Page 1
TUGAS PAPER
TEKNIK REAKSI KIMIA
MODEL KONVEKSI UNTUK ALIRAN
LAMINER
Oleh :
RUDY DWI ARIYANTO (0731010043)HAFIDHUL ILMI (0731010045)
YUDHA PERMANA (0731010050)VETY ZAHROTUL . W (0731010064)EKA PRASETYOWATI (0731010069)
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2009
Page 2
Model Konveksi Untuk Aliran Laminer
Pencampuran yang terjadi didalam aliran laminar yang melalui suatu kolom
atau pipa biasanya kurang berkesan. Pencampuran yang kurang berkesan akan
menyebabkan tingkat perpindahan panas dan perpindahan masa menjadi rendah.
Pencampuran juga boleh menghambat banyak tujuan dari sesuatu proses seperti reaksi
kimia yang terjadi dan kemurnian produk. Salah satu metoda untuk mengatasi
masalah ini adalah dengan mengalirkan fluida pada sistem aliran turbulen adalah lebih
besar pada arah aksial berbanding pada arah radial. Metoda baru yang mampu
meningkatkan pencampuran didalam sistem aliran laminar adalah dengan
mengosilasikan fluida didalam kolom/pipa bersekat (Mackley 1987, 1991; Hewgill
et.al. 1993). Osilasi dan pergerakan fluida melalui kolom / pipa yang bersekat akan
menghasilkan pencampuran vorteks para ruang antara dua plat sekat. Pencampuran
vorteks merupakan pencampuran yang berkesan dan mempunyai kecepatan radial
yang sebanding dengan kecepatan aksial (Brunold et al. 1989).
Ramai peneliti telah mengkaji peningkatan kemampuan pencampuran
menggunakan osilasi fluida dalam kolom bersekat. Diantaranya Dickens et al. (1989)
yang menunjukkan bahwa penggunaan aliran osilasi dapat meningkatkan
pencampuran dan gabungan kedua dua osilasi dan aliran yang kontinu pada kecepatan
yang rendah akan memberikan pencampuran yang baik dengan waktu tinggal yang
panjang. Mackley et al. (1990) juga menyelidiki bahwa aliran osilasi dalam kolom
bersekat mampu meningkatkan keefektifan perpindahan panas. Penelitian lainnya oleh
Mackley et al (1993) menunjukkan bahwa partikel–partikel boleh dipertahankan pada
keadaan terapung sehingga 30 % berat dengan menggunakan pencampuran aliran
osilasi fasa cair. Pengembangan penelitian selanjutnya oleh Hewgill et al. (1993)
menunjukkan bahwa aliran osilasi yang melewati plat sekat akan meningkatkan
perpindahan masa pada sistem gas cair. Penelitian ini dan hasil penelitian yang
lainnya menuujukkan bahwa aliran osilasi dalam kolom bersekat memberikan manfaat
yang penting untuk proses produksi dan peningkatan keluaran produk dalam rentang
pemakaian yang besar.
Kolom bersekat dengan aliran osilasi dapat digunakan pada kedua–dua operasi
proses batch maupun kontinyu. Untuk operasi yang melibatkan reaksi kimia, sistem
kolom aliran osilasi sesuai digunakan pada operasi kimia yang memerlukan waktu
tinggal yang panjang. Pencampuran aliran osilasi melalui kolom bersekat dipengaruhi
Page 3
oleh parameter geometri dan parameter operasi. Parameter geometri yang
berpengaruh ialah ukuran diameter bukan plat sekat, Do, dan jarak antara sekat.
Sementara parameter operasi yang mempengaruhi pencampuran diantaranya kadar
alir kedepan, vf , frekuensi operasi, f, amplitudo osilasi , xo, dan viskositas cairan, μ.
Page 4
ALIRAN OSILASI DALAM KOLOM BERSEKAT
Aliran kontinu mempunyai dua sistem aliran yang utama ialah aliran plug dan
aliran backmix (levenspiel 1999). Aliran plug dicirikan dengan keadaan dimana
unsur–unsur fluida mengalir secara berurutan dengan tidak ada yang saling
mendahului atau bercampur dengan unsur lain didepan atau dibelakangnya.
Komposisi pada sistem ini akan berubah disepanjang haluan aliran dengan waktu
tinggal yang sama untuk seluruh unsur–unsur fluida. Sementara untuk aliran backmix,
unsur–unsur fluida tercampur sempurna dengan komposisi yang seragam disetiap
titik.
Berbanding dengan aliran backmix, maka aliran plug mempunyai beberapa
kelebihan. Levenspiel (1999) memberikan contoh proses yang melibatkan reaksi
kimia untuk menggambarkan kelebihan sistem aliran plug. Untuk reaksi kimia orde
nol, kedua-dua jenis aliran tidak mempengaruhi jumlah volume reaktor. Akan tetapi
untuk reaksi kimia dengan orde lebih besar daripada nol, volume dari reaktor jenis
aliran plug. Rasio volume meningkat dengan meningkatnya orde dari reaksi kimia.
Volume daripada kedua jenis reaktor juga bergantung kepada konversi. Pada konversi
yang rendah , hanya sedikit perbedaan volume kedua reaktor ini, manakala rasio
volume akan meningkat dengan meningkatnya konversi.
Aliran plug umumnya dioperasikan didalam peralatan yang berbentuk
pipa/kolom. Pencampuran di dalam peralatan yang berbentuk pipa ini boleh
ditingkatkan jika aliran mempunyai dispersi radial yang besar dan sebanding dengan
dispersi aksial. Dispersi aksial pada kebanyakan peralatan pipa dalam aliran laminar
adalah lebih besar berbanding dengan disversi radial dan akibatnya parameter-
parameter seperti pencampuran, perpindahan panas dan perpindahan massa di dalam
pipa adalah kecil. Oleh karena itu, waktu tinggal fluida yang lebih lama akan
menjadikan fluida dekat dinding tinggal lebih lama dalam peralatan berbanding fluida
pada bagian pipa/kolom.
Masalah ini dapat di atasi dengan mengoperasikan pipa/kolom pada sistem
aliran turbulen. Akan tetapi sistem turbulen dicapai pada kadar air yang tinggi,
sehingga waktu tinggal fluida akan berkurang. Kolom yang lebih panjang diperlukan
untuk meningkatkan waktu tinggal dan energi yang lebih tinggi diperlukan untuk
menggerakkan cairan pada keadaan yang lebih tinggi. Sebagai tambahan, kecepatan
aksial pada sistem turbulen adalah sepuluh kali lebih besar berbanding kecepatan
Page 5
radial sehingga pencampuran radial hanya akan meningkat jika digunakan cairan
dengan viskositas rendah(Mackley 1985).
Metode baru yang boleh digunakan untuk meningkatkan pencampuran adalah
dengan mengayunkan cairan di dalam kolom /pipa bersekat. Penggunaan osilasi dan
pergerakan aliran secara berkala di dalam kolom/pipa yang bersekat akan
menghasilkan pencampuran vorteks pada ruang diantara plas sekat. Pencampuran
vorteks merupakan pencampuran yang berkesan karena mempunyai kecepatan radial
dan kecepatan aksial yang sebanding dan akan menghasilkan aliran yang acak pada
tiap-tiap ruang diantara sekat (Brunold et al. 1989; Howes et al.1991).
Penelitian tentang aliran osilasi melalui kolom bersekat ataupun kolom dengan plat
yang osilasi sudah dimulai dalam sepuluh tahun terakhir ini. Bidang–bidang yang
diamati meliputi pola aliran (Bronold et al. 1989), distribusi waktu tinggal (Dickens et
al. 1989), dispersi (Howes & Mackley 1990; Mackley &Ni 1991, 1993), perpindahan
panas (Mackley et al. 1990), perpindahan massa (Hewgill et al . 1993), pencampuran
dan pemisahan partikel ( Mackley et al. 1993), Profil kecepatan partikel (Liu et
al.1995), reaks kimia ( Ni & Mackley 1993), dan korelasi scalea-up (Ni & Gao 1996).
Hasil yang berkenaan dengan simulasi dinamik fluida juga banyak dilaporkan oleh
Howes et al. (1991), dan Roberts (1991).
MEKANISME PENCAMPURAN ALIRAN OSILASI
Pencampuran diperlukan untuk operasi yang berkecenderungan untuk
menghasilkan keseragaman didalam komposisi, sifat-sifat atau suhu. Pencampuran
adalah penyebaran bahan-bahan secara random, dimana bahan yang satu berpindah
kedalam bahan yang lain dan sebaliknya. Untuk fluida, perpindahan terjadi sebagai
gabungan mekanisme bulk aliran dalam kedua –dua sistem laminar dan turbulen serta
oleh vorteks dan difusi molekul. Pencampuran aliran osilasi didalam kolom bersekat
dipengaruhi oleh kecepatan aksial dan radial. Komponen aksial dihasilkan oleh sistem
piston yang menggerakkan aliran pada arah aksial dan juga oleh aliran fluida itu
sendiri. Sedangkan komponen radial dihasilkan antara fluida dengan plat-plat di
dalam kolom. Variasi dari kedua komponen ini dari satu titik ke titik lain akan
mempengaruhi mekanisme aliran didalam kolom bersekat dengan aliran osilasi.
Pencampuran aliran osilasi dapat diperoleh apabila aliran cair osilasi sepenuhnya
melalui plat sekat. Gambar 1. menuujukkan mekanisme pencampuran aliran osilasi
Page 6
GAMBAR 1. Mekanisme Pencampuran Fluida di Dalam Kolom Bersekat.
Gambar ini menunjukkan aliran cair ke suatu arah melalui plat sekat akan
membentuk vorteks di belakang setiap plat sekat. Ukuran vorteks akan terus
membesar sehingga amplitudo osilasi mencapai maksimum. Apabila arah aliran
berbalik, vorteks yang terbentuk akan terdorong kebagian tengah ruang diantara plat
sekat dan saling berinteraksi. Dalam keadaan demikian, cairan yang berada dibagian
dinding akan dibawa ke tengah kolom, sehingga pencampuran yang baik berlaku pada
ruang antara plat sekat. Selain dari interaksi antara vorteks tadi, aliran balik juga
membentuk vorteks di belakang setiap plat sekat. Keadaan ini akan terjadi berulang –
ulang dengan setiap osilasi. Pembentukan vorteks dan interaksi diantara vorteks
merupakan mekanisme utama untuk pencampuran yang berlaku.
Page 7
PENCIRIAN ALIRAN OSILASI.
Parameter-parameter tidak berdimensi diperlukan untuk memahami fenomena
aliran fluida didalam sistem yang diamati. Parameter tidak berdimensi menjadikan
hasil penyelidikan yang diperoleh dapat digunakan pada perawatan yang mempunyai
ukuran yang berbeda. Dalam menggambarkan dan mencirikan mekanik fluida aliran
osilasi (bersekat), tiga kumpulan parameter tak berdimensi yaitu bilangan Reynolds
aliran bersih (Ren), bilangan Reynolds (Reo) dan bilangan Strouhal (St) telah
digunakan (Mackley & Ni 1991).
a. Bilangan Reynold Aliran, Ren
Bilangan Reynolds aliran digunakan untuk menunjukkan sifat utama aliran,
yaitu apakah aliran adalah laminar atau turbulen, serta letaknya pada skala yang
menuujukkan pentingnya secara relatif kecenderungan turbulen berbanding dengan
laminar.
Bilangan Reynolds aliran diberikan oleh persamaan berikut :
(2.1)
dengan D ialah diameter kolom, u ialah kecepatan rata-rata dan v ialah viskositas
kinematik daripada fluida. Aliran laminar terbentuk bila kecepatan aliran adalah
rendah hingga bilangan Reynolds < 2000. aliran akan berubah dari laminar menjadi
turbulen dalam rentang bilangan Reynolds > 5000. pada rentang 2000<Ren<5000,
aliran sistem pertengahan terbentuk.
Bilangan Reynolds aliran memberikan hubungan antara inersia aliran dimana
variabel uDρ berhubungan dengan inersia aliran. Sementara viskositas μ, dilihat
sebagai penyebut kepada tegangan geser viskos sehingga bilangan Reynolds dilihat
sebagai rasio antara daya inersia dengan daya viskos aliran.
b. Bilangan Reynolds Osilasi, Reo
Page 8
Jika osilasi dikenakan kepada aliran bersih, maka suatu parameter tak
berdimensi diperlukan untuk mencirikan pergerakan osilasi. Kumpulan ini dikenali
sebagai bilangan Reynolds osilasi.
(2.2)
uo merupakan kecepatan osilasi yang diperoleh sebagai hasil kali daripada frekwensi
angular osilasi, ω, dan amplitudo xo.
Ditemukan bahwa pencampuran yang efektif pada aliran osilasi di dalam
kolom bersekat akan diperoleh pada Reo >150. juga ditemukan bahwa keberhasilan
pencampuran didalam kolom bergantung kepada mekanisme osilasi aliran dan bukan
kepada aliran netto di mana Reo harus bernilai 5 kali lebih besar daripada Ren.
c. Bilangan Strouhal, St
Penggunaan bilangan Strouhal dimulai penelitian yang telah dijalankan untuk
mengkaji geseran vorteks dalam aliran mengelilingi objek dan melalui orifis .
(2.3)
Bilangan ini secara umum menggambarkan keefektifan rasio diameter kolom kepada
amplitudo osilasi aliran. Untuk aliran tidak steady, nilai Strouhal menjadi penting
dalam menentikan kadar pemisahan didalam peralatan. Terdapat tiga sistem yang
boleh dicirikan oleh bilangan ini :
• Strouhal rendah (St< 0.01 ). Pada keadaan ini aliran berada dalam keadaan kuasi –
steady. Pada saat pemisahan terjadi vorteks-vorteks akan muncul dan akan
berkurang dengan penambahan fluks fluida.
• Strouhal pertengahan ( 0.01< St <0.1 ). Pada keadaan ini terjadi pemisahan dan aliran
yang random. Ukuran vorteks tidak berkurang jika fluk berkurang, dan akan
semakin meningkat pada peningkatan masukan fluida.
• Strouhal tinggi (St > 0.1 ). Pada keadaan ini kesan viskositas akan mendominasi
aliran. Peningkatan St akan mengurangkan panjang relatif perpindahan fluida dan
akhirnya perpindahan akan sangat kecil.
Page 9
SIMULASI ALIRAN
Simulasi aliran berguna untuk menggambarkan keadaan semulajadi dari
fenomena fisikal yang terlibat didalam aliran fluida. Simulasi dapat dikelompokkan
pada dua bagian yaitu simulasi dinamik dan simulasi keadaan steady. Simulasi
keadaan steady tidak bergantung dengan waktu dengan digunakan untuk mengkaji
reka bentuk, manakala simulasi dinamik adalah bergantung dengan waktu dan banyak
digunakan dalam menganalisis perubahan pola aliran dan masalah sistem kontrol.
Howes et al. (1991) melakukan simulasi dinamik fluida untuk aliran osilasi dalam
kolom bersekat untuk mengamati mekanisme pencampuran yang dihasilkan dan
intraksi diantara osilasi aliran dan plas sekat berbanding tanpa menggunakan osilasi
dan plat sekat. Gambar 2 hingga gambar 4 menunjukkan keadaan yang diamati.
Gambar 2a menunjukkan keadaan fluida di dalam kolom tanpa adanya sekat dan
osilasi. Aliran bersih kedepan hanya akan mengalami dispersi aksial yang kuat dan
dispersi radial kecil. Dispersi aksial yang kuat ini disebabkan oleh elemen-elemen
fluida yang berada dekat dinding kolom bergerak dengan lebih perlahan berbanding
elemen-elemen pada bagian tengah kolom. Gambar 2b menunjukkan keadaan jika
aliran mengalami osilasi tetapi tanpa sekat. Setelah satu osilasi penuh , fluida akan
kembali ke posisinya semula dan tidak ada pencampuran yang berlaku. Kesan
gabungan aliran bersih dan osilasi ditunjukkan pada Gambar 2c. Pada keadaan ini
osilasi aliran tidak mempengaruhi pergerakan fluida jika dibandingkan dengan
keadaan tanpa menggunakan osilasi. Tanpa kehadiran difusi molekul, osilasi tanpa
kehadiran sekat tidak akan meningkatkan baik pencampuran maupun dispersi Pada
gambar 3a hingga gambar 3d, sekat dipasang di dalam kolom dan terdapat perbedaan
yang nyata berbanding dengan aliran yang sebelumnya. Gambar 3a menunjukkan
pengembangan penggunaan aliran bersih dan tanpa osilasi pada Ren = 100. Aliran
yang berhasil adalah steady dan simetri. Sekat–sekat akan mengubah garis arus
daripada fluida, tetapi dispersi keseluruhan daripada aliran terlihat tidak banyak
berubah.. Gambar 3b menggunakan kaidah tindihan atas untuk menggambarkan
sedikitnya pencampuran radial yang berlaku di dalam sistem aliran ini. Daripada
penelitian numerik mekanik fluida yang lebih terperinci, berhubung dengan
penggunaan aliran tanpa adanya osilasi di dalam kolom bersekat, ditunjukkan bahwa:
Page 10
GAMBAR 2 Simulasi untuk Kolom tanpa sekat : (a) Aliran bersih pada Ren = 100, (b)
Aliran bersih pada Reo = 100, St = 1.0 (c) Gabungan aliran bersih dan aliran osilasi
pada Ren = 100, Reo, St=1.0 (Sumber : Howes et.al. 1991)
Page 11
GAMBAR 3 Simulasi untuk kolom bersekat tanpa Osilasi aliran : (a) dan (b) Aliran
bersih pada Ren = 100, (c) dan (d) aliran bersih pada Ren = 300 (Sumber : Howes et..
al 1991).
GAMBAR 4 Simulasi untuk Osilasi aliran didalam kolom bersekat (a) dan (b) Aliran
Osilasi pada Reo = 100, St = 1.0 ; (c) dan (d) Aliran pada Osilasi pada Reo = 300, St
= 1.0; (e) dan (f) Gabungan aliran bersih dan Aliran Osilasi pada = 100, Reo = 300,
St=1.0 (Sumber : Howes et.al 1991)
Page 12
Pemisahan terjadi di hilir dari tiap-tiap sekat dan vorteks-vorteks yang simetri akan
terbentuk pada setiap ruang diantara dinding dan sekat. Peningkatan bilangan (Ren)
akan meningkatkan pergerakan ke hilir, sehingga akan terbentuk satu vorteks yang
lengkap pada setiap ruang di antara sekat. Hasil ini juga sudah dipastikan pada kedua-
dua secara uji kaji dan secara numerik oleh Howes (1988).
Gambar 3c dan Gambar 3d menggambarkan mekanisme pencampuran pada
keadaan Ren kritikal. Penggunaan sekat pada keadaan ini akan menjadikan aliran
tidak steady dan kesimetrian akan meningkatkan kemampuan pencampuran sistem ini.
Keadaan aliran ini dapat diharapkan untuk menghasilkan pencampuran yanyg baik
dengan sedikit pengurangan dispersi aksial jika dibandingkan dengan aliran laminar
tanpa menggunakan sekat.
Gambar 4a hingga gambar 4f menunjukkan kessan aplikasi osilasi aliran dan
sekat di dalam kolom. Pada Gambar 4a dan Gambar 4b ditunjukkan kesan osilasi
fluida dan sekat tanpa danya penambahan aliran bersih. Simulasi menunjukkan
dispersi aliran berlaku untuk satu osilasi penuh. Dimulakan pada t=0, simulasi yang
kedua menunjukkan posisi pada setengah osilasi (t=0,5), dan yang ketiga setelah satu
osilasi penuh (t=0). Pada keadaaan ini bilangan Reynolds yang diberikan akan
menyebabkan vorteks yang simetri terbentuk di hilir tiap-tiap sekat. Gambar 4c dan
Gambar 4d menunjukkan pencampuran yang lebih berkesan dapat diharapkan di
dalam tiap-tiap ruang. Pencampuran tidak hanya pada bagian tengah daripada kolom
tetapi berlanjut hingga ke dinding kolom. Mekanisme pencampuran ini pada dasrnya
sama seperi pada keadaan dengan Reo yang lebih kecil, hanya pada keadaan demikian
kesimetrian akan hilang dan menghasilkan pencampuran yang lebih kompleks.
Gambar 4e dan Gambar 4f menunjukkan bahwa pencampuran sempuran diamati pada
Gambar 4c dan Gambar 4d sebelumnya akan tertahan. Aspek baru yang penting
ditunjukkan pada Gambar 4e yaitu bahwa penambahan aliran kedepan disertai dengan
osilasi aliran dan sekat akan menghasilkan pencampuran yang lebih berkesan dan
seragam di sepanjang saluran. Oleh karena itu peningkatan kesan pencampuran dan
juga dispersi aksial yang rendah dapat diperolehi pada keadaan ini (Howes et.al.
1991).
Page 13
GEOMETRI ALIRAN OSILASI
Pencampuran aliran osilasi dapat dicapai di dalam sebatang kolom dengan
memasangkan sekat dengan sisi tajam melewati arah aliran atau pilin heliks ke dalam
kolom. Kolom aliran osilasi boleh dioperasikan secara mendatar ataupun menegak,
akan tetapi untuk bahan yang mudah menguap sebaiknya dioperasikan secara tegak.
Diameter bukaan yang boleh untuk digunakan berada dalam range yang besar yaitu
`15-200 mm (Mackley 1991), walaupun sebaiknya digunakan diameter yang kecil
terutamanya untuk penelitian pada aliran kontinu karena diameter yang besar akan
meningkatkan biaya perlengkapan dan bahan kimia.
Sekat yang sederhana namun efektif dapat dihasilkan dengan memasangkan
plat sekat di dalam kolom melewati arah aliran. Jarak sekat mempengaruhi bentuk
vorteks–voreteks sedangkan diameter bukaan sekat menentukan lebar vorteks dalam
tiap-tiap ruang. Dari kajian terhadap pola aliran yang terbentuk, Brunold et al. (1989)
memperoleh jarak sekat bersamaan dengan 1,5 kali diameter kolom dan rasio bukaan
plat sekat kepada diameter kolom (Do/D) sekitar 60% adalah optimal untuk mencapai
pencampuran yang sempurna. Sekiranya rasio Do/D terlalu kecil, vorteks yang
terbentuk akan terbatas kebagian tepi bukaan dan tidak dapat membesar ke arah
dinding kolom. Sebaliknya jika diameter bukaan terlalu besar, maka pembentukan
vorteks akan berkurang karena dihapuskan oleh kesan saluran. Jenis plat sekat yang
digunakan juga mempengaruhi keberkesanaan aliran osilasi. Hewgill et.al (1993)
mengamati tiga jenis plat sekat (Gambar 5) yaitu plat sekat dinding/lubang tengah,
plat sekat tengah dan plat sekat heliks, untuk keadaan osilasi yang sama. Pada saat
fluida bergerak ke atas, sekat dinding akan mengahasilkan vorteks di hilir plat sekat,
dan pada saat aliran berbalik vorteks akan terdorong kedalam ruang antara sekat dan
menyebabkan peningkatan pencampuran pada arah radial. Untuk sekat tengah,
vorteks-vorteks akan terbenyuk di bahagian hikir aliran juga, tetapi korteks yang
terbentuk kemudian akan terpisah tanpa bergeser ke kawasan lain atau terdorong ke
dalam ruang antara sekat, dan menghasilkan aliran radikal yang kecil.
Berbanding sekat tengah, sekat dinding memberikan peningkatan perpindahan
aliran yang lebih baik. Ditunjukkan bahwa sekat dinding memberikan aliran yang
lebih random berbanding sekat tengah. Sekat heliks memberikan pencampuran yang
cukup baik. Keadaan osilasi fluida adalah sama dengan sekat dinding dan heliks
memberikan pencampuran yang baik ke arah radial.
Page 14
Gambar 5 Jenis-jenis Plat Sekat
Variabel utama yang menentukan keberkesanan pencampuran di dalam kolom
bersekat dengan aliran osilasi adalah amplitudo osilasi dan frekuensi osilasi 9Mackley
et.al 1993). Nilai daripada variabel ini meliputi rentang yang luas, tetapi kebanyakan
data penelitian diperoleh di dalam rentang 1-5 cm amplitudo dan 0,5 hingga 1.1 Hz
frekuensi. Mackley et.al. (1998) menggunakan kolom bersekat dengan aliran rentang
amplitudo 0-4.2 cm (puncak-ke-puncak) dan frekuensi 0.25-2 untuk kolom dengan
diameter 19 cm.
Di antara semua sifat fluida, viskositas memberikan peranan yang besar dalam
mengamati mekanisme aliran fluida. Pencampuran aliran osilasi di dalam kolom
bersekat tidak berlaku dengan baik pada viskositas yang sangat tinggi atau bilangan
Reynolds osilasi yang rendah. Mackley (1991) mendapati bahwa viskositas fluida
dibawah 0.1 pas (100 cP) adalah sesuai untuk pencampuran aliran osilasi. Jika operasi
dilakukan dibawah nilai viskositas ini maka kolom boleh digunakan untuk berbagai
aplikasi baik prose batch atau kontinu dan juga pada skala kecil ataupun besar.
Page 15
KESIMPULAN
Kajian literasi yang dilakukan menunjukkan aliran osilasi didalam kolom
bersekat berkemampuan untuk meningkatkan pencampuran di dalam system aliran
laminar. Sistem aliran osilasi ini mempunyai beberap kelebihan dibandingkan
peningkatan pencampuran menggunakan sistem aliran turbulen, yaitu :
1. System aliran osilasi menghasilkan pencampuran yang lebih efektif dengan
kecepatan radial yang sebanding dengan kecepatan aksial. Dibandingkan
dengan aliran turbulen dimana kecepatan aksial system masih sepuluh kali
lebih besar dibandingkan kecepatan radial system.
2. System aliran osilasi dapat di operasikan untuk proses yang memerlukan
waktu tinggal yang lama, karena system ini bekerja pada daerah aliran
laminar.
3. Biaya untuk menyediakan kelengkapan system ini adalah lebih kecil
dibandingkan dengan system hanya aliran laminar saja maupun system
aliran turbulen. System aliran memerlukan ukuran kolom yang lebih
panjang,sedangkan systemaliran turbulen memerlukan biaya yang tinggi
untuk mengoperasikan peralatan penggerak aliran seperti misalnya motor
pengaduk maupun pompa yang berkapasitas besar.
Dari ketiga kelebihan system ini dapat disimpulkan bahwa system aliran osilasi
mempunyai kemampuan yang besar untuk meningkatkan pencampuran di dalam
operasi keteknikan dengan biaya operasi yang lebih kecil. Untuk itu diperlukan
pengamatan lebih lanjut agar s ystem kolom bersekat dengan aliran osilasi ini dapat
digunakan secara lebih luas dalam industri proses kimia.
Page 16
DAFTAR PUSTAKA
Brunold, C.R. , Hunns, J.C.B. & Thompson, J.W 1989. Experimental observation on
flow patters and energy losses for oscillatory flow in ducts containing sharp edges.
Chem. Eng. Sci. 44: 1227-1244.
Dickens, A.W., Mackley, M.R & Williams, H.R . 1989. Experimental residence time
distribution measurements for unsteady flow in baffled tubes. Chem. Eng. Sci. 44 :
1471-1479.
Hewgill, M.R., Mackley, M.R Pandit, A.B & Pannu, S.S. 1993. Enhanchement of gas-
liquid mass transfer using oscilatory flow in baffle tubes. Chem. Eng. Sci. 48 :799-
809
Page 17
Howes, T.& Mackley, M.R. 1990. Experimental axial dispersion for oscilatory flow
trough a baffled tube. Chem.Eng.Sci.45 : 1349-1358.
Howes, T., Mackley, M.R. & Robert E.P.L. 1991. The simulation of chaotic mixing
and dispersion for periodic flows in baffled channaels. Chem. Eng. Sci. 46: 1669-
1677.
Levenspiel, O. 1999. Chemical Reaction engineering. Ed. ke 3. New York : John
Wiley.
Mackley, M.R. 1987. Using oscillatory flow to improve performance. The Chem. Eng.
Feb.1987.
Macklaey, M.R. 1991. Process innovation using oscillatory flow within baffled tubes.
Trans. IchemE. 69 : 197-199.
Mackley, M.R. & Ni, X. 1991. Mixing and dispersion in a baffled tube for steady
laminar and pulsatile flow. Chem. Eng. Sci. 31 : 253-256.
Mackley, M.R. & Ni, X. 1993. Experimental fluid dispersion in periodic baffled tube
arrys. Chem. Eng. Sci. 48 : 3293-3305.
Mackley, M.R., Smith, K.B. & Wise, N.P. 1993. The Mixing and separation of
particle suspension using oscillatory flow in baffled tubes. Trans. IchemE. 71: 649-
657.
Mackley, M.R., Stonestreet, P., Robert, E.P.L. & Ni. X. 1996. Residence time
distribution enhancement in reactors using oscillatory flow. Trans. IchemE. 47: 541-
545.
Mackley, M.R., Stonestreet, P., Thurston, N.C. & Wiseman, J.S. 1998. Evaluation of
a novel selfaerating, oscillating baffled column. The Canadian Journal of Chem. Eng.
76: 5-10.
Mackley, M.R., Tweddle I.D., & Wyatt, I.D. 1990. Experimental heat transfer
measurement for pulsatile flow in a baffled tube. Chem. Eng.Sci.45: 1237-1242.
Ni, X. & Gao, S. 1996. Scale up correlation for mass transfer coefficient in pulsed
baffled reactors. Chem. Eng. Journal. 63: 157-166.
Ni, X. & Mackley, M.R. 1993. Chemical reaction in batch pulsatie flow and stired
tank reactors. Chem. Eng. Journal. 52: 107-114.
Ni, X. & P. Gough. 1997. On the discussion of the dimensionless groups governing
oscillatory flow in a bffled tube. Chem. Eng. Sci. 52: 3209-3212.
Page 18
Roberts, E.P.L. & Mackley, M.R. 1995. The Simulation of Stretch rates for the
Quantitative prediction and mapping of mixing within a channel flow. Chem. Eng.Sci.
50: 3727-3746.
©2004 Digitized by USU digital library 11