memotong kalori akan membantu Anda menurunkan berat badan.     Lain perubahan gaya hidup untuk dipertimbangkan. Ada beberapa perubahan gaya hidup lain yang meningkatkan kadar kolesterol, mengurangi risiko aterosklerosis, dan meningkatkan kesehatan umum Anda.         Berhenti merokok. Merokok adalah penyebab utama kematian. Merokok menurunkan HDL Anda ("baik") kolesterol. Merokok diyakini untuk mengubah kolesterol LDL ke bentuk yang mempromosikan penumpukan simpanan di dinding arteri koroner Anda. Merokok meningkatkan peluang Anda secara keseluruhan penyakit jantung berkembang secara signifikan, karena kerusakan jantung dan pembuluh darah.         Mengurangi stres. Cobalah untuk meminimalkan situasi stres sebanyak mungkin di tempat kerja, di rumah, dan di tempat lain. Anda juga dapat meminta dokter Anda untuk nasihat tentang cara-cara untuk mengurangi stres.

TARGET DIET

Diet TLC untuk kurang dari 7% dari kalori harian Anda datang dari lemak jenuh dan untuk makan tidak lebih dari 200 mg kolesterol diet sehari. Tapi diet memungkinkan 25% sampai 35% dari kalori harian dari lemak, terutama dari fat.1 tak jenuh Sebagian besar lemak tak jenuh tunggal harus, dan hanya 10% harus lemak tak jenuh ganda. Diet Anda harus mencakup hanya cukup kalori untuk menjaga berat badan yang Anda inginkan dan menghindari kenaikan berat badan.Terapi Perubahan Gaya Hidup (TLC) rekomendasi diet Makanan Nomor kelompok porsi Melayani ukuran

JIKA GA BERHASIL MELAKUKAN TLC DAPAT MENGGUNAKAN OBAT

Statin-lovastatin, pravastatin, simvastatin, fluvastatin,atorvastatin, dan rosuvastatin. Statin menghentikan enzim yang

Page 28: Modul 1

mengontrol tingkat di mana tubuh memproduksi kolesterol.Mereka kadar LDL yang lebih rendah lebih dari jenis lain dari obat-tentang20-55-persen dan juga trigliserida cukup rendah danmeningkatkan HDL.● Ezetimibe. Obat ini mengurangi jumlah kolesteroldiserap oleh tubuh. Ezetimibe dapat dikombinasikan denganstatin untuk mendapatkan lebih banyak menurunkan LDL. Ezetimibe menurunkan LDL olehsekitar 18-25 persen.Asam empedu resin ●. Ini mengikat dengan kolesterol yang mengandung empeduasam dalam usus dan kemudian dihilangkan dari tubuhdalam tinja. Mereka menurunkan kolesterol LDL sekitar 15-30persen.● Asam nikotinat-juga disebut niacin. Ini adalah larut dalam airB vitamin yang harus diambil hanya di bawah doktersupervisi. Hal ini meningkatkan kolesterol lipoprotein semua-total,LDL, trigliserida, dan HDL-ketika diambil dalam dosis jauh di atasvitamin persyaratan. Kadar LDL biasanya dikurangi dengansekitar 5-15 persen, dan sampai 25 persen pada beberapa pasien.

OLAHRAGA YANG DILAKUKAN UNTUK MENURUNKAN KOLESTEROL

Aerobik

Alasan utama dibalik popularitas olahraga aerobik dalam menurunkan kolesterol jahat dalam darah adalah karena olahraga aerobik membuat jantung memompa lebih kuat dan lebih cepat.

Hal ini akan berefek pada meningkatnya metabolisme dalam tubuh yang artinya tubuh Anda membakar kalori lebih banyak. Tubuh Anda akan lebih banyak membakar kalori yang berasal dari lemak yang secara langsung mempengaruhi tingkat LDL kolesterol (kolesterol jahat).

Selain itu, olahraga seperti bersepeda, berenang, dan berlari merangsang produksi enzim tertentu untuk memindahkan LDL kolesterol dari darah ke hati, tempat dimana LDL akan diproses untuk dibuang keluar tubuh.

Jenis olahraga ini kian populer sebab Anda bisa melakukannya di dalam maupun luar ruangan meskipun cuaca cerah ataupun hujan karena ada banyak alat olahraga aerobik yang ditawarkan dewasa ini.

Yoga

Jika olahraga aerobik mementingkan gerak secara terus menerus, Yoga adalah kombinasi antara gerakan, pernapasan, dan ketenangan pikiran. Yoga akan menurunkan stres dan membuat Anda rileks. Hal ini akan berefek positif terhadap kolesterol dalam darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

Page 29: Modul 1

Dalam suatu penelitian, disebutkan bahwa melakukan Yoga secara rutin dapat menurunkan LDL kolesterol dari 14% hingga 35%. Disamping itu, Yoga juga dapat meningkatkan HDL (kolesterol baik) dengan persentase yang beragam.

Penelitian ini melibatkan mereka yang telah melakukan Yoga bervariasi dari 2 bulan hingga 5 tahun. Yoga yang mengombinasikan gerakan yang lebih halus dengan pernapasan dan ketenangan pikiran juga dapat menurunkan berat badan.

Taichi

Taichi yang awalnya adalah seni bela diri kini telah menjadi olahraga populer bagi mereka yang tidak bisa terlalu bebas bergerak karena sakit atau usia lanjut.

Gerakan Taichi yang lembut dan perlahan sangat cocok bagi mereka yang ingin melakukan olahraga dan melatih jantung tanpa harus bergerak terlalu keras.

Meski gerakannya halus dan lambat, sebuah studi menyatakan bahwa gerakan taichi dapat menurunkan total kolesterol sebesar 7%, dimana LDL kolesterol turun sebesar 12% hingga 15% sedangkan kolesterol baik meningkat hingga mencapai 7%.

Olahraga apapun akan sangat membantu Anda menjaga ketahanan tubuh. Kunci untuk dapat merasakan efek baik olahraga adalah dengan melakukannya secara rutin.

40 menit olahraga yang disertai pemanasan dan pendinginan, 3 hingga 4 kali seminggu adalah frekuensi yang tepat untuk kesehatan jantung Anda.

Langkah-langkah dalam TerapiGaya hidup Perubahan (TLC)pertama Kunjungan• Mulailah Perubahan Gaya Hidup Terapi• Tekankan pengurangan lemak jenuh dankolesterol• Lakukan aktivitas fisik moderat• Pertimbangkan rujukan ke ahli gizi (nutrisi medisterapi)• Return visit di sekitar 6 mingguLangkah-langkah dalam TerapiGaya hidup Perubahan (TLC) (lanjutan)kedua Kunjungan• Mengevaluasi respon LDL• Meningkatkan LDL-terapi penurun (jika tujuan tidak tercapai)- Memperkuat penurunan lemak jenuh dan kolesterol- Pertimbangkan tanaman stanol / sterol- Meningkatkan kental (larut) serat- Pertimbangkan rujukan untuk terapi nutrisi medis• Return visit di sekitar 6 mingguLangkah-langkah dalam Terapi

Page 30: Modul 1

Gaya hidup Perubahan (TLC) (lanjutan)ketiga Kunjungan• Mengevaluasi respon LDL• Lanjutkan terapi gaya hidup (jika LDL tujuan tercapai)• Pertimbangkan LDL-obat penurun (jika tujuan tidak tercapai LDL)• Memulai pengelolaan sindrom metabolik(jika perlu)- Meningkatkan manajemen berat badan dan aktivitas fisik• Pertimbangkan rujukan ke ahli gizi

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/82859783/Lipid-Adalah-Suatu-Senyawa-Kimia- Yang-Mempunyai-Sifat-Tidak-Larut-Dalam-Air-Dan-Larut-Dalam-Larutan-Non-Polar-Seperti-Eter

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-wahyusarig-5984-2- babii.pdf

http://kesehatan.kompas.com/read/2010/07/26/13482457/ Beda.Obesitas.dan.Overweight

http://dokter-alwi.com/sindrommetabolik.html http://www.kimiafarmaapotek.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=798:kolesterol&catid=223:penyakit-umum&Itemid=82

http://meetdoctor.com/topic/aterosklerosis http://kamuskesehatan.com/arti/aterosklerosis/ http://medicastore.com/brown_seaweed/gejala_sebab_stroke.htm http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/05/pengertian-asam-empedu.html http://www.smartmastering.com/smart-vita-brain-nhb.html http://kamuskesehatan.com/arti/profil-lipid/ http://laboratoriumbpn.blogspot.com/2011/03/profil-lipid.html http://id.shvoong.com/how-to/health/2261077-beda-obesitas-dan-overweight/

#ixzz2H1JfdkuL http://www.jurnalmedika.com/component/content/article/258-dislipidemia http://www.webmd.com/cholesterol-management/tc/therapeutic-lifestyle-

changes-tlc- http://kaahil.wordpress.com/laboratorium-normal/ http://pathology.bwh.harvard.edu/blacklow/LDL_receptor.html http://web.campbell.edu/faculty/nemecz/308_lect/lect4/lect4.html http://www.chups.jussieu.fr/polys/biochimie/SFbioch/POLY.Chp.5.html http://www.jurnalmedika.com/tarif-iklan/258-dislipidemia http://kesehatanumum.com/2011/penyakit-dislipidemia-dan-penanggulangannya.html Adam John MF. 2009. Dislipidemia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III Edisi

IV. http://www.umm.edu/altmed/articles/hypercholesterolemia-000084.htm #

ixzz2HBe0CpoR http://www.deherba.com/olahraga-terbaik-menurunkan-

kolesterol.html#ixzz2HBVPNY15