IKASI BISNISJuly 30, 2013lovelymissa Leave a comment 1. A. Teori
Komunikasi Teori komunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang
akan membentuk alat dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang
hendak dilaksanakan Dalam proses komunikasi teori akan membina
bentuk dan kaidah komunikasi yang hendak dibuat. Pengertian
mengenai ilmu komunikasi, pada dasarnya mempunyai ciri yang sama
dengan pengertian ilmu secara umum. Yang membedakan adalah objek
kajiannya, di mana perhatian dan telah difokuskan pada
peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusia. mengenai hal itu
Berger & Chafee (1987) menyatakan bahwa Ilmu komunikasi adalah
suatu pengamatan terhadap produksi, proses dan pengaruh dari
sistem-sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori
yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan
fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari
sistem-sistem tanda dan lambang.1. B. Metode (Teknik) Komunikasi
Teknik komunikasi digunakan supaya komunikasi antar manusia
terjalin secara efektif. Pengertian teknik adalah suatu cara yang
digunakan untuk melakukan sesuatu hal. Sedangkan pengertian
komunikasi adalah penyampaian informasi dari komunikator ke
komunikan melalui media tertentu. Maka pengertian teknik komunikasi
adalah suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan informasi dari
komunikator ke komunikan dengan media tertentu. Dengan adanya
teknik ini diharapkan setiap orang dapat secara efektif melakukan
komunikasi satu sama lain dan secara tepat menggunakannya.Beberapa
teknik dalam komunikasi :1. Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada
makna ganda, utuh.2. Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit3.
Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah dan badan,
pahami pikiran lawan bicara.4. Menyampaikan tidak berbelit-belit,
tulus dan terbuka.5. Sampaikan informasi dengan bahasa penerima
informasi.6. Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal penerima
informasi7. Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru
detailnya.8. Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan anda sebagai
model langsung.9. Sampaikan informasi dengah lembut, agar berkesan,
membuat sadar dan menimbulkan kecemasan yang mengcerahkan.10.
Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk meyakinkan informasi
anda diterima. Contoh dengan bertanya atau menyuruh mengulanginya.
Dengan adanya beberapa teknik komunikasi ini diharapkan
hambatan-hambatan dalam komunikasi dapat diminimalisasi. Bukan
hanya komunikasi antar individu saja yang membutuhkan teknik
komunikasi, dalam berkomunikasi dengan stakeholder atau antar
karyawan juga perlu teknik komunikasi tersendiri.Beberapa teknik
komunikasi dalam situasi semi formal formal :1. Informative
Communication (Komunikasi Informatif) Informative communication
adalah suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah
orang tentang hal-hal baru yang diketahuinya. Teknik ini berdampak
kognitif pasalnya komunikan hanya mengetahui saja. Seperti halnya
dalam penyampaian berita dalam media cetak maupun elektronik, pada
teknik informatif ini berlaku komunikasi satu arah, komunikatornya
melembaga, pesannya bersifat umum, medianya menimbulkan
keserempakan, serta komunikannya heterogen. Biasanya teknik
informatif yang digunakan oleh media bersifat asosiasi, yaitu
dengan cara menumpangkan penyajian pesan pada objek atau peristiwa
yang sedang menarik perhatian khalayak.2. Persuasif Communication
(Komunikasi Persuasif) Komunikasi persuasif bertujuan untuk
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku komunikan yang lebih
menekan sisi psikologis komunikan. Penekanan ini dimaksudkan untuk
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, tetapi persuasi dilakukan
dengan halus, luwes, yang mengandung sifat-sifat manusiawi sehingga
mengakibatkan kesadaran dan kerelaan yang disertai perasaan senang.
Agar komunikasi persuasif mencapai tujuan dan sasarannya, maka
perlu dilakukan perencanaan yang matang dengan mempergunakan
komponen-komponen ilmu komunikasi yaitu komunikator, pesan, media,
dan komunikan. Sehingga dapat terciptanya pikiran, perasaan, dan
hasil penginderaannya terorganisasi secara mantap dan terpadu.
biasanya teknik ini afektif, komunikan bukan hanya sekedar tahu,
tapi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu.1. C. Model
KomunikasiModel komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari
proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen
komunikasi dengan komponen lainnya.Menurut Sereno dan Mortensen,
suatu model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang
dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Suatu model
merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan
menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam dunia
nyata.B. Aubrey Fisher mengatakan, model adalah analogi yang
mengabstraksikan dan memilih bagian dari fenomena yang dijadikan
model.Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr. mengatakan bahwa
model membantu merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan.
Oleh karena hubungan antara model dengan teori begitu erat, model
sering dicampur dengan teori.Model-model komunikasi :1. Model
Stimulus ResponsModel ini merupakan model yang paling dasar dalam
ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah
proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal,
tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang
orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Kita dapat
juga mengatakan bahwa proses ini merupakan perpindahan informasi
ataupun gagasan. Proses ini dapat berupa timbal balik dan mempunyai
efek yang banyak. Setiap efek dapat merubah perilaku dari
komunikasi berikutnya.Model ini mengabaikan komunikasi sebagai
sebuah proses. Dengan kata lain, komunikasi dianggap sebagai hal
yang statis. Manusia dianggap berprilaku karena kekuatan dari luar
( stimulus ), bukan berdasarkan kehendak, keinginan, atau kemauan
bebasnya.1. Model Komunikasi LinearIstilah linear mengandung makna
lurus. Jadi proses linier berarti perjalanan dari satu titik ke
titik lain secara lurus. Dalam konteks komunikasi proses secara
linear adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan sebagai titik terminal. Komunikasi linear ini berlangsung
baik dalam situasi komunikasi tatap muka (face-to-face
communication) maupun dalam situasi komunikasi bermedia (mediated
communication). Komunikasi tatap muka, baik komunikasi antarpribadi
(interpersonal communication) maupun komunikasi kelompok (group
communication) meskipun memungkinkan terjadinya dialog, tetapi
adakalanya berlangsung linear. Contoh untuk ini, seorang ayah yang
sedang memberikan nasihat kepada anaknya pada waktu mana si anak
diam seribu bahasa, atau direktur perusahaan yang sedang memarahi
anak buahnya, atau jaksa sedang membacakan tuduhan terhadap
terdakwa di gedung pengadilan. Proseskomunikasi secara linear
umumnya berlangsung pada komunikasi bermedia, kecuali komunikasi
melalui media telepon. Komunikasi melalui telepon hampir tidak
pernah berlangsung linear, melainkan dialogis, tanya jawab dalam
bentuk percakapan. Oleh karena komunikasi bermedia, khususnya media
massa, yakni surat kabar, radio siaran, televisi siaran, dan film
teatrikal, bersifat linear, maka para komunikator media massa,
seperti wartawan, penyiar radio, reporter televisi, dan sutradara
film, menunjukkan perhatiannya yang sangat besar terhadap masalah
ini.1. Model InteraksionalModel komunikasi interaksional ini
dikemukakan oleh Wilbur Schramm. Bila dalam model komunikasi
linier, seseorang hanyalah berperan sebagai pengirim atau penerima,
maka pada model komunikasi interaksional ini juga mengamati
hubungan antara seorang pengirim dan penerima. Model komunikasi ini
menekankan proses komunikasi dua arah diantara para komunikator.
Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim
kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar
ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Pandangan
interaksional mengilustrasikan bahwa seseorang dapat menjadi baik
pengirim amupun penerima dalam sebuah interaksi, tetapi tidak dapat
menjadi keduanya sekaligus. Pada model ini terdapat elemen penting
yaitu umpan balik (feed back ). Umpan balik merupakan tanggapan
terhadap pesan yang diterima oleh seseorang. Berbeda dengan
komunikasi linier, bahwa di dalam komunikasi linier tanggapan yang
diberikan oleh komunikan berupa respon tanpa seleksi dan
interpretasi. Umpan balik merupakan bentuk adanya dialog antara
komunikator dan komunikan. Elemen lain yang juga menjadi hal
penting dalam model interaksional adalah bidang pengalaman
seseorang. Mengapa bidang pengalaman seorang menjadi penentu yang
penting? Dalam berkomunikasi, adanya pengalaman serta budaya
seseorang dapat menjadi penentu orang tersebut dalam berkomunikasi,
menyampaikan pesan dan menanggapinya. Proses komunikasi
interaksional merupakan proses yang menetapkan pesertanya berlaku
aktif, tidak monolog namun berdialog. Dapat menjadi kesimpulan
bahwa komunikasi aktif ini akan berkembang sesuai dengan interaksi
manusia yang berbeda- beda. Maka ketika kita berinteraksi, bukankah
berarti kita telah melakukan komunikasi interaksional?1. Model
transaksionalModel komunikasi transaksional ini dikemukakan oleh
Barnlund. Dia menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang
berlangsung secara terus menerus dalam sebuah episode komunikasi.
Model komunikasi transaksional berarti bahwa proses komunikasi
tersebut kooperatif, baik pengirim maupun penerima sama-sama
bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang
terjadi.Proses komunikasiKomunikasi sebagai suatu proses artinya
bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang
terjadi secara berurutan (ada tahapan atau konsekuensi) serta
berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.Proses
komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan
kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu
persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses
Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif
(sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).Secara ringkas,
proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti
berikut.1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi
dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang
dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam
bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti
kedua pihak.2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui
suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak
langsung. Contohnya berbicara langsung melalu telepon, surat,
e-mail, atau media lainnya.Media (channel) alat yang menjadi
penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.1. Komunikan
(receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi
pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh
komunikan itu sendiri.2. Komunikan (receiver) memberikan umpan
balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan
kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud
oleh si pengirim.Meskipun proses komunikasi tampaknya sederhana,
pada dasarnya tidak. Gangguan atau hambatan tertentu menampilkan
diri selama proses berlangsung. Mereka hambatan merupakan faktor
yang memiliki dampak negatif pada proses komunikasi. Beberapa
hambatan umum termasuk penggunaan media yang tidak tepat (saluran),
tata bahasa salah, dan suara gaduh yang menghambat proses
penerimaan informasi.DAFTAR PUSTAKA. Mahmud, Machfoedz. 2002.
Dasar-dasar Komunikasi . UPP AMP YKPN :Yogyakarta.
http://stetephanie.blogspot.com/2010/09/model-interaksional-suatu-teori.html
Mulyana, Deddy, M.A.,Ph.D.2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar.
PT Remaja Rosda Karya: Bandung West, Richard. Lynn H.Turner. 2008.
Pengantar Teori Komunikasi I Edisi 3. Salemba Humanika : Jakarta
http://wikipedia.com/teori-komunikasi.html
http://reniekurniati.blogspot.com/2010/11/macam-macam-teori-komunikasi.html
http://juprimalino.blogspot.com/2011/10/proses-komunikasi-secara-linear.html
http://rumakom.wordpress.com/2010/10/31/pengertian-konsep-dan-model-komunikasi/
http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2007/11/komunikasi-efektif-1.html
http://situliatsitucoment.blogspot.com/2010/02/informative-communication-komunikasi.html
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKomunikasi merupakan sarana
untuk terjalinnya hubungan antar seseorang dengan orang lain,
dengan adanya komunikasi maka terjadilah hubungan sosial, karena
bahwa manusia itu adalah sebagai makluk social, di antara yang
dengan yang lainnya saling membutuhkan, sehingga terjadinya
interaksi yang timbalk balik. Pembelajaran merupakan suatu proses
komunikasi. Komunikasi adalah proses pengiriman informasi dari satu
pihak kepada pihak lain untuk tujuan tertentu. Komunikasi dikatakan
efektif apabilakomunikasi yang terjadi menimbulkan arus informasi
dua arah, yaitu dengan munculnyafeedbackdari pihak penerima
pesan.Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh efektif tidaknya
komunikasi yang terjadi di dalamnya.Komunikasi efektif dalam
pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu
pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik,
dimana peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah laku
menjadi lebih baik. Pengajar adalah pihak yang paling
bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi yang efektif
dalam pembelajaran, sehingga dosen sebagai pengajar dituntut
memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses
pembelajaran yang efektif.
B. Rumusan MasalahDalam penulisan makalah ini, penulis
merumuskan berbagai masalah diantaranya sebagai berikut:1. Apakah
pengertian komunikasi itu?2. Bagaimanakah tujuan komunikasi?3.
Apakah metode sarana komunikasi dalam belajar?
C. TujuanSesuai dengan permasalah yang telah dikemukakan di
atas, maka tujuan penulisan ini diarahkan untuk :1. Untuk
mengetahui pengertian komunikasi.2. Untuk mengetahui tujuan
komunikasi.3. Untuk mengetahui metode-metode sarana komunikasi
dalam belajar.
BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengertian KomunikasiBanyak pendapat dari berbagai pakar
mengenai definisi komunikasi, namun jika diperhatikan dengan
seksama dari berbagai pendapat tersebut mempunyai maksud yang
hampir sama. Menurut Hardjana, sebagaimana dikutip oleh Endang
Lestari G (2003) secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa
Latin yaitucum, sebuah kata depan yang artinya dengan, atau bersama
dengan, dan kataumus, sebuah kata bilangan yang berarti satu. Dua
kata tersebut membentuk kata bendacommunio, yang dalam bahasa
Inggris disebutcommunion, yang mempunyai makna kebersamaan,
persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, atau hubungan. Karena
untuk ber-communio diperlukan adanya usaha dan kerja, maka
katacommuniondibuat kata kerjacommunicareyang berarti membagi
sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu
dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang,
bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, atau berteman.
Dengan demikian, komunikasi mempunyai makna pemberitahuan,
pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.Evertt M.
Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang di dalamnya
terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima
dengan tujuan untuk merubah perilakunya. Pendapat senada
dikemukakan oleh Theodore Herbert, yang mengatakan bahwa komunikasi
merupakan proses yang di dalamnya menunjukkan arti pengetahuan
dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan
maksud mencapai beberapa tujuan khusus. Selain definisi yang telah
disebutkan di atas, pemikir komunikasi yang cukup terkenal yaitu
Wilbur Schramm memiliki pengertian yang sedikit lebih detil.
Menurutnya, komunikasi merupakan tindakan melaksanakan kontak
antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan; pengirim dan
penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang memberi arti
pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima
serta ditafsirkan oleh penerima.(Suranto: 2005)Tidak seluruh
definisi dikemukakan di sini, akan tetapi berdasarkan definisi yang
ada di atas dapat diambil pemahaman bahwa:a. Komunikasi pada
dasarnya merupakan suatu proses penyampaian informasi.Dilihat dari
sudut pandang ini, kesuksesan komunikasi tergantung kepada desain
pesan atau informasi dan cara penyampaiannya. Menurut konsep ini
pengirim dan penerima pesan tidak menjadi komponen yang
menentukan.b. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan dari
seseorang kepada orang lain. Pengirim pesan atau komunikator
memiliki peran yang paling menentukan dalam keberhasilan
komumikasi, sedangkan komunikan atau penerima pesan hanya sebagai
objek yang pasif.c. Komunikasi diartikan sebagai proses penciptaan
arti terhadap gagasan atau ide yang disampaikan. Pemahaman ini
menempatkan tiga komponen yaitu pengirim, pesan, dan penerima pesan
pada posisi yang seimbang.Proses ini menuntut adanya
prosesencodingoleh pengirim dandecodingoleh penerima, sehingga
informasi dapat bermakna.
B. Tujuan KomunikasiMenurut Riant Nugroho (2004:72) tujuan
komunikasi adalah menciptakan pemahaman bersama atau mengubah
persepsi, bahkan perilaku. Sedangkan menurut Katz an Robert Kahn
yang merupakan hal utama dari komunikasi adalah pertukaran
informasi dan penyampaian makna suatu system social atau
organisasi. Akan tetapi komunikasi tidak hanya menyampaikan
informasi atau pesan saja, tetapi komunikasi dilakukan seorang
dengan pihak lainnya dalam upaya membentuk suatu makna serta
mengemban harapan-harapannya (Rosadi Ruslan, 2003:83). Dengan
demikian komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menentukan betapa efektifnya orang-orang bekerja sama dan
mengkoordinasikan usaha-usaha untuk mencapai tujuan.Pada umumnya
tujuan komunikasi tujuan anatara lain, yaitu:1. Supaya yang kita
sampaikan dapat mengerti, sebagai komunikator kita harus
menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya dan
tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan mengakui apa yang kita
maksud.2. Memahami orang lain. Kita sebagai komunikator harus
mengerti benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan
kemauannya.3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain. Kita
berusaha agar gagasan kita dapat diterima orang lain dengan
pendekatan persuasive bukan memaksakan kehendak.4. Menggerakkan
orang lain untuk melakukan sesuatu, menggerakan sesuatu itu dapat
bermacam-macam, mungkin berupa kegiatan. Kegiatan dimaksud di sini
adalah kegiatan yang lebih banyak mendorong, namun yang penting
harus diingat adalah bagaimana cara baik untuk melakukan
C. Metode Sarana Komunikasi Dalam Belajar
1. Metode mekanistikMetode komunikasi mekanistis terdiri dari
one way communication dan two way communication. Salah satu contoh
model komunikasi mekanistis tipe one way communication adalah
metode ceramah didalam proses pembelajaran. Yaitu guru menyampaikan
materi dan peserta didik menyimaknya dengan baik. Didalam metode
ini komunikan (peserta didik) akan bersikap pasif. Karena mereka
hanya mendengar dan menghafal materi yang telah disampaikan oleh
guru tersebut. Pada keterangan mengenai model mekanistis diatas,
hal ini cenderung membuat pembelajaran menjadi kuarang efektif.
Mengapa? Karena guru tidak peduli apakah pelajaran yang ia
sampaikan diminati dan dibutuhkan oleh para peserta didiknya atau
tidak. Untuk mensiasati hal ini, penguasaan materi dan metode
penyampaian yang efektif dan menarik harus dimiliki oleh guru
tersebut. Apabila guru ingin menggunakan metode ceramah, maka guru
tersebut harus mengusai keterampilan-keterampilan sebagai
berikut:a) Dalam menyampaikan materi, guru harus menguasai materi
tersebut sebaik mungkin. Hindari membaca buku terlalu sering.
Karena hal tersebut membuat peserta didik tidak yakin dengan
kemampuan yang dimiliki oleh sang guru.b) Show the best performance
ketika tampil di depan kelas. Karena apabila guru memberikan
representasi yang baik kepada peserta didiknya, maka para peserta
didiknya itu akan menginterpretasi sang guru dengan baik. Begitupun
sebaliknya. Guru yang memberikan representasi yang buruk, maka para
peserta didiknya akan menginterpretasi yang kurang baik pula dari
diri guru tersebut. Jadi, dalam hal ini pencitraan image positif
dari seorang guru menjadi hal yang harus diperhatikan agar tujuan
pembelajaran berhasil.Penggunaan metode komunikasi mekanistik mampu
merangsang siswa lebih aktif, agresif karena rasa ingin tahu akan
lebih besar. Namun dalam penyampaian dalam pembelajaran juga harus
tepat, sehingga metode pembelajaran ini akan terasa pengaruhnya
terhadap siswa.
2. Metode interaksionala) Terjadi feedback atau umpan balik.
Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di
mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu
saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak
sebagai komunikan.b) Komunikasi berlangsung dua arah dari pengirim
dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses
melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para
peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang
yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial,
tapatnya melalui pengambilan peran orang lain. Bahwa metode ini
menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat.
Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan
balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesanc) Dalam
perspektif interaksionalisme seorang individu merupakan suatu
penggabungan antara individualisma dan masyarakat, artinya individu
yang menggabungkan potensi kemanusiaannya melalui interaksi
sosialnya. Jika kita mengambil contoh lingkungan sosial atau
masyarakatnya adalah ruang kelas, berarti guru dan peserta didik
adalah komponen-komponen masyarakat tersebut yang saling
berinteraksi dan memiliki irisan karakteristik. Sebagai contoh,
pada saat mata pelajaran kesenian. Guru dan peserta didik harus
sama-sama memiliki ketertarikan terhadap seni tersebut. Apabila
ketertarikan atau kecenderungan antara guru dan peserta didik itu
telah sama maka akan terdapat irisan kesamaan karakteristik antara
guru dan peserta didik, yaitu menyenangi kesenian. Jika hal ini
telah tercipta maka proses pembelajaran akan mudah dilaksanakan dan
tujuan pembelajaran akan mudah tercapai. Untuk mencapai hal ini,
guru harus mampu bersosialisasi dan berinteraksi dengan peserta
didiknya. Disini guru harus memiliki keterampilan dalam
bersosialisasi dan berinteraksi dengan peserta didik.Metode
interaksional sangat ideal digunakan dalam pembelajaran dikelas.
Metode interaksional memungkinkan adanya interaksi dalam kelas baik
antara siswa dengan guru, ataupun siswa dengan siswa itu sendiri
dan siswa dengan lingkungannya, maka proses pembelajaran akan
terasa lebih hidup. Dan siswa pun akan merasa puas atas semua
pertanyaan dan jawaban dari guru yang dirasa belum dimengerti. Maka
model interaksional perlu ada dalam pembelajaran.
3. Metode psikologisa) Metode komunikasi psikologis mempelajari
perilaku individu, termasuk perilaku belajar, merupakan totalitas
penghayatan dan aktivitas yang lahir sebagai hasil akhir saling
pengaruh antara berbagai gejala, seperti perhatian, pengamatan,
ingatan, pikiran dan motif.b) Metode komunikasi psikologis yaitu
memahami perkembangan perilaku apa saja yang telah diperoleh
peserta didik setelah mengikuti pembelajaran tertentu.c) Media
menjadi stimulus dari luar diri khalayak yang akan menyebabkan
terjadinya perubahan sikap.d) Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku atau kepribadian manusia. Korelasinya
dengan pembelajaran psikologi adalah salah satu cara untuk
menganalisis kepribadian atau tingkah laku peserta didik agar
tercapai tujuan pembelajaran yaitu behaviour change.Metode
komunikasi psikologis menerangkan bahwa dalam proseskomunikasi,
yang terlibat bukan hanya faktor fisik semata, tapi aspek
psikologis setiap individu turut memegang peranan penting dalam
proses komunikasi. Keadaan psikologis seorang individu akan
mempengaruhi semua aspek kehidupannya. Salah satunya aspek
pendidikan, yaitu kegiatan belajar. Apabila guru mampu menganalisis
keadaan psikologis peserta didiknya, maka guru tersebut akan lebih
mudah menentukan metode dan strategi yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran. Sebagai contoh, guru hendaknya tidak
memaksakan diri untuk menyampaikan semua materi ketika ia melihat
kondisi psikologis peserta didiknya tidak mendukung. Hendaknya guru
tersebut berkomunikasi dengan peserta didiknya sehingga ia dapat
menganalisis masalah apa yang sedang terjadi dan bagaimanakah
penangannya. Karena seorang guru tidak hanya berkewajiban
menyampaikan materi pelajaran, tetapi unsur behaviour change dalam
konteks kepribadian juga harus senantiasa menjadi tujuan utama
pembelajaran seorang guru. Jadi, guru harus mampu berkomunikasi
secara psikologis dengan peserta didiknya. Agar tujuan pembelajaran
yaitu behaviour change tersebut dapat tercapai.
4. Metode pragmatis a) Metode pragmatis ini berkaitan dengan
kompleksitas waktu. Metode pragmatis memiliki dua arah unsur yang
dipandang amat penting, yaitu:1) Tindakan atau perilaku individu,
yang dipandang sebagai unsur fundamental fenomenan komunikasi;
inipun dianggap sebagai Lokus komunikasi yang akibatnya komunikasi
dipandang sama atau identik dengan perilaku itu sendiri.2) Unsur
waktu yang dipandang sebagai dimensi keempat dalam gambar ini
muncul akibat dari kedua unsur itu sendiri. Tindakan atau perilaku
individu dipandang terjadi dalam suatu rangkaian peristiwa yang
berkesinambungan, sehingga keberurutan tindakan atau perilaku
individu itu menjadi penting (Hawes, 1973)Urutan-urutan perilaku
atau tindakan dari fase ke fase berikutnya membentuk dinamik suatu
sistem komunikasi. Dalam sistem ini interaksi-interaksi ganda yang
paling redundan dinamakan pola. Jadi, untuk dapat memahami
komunikasi manusia dalam perspektif pragmatis maka orang harus
mencari dan memahami pola-pola interaksinya. Metode komunikasi ini
akan efektif dalam memecahkan kendala belajar bila di guru dapat
mendesain, memanfaatkan, dan mengelolanya dengan baik. Guru dapat
memanfaatkan kondisi atau keadaan kelas dengan efektif dan efisien
apabila guru dapat memanfaatkan metode komunikasi ini dalam proses
pembelajaran.Metode komunikasi pragmatis tentunya sulit untuk
dikembangkan apabila suasana diskusi tersebut kurang mendukung.
Untuk menjadikan metode diskusi ini efektif, lagi-lagi peranan guru
dalam berkomunikasi dengan peserta didiknya, dan mengkomunikasikan
dirinya dengan repserentasi yang tepat perlu di tingkatkan. Apabila
metode komunikasi pragmatis ini dapat diterapkan dalam proses
pembelajaran melalui metode diskusi, maka ini akan mempermudah guru
dalam menyampaikan materi dan tentunya mempermudah peserta didik
dalam menyerap materi pembelajaran. Penerapam model komunikasi
pragmatis dalam metode diskusi ini memiliki korelasi dengan
keterampilan guru dalam menggunakan metode komunikasi mekanistis,
psikologis, dan interaksional.5. Metode Linier dan Sirkulera)Metode
linierMetode ini mempunyai ciri sebuah proses yang hanya terdiri
dari dua garis lurus, dimana proses komunikasi berawal dari
komunikator dan berakhir pada komunikan. Berkaitan dengan model ini
ada yang dinamakan Formula Laswell. Formula ini merupakan cara
untuk menggambarkan sebuah tindakan komunikasi dengan menjawab
pertanyaan:who, says what, in wich channel, to whom,danwith what
effect.b) Metode sirkulerMetode ini ditandai dengan adanya
unsurfeedback. Pada metode sirkuler ini proses komunikasi
berlangsung dua arah. Melalui metode ini dapat diketahui efektif
tidaknya suatu komunikasi, karena komunikasi dikatakan efektif
apabila terjadi umpan balik dari pihak penerima pesan.
Model Komunikasi
Perkembangan komunikasi dapat diringkas sebagai perjalanan awal
3 model.Pertama, model komunikasi linear. Kedua, kritik terhadap
model komunikasi linear. Ketiga,model komunikasi konvergensi. Model
komunikasi linier dikembangkan oleh Shannon and Weaver (1949)
melalui bukunya: TheMathematical Theory of Communication. Menurut
pandangan linier, komunikasi adalah kegiatan penyampaian informasi
dari sumber kepada komunikan melalui sarana tertentu, yang
menimbulkan efek.Dengan demikian, komunikasi bersifat satu arah
(dari komunikator ke komunikan), dan efek selalu didapatkan oleh
komunikan. Kritik terhadap model linear terutama berisi
pandangankritis bahwa dalam setiap komunikasi komunikator dan
komunikan adalah 2 pihak yang aktif, dan melakukan tukar-menukar
informasi untuk tujuan saling pengertian bersama. Kesamaan pada
satu tujuan bersama ini disebut konvergensi.Beberapa model
komunikasi :
Model S R Model stimulus respons (S-R) adalah model komunikasi
paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplinp sikologi
behavioristik. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi itu sebagai
suatu proses aksi-reaksi yang sangat sederhana. Jadi model ini
mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat nonverbal, gambar dan
tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan
respon dengan cara tertentu. Pertukaran informasi ini bersifat
timbal balik dan mempunyai banyak efek dan setiap efek dapat
mengubah tindakan komunikasi.
Model AristotelesModel Aristoteles adalah metode komunikasi
paling klasik, yang sering juga disebut model retoris. Filosof
yunani Aristoteles adalah tokoh paling dini yang mengkaji tentang
komunikasi, yang intinya adalah persuasi. Ia berjasa merumuskan
model komunikasi verbal pertama. Komunikasi terjadi ketika seorang
pembicaraan menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam
mengubah upaya sikap mereka, yaitu pembicaraan (speeker), Pesan
(message), dan pendengar (listener).Focus komunikasi yang telah
Aristoteles adalah komunikasi retoris, yang kini lebih di kenal
dengan komunikasi public (public speaking) atau pidato. Pada masa
itu, seni berpidato memang merupakan keterampilan penting yang
digunakan di pengadilan dan di majlis legislatur dan
pertemuan-pertemuan masyarakat. Oleh karena semua bentuk komunikasi
public melibatkan persuasi, Aristoteles tertarik menelaah sarana
persuasi yang paling efektif dalam pidato.Menurut Aristoteles,
persuasi dapat dicapai oleh siapa Anda (etos-keterparcayaan Anda),
argumen Anda (logos-logika dalam pendapat Anda), dan dengan
memainkan emosi khalayak (pathos-emosi khalayak). Dengan kata lain,
faktor-faktor yang memainkan peran dalam menentukan efek persusif
suatu pidato meliputi isi pidato, susunannya, dan cara
penyampaiannya. Aristoteles juga menyadari peran khalayak pendegar.
Persuasi berlangsung melalui khalayak ketika mereka diarahkan oleh
pidato itu ke dalam suatu keadaan emosi tertentu.Salah satu
kelemahan model ini adalah bahwa komunikasi dianggap fenomena yang
statis. Seseorang berbicara, pesannya berjalan kepada khalayak, dan
khalayak mendengarkan. Tahap-tahap dalam peristiwa itu berurutan
ketimbang secara terjadi secara simultan. Di samping itu, model ini
juga berfokus pada komunikasi yang bertujuan (disengaja) yang
terjadi ketika seseorang berusaha membujuk orang lain untuk
menerima pendapatnya.Kelemahan lain model retoris ini adalah tidak
dibahasnya aspek-aspek nonverbal dalam persuasi. Meskipun demikian,
kita harus bersikap adil untuk tidak menilai suatu model komunikasi
dengan perspektif kekinian. Jelas bahwa model Aristoteles ini telah
mengilhami para pakar komunikasi lainnya untuk merancang
model-model komunikasi yang lebih baru. Kebanyakan model komunikasi
lebih baru yang dikembangkan para ahli sejak zaman Aristoteles
tetap mengandung tiga unsure yang sama: sumber yang mengirimkan
pesan, pesan yang dikirimkan, dan penerima pesan.
Model LasswellModel ini berupa ungkapan verbal, yaitu, Who
Says,What In, Which Channel, To Whom, With What Effect.Lasswell
mengemukakan tiga fungsi komunikasi yaitu :Pengawasan Lingkungan
yang mengingatkan anggota-anggota masyarakat akan bahaya dan
peluang dalam lingkungan.Korelasi berbagai bagian terpisah dalam
masyarakat yang merespon lingkungan,Transmisi warisan sosial dari
suatu generasi ke generasi lainnya.
akan tetapi model ini dikritik karena model ini mengisyaratkan
kehadiran komunikator dan pesan yang bertujuan. Model ini juga
terlalu menyederhanakan masalah.Lasswell mengakui bahwa tidak semua
komunikasi bersifat dua arah, dengan suatu aliran yang lancer dan
umpan balik yang terjadi antara pengirim dan penerima. Dalam
masyarakat yang kompleks, banyak informasi yang di saring oleh
pengendali pesan/editor, penyensor atau propagandis, yang menerima
informasi dan menyampaikannya kepada public dengan beberapa
perubahan atau penyimpangan menurut Lasswell, suatu fungsi penting
komunikasi adalah menyediakan informasi mengenai Negara-negara kuat
lainnya di dunia. Ia menyimpulkan bahwa penting bagi masyarakat
untuk menemukan dan mengendalikan factor-faktor yang mungkin
mengganggu komunikasi yang effisien.Model lasswell sering
diterapkan dalam komunikasi massa. Model tersebut mengisyaratkan
bahwa lebih dari satu saluran dapat membawa pesan, unsure sumber
(Who) merangsang pertanyaan mengenai pengendalian pesan ( mialnya
oleh penjaga gerbang), sedangkan unsure pesan (says what) merupakan
bahan untuk analisis isi. Saluran komunikasi (in which channel)
dikaji dalam anilisis media. Unsure penerima (to whom) dikaitkan
dengan analisis khalayak, sementara unsur pengaruh (with what
effect) jelas berhubungan dengan studi mengenai akibat yang
ditimbulkan pesan komunikasi massa pada khalayak pembaca, pendengar
atau pemirsa.
Model Shannon dan WeaverModel yang sering disebut model
matematis atau model teori informasi. Model itu melukiskan suatu
sumber yang menyandi atau menyiptakan pesan dan menyampaikannya
melalui suatu saluran kepada seorang penerima. Konsep penting
Shannon dan Weaver adalah :Gangguan (noise), Setiap rangsangan
tambahan dan tidak dikendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan
yang disampaikan.Konsep lain yang ikut andil adalah entropi dan
redundasi serta keseimbangan yang diperlukan diantara keduanya
untuk menghasilkan komunikasi yang efisien dan dapat mengatasi
gangguan dalam saluran.Model Shannon dan Weaver ini menyoroti
problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model
itu melukiskan suatu sumber yang menyandi atau menciptakan pesan
dan menyampaikannya melalui suatu saluran kepada seorang
penerimayang menyandi-balik atau mencipta-ulang pesan tersebut.
Dengan kata lain, model Shannon dan Weaver mengasumsikan bahwa
sumber informasi menghasilkan pesan yang dimungkinkan. Pemancar
(transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan
saluran yang digunakan. Saluran (Channel) adalah medium yang
mengirimkan sinyal (Tanda) dari transmitter ke penerima (receiver).
Dalam percakapan, sumber informasi adalah otak, transmitternya
adalah mekanisme suara yang menghasilkan sinyal (kata-kata
terucapkan), yang ditransmisikan lewat udara ( sebagai saluran).
Penerima (Receiver), yakni mekanisme pendengaran, melakukan operasi
sebaliknya yang dilakukan transmitter dengan merekontruksi pesan
dari sinyal. Sasaran (destination) adalah (otak) orang yang menjadi
tujuan pesan itu.Sayangnya, model ini juga memberikan gambaran yang
parsial, komunikasi dipandang sebagai fenomena satu arah.
Model NewcombKomunikasi adalah suatu cara yang lazim dan efektif
yang memungkinkan orang orang mengorientasikan diri terhadap
lingkungan mereka. Ini adalah model tindakan komunikatif dua orang
yang disengaja.Model ini mengisyaratkan bahwa setiap sistem
ditandai oleh suatu keseimbangan atau simetri,karena
ketidakkeseimbangan atau kekurangan simetri secara psikologis tidak
menyenangkan dan menimbulkan tekanan internal untuk memulihkan
keseimbangan.
Model Westley dan MacleanMenurut kedua pakar ini, perbedaan
dalam umpan balik inilah yang membedakan komunikasi antarpribadi
dengan komunikasi massa. Umpan balik dari penerima bersifat segera
dalam komunikasi antarpribadi, dalam komunikasi massa bersifat
minimal atau tertunda. Sumber dalam komunikasi antar pribadi lebih
beruntung daripada dalam komunikasi massa dalam arti bahwa dalam
komunikasi antarpribadi sumber dapat langsung memanfaatkan umpan
balik dari penerima untuk mengetahui apakah pesannya mencapai
sasaran dan sesuai dengan tujuan komunikasinya atau tidak. Dalam
komunikasi massa,sumber, misalnya perceramahan agama, calon
presiden yang berdebat dalam rangka kampanye politik, atau
pemasangan iklan, yang disiarkan televisi, tidak dapat secara
langsung mengetahui bagaimana penerimaan pesannya oleh khalayak
pemirsa. Umpan balik dapat saja diterima pengirim pesan, namun
mungkin beberapa hari atau beberapa minggu kemudian.
Model GerbnerModel Gerbner merupakan peluasan dari model
Lasswel. Model ini terdiri dari model verbal dan model
diagramatik.Model verbal Gerbner adalah sebagai berikut :1.
Seseorang ( sumber, komunikator )2. Mempersepsi suatu kejadian3.
Dan bereaksi4. Dalam suatu situasi5. Melalui suatu alat6. Untuk
menyediakan materi7. Dalam suatu bentuk8. Dan konteks9. Yang
mengandung isi10. Yang mempunyai suatu konsekuensiJadi, model
Gerbner menunjukan bahwa seseorang mempersepsi suatu kejadian dan
mengirimkan pesan kepada suatu transmitter yang pada gilirannya
menggirimkan sinyal kepada penerima (receiver): dalam transmisi itu
sinyal menghadapi gangguan dan muncul sebagai SSSE bagi sasaran
(destination).
Model BerloModel lain yang dikenal luas adalah model David K.
Berlo. Model ini dikenal dengan model SMCR, kepanjangan dari Source
(sumber), Message (pesan), Channel (saluran), dan Receiver
(penerima) sebagaiman dikemukakan oleh Berlo. Pesan adalah
terjemahan gagasan ke dalam simbolik, seperti bahasa atau isyarat;
saluran adalah medium yang membawa pesan; dan penerima adalah orang
yang menjadi saaran komunikasi.Menurut model Berlo, sumber dan
penerima pesan yang dipengaruhioleh faktor-faktor: keterampilan
komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesan
dikembangkan berdasarkan elemen, stuktur, isi, perlakuan, dan kode.
Salurannya berhubungan dengan panca indra: melihat, mendengar,
menyentuh, membaui, dan merasa (mencicipi). Model ini lebih
bersifat organisasional daripada mendeskripsikan proses karena
tidak menjelaskann umpan balik.Kelebihan model Berlo adalah bahwa
model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau komunikasi
massa, namun juga komunikasi antar pribadi dan berbagai bentuk
komunikasi tertulis. Model Berlo juga bersifat heuristik (merangsan
penelitian), karena merinci unsur-unsur yang penting dalam proses
komunikasi. Model ini misalnya dapat memandu untuk meneliti efek
keterampilann komunikasi penerima atas penerimaan pesan yang
dikirimkan kepadanya; atau anda sebagai pembicara mungkin memulai
menyadari bahwa latar-belakang sosial mempengaruhi sikap penerima
pesan.Kalau kita bandingkan model Berlo ini dengan model Shannon
dan Weaver, jelas ada perbedaan definisi terhadap apa yang dimaksud
dengan penerima (receiver) terutama bila diterapkan pada komunikasi
tidak langsung, seperti komunikasi lewat telepon atau televisi.
Dalam model Berlo, yang dimaksud receiver adalah penerima pesan,
yakni orang atau orang-orang (dalam komunikasi tatap muka) atau
khalayak pembaca, pendengar atau penonton (dalam komunikasi massa).
Sedangkan dalam model Shannon dan Weaver, yang dimaksud dengan
receiver identik dengan decoder dalam model Schramm, yakni
mekanisme pendegaran dalam komunikasi langsung, atau perangkat
penerima pesan, seperti pesawat telepon, pesawat radio atau pesawat
televisi, yang menyalurkan pesan tersebut kepada sasaran
(destination) dalam komunikasi tidak langsung
Model DeFleurModel Melvin L. DeFleur, seperti model Westley dan
MacLean, menggambarkan model komunikasi massa ketimbang komunikasi
antarpribadi. Perti diakui DeFleur, modelnya perluasan dari
model-model yang dikemukakan para ahli lain, khususnya Shannon dan
Weaver, dengan memasukan perangkat media massa (mass medium device)
dan menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima
(receiver), dan sasaran (destination) sebagai fase-fase yang
digambarkan Schramm (source, encorder, signal, decorder,
destination) dalam proses komunikasi massa.Source dan Transmitter
adalah dua fase yang berbeda yang dilakukan seseorang, fungsi
receiver dalam model ini adalah menerima informasi dan menyandi
baliknya mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan.Menurut
DeFleur komunikasi adalah terjadi lewat suatu operasi perangkat
komponen dalam suatu sistem teoretis, yang konsekuensinya adalah
isomorfisme diantara respons internal terhadap seperangkat simbol
tertentu pada pihak pengirim dan penerima.
Model TubbsPesan dalam model ini dapat berupa pesan verbal, juga
non verbal, bisa disengaja ataupun tidak disengaja. Salurannya
adalah alat indera, terutama pendengaran, penglihatan dan
perabaan.Gangguan dalam model ini ada 2, gangguan teknis dan
gangguan semantik. Gangguan teknis adalah faktor yang menyebabkan
si penerima merasakan suatu perubahan dalam informasi atau
rangsangan yang tiba, misalnya kegaduhan. Ganguan semiatik adalah
pemberian makna yang berbeda atas lambang yang disampaikan
pengirim.Pesan dalam model Tubbs dapat berupa pesan verbal, juga
nonverbal, bisa disengaja ataupun tidak disengaja. Salurannya
adalah alat indra, terutama pendengaran, penglihatan dan perabaan.
Gangguan dalam model Tubbs terbagi dua, gangguan teknis dan
gangguan semantik. Gangguan teknis adalah faktor yang menyebabkan
si penerima mengalami perubahan dalam informasi atau rangsangan
yang tiba, misalnya kegaduhan. Gangguan ini dapat juga berasal dari
pengirim pesan, misalnya orang yang menggalami kesulitan bicara
atau yang berbicara terlalu pelan hingga nyaris tidak terdengar.
Gangguan semantik adalah pemberian makna yang berbeda atas lambang
yang disampaikan pengirim.
Model Gudykunst dan KimMerupakan model antar budaya, yakni
komunikasi antara budaya yang berlainan, atau komunikasi dengan
orang asing.Menurut Gudykunst dan Kim, penyandian pesan dan
penyandian balik pesan merupakan suatu proses interaktif yang
dipengaruhi oleh filter-filter konseptual yang dikategprikan
menjadi faktor-faktor budaya, sosial budaya, psikobudaya, dan
faktor lingkungan.
Model InteraksionalPara peserta komunikasi menurut model
interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi
manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui apa yang
disebut pengambilan peran orang lain. Diri berkembang lewat
interaksi dengan orang lain, dimulai dengan orang terdekatnya
seperti keluarga dalam suatu tahap yang disebut tahap permainan dan
terus berlanjut hingga kelingkungan luas dalam suatu tahap yang
disebut tahap pertandingan.
S-M-C-R model (Model S-M-C-R)Rumus S-M-C-R adalah singkatan dari
istilah-istilah : S singkatan dari Source yang berarti sumber atau
komunikator ; M singkatan dari Message yang berarti pesan ; C
singkatan dari Channel yang berarti saluran atau media, sedangkan R
singkatan dari Receiver yang berarti penerima atau komunikan.
The Osgood and Schramm Circular Model (Model sirkular Osgood dan
Schramm)Jika model Shannon dan Weaver merupakan proses linier,
model Osggod dan Schramm dinilai sebagai sirkular dalam derajat
yang tinggi. Perbedaan lainnya adalah apabila Shannon dan Weaver
menitikberatkan perhatiannya langsung kepada saluran yang
menghubungkan pengirim (sender) dan penerima (receiver) atau dengan
perkataan lain komunikator dan komunikan. Schramm dan Osgood
menitikberatkan pembahasannya pad perilaku pelaku-pelaku utama
dalam proses komunikasi.Shannon dan Weaver membedakan source dengan
transmitter dan antara receiver dengan distination. Dengan kata
lain, dua fungsi dipenuhi pada sisi pengiriman (transmiting) dan
pada sisi pemnerimaan (receiving ) dari proses.Pada Schramm dan
Osgood ditunjukkan fungsinya yang hampir sama. Digambarkannya dua
pihak berperilaku sama, yaitu encoding atau menajdi, decoding atau
menjadi balik, dan interpreting atau menafsirkan.
DanceHelical Model (Model Helical Dance)Model komunkasi helical
ini dapat dikaji sebagai pengembangan dari model sirkular dari
Osggod dan Schramm. Ketika membandingkan model komunikasi linier
dan sirkular, Dance mengatakan bahwa dewasa ini kebanyakan orang
menganggap bahwa pendekatan sirkular adalah paling tepat dalam
menjelaskan proses komunikasi.Heliks (helix), yakni suatu bentuk
melingkar yang semakin membesar menunjukkan perhatian kepada suatu
fakta bahwa proses komunikasi bergerak maju dan apa yang
dikomunikasikan kini akan mempengaruhi struktur dan isi komunikasi
yang datang menyusul. Dance menggarisbawahi sifat dinamik dari
komunikasi