Top Banner
MIKOSIS Superficialis Inter- mediate Profunda Dermatofitos is Non Dermatofitos is Subcutis Subcutis Sistemik Sistemik Tinea capitis Tinea barbae Tinea corporis ( T. imbrikata & T. favosa ) Tinea manum Tinea pedis Tinea kruris Tinea unguium Pitiriasis versikolor Piedra hitam Piedra putih Tinea nigra palmaris Otomikosis Kandidiasi s Aspergillo sis Misetoma Kromomikosis Sporotrikosis Fikomikosis - subkutan Rinosporodios is Aktinomikosis Nokardiosis Histoplasmosis Kriptokokosis Koksidioidomik osis Blastomikosis Fikomikosis - sistemik
79

MIKOSIS PROFUNDA

Dec 10, 2015

Download

Documents

MIKOSIS PROFUNDA
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MIKOSIS PROFUNDA

MIKOSIS

Superficialis Inter-mediate

Profunda

Dermatofitosis Non Dermatofitos

is

SubcutisSubcutis SistemikSistemik

Tinea capitisTinea barbae

Tinea corporis( T. imbrikata &

T. favosa )Tinea manum

Tinea pedisTinea kruris

Tinea unguium

Pitiriasis versikolor

Piedra hitam Piedra putihTinea nigra

palmarisOtomikosis

KandidiasisAspergillosis

MisetomaKromomikosisSporotrikosisFikomikosis -

subkutanRinosporodiosis

AktinomikosisNokardiosis

HistoplasmosisKriptokokosis

KoksidioidomikosisBlastomikosisFikomikosis -

sistemik

Page 2: MIKOSIS PROFUNDA

MIKOSIS PROFUNDA

Kuliah Mikologi

Page 3: MIKOSIS PROFUNDA

MIKOSIS PROFUNDA

Mikosis profunda/sistemik ialah penyakit jamur yang menganei alat dalam. Penyakit ini dapat terjadi karena jamur langsung masuk ke alat dalam, misalnya paru-paru, malaui luka atau menyebar dari permukaan kulit atau alat dalam lain

Page 4: MIKOSIS PROFUNDA

PENYEBAB

• Jamur patogen

• Jamur saprofit yang menjadi patogen karena adanya faktor predisposisi atau terdapat gangguan sistem imun

Page 5: MIKOSIS PROFUNDA

Mikosis profunda disebabkan oleh mikroorganisme yang hidup bebas dalam alam

• Dalam tanah• Bahan organik yang membusuk pada daerah geografik

tertentu dan pada daerah ini banyak penduduk yang menderita infeksi mikosa.

• Mikosa profunda sebagian besar hanya mempunyai gejala-gejala ringan atau tidak ada gejala sama sekali dan hanya sebagian kecil kasus yang berkembang menjadi penyakit yang berbahaya dan fatal.

• Mikosa yang patogen pada umumnya tidak membuat  toksin. Pada tuan rumah (host), mikosa ini pada kondisi tertentu bersifat hipersensitif terhadap unsur-unsur kimia.

• Pada mikosis profunda, reaksi pada jaringan yang khas berupa  : Granuloma menahun disertai nekrosis dalam berbagai tingkatan dan Pembentukan abses

Page 6: MIKOSIS PROFUNDA

Jenis Mikosis Profunda

• MISETOMA• KROMOMIKOSIS• SPOROTRIKOSIS• ZIGOMIKOSIS• KERATOMIKOSIS• AKTINOMIKOSIS

• KANDIDOSIS• KRIPTOKOKOSIS• HISTOPLASMOSIS• ASPERGILOSIS• KOKSIDIOIDOMIKOSIS• BLASTOMIKOSIS• PARAKOKSIDOIDOMIKOSIS

Page 7: MIKOSIS PROFUNDA

MISETOMA

Page 8: MIKOSIS PROFUNDA

MISETOMA

• Sinonim : Madura foot• Misetomia adalah kumpulan gejala yang

disebabkan oleh infeksi jamur pada jaringan di bawah kulit, berupa :– Kelainan bentuk.– Pembengkakan.– Kantong abses dengan lubang fistel yang

mengeluarkan nanah berisis butir jamur penyebab.

Page 9: MIKOSIS PROFUNDA

PENYEBAB MISETOMA

• Schizomycophyta (misetoma aktinomikotik)– Actinomyces– Nocardia– Streptomyces

• Eumycophyta.(misetoma maduromikotik).– Madurella mycetomi.– Allleccheria boydii.

Page 10: MIKOSIS PROFUNDA

Madura foot.

Page 11: MIKOSIS PROFUNDA

KROMOMIKOSIS

Page 12: MIKOSIS PROFUNDA

KROMOMIKOSIS

• Ditemukan pada tahun 1922

• Infeksi kulit menahun akibat jamur yang menyerang anggota tubuh dan menimbulkan kelainan kulit hampir menyerupai kutil.

• Penyebab : Phialophora verrucosa, P. pedrosoi, P. compactum dan Cladosporium craonii.

Page 13: MIKOSIS PROFUNDA

• Tersebar di daerah tropik dan sub tropik

• Jamur penyebab tergolong Dematiaceae, berwarna gelap (hijau keabu-abuan, hijau kehityam-hitaman sampai coklat, atau coklat kehitam-hitaman. Membentuk koloni filamen.

KROMOMIKOSIS

Page 14: MIKOSIS PROFUNDA

Patogenesis Komomikosis

• Jamur tedapat di alam bebas, tanah, kayu busuk, duri atau tumbuhan yang sudah mati.

• Masuk ke tubuh malalui luka tusukan, atau trauma.

• Jamur berbiak di permukaan kulit atau di bawah kulit.

• Lesi terdapat sering di kaki atau tungkai bawah

Page 15: MIKOSIS PROFUNDA

Lesi pada kaki dan tungkai bawah

Hiperemik dan menjadi papul kecil

Papul meluas menyerupai dermatofitosis

Tepi lesi berbatas tegas, merah dan hitam

Setelah lama, papula bersatu dan membesar

Setalah bertahun-tahun Bentuk seperti kembang kol

Page 16: MIKOSIS PROFUNDA

Diagnosa Kromomikosis

• Kerokan kulit

• Biopsi jaringan

• Kemudian dikultur

• Koloni akan nampak filamen berwarna tengguli tua atau hijau kehitaman.

Page 17: MIKOSIS PROFUNDA

SPOROTRIKUM

Page 18: MIKOSIS PROFUNDA

SPOROTRIKOSIS

• Penyebabnya : Sporotrichum schenckii atau Sporothrix schenckii

• Habitatnya di tanah dan tumbuhan yang sudah lapuk.

• Kasus infeksi terbanyak di laporkan dari Afrika Selatan 1942 sebanyak lebih 3000 pekerja tambang emas terserang sporotrikosis dalm jangka waktu dua tahun.

Page 19: MIKOSIS PROFUNDA

SPOROTRICHUM

• Koloni filamen putih

• Hifa halus dan spora menyerupai bunga pada ujung konidiofora.

• Suhu 37 C biakan membentuk koloni ragi dengan blastospora yang bulat atau lonjong.

Page 20: MIKOSIS PROFUNDA

GAMBARAN KLINIS SPOROTRIKUM

1. Sporotrikosis kulit

2. Sporotrikosis limfatika lokalisata

3. Sporotrikosis pulmonum

4. Sporotrikosis diseminata

Page 21: MIKOSIS PROFUNDA

DIAGNOSA SPOROTRICHUM

• Memeriksa nanah, aspirasi abses, jaringan ulkus, sputum dan bahan klinis lain.

• Dikulturkan.• Dengan Pewarnaan Gram, Periodeic Acid Schiff

(PAS), Gomori Methenamina Silver Stain (GMS)• Koloni filamen dengan susunan konidia yang

khas mneyerupai bunga• Dengan percobaan binatang jamur akan mudah

ditemukan

Page 22: MIKOSIS PROFUNDA

ZIGOMIKOSIS

Page 23: MIKOSIS PROFUNDA

• Zigomikosis sub kutis

(fikomikosis sub kutan)

• Rinozigomikosis entomoftora (entomoftoromycosis)

• Zigomikosis visceral.

ZIGOMIKOSIS

Page 24: MIKOSIS PROFUNDA

Zigomikosis sub kutis

• Pertama dikenal di Indonesia oleh Lie Kian Joe 1955.

• Penyebab : (Ordo Entomophtora).– Basidiobolus ranarum.– B. meristosporus.– B haptosporus.

Page 25: MIKOSIS PROFUNDA

Zigomikosis sub kutis

• Patogenitas– Melalui trauma dikulit.– Berupa tumor di bawh kulit yang makin lama makin

besar.– Tumor kenyal, berbatas tegas, tidak nyeri, biasanya

tanpa tanda tanda radang– Kulit jadi tegang dan atropis, pucat, kehitaman

(hiperpigmentasi, tidak membentuk ulkus– Tidak manjalar ke jaringan limfe regional atau

pembuluh darah

Page 26: MIKOSIS PROFUNDA

• Diagnosa– Pemeriksaan bahan biopsi dari bagian tepi

tumor dengan pemeriksaan histopatologik.– Jamur tampak berdinding tipis, hifa lebar

senositik yang dikelilingi zone merah.– Pada media kultur tumbuh koloni filamen

dengan zigospora yang khas.

Zigomikosis sub kutis

Page 27: MIKOSIS PROFUNDA

Rinozigomikosis entomoftora

• ditemukan tahun 1961

• Penyebab : Emtomophtora coronata atau Conidiobolus coronatus.

• Sebagai jamur saprofit di tanah

Page 28: MIKOSIS PROFUNDA

• PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS– Cara infeksi belum diketahui, dimungkinkan

melalui trauma– Merupakan tumor sub kutis di daerah hidung

dan bibir atas, berkonsistensi keras, tidak nyeri tekan dan menimbulkan deformitas setempat.

Rinozigomikosis entomoftora

Page 29: MIKOSIS PROFUNDA

• DIAGNOSA– Dengan pemeriksaan biopsi jaringan dari

bagian tepi tumor.– Pada pemeriksaan histopatologik, jamur

tampak sebagai hifa senositik, dikelilingi zone merah.

Rinozigomikosis entomoftora

Page 30: MIKOSIS PROFUNDA

Zigomikosis visceral

• Yaitu termasuk ordo Mucorales :– Mucor– Rhizophus– Absidia.

Page 31: MIKOSIS PROFUNDA

Zigomikosis visceral

• PATOLOGI– Terjadi jika spora jamur terhirup secara

inhalasi– Masuk ke paru-paru atau tertelan ke alat

pencernaan– Faktor predisposisi : DM, gangguan sistem

imun, AIDS– Jamur dapat menyebar secara hematogen ke

berbagai alat dalam.

Page 32: MIKOSIS PROFUNDA

Zigomikosis visceral

• Memeriksa bahan klinis sputum, darah atau jaringan

• Pemeriksaan histoplasma :– Hifa lebar– Senositik bercabang– Kadang terdapat dalam pembuluh darah

Page 33: MIKOSIS PROFUNDA

KERATOMIKOSIS

Page 34: MIKOSIS PROFUNDA

KERATOMIKOSIS

• Penyakit infeksi pada kornea yang disebabkan oleh jamur.

• Pertama kali dilaporkan oleh Lebert tahun 1879

• Penyebab :– Fusarium– Aspergillus– Culvularia– Candida.

Page 35: MIKOSIS PROFUNDA

• PATOLOGI– Infeksi terjadi bila terjadi trauma– Bagian jamur masuk ke dalam jaringan kornea– Kelaiana yang ditimbulkan mula-mula berupa infiltrat

yang melebar dan menjadi ulkus– Kelainan sebagai bercak putih, sel-sel radang yang

mengendap di dalam kamera okuli oanterior.– Diagnosa dibuat dengan membuat sediaan langsung

dari kerokan kornea.

KERATOMIKOSIS

Page 36: MIKOSIS PROFUNDA

KERATOMIKOSIS

Page 37: MIKOSIS PROFUNDA

KANDIDOSIS

Page 38: MIKOSIS PROFUNDA

• Penyakit jamur yang mengenai kulit kuku, selaput lendir dan alat dalam yang disebabkan oleh Candida.

• Pertama ditemukan oelh Gruby tahun 1842• Penyebab :

– C. albicans.– C. tropicalis.– C. krusei.– C. parapsilosis.– C. stellatoidea.– C. guiliermondii.

KANDIDOSIS

Page 39: MIKOSIS PROFUNDA

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS

• Candida sering ditemukan dalam mulut orang sehat, tinja, kulit dan dibawah kuku.

• Faktor predisposisi :– Fisiologik :

• Kehamilan• Umur• Siklus menstruasi

– Non fisiologik :• Kerusakan kulit• Kerusakan mukosa mulut (gigi palsu)• Malnutrisi• Kelainan endokrin• Keganasan (karsinogenik).• Antibiotik

Page 40: MIKOSIS PROFUNDA

KANDIDOSIS KULIT

• Sering ditemukan disela jari kakai atau tangan (penyakit kutu air / rangen).

• Ditemukan pada orang yang sering kontak dengan air.

• Gejala: rasa gatal dan timbul rasa sakit bila terjadi maserasi atau infeksi sekunder oleh kuman

• Juga ditemukan di daerah ketiak dan sekitar dubur pada anak

Page 41: MIKOSIS PROFUNDA

KANDIDOSIS KULIT

Page 42: MIKOSIS PROFUNDA

KANDIDOSIS KUKU

• Terjadi karena kebersihan kuku kurang baik terutama di bawah kuku

• Kuku yang terinfeksi candida dsapat berubah warna menjadi seperti susu atau warna lain dan rapuh

• Sering tidak memberi gejala kecuali bila terjadi paronikia yang menimbulkan rasa sakit.

Page 43: MIKOSIS PROFUNDA

Candida

Page 44: MIKOSIS PROFUNDA

KANDIDOSIS SELAPUT LENDIR

• Candida sering ditemukan pada bayi sebagai bercak putih seperti sisa susu di bibir, lidah atau selaput lendir multu

• Bisa juga pada orang dewasa.• Sering disertai dengan kandidiasis intestinal

dengan gejala perut sering kembung dengan atau tanpa disertai diare.

• Pada saluran cerna gejala menyerupai sakit lambung, diare atau gangguan lain.

Page 45: MIKOSIS PROFUNDA

KANDIDOSIS

Page 46: MIKOSIS PROFUNDA

• Pada wanita candida sering menimbulkan vaginitis dengan gejala utama fluor albus disertai rasa gatal atau tanpa rasa gatal.

• Keluhan berupa bertambahnya keputihan• Infeksi sering tercemar karena defekasi

melalui kuku atau air yang digunakan untuk membersihkan diri.

• Vaginitis kandida juga merupakan salah satu penyakit hubungan seksual.

KANDIDOSIN SELAPUT LENDIR

Page 47: MIKOSIS PROFUNDA

• Pada penderita DM Candida menimbulkan kelainan berupa sudut mulut yan pecah dan terlihat basah dengan daerah hiperemi di sekitarnya. Seringkali timbul kelainan pada kulit terutama pada lipat ketiak, paha, dan di bawah buah dada.

• Pada selaput lendir saluran napas Candida dapat menimbulkan kelianan setempat yang memberi gejala atau dapat mengadakan infiltrasi ke dalam perenkim paru.

• Candida juga dapat menimbulkan kelaianan di kandung kencing terutama pada wanita dan penderita menggunakan kateter, gejalanya menyerupai sistitis bacterialis, sakit di kandung kencing, panas waktu kencing dan urine keruh.

KANDIDOSIS SELAPUT LENDIR

Page 48: MIKOSIS PROFUNDA

DIAGNOSA

Ditegakkan bila ditemukan Candida dalam jaringan atau bahan klinis yang diambil secara aseptik (darah, cairan abses, urin dengan punksi) atau bahan klinis lain (Sputum, tinja, urin tampung usap tenggorok).

Page 49: MIKOSIS PROFUNDA

HISTOPLASMOSIS

Page 50: MIKOSIS PROFUNDA

• Disebabkan oleh histoplasma capsulatum atau H. duboisii.

• histoplasma capsulatum Pertama ditemukan oleh Darling tahun 1905, H duboisii oleh Blanchard dan Lefrou tahun 1922.

HISTOPLASMA

Page 51: MIKOSIS PROFUNDA

Histoplasma capsulatum

• Infeksi karena inhalasi spora (mikrokonidia).• Di paru terbentuk infiltrasi dan perbesaran

kelenjar hilus, bila infeksi terjadi dengan jumlah spora besar, maka gambarannya mirip tuberculosis miliaris.

• Gejala lain adalah batuk darah. Atau dapat menyebar ke alat lain terutama sistem retikuloendotel, sehingga menimbulkan pembengkakan hati, limpa dan kelenjar getah bening.

Page 52: MIKOSIS PROFUNDA

Histoplasma capsulatum

Page 53: MIKOSIS PROFUNDA

• Infeksi terjadi dengan inhalasi spora, seringkali jamur ini menyebar ke tulang

• Gejala yang ditimbulkan juga tidak khas dan dapat menyerupai penyakit lain seperti asteosarkoma.

Histoplasma duboisii

Page 54: MIKOSIS PROFUNDA

ASPERGILOSIS

Page 55: MIKOSIS PROFUNDA

• Penyakit jamur yang disebabklan oleh berbagai spesies Aspergillus pada kulit, kuku dan alat dalam terutama paru dan otak.

• Penemu pertama Virchow tahun 1856.

• Aspergillus fumigatus, A. flavus, A. niger.

• Penyebab otomikosis dan Onikomikosis.

ASPERGILOSIS

Page 56: MIKOSIS PROFUNDA

Aspergilosis

Page 57: MIKOSIS PROFUNDA

KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Page 58: MIKOSIS PROFUNDA

KOKSIDIOIDOMIKOSIS

• Kasus pertama ditemukan oleh Posadas dan Wernicke pada tahun 1892 di argentina.

• Penyebabnya : Coccidioides immitis, yang merupakan jamur dimorfik

Page 59: MIKOSIS PROFUNDA
Page 60: MIKOSIS PROFUNDA
Page 61: MIKOSIS PROFUNDA

• Koksidioiodomikosis (Demam San Joaquin, Demam Lembah) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur Coccidioides immitis, yang biasanya menyerang paru-paru.

• Spora dari jamur Coccidioides immitis yang hidup di da;a, tanah di beberapa daerah di Amerika Utara, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Yang paling mungkin menghirup spora dan terinfeksi adalah para petani dan pekerja lainnya yang berhubungan dengan tanah yang terkontaminasi spora.

Page 62: MIKOSIS PROFUNDA

Terdapat 2 (dua) bentuk infeksi:

• Koksidioidomikosis primer akut. Koksidiodomikosis primer akut merupakan infeksi paru-paru yang ringan. Penderita dengan infeksi akut biasanya tanpa gejala. Kalaupun ada gejala, biasanya timbul 1-3 minggu setelah terinfeksi. Gejala-gejalanya ringan, diantaranya demam, nyeri dada dan menggigil. Mungkin disertai batuk berdahak, kadang-kadang batuk darah. Beberapa penderita mengalami rematik padang pasir (desert rheumatism), yaitu adanya konjungtivitis (peradangan selaput mata) dan artritis (peradangan sendi) disertai eritema nodosum (peradangan kulit).

Page 63: MIKOSIS PROFUNDA

• Koksidioidomikosis progresif. Koksidioidomikosis progresif bersifat menyebar ke seluruh tubuh dan seringkali berakibat fatal. Bentuk progresif seringkali merupakan suatu pertanda bahwa seseorang mengalami gangguan sistem kekebalan, yang biasanya disebabkan oleh AIDS. Bentuk yang progresif jarang ditemukan dan bisa timbul dalam beberapa minggu, beberapa bulan bahkan bertahun-tahun setelah infeksi akut primer atau setelah tinggal di daerah dimana penyakit ini biasa terjadi. Gejala-gejalanya berupa demam ringan, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan dan badan terasa lemah. Infeksi paru-paru bisa memburuk dan menyebabkan peningkatan gangguan pernafasan. Infeksi juga bisa menyebar ke tulang, sendi, hati, limpa, ginjal dan otak.

Terdapat 2 (dua) bentuk infeksi:

Page 64: MIKOSIS PROFUNDA

DIAGNOSA

• Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil analisa dahak ataupun nanah.

Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya antibodi terhadap jamur ini. Antibodi tertentu akan timbul sejak awal, tapi menghilang pada infeksi akut dari penyakit ini dan akan tetap ada pada infeksi progresif.

Page 65: MIKOSIS PROFUNDA

KRIPTOKOKOSIS

Page 66: MIKOSIS PROFUNDA

KRIPTOKOKOSIS

• Kriptokokosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Cryptococcus neoformans. gejala dan gambaran klinisnya tidak khas sehingga penderita kriptokokosis di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan di Inggris dan Amerika. hal ini disebabkan karena penderita kriptokokosis sering tidak terdiagnosis, pemeriksaan sero dan autopsi klinik tidak dilakukan kurangnya ahli mikrologi.

Page 67: MIKOSIS PROFUNDA

Cryptococcus neoformans

Page 68: MIKOSIS PROFUNDA

BLASTOMIKOSIS

Page 69: MIKOSIS PROFUNDA

BLASTOMIKOSIS

• Blastomikosis (Blastomikosis Amerika Utara, Penyakit Gilchrist) adalah infeksi yang disebabkan oleh Blastomyces dermatitidis.

• blastomikosis terutama menyerang paru-paru, tetapi kadang menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.

Page 70: MIKOSIS PROFUNDA

Blastomyces dermatitidis.

• Spora dari jamur Blasomyces dermatitidis diduga berasal dari rumah berang-berang. Spora mungkin masuk ke dalam tubuh manusia melalui sistem pernafasan karena terhirup.

Sering terjadi di daerah tenggara Amerika Serikat dan di perbukitan Sungai Mississippi, juga di Afrika. Penyakit ini biasanya menyerang pria berusia antara 20-40 tahun dan jarang ditemukan pada penderita AIDS.

• Penyakit Gilchrist

Page 71: MIKOSIS PROFUNDA

GEJALA

• Blastomikosis paru-paru dimulai dengan timbulnya demam, menggigil dan berkeringat banyak. Kemudian bisa disertai batuk berdahak maupun kering, nyeri dada dan kesulitan bernafas. Meskipun infeksi paru biasanya memburuk secara perlahan, tapi kadang-kadang akan membaik tanpa pengobatan.

Page 72: MIKOSIS PROFUNDA

• Blastomikosis disseminata bisa menyerang berbagai bagian tubuh :

• Infeksi kulit dimulai dengan benjolan kecil (papula) dan mungkin saja berisi nanah (papulopustula), yang segera menghilang dan menyebar secara perlahan. Kemudian akan timbul kutil yang dikelilingi abses (penimbunan nanah) yang tidak terasa nyeri.

• Pada tulang bisa timbul pembengkakan disertai nyeri.

• Pada laki-laki terjadi pembengkakan epididimis disertai nyeri atau prostatitis.

Page 73: MIKOSIS PROFUNDA

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan mikroskopis terhadap dahak atau jaringan terinfeksi misalnya kulit. Bila ditemukan adanya jamur, dilakukan pembiakan dan analisa laboratorium.

Page 74: MIKOSIS PROFUNDA

AKTINOMIKOSIS

Page 75: MIKOSIS PROFUNDA

AKTINOMIKOSIS

• Aktinomikosis adalah suatu infeksi menahun yang disebabkan terutama oleh Actinomyces israelii, bakteri yang bisa ditemukan di gusi, gigi dan amandel.

Infeksi ini menyebabkan terbentuknya abses di beberapa tempat. Aktinomises memiliki 4 macam bentuk dan paling sering menyerang pria dewasa. Aktinomikosis kadang terjadi pada wanita yang menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR, IUD, spiral).

Page 76: MIKOSIS PROFUNDA

Keempat bentuk aktimonikosis tersebut adalah:

• Bentuk abdominalis

• Bentuk servikofasialis

• Bentuk torakalis

• Bentuk generalisata.

Page 77: MIKOSIS PROFUNDA

• Bentuk Abdominalis Terjadi akibat menelan ludah yang tercemar oleh bakteri. Infeksi menyerang usus dan selaput rongga perut (peritoneum). Gejala yang sering ditemukan adalah: - nyeri - demam - muntah - diare atau sembelit - penurunan berat badan. Suatu massa terbentuk dalam perut dan nanahnya bisa mengalir ke kulit melalui saluran yang menghubungkan massa ini dengan dinding perut.

• Bentuk Servikofasialis (Lumpy Jaw) Biasanya dimulai sebagai pembengkakan yang kecil, datar dan keras di dalam mulut, kulit leher atau di bawah rahang. Kadang pembengkakan ini menimbulkan rasa nyeri. Selanjutnya terbentuk daerah lunak yang menghasilkan cairan yang mengandung butiran belerang yang bulat dan kecil, berwarna kekuningan. Infeksi bisa menyebar ke pipi, lidah, tenggorokan, kelenjar liur, tulang tengkorak atau otak dan selaput otak (meningens).

Page 78: MIKOSIS PROFUNDA

Bentuk Torakalis Bentuk ini menyebabkan nyeri dada, demam dan batuk berdahak. Tetapi gejala-gejala ini mungkin tidak akan muncul sebelum terjadinya infeksi paru-paru yang berat.

Bentuk Generalisata Infeksi ikut ke dalam darah dan akan sampai ke kulit, tulang belakang, otak, hati, ginjal, saluran kemih dan rahim serta indung telur pada wanita.

Page 79: MIKOSIS PROFUNDA

DIAGNOSA

• Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan rontgen. Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pembiakan bakteri pada contoh nanah, dahak atau jaringan yang terinfeksi.