Top Banner
TUGAS PAPER TEKNIK REAKSI KIMIA MODEL KONVEKSI UNTUK ALIRAN LAMINER Oleh : RUDY DWI ARIYANTO (0731010043) HAFIDHUL ILMI (0731010045) YUDHA PERMANA (0731010050) VETY ZAHROTUL . W (0731010064) EKA PRASETYOWATI (0731010069) JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
25

Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

Jun 13, 2015

Download

Documents

Yudha Permana
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

TUGAS PAPER

TEKNIK REAKSI KIMIA

MODEL KONVEKSI UNTUK ALIRAN

LAMINER

Oleh :

RUDY DWI ARIYANTO (0731010043)HAFIDHUL ILMI (0731010045)

YUDHA PERMANA (0731010050)VETY ZAHROTUL . W (0731010064)EKA PRASETYOWATI (0731010069)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2009

Page 2: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

Pencampuran yang terjadi didalam aliran laminar yang melalui suatu kolom

atau pipa biasanya kurang berkesan. Pencampuran yang kurang berkesan akan

menyebabkan tingkat perpindahan panas dan perpindahan masa menjadi rendah.

Pencampuran juga boleh menghambat banyak tujuan dari sesuatu proses seperti reaksi

kimia yang terjadi dan kemurnian produk. Salah satu metoda untuk mengatasi

masalah ini adalah dengan mengalirkan fluida pada sistem aliran turbulen adalah lebih

besar pada arah aksial berbanding pada arah radial. Metoda baru yang mampu

meningkatkan pencampuran didalam sistem aliran laminar adalah dengan

mengosilasikan fluida didalam kolom/pipa bersekat (Mackley 1987, 1991; Hewgill

et.al. 1993). Osilasi dan pergerakan fluida melalui kolom / pipa yang bersekat akan

menghasilkan pencampuran vorteks para ruang antara dua plat sekat. Pencampuran

vorteks merupakan pencampuran yang berkesan dan mempunyai kecepatan radial

yang sebanding dengan kecepatan aksial (Brunold et al. 1989).

Ramai peneliti telah mengkaji peningkatan kemampuan pencampuran

menggunakan osilasi fluida dalam kolom bersekat. Diantaranya Dickens et al. (1989)

yang menunjukkan bahwa penggunaan aliran osilasi dapat meningkatkan

pencampuran dan gabungan kedua dua osilasi dan aliran yang kontinu pada kecepatan

yang rendah akan memberikan pencampuran yang baik dengan waktu tinggal yang

panjang. Mackley et al. (1990) juga menyelidiki bahwa aliran osilasi dalam kolom

bersekat mampu meningkatkan keefektifan perpindahan panas. Penelitian lainnya oleh

Mackley et al (1993) menunjukkan bahwa partikel–partikel boleh dipertahankan pada

keadaan terapung sehingga 30 % berat dengan menggunakan pencampuran aliran

osilasi fasa cair. Pengembangan penelitian selanjutnya oleh Hewgill et al. (1993)

menunjukkan bahwa aliran osilasi yang melewati plat sekat akan meningkatkan

perpindahan masa pada sistem gas cair. Penelitian ini dan hasil penelitian yang

lainnya menuujukkan bahwa aliran osilasi dalam kolom bersekat memberikan manfaat

yang penting untuk proses produksi dan peningkatan keluaran produk dalam rentang

pemakaian yang besar.

Kolom bersekat dengan aliran osilasi dapat digunakan pada kedua–dua operasi

proses batch maupun kontinyu. Untuk operasi yang melibatkan reaksi kimia, sistem

kolom aliran osilasi sesuai digunakan pada operasi kimia yang memerlukan waktu

tinggal yang panjang. Pencampuran aliran osilasi melalui kolom bersekat dipengaruhi

Page 3: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

oleh parameter geometri dan parameter operasi. Parameter geometri yang

berpengaruh ialah ukuran diameter bukan plat sekat, Do, dan jarak antara sekat.

Sementara parameter operasi yang mempengaruhi pencampuran diantaranya kadar

alir kedepan, vf , frekuensi operasi, f, amplitudo osilasi , xo, dan viskositas cairan, μ.

Page 4: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

ALIRAN OSILASI DALAM KOLOM BERSEKAT

Aliran kontinu mempunyai dua sistem aliran yang utama ialah aliran plug dan

aliran backmix (levenspiel 1999). Aliran plug dicirikan dengan keadaan dimana

unsur–unsur fluida mengalir secara berurutan dengan tidak ada yang saling

mendahului atau bercampur dengan unsur lain didepan atau dibelakangnya.

Komposisi pada sistem ini akan berubah disepanjang haluan aliran dengan waktu

tinggal yang sama untuk seluruh unsur–unsur fluida. Sementara untuk aliran backmix,

unsur–unsur fluida tercampur sempurna dengan komposisi yang seragam disetiap

titik.

Berbanding dengan aliran backmix, maka aliran plug mempunyai beberapa

kelebihan. Levenspiel (1999) memberikan contoh proses yang melibatkan reaksi

kimia untuk menggambarkan kelebihan sistem aliran plug. Untuk reaksi kimia orde

nol, kedua-dua jenis aliran tidak mempengaruhi jumlah volume reaktor. Akan tetapi

untuk reaksi kimia dengan orde lebih besar daripada nol, volume dari reaktor jenis

aliran plug. Rasio volume meningkat dengan meningkatnya orde dari reaksi kimia.

Volume daripada kedua jenis reaktor juga bergantung kepada konversi. Pada konversi

yang rendah , hanya sedikit perbedaan volume kedua reaktor ini, manakala rasio

volume akan meningkat dengan meningkatnya konversi.

Aliran plug umumnya dioperasikan didalam peralatan yang berbentuk

pipa/kolom. Pencampuran di dalam peralatan yang berbentuk pipa ini boleh

ditingkatkan jika aliran mempunyai dispersi radial yang besar dan sebanding dengan

dispersi aksial. Dispersi aksial pada kebanyakan peralatan pipa dalam aliran laminar

adalah lebih besar berbanding dengan disversi radial dan akibatnya parameter-

parameter seperti pencampuran, perpindahan panas dan perpindahan massa di dalam

pipa adalah kecil. Oleh karena itu, waktu tinggal fluida yang lebih lama akan

menjadikan fluida dekat dinding tinggal lebih lama dalam peralatan berbanding fluida

pada bagian pipa/kolom.

Masalah ini dapat di atasi dengan mengoperasikan pipa/kolom pada sistem

aliran turbulen. Akan tetapi sistem turbulen dicapai pada kadar air yang tinggi,

sehingga waktu tinggal fluida akan berkurang. Kolom yang lebih panjang diperlukan

untuk meningkatkan waktu tinggal dan energi yang lebih tinggi diperlukan untuk

menggerakkan cairan pada keadaan yang lebih tinggi. Sebagai tambahan, kecepatan

aksial pada sistem turbulen adalah sepuluh kali lebih besar berbanding kecepatan

Page 5: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

radial sehingga pencampuran radial hanya akan meningkat jika digunakan cairan

dengan viskositas rendah(Mackley 1985).

Metode baru yang boleh digunakan untuk meningkatkan pencampuran adalah

dengan mengayunkan cairan di dalam kolom /pipa bersekat. Penggunaan osilasi dan

pergerakan aliran secara berkala di dalam kolom/pipa yang bersekat akan

menghasilkan pencampuran vorteks pada ruang diantara plas sekat. Pencampuran

vorteks merupakan pencampuran yang berkesan karena mempunyai kecepatan radial

dan kecepatan aksial yang sebanding dan akan menghasilkan aliran yang acak pada

tiap-tiap ruang diantara sekat (Brunold et al. 1989; Howes et al.1991).

Penelitian tentang aliran osilasi melalui kolom bersekat ataupun kolom dengan plat

yang osilasi sudah dimulai dalam sepuluh tahun terakhir ini. Bidang–bidang yang

diamati meliputi pola aliran (Bronold et al. 1989), distribusi waktu tinggal (Dickens et

al. 1989), dispersi (Howes & Mackley 1990; Mackley &Ni 1991, 1993), perpindahan

panas (Mackley et al. 1990), perpindahan massa (Hewgill et al . 1993), pencampuran

dan pemisahan partikel ( Mackley et al. 1993), Profil kecepatan partikel (Liu et

al.1995), reaks kimia ( Ni & Mackley 1993), dan korelasi scalea-up (Ni & Gao 1996).

Hasil yang berkenaan dengan simulasi dinamik fluida juga banyak dilaporkan oleh

Howes et al. (1991), dan Roberts (1991).

MEKANISME PENCAMPURAN ALIRAN OSILASI

Pencampuran diperlukan untuk operasi yang berkecenderungan untuk

menghasilkan keseragaman didalam komposisi, sifat-sifat atau suhu. Pencampuran

adalah penyebaran bahan-bahan secara random, dimana bahan yang satu berpindah

kedalam bahan yang lain dan sebaliknya. Untuk fluida, perpindahan terjadi sebagai

gabungan mekanisme bulk aliran dalam kedua –dua sistem laminar dan turbulen serta

oleh vorteks dan difusi molekul. Pencampuran aliran osilasi didalam kolom bersekat

dipengaruhi oleh kecepatan aksial dan radial. Komponen aksial dihasilkan oleh sistem

piston yang menggerakkan aliran pada arah aksial dan juga oleh aliran fluida itu

sendiri. Sedangkan komponen radial dihasilkan antara fluida dengan plat-plat di

dalam kolom. Variasi dari kedua komponen ini dari satu titik ke titik lain akan

mempengaruhi mekanisme aliran didalam kolom bersekat dengan aliran osilasi.

Pencampuran aliran osilasi dapat diperoleh apabila aliran cair osilasi sepenuhnya

melalui plat sekat. Gambar 1. menuujukkan mekanisme pencampuran aliran osilasi

Page 6: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

GAMBAR 1. Mekanisme Pencampuran Fluida di Dalam Kolom Bersekat.

Gambar ini menunjukkan aliran cair ke suatu arah melalui plat sekat akan

membentuk vorteks di belakang setiap plat sekat. Ukuran vorteks akan terus

membesar sehingga amplitudo osilasi mencapai maksimum. Apabila arah aliran

berbalik, vorteks yang terbentuk akan terdorong kebagian tengah ruang diantara plat

sekat dan saling berinteraksi. Dalam keadaan demikian, cairan yang berada dibagian

dinding akan dibawa ke tengah kolom, sehingga pencampuran yang baik berlaku pada

ruang antara plat sekat. Selain dari interaksi antara vorteks tadi, aliran balik juga

membentuk vorteks di belakang setiap plat sekat. Keadaan ini akan terjadi berulang –

ulang dengan setiap osilasi. Pembentukan vorteks dan interaksi diantara vorteks

merupakan mekanisme utama untuk pencampuran yang berlaku.

Page 7: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

PENCIRIAN ALIRAN OSILASI.

Parameter-parameter tidak berdimensi diperlukan untuk memahami fenomena

aliran fluida didalam sistem yang diamati. Parameter tidak berdimensi menjadikan

hasil penyelidikan yang diperoleh dapat digunakan pada perawatan yang mempunyai

ukuran yang berbeda. Dalam menggambarkan dan mencirikan mekanik fluida aliran

osilasi (bersekat), tiga kumpulan parameter tak berdimensi yaitu bilangan Reynolds

aliran bersih (Ren), bilangan Reynolds (Reo) dan bilangan Strouhal (St) telah

digunakan (Mackley & Ni 1991).

a. Bilangan Reynold Aliran, Ren

Bilangan Reynolds aliran digunakan untuk menunjukkan sifat utama aliran,

yaitu apakah aliran adalah laminar atau turbulen, serta letaknya pada skala yang

menuujukkan pentingnya secara relatif kecenderungan turbulen berbanding dengan

laminar.

Bilangan Reynolds aliran diberikan oleh persamaan berikut :

(2.1)

dengan D ialah diameter kolom, u ialah kecepatan rata-rata dan v ialah viskositas

kinematik daripada fluida. Aliran laminar terbentuk bila kecepatan aliran adalah

rendah hingga bilangan Reynolds < 2000. aliran akan berubah dari laminar menjadi

turbulen dalam rentang bilangan Reynolds > 5000. pada rentang 2000<Ren<5000,

aliran sistem pertengahan terbentuk.

Bilangan Reynolds aliran memberikan hubungan antara inersia aliran dimana

variabel uDρ berhubungan dengan inersia aliran. Sementara viskositas μ, dilihat

sebagai penyebut kepada tegangan geser viskos sehingga bilangan Reynolds dilihat

sebagai rasio antara daya inersia dengan daya viskos aliran.

b. Bilangan Reynolds Osilasi, Reo

Page 8: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

Jika osilasi dikenakan kepada aliran bersih, maka suatu parameter tak

berdimensi diperlukan untuk mencirikan pergerakan osilasi. Kumpulan ini dikenali

sebagai bilangan Reynolds osilasi.

(2.2)

uo merupakan kecepatan osilasi yang diperoleh sebagai hasil kali daripada frekwensi

angular osilasi, ω, dan amplitudo xo.

Ditemukan bahwa pencampuran yang efektif pada aliran osilasi di dalam

kolom bersekat akan diperoleh pada Reo >150. juga ditemukan bahwa keberhasilan

pencampuran didalam kolom bergantung kepada mekanisme osilasi aliran dan bukan

kepada aliran netto di mana Reo harus bernilai 5 kali lebih besar daripada Ren.

c. Bilangan Strouhal, St

Penggunaan bilangan Strouhal dimulai penelitian yang telah dijalankan untuk

mengkaji geseran vorteks dalam aliran mengelilingi objek dan melalui orifis .

(2.3)

Bilangan ini secara umum menggambarkan keefektifan rasio diameter kolom kepada

amplitudo osilasi aliran. Untuk aliran tidak steady, nilai Strouhal menjadi penting

dalam menentikan kadar pemisahan didalam peralatan. Terdapat tiga sistem yang

boleh dicirikan oleh bilangan ini :

• Strouhal rendah (St< 0.01 ). Pada keadaan ini aliran berada dalam keadaan kuasi –

steady. Pada saat pemisahan terjadi vorteks-vorteks akan muncul dan akan

berkurang dengan penambahan fluks fluida.

• Strouhal pertengahan ( 0.01< St <0.1 ). Pada keadaan ini terjadi pemisahan dan aliran

yang random. Ukuran vorteks tidak berkurang jika fluk berkurang, dan akan

semakin meningkat pada peningkatan masukan fluida.

• Strouhal tinggi (St > 0.1 ). Pada keadaan ini kesan viskositas akan mendominasi

aliran. Peningkatan St akan mengurangkan panjang relatif perpindahan fluida dan

akhirnya perpindahan akan sangat kecil.

Page 9: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

SIMULASI ALIRAN

Simulasi aliran berguna untuk menggambarkan keadaan semulajadi dari

fenomena fisikal yang terlibat didalam aliran fluida. Simulasi dapat dikelompokkan

pada dua bagian yaitu simulasi dinamik dan simulasi keadaan steady. Simulasi

keadaan steady tidak bergantung dengan waktu dengan digunakan untuk mengkaji

reka bentuk, manakala simulasi dinamik adalah bergantung dengan waktu dan banyak

digunakan dalam menganalisis perubahan pola aliran dan masalah sistem kontrol.

Howes et al. (1991) melakukan simulasi dinamik fluida untuk aliran osilasi dalam

kolom bersekat untuk mengamati mekanisme pencampuran yang dihasilkan dan

intraksi diantara osilasi aliran dan plas sekat berbanding tanpa menggunakan osilasi

dan plat sekat. Gambar 2 hingga gambar 4 menunjukkan keadaan yang diamati.

Gambar 2a menunjukkan keadaan fluida di dalam kolom tanpa adanya sekat dan

osilasi. Aliran bersih kedepan hanya akan mengalami dispersi aksial yang kuat dan

dispersi radial kecil. Dispersi aksial yang kuat ini disebabkan oleh elemen-elemen

fluida yang berada dekat dinding kolom bergerak dengan lebih perlahan berbanding

elemen-elemen pada bagian tengah kolom. Gambar 2b menunjukkan keadaan jika

aliran mengalami osilasi tetapi tanpa sekat. Setelah satu osilasi penuh , fluida akan

kembali ke posisinya semula dan tidak ada pencampuran yang berlaku. Kesan

gabungan aliran bersih dan osilasi ditunjukkan pada Gambar 2c. Pada keadaan ini

osilasi aliran tidak mempengaruhi pergerakan fluida jika dibandingkan dengan

keadaan tanpa menggunakan osilasi. Tanpa kehadiran difusi molekul, osilasi tanpa

kehadiran sekat tidak akan meningkatkan baik pencampuran maupun dispersi Pada

gambar 3a hingga gambar 3d, sekat dipasang di dalam kolom dan terdapat perbedaan

yang nyata berbanding dengan aliran yang sebelumnya. Gambar 3a menunjukkan

pengembangan penggunaan aliran bersih dan tanpa osilasi pada Ren = 100. Aliran

yang berhasil adalah steady dan simetri. Sekat–sekat akan mengubah garis arus

daripada fluida, tetapi dispersi keseluruhan daripada aliran terlihat tidak banyak

berubah.. Gambar 3b menggunakan kaidah tindihan atas untuk menggambarkan

sedikitnya pencampuran radial yang berlaku di dalam sistem aliran ini. Daripada

penelitian numerik mekanik fluida yang lebih terperinci, berhubung dengan

penggunaan aliran tanpa adanya osilasi di dalam kolom bersekat, ditunjukkan bahwa:

Page 10: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

GAMBAR 2 Simulasi untuk Kolom tanpa sekat : (a) Aliran bersih pada Ren = 100, (b)

Aliran bersih pada Reo = 100, St = 1.0 (c) Gabungan aliran bersih dan aliran osilasi

pada Ren = 100, Reo, St=1.0 (Sumber : Howes et.al. 1991)

Page 11: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

GAMBAR 3 Simulasi untuk kolom bersekat tanpa Osilasi aliran : (a) dan (b) Aliran

bersih pada Ren = 100, (c) dan (d) aliran bersih pada Ren = 300 (Sumber : Howes et..

al 1991).

GAMBAR 4 Simulasi untuk Osilasi aliran didalam kolom bersekat (a) dan (b) Aliran

Osilasi pada Reo = 100, St = 1.0 ; (c) dan (d) Aliran pada Osilasi pada Reo = 300, St

= 1.0; (e) dan (f) Gabungan aliran bersih dan Aliran Osilasi pada = 100, Reo = 300,

St=1.0 (Sumber : Howes et.al 1991)

Page 12: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

Pemisahan terjadi di hilir dari tiap-tiap sekat dan vorteks-vorteks yang simetri akan

terbentuk pada setiap ruang diantara dinding dan sekat. Peningkatan bilangan (Ren)

akan meningkatkan pergerakan ke hilir, sehingga akan terbentuk satu vorteks yang

lengkap pada setiap ruang di antara sekat. Hasil ini juga sudah dipastikan pada kedua-

dua secara uji kaji dan secara numerik oleh Howes (1988).

Gambar 3c dan Gambar 3d menggambarkan mekanisme pencampuran pada

keadaan Ren kritikal. Penggunaan sekat pada keadaan ini akan menjadikan aliran

tidak steady dan kesimetrian akan meningkatkan kemampuan pencampuran sistem ini.

Keadaan aliran ini dapat diharapkan untuk menghasilkan pencampuran yanyg baik

dengan sedikit pengurangan dispersi aksial jika dibandingkan dengan aliran laminar

tanpa menggunakan sekat.

Gambar 4a hingga gambar 4f menunjukkan kessan aplikasi osilasi aliran dan

sekat di dalam kolom. Pada Gambar 4a dan Gambar 4b ditunjukkan kesan osilasi

fluida dan sekat tanpa danya penambahan aliran bersih. Simulasi menunjukkan

dispersi aliran berlaku untuk satu osilasi penuh. Dimulakan pada t=0, simulasi yang

kedua menunjukkan posisi pada setengah osilasi (t=0,5), dan yang ketiga setelah satu

osilasi penuh (t=0). Pada keadaaan ini bilangan Reynolds yang diberikan akan

menyebabkan vorteks yang simetri terbentuk di hilir tiap-tiap sekat. Gambar 4c dan

Gambar 4d menunjukkan pencampuran yang lebih berkesan dapat diharapkan di

dalam tiap-tiap ruang. Pencampuran tidak hanya pada bagian tengah daripada kolom

tetapi berlanjut hingga ke dinding kolom. Mekanisme pencampuran ini pada dasrnya

sama seperi pada keadaan dengan Reo yang lebih kecil, hanya pada keadaan demikian

kesimetrian akan hilang dan menghasilkan pencampuran yang lebih kompleks.

Gambar 4e dan Gambar 4f menunjukkan bahwa pencampuran sempuran diamati pada

Gambar 4c dan Gambar 4d sebelumnya akan tertahan. Aspek baru yang penting

ditunjukkan pada Gambar 4e yaitu bahwa penambahan aliran kedepan disertai dengan

osilasi aliran dan sekat akan menghasilkan pencampuran yang lebih berkesan dan

seragam di sepanjang saluran. Oleh karena itu peningkatan kesan pencampuran dan

juga dispersi aksial yang rendah dapat diperolehi pada keadaan ini (Howes et.al.

1991).

Page 13: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

GEOMETRI ALIRAN OSILASI

Pencampuran aliran osilasi dapat dicapai di dalam sebatang kolom dengan

memasangkan sekat dengan sisi tajam melewati arah aliran atau pilin heliks ke dalam

kolom. Kolom aliran osilasi boleh dioperasikan secara mendatar ataupun menegak,

akan tetapi untuk bahan yang mudah menguap sebaiknya dioperasikan secara tegak.

Diameter bukaan yang boleh untuk digunakan berada dalam range yang besar yaitu

`15-200 mm (Mackley 1991), walaupun sebaiknya digunakan diameter yang kecil

terutamanya untuk penelitian pada aliran kontinu karena diameter yang besar akan

meningkatkan biaya perlengkapan dan bahan kimia.

Sekat yang sederhana namun efektif dapat dihasilkan dengan memasangkan

plat sekat di dalam kolom melewati arah aliran. Jarak sekat mempengaruhi bentuk

vorteks–voreteks sedangkan diameter bukaan sekat menentukan lebar vorteks dalam

tiap-tiap ruang. Dari kajian terhadap pola aliran yang terbentuk, Brunold et al. (1989)

memperoleh jarak sekat bersamaan dengan 1,5 kali diameter kolom dan rasio bukaan

plat sekat kepada diameter kolom (Do/D) sekitar 60% adalah optimal untuk mencapai

pencampuran yang sempurna. Sekiranya rasio Do/D terlalu kecil, vorteks yang

terbentuk akan terbatas kebagian tepi bukaan dan tidak dapat membesar ke arah

dinding kolom. Sebaliknya jika diameter bukaan terlalu besar, maka pembentukan

vorteks akan berkurang karena dihapuskan oleh kesan saluran. Jenis plat sekat yang

digunakan juga mempengaruhi keberkesanaan aliran osilasi. Hewgill et.al (1993)

mengamati tiga jenis plat sekat (Gambar 5) yaitu plat sekat dinding/lubang tengah,

plat sekat tengah dan plat sekat heliks, untuk keadaan osilasi yang sama. Pada saat

fluida bergerak ke atas, sekat dinding akan mengahasilkan vorteks di hilir plat sekat,

dan pada saat aliran berbalik vorteks akan terdorong kedalam ruang antara sekat dan

menyebabkan peningkatan pencampuran pada arah radial. Untuk sekat tengah,

vorteks-vorteks akan terbenyuk di bahagian hikir aliran juga, tetapi korteks yang

terbentuk kemudian akan terpisah tanpa bergeser ke kawasan lain atau terdorong ke

dalam ruang antara sekat, dan menghasilkan aliran radikal yang kecil.

Berbanding sekat tengah, sekat dinding memberikan peningkatan perpindahan

aliran yang lebih baik. Ditunjukkan bahwa sekat dinding memberikan aliran yang

lebih random berbanding sekat tengah. Sekat heliks memberikan pencampuran yang

cukup baik. Keadaan osilasi fluida adalah sama dengan sekat dinding dan heliks

memberikan pencampuran yang baik ke arah radial.

Page 14: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

Gambar 5 Jenis-jenis Plat Sekat

Variabel utama yang menentukan keberkesanan pencampuran di dalam kolom

bersekat dengan aliran osilasi adalah amplitudo osilasi dan frekuensi osilasi 9Mackley

et.al 1993). Nilai daripada variabel ini meliputi rentang yang luas, tetapi kebanyakan

data penelitian diperoleh di dalam rentang 1-5 cm amplitudo dan 0,5 hingga 1.1 Hz

frekuensi. Mackley et.al. (1998) menggunakan kolom bersekat dengan aliran rentang

amplitudo 0-4.2 cm (puncak-ke-puncak) dan frekuensi 0.25-2 untuk kolom dengan

diameter 19 cm.

Di antara semua sifat fluida, viskositas memberikan peranan yang besar dalam

mengamati mekanisme aliran fluida. Pencampuran aliran osilasi di dalam kolom

bersekat tidak berlaku dengan baik pada viskositas yang sangat tinggi atau bilangan

Reynolds osilasi yang rendah. Mackley (1991) mendapati bahwa viskositas fluida

dibawah 0.1 pas (100 cP) adalah sesuai untuk pencampuran aliran osilasi. Jika operasi

dilakukan dibawah nilai viskositas ini maka kolom boleh digunakan untuk berbagai

aplikasi baik prose batch atau kontinu dan juga pada skala kecil ataupun besar.

Page 15: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

KESIMPULAN

Kajian literasi yang dilakukan menunjukkan aliran osilasi didalam kolom

bersekat berkemampuan untuk meningkatkan pencampuran di dalam system aliran

laminar. Sistem aliran osilasi ini mempunyai beberap kelebihan dibandingkan

peningkatan pencampuran menggunakan sistem aliran turbulen, yaitu :

1. System aliran osilasi menghasilkan pencampuran yang lebih efektif dengan

kecepatan radial yang sebanding dengan kecepatan aksial. Dibandingkan

dengan aliran turbulen dimana kecepatan aksial system masih sepuluh kali

lebih besar dibandingkan kecepatan radial system.

2. System aliran osilasi dapat di operasikan untuk proses yang memerlukan

waktu tinggal yang lama, karena system ini bekerja pada daerah aliran

laminar.

3. Biaya untuk menyediakan kelengkapan system ini adalah lebih kecil

dibandingkan dengan system hanya aliran laminar saja maupun system

aliran turbulen. System aliran memerlukan ukuran kolom yang lebih

panjang,sedangkan systemaliran turbulen memerlukan biaya yang tinggi

untuk mengoperasikan peralatan penggerak aliran seperti misalnya motor

pengaduk maupun pompa yang berkapasitas besar.

Dari ketiga kelebihan system ini dapat disimpulkan bahwa system aliran osilasi

mempunyai kemampuan yang besar untuk meningkatkan pencampuran di dalam

operasi keteknikan dengan biaya operasi yang lebih kecil. Untuk itu diperlukan

pengamatan lebih lanjut agar s ystem kolom bersekat dengan aliran osilasi ini dapat

digunakan secara lebih luas dalam industri proses kimia.

Page 16: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

DAFTAR PUSTAKA

Brunold, C.R. , Hunns, J.C.B. & Thompson, J.W 1989. Experimental observation on

flow patters and energy losses for oscillatory flow in ducts containing sharp edges.

Chem. Eng. Sci. 44: 1227-1244.

Dickens, A.W., Mackley, M.R & Williams, H.R . 1989. Experimental residence time

distribution measurements for unsteady flow in baffled tubes. Chem. Eng. Sci. 44 :

1471-1479.

Hewgill, M.R., Mackley, M.R Pandit, A.B & Pannu, S.S. 1993. Enhanchement of gas-

liquid mass transfer using oscilatory flow in baffle tubes. Chem. Eng. Sci. 48 :799-

809

Page 17: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

Howes, T.& Mackley, M.R. 1990. Experimental axial dispersion for oscilatory flow

trough a baffled tube. Chem.Eng.Sci.45 : 1349-1358.

Howes, T., Mackley, M.R. & Robert E.P.L. 1991. The simulation of chaotic mixing

and dispersion for periodic flows in baffled channaels. Chem. Eng. Sci. 46: 1669-

1677.

Levenspiel, O. 1999. Chemical Reaction engineering. Ed. ke 3. New York : John

Wiley.

Mackley, M.R. 1987. Using oscillatory flow to improve performance. The Chem. Eng.

Feb.1987.

Macklaey, M.R. 1991. Process innovation using oscillatory flow within baffled tubes.

Trans. IchemE. 69 : 197-199.

Mackley, M.R. & Ni, X. 1991. Mixing and dispersion in a baffled tube for steady

laminar and pulsatile flow. Chem. Eng. Sci. 31 : 253-256.

Mackley, M.R. & Ni, X. 1993. Experimental fluid dispersion in periodic baffled tube

arrys. Chem. Eng. Sci. 48 : 3293-3305.

Mackley, M.R., Smith, K.B. & Wise, N.P. 1993. The Mixing and separation of

particle suspension using oscillatory flow in baffled tubes. Trans. IchemE. 71: 649-

657.

Mackley, M.R., Stonestreet, P., Robert, E.P.L. & Ni. X. 1996. Residence time

distribution enhancement in reactors using oscillatory flow. Trans. IchemE. 47: 541-

545.

Mackley, M.R., Stonestreet, P., Thurston, N.C. & Wiseman, J.S. 1998. Evaluation of

a novel selfaerating, oscillating baffled column. The Canadian Journal of Chem. Eng.

76: 5-10.

Mackley, M.R., Tweddle I.D., & Wyatt, I.D. 1990. Experimental heat transfer

measurement for pulsatile flow in a baffled tube. Chem. Eng.Sci.45: 1237-1242.

Ni, X. & Gao, S. 1996. Scale up correlation for mass transfer coefficient in pulsed

baffled reactors. Chem. Eng. Journal. 63: 157-166.

Ni, X. & Mackley, M.R. 1993. Chemical reaction in batch pulsatie flow and stired

tank reactors. Chem. Eng. Journal. 52: 107-114.

Ni, X. & P. Gough. 1997. On the discussion of the dimensionless groups governing

oscillatory flow in a bffled tube. Chem. Eng. Sci. 52: 3209-3212.

Page 18: Model Konveksi Untuk Aliran Laminer

Roberts, E.P.L. & Mackley, M.R. 1995. The Simulation of Stretch rates for the

Quantitative prediction and mapping of mixing within a channel flow. Chem. Eng.Sci.

50: 3727-3746.

©2004 Digitized by USU digital library 11