Top Banner

of 21

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/12/2018 Model PPKK

    1/21

    ISSN 0215 - 8250 758

    PENGEMBANGANPERANGKATPEMBELAJARANMATEMATIKA SMA KELAS X SESUAI DENGAN KURIKULUMBERBASIS KOMPETENSI (KBK) MENGGUNAKAN MODELPEMBELAJARAN DENGAN CARA PERSEORANGAN DANKELOMPOK KECIL (MODEL PPKK)

    olehMaxinus Jaeng

    Jurusan Pendidikan MatematikaFakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Tadulako

    ABSTRAKTujuan utama penelitian ini adalah mengembangkan dan

    menghasilkan perangkat pembelajaran Matematika SMA Kelas X sesuaidengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan menggunakanmodel pembelajaran dengan eara perseorangan dan kelompok keeil (modelPPKK). Fokus penelitian ini adalah pengembangan perangkat pembelajaransesuaitujuan utama penelitian ini, yaitu mengembangkan dan menghasilkanperangkat pembelajaran Matematika SMA Kelas X sesuai KBK denganmenggunakan model PPKK. Pengembangan perangkat pembelajaranmenggunakan Model Umum Pemecahan Masalah Pendidikan dari Plomp(1997) yang terdiri atas fase-fase sebagai berikut. (1) Investigasi awal, (2)Desain, (3) Realisasi/Konstruksi, (4) Pengujian, Evaluasi & revisi, dan (5)Implementasi. Hasil yang diperoleh dari pengembangan ini adalah (a)perangkat pembelajaran Matematika SMA Kelas X berdasarkan KBKmenggunakan model PPK. Paket tersebut terdiri atas (1) ReneanaPembelajaran (RP) Matematika untuk Guru, (2) Lembar Kegiatan Siswa(LKS) dan Lembar Kuis Pertemuan (LKP) Pembelajaran Matematika untukSiswa, dan (3) Materi Pembelajaran Matematika untuk Siswa, dan (b)model pembelajaran dengan eara perseorangan dan kelompok keeil (modelPPKK) yang efektif dipakai dalam pengajaran Matematika SMA Kelas X.Kata kunei : perangkat pembelajaran Matematika__ ~_.....JurnaCperu;{UfiRan dim Pfm9ajaran 'l1NDIXSj-{.7t_ NO.3 ' 1 ' : J f . XXXX ]uU2007

  • 5/12/2018 Model PPKK

    2/21

    ISSN 0215 - 8250 759

    ABSTRACTThe aim of this study is to develop and produce a Competency-based Curriculum (CBC) instructional package in mathematics for SMAgrade X through applying a model of instruction with individualized andsmall group (IISG Model). The focus of this study is the development oflearning package to match with the main goal of the study which is todevelop and produce instructional package in mathematics for SMA gradeX according to the CBC by using the IISG model. The development ofinstructional package used the general model for solving educational

    problems suggested by Plomp (1997) which consists of phases as follows:(1) preliminary investigation, (2) Design, (3) Realization/Construction, (4)Examination, Evaluation & Revision, and (5) Implementation. The result ofthis development study covered the following (a) instructional package inmathematics for SMA grade X based on CBC using nSG Model. Thepackage consisted of (I) Mathematics instructional planning in grade X forteachers, (2) Student work sheet and Meeting Quiz Sheet in mathematicsinstruction for grade X students, (3) Instructional materials in mathematicsfor grade X students; and (b)model of instruction with individual and smaIlgroup (IISG model) was effective to be applied in learning mathematics forSMA grade X.Key words: mathematics instructional package

    1. PendabuluanPenelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan tujuan utama

    menghasilkan perangkat pembelajaran Matematika SMA Kelas X sesuaiKBK menggunakan model pembelajaran dengan cara perseorangan dankelompok kecil (Model PPKK). Perangkat yang dihasilkan terdiri atas (1)rencana pembelajaran (RP) Matematika SMA, (2) Lembar Kegiatan Siswa____ .JurnafPend'uliJian dim. Peneajaran 'l1!N'IJIXS!Jf:A,NO.3 ']'J{. XXXX]uli 2007

  • 5/12/2018 Model PPKK

    3/21

    lSSN 0215 - 8250 7 6 0

    (LKS) pembelajaran Matematika SMA, dan (3) materi pembelajranMatematika SMA (Buku Siswa) sesuai KBK. Penelitian ini pentingdilaksanakan karena dari penelitian ini diharapkan akan memberikanmanfaat sebagai berikut. (1) Perangkat pembelajaran Matematika yangdihasilkan dapat membantu guru Matematika SMA mengembangkaninovasi kegiatan mengajar belajar (KMB), meningkatkan kualitas KMB,dan meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa. (2) Perangkatpembelajaran Matematika dapat mendukung motivasi siswa untuk belajarMatematika, mencapai tujuan akhir, dan dapat mendorong siswa suka danmenninat terhadap Matematika. (3) Perangkat pembelajaran yangdihasilkan merupakan suatu model perangkat yang sesuai KBK dan sesuaidengan situasi, kondisi dan kebutuhan daerah berdasarkan standar nasional.(4) Model PPKK dapat merupakan satu alternatif model pembelajaranMatematika sekolah.

    Manusia dalam kehidupan sehari-hari senantiasa berada dalam duasituasi, yaitu (1) situasi mandiri (perseorangan), ingin sendiri, tidak mauberinteraksi dengan orang lain karena memang kegiatannya memerlukankonsetrasi yang tinggi secara mandiri, dan (2) situasi berinteraksi denganorang lain sebagai hakikat sosial dalam kehidupan manusia dari saat lahirsampai dengan seseorang meninggal. Dua situasi kebidupan manusia jugaakan terjadi dalam kehidupan di sekolah (kelas).

    Dengan model PPKK, kedua situasi kehidupan manusia tersebutdiakomodir dalam komunitas pembelajaran yang merupakan faktor palingpenting dalam dimensi sosial kehidupan kelas. Dalam komunitas tersebutguru-siswa secara bersama-sama menjelajahi dunia pendidikan (pengajarandan pembelajaran) dan belajar bagaimana mengendalikan secara produktif.____ -Jurna[l'enaitlian aan.l'ennajaran. ' l1:N'DIXS:H'.7t. :NO.3 ' I ' : J i . XXXXJuli 2007

  • 5/12/2018 Model PPKK

    4/21

    ISSN 0215 - 8250 761

    Dalam hal ini, kelompok kecil dalam kelas sebagai suatu komunitas dalamsuatu komunium kelas atau sekolah yang lebih luas. Gambaran hubunganantara kedua dimensi kehidupan tersebut dapat dilihat pada Gambar 01,berikut.

    Gambar 01: Hubungan Dimensi Perseorangan dan Dimensi Kelompok KelasPersonalityIndividual -- and Needs Motivation { Academic

    }Learning Learning

    Community SocialNorms andGroup --- Roles --- Environment Learning

    Sumber : Arends, 1997

    Agar komunitas pembelajaran sebagai perpaduan hubungaan duadimensi perseorangan dan kelompok tetjadi dalam pembelajaraanMatematika, model PPKK mempunyai landasan teori, yaitu teori kognitifsosial, teori pembelajaran sosial, teori pemrosesan infonnasi, dan teori KiHajar Dewantara.

    Para ahli psikologi perilaku telah memperluas wawasan merakatentang belajar menyangkut kajian tentang proses-proses kognitif yangtidak dapat diamati secara lang sung seperti harapan, berfikir, dankeyakinan. Suatu faktor yang terabaikan oleh teori perilaku tradisionalada lah fakta adanya pengaruh yang amat kuat yang dimiliki olehpemodelan dan pengimitasian terhadap belajar. Orang dapat belajar hanyadengan mengamati orang lain belajar, dan fakta inilah yang menentang ide-

    ,-'--_-.JTurna'Pend'uftian aan 'Penaajara:n1l:N'JJIXS:JfJl. :NO.3 'f:Jf. XXXX fuJi 2007

  • 5/12/2018 Model PPKK

    5/21

    ISSN 0215 - 8250 762

    ide behavioristik yang menyatakan bahwa faktor-faktor kognitiftidak perludipertimbangkan dalam penjelasan belajar. Nur (1998) menyatakan bahwacontoh utama dari perluasan wawasan ini adalah teori pembelajaran sosialdari Albert Bandura. Teori ini menerapkan prinsip-prinsip belajarbehavioristik, tetapi memberikan penekanan pada syarat-syarat perilaku danproses-proses mental intelektual. Teori pembelajaran sosial dari Bandura iniadalah teori yang menekankan pembe1ajaran melalui pengamatan oranglain. Teori pembelajaran sosial Bandura ini memberikan tekanan padaadanya fakta tentang pengaruh yang kuat dari pemodelan danpengimitasian dalam hal belajar. Teori ini memandang bahwa sebagianbesar belajar yang dialami manusia dibentuk melalui model. Dengan katalain seseorang dapat belajar melalui pengamatan dan peniruan terhadapperilaku orang lain. Nur (1998) menyatakan bahwa menurut Bandura adaempat elemen penting yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran melaluipengamatan, yaitu atensi, retensi, produksi, dan motivasi.

    Suparno (1997) menyatakan bahwa Vygotsky mulai menelitipembentukan dan perkembangan pengetahuan anak secara psikologis.Namun Vygotsky 1ebih memfokuskan perhatian kepada hubungandialektika antara individu dan masyarakat dalam pembentukanpengetahuan. Vygotsky memperhatikan akibat interaksi sosial, terlebihbahasa dan budaya pada proses belajar anak. Menurut Vygotsky belajarmerupakan suatu perkembangan pengertian. Dalam proses pembelajaranterjadi perkembangan pengertian dari pengertian spontan ke pengertianlebih i lmiah, Vygotsky mengemukakan prinsip-prinsip kunci dalampembelajan, yaitu (1) Penekanan pada hakikat sosiokultural belajar, (2)

  • 5/12/2018 Model PPKK

    6/21

    ISSN 0215 - 8250 763

    Zona Perkembangan Terdekat (ZPT), (3) Pemagangan Kognitif, dan (4)Scaffolding

    Nur (2000) menyatakan bahwa pentingnya pengetahuan awal dancara pengetahuan diproses di dalam .otak merupakan dua prasyarat untukmenerapkan bagaimana individu belajar dan bagaimana merekamenerapkan strategi-strategi belajar tertentu. Bagaimana sistem memoriotak bekerja merupakan hal lain lagi. Sejumlah ahli psikologgi kognitiftelah mengembangkan apa yang mereka sebut pandangan pemrosesaninformasi atau information processing tentang pembelajaran.

    Menurut Gagne (1977) pemrosesan informasi menguraikanperistiwa-peristiwa mental sebagai transformasi informasi dari input keoutput yang digambarkan seperti pada gambar 02 berikut.

    Gambar 02 : Aliran Pemrosesan Infonnasi oleh Gagne

    Expectation

    Effectors ResponsGenerator

    Receptors SensoryGenerator

    Short TermMemory

    LongtennMemory

    Sumber: Gagne (1977)____ -.Jurna[PendicfiJi.an dan. Pennajaran 'UNDIXS:J{.:4,:NO.3 ' 1 ' : J XXXXJuli 2007

  • 5/12/2018 Model PPKK

    7/21

    ISSN 0215 - 8250 764

    Pada gambar 02 di atas terlihat adanya satuan-satuan struktural yangmembentuk kesatuan yang merupakan suatu sistem dalam pemrosesaninformasi. Enam satuan struktural subproses (Receptor, Sensory register,Short Term Memori, Long Term Memory, Sensory register, dan Effector)dalam proses belajar di atas merupakan rangkaian proses di dalam diriindividu yang sedang belajar. Di luar rangkaian ini ada dua subproses yangcukup berpengaruh dalam proses pembelajaran, yaitu (1) executif control,dan (2) expectation (arah panah ke bawah mempengaruhi seluruhpemrosesan informasi dalam diri individu yang sedang belajar). Keduasubproses ini berkaitan dengan strategi kognitif siswa dalam prosespembelajaran yang merupakan proses kontrol. Kedua subproses inimenentukan pendekatan siswa pada satu atau lebih cara pemrosesaninformasi. Bagaimana proses informasi bergerak mengikuti, mengkode danmenyimpan, dan menggali kembali infonnasi.

    Dalam pembelajaran dengan model PPKK, pengetahuan awal dancara pengetahuan diproses mendapat perhatian. Pengetahuan awal diterimarnelalui perhatian terhadap presentasi pengetahuan deklaratif dan mengikutiselangkah demi selangkah demonstrasi pengetahuan prosed ural dari guru.Pengertahuan diproses melalui aktivitas (perseorangan dan kelompok)dengan kerja mandiri dalam tugas LKS perseorangan dan kerjasama dalamtugas LKS kelompok.

    Ki Hajar Dewantara memberikan konsep dasar kependidikan yangsekaligus diterima sebagai prinsip kepemimpinan bangsa Indonesia adalahfling ngarsa sung tulada" berarti guru sebagai pemimpin (pendidik) berdiridi depan dan harus mampu memberi teladan kepada anak didiknya; "lngmadya mangun karsa" yang berarti bahwa seorang pemimpin (pendidik)____ -JurnafPend'Uliian dan Pel1fJajaran 'll:N'DIXS1f2t. !NO.3 ' I ' : J . . xx :xx Juii 2007

  • 5/12/2018 Model PPKK

    8/21

    ISSN 0215 - 8250 765

    berada di tengah dan hams mampu membangkitkan semangat, berswakarsadan berkreasi pada anak didik; "uu wuri Itandayani" yang berarti bahwaseorang pemimpin (pendidik) berada di belakang, mengikuti danmengarahkan anak didik agar berani berjalan di depan dan sanggupbertanggungjawab (Idris, 1983).

    Dalam pengajaran Matematika dengan model PPKK, konsep dasarkepempimpinan terse but mendapat perhatian penting terutama bagi guruselama kegiatan pembelajaran. Guru bertindak sebagai seorang pemimpinyang akan bergerak dari depan ke belakang dalam arti mulai darimemberikan contoh, membantu, memfasilitasi siswa dalam aktivitasperseorangan dan dalam aktivitas kelompok, akhirnya mengontrol,mengarahkan siswa untuk bekerja sendiri.

    Joice dan Weill (1992) mengemukakan bahwa da1am suatu modelpengajaran harus memiliki unsur-unsur (l) sintaks, (2) sistem sosial, (3) prinsipreaksi, (4) sistem pendukung, dan (5) dampak instruksional dan dampak pengiring.Sintaks model PPKK ditunjukkan pada tabe1 01.Tabel 01 : Sintaks Model Pembelajaran dengan Cara Perseorangan dan

    Kelompok Kecil (Model PPKK)FASE PERAN GURU DAN srSWA

    I . P embukaanl II. G uru m em persiap kan d an m em otiv asi sisw a u ntu k aktif dalam KMB . Sisw aPengantar m empe rh atik an p en je las an g uru .b. G uru m em bag i m ate ri p em be lajaran k e-i (i = 1, 2 , 3 , .... .. ). S isw a m en erim a m ate riy ang d ib a gi ka n ,c. Gur u m en je las kan T PK , in fo rm as i la tar b elak an g p en tin gn ya pelajaran, Siswam empe rh atik an p en je la san g uru .d. G uru m em bentuk kelornpok kecil (2 - 4 orang). S isw a m em perhatikan dan m asukdal am ke lompoknyae. G uru m cn yam paik an m od el P PKK yan g d ip ak i d alam p crn belsjaran.f. G uru m en yam paik an m ateri p rasy arat. S isw a m en gin gat k em bali m ateri prasy arat,g. G uru m em bagi berkas L KS dan L KP (L em bar K uis Perrem uan). Sisw a m enerim aberkas L KS dan L KP .

    ____ -'urna{Pendtaiian dan Peneajaran 'l1N'DIXS:Jf:A.NO.3 'I':J XXXXJu(l 2007

  • 5/12/2018 Model PPKK

    9/21

    ISSN 0215 - 8250 766

    2 . I n fonnas i, a. Gu ru memp re se nt as ik an p en ge ta hu an d ek la ra tif d an d emo ns tr as i p en ge tah ua nDemonstrasi , prosed ural selan gk ah d em i selang kah. S isw a m cm perhatik an p resen tasi g uru d andan Aktiv itas mengikuti demonstrasi guru.Perseorangan b . G uru m em in ta sisw a m en gerjakan L KS P erseorang an secara mandiri , Siswam en ge rjak an LK S se eara m an diri.

    c. G uru m eng on trol, k erja sisw a selang kah d em i selan gk ah, dan m em berik an ban tuankep ad a sisw a y an g m eng alarn i k esu litan, S isw a yan g m en galam i k esuIitan dap atm em inta bantuan pad a g uru.

    d. G uru m em eriksa kerja sisw a dan m em beri um pan balik. S isw a m enunjukkan hasilkerianva

    3 . I n fo rmas i dan a G uru m en gim fo nn asik an m asalah d aIarn LK S k elomp ok y an g haru s d ise le saik anAktivitas deng an kerja sarna dalam k elo mpo k. S isw a m em perhatik an in fo nn asi atauKelompok m em baca dalam L KS.

    b . G uru m em berikan arahan agar sisw a selaIu berada daIarn tug as. S isw a aktif d alamt ug as k elompok .

    c. G uru m em berikan k esem patan k epada sisw a un tuk berdisku si den gan ang go ta laind aIarn k elo rn po k. S isw a ak tif be rd ls ku si d alarn k elo mp ok

    d. G uru m eng on tro l, dan ap ab ila ada k elom po k yang m eng alarn i kesu litan d alarnp cm cc ahan m asalah , g uru d ap at m em be rik an b an tu an se pe rlu ny a d en gan p ertan yaany ang m em buk a w aw asan m erek a, dan m em berik an um pan baIik. S isw a d apatb ertan ya p ad a g uru .

    4 . K u is E va lu as i G uru m em inta sisw a untuk m engerjakan kuis secara m andiri G uru m eng aw asi sisw a m en gerjak an k uis. S isw a m eng erjak an k uis seeara m an diri.

    5 . P e nu tu p a. Guru m engum pulkan berkas LK S dan LK P. Sisw a menyerahkan LK S dan LK P.b. G uru m em berikan tu gas p erseorang an d an tug as k elom po k. S isw a m encatat tu gas

    y an g d ib erik an g uru .

    Sistem sosial dalam pembelajaran dengan model PPKK ini, polahubungan siswa dan guru ini ditinjau dari segi aktivitas siswa, tetapi bukanberarti guru melepaskan siswa bekerja sendiri. Dalam hal ini guru sebagaipembimbing, fasilitator baik secara perseorangan maupun dalam kelompok-keeil.

    Beberapa peri1aku guru (prinsip-prinsip pengelolaan) yang berlakudalam model PPKK ini, yaitu (1) guru menciptakan suasana pembelajaranyang kondusif untuk kegiatan siswa selama aktivitas perseorangan dan

    ___ -JTurnaiPendliii.an dim pengajara:n. 1l!N'DIXS:J{.:A. :NO.3 'I'Ji.XXXX Jufi. 2007

  • 5/12/2018 Model PPKK

    10/21

    ISSN 0215 ~8250 767

    aktivitas kelompok; (2) guru menyediakan dan mengelola sumber-sumberbelajar agar suasana aktivitas perseorangan dapat berjalan; (3) gurumengarabkan siswa dalam kelompok untuk selalu berada dalam tugas (ontask), dan selalu aktif bekerja sama dengan anggota dalam kelompok; (4)guru memberikan bantuan terbatas pada siswa yang membutuhkan bantuanpada saat aktivitas perseorangan, maupun pada saat aktivitas kelompokapabila semua anggota kelompok membutuhkan. Bantuan berupapertanyan membuka wawasan; dan (5) guru sebagai pendamping,pembimbing, pemfasilitasi, harus menempatkan diri bukan sebagai swnberutama pengetahuan bagi siswa.

    Pendukung pembelajaran Matematika berupa perangkatpembelajaran Matematika SMA Kelas X yang akan dikembangkan, yaitu(l) RP sesuai KBK, (2) Lembar Kegiatan Siswa (LKS perseorangan dankelompok), Lembar Kuis Pertemuan (LKP untuk perseorangan), dan (3)Buku Materi PembelajaranMatematika SMA Kelas X sesuai KBK. Selainitu, juga diperlukan Kurikulwn dan Silabus sebagai pendukung dalampenyusunan perangkat

    Dampak instruksional dari pembelajaran Matematika dengankelompok keeil dan perseorangan adalah hasil pembelajaran akademik,yaitu: peneapaian pengetahuan deklaratif dasar berupa penguasan danpemahaman konsep, dan pengetahuan prosedural, berupa keterampilanMatematika, serta pengetahuan kondisional yang kompleks dan pemeeahanmasalah.

    Dampak pengiring dati pembelajaran Matematika dengan kelompokkeeil dan perseorangan adalah hasil pembelaiaran sosial berupa penerimaan

    ____ -Jumalpend'uiiRan dan Peneajaran 'llJtI'DIXSJf:A,NO.3 'I'Jf. XXlCX]uLl.2007

  • 5/12/2018 Model PPKK

    11/21

    ISSN 0215 - 8250 768

    terhadap keragaman dan pengembangan keterampilan sosial yang menujuke sikap demokrasi.

    Untuk menghasilkan perangkat pembelajaran sesuai KBKmenggunakan model PPKK yang memiliki kualitas baik perlu ditetapkankriteria kualitas hasil model PPKK dan perangkat pembelajaran sesuaimodel PPKK. Penetapan kriteria model PPKK dan perangkat pembelajaransesuai model PPKK dalam penelitian ini mengacu pada kriteria Nieveen(1999) pada pengembangan kurikulum, yaitu (1) kevalidan (validity), (2)kepraktisan (practically), dan (3) keefektivan (effectiveness)

    Aspek kevalidan menurut Nieveen (1999) dikaitkan dengan dua hal,yaitu (1) apakah kurikulum atau model yang dikembangkan didasarkanpada rasional teoretis yang kuat, dan (2) apakah terdapat konsistensi secarainternal.

    Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran sesuai model PKKKdikatakan valid berdasarkan pada aspek kevalidan menurut Nieveen di atas,yaitu (1) model PPKK mempunyai landasan teoretis yang kuat, dan (2)semua komponen model PPKK dan komponen perangkat pembelajaransesuai model PPKK saling berkaitan. Untuk menentukan kevalidan modelPPKK dan perangkat pembelajaran sesuai model PKKK., peneliti memintapertimbangan/penilaian para ahli,

    Menurut Nieveen (1999), aspek kepraktisan dipenuhi jika (1) ahlidan praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan,dan (2) kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan tersebutdapat diterapkan.

    Dalam penelitian ini, dan perangkat pembelajaran sesuai modelPPKK dikatakan praktis jika (1) ahli dan guru memberikan___ --.J'urnafPendU{ikan dan. Pengaja:ran. 'll!N'DIXS:Jf.Jt. :No .5 T:J-f.xxxx ju{i 2007

  • 5/12/2018 Model PPKK

    12/21

    ISSN 0215 - 8250 769

    pertimbanganlrespons bahwa model tersebut dapat diterapkan di kelas, dan(2) tingkat ketelaksanaan model PPKK termasuk kategori tinggi. Untukmenentukan kepraktisan model PPKK dan perangkat pembelajaran sesuaimodel PPKK, peneliti meminta pertimbangan para ahli dan guru, sertaberdasarkan hasil pengamatan dua pengamat dengan menggunakan lembarpengamatan keterlaksanaan model PPKK.

    Ratwnanan (2003) mengatakan model pembelajaran efektif jikamemenuhi lima dari enam kriteria berikut. (l) Rerata aktivitas on tasksiswa minimal 85%. (2) Rerata aktivitas aktif siswa minimal sebesar42,5%. (3) Tingkat kesesuaian aktivitas siswa teramati dengan aktivitasyang diharapkan minimal sebesar 85%. (4) Terdapat kecenderunganpeningkatan skor tes formatif. (5) Lebih dari 50% siswa memberikanrespons positif terhadap model PISK, dan (6) Guru memberikan responspositifterhadap model PISK.

    Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan perangkat pembelajaransesuai dengan KBK menggunakan model PPKK yang efektif, ditentukanberdasarkan indikator (1) kemampuan guru mengelola pembelajaran sesuaiRP, (2) aktivitas guru dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaranMatematika, (3) hasil belajar Matematika siswa, dan (4) respons guru dansiswa terhadap model PPKK.

    Indikator-indikator keefektifan tersebut dijabarkan sebagai kriteriakeefekltivan perangkat sesuai KBK dengan menggunakan model PPKK,yaitu (l) rerata penilaian pengamat terhadap pengelolaan pembelajarandengan model PPKK minimal cukup baik (percentage of agreement R ;:::75%); (2) tingkat kesesuaian aktivitas guru teramati dengan aktivitasyang diharapkan sesuai kategori dalam aktivitas perseorangan dan kategori

  • 5/12/2018 Model PPKK

    13/21

    ISSN 0215 - 8250 770

    dalam aktivitas kelompok minimal 85%; (3) tingkat kesesuaian aktivitassiswa teramati dengan aktivitas yang diharapkan sesuai kategori dalamaktivitas perseorangan dan kategori dalam aktivitas kelompok minimal85%; (4) minimal 85% siswa tuntas belajarnya (dengan ketuntasanindividu lebih dari atau sama dengan 65%) Hal ini sesuai dengan ketentuanDepdikbud (1994a), yaitu: Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya(ketuntasan individu) jika proporsi jawaban yang benar 65%, dan suatukelas dikatakan tuntas (ketuntasanklasikal) jika dalam kelas tersebutterdapat 85% siswa tuntas belajarnya; (5) lebih dari 50% siswamemberikan respons positif (respons cukup baik) terhadap model PPKK.Respons siswa ditentukan melalui lembar respons/tanggapan siswa yangdiberikanpada akhir uji coba kegiatan pembelajaran dengan model PPKK;dan (6) guru memberikanrespons positif (respons cukup baik) terhadapmodel PPKK. Respons guru ditentukan melalui lembar respons/tanggapanguru yang diberikan pada akhir uji coba kegiatan pembelajaran denganmodelPPKK.

    2. Metode PenelitianPenelitian ini adalah penelitian pengembangan. Fokus penelitian ini

    adalah pengembangan perangkat pembelajaran sesuai dengaan tujuanpenelitian, yaitu mengembangkan dan menghasilkan perangkatpembelajaran Matematika SMA Kelas X sesuai KBK dengan menggunakanmodel PPKK. Setting penelitian adalah guru dan siswa selama prosespembelajaran Matematika di kelas sehingga subjek utama penelitian adalahguru dan siswa yang melakukan kegiatan pembelajaran Matematika dikelas berdasarkan KBK dengan dengan model PPKK._~ __ -J'u:rna! 'PentfidVian dan. 'Pengajaran 'l1:N'DIXS:Jf:A_ NO.3 'I'M. XXXX J1lfi 2007

  • 5/12/2018 Model PPKK

    14/21

    ISSN 0215 - 8250 771

    Untuk melakukan penelitian di lapangan (sekolah), penelitimelakukan tahapan persiapan, yaitu (1) Penetapan lokasi penelitian, (2)Pengurusan surat izin penelitian, (3) Pelaksanaan survei awal danpenentuan subjek penelitian, dan (4) Penyiapan pengamat penelitian.

    Penelitian dilakukan di Kelas X SMA Katolik Palu. Perangkatpembelajaran yang dikembangkan menyangkut pokok-pokok bahasandalam mata pelajaran Matematika yang tersebar dalam unit-unitMatematika Kelas X SMA, yaitu Unit Logika Matematika, UnitTrigonometri, Unit Geometri Dimensi Tiga, dan Unit Aljabar.

    Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan desainpendidikan yang dikemukakan oleh Plomp (1997) menggunakan fase- faseyang digambarkan seperti gambar 03 berikut.Gambar 03 : Model Umum Pemecahan Masalah Pendidikan dari Plomp

    t Test, Evaluation and Revision1on Implementation

    Imp1ementa

    . Preliminary Investigation

    Design

    Realization/Construction

    _-----.Jlurna[Penaufiian dan Penacyartm 11!N'DIXS!Jl5a..NO.3 ' I ' : J . XXXX Jufi 2007

  • 5/12/2018 Model PPKK

    15/21

    ISSN 0215 - 8250 772

    Pegembangan perangkat in i mengacu pada model urnum pemecahanmasalah pendidikan dari Plomp (1997) yang dikemukakan di atas. Fase-fase pengembangan perangkat dilakukan sebagai berikut. Fase I nves ti ga siAwal , berupa identifikasi dan kajian terhadap (1) Teori tentang modelpernbelajaran, (2) Kurikulum yang berlaku (KBK), (3) Kondisi kemampuansiswa dalam kelas, dan (4) Materi untuk mengidentifikasi, merinci, danmenyusun secara sistematis konsep, aturan dan sifat-sifat yang akandipelajari siswa. Analisis ini diperlukan untuk mengorganisasikan materipembelajaran tennasuk sebaran materi pembelajaran dalam setiap tatapmuka (KMB). Fase D esain, berupa. menyusun garis besar perangkatpembelajaran sesuai dengan KBK mmenggunakan model PPKK, yangterdiri atas (1) Rencana Pembelajaran, (2) Lembar Kegiatan Siswa (LKS)dan Lembar Kuis Siswa (LKP), (3) Materi Pembelajaran (buku siswa).Fase Rea li sa si , berupa penyusunan buram awal yang terdiri atas (1) Buramperangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan sintaks model PPKK,investigasi awal, dan desain, (2) Buram instnunen yang dimaksudkanuntuk mengukur efektivitas perangkat pembelajaran sesuai KBK denganmodel PPKK yang dikembangkan. Fase Pengu jian, Evalu asi, dan Revisi,berupa, (1) Pertimbangan ahli terhadap buram perangkat pembelajaran daninstrumen, (2) Pelaksanaan uji coba perangkat pembelajaran yang diikutidengan evaluasi. Dati hasil evaluasi dilakukan revisi. Hasil revisi diperolehprototipe perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada saatimplementasi. Fase Imp lementa si, berupa pelaksanaan kegiatan mengajarbelajar (KMB) dengan menggunakan prototipe perangkat pembelajaransesuai model PPKK yang dikembangkan.

    ___ _;Furna{Pen.dlt(ii.an dan. pengajaran 'lL!N1JIXS:Jf.J\, :NO.3 ']':J{.XXXX Juli 2007

  • 5/12/2018 Model PPKK

    16/21

    ISSN 0215 - 8250 773

    3. Hasil Penelitian dan PembahasanPengembangan dilakukan dengan menyususun buram perangkat

    pembelajaran yang terdiriatas (1) Rencana Pembelajaran (RP), (2) LembarKegiatan Siswa dan Lembar Kuis Pertemuan (LKS dan LKP), dan, (3)Materi Pembelajaran. Materi pembelajaran disusun sesuai dengan KBK(kurikulum 2004). Karena kertiga komponen perangkat pembelajaran (RP,LKS & LKP, dan materi pembelajaran) ini saling berkaitan, makapenyusunan perangkat pembelajaran ini dilakukan secara bersamaan.Karena pengembangan perangkat pembelajaran sesuai dengan KBKmenggunakan model PPKK, berarti pengembangan perangkat pembelajaran(RP, LKS &LKP, dan materi pembelajaran Matematika) dilakukan setelahkajian terhadap unsur-unsur model PPKK.

    Buram pertangkat pembelajaran yang dibuat, sebelum digunakandivalidasi oleh ahli Pendidikan Matematika (dosen pendidikan Matematikadan guru Matematika SMA). Penilaian RP mencakup aspek-aspek (1)kompetnsi dan indikator, (2) materi yang disajikan, (3) metode dan kegiatanmengajar belajar, dan (4) waktu. Penilaian LKS mencakup aspek-aspek (1)materi LKS, (2) aktivitas, (3) bahasa, dan (4) waktu. Penilaian matedpembelajaran mencakup aspek-aspek (1) penjabaran konsep, (2) konstruksi,(3) karakteristik subkonsep, dan (4) soal-soallatihan.

    Aktivitas guru yang diamati dalam pembelajaran Matematikamenggunakan model PPKK, terutama aktivitas guru membantu siswasesuai sesuai kategori dalam fase aktivitas perseorangan dan kategori dalamfase aktivitas kelompok. Cakupan aktivitas guru sesuai dengan kategoridalam aktivitas perseorangan dan kaategori dalam akti vitas kelompok dapatdilihat pada tabel 02.____ JuntaCPeruidiRan dan. 'Pe:nnajaran 'U:N'DIXS:J lJ4 .:No. 3 ' 1 ' : 1 xxxx JuR 2007

  • 5/12/2018 Model PPKK

    17/21

    ISSN 0215 - 8250 774

    Cakupan Aktivitas Guru Sesuai denganAktivitas Perseorangan dan KategoriKelompok

    Kategori Dalamdalam AktivitasTabel 02

    Kat~ori Da ilim Ak tlv lt as P er se or an g an K a~ori Dalam Aktiv itas K elom pok1. Mempr es en ta sik an p en ge ta hu an dasar2 . M em pre se nta sik an p en ge ta hu an d ek la ra tif3. M end em on stasikan pen getahuan prosed ural,

    selangkah demi selangkah4. M eminta siswa untuk mengerjakan LKSp ers eo ran gan s ee ara man diri

    5. M emperhatika kerja siswaperseorangan6. M enjaw ab pertanyaan sisw a7. Mengontrol kerja siswa, dan m em berikanump an b alik8. Kegiatan di luar tugas, m isalnya duduk diam

    di kursi, membaca koran, ke Iuar kelas,merokok, dan sebagainya.

    seeara

    1. Mengimformasikan masalah yang harusd ik erja kan b ers ama d alam k elompo k.2. M em inta sisw a m engerjakan tugas LKSkelompok dengan kerja sama daJam

    kelompok3. M emberikan arahan agar sisw a selal beradad aJ am t ug as

    4. B erkeliling, M engo ntrol dan m em perhatikank er ja k elompok5 . M em bim bing/m em beri bantuan kepada sisw ada lam ak ti vit as kelompok6. M engajukan pertanyaan yang merangsangberp ik ir siswa (pertanyaan membukawawasan)7. M em beri urn pan b aik8. Kegiatan di luar tugas, misalnya duduk diam dikursi, m em baea koran, ke Iuar kelas, m erokok,dan sebaga inya,

    Aktivitas siswa yang diamati dalam pembelajaran Matematikamenggunakan model PPKK, terutama aktivitas siswa sesuai dengankategori dalam fase aktivitas perseorangan dan kategori dalam fase aktivitaskelompok. Cakupan aktivitas siswa sesuai dengan kategori dalam faseaktivitas perseorangan dan kaategori dalam fase aktivitas kelompok dapatdilihat pada tabe1 03.Tabel 03 : Aktivitas Siswa Sesuai dengan Kategori dalam Aktivitas

    Perseorangan dan dalam Aktivitas KelompokKategori d alam Aktiv ita s P er se ora ng an Kategori d alam A ktiv itas K elomp ok

    1. Mempe rh at ik an p en je la sa n L M em perhatikan dan m encatat Info rm asi guru2. Memp erh atik an p en je la sa n p en ge ta hau n 2. M em baca L KS d an m ateri pem belajarand ek lar atif d an men cata t s ep er lu ny a 3. Aktif te rlib at d alam tu gas3. M cngiku ti dan m eneatat selangkaa dem i 4. A ktifberdisk usi dengan tern an

    s ela ng ka b p en ge ta hu an p ro ce du ra l 5. M encatat apa yang d isam pik an ternan4. M em baca m ateri pelajaran atau buku sisw a 6. m en gaju kan p ec tan yaan k ep ad a te rn an /g uru

  • 5/12/2018 Model PPKK

    18/21

    ISSN 0215 - 8250 775

    5 . A ktif dan tekun m engerjakan tugas L KS m andiri 7. M em batu te rnan yang m em butuhkan6. Bertanyalmem inta pcnjelasan guru 8. M enjaw abfmenangg~pi pertanyaaa ternan/guru7. M en un ju kkan hasil k erjan ya k ep ad a guru dan 9. K egiatan di luar tugas, tidak mernperhatikan

    meminta umpan baik pcnjelasan guru, mengerjakan tugas mala8. K egiatan di luar tugas, tidak memperhatikan peJajaran lain . A ktiv itas yang tidak berkaitan

    penielasan guru, mengerjakan tugas mata dengan KMB , ngantuk , melamun, dsb ,p e la ja ra n l ai n. A k tiv it as y an g t id a k: b e rk ai ta nd en gan KMB , n gan tu k, m ela mu n, d sb ,

    Hasil penilaian RP mencakup (1) tujuan yang temyata dinilai baik,(2) mated yang disajikan, temyata dinilai baik, (3) sarana dan alat Bantupembelajaran, temyatadinilai baik, (4) waktu, temyata dinilai baik, dan (5)secara keseluruhan penilaian RP sesuai model PPKK baik. Hasil penilaianLKS dan LKP mencakup (l) materi LKS dan LKP dinilai baik, (2) aktivitasdalam LKSdinilai baik, (3) bahasa yang digunakan baik, dan (4) secarakeseluruhan penilaian LKS dan LKP sesuai model PPKK baik. Hasilpenilaian Materi pembelajaran (buku siswa) mencakup (1) penjabarankonsep temyata dinilai baik, (2) konstruksi dinilai baik, (3) karakteristiksubkonsep dinilai baik, (4) soal-soal latiban baik, dan (5) secarakeseluruhan penilaian materi pembelajaran sesuai KBK menggunakanmodel PPKK baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perangkatpembelajaran sesuaimodel KBKmenggunakan model PPKK baik.

    Berdasarkan penilaian ahli (dosen Pendidikan Matematika dan guruMatematika SMA) temyata perangkat pembelajaran sesuai KBKmenggunakan model PPKK baik, dan hasil pengamatan terhadapketerlaksanaan unsur-unsur model PPKK dalam pelaksanaan pembelajaransesuai KBK menggunakan model PPKK, temyata baik (percentage of

  • 5/12/2018 Model PPKK

    19/21

    ISSN 0215 - 8250 776

    agreement R = 90,26%). Dengan demikian dapat dikatakan perangkatpembelajaran Matematika sesuai KBK menggunakan model PPKK praktis.

    Untuk melihat keefektivan perangkat pembelajaran MatematikaSMA Kelas X sesuai dengan KBK menggunakan model PPKK dilak:ukankegiatan uji coba di Kelas XA dan Kelas XB SMA Katolik St. AndreasPalu tahnn pelajaran 200512006 dan tahun pe1ajaran 2006/2007 ditemukanbasil sebagai berikut. (I) Dua pengamat setuju bahwa pengelolaanpembelajaran Matematika dengan model PPKK dilakukan dengan baik(percenrage of agreement R =90, 1%), (2) Dua pengamat setuju denganaktivitas guru selama kegiatan pembelajaran Matematika dengan modelPPKK dilakukan dengan baik (percentage of agreement R = 96,7%), (3)Dua pengamat setuju dengan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaranMatematika dengan model PPKK dilakukan dengan baik (percentage ofagreement R =94,44%), (4) Respon/tanggapan guru dan siswa terhadappembelajaran dengan perangkat pembelajaran Matematika SMA Kelas Xsesuai dengan KBK menggunakan model PPKK cukup baik, hanya 5%siswa menyatakan kurang baik karena mereka merasakan terlalu banyakbekerja, yaitu setiap pertemuaan mereka hams kerja (perseorangan ataukelompok), (5) Selama pelaksanaan pembelajaran Matematika SMAKelas X sesuai dengan KBK menggunakan model PPKK, dilakukan kuis,temyata rerata kuis untuk untuk seluruh unit Geometri, Logika Matematika,Trigonometri, dan Aljabar adalah 7,005

    4. PenntupPenelitian telah menghasilkan perangkat pembelajaran Matematika

    SMA kelas X sesuai dengan KBK menggunakan model pembelajaran cara___ --JunuUPern(ilfikan aan Pe7I(lajaran 1l:N'DIXS!Jf!A, NO.3 TnXXXXJu(i 2007

  • 5/12/2018 Model PPKK

    20/21

    ISSN 0215 - 8250 777

    perseorangan dan kelompok kecil (model PPKK). Perangkat pembelajaranMatematika yang dihasilkan adalah (1) Rencana pembelajaaran MatematikaSMA kelas X untuk guru, (2) Materi pembelajaran Matematika SMA kelasX untuk siswa, dan (3) Lembar Kegiatan Siswa dan lembar kuis pertemuanuntuk pembelajaran Matematika SMA kelas X untuk siswa. Model PPKKefektif dipakai untuk pembelajaran Matematika sekolah.

    Disarankan guru dalam pembelajaran Matematika dapatmenggunakan model PPKK, karen a dalarn model PPKK ada aktivitasperseorangan dan aktivitas kerja sarna dalarn kelompok dapat dilakukandalarn satu pertemuaan yang diawali dengan aktivitas kelompok besar,yaitu guru memberikan infonnasi dan penkelan pengetahuan dasar untukmasuk dalam aktivitas perseorangan dan aktivitas kelompok

    DAFTARPUSTAKAGagne, Robert, M. 1977. The Conditions of Learning. Holt, Rinehart &

    Winston, New York.Idris Zahara. 1983. Dasar-Dasar Kependidikan. Angkasa, Bandung.Jaeng Maxinus. 2004. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika

    Sekolah dengan Cara Perseorangan dan Kelompok Kecil.Disertasi (tidak diterbitkan). Program Pascasarjana UniversitasNegeri Surabaya, Surabaya.

    Joice, B. dan Weill, M. 1992. Models of Teaching Fourth Edition. PrenticeHall International. Inc. New Jersey.

    _---Jrurnap~uliJUm dQ.nPengajaran. 'WV'DIXS~ :NO.3 ' I ' : J f . . JCXXXJuf i 2007

  • 5/12/2018 Model PPKK

    21/21

    ISSN 0215 ~8250 778

    Nieveen, Nienke. 1999. Prototyping to Reach Product Quality. In Jan Vanden Akker, R.M. Branch, K. Gustafson, N. Nieveen & Tj. Plomp(Eds). Design Approaches and Tools in Education and Training(pp 125 - 135) Kluwer Academic Publishers, Dordrecht, theNederlands.

    Nur Mohamad. 1988. Teori Pembelajaran Kognitif PPs UNESA,Suarabaya.

    Nur Mohamad. 2000. Strategi-Strategi Belajar. Pusat Studi Matematikadan IFA Sekolah. UNESA, Surabaya.

    Nur Mohamad dan Budayasa, I.Ketut. 1998. Teori Pembelajaran Perilakudan Teori Pembelajaran Sosial. PPs UNESA, Surabaya.

    Plomp Tjeerd. 1997. Education and Training System Design. Instruction.University of Twente, Enschede, the Netherlands.

    Ratumanan, Tanwei, Gerson. 2003. Pengembangan Model PebelajaranInteraktif dengan Setting Kooperatif (model PISK) danPengaruhnya terhadap Hasil Belajar Maternatika Siswa SLTP diKota Ambon Disertasi (tidak diterbitkan). Program PascasarjanaUNESA, Surabaya.

    Supamo, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan.Kanisius, Yogyakarta.