__________________________________________________________________________ AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar vol.1, no. 2, 2017 STAIN Curup – Bengkulu | p ISSN 2580-362X; e ISSN 2580-3611 http://journal.staincurup.ac.id/index.php/arriayah Model Pembelajaran Berbasis Discovery- Inkuiri dan Kontribusinya Terhadap Penguatan Kualitas Pembelajaran di Sekolah Dasar Maruslin Sirait Sekolah Dasar Negeri 117 Rejang Lebong [email protected]Abstract : A convensional teaching models and monotonous that often happen in teaching process needs to behave seriously by the stakeholder that there are in makro and mikro levels, especially for the teacher that in touch directly in teaching process. teachers need to realize that basically the students have learning variation that we cant make it in the same way. Learning models that should be understood by the teachers in doing learning to create a masterpiece learning process that can change learning situation from passive become active and reactive for the students. Keywords: Learning Models, Discovery, Inkuiri. Abstrak : Model pembelajaran konvensional dan monoton yang masih sering terjadi dalam proses pembelajaran perlu disikapi secara serius oleh para stakeholder yang berada di level makro maupun mikro, khususnya pendidik yang terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran. Seyogyanya kalangan pendidik menyadari bahwa pada dasarnya peserta didik memiliki beragam cara belajar yang tidak bisa kita anggap sama rata. Model pembelajaran Discovery-Inkuiri merupakan salah satu dari beberapa model pembelajaran yang patut dipahami para pendidik dalam melaksanakan pembelajaran dalam rangka menciptakan maha karya proses pembelajaran yang dapat mengubah suasana pembelajaran dari pasif menjadi aktif dan kreatif bagi peserta didik. Kata Kunci: Model Pembelajaran, Discovery, Inkuiri PENDAHULUAN Penyelenggaraan sistem pendidikan di Indonesia pada umumnya lebih mengarah pada model pembelajaran yang dilakukan secara massal dan klasikal dengan berorientasi pada kuantitas agar mampu melayani sebanyak-banyaknya peserta didik sehingga tidak dapat mengakomodasi kebutuhan peserta didik secara individual di luar kelompok. Pendidikan hendaknya mampu mengembangkan potensi kecerdasan serta bakat yang dimilikinya menjadi suatu
16
Embed
Model Pembelajaran Berbasis Discovery- Inkuiri dan ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
__________________________________________________________________________ AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar vol.1, no. 2, 2017
STAIN Curup – Bengkulu | p ISSN 2580-362X; e ISSN 2580-3611 http://journal.staincurup.ac.id/index.php/arriayah
Model Pembelajaran Berbasis Discovery- Inkuiri dan Kontribusinya Terhadap Penguatan Kualitas
Abstract : A convensional teaching models and monotonous that often happen in teaching process needs to behave seriously by the stakeholder that there are in makro and mikro levels, especially for the teacher that in touch directly in teaching process. teachers need to realize that basically the students have learning variation that we cant make it in the same way. Learning models that should be understood by the teachers in doing learning to create a masterpiece learning process that can change learning situation from passive become active and reactive for the students.
Keywords: Learning Models, Discovery, Inkuiri.
Abstrak : Model pembelajaran konvensional dan monoton yang masih sering terjadi dalam proses pembelajaran perlu disikapi secara serius oleh para stakeholder yang berada di level makro maupun mikro, khususnya pendidik yang terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran. Seyogyanya kalangan pendidik menyadari bahwa pada dasarnya peserta didik memiliki beragam cara belajar yang tidak bisa kita anggap sama rata. Model pembelajaran Discovery-Inkuiri merupakan salah satu dari beberapa model pembelajaran yang patut dipahami para pendidik dalam melaksanakan pembelajaran dalam rangka menciptakan maha karya proses pembelajaran yang dapat mengubah suasana pembelajaran dari pasif menjadi aktif dan kreatif bagi peserta didik.
Kata Kunci: Model Pembelajaran, Discovery, Inkuiri
PENDAHULUAN
Penyelenggaraan sistem pendidikan di Indonesia pada umumnya lebih
mengarah pada model pembelajaran yang dilakukan secara massal dan klasikal
dengan berorientasi pada kuantitas agar mampu melayani sebanyak-banyaknya
peserta didik sehingga tidak dapat mengakomodasi kebutuhan peserta didik
secara individual di luar kelompok. Pendidikan hendaknya mampu
mengembangkan potensi kecerdasan serta bakat yang dimilikinya menjadi suatu
156 | AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar vol.1, no. 2, 2017
prestasi yang punya nilai jual. Sistem pendidikan di Indonesia harus di fokuskan
pada keberhasilan peserta didik dengan jaminan kemampuan yang diarahkan
pada life skill yang dikemudian hari dapat menopang kesejahteraan peserta didik
itu sendiri untuk keluarganya serta masa depannya dengan kehidupan layak di
masyarakat.1
Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan
manusia untuk mengaktualisasikan potensi mereka dalam menjalankan tugasnya
sebagai khalifah di permukaan bumi. Hal ini tergambar sekaligus membuktikan
betapa urgennya pendidikan itu sendiri pada berbagai definisi berikut ini.
Ensiklopedy World tertulis the education is the development of knowledge, skill, ability and
character and by teaching, training, study or experience.2 Pendidikan dalam arti yang luas
meliputi segala sesuatu perbuatan dan usaha dari generasi untuk mengalihkan
pengetahuan, pengalaman, kecakapan serta keterampilannya kepada generasi
muda sebagai usaha menyiapkannya agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik
jasmaniah maupun rohaniah.3
Pendidikan mempunyai pengaruh yang dinamis dalam kehidupan manusia
di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan berbagai potensi yang
dimilikinya secara optimal, yaitu pengembangan potensi individu yang setinggi-
tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai
dengan tahap perkembangan serta karakteristik lingkungan fisik dan lingkungan
sosioal budaya di mana dia hidup. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang
sangat kompleks. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam
upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-
cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah merumuskan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar mendapatkan
tujuan yang diharapkan bersama yaitu:
“Pendidikan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
1Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), 5 2John T. Gillespie and Christine B. Gilbert, The New Book Of Knowledge, (Grolier:
dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1994), 177. 13 Suryobroto, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), 66
Maruslin Sirait : Model Pembelajaran Discovery – Inkuiri …| 161
kurang memperhatikan perkembangan pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa;
e. Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berfikir kreatif.14
2. Model Pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran ini menekankan kepada proses mencari dan
menemukan. Materi tidak diberikan secara langsung, peran siswa dalam model
ini yakni guru akan berperan sebagai fasilitator dan pembimbing dalam proses
pembelajaran. Rangkaian kegiatan pembelajaran akan menekankan pada proses
berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari
masalah yang dipertanyakan.
Konsep Dasar Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri berasal dari kata to Inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat,
dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan
penyelidikan. Selanjutnya Mulyono berpandangan bahwa model pembelajaran
ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu
heuriskein yang berarti saya menemukan. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa
strategi ini menekankan pada proses mencari dan menemukan, sehingga materi
pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran peserta didik dalam strategi ini
adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru
berperan sebagai fasilitator dan pembimbing peserta didik untuk belajar. 15
Pembelajaran inkuiri ini merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada proses bepikir kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses
berpikir kritis itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan
peserta didik.16
Strategi pembelajaran inkuiri banyak dipengaruhi oleh aliran belajar
kognitif. Dimana menurut aliran ini, belajar pada hakikatnya adalah proses
mental dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki
setiap individu secara optimal. Belajar lebih dari sekedar proses menghafal dan
menumpuk ilmu pengetahuan, tetapi bagaimana pengetahuan yang diperolehnya
14 Rostiyah, Strategi Belajar Mengajar..., 21. 15 Mulyono, Strategi Pembelajaran; Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad
168 | AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar vol.1, no. 2, 2017
penampilan atau tindakannya patut diberikan penguatan,
sehingga siswa terdorong untuk meningkatkan penampilannya.
c. Menghindari penggunaan respon negatif;
Menghindari seperti kata-kata kasar, cercaan, hukuman, atau
ejekan dari guru yang merupakan senjata ampuh untuk
menghancurkan iklim kelas yang kondusif maupun
kepribadian siswa sendiri. Oleh karena itu guru hendaknya
menghindari segala jenis respon negative tersebut.
SIMPULAN
Model pembelajaran Discovery-Inkuiri merupakan salah satu dari beberapa
model pembelajaran yang berhasil dikembangkan dalam menghasilkan kualitas
pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Model pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari pertanyan-pertanyaan dari permasalahan yang
dimunculkan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Model pembelajaran ini
memiliki pandangan bahwa kemunculan rasa ingin tahu yang tinggi merupakan
kodrati manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang ingin mengetahui
kebenarannya, khususnya dalam proses pembelajaran.
Penguatan kualitas pembelajaran sendiri mengarah kepada berbagai
proses pembelajaran yang terjadi selama ini belum mencapai klimaks sesuai yang
diharapkan. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang memiliki
tujuan yang sama dengan ruh pendidikan dalam menciptakan kualitas-kualitas
pembelajaran yang mampu menghasilkan output peserta didik sesuai dengan
kriteria perkembangan zaman.
Maruslin Sirait : Model Pembelajaran Discovery – Inkuiri …| 169
DAFTAR PUSTAKA
B. Gilbert Christine and John T. Gillespie , The New Book Of Knowledge, Grolier:
Incorporated Danbury. Conn. Tth.
Bachri Syaiful, 2003, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Departermen Pendidikan Nasional, 2004, Teori-teori Belajar, Yogyakarta: Bahan
Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru SMP.
Hamruni, 2009, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif yang Menyenangkan”,
Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Hasibuan, 2008, J.J, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyono, 2011, Strategi Pembelajaran; Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad
Global, Malang, UIN-Maliki Press.
Ngalimun, 2012, Strategi dan Model Pembelajaran, Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Rostiyah, 2008, Strategi Belajar Mengajar,cet-7, Jakarta: Rineka Cipta.
Ruseffendi, 2006, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Shoimin Aris, 2016, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Soegarda Poerbakawatja, 1976, Ensiklopedi Pendidikan, Jakarta : Gunung Agung,.
Suprijono Agus, 2013, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryobroto, 2002, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tabrani Rusyan dkk., 1994, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
170 | AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar vol.1, no. 2, 2017
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, 2003, Sistem Pendidikan Nasional,
Jakarta: Citra Umbara.
Usman, 1993, Upaya Mengoptimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Udin Winata Putra. dkk, 2004, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Universitas
Terbuka.
Wina Sanjaya, 2009, Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan,