STEP 7 HIPERKES 1. Definisi dan tujuan? Hiperkes adalah lapangan kesehatan yang meliputi pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan tenaga kerja melalui pengobatan,perawatan serta menciptakan higiene perusahaan yang memenuhi syarat. Higiene perusahaan merupakan spesialisasi kesehatan lingkungan yang meliputi tindakan pencegahan dan pengendalian terhadap faktor-faktor pengganggu kesehatan karyawan yang bersifat medis. tujuan higiene perusahaan Hakikatnya adalah o sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya, yang dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja o sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan kepada meningginya efisiensi dan daya produktivitas faktor manusia dalam produksi Dari situ dapat dirinci mengenai tujuan utama Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STEP 7
HIPERKES
1. Definisi dan tujuan?
Hiperkes adalah lapangan kesehatan yang meliputi pemeliharaan dan
peningkatan derajat kesehatan tenaga kerja melalui pengobatan,perawatan serta
menciptakan higiene perusahaan yang memenuhi syarat. Higiene perusahaan
merupakan spesialisasi kesehatan lingkungan yang meliputi tindakan pencegahan
dan pengendalian terhadap faktor-faktor pengganggu kesehatan karyawan yang
bersifat medis.
tujuan higiene perusahaan
Hakikatnya adalah
o sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-
tingginya, yang dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja
o sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan kepada
meningginya efisiensi dan daya produktivitas faktor manusia dalam
produksi
Dari situ dapat dirinci mengenai tujuan utama Higiene Perusahaan dan
Kesehatan Kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan
produktif.
Suma’mur. 1986. “Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja”. Gunung
Agung
Jakarta
o Tujuan :
Agar masyarakat pekerja (karyawan perusahaan, pegawai negeri, petani,
nelayan, pekerja2 bebas dsb) dapat mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya baik fisik, mental dan sosialnya.
Agar masyarakat sekitar perusahaan terlindung dari bahaya2
pengotoran oleh bahan2 yang berasal dari perusahaan.
Agar hasil produksi perusahaan tidak membahayakan kesehatan
masyarakat konsumennya.
Agar efisiensi kerja dan daya produktivitas para karyawan meningkat
dan dengan demikian akan meningkatkan pula produksi perusahaan.
Entjang, Indan, “Ilmu Kesehatan Masyarakat”, 2000
2. Usaha / program yg dilakukan hiperkes?
Pencegahan dan pemberantasan penyakit2 dan kecelakaan2 akibat
kerja.
Pemeliharan dan peningkatan kesehatan kerja.
Pemeliharaan dan peningkatan efisiensi dan daya produktivitas
tenaga manusia.
Pemberantasan kelelahan kerja dan peningkatan kegairahan kerja.
Pemeliharaan dan peningkatan higiene dan sanitasi perusahaan pada
umumnya seperti kebersihan ruangan2, cara pembuangan sampah/
sisa2 pengolahan dsb.
Perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar
terhindar dari pengotoran oleh bahan2 dari perusahaan yang
bersangkutan.
Perlindungan masyarakat luas (konsumen) dari bahaya2 yang
mungkin ditimbulkan oleh hasil2 produksi perusahaan.
Entjang, Indan, “Ilmu Kesehatan Masyarakat”, 2000
3. Kebijakan pemerintah tentang hiperkes?
Undang- Undang Nomor 14 tahun 1969 tentang Ketentuan- Ketentuan
Pokok Mengenai Tenaga Kerja, yang memuat ketentuan2 pokok tentang
tenaga kerja, mengatur higiene higiene perusahaan dan kesehatan kerja
sbb :
a) Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan,
kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang
sesuai dengan martabat manusia dan moral agama (pasal 9)
b) Pemerintah membina perlindungan kerja yang mencakup :
Norma kesehatan kerja dan higiene perusahaan
Norma keselamatan kerja
Norma kerja
Pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal
kecelakaan kerja.
4. Apa yg dimaksud dengan lingkungan kerja , alat2 yg digunkan untuk
mengukur higenitas perusahaan?
Lingkung kerja; fisik, kimia(bahn yg igunkn dipt), biologi dan
social( sesame pekerja dan masyarakat sekitar)
Alat2 yg digunakan:
-termometer
- sound survey meter u/ mengukur kebisingn
-lux meter u/pencahayaan
- personal dust sampler u/ debu
- gas kromatograf u/ mengukur gas dan uap
5. Apa ruang lingkup hiperkes?
Ruang lingkup Hiperkes?
Pengamanan bahan baku produksi dan hasil produksi
Pengamanan proses produksi
Penyesuaian alat dan tenaga kerja
Kesehatan kuratif dan preventif
o sasaran adalah lingkungan kerja yaitu sebagai upaya
pencegahan timbulnya penyakit akibat kerja dan pencemaran
lingkungan akibat produksi perusahaan.
o bersifat teknik
Notoatmodjo, S, Prof. 2003. “Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip
Dasar”.Jakarta : Rineka Cipta
6. Aspek2 utama dalam hiperkes?
a. Pengenalan lingkungan bermanfaat guna mengetahui secara kualitatif
bahaya potensial di tempat kerja, menentukan lokasi, jenis dan metode
pengujian yang perlu dilakukan.
b. Penilaian / evaluasi lingkungan dilakukan pengukuran, pengambilan
sampel dan analisis di laboratorium. Melalui penilaian lingkungan dapat
ditentukan kondisi lingkungan kerja secara kuantitatif dan terinci, serta
membandingkan hasil pengukuran dan standar yang berlaku, sehingga
dapat ditentukan perlu atau tidaknya teknologi pengendalian, ada atau
tidak korelasi kasus kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan
lingkungannya, serta sekaligus merupakan dokumen data di tempat kerja.
c. Pengendalian metode teknik untuk menurunkan tingkat faktor bahaya
lingkungan sampai batas yang masih dapat ditolerir dan sekaligus pekerja.
- Pengendalian lingkungan (Environmental Control Measures)
Disain dan tata letak yang adekuat
Penghilangan atau pengurangan bahan berbahaya pada
sumbernya.
Pengendalian perorangan (Personal Control Measures)
Penggunaan alat pelindung perorangan merupakan alternatif lain
untuk melindungi pekerja dari bahaya kesehatan. Namun alat
pelindung perorangan harus sesuai dan adekuat .
Pembatasan waktu selama pekerja terpajan terhadap zat tertentu
yang berbahaya dapat menurunkan risiko terkenanya bahaya
kesehatan di lingkungan kerja.
Kebersihan perorangan dan pakaiannya, merupakan hal yang
penting, terutama untuk para pekerja yang dalam pekerjaannya
berhubungan dengan bahan kimia serta partikel lain.
7. Apa saja yang berperan dalam menjalankan hiperkes?
8. Apa manfaat hiperkes?
- Meningkatkn derajat kesehatan
- Meingkayt produktifitas dan efiseisi kerj akryamean
- menurunkan kecelakaan akibat kerja
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Apa tujuan kesehatan dan keselamatan kerja?
Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan
kecelakaan akibat kerja
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja
Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan produktivitas tenaga kerja
Pemberantasan kelelahan kerja dan meningkatkan kegairahan serta
kenikmatan kerja
Perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar terhindar
dari bahaya-bahaya pencemaran yang ditimbulkan oleh perusahaan
tersebut
Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin
ditimbulkan oleh produk-produk perusahaan
Notoatmodjo, S, Prof. 2003. “Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip
Dasar”.Jakarta : Rineka Cipta
2. Definisi kesehatan & keselamtan kerja?
Kesehatan kerja adalah merupakan bagian dari kesehatan masyarakat
atau aplikasi kesehatan masyarakat di dalam suatu masyarakat pekerja
dan masyarakat lingkungannya. Kesehatan kerja bertujuan untuk
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik,
mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan
perusahaan tersebut, melalui usaha-usaha preventif, promotif dan
kuratif terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan
akibat kerja atau lingkungan kerja.
Secara implisit rumusan atau batasan ini, bahwa hakikat kesehatan kerja
mencakup dua hal, yakni pertama, sebagai alat untuk mencapai derajat
kesehatan tenaga kerja yang. setinggi-tingginya. Kedua, sebagai alat
untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan kepada meningkatnya
efisiensi dan produktivitas.
Notoatmodjo, S, Prof. 2003. “Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip
Dasar”.
Jakarta : Rineka Cipta
3. Program 2 kesehatan & keselamatan kerja?
Program pemeriksaan kesehatan pendahuluan pada calon tenaga kerja.
Bertujuan memeriksa kesehatan fisik dan mental, terutama untuk
seleksi tenaga kerja yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang tersedia,
di samping itu juga mengumpulkan data sebagai data dasar bagi
pemerintahan kesehatan berikutnya, setelah menjadi tenaga kerja tetap
di perusahaan tersebut.
Program pemeriksaan kesehatan berkala yang langsung dilakukan saat
tenaga kerja melakukan kegiatan pada bidang pekerjaannya. Program ini
bertujuan mengamati/supervisi berdasarkan data dasar tentang
kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan. Dalam pengamatan
tersebut, terutama diamati sikap menyal dalam melakukan pekerjaan,
dan keadaan kesehatan menyeluruh saat melakukan pekerjaan. Tujuan
utamanya adalah mengamati segala kemungkinan yang dapat
mempengaruhi kesehatan dan kelancaran pekerjaan mereka.
Program pengobatan jalan, perawatan, pertolongan gawat darurat
dirumah sakit dan sub unitnya lainnya.
Program pengembangan ketrampilan serta pengetahuan tenaga unit
kesehatan kerja, dan juga program pengembangan perangkat teknis
kedokteran, dll
Program penyuluhan kesehatan. Merupakan program yang berintikan
tindakan pencegahan yang dapat dilakukan tenaga kerja sendiri,
misalnya tata kehidupan dan pekerjaan yang sesuia dengan kaidah
kesehatan, terutama yang menyangkut kebersihan, penggunaan alat
pelindung/pengaman (helm, masker, air plug dll) yang mampu
melindungi gangguan kesehatan serta kecelakaan. Program penyuluhan
terutama diarahkan pada berbagai masalah yang ditemukan dari hasil
pengamatan/supervisi. Pelaksanaan program penyuluhan dapat
dilakukan secara masal ataupun pada saat supervisi.
(Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat, dr. Dainur)
4. Apa Ruang lingkupnya?
Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat
pekerja di semua lapangan kerja setinggi2nya baik fisik, mental maupun
kesejahteraan sosialnya
Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja
yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi lingkungan kerja
Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerjaannya dari
kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor2 yang
membahayakan kesehatan
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo, Rineka Cipta
Sebagai bagian spesifik keilmuan dalam ilmu kesehatan, kesehatan kerja
lebih menfokuskan lingkup kegiatannya pada peningkatan kualitas hidup
tenaga kerja melalui penerapan upaya kesehatan yang bertujuan untuk :
Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan pekerja
Melindungi dan mencegah pekerja dari semua gangguan kesehatan
akibat lingkungan kerja atau pekerjaannya
Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja
Menempatkan pekerja sesuai dengan kemampuan fisik, mental, dan
pendidikan atau ketrampilannya
Budiono, A.M.S., 2005. “Bunga Rampai Hiperkes dan KK”. Semarang :
UNDIP
Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat
pekerja disemua lapangan kerja setinggi-tingginya baik fisik,mental
amupun kesejahteraan sosialnya.
Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja
yang diakibatkan oleh keadaan lingkungan kerja.
Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja didalam
pekerjaanya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan faktor yang
membahaykan kesehatan
Menempatkan dan memeihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuan fisik,dan psikis pekerjaanya.
http://www.depkes.go.id
5. Faktor2 K3?
Tujuan akhir dari kesehatan kerja adalah untuk mencapai kesehatan
masyarakat pekerja dan produktivitas kerja yang setinggi-tingginya. Untuk
mencapai itu diperlukan suatu prakondisi yang menguntungkan bagi
masyarakat pekerja tersebut. Prakondisi inilah yang penulis sebut sebagai
diterminan kesehatan, kerja, yang mencakup tiga faktor utama, yakni:
beban kerja, beban tambahan akibat dari lingkungan kerja, dan
kemampuan kerja.
1. Beban kerja
Setiap pekerjaan apa pun jenisnya apakah pekerjaan tersebut
memerlukan kekuatan otot. atau pemikiran, adalah merupakan beban
bagi yang melakukan. Dengan sendirinya beban ini dapat berupa beban
fisik, beban mental, ataupun beban sosial sesuai dengan jenis pekerjaan
si pelaku. Kesehatan kerja berusaha mengurangi atau mengatur beban
kerja para karyawan atau pekerja dengan cara merencanakan atau
mendesain suatu alat yang dapat mengurangi beban kerja. Misalnya alat