1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi secara tidak langsung. Kegiatan berbicara dan mendengarkan (menyimak), merupakan komunikasi secara langsung, sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi tidak langsung. Keterampilan membaca sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa, mempunyai peranan yang penting di dalam kehidupan manusia. Dengan membaca seseorang dapat mengetahui arti dan maksud dari tulisan yang dibacanya. Karenanya kemampuan membaca sangat penting dan harus dikuasai oleh anak-anak. Kemampuan membaca merupakan bekal utama bagi anak-anak untuk dapat memahami mata pelajaran yang diberikan di sekolah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua
macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan
komunikasi secara tidak langsung. Kegiatan berbicara dan mendengarkan
(menyimak), merupakan komunikasi secara langsung, sedangkan
kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi tidak
langsung.
Keterampilan membaca sebagai salah satu cara dari empat
keterampilan berbahasa, mempunyai peranan yang penting di dalam
kehidupan manusia. Dengan membaca seseorang dapat mengetahui arti
dan maksud dari tulisan yang dibacanya. Karenanya kemampuan
membaca sangat penting dan harus dikuasai oleh anak-anak. Kemampuan
membaca merupakan bekal utama bagi anak-anak untuk dapat memahami
mata pelajaran yang diberikan di sekolah (Stephens, 2004).
Seperti yang dijelaskan oleh Tampubolon (1993), pada hakekatnya
membaca adalah kegiatan fisik, walaupun dalam kegiatan itu terjadi
proses pengenalan huruf-huruf. Dikatakan kegiatan fisik, karena bagian-
bagian tubuh khususnya mata, yang melakukannya. Dikatakan kegiatan
mental karena bagian-bagian pikiran khususnya persepsi dan ingatan,
terlibat di dalamnya. Dari definisi ini, kiranya dapat dilihat bahwa
2
menemukan makna dari bacaan (tulisan) adalah tujuan utama membaca,
dan bukan mengenali huruf-huruf.
Agar dapat mengetahui makna dari yang dibaca maka anak harus
memiliki kemampuan membaca dengan baik. Untuk itu sejak usia pra
sekolah atau pada usia anak duduk di bangku taman kanak-kanak harus
sudah diasah kemampuan membacanya.
Bisa membaca merupakan hal dasar yang harus dimiliki seseorang.
Melalui membaca, seseorang dapat membuka jalan masuknya ilmu
pengetahuan. Memasuki umur 2 tahun, kemampuan otak anak untuk
mengenal dan mengeja kata mulai berkembang. Agar kinerja otak yang
sedang berkembang tersebut dapat maksimal, maka anak balita atau pra
sekolah perlu dilatih membaca. Tetapi dalam mengajar membaca anak pra
sekolah tersebut haruslah berupa kata sederhana dahulu, agar anak tidak
merasa kesulitan. Hal ini merupakan tahapan awal bagi anak dalam
belajar membaca.
Supaya anak mau belajar membaca, maka langkah pertama adalah
menumbuhkan minat membaca pada anak. Dengan memiliki minat
membaca yang besar, anak akan mencari sendiri bahan bacaan yang
disukai untuk dibaca. Selanjutnya peran guru maupun orang tua tinggal
mendampingi anak dalam membaca dan membantu bila ada kesulitan.
Dari pengamatan peneliti pada kelas B Taman Kanak-kanak
Dharma Wanita Bacem 02 Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar pada
semester genap tahun 2008/2009, didapat anak didik kurang antusias atau
3
minatnya rendah dalam membaca. Mereka lebih suka bermain dengan
temannya dari pada membaca, dan mau membaca lagi setelah diingatkan
oleh gurunya.
Berawal dari permasalahan di atas, maka peneliti bermaksud
mengadakan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “MENINGKATKAN
MINAT MEMBACA ANAK DIDIK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA
GAMBAR SERI DI KELAS B TAMAN KANAK-KANAK DHARMA
WANITA BACEM 02 DESA BACEM KECAMATAN PONGGOK
KABUPATEN BLITAR PADA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
2009/2010”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan permasalahan yang telah
diuraikan diatas, maka peneliti merumuskan permasalahan dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran penggunaan media gambar seri
dalam meningkatkan minat membaca di kelas A Taman Kanak-kanak
Dharma Wanita Bacem 02 Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar pada
semester genap tahun 2008/2009 ?
2. Apakah dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan
minat membaca anak didik ?
4
C. Tujuan Penelitian
Dari perumusan pokok-pokok permasalahan di atas akan diambil
beberapa point yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Mengetahui cara pelaksanaan pembelajaran penggunaan media gambar
seri dalam meningkatkan minat membaca di kelas B Taman Kanak-kanak
Dharma Wanita Bacem 02 Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar pada
semester genap tahun 2008/2009.
2. Mengetahui apakah dengan menggunakan media gambar seri dapat
meningkatkan minat membaca anak didik ?
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini secara umum untuk memberikan berbagai
pengetahuan tentang cara dalam menggunakan media gambar seri untuk
meningkatkan minat membaca pada anak didik di sekolah Taman kanak-
kanak.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Hasil penelitian merupakan umpan balik dan hasil yang nyata dari
penerapan ilmu yang nantinya dapat dijadikan acuan dalam
melaksanakan proses pembelajaran di kelas.
b. Bagi Guru
Guru dapat memahami hal-hal yang perlu dilakukan untuk
5
menyampaikan pembelajaran secara aktif dan menarik anak didik
dalam menyampaikan materi sehingga anak didik mampu menyimak
pelajaran yang sedang diajarkan dan apa yang diharapakan oleh guru
dapat tercapai.
c. Bagi Anak Didik
Anak didik dapat lebih mudah dan semangat dalam memahami
materi pelajaran. Anak akan lebih aktif belajar dan mereka bisa lebih
mudah dalam memahami pelajaran.
d. Bagi Lembaga
Sekolah dapat lebih mudah dalam memperoleh alat peraga. Serta
alat peraga ini dapat disimpan untuk anak didik tahun berikutnya.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Tujuan utama membaca adalah dapat mengetahui makna yang terkandung
dari yang dibacanya. Untuk itu diperlukan kemampuan membaca yang dapat
dicapai dengan latihan yang terus menerus dan sistematis yang harus sudah
dilatih sejak usia dini. Karenanya minat membaca harus harus sudah ditumbuh
kembangkan pada anak sejak usia dini.
A. Pengertian Minat
Hurlock (1993) menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi
yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan
ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan
bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan
mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga
akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat
bersifat sementara atau dapat berubah-ubah.
Tampubolon (1993) mengemukakan bahwa minat adalah
perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada
motivasi.
Hal senada juga dikemukakan oleh Sandjaja (2005) bahwa suatu
aktivitas akan dilakukan atau tidak sangat tergantung sekali oleh minat
seseorang terhadap aktivitas tersebut, disini nampak bahwa minat
7
merupakan motivator yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas.
Meichati (Sandjaja, 2005) mengartikan minat adalah perhatian yang kuat,
intensif dan menguasai individu secara mendalam untuk tekun melakukan
suatu aktivitas. (www.unika.ac.id.02/05/05)
Aiken (Ginting, 2005) mengungkapkan definisi minat sebagai
kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat
berhubungan dengan nilai-nilai yang membuat seseorang mempunyai
pilihan dalam hidupnya, hal tersebut diungkapkan oleh Anastasia dan
Adapun instrumen yang dipakai oleh peneliti untuk mendapatkan
atau menggali data yang mendukung penelitian tindakan ini sebagai
28
berikut :
1. Lembar Wawancara
Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk mendapat informasi yang berkenaan dengan
pendapat, aspirasi, apersepsi, dan keyakinan dari individu atau
responden. Wawancara ini dilakukan dengan cara mengadakan Tanya
jawab secara langsung dengan anak sebagai sumber data. Hasil wawancara
dicatatkan ke lembar wawancara.
2. Lembar Observasi
Pengamatan untuk mengetahui minat membaca anak ditulis pada
lembar observasi terhadap anak. Dan pengamatan terhadap kinerja guru
selama pembelajaran dicatat dalam lembar observasi terhadap guru.
E. Analisa Data
Drs. Sukidi dan Basrowi, M.Pd. dalam bukunya Manajemen
Penelitian Tindakan Kelas (2002:110-111) berpendapat pengumpulan data
merupakan jantung PTK, maka analisis data merupakan jiwa PTK.
Langkah yang ditempuh setelah pengumpulan data yaitu analisis data.
Baik data kuantitatif dari observasi, maupun data kualitatif dari hasil
Analisis data dilakukan untuk melihat ketuntasan belajar siswa dan
peningkatan hasil belajar.
Data tentang nilai skor minat membaca anak dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
29
P = n x 100% (Ali M, 1984: 184) N
Keterangan:
P : persentase
n : jumlah skor yang diperoleh dari data
N : jumlah skor maksimal
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian dari tiap siklus baik melalui wawancara maupun
observasi, didapat data-data kualitatif dan kuantitatif tentang minat anak
membaca. Berdasar hambatan dan hasil data pada siklus I, selanjutnya dilakukan
pembelajaran siklus II yang merupakan perbaikan dari siklus I. Dari data yang ada
diperoleh adanya peningkatan minat membaca dari kondisi pra siklus ke siklus I,
dan dari siklus I ke siklus II.
A. Hasil Penelitian Pra Siklus
Dari hasil wawancara kepada anak yang dilakukan melalui
instrumen Lembar Wawancara (lampiran 1), didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Wawancara Anak
No Pertanyaan Hasil Jawaban
1Apakah kalian senang
belajar tadi?
a. senang = 14 anak = 73,7%
b. tidak senang = 0 = 0%
c. biasa = 5 = 26,3%
2Tokoh siapa yang lebih
disenangi?
a. hewan = 8 anak = 42,1%
b. super hero = 3 anak = 15,8%
c. kartun = 7 anak = 36,8%
d. anak/manusia = 1 anak = 5,3%
3 Tema cerita apa yang a. lucu = 10 anak = 52,6%
31
disenangi?b. sehari-hari = 1 anak = 5,3%
c. kepahlawanan = 4 anak = 21,1%
d. dongeng = 4 anak = 21,1%
4Punya buku gambar seri
ada berapa di rumah?
a. 1 = 2 anak = 10,5%
b. 2 = 3 anak = 15,8%
c. 3 = 2 anak = 10,5%
d. 4 lebih = 12 anak = 63,2%
5Siapa yang mendam-
pingi belajar di rumah?
a. ibu = 13 anak = 68,4%
b. ayah = 3 anak = 15,8%
c. kakak = 1 anak = 5,3%
d. guru les = 2 anak = 10,5%
6Berapa lama di rumah
belajar?
a. ½ jam = 1 anak = 5,3%
b. 1 jam = 3 anak = 15,8%
c. 1 ½ jam = 6 anak = 31,6%
d. 2 jam = 9 anak = 47,4%
Adapun hasil observasi terhadap kinerja guru pada kegiatan Pra
Siklus sesuai pada Lampiran 2.
Penilaian minat membaca anak dilakukan melalui Lembar
Observasi Minat Membaca Anak (lampiran 5). Dari hasil lembar
observasi tersebut kemudian dirangkum pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Skor minat membaca anak pada Pra Siklus
No NamaL/P
Skor Observasi JumlahSkorA B C D E
1 Ahmad Mispan L 1 2 3 2 2 102 A. Akmala Zaki P 2 2 3 3 1 113 Fatrotun Nabila P 2 3 2 1 2 10
32
4 Afifi Oktafiana P 3 4 4 3 2 165 Ahmad Soleh L 1 1 1 1 1 56 Dandi Mutdakir L 1 2 1 1 1 67 Deva Amalia P 1 2 2 1 1 78 Moh. Bahrodin L 3 2 2 2 2 119 Moh. Hildan L 3 3 2 2 2 1210 Nisa P 3 4 3 3 3 1611 Natul Fadhita P 4 3 4 3 3 1712 Lia Agustina P 3 3 2 3 3 1413 Masruroh P 3 2 3 1 2 1114 Setiawan L 4 3 4 3 3 1715 Fahrudi L 2 2 1 2 3 1016 Winda P 2 2 2 3 3 1217 Zaul L 3 3 4 3 3 1618 Risky P 3 4 3 3 3 1619 Zuda L 3 3 4 3 3 16
Jumlah skor 233
Keterangan :
A. Apakah Anak membaca satu cerita gambar seri sampai tuntas?
B. Ada berapa gambar seri yang sudah dibaca (meski tidak sampai selesai)?
C. Bagaimaan ketekunan anak membaca?
D. Apakah anak berusaha mencari media gambar yang disukainya?
E. Bagaimaan perilaku/perasaan anak setelah membaca?
Dari tabel di atas didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Skor tertinggi anak = 17, diperoleh anak bernama Natul Fadhita dan
Setiawan.
2. Skor terendah anak = 5, diperoleh anak bernama Ahmad Soleh.
3. Rata-rata skor = 233/19 = 12,26
33
B. Hasil Penelitian Siklus I
1. Perencanaan
Dalam tahap ini, peneliti merencanakan kegiatan belajar mengajar
yang disusun dalam bentuk Satuan Kegiatan Harian. Dari penilaian kinerja
guru pada pra siklus, terdapat beberapa kekurangan antara lain:
Guru kurang memotivasi anak
Pembelajaran masih banyak berpusat pada guru
Kegiatan psikomotorik anak kurang
Dari kekurangan-kekurangan di atas, peneliti lalu menyusun rencana
Satuan Kegiatan Harian siklus I (lampiran 6), yang diharapkan sudah
dapat menutupi kekurangan-kekurangan pada pembelajaran sebelumnya.
Peneliti juga mempersiapkan instumen penelitian yang akan
digunakan pada siklus I, yaitu :
Lembar Observasi minat membaca siswa
Lembar Observasi kinerja guru.
Dari hasil wawancara terhadap anak pada kegiatan pra siklus, didapat
beberapa hal penting, yaitu :
Anak lebih menyukai tokoh hewan sebagai pelaku utama pada media
gambar berseri.
Tema yang paling disukai adalah cerita lucu, dan dongeng menduduki
peringkat di bawahnya.
Dari kenyataan di atas, peneliti lalu mempersiapkan beberapa media
gambar berseri dengan memperbanyak tema cerita lucu dan tokoh hewan
34
sebagai pelaku. Penggunaan media gambar berseri juga ditambah
koleksinya.
2. Tindakan
Adapun tindakan-tindakan yang peneliti lakukan selama siklus 1
adalah sebagai berikut:
a. Peneliti bersama guru kolaborator melakukan pembelajaran sesuai
Satuan Kegiatan Harian yang telah dibuat.
b. Peneliti membimbing anak untuk melaksanakan pembelajaran dan
membantu kesulitan anak.
3. Observasi
Kegiatan observasi dan tindakan dalam proses pembelajaran ini
dilakukan secara bersamaan. Observasi terhadap kinerja guru pada siklus I
ditunjukkan pada lampiran 4. Dari proses pembelajaran yang telah
dilakukan selama siklus 1, melalui proses observasi terdapat temuan-
temuan sebagai berikut :
1) Anak belum begitu antusias selama proses belajar mengajar,
cenderung berbicara sendiri dengan sesama teman-teman.
2) Kemampuan motorik anak masih kurang dikembangkan.
3) Terlihat beberapa anak berebut media gambar.
Hasil observasi minat membaca anak ditampilkan pada tabel berikut:
35
Tabel 4.3 Skor minat membaca anak pada Siklus I
No NamaL/P
Skor Observasi JumlahSkorA B C D E
1 Ahmad Mispan L 2 3 3 2 3 132 A. Akmala Zaki P 2 3 3 3 1 123 Fatrotun Nabila P 2 3 3 2 2 124 Afifi Oktafiana P 4 4 4 3 2 175 Ahmad Soleh L 1 2 1 1 1 66 Dandi Mutdakir L 1 2 1 1 1 67 Deva Amalia P 2 3 2 2 1 108 Moh. Bahrodin L 3 3 3 2 2 139 Moh. Hildan L 3 3 3 2 2 1310 Nisa P 4 4 4 3 3 1811 Natul Fadhita P 4 4 4 3 3 1812 Lia Agustina P 3 3 3 3 3 1513 Masruroh P 3 3 3 2 3 1414 Setiawan L 4 4 4 3 3 1815 Fahrudi L 2 2 2 2 3 1116 Winda P 2 2 3 3 3 1317 Zaul L 4 4 4 2 4 1818 Risky P 4 4 4 3 3 1819 Zuda L 4 3 4 3 3 17
Jumlah skor 262
Keterangan :
A. Apakah Anak membaca satu cerita gambar seri sampai tuntas?B. Ada berapa gambar seri yang sudah dibaca (meski tidak sampai selesai)?C. Bagaimaan ketekunan anak membaca?D. Apakah anak berusaha mencari media gambar yang disukainya?E. Bagaimaan perilaku/perasaan anak setelah membaca?
Dari tabel di atas didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Skor tertinggi anak = 18.
2. Skor terendah anak = 6, diperoleh anak bernama Ahmad Soleh dan
Dandi Mutdakir
3. Rata-rata skor = 263/19 = 13,78
36
4. Refleksi
Melihat hasil observasi selama pembelajaran kurang memuaskan,
maka peneliti beserta guru kolaborator melakukan refleksi untuk
merancang pembelajaran selanjutnya agar membuahkan hasil yang lebih
baik. Berdasarkan temuan dan catatan, anak belum begitu antusias dan
suasana pembelajaran masih banyak berpusat pada guru.
Berdasarkan pengamatan terhadap fase-fase dalam pembelajaran yang
dilaksanakan, fase motivasi siswa belum dilaksanakan secara maksimal.
Rangsangan-rangsangan agar siswa lebih giat masih kurang. Selain itu
penghargaan terhadap siswa seperti pujian dan sebagainya tidak
dilaksanakan dengan maksimal, ini mengakibatkan rendahnya motivasi
belajar siswa. Langkah selanjutnya yang diambil guna mengantisipasi
masalah ini terjadi lagi, maka peneliti lebih memperhatikan peningkatan
motivasi siswa melalui pemberian pujian, memberi semangat dengan
kalimat verbal, dan lebih memberikan rangsangan untuk lebih giat dalam
melakukan proses pembelajaran.
C. Hasil Penelitian Siklus II
1. Perencanaan
Dalam tahap ini, peneliti merencanakan kegiatan belajar mengajar
yang disusun dalam bentuk Satuan Kegiatan Harian (SKH). Isi SKH
hampir sama dengan siklus I, hanya pengambilan tema mengambil tema
37
yang banyak disukai anak, yaitu cerita lucu dengan hewan sebagai
tokohnya. Juga metode pembelajaran diatur sedemikian sehingga
memungkinkan berkembangnya aspek psikomotorik, afektif, dan kognitif
anak.
Peneliti juga mempersiapkan instumen penelitian yang akan
digunakan pada siklus II, yaitu :
Lembar Observasi minat membaca siswa
Lembar Observasi kinerja guru.
Peneliti mempersiapkan beberapa media gambar berseri dengan
memperbanyak tema cerita lucu dan tokoh hewan sebagai pelaku.
Penggunaan media gambar berseri juga ditambah koleksinya.
2. Tindakan
Adapun tindakan-tindakan yang peneliti lakukan selama siklus II
adalah sebagai berikut:
a. Peneliti bersama guru kolaborator melakukan pembelajaran sesuai
Satuan Kegiatan Harian yang telah dibuat.
b. Peneliti membimbing anak untuk melaksanakan pembelajaran dan
membantu kesulitan anak.
c. Peneliti memancing anak supaya muncul kreatifitas anak.
d. Peneliti berusaha menempatkan anak sebagai subyek.
3. Observasi
Kegiatan observasi dan tindakan dalam proses pembelajaran ini
dilakukan secara bersamaan. Hasil observasi terhadap kinerja guru
38
ditunjukkan pada lampiran 5. Dari proses pembelajaran yang telah
dilakukan selama siklus II, melalui proses observasi terdapat temuan-
temuan sebagai berikut :
a. Anak sudah mulai antusias selama proses belajar mengajar.
b. Kemampuan psikomotorik anak sudah dikembangkan.
c. Muncul kreatifitas dari anak.
Hasil observasi minat membaca anak pada siklus II ditampilkan pada
tabel berikut:
Tabel 4.4 Skor minat membaca anak pada Siklus II
No NamaL/P
Skor Observasi JumlahSkorA B C D E
1 Ahmad Mispan L 3 3 3 2 3 142 A. Akmala Zaki P 2 3 3 3 1 123 Fatrotun Nabila P 3 3 3 2 2 134 Afifi Oktafiana P 4 4 4 3 2 175 Ahmad Soleh L 1 2 2 1 1 76 Dandi Mutdakir L 1 2 2 1 1 77 Deva Amalia P 2 3 2 2 2 118 Moh. Bahrodin L 3 3 3 3 2 149 Moh. Hildan L 3 3 3 2 2 1310 Nisa P 4 4 4 3 3 1811 Natul Fadhita P 4 4 4 3 3 1812 Lia Agustina P 3 3 3 3 3 1513 Masruroh P 4 3 3 2 3 1514 Setiawan L 4 4 4 3 4 1915 Fahrudi L 2 2 3 2 3 1216 Winda P 2 2 3 3 3 1317 Zaul L 4 4 4 3 4 1918 Risky P 4 4 4 3 3 1819 Zuda L 4 3 4 4 3 18
Jumlah skor 273
39
Keterangan :
A. Apakah Anak membaca satu cerita gambar seri sampai tuntas?B. Ada berapa gambar seri yang sudah dibaca (meski tidak sampai selesai)?C. Bagaimaan ketekunan anak membaca?D. Apakah anak berusaha mencari media gambar yang disukainya?E. Bagaimaan perilaku/perasaan anak setelah membaca?
Dari tabel di atas didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Skor tertinggi anak = 19, diperoleh anak bernama Setiawan dan Zaul
2. Skor terendah anak = 7, diperoleh anak bernama Ahmad Soleh dan
Dandi Mutdakir
3. Rata-rata skor = 273/19 = 14,37
4. Refleksi
Melihat hasil observasi selama pembelajaran sudah cukup
memuaskan. Berdasarkan temuan dan catatan, anak sudah begitu antusias
dan suasana pembelajaran yang berpusat pada guru sudah berkurang
dibanding dengan siklus I.
Pemberian rangsangan-rangsangan agar anak lebih giat sudah
membawa dampak pada kreatifitas anak.
D. Pembahasan
Dari hasil penelitian pada pra siklus, siklus I, dan siklus II, dapat
ditampilkan dalam tabel berikut :
40
Tabel 4.5 Hasil peningkatan skor minat membaca anak
No SiklusSkor
TertinggiSkor
TerendahSkor Rata-
rata
1 Pra Siklus 17 5 12,26
2 Siklus I 18 6 13,78
3 Siklus II 19 7 14,37
Dari tabel 4.5 di atas kalau ditampilkan dalam bentuk grafik,
sebagai berikut :
Gambar 4.2 Grafik skor minat membaca anak
Dari data di atas, skor tertinggi terjadi peningkatan dari Pra siklus
skor=17 menjadi skor=18 pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 19
pada siklus II. Skor terendah yang pada pra siklus adalah 5 menjadi 6
41
pada siklus I, dan meningkat menjadi 7 pada siklus II. Skor rata-rata pada
pra siklus adalah 12,26 menjadi 13,78 pada siklus I, dan meningkat
menjadi 14,37 pada siklus II.
Prosentase nilai skor minat membaca anak dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
P = n x 100% N
Keterangan:
P : persentase
n : jumlah skor yang diperoleh dari data
N : jumlah skor maksimal
Skor maksimal (N) adalah jumlah indikator (=5) x skor tertinggi
tiap indikator (=4) x jumlah anak (=19), jadi N = 5 x 4 x 19 = 380.
Perhitungan prosentase skor tiap siklus dapat ditampilkan dalam
tabel berikut :
Tabel 4.6 Prosentase minat membaca anak
No Siklus n n/N P = (n/N x 100%)
1 Pra Siklus 233 0,061 61,3
2 Siklus I 262 0,069 68,9
3 Siklus II 273 0,072 71,8
Dari tabel 4.6 bila digambarkan dalam bentuk grafik, sebagai berikut:
Gambar 4.3 Grafik prosentase skor minat membaca anak
42
Dari tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan prosentase
minat membaca anak, yaitu pada pra siklus sebesar 61,3% menjadi 68,9%
pada siklus I, kemudian meingkat menjadi 71,8% pada siklus II.
Hasil ini membuktikan terjadi peningkatan membaca anak didik
setelah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas, berarti dengan penggunaan
media gambar berseri telah berhasil meningkatkan minat membaca pada
anak TK Dharma Wanita Bacem 02 Kec. Ponggok Kab. Blitar.
BAB V
43
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
gambar seri di TK Dharma Wanita Bacem 02 Kec. Ponggok Kab. Blitar
dapat meningkatkan minat membaca anak. Hal ini ditunjukkan dengan
meningkatnya prosentase skor minat membaca anak dari pra siklus ke
siklus I, dan ke siklus II.
Model pembelajaran penggunaan media gambar seri harus
didukung dengan tersedianya media pembelajaran berupa gambar berseri,
dengan gambar warna warni yang dapat menarik perhatian anak.
Penggunaan teks pada gambar juga harus dipilih menggunakan teks-teks
pendek dan sederhana.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran
yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru TK hendaknya menambah jumlah media yang sejenis, sehingga
dalam pelaksanaan pembelajaran siswa tidak harus saling bergantian.
2. Bagi sekolah hendaknya menyediakan sarana dan alat yang dapat
menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilakukan
dengan memacu kreativitas guru untuk membuat alat peraga sederhana
sendiri.
44
3. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti minat membaca anak, penelitian
hendaknya juga dilakukan selama anak berada di luar lingkungan kelas.
DAFTAR PUSTAKA
45
Ali, Muhammad. 1984. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi TK dan RA. Jakarta: Depdiknas.
Juwita, Kenny Dewi; Sanjaya, I Gusti Nyoman; Ginting, Enda G inc. Alih Bahasa Menciptakan Kelas yang Berpusat pada Anak. Children's Resources International, inc. 1997.
Ginting, Vera, Dr. Penguatan Membaca, Fasilitas Lingkungan Sekolah dan Keterampilan Dasar Membaca. Jurnal Pendidikan Penabur - No.04/ Th.IV/ Juli 2005
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1985). Minat baca murid sekolah dasar di Jawa Timur. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sudaryanto. (1996). Perpustakaan sekolah sebagai sarana pengembangan minat dan kegemaran membaca murid. Disajikan pada Lokakarya Pengembangan Minat Baca dan Kegemaran Membaca Murid Pendidikan Dasar
Supriyanto. (1996). Makalah sekolah sebagai pusat pengembangan minat dan kegemaran membaca murid. Disajikan dalam Lokakarya “Pengembangan Minat
Tampubolon. D.P. (1987). Kemampuan membaca: Teknik membaca efektif dan efisien. Bandung: Penerbit Angkasa
Tarigan, H.G. (1990). Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa,
Weaver, Constance. (1994). Reading process and practice. From sociopsycholinguistics to whole languange. USA: Portmouth, N Heinemann
BIODATA PENULIS
46
a. N a m a : METTA JAYANTI, S.Pd.
b. N I P : 19690116 200701 2 016
c. Pangkat/Golongan Ruang : Pengatur Muda II/a
d. Jabatan : Guru Kelas
e. Alamat Unit Kerja : TK Dharma Wanita 02 Bacem
f. Alamat : Dsn. Bendorejo RT.04 RW.01 Ds.
Gembongan Kec. Ponggok Blitar
Lampiran 1.
PEDOMAN WAWANCARA PADA ANAK
47
Nama Guru : ………………..
Waktu Wawancara :……………………………
Tempat Wancara :………………….
Nama anak : …………………..
No Pertanyaan Ringkasan Jawaban
1Apakah kalian senang belajar tadi ? Senang / tidak senang / biasa
Nama Guru yang diobservasi : METTA JAYANTI Materi Pokok : Menceritakan media gambar berseri Pertemuan ke/Siklus ke : Pra Siklus Kelas/Semester : B / II
No Aspek yang DiamatiPenilaian
( B / C / K )A. Pendahuluan 1 Persiapan sarana pembelajaran K2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran C3. Menghubungkan dengan pelajaran yang lalu C4. Menghubungkan materi dengan lingkungan sehari-hari B5. Memotivasi siswa KB. Kegiatan Inti 1. Menguasai materi pelajaran dengan baik B2. Kesesuaian materi yang di bahas dengan indikator C3. Berperan sebagai fasilitator C4. Mengajukan pertanyaan pada siswa B
5.Memberi waktu tunggu pada siswa untuk menjawab pertanyaan
B
6. Memberi kesempatan anak untuk bertanya C7. Menguasai penggunaan alat dan bahan praktik C8. Mampu memunculkan aspek afektif pada anak C9. Mampu memunculkan aspek kognitif pada anak C10. Mampu memunculkan aspek psikomotorik pada anak K11. Memberi motivasi dan penguatan CC. Penutup 1. Membimbing anak dan membuat kesimpulan B2. Mengaitkan materi dengan pelajaran yang akan datang B3. Memberi tugas pada anak B4. Mengadakan evaluasi C
Ket . : B-baik; C=cukup; K=kurang
Bacem. 24 Pebruari 2010
Observer / Pengamat
Kanti Istiarwati
Lampiran 3:
49
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU
Nama Guru yang diobservasi : METTA JAYANTI Materi Pokok : Menceritakan media gambar berseri Pertemuan ke/Siklus ke : Siklus I Kelas/Semester : B / II
No Aspek yang DiamatiPenilaian
( B / C / K )A. Pendahuluan 1 Persiapan sarana pembelajaran C2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran C3. Menghubungkan dengan pelajaran yang lalu B4. Menghubungkan materi dengan lingkungan sehari-hari B5. Memotivasi siswa CB. Kegiatan Inti 1. Menguasai materi pelajaran dengan baik B2. Kesesuaian materi yang di bahas dengan indikator C3. Berperan sebagai fasilitator C4. Mengajukan pertanyaan pada siswa B
5.Memberi waktu tunggu pada siswa untuk menjawab pertanyaan
B
6. Memberi kesempatan anak untuk bertanya C7. Menguasai penggunaan alat dan bahan praktik B8. Mampu memunculkan aspek afektif pada anak C9. Mampu memunculkan aspek kognitif pada anak B10. Mampu memunculkan aspek psikomotorik pada anak C11. Memberi motivasi dan penguatan CC. Penutup 1. Membimbing anak dan membuat kesimpulan B2. Mengaitkan materi dengan pelajaran yang akan datang B3. Memberi tugas pada anak B4. Mengadakan evaluasi B
Ket . : B-baik; C=cukup; K=kurang
Bacem. 3 Maret 2010
Observer / Pengamat
Kanti Istiarwati
Lampiran 4:
50
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU
Nama Guru yang diobservasi : METTA JAYANTI Materi Pokok : Menceritakan media gambar berseri Pertemuan ke/Siklus ke : Siklus II Kelas/Semester : B / II
No Aspek yang DiamatiPenilaian
( B / C / K )A. Pendahuluan 1 Persiapan sarana pembelajaran B2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran C3. Menghubungkan dengan pelajaran yang lalu B4. Menghubungkan materi dengan lingkungan sehari-hari B5. Memotivasi siswa BB. Kegiatan Inti 1. Menguasai materi pelajaran dengan baik B2. Kesesuaian materi yang di bahas dengan indikator C3. Berperan sebagai fasilitator B4. Mengajukan pertanyaan pada siswa B
5.Memberi waktu tunggu pada siswa untuk menjawab pertanyaan
B
6. Memberi kesempatan anak untuk bertanya B7. Menguasai penggunaan alat dan bahan praktik B8. Mampu memunculkan aspek afektif pada anak C9. Mampu memunculkan aspek kognitif pada anak B10. Mampu memunculkan aspek psikomotorik pada anak B11. Memberi motivasi dan penguatan BC. Penutup 1. Membimbing anak dan membuat kesimpulan B2. Mengaitkan materi dengan pelajaran yang akan datang B3. Memberi tugas pada anak B4. Mengadakan evaluasi B
Ket . : B-baik; C=cukup; K=kurang
Bacem. 10 Maret 2010
Observer / Pengamat
Kanti Istiarwati
51
Lampiran 5:
LEMBAR OBSERVASI MINAT MEMBACA ANAK
Materi Pokok : ....................................................... Pertemuan ke/Siklus ke : .................................................. Kelas/Semester : ................... / ...............................
No N a m aL/p
Skor tiap item observasi JumlahSkorA B C D E
Jumlah skor
Keterangan :
Item observasi :A. Apakah Anak membaca satu cerita gambar seri sampai tuntas?
tidak membaca skor = 1 hanya sampai separo cerita skor = 2 hanya sampai ¾ cerita skor = 3 sampai selesai skor = 4
B. Ada berapa gambar seri yang sudah dibaca (meski tidak sampai selesai)? tidak membaca skor = 1 hanya 1 skor = 2 hanya 2 skor = 3 3 lebih skor = 4
C. Bagaimaan ketekunan anak membaca? sambil bergurau dengan teman skor = 1 sambil melamun / diam skor = 2 tetap membaca tapi ekspresi biasa skor = 3 membaca dengan senang skor = 4
D. Apakah anak berusaha mencari media gambar yang disukainya? tidak berusaha skor = 1 kurang berusaha skor = 2 berusaha skor = 3 sangat berusaha skor = 4
E. Bagaimaan perilaku/perasaan anak setelah membaca? biasa saja skor = 1 cukup senang skor = 2 sangat senang skor = 3 sangat senang dan meminta anak
lain juga ikut membaca skor = 4Lampiran 6:
52
SATUAN KEGIATAN HARIANSIKLUS ….
Kelas : BBidang Pengembangan : Kemampuan Dasar Berbahasa Tema : Menceritakan media gambar berseri
KOMPETENSI DASAR: Anak mampu mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, memilikki perbendaharaan kata dan simbol yang melambangkannya untuk persiapan membaca dan menulis
HASIL BELAJAR: Memahami bahwa ada hubungan antara bahasa lisan dengan tulisan (pra membaca)
INDIKATOR: Bercerita tentang media gambar yang disediakan
TUJUANa. Dapat mengembangkan imajinasi anak. b. Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa. c. Dapat menambah kosa kata anak. d. Dapat menceritakan gambar
METODE: Bermain sambil belajar BerceritaMembacaTanya jawab
WAKTU2 X 60 menit (1x pertemuan)
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR: Media gambar berseri
KEGIATAN BERMAIN SAMBIL BELAJAR
I. KEGIATAN AWAL (±30 menit) Baris, Doa dan Salam (G) Bercerita sambil menunjukkan gambar berseri Memberi motivasi agar anak tertarik dengan pembelajaran
II. KEGIATAN INTI (±60 menit) Guru membentuk anak dalam kelompok, 1 kelompok 4 anak
53
Bidang matematika : Guru membagikan media gambar berseri kepada tiap kelompok, tiap
kelompok ada yang diberi media lebih dari 8 yang lain kurang dari 8 Guru bertanya, apa ada kelompok yang belum mendapatkan media
berjumlah 8? Anak menghitung media yang diterimanya. Anak mengangkat tangan, mengatakan medianya lebih/kurang dari 8 Guru meminta anak untuk mencari pasangan dengan kelompok lain,
kelompok yang media kurang 1 berpasangan dengan yang lebih 1, dst. Anak saling mencari pasangan dengan kelompok lain.
Bidang bahasa : Anak memberikan media yang lebih kepada kelompok lain yang kurang Guru meminta anak untuk memilih media yang disukainya Guru bertanya kepada anak, misal: siapa yang memilih cerita binatang?
Lalu menanyakan kenapa anak memilih media tersebut? Anak membaca media yang telah dipilih. Guru melakukan bimbingan kepada anak yang kesulitan membaca Anak maju ke depan untuk menceritakan media yang telah dipilihnya. Anak menirukan gerakan atau ucapan sesuai cerita media yang dibacanya.
Bidang seni: Guru meminta anak untuk menggambar yang ada kaitannya dengan media
gambar yang dipilihnya.
III. ISTIRAHAT (±30 menit) Cuci tangan, doa makan Bermain
IV. KEGIATAN AKHIR (±30 menit) Menyanyi lagu Mengulas kegiatan Doa pulang dan salam
PENILAIAN 1. Kognitif : Kemampuan berpikir siswa yang meliputi kemampuan berpikir kritis
dan kreatif , dapat menerka kelanjutan cerita media bergambar.2. Afektif (minat) : Sikap siswa yang meliputi menghargai alat bermain,
mengikuti perintah guru dan kerjasama dalam kelompok. 3. Psikomotorik : Keterampilan siswa dalam mencari media yang sesuai, cara