METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian Survei deskriptif korelasional yaitu melihat pada suatu kelompok dengan aspek yang diteliti adalah hubungan antara peubah secara mendalam, mendetail dan komprehensif (Faisal 1982). Rakhmat (2005) menerangkan bahwa penelitian yang bersifat menerangkan bertujuan untuk menguji adanya hubungan antar berbagai peubah yang diteliti. Peubah penelitian yang diamati terdiri dari peubah bebas, peubah antara dan peubah tidak bebas. Peubah bebas yang diteliti yaitu indikator-indikator yang dimiliki oleh petani, baik ciri yang melekat ataupun pengetahuan dan pengalaman. Peubah bebas itu antara lain: karakteristik individu petani & pemandu, karakteristik inovasi dan peubah saluran komunikasi. Peubah antara adalah partisipasi komunikasi petani dalam SL-PTT Padi dan peubah terikat berupa efektivitas komunikasi di dalam SL-PTT Padi. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Cikarawang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Pemilihan lokasi menggunakan metode purposive sampling. Sedangkan alasan penentuan lokasi tersebut adalah: (1) Kelurahan Cikarawang merupakan kelompok tani relatif baru dan berdekatan dengan kota, maka dapat diamati apakah lokasi pertanian yang berdekatan dengan kota (banyak sumber informasi) memberi pengaruh positif atau pengaruh negatif terhadap penerimaan petani dengan inovasi-inovasi pertanian, (2) secara metodologis, seluruh tahapan penelitian terpenuhi dan dapat dilakukan di Kelurahan Cikarawang dan (3) secara geografis dan ekonomis, lokasi penelitian mudah dijangkau oleh kendaraan dan tidak membutuhkan anggaran yang besar, mengakibatkan pengamatan dapat dilakukan secara intensif, seksama dan cepat. Pengumpulan data primer dan pengamatan di lapangan dilakukan selama dua bulan yaitu bulan Pebruari sampai Maret 2010. Waktu pelaksanaan penelitian diawali dengan tahapan pra-survei, dan pengumpulan data penelitian.
13
Embed
METODE PENELITIAN · keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya ... dan pengukuran peubah ... diukur dengan skala ordinal. Pengukuran menggunakan tiga ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
37
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini didesain sebagai penelitian Survei deskriptif korelasional
yaitu melihat pada suatu kelompok dengan aspek yang diteliti adalah hubungan
antara peubah secara mendalam, mendetail dan komprehensif (Faisal 1982).
Rakhmat (2005) menerangkan bahwa penelitian yang bersifat menerangkan
bertujuan untuk menguji adanya hubungan antar berbagai peubah yang diteliti.
Peubah penelitian yang diamati terdiri dari peubah bebas, peubah antara
dan peubah tidak bebas. Peubah bebas yang diteliti yaitu indikator-indikator yang
dimiliki oleh petani, baik ciri yang melekat ataupun pengetahuan dan pengalaman.
Peubah bebas itu antara lain: karakteristik individu petani & pemandu,
karakteristik inovasi dan peubah saluran komunikasi. Peubah antara adalah
partisipasi komunikasi petani dalam SL-PTT Padi dan peubah terikat berupa
efektivitas komunikasi di dalam SL-PTT Padi.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Cikarawang, Kecamatan Bogor
Barat, Kota Bogor. Pemilihan lokasi menggunakan metode purposive sampling.
Sedangkan alasan penentuan lokasi tersebut adalah: (1) Kelurahan Cikarawang
merupakan kelompok tani relatif baru dan berdekatan dengan kota, maka dapat
diamati apakah lokasi pertanian yang berdekatan dengan kota (banyak sumber
informasi) memberi pengaruh positif atau pengaruh negatif terhadap penerimaan
petani dengan inovasi-inovasi pertanian, (2) secara metodologis, seluruh tahapan
penelitian terpenuhi dan dapat dilakukan di Kelurahan Cikarawang dan (3) secara
geografis dan ekonomis, lokasi penelitian mudah dijangkau oleh kendaraan dan
tidak membutuhkan anggaran yang besar, mengakibatkan pengamatan dapat
dilakukan secara intensif, seksama dan cepat.
Pengumpulan data primer dan pengamatan di lapangan dilakukan selama
dua bulan yaitu bulan Pebruari sampai Maret 2010. Waktu pelaksanaan penelitian
diawali dengan tahapan pra-survei, dan pengumpulan data penelitian.
38
Populasi dan Sampel Penelitian
Singarimbun dan Effendi (2006) menyatakan bahwa populasi adalah
keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Menurut Rakhmat
(2005), kumpulan obyek penelitian adalah populasi. Dalam penelitian ini
populasi yang ditetapkan adalah petani di Kelurahan Cikarawang, Kecamatan
Bogor Barat, Kota Bogor. Agar penelitian ini menghasilkan data yang akurat dan
obyektif, maka populasi penelitian ini ditetapkan yaitu petani yang telah menjadi
atau pernah menjadi anggota SL-PTT Padi di lokasi tersebut.
Di lokasi penelitian sebenarnya ada empat kelompok tani, yaitu: kelompok
tani Suka Makmur, Tani Maju, Tani Makmur dan kelompok tani Urip. Namun
demikian, hasil survei awal menunjukkan bahwa baru satu kelompok yang
mengikuti program SL-PTT padi, yakni kelompok tani Suka Makmur. Oleh
karena itu keseluruhan sampel (responden) dalam penelitian ini diambil dari
kelompok tersebut, dimana jumlah anggotanya hanya 30 (tiga puluh) orang.
Data dan Instrumentasi
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari survei langsung dan data sekunder diperoleh
dari deks study di perpustakaan dan instansi terkait, misalnya Dinas Pertanian
Kota Bogor.
Teknik pengumpulan data primer dengan mengunakan alat instrumentasi
yaitu kuesioner dan wawancara mendalam yang juga telah dipersiapkan secara
terstruktur. Penyusunan wawancara dalam kuesioner dilakukan secara tertutup
yaitu jawaban dari pertanyaan dalam kuesioner tersedia dalam pilihan, sedangkan
pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang tidak mencantumkan jawaban.
Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan spesifikasi kegiatan penelitian dalam
mengukur suatu peubah atau memanipulasinya (Kerlinger 2004). Menurut
Kerlinger, definisi operasional meletakkan arti dalam suatu konstruk dari suatu
peubah yang diamati dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-
tindakan yang perlu untuk mengukur peubah itu. Menurut Sumardjo (1999)
pengukuran peubah sangat penting dilakukan untuk memberikan kesempatan pada
39
peneliti menggunakan gejalah sosial yang diteliti dalam menyusun hipotesis,
sehingga dapat menentukan tingkat hubungan dengan peubah-peubah yang lain.
Berdasarkan definisi operasional dan pengukuran peubah dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1) Karakteristik Pemandu Lapang yaitu ciri-ciri pemandu lapang yang dapat
menggambarkan kemampuannya dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya
sebagai pemandu SL-PTT padi. Peubah ini diukur berdasarkan penilaian
petani dan hasilnya digolongkan ke dalam beberapa kategori, yaitu: rendah,
sedang dan tinggi. Pengukuran karakteristik pemandu lapang menggunakan
tiga indikator berikut:
a) Tingkat penguasaan materi SL-PTT Padi adalah kemampuan pemandu
lapang mengatasi permasalahan yang bersifat teknis yang terjadi di lahan
garapan petani dan menjawab setiap pertanyaan yang dipertanyakan
petani kepada dirinya, selama melakukan kegiatan SL-PTT Padi.
b) Pengalaman pemandu lapang adalah lamanya waktu seorang pemandu
lapang mulai pertama kali bertugas melakukan penyuluhan pertanian
sampai penelitian ini dilakukan.
c) Kemampuan berkomunikasi adalah pendapat responden tentang
kemampuan pemandu lapang dalam melakukan komunikasi dengan petani
dalam kegiatan SL-PTT Padi.
2) Inovasi Teknologi adalah keragaan inovasi yang diajarkan di dalam SL-PTT
padi dan diukur berdasarkan penilaian petani terhadap ciri-ciri inovasi yang
dapat menggambarkan peluangnya untuk diadopsi. Ciri-ciri inovasi adalah
karakteristik perubahan dan pembaharuan yang melekat pada teknik/teknologi
yang mempengaruhi tingkat kecepatan adopsi suatu inovasi teknologi. Ciri-
ciri inovasi adopsi teknologi terdiri dari lima macam yakni: keuntungan relatif,
kesesuaian, kerumitan, kemudahan dicoba dan kemudahan diamati (Rogers
2003)
a) Keuntungan relatif
Keuntungan relatif adalah tingkat keuntungan (nilai tambah) ekonomi
penggunaan cara baru dalam paket komponen dasar dan komponen pilihan
40
dirasakan lebih menguntungkan dibandingkan dengan penggunaan cara lama.
Derajat keuntungan tersebut dapat diukur secara ekonomis tetapi faktor
prestise sosial, kenyamanan dan kepuasan juga merupakan faktor penting,
dengan mengkomparasikan keuntungan antara kedua jenis sarana produksi
tersebut. Tingkat keuntungan ini diukur dengan kategori (1) kurang
menguntungkan, (2) sama saja dan, (3). menguntungkan
b) Tingkat Kesesuaian
Tingkat kesesuaian adalah derajat dimana praktek dengan menggunakan
sarana dalam SL-PTT padi dirasakan sebagai sesuatu yang konsisten
dengan nilai–nilai yang berlaku, pengalaman-pengalaman terakhir dan
kebutuhan petani. Tingkat kesesuaian ini diukur dengan menggunakan
angka ordinal, yaitu (1) rendah, (2) sedang dan, (3) tinggi
c) Kerumitan
Tingkat kerumitan adalah tinkat dimana suatu inovasi dianggap relatif sulit
untuk dimengerti dan digunakan, makin rumit suatu inovasi bagi seseorang
maka akan makin lambat pengadopsiannya. Kriteria pengukuran dilakukan
berdasarkan nilai tingkat kerumitan dengan kriteria pengukuran adalah (1).
sederhana, (2) sedang dan (3) rumit.
d) Dapat Dicoba
Tingkat kemudahan untuk dicoba adalah derajat kemudahan pemanfaatan
benih, pupuk dan pestisida untuk dicoba pada keadaan sumberdaya yang
terbatas. Suatu inovasi dapat dicoba dengan skala kecil, makin rumit suatu
inovasi makin lambat pengadopsiannya dengan kriteria pengukuran yang
digunakan adalah (1) mudah digunakan, (2) sedang dan (3) sulit
digunakan.
e) Mudah Diamati
Tingkat kemudahan adalah derajat kemudahan hasil-hasil inovasi dapat
dilihat dan disaksikan hasilnya oleh orang lain, sehingga mudah
dikomunikasikan pada lingkungan sistem sosial masyarakat. Pengukuran
dilakukan berdasarkan kriteria (1) mudah diamati, (2) Sedang dan (3) sulit
diamati.
41
3) Karakteristik Petani
Karakteristik petani adalah ciri-ciri yang melekat pada diri petani dan
ditetapkan dengan sebanyak lima karakteristik, yaitu umur petani, tingkat
pendidikan, pengalaman bertani, luas lahan garapan, dan status petani yang,
masing-masing dapat diuraikan berikut ini:
a) Umur adalah lama hidup responden dihitung sejak tahun kelahiran sampai
waktu penelitian dilakukan, diukur dalam satuan tahun dengan
pembulatan keulang tahun terdekat.
b) Tingkat pendidikan adalah jenjang sekolah formal yang pernah diikuti
responden sampai dengan penelitian dilakukan dalam satuan tahun.
c) Pengalaman usahatani adalah lamanya responden berusahatani padi dalam
satuan tahun, sejak mulai berusaha sampai saat penelitian ini.
d) Status petani adalah posisi petani terhadap lahan usahatani padinya, diukur
dengan menggunakan skala nominal dan dikategorikan sebagai petani (1)
pemilik, (2) penggarap dan (3) buruhtani dan penggarap
e) Luas lahan garapan adalah luas area yang digarap petani untuk berusaha
tani padi dalam satuan hektar.
4) Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi dilihat dari beberapa indikator diantaranya adalah: jenis
media waktu dan tempat pelaksanaan:
(a) Jenis media
Jenis media adalah media yang digunakan dalam SL-PTT Padi yang
terdiri dari media tercetak, elektronik dan tatap muka langsung
(brosur, majalah, buku panduan, dan praktek lapang). Tingkat kemudahan
petani dalam menerima informasi berdasarkan jenis media komunikasi
yang digunakan dalam proses komunikasi SL-PTT padi diukur
berdasarkan kategori: (1) sulit dipahami, (2) dapat dipahami, dan (3)
mudah dipahami.
(b) Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan yang dimaksudkan di sini adalah waktu dimana
proses komunikasi tersebut berlangsung. Mengingat kegiatan harian petani
42
peserta SL-PTT padi telah terjadwalkan, sehingga kegiatan yang sarat
komunikasi, seperti pertemuan, diskusi dan temu lapang juga telah
ditentukan. Kesesuaian waktu pelaksanaan kegiatan-kegiatan dimaksud
sangat mempengaruhi daya serap petani peserta terhadap permasalahan
yang dibicarakan dan atau didiskusikan. Untuk mengukur tingkat
kesesuaian waktu pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut, maka dibuat
beberapa kategori, yaitu: (1) kurang sesuai, (2) sesuai, dan (3) sangat
sesuai.
c). Tempat Pelaksanaaan
Tempat pelaksanaaan adalah tempat petani peserta SL-PTT melakukan
suatu kegiatan rutin seperti pertemuan, diskusi, temu lapang dan praktek
lapang. Kesesuaian tempat pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut sangat
mempengaruhi tingkat kehadiran serta kemampuan memahami
permasalahan yang dibicarakan atau didiskusikan.
Untuk mengukur tingkat kesesuaian tempat pelaksanaan kegiatan
dimaksud, dibuat beberapa kategori, meliputi: (1) kurang sesuai, (2)
sesuai, dan (3) sangat sesuai.
5) Keefektivan Komunikasi
Keefektivan komunikasi dalam SL-PTT Padi adalah perubahan perilaku yang
terjadi pada diri seorang petani setelah menerima suatu informasi melalui
partisipasinya dalam SL-PTT Padi yang diukur dengan skala ordinal.
Pengukuran menggunakan tiga indikator perilaku mencakup perubahan
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif). dan tindakan (konatif).
a) Aspek kognitif adalah tingkat pengetahuan responden tentang teknologi
inovatif yang didiseminasikan dalam sekolah lapang SL-PTT padi sebagai
pesan. Dikategorikan dalam ukuran (1) rendah, (2) sedang, (3) tinggi.
b) Aspek afektif adalah sikap responden terhadap teknologi inovatif yang
dikomunikasikan dalam sekolah lapang SL PTT Padi, dikategorikan
dengan ukuran (1) rendah, (2) sedang, dan (3) tinggi.
c) Aspek konatif adalah tindakan responden untuk menggunakan teknologi
inovatif yang diberikan. Tindakan diukur berdasarkan dilaksanakan atau
43
tidak teknologi inovatif dalam sekolah lapang SL-PTT Padi,
dikategorikan dalam ukuran (1) rendah, (2) sedang, dan (3) tinggi .
6) Partisipasi Komunikasi petani dalam SL-PTT Padi
Partisipasi komunikasi petani dalam hal ini berkaitan dengan semua kegiatan
dimana terjadi proses komunikasi antara petani peserta SL-PTT (sebagai
penerima inovasi) dengan pihak-pihak terkait (aparat desa dan kecamatan,
pemandu lapang, penyuluh pertanian, KCD serta POPT (pengamat organisme