METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

METODE PELAKSANAAN METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSIKONSTRUKSIKONSTRUKSIKONSTRUKSI

METODE PEMINDAHAN TANAH MEKANISMETODE PEMINDAHAN TANAH MEKANISPADA SAAT INI, PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN INDUSTRI KONSTRUKSI SUDAH TIDAK TERHINDARKAN, KHUSUSNYA PADA PEKERJAAN PEMBANGUNAN / PERBAIKAN JALAN DAN PEKERJAAN PENYIAPAN LAHAN, BAIK UTK PERKEBUNAN DAN PEKERJAAN IRIGASI, HAL INI TIDAK TERLEPAS AKIBAT KONDISI DAN SPESIFIKASI TEKNIK YANG DIPERSYARATKAN DAN YANG PALING VITAL ADALAH DISEBABKAN WAKTU YANGYANG DIPERSYARATKAN, DAN YANG PALING VITAL ADALAH DISEBABKAN WAKTU YANG TERBATAS.BAHKAN PADA PEKERJAAN JALAN TERTENTU, PENGGUNAAN ALAT BERAT MERUPAKAN PILIHAN UTAMA DAN MENJADI PERSYARATAN UTAMA BAGI PENYEDIA JASA DALAM MENGIKUTI PROSES TENDER, MISAL DALAM PEMBANGUNAN JALAN TOL, PEKERJAANMENGIKUTI PROSES TENDER, MISAL DALAM PEMBANGUNAN JALAN TOL, PEKERJAAN MEMERLUKAN DUKUNGAN ALAT BERAT, BAIK ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH, PEKERJAAN PEMBENTUKAN JALAN MAUPUN PERALATAN ANGKAT DAN PRODUKSI.

KEHADIRANNYA DISEBABKAN :1.MEMPERCEPAT PROSES PEL. PEK.2.PEKERJAAN TIDAK DAPAT DILAKUKAN MANUSIA3 ALASAN EFISIENSI KETERBATASAN TENAGA KERJA DAN KEAMANAN3.ALASAN EFISIENSI, KETERBATASAN TENAGA KERJA, DAN KEAMANAN

DARI SEGI TEKNIS :1.ASPEK MEDAN KERJA DAN SIFAT FISIK MATERIAL2.LINGKUP PEKERJAAN3.CARA PEMILIHAN ALAT BERAT

MEDAN KERJA DAN SIFAT FISIK MATERIAL

APLIKASI ALAT BERAT :1. KONDISI MEDAN KERJA

DATARBERBUKITRENDAHTINGGI

2. SIFAT FISIK MATERIAL: PENGEMBANGAN/PENYUSUTAN BERAT MATERIALBENTUK MATERIALKOHESIVITASKOHESIVITASKEKERASANDAYA DUKUNG

DAFTAR KONVERSI MATERIALDAFTAR KONVERSI MATERIALMATERIAL KONDISI AWAL ASLI GEMBUR PADAT

1. TANAH BERPASIR ASLI

GEMBUR

1,00

0,90

1,11

1,00

0,99

0,80

2. TANAH BIASAPADAT

ASLI

GEMBUR

1,05

1,00

0 80

1,17

1,25

1 00

1,00

0,90

0 72

3. TANAH LIAT

GEMBUR

PADAT

ASLI

0,80

1,11

1,00

1,00

1,39

1,35

0,72

1,00

0,90

4. TANAH CAMPUR KERIKIL

GEMBUR

PADAT

0,70

1,11

1,00

1,59

0,63

1,00

KERIKILASLI

GEMBUR

PADAT

1,00

0,85

0 93

1,18

1,00

1 09

1,03

0,91

1 005. KERIKIL

PADAT

ASLI

GEMBUR

0,93

1,00

0,88

1,09

1.13

1,00

1,00

1,03

0,91

6. KERIKIL KASAR PADAT

ASLI

0,91

1,00

1,10

1,42

1,00

1,29

BERAT MATERIAL

1. MENGANGKAT2. MENDORONG3. MENGANGKUT

BENTUK MATERIAL, KOHESIVITAS DAN KEKERASAN :1 BUCKET FAKTOR1. BUCKET FAKTOR2. BLADE FAKTOR

PAYLOAD FAKTOR3. PAYLOAD FAKTOR

BUCKET FAKTORBUCKET FAKTOR

KONDISI OPERASI KONDISI BUCKET BUCKET FAKTORKONDISI OPERASIUNTUK MEMUAT

KONDISI BUCKET BUCKET FAKTOR

MEMUAT TANAH YANG ADA MUDAH DISTOCKPILE BUCKET DALAM

KEADAAN PENUH, TANAH LEPAS ATAU TANAH DENGAN

KANDUNGAN AIR RENDAH

1,00 – 0,80

SEDANGMEMUAT TANAH LEPAS

DISTOCKPILE TAPI BUCKET TIDAK DAPAT PENUH , PADA TANAH

DENGAN CAMPURAN PASIR, KERIKIL ATAU TANAH DENGAN

KANDUNGAN AIR SEDIKIT TINGGI

0,80 – 0,60

AGAK SUKAR

KANDUNGAN AIR SEDIKIT TINGGI

UNTUK TANAH ASLI, TANAH LIAT DENGAN KANDUNGAN AIR TINGGI,

MATERIAL PASIR BERCAMPUR KERIKIL ATAU TANAH LIAT YANG

0,60 – 0,50

SUKAR

KERIKIL, ATAU TANAH LIAT YANG KERAS

UNTUK MEMUAT BATUAN YANG BERDIAMETER BESAR, BATUAN

HASIL LEDAKAN

0,50 – 0.40

HASIL LEDAKAN.

BLADE FAKTORBLADE FAKTOR

KONDISI OPERASIUNTUK DOZING

KONDISI BLADE BLADE FAKTOR

BLADE MENDORONG TANAH YANG

MUDAHBLADE MENDORONG TANAH YANG ADA DISTOCKPILE (LOSE), BLADE DALAM KEADAAN PENUH, TANAH

DENGAN KANDUNGAN AIR RENDAH

1,10 – 0,90

SEDANG

MENDORONG TANAH LEPAS DISTOCKPILE TAPI BLADE TIDAK

DAPAT PENUH MENDORONG TANAH, PADA TANAH DENGAN

0,90 – 0,70

AGAK SUKAR

CAMPURAN PASIR, KERIKIL ATAU TANAH DENGAN KANDUNGAN AIR

SEDIKIT TINGGI

UNTUK TANAH ASLI, TANAH LIAT AGAK SUKAR DENGAN KANDUNGAN AIR TINGGI,

MATERIAL PASIR BERCAMPUR KERIKIL, ATAU TANAH LIAT YANG

KERAS

UNTUK MENDORONG BATUAN

0,70 – 0,60

SUKARUNTUK MENDORONG BATUAN YANG BERDIAMETER BESAR,

BATUAN HASIL LEDAKAN, BATUAN YANG TERTANAM DIDALAM TANAH

0,40 – 0.60

KALKULASI PRODUKSI

BASIC KALKULASI PRODUKSI :

Q = q x N x E = q x 60/Cm x E

Dimana : Q = PRODUKSI PERJAM ( M3/J )q = PRODUKSI PER-SIKLUS (M3 )( )Cm = WAKTU SIKLUS ( Menit )E = JOB EFISIENSI ( TABEL )

FAKTOR YANG DIPERHATIKAN :

1. VOLUME KONVERSI FAKTOR2 JOB EFISIENSI2. JOB EFISIENSI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI :TOPOGRAFITOPOGRAFIPEMILIHAN ALAT YANG TEPATKETERAMPILAN OPERATORSTANDARD PEMELIHARAAN

DAPAT KITA GOLONGKAN DALAM :A. FAKTOR KONDISI KERJA :

KESESUAIAN ALAT DENGAN TOPOGRAFIKONDISI DANG PENGARUH LINGKUNGANKONDISI DANG PENGARUH LINGKUNGANPENGATURAN KERJA DAN KOMBINASI KERJAMETODE KERJAKETERAMPILAN OPERATORKETERAMPILAN OPERATOR

B. FAKTOR PEMELIHARAAN ALATPEMELIHARAAN RUTIN DAN BERKALAKONDISI OPTIONAL ALATAFTER SALES SERVICE

TABEL JOB EFISIENSI

KONDISIPEMELIHARAAN MESIN

OPERASISANGAT

BAIKBAIK NORMAL KURANG

BAIKBURUK

SANGAT BAIK

BAIK

0,83

0 78

0,81

0 75

0,76

0 71

0,70

0 65

0,63

0 60BAIK

NORMAL

0,78

0,72

0,75

0,69

0,71

0,65

0,65

0,60

0,60

0,54

KURANG BAIK 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45

SUMBER : SPECIFICATIONS AND APPLICATION HANDBOOK ( KOMTSU )

BURUK 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32

KALKULASI PRODUKSIKALKULASI PRODUKSI1. BULLDOZER :

ALAT GALI, MENGGUSUR, MENDORONG, MEMBUAT BADAN JALANSTANDARD BLADESTANDARD BLADESTRAITH BLADETILT BLADEU-BLADEV-BLADE

LAND CLEARING (PEMBERSIHAN LAHAN )KG-BLADERAKE BLADESHEAR BLADE

OPTIONALCANOPYWINCHTREE PUSHER

KALKULASI PRODUKSI :

i. PTM Q = q x 60/Cm x E M3/J

DIMANA : Q = PRODUKSI PER-JAM (M3/J)q = PRODUKSI PER-SIKLUS (M3)Cm = WAKTU SIKLUS (Menit)E = JOB EFISIENSI (TABEL)

I. MENGHITUNG PRODUSI PER-SIKLUS (q ) :

DIMANA L LEBAR BLADE (M)

q = L x H2 x Bf (M3)

DIMANA : L = LEBAR BLADE (M)H = TINGGI BLADE (M)Bf = BLADE FAKTOR (TABEL BLADE FAKTOR)

II. MENGHITUNG WAKTU SIKLUS (Cm) :Cm = D/F + D/R + z (Menit)

DIMANA : D = JARAK KERJA(M)F = KECEPATAN MAJU (Km/J)

Cm = D/F + D/R + z (Menit)

( )R = KECEPATAN MUNDUR (Km/J)z = WAKTU TETAP (Menit)

1) KECEPATAN MAJU, DAN KECEPATAN MUNDUR :

PADA RANGE 3 – 5 Km/J UNTUK MAJU, DAN 5-7 Km/J UNTUK MUNDUR, PADA MESIN DENGAN TORQFLOW DAPAT DIKOREKSI DENGAN 0,75 UNTUK KECEPATAN MAJU, DAN 0,85 UMTUK KECEPATAN MUNDUR.

2) WAKTU TETAP z ( WAKTU PERPINDAHAN GIGI ) :l

MODEL MACHINE WAKTU TETAP (z)

DIRECT DRIVE MACHINE :DIRECT DRIVE MACHINE :

TONGKAT TUNGGAL

TONGKAT DUA

0,10

0,20

3) JOB EFISIENSI (Efisiensi Kerja) (LIHAT TABEL JOB EFISIENSI)

TORQFLOW MACHINE 0,05

II. PEKERJAAN LAND CLEARING :

PEKERJAAN PENYIAPAN LAHAN, BAIK BAGI PEMBUATAN JALAN, IRIGASI, WADUK, BENDUNGAN, PEMUKIMAN, PERKEBUNAN DLL.

ADA 4 (EMPAT) AKTIVITAS :

1. UNDERBRUSHING (TEBAS TEBANG) ADALAH : PEKERJAAN PEMOTONGAN/PEMBERSIHAN POHON DAN SEMAK BELUKAR YANG BERDIAMETERPOHON DAN SEMAK BELUKAR YANG BERDIAMETER ≤ 30 Cm, UNTUK MEMPERMUDAH PEKERJAAN SELANJUTNYA.

2. CUTTING/FELLING (POTONGTUMBANG) : PEKERJAAN PEMOTONGAN DAN PENUMBANGAN POHON YANG BERDIAMETER ≥ 30 Cm.PILING (PENGUMPULAN) PEKERJAAN PENGUMPULAN DARI HASIL UNDERBRUSHING DAN3. PILING (PENGUMPULAN) : PEKERJAAN PENGUMPULAN DARI HASIL UNDERBRUSHING DAN CUTTING/FELLING.

4. BURNING (PEMBAKARAN) : PEKERJAAN PEMBAKARAN SETELAH HASIL PENGUMPULAN SUDAH MULAI MENGERING.

KALKULASI PRODUKSI : KALKULASI PRODUKSI DIHITUNG BERDASARKAN SUATU FORMULA YANG DIKELUARKAN OLEH PABRIK PEMBUAT ALAT-ALAT LAND CLEARING DARI AMERIKA YANG DIKENAL DENGAN ROME FORMULA, DIHITUNG DENGAN MENGGABUNGKAN DATA-DATA DILAPANGAN DENGAN DATA KOREKSI PERHITUNGAN (TABEL) YANG DIBUATDATA DILAPANGAN DENGAN DATA KOREKSI PERHITUNGAN (TABEL) YANG DIBUAT BERDASARKAN HASIL PENELITIAN.

1. KALKULASI PRODUKSI UNDERBRUSHING (TEBAS TEBANG) :

Tr = (B x p) q1 q2 Menit/HA

DIMANA : Tr = KALKULASI PRODUKSI (Menit/HA)B = BASE TIME

p = FAKTOR KOREKSI YANG BERKAITAN DENGAN KERAPATAN VEGETASIq1 = FAKTOR KOREKSI YANG BERKAITAN DENGAN KERAPATAN VEGETASIq2 = FAKTOR KOREKSI YANG BERKAITAN DENGAN KEKERASAN KAYU q2

2. KALKULASI PRODUKSI CUTTING/FELLING (POTONG TUMBANG) :

DIMANA : Tr = KALKULASI PRODUKSI (Menit/HA)B = BASE TIME

FAKTOR KOREKSI YANG BERKAITAN DENGAN KERAPATAN VEGETASI

Tr = (B.p x N1M1 x N2M2 x N3M3 x N4M4 x DF) q1 q2 q3 Menit/HA

p = FAKTOR KOREKSI YANG BERKAITAN DENGAN KERAPATAN VEGETASIq1 = FAKTOR KOREKSI YANG BERKAITAN DENGAN KERAPATAN VEGETASIq2 = FAKTOR KOREKSI YANG BERKAITAN DENGAN KEKERASAN KAYU q3 = FAKTOR KOREKSI YANG BERKAITAN DENGAN METODE PENEBANGANN = JUMLAH POHON PER-HA PER-KELASM = WAKTU YANG DIPERLUKAN UNTUK PENUMBANGAN PER-KELAS DIA.D = JUMLAH KELIPATAN DIA. PER-FOOT UNTUK DIA. ≥ 180 CmF = WAKTU PENEBANGAN PER-FOOT (0,305 Cm)

3. KALKULASI PRODUKSI PILING (PENGUMPULAN) :

Tr = (B.r x N1M1 x N2M2 x N3M3 x N4M4 x DF) t1 t2 Menit/HA

DIMANA : Tr = KALKULASI PRODUKSI (Menit/HA)B = BASE TIMEr = FAKTOR KOREKSI YANG BERKAITAN DENGAN POHON MERAMBATt1 = FAKTOR KOREKSI YANG BERKAITAN DENGAN HASIL PENEBANGANt2 = FAKTOR KOREKSI YANG BERKAITAN DENGAN METODE MENIMBUNN = JUMLAH POHON PER-HA PER-KELASM = WAKTU YANG DIPERLUKAN UNTUK PENUMBANGAN PER-KELAS DIA.D = JUMLAH KELIPATAN DIA. PER-FOOT UNTUK DIA. ≥ 180 CmF = WAKTU PENEBANGAN PER-FOOT (0,305 Cm)

4. KALKULASI PRODUKSI BURNING (PEMBAKARAN) :

Tr = 2,00 J/HA

FAKTOR KOREKSI DILAPANGAN

1. VEGETASI BERDIAMETER ≤ 30Cm (p, q1) :≥ 1480 Ph/HA p = 2, q1 = 1

990 - 1480 Ph/HA p = 1, q1 = 1≤ 990 Ph/HA p = 1, q1 = 0,7

2. KEKERASAN KAYU (q2) :75 – 100 % q2 = 1,325 - 74 % q2 = 1 0 24 % q = 10 - 24 % q2 = 1

3. METODE PENEBANGAN (q3) :PEMBONGKARAN TUNGGUL DAN q3 = 1,25AKAR DALAM 1 X OPERASI

PEMBONGKARAN TUNGGUL DAN q3 = 1,50 AKAR DALAM 2 (LEBIH) X OPERASIAKAR DALAM 2 (LEBIH) X OPERASI

4. PENGARUH POHON MERAMBAT ( r ) :TIDAK ADA POHON MERAMBAT r = 0,7DITEMUI POHON MERAMBAT r = 1

5. HASIL PENEBANGAN ( t1 ) :5. HASIL PENEBANGAN ( t1 ) : TIDAK ADA TUNGGUL DAN AKAR t1 = 1 ADA TUNGGUL DAN AKAR t1 = 1

6 METODE PENIMBUNAN ( t )6. METODE PENIMBUNAN ( t2 ) :SATU TRAKTOR t2 = 1SATU GROUP ( 3 – 4 TRAKTOR ) t2 = 0,7

DATA TABEL

DAFTAR KELAS KAYU MENURUT DIAMETERDIA.≤ 30 Cm

“B”

DIAMETER RANGE (Cm)DIA. ≥ 180 Cm

“ D “31 - 60

“ M1 “61 - 90

“ M2 “91 - 120

“ M3 “121 - 180

“ M4 “

JUMLAH POHON PER – HA ( N )

FAKTOR PRODUKSI FELLING

WAKTU DASARDIAMETER RANGE ( Cm )

DIA. ≥ 180 Cm

TRACTOR

( HP )

WAKTU DASARPER-MENITPER – HA

“ B “

DIA. ≥ 180 CmPER -FEETPER – HA

“ F “31- 60

“ M1”

61- 90

“ M2 “

91- 120

“ M3 “

121- 180

“ M4 “

165

215

85

58

0,7

0,5

3,4

1,7

6,8

3,3

-

10,2

-

3,3

335 45 0,2 1,3 2,2 6,0 1,8

SUMBER : CATERPILLAR PERFORMANCE HANDBOOK

460 39 0,1 0,9 1,2 3,0 1.0

FAKTOR PRODUKSI PILINGFAKTOR PRODUKSI PILING

TRACTOR

DIA.≤ 30 CmWAKTU DASAR

PER-MENIT

DIAMETER RANGE ( Cm )DIA. ≥ 180 Cm

PER -FEETPER – HA

PER – HA

“ B ““ F “

31- 60

“ M1”

61- 90

“ M2 “

91- 120

“ M3 “

121- 180

“ M4 “

165 157 0,6 1.2 4,2 - -165

215

157

125

0,6

0,4

1.2

0,7

4,2

2,5 5,0 -

335

460

111

97

0,1

0,08

0,5

0,1

1,8

1,2

3,6

2,1

0,9

0,3

SUMBER : CATERPILLAR PERFORMANCE HANDBOOK

2. EXCAVATOR :FUNGSINYA :

ALAT GALIALAT GALIALAT MUAT

PRODUKSI DIPENGARUHI :

o JENIS MATERIAL

o KEDALAMAN GALIAN

o SUDUT PUTAR ( SWING )

o UKURAN BUCKET

o KONDISI ALAT

o KONDISI KERJA

KALKULASI PRODUKSI :Q = q x 3600/Cm x E ( M3/J )

DIMANA : Q = PRODUKSI PER JAM (M3/J)DIMANA : Q = PRODUKSI PER-JAM (M3/J)q = PRODUKSI PER-SIKLUS (M3)

Cm = WAKTU SIKLUS (Detik)E = JOB EFISIENSI (TABEL)


q = q1 x Bf (M3)

DIMANA : q1 = BUCKET CAPACITY(M3)Bf = BUCKET FAKTOR (TABEL BUCKET FAKTOR)

II. MENGHITUNG WAKTU SIKLUS ( Cm ) :

WAKTU SIKLUS = WAKTU MENGGALI + ( 2 x WAKTU SWING ) + WAKTU DUMPING

a. TABEL WAKTU MENGGALI :

( Detik )KONDISI

GALIMUDAH RATA – RATA

( NORMAL )AGAK SULIT SULIT

DALAMANGALIAN

( NORMAL )

0 - 2 M 6 9 15 26

Sumber : SPESIFICATIONS AND APPLICATION HAND BOOK (KOMATSU)

0 - 4 M

≥ 4 M

7

8

11

12

17

19

28

30

b. TABEL WAKTU PUTAR ( SWING TIME )( Detik )

SUDUT PUTAR WAKTU PUTARSUDUT PUTAR WAKTU PUTAR

45˚ - 90°

90° 120°

4- 7

5 8


90° - 120° 5 - 8

c. TABEL WAKTU BONGKAR (DUMPING TIME)(Detik)

BONGKAR PADA TEMPAT YANG DITENTUKAN

BONGKAR DITEMPAT


YANG DITENTUKAN

5 - 8 3 - 6


3. DOZER SHOVEL DAN WHEEL LOADER

MEMUAT : BUCKET

MENGANGKAT : LOG FORK LOG CLAMP

KALKULASI PRODUKSI :KALKULASI PRODUKSI :Q = q x 60/Cm x E ( M3/J )

DIMANA : Q = PRODUKSI PER-JAM (M3/J)q = PRODUKSI PER-SIKLUS (M3)

Cm = WAKTU SIKLUS (Menit)E = JOB EFISIENSI (TABEL)E JOB EFISIENSI (TABEL)


q = q1 x Bf (M3)

DIMANA : q1 = BUCKET CAPACITY(M3)Bf = BUCKET FAKTOR (TABEL BUCKET FAKTOR)

II. MENGHITUNG WAKTU SIKLUS (Cm) :

A. METODE CROOS LOADING :

DIMANA : D = JARAK KERJA(M)

Cm = D/F + D/R + z (Menit)

DIMANA : D = JARAK KERJA(M)F = KECEPATAN MAJU (Km/J)R = KECEPATAN MUNDUR (Km/J)z = WAKTU TETAP (Menit)

B. METODE V-SHAPE LOADING :

DIMANA : D = JARAK KERJA(M)

Cm = (D/F)2 + (D/R)2 + z (Menit)

F = KECEPATAN MAJU (Km/J)R = KECEPATAN MUNDUR (Km/J)z = WAKTU TETAP (Menit)

C. METODE LOAD AND CARRY : Cm = (D/F) x 2 + z (Menit)

DIMANA : D = JARAK KERJA(M)F = KECEPATAN MAJU (Km/J)

( ) ( )

F = KECEPATAN MAJU (Km/J)z = WAKTU TETAP (Menit)

TABEL WAKTU TETAP (FIXED TIME)(Menit)

TYPE V –SHAPE

LOADING

CROSSLOADING

LOAD AND CARRY

DIRECT DRIVE 0 25 0 35DIRECT DRIVE

HYD. SIFT DRIVE

TORQFLOW

0, 25

0, 20

0, 20

0, 35

0, 30

0, 30

-

-

0, 35


QDRIVE

, , ,

4. DUMP TRUCK :

FUNGSI : ALAT ANGKUT

ESTIMASI PRODUKSI : Q = q x 60/Cmt x E M3/J

DIMANA : Q = PRODUKSI PER-JAM (M3/J)q = PRODUKSI PER SIKLUS (M3)q = PRODUKSI PER-SIKLUS (M3)

Cmt = WAKTU SIKLUS (Menit)E = JOB EFISIENSI (TABEL)

1. PRODUKSI PER-SIKLUS ( q ) :

q = n x q1 x k (M3)

DIMANA : q = PRODUKSI PER-SIKLUS(M3)n = JUMLAH TRIP PENGISIAN ALAT

MUATMUATk = FAKTOR BUCKET

q1 = BUCKET CAPACITY (M3)

2. 2. WAKTU SIKLUS (Cmt ) : Cmt = n x Cm + D/F + t1 + D/R + t2

DIMANA : n = JUMLAH TRIP PENGISIAN ALAT MUAT

n = q / q1xkq = KAPASITAS DUMP(M3)

k = FAKTOR BUCKET ALAT PEMUAT

n = q / q1xk

q1 = BUCKET CAPACITY ALAT MUAT(M3)Cm = WAKTU SIKLUS ALAT MUAT

D = JARAK ANGKUT (M)F = KECEPATAN ANGKUT ISI (KM/J)R = KECEPATAN ANGKUT KOSONG (KM/J)t1 = DUMPING TIME ( Tabel : (Menit) )t2 = WAKTU TETAP (Tabel : (Menit) )

Tabel DUMPING TIME Tabel WAKTU TETAP

KONDISI OPERASI t1 (Menit) KONDISI OPERASI t2 (Menit)( )

MUDAH

NORMAL

0,5 - 0,7

1,00 - 1,30

( )

MUDAH

NORMAL

0,10 - 0,20

0,25 - 0,35

Sumber : SPESIFICATIONS AND APPLICATION HAND BOOK (KOMATSU)SULIT 1,50 - 2,00 SULIT 0,40 - 0,50

3. MENGHITUNG JUMLAH DUMP TRUCK :A. N = Cmt / n x Cm

B. N = Qmuat/ Qdt

CONTOH :PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN REKLAMASI PANTAI UNTUK LAPANGAN PARKIR, DIPERLUKAN SEBANYAK 15.000 M3 MATERIAL TANAH BERCAMPUR PASIR PADAT, YANGDIPERLUKAN SEBANYAK 15.000 M3 MATERIAL TANAH BERCAMPUR PASIR PADAT, YANG DIAMBIL DARI STOCKPILE YANG BERJARAK RATA – RATA 6 KM, DENGAN KONDISI JALAN AGAK BERBUKIT DAN SEMPIT. UNTUK MENGGALI TANAH TERSEBUT DIGUNAKAN EXCAVATOR DENGAN UKURAN BUCKET 0,90 M3, DAN HASIL GALIAN LANGSUNG DIMUAT PADA ALAT ANGKUT DUMP TRUCK BERKAPASITAS 6 M3, UNTUK DIBAWA KELOKASI PEKERJAAN. BERAPA WAKTU YANG DIPERLUKAN UNTUK REKLAMASI LOKASI TERSEBUTWAKTU YANG DIPERLUKAN UNTUK REKLAMASI LOKASI TERSEBUT.

JAWAB : EXCAVATOR :

ASSUMSI : Kondisi Alat Cukup Baik (E) = 0,75 ; Swing Angle = 90 – 180 ° = 8 Detik ;

DIKETAHUI : Dump Time = 8 DetikDigging Time = 9 Detik ; Fb = 0,75

DUMP TRUCK : ASSUMSI : Kondisi Alat cukup baik :

F = 40 KM/JR = 50 KM/J

DIKETAHUI :E = 0,61 (Tabel Jof Eff. Normal)D = 6 KMt1 = 1 Menit (Tabel)t2 = 0,50 Menit (Tabel)

Material Tanah Berpasir :VOLUME ( padat ) = 15.000 M3VOLUME ( Gembur ) = 1,17 x 15.000 = 17.550 M3VOLUME ( Gembur ) 1,17 x 15.000 17.550 M3

1. MENGHITUNG KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR :Q = q x 3600/Cm x E

o q = 0,75 x 0,90 = 0,675 M3o Cm = 9 + 2x8 + 8 = 33 detik

o Q = 0,675 x 3600/33 x 0,75 = 55,23 M3/J

2. MENGHITUNG KAPASITAS PRODUKSI DUMP TRUCK :

Q = q x 60/Cm x E

o n = 6 / 0,675 = 8,89 = 9o q = 9 x 0,675 =6,075 M3o Cmt = n x Cm + D/F + t1 + D/R + t2 = 9 x 0,55 + 6 x 60/40 + 1 + 6 x 60/50 + 0,50 = 22,65 Menito Q = 6,075 x 60/22,65 x 0,61 = 9,81 M3/J

3. MENGHITUNG JUMLAH DT :3. MENGHITUNG JUMLAH DT :

N = Cmt / nxCm = 22,65 / 4,85 = 4,57 = 5 bh.

N Q / Q dt 55 23 / 9 81 5 63 6 bhN = Qex / Q dt = 55,23 / 9,81 = 5,63 = 6 bh.

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Documents