MINYAK ATSIRI PADA PROSES KEHAMILAN DAN PERSALINAN Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perfumery, Aromacology, Aromatheraphy Oleh : 1. dr. Liza Deviyanti Hadiwijaya, MM 5413220019 2. Nur Aji, S.Farm., Apt 5413220025 3. Ayu Nuki 4. Nita 1
54
Embed
Minyak Atsiri Pada Proses Kehamilan Dan Persalinan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MINYAK ATSIRI PADA PROSES KEHAMILAN DAN PERSALINAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perfumery, Aromacology, Aromatheraphy
Oleh :1. dr. Liza Deviyanti Hadiwijaya, MM 54132200192. Nur Aji, S.Farm., Apt 54132200253. Ayu Nuki4. Nita
PROGRAM MAGISTER FARMASIFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA 2015
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah dengan judul ” MINYAK ATSIRI
PADA PROSES KEHAMILAN DAN PERSALINAN”.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Perfumery, Aromacology dan Aromatheraphy yang telah membantu kami
dalam mengerjakan tugas ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-
teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan karya ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada institusi dan
masyarakat dari hasil karya ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat
menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Jakarta, Agustus 2015
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
Hal.
KATA
PENGANTAR………………………………………………………
i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………...
ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..….
…
A. Latar Belakang…………………………………………………….….
B. Rumusan Masalah……………………………………………….……
C. Tujuan Makalah………………………………………………………
1
1
3
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………..
…….
A. KEHAMILAN
………………………………………………………….
B. PERSALINAN………………………………………………………
….
C. MINYAK ATSIRI UNTUK KEHAMILAN DAN PERSALINAN
…
D. MINYAK YANG KERAS PADA KEHAMILAN
…………………
E. KEWASPADAAN DALAM PENGGUNAAN MINYAK
ESENSIAL PADA WANITA HAMIL
……………………………….
1. Emenagogum atau Abortifisien………………………………...
…...
2. Kewaspadaaan ………………………………………………..
…….
3. Minyak Esensial Emenagogum …………………………...
………..
4. Minyak Esensial Hormonal ………………………………...
………
4
4
10
13
17
19
19
19
20
22
22
22
23
23
24
24
24
27
32
ii
F. INDIKASI UMUM BAGI PEMAKAIAN PADA
KEHAMILAN ...
1. Antenatal…………………………………………………………
…..
2. Persalinan………………………………………………………….
....
3. Posnatal……………………………………………………………
....
4. Minyak Esensial Uterotonik Dalam
Persalinan……………………...
G. PENELITIAN
PERCONTOHAN……………………………………..
1. Mengurangi Nyeri Saat
Persalinan…………………………………..
2. Mengatasi Mual dan
Muntah………………………………………...
BAB III PENUTUP…….
…………………………………………………...
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………….
33
iii
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan proses berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi,
konsepsi, nidasi, implantasi dan perkembangan embrio di dalam uterus hingga aterm.
Setiap proses dalam kehamilan merupakan kondisi krisis yang memerlukan adaptasi
psikologis dan fisiologis terhadap pengaruh hormon kehamilan dan tekanan mekanis
akibat pembesaran uterus dan jaringan lain.1
Kehamilan mempengaruhi tubuh ibu secara keseluruhan dengan
menimbulkan perubahan-perubahan fisiologi yang terjadi di seluruh sistem organ,
sebagian besar perubahan pada tubuh ibu kebanyakan disebabkan oleh kerja
hormonal. Perubahan ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon
progestrogen dan estrogen yakni hormon kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu
sejak terjadinya proses kehamilan. Wanita hamil sebanyak 50% mengalami Emesis
Gravidarum atau lebih dikenal dengan Morning Sickness (rasa mual di pagi hari)
yang ditimbulkan karena ketidakseimbangan hormonal. 2
Emesis gravidarum ini menyebabkan penurunan nafsu makan sehingga
terdapat perubahan keseimbangan elektrolit dengan kalium, kalsium dan natrium
yang menyebabkan perubahan metabolisme tubuh. Emesis gravidarum akan
bertambah berat menjadi hiperemesis gravidarum yang menyebabkan ibu muntah
setiap minum atau makan, akibatnya tubuh semakin lemah, pucat, dan frekuensi
buang air kecil menurun drastis sehingga cairan tubuh berkurang dan darah menjadi
kental (hemokonsentrasi) sehingga melambatkan peredaran darah yaitu oksigen dan
jaringan sehingga dapat menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat
membahayakan kesehatan ibu dan perkembangan janin yang dikandungnya. 3
Wanita hamil sebanyak 66% pada trimester pertama mengalami mual dan
gejala yang sering terjadi pada 60-80 % primigravida (ibu yang baru pertama
mengalami proses kehamilan) dan 40-60 % multigravida (ibu yang sudah beberapa
kali mengalami proses kehamilan), namun sekitar 12 % ibu hamil masih mengalami
mual muntah hingga sampai usia kehamilan sembilan bulan. 4
Setelah menjalani prose kehamilan selama 9 bulan, ibu hamil dihadapkan
dengan persiapan persalinan. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan atau melalui jalan lain
1
dengan bantuan. Proses persalinan dimulai pada saat terjadi konstraksi uterus yang
teratur dan progresif serta akan diakhir dengan keluarnya janin. Nyeri persalinan
merupakan suatu kondisi yang fisiologis. Nyrei persalinan merupakan perasaan yang
tidak menyenangkan yang terjadi selama proses persalinan. 5
Nyeri persalinan dapat menimbulkan kecemasan pada ibu hamil yang dapat
menyebabkan timbulnya hiperventilasi sehingga kebutuhan oksigen meningkat dan
peningkatan tekanan darah. Aromaterapi dapat digunakan sebagai alternatif untuk
menurunkan tingkat nyeri tanpa menimbulkan efek yang merugikan seperti
pemberian oabat farmakologi. Aromaterapi akan menstimulasi hipotalamus untuk
mengeluarkan mediator kimia yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit dan
menghasilkan perasaan nyaman. 5
Penangganan dan pengawasan nyeri persalinan terutama pada kala I fase aktif
sangat penting, karena hal ini sebagai titik penentu apakah seorang ibu bersalin dapat
menjalani persalinan normal atau harus dibantu dengan suatu tindakan medis karena
adanya penyulit yang diakibatkan nyeri hebat. 5
Minyak aromaterapi sudah dikenal lama di dunia kecantikan dan diketahui
memiliki efek positif bila digunakan selama kehamilan dan masa persalinan. Minyak
tersebut memiliki efek menenangkan, merilekskan, atau membangkitkan mood, dan
mengurangi nyeri pada saat persalinan, tergantung dari jenis minyak yang dipilih.
Minyak yang bersumber dari batang, daun, atau kelopak bunga juga dipercaya dapat
menyeimbangkan kondisi hormonal selama kehamilan dan persalinan terutama kala
1 aktif. 6
Menggunakan aromaterapi saat kehamilan akan membantu meningkatkan
relaksasi sekaligus melatih pernapasan yang bermanfaat dalam persalinan. Minyak
esensial (atsiri) yang digunakan dalam aromaterapi juga mampu memelihara kulit
serta menghaluskan jaringan parut yang umum timbul pada masa kehamilan.
Menggunakan minyak aromaterapi jahe, jeruk manis, spearmint, atau lemon juga
dapat membantu meringankan mual di pagi hari (morning sickness). 7
Manfaat menggunakan aromaterapi saat kehamilan juga mencakup
menurunkan tekanan darah dan kecemasan. Manfaat relaksasi menggunakan
aromaterapi amat bermanfaat mempersiapkan calon ibu saat melahirkan. Mandi air
panas dan pijat menggunakan minyak aromaterapi penting untuk mempromosikan
relaksasi. 7
2
Meskipun memiliki berbagai manfaat, minyak aromaterapi baru aman
digunakan setelah kehamilan memasuki trismester kedua. Berbagai jenis minyak
dapat dipilih untuk diaplikasikan pada peralatan tidur dan untuk mandi serta
perawatan tubuh lainnya untuk ibu hamil. Akan tetapi, perhatikan aturan
penggunaannya. Beberapa contoh minyak aromaterapi yang disarankan aman untuk
digunakan pada wanita hamil dan untuk proses kehamilan yaitu bergamot oil,
2) Lada hitam, Roman chamomille, sweet orange- masase abdomen,
refleksi swis
c. Kram
Sweet marjoram, cypress- masase, mandi rendam
d. Gangguan emosional
Clary, rosewood- inhalasi dari kertas tisu
e. Sakit kepala
1) Lavender 1 tetes di oleskan pada bagian pelipis, atau pakai kompres
dingin
2) Basil- di hirup atau inhaasi
f. Hipertensi
1. Sebelum 36 minggu
Rosewood, sandalwood, kenanga
2. Sesudah 36 minggu
Lavender, sweet majoram, kenanga- 5 tetes dalam air mandi rendam
3. Induksi kehamilan
Kenanga, mandi rendam; lemon 1 tetes- dalam teh.
g. Morning sickness 18
10 tete sminyak jahe, 8 tetes sandalwood oil
Tambahkan jahe dan sandalwood ke dalam botol kaca kecil hirup uap
minyak dari botol.
2. Persalinan17
a. Pegal dan nyeri
Lavender 5 tetes- mandi rendam
Black paper, sweet majoram- masase
b. Stres dan ansietas
Clary, Rose otto, Kenanga- inhalasi, masae
3. Posnatal17
a. Mengurangi pendarahan
Cypres, lavender- Mandi rendam
b. Bekas luka sectio caesarea
Avender, tea tree- mandi rendam, kompres
23
Frankincense, neroli, rose otto- lotion
c. Meningkatkan laktasi
Fennel tea- satu sendok teh serbuk biji fennel dalam 1 cangkir air
mendidih
7 tetes minyak fennel dalam 50 ml minyak pembawa- masase
Anised dan lemongrass- masase
d. Menurunkan laktasi
Geranium- mandi, rendam atau kompres
Peppermint- mandi rendam atau kompres
4. Minyak Esensial Uterotonik dalam Persalinan17
Oksitosin hormon yang menstimulasi uterus agar berkontraksi dapat
didukung kerjaya oleh beberapa jenis minyak esensial yang bersifat
uterotonik. Dengan bantuan minyak esensial tersebut dapat membantu
menghasikan kontraksi uterus. Minyak esensial yang mengandung keton dan
fenol juga berkhasiat bila digunakan.
Berikut ini merupakan jenis- jenis minyak esensial yang melancarkan
proses melahirkan :
a. Cymbopogon martinii
b. Syzygium aromaticum
c. Foeniculum vulgare
d. Mentha piperata
e. Myristica fragrans
f. Pimenta dioica
g. Pimpinela anisum
h. Thymus vulgaris
Jenis- jenis minyak esensial ini harus digunakan 2- 3 minggu terakhir
kehamilan dengan cara masase pada perut dan punggung dua kali sehari.
Minyak esensial tersebut juga berkhasiat jika digunakan selama persalinan.
G. PENELITIAN PERCONTOHAN
1. Mengurangi nyeri saat persalinan
a. Pengaruh Pemberian Lilin Aromaterapi Lavender Terhadap
Perubahan Intensitas Nyeri Persalinan Normal Kala I Fase Aktif
24
Pada Primigravida Di Bpm Ny. “R” Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember 19
Oleh : Sultanah Zahariah
Penatalaksanaan nyeri meliputi dua tipe dasar intervensi keperawatan
yaitu intervensi farmakologi dan non farmakologi. Penatalaksanaan nyeri
secara farmakologi lebih efektif dibanding dengan metode
nonfarmakologi, namun metode farmakologi lebih mahal dan sebagian
besar memiliki efek yang merugikan sedangkan metode nonfarmakologi
lebih murah, sederhana, efektif, dan tanpa efek yang merugikan.
Aromaterapi merupakan salah satu terapi nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri persalinan, sebuah terapi komplementer yang
melibatkan penggunaan wewangian berasal dari minyak esensial.
Lavendula atau biasa disebut lavender adalah tumbuhan berbunga dalam
suku lamiaceae yang memiliki 25-30 spesies. Minyak aromaterapi
lavender dikenal sebagai minyak penenang, efek sedative lavendula
angustifolia terjadi karena adanya senyawa-senyawa coumarin dalam
minyak tersebut sekalipun kandungannya rendah yaitu 0,25 %. Secara
teoritis aromaterapi lavender bekerja dengan mempengaruhi tidak hanya
fisik tetapi juga tingkat emosi. Kandungan lavender oil yang terdiri
dari :linalool, linalyl acetate, α dan β-pinene dan 1,8-cineole dapat
menurunkan , mengendorkan, dan melemaskan secara spontan kontraksi
uterus pada tikus yang sedang mengalami spasme pada otot intestinalnya.
Apabila aromaterapi masuk ke rongga hidung melalui penghirupan
langsung, akan bekerja lebih cepat karena molekul-molekul minyak
esensial mudah menguap oleh hipotalamus karena aroma tersebut diolah
dan dikonversikan oleh tubuh menjadi suatu aksi dengan pelepasan
substansi neurokimia berupa zat endorphin dan serotonin sehingga
berpengaruh langsung pada organ penciuman dan dipersepsikan oleh
otak untuk memberikan reaksi yang membuat perubahan fisiologis pada
tubuh, pikiran, jiwa dan menghasilkan efek menenangkan pada tubuh.
b. Efektivitas Pemberian Aromaterapi (Minyak Lavender) Untuk
Menurunkan Kecemasan Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan
Menghadapi Persalinan Di Bidan Praktek Mandiri Suprijati Desa
Bagi Kecamatan/ Kabupaten Madiun 20
25
Oleh : Suprijati
Kecemasan yang dialami ibu antara lain kecemasan terhadap persiapan
persalinan karena trimester III. Prevalensi (angka kesakitan) gangguan
kecemasan berkisar pada 6-7% dari populasi umum. Penelitian yang
dilakukan dengan menggunakan Hamilton anxiety Rating Scale,
prevalensi gangguan kecemasan sebesar 8- 12%. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui efektivitas aromaterapi dalam menurunkan
kecemasan pada Ibu hamil trimester III saat persiapan menghadapi
persalinan. Metode penelitian adalah quasi experimental dengan pre and
post test one group design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 32 ibu
hamil dan sampelnya sebanyak 32 ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di Bidan Praktek Mandiri Suprijati Desa Bagi. Teknik
sampling yang digunakan total sampling. Instrumen penelitian
menggunakan skala kecemasan terpakai yaitu HARS (Hamilton Anxiety
Rating Scale). Hasil penelitian menunjukkan : 1) tingkat Kecemasan ibu
hamil sebelum diberi aromaterapi sebagian besar pada kategori cemas
berat l yaitu 14 (43,75%), 2) tingkat Kecemasan ibu hamil setelah diberi
aromaterapi kategori cemas sedang banyak yaitu sebanyak 15 (46,88%).
Hasil penelitian ini adalah pemberian aromaterapi memberikan pengaruh
yang bermakna, pada hasil pengujian dengan metode Wilcoxon Signed
Rank Test.
c. Efektifitas terapi aroma lavender terhadap tingkat nyeri dan
kecemasan persalinan primipara kala I di rumah sakit dan Klinik
Bersalin Purwokerto 21
Oleh : Dina Indrati Dyah Sulistyowati
Latarbelakang : Kebanyakan ibu primipara mempunyai masalah nyeri
dan cemas pada waktu melahirkan, sehingga petugas kesehatan mencari
terapi alternatif untuk mengatasi nyeri dan cemas persalinan.
Aromaterapi telah dilakukan untuk pasien dirawat di rumah sakit
khususnya nyeri persalinan. Aromaterapi juga dipakai untuk relaksasi
pada pasien cemas. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
hubungan factor; faktor demografi dengan nyeri and cemas persalinan,
membandingkan pre; test nyeri and cemas persalinan antara kelompok
control dan eksperimen, membandingkan pre dan post test dalam
26
kelompok control dan eksperimen, dan membandingkan selisih pre; post
test antara kelompok control dan eksperimen. Metode : Design quasi;
eksperimen dua group dilakukan di penelitian ini. Jumlah sampel 54 ibu
primipara direkruit dirumah sakit Margono Soekarjo dan klinik bersalin
di Purwokerto. Analisis penelitian ini menggunakan korelasi, pair t; test,
dan independent t test. Hasil : Umur, jenis kelamin, pendidikan dan lama
di ruang bersalin berhungan secara signifikan dengan nyeri diukur
dengan VAS dan FPRS dan cemas persalinan kala I. Hasil pre; test nyeri
dan cemas persalinan antara kelompok control dan eksperimen tidak
berbeda signifikan (p>0.05). Hasil pre dan posttest nyeri dan cemas
persainan dalam kelompok control berbeda signifikan (p<0.05). Hasil
pre dan posttest nyeri dan cemas persainan dalam kelompok eksperimen
berbeda signifikan (p<0.05). Hasil selisih pre post test nyeri dan cemas
persalinan antara kelompok control dan eksperimen berbeda signifikan.
Kesimpulan : Aromaterapi efektif dapat digunakan mengatasi nyeri dan
cemas persalinan kala I. Faktor; faktor demografi: umur, jenis kelamin,
pendidikan, lama di ruang bersalin dapat mempengaruhi nyeri dan cemas
persalinan.
2. Mengatasi mual dan muntah
a. Pengaruh Aromaterapi Blended Peppermint dan Ginger Oil
terhadap Rasa Mual pada Ibu Hamil Trimester Satu di Puskesmas
Rengel Kabupaten Tuban22
Oleh : Dwi Rukma Santi
Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60%
multigravida. Seratus dari seribu kehamilan, gejala mual dapat menjadi
berat bila tidak ditatalaksana dengan baik. Jumlah kunjungan ibu hamil
di Puskesmas Rengel didapatkan 58,14% mengeluhkan mual. Oleh
karena itu, perlu dilakukan terapi nonfarmakologi yang bersifat
noninstruktif, noninfasif, murah, sederhana, efektif, dan tanpa efek
samping yang merugikan berupa aromaterapi blended peppermint dan
ginger oil untuk menurunkan rasa mual pada ibu hamil. Penelitian ini
bertujuan membuktikan pengaruh aromaterapi blended peppermint dan
ginger oil terhadap rasa mual pada ibu hamil trimester satu di Puskesmas
Rengel Kabupaten Tuban. Penelitian ini merupakan penelitian pre
27
eksperimental dengan desain One Group Pre-Post Test Design. Populasi
adalah seluruh ibu hamil trimester satu periode Bulan September sampai
Oktober Tahun 2013 di Puskesmas Rengel Kabupaten Tuban. Besar
sampel adalah 41 orang dengan teknik sampling Purposive Sampling.
Pengumpulan data dilakukan secara langsung melalui observasi. Analisis
data menggunakan uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai p= 0,0001 (p < 0,05), maka H1
diterima dan H0 ditolak artinya terdapat pengaruh aromaterapi blended
peppermint dan ginger oil terhadap rasa mual pada ibu hamil trimester
satu di Puskesmas Rengel Kabupaten Tuban. Saat ini penggunaan
aromaterapi blended peppermint dan ginger oil oleh ibu hamil trimester
satu adalah salah satu cara alternatif untuk menurunkan frekuensi rasa
mual karena terbukti penggunaannya mudah, sederhana, efektif, dan
tanpa efek samping serta tidak merugikan kondisi ibu dan calon bayi.
b. Efektifitas Minuman Jahe Dalam Mengurangi Emesis Gravidarum
Pada Ibu Hamil Trimester I 23
Oleh : SaswitaS Yulia Irvani Dewi^, Bayhaldd^
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan minuman
jahe dalam mengurangi emesis gravidarum.
Penelitian ini menggunakan "Quasy Experiment" dengan pre-test dan
post-test pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Jumlah
sampel yang digunakan adalah 30 orang dengan teknik gambilan sampel
secara purposive sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan penurunan rata-rata mual dan muntah
sebelum diberikan intervensi sebesar 3,87 dan setelah diberikan
intervensi 2,78. P value 0,014 (<a = 0,05). Dapat disimpulkan bahwa
jahe efektif dalam mengurangi mual dan muntah selama kehamilan
trimester pertama. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan untuk
dapat mengaplikasikan minuman jahe dengan komposisi yang tepat
khususnya di pelayanan kesehatan.
BAB IIIPENUTUP
28
Mayoritas wanita yang masuk rumah sakit mempunyai kaitan sengan
kehamilan dan kelahiran yang bukan merupakan permasalahan kesehatan jika tidak
disertai komplikasi. Kehamilan merupakan bidang yang paling menarik minar bagi
arime terapis, perawat serta bidan dan dengan demikian sejumlah besar pengalaman
tersimpan di dalam bangsal- bangsal kebidanan dan oleh para bidan. Yang menolong
persalinan di luar rumah sakit. Uji coba pemakaian minyak esensial pada sekala kecil
pada proses persalinan di Inggris telah memberikan hasil- hasil yang
menggembirakan. Penelitian terkontrol dalam sekala yang lebih besar diharapkan
dapat mendukung hasil- hasil ini sehingga penggunaan aroma terapi oleh para
profesional yang berijasah dalam situasi antenatal, maternitas, dan posnatal akan
menjadi semarak lagi.
DAFTAR PUSTAKA
29
1. Bobak, Lowdermilk, & Jensen. (2005). Buku ajar keperawatan maternitas (Maria A. Wijayarini, et.al. Terj). Jakarta: EGC.
2. Koesno. (2009). Pengaruh pemberian aromaterapi jeruk dengan penurunan mual muntah pada ibu hamil trimester I. Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan.
3. Neil, A. M & Nelson. (2006). Hyperemesis gravidarum. Journal Obstetrics & Genecology. Vol. 5: p.204.
4. Suwarni. (2007). Hubungan karakteristik ibu hamil trimester i denganmorning sickness di poliklinik kebidanan dan penyakit kandungan badan pelayanan kesehatan rsu dr zainal abidin banda aceh tahun 2007.
5. Evariny A. 2007. Melahirkan tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Bhuanan Ilmu Populer.
6. Anomin. 10 Jenis Minyak Aromaterapi yang Bagus untuk Ibu Hamil. Dalam www.balitapedia.com diakses pada 11 Agustus 2015.
7. Anonim. Manfaat dan Efek Samping Aromaterapi selama Kehamilan. Dalam
http://www.amazine.co/17099/manfaat-dan-efek-samping-aromaterapi-selama-kehamilan/ diakses pada 11 Agustus 2015
8. Anonim. 2015. Aromaterapi untuk Ibu Hamil, dari Manfaat, yang dianjurkan dan yang harus di Hindari. Dalam www.resepbayi.com diakses pada 11 Agustus 2015.
9. Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta
10. Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. EGC : Jakarta
11. Rachmi P. (2002) Aromaterapi perawatan alami untuk sehat dan cantik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
12. Aromatherapy. Doncaster and Bassetlaw Hospital. WPR 21180.
13. Taizhen Luo, Meiling Huang, et al. Aromatherapy for Laboring Women: A- Merta Analysisof Randomized Controlled Trial. Open Jurnal of Nursing , 2014, 4, 163-168.
14. Smith CA, et al. Aromatherapy for Pain Management in Labour (Review). The Cochrane Library 2011, Issue 8.
15. Chatur Dian, Sri Utami, Siti Rahmalia. Perbandingan Efektivitas Pemberian Rebusan Jahe dan Daun Mint terhadap Mual dan Muntah pada Ibu Hamil. Universitas Riau.
16. Tarsikah, Herman Susanto, Herri S. Sastramihardja. Penurunan Nyeri Persalinan Primagravida Kala I Fase Aktif Pascapenghirupan Aromaterapi Lavender. Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung.
17. Shirley Price dan Len Price. Aroma Terapi Bagi Profesi Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran : 1997. Hal. 162- 181.
18. Wilson dan Roberta. Complete Guide to Understanding & Using Aromatheraphy. Paragon Press : 1951. Hal. 168.
19. Sultanah Zahariah. Pengaruh Pemberian Lilin Aromaterapi Lavender Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Persalinan Normal Kala I Fase Aktif Pada Primigravida Di Bpm Ny. “R” Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
20. Suprijati. Efektivitas Pemberian Aromaterapi Untuk Menurunkan Kecemasan Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Menghadapi Persalinan Di Bidan Praktek Mandiri Suprijati Desa Bagi Kecamatan/ Kabupaten Madiun. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Hal 1.
21. Dina Indrati Dyah Sulistyowati. Efektifitas terapi aroma lavender terhadap tingkat nyeri dan kecemasan persalinan primipara kala I di rumah sakit dan Klinik Bersalin Purwokerto.
22. Dwi Rukma Santi. Pengaruh Aromaterapi Blended Peppermint dan Ginger Oil terhadap Rasa Mual pada Ibu Hamil Trimester Satu di Puskesmas Rengel Kabupaten Tuban. STIKES Nahdlatul Ulama, Tuban. Jurnal Sain Med, Vol. 5. No. 2 Desember 2013: Hal 52.
23. SaswitaS Yulia Irvani Dewi, Bayhaldd. b. Efektifitas Minuman Jahe Dalam Mengurangi Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I. Jurnal Ners Indonesia. Vol 1. No. 2. Maret 2011. Hal 1.