El-Ibtikar Volume 02, nomor 01, Juli 2013 Metode Bernyanyi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Anak Usia Dini Nanin Sumiarni 66 METODE BERNYANYI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BAGI ANAK USIA DINI Oleh: Nanin Sumiarni, S.Ag. ABSTRAK كاملن النسان شخصية ااس لتكويا أسهمة جداول مد ق سنهم او بية ل ال وأد سلوكه به ونظامية وكللية والانية وانساصر العنالت على ابت و وترتمعتة التدريس قد تكون عملي ومعرفته. وتعليمية.غراض ال ق نيل اتحاوى بينهابادل وتت تت الاجا اجةلك وطيدة المدرس أنبد ل ،طفال حلة روضة اد ق مرويم لتعل طريقة ال وق إختيار ف يهامدرس التزاينلبد لة التدريس هوعمليلعام للى أن تعريف ايبا عت عليها، كما رأى دافعصر اللعنا واجتماعيته وثقافته. ومعرفته وا هه وتفكنمية فعاليتلطالب نفسه ق تين بفكرة التبا واKata Kunci: Metode Bernyanyi, Pembelajaran Bahasa Arab, Usia Dini A. Pendahuluan Long Life Education, kalimat ini telah kita kenal sejak dulu sampai sekarang atau dengan istilah lain kita kenal dengan Pendidikan sepanjang hayat. Pentingnya pendidikan dalam hidup dan kehidupan manusia telah menjadikannya salah satu kebutuhan pokok manusia. Agama juga mewajibkan manusia untuk mengecap pendidikan setinggi-tingginya, bahkan dikatakan “Tuntutlah ilmu maulai dari buaian sampai ke liang lahat”. Anak usia dini merupakan kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik kasar dan halus), keserdasan (daya pikir, daya cipta), sosio emosional, bahasa, dan komunikasi. 1 Pendidikan bagi anak usia dini sangat penting dilakukan karena dalam pendidikan tersebut merupakan dasar bagi penbentukan kepribadian manusia, sebagai peletak dasar budi pekerti luhur, kepandaian dan keterampilan. 1 Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 6.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
El-Ibtikar Volume 02, nomor 01, Juli 2013
Metode Bernyanyi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Anak Usia Dini
Nanin Sumiarni
66
METODE BERNYANYI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
BAGI ANAK USIA DINI
Oleh: Nanin Sumiarni, S.Ag.
ABSTRAK
به وسلوكه وأدالتربية للأولاد في سنهم الأول مهمة جدا لأنها أساس لتكوين شخصية الإنسان الكامل ومعرفته. وتكون عملية التدريس قد تجمعت وترتبت وشملت على العناصر الإنسانية والمالية والنظامية وكل
الحاجات التي تتبادل وتتحاوى بينها في نيل الأغراض التعليمية.يها ف وفي إختيار طريقة التعليم للأولاد في مرحلة روضة الأطفال، لابد للمدرس أن يملك وطيدة الحجة
والعناصر التي دافعت عليها، كما رأى محيبا على أن تعريف العام لعملية التدريس هو لابد للمدرس التزاين والتباين بفكرة الطالب نفسه في تنمية فعاليته وتفكيره ومعرفته واجتماعيته وثقافته.
Kata Kunci: Metode Bernyanyi, Pembelajaran Bahasa Arab, Usia Dini
A. Pendahuluan
Long Life Education, kalimat ini telah kita kenal sejak dulu sampai
sekarang atau dengan istilah lain kita kenal dengan Pendidikan sepanjang
hayat. Pentingnya pendidikan dalam hidup dan kehidupan manusia telah
menjadikannya salah satu kebutuhan pokok manusia. Agama juga
mewajibkan manusia untuk mengecap pendidikan setinggi-tingginya, bahkan
dikatakan “Tuntutlah ilmu maulai dari buaian sampai ke liang lahat”.
Anak usia dini merupakan kelompok anak yang berada dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pola
pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik kasar dan halus),
keserdasan (daya pikir, daya cipta), sosio emosional, bahasa, dan komunikasi.1
Pendidikan bagi anak usia dini sangat penting dilakukan karena dalam
pendidikan tersebut merupakan dasar bagi penbentukan kepribadian manusia,
sebagai peletak dasar budi pekerti luhur, kepandaian dan keterampilan.
1 Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 6.
El-Ibtikar Volume 02, nomor 01, Juli 2013
Metode Bernyanyi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Anak Usia Dini
Nanin Sumiarni
67
Sebagaimana Hibana S Rahman mengatakan bahwa masa anak-anak
merupakan masa yang sangat penting untuk usia selanjutnya. Sebab masa ini
adalah masa pembentukan fondasi dan dasar kepribadian anak untuk usia
selanjutnya.2 Perkembangan bahasa anak pada usia ini sangat baik, anak sudah
mampu memahami pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan
pikirannya dalam batas-batas tertentu.3
Muhamed A Khalfan menyebutkan bahwa seorang anak hingga usia
sembilan tahun memiliki kemampuan untuk menguasai hingga tujuh bahasa
yang berbeda.4
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-
unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, prosedur yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam system
pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya laboratorium.
Material, meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografy, slide dan
film, audio dan vidio tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruangan
kelas, perlengkapan audio visual juga komputer. Prosedur meliputi jadwal dan
metode penyampaian informasi, praktik, belajar ujian dan sebagainya.5
Pembelajaran pada anak usia dini adalah hasil dari interaksi antara pemikiran
dan pengalaman dengan materi-materi, ide-ide dan representasi mentalnya
tentang dunia sekitarnya.
Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode dipilih
berdasarkan strategi kegiatan yang sudah dipilih dan ditetapkan. Metode
merupakan cara, yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk mencapai
tujuan. Dan setiap guru akan menggunakan metode sesuai gaya melaksanakan
kegiatan, namun yang harus diingat taman kanak-kanak mempunyai cara yang
khas. Oleh karena itu ada metode-metode yang lebih sesuai dengan anak usia
dini dibandingkan dengan metode-metode lain.
2 Hibana S Rahman, Konsep Dasar Pendidikan Dasar Anak Usia Dini, (Yogyakarta:
PGTKI Press, 2002), hlm. 29. 3 Ibid, hlm. 35.
4 Muhamed A Khalfan, Anakku Bahagia Anakku Sukses, (Jakarta: Pustaka Zahra, 2003),
hlm. 23. 5 Isjoni, Model Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 55.
El-Ibtikar Volume 02, nomor 01, Juli 2013
Metode Bernyanyi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Anak Usia Dini
Nanin Sumiarni
68
Dalam memilih suatu metode yang akan dipergunakan dalam program
kegiatan anak di taman kanak-kanak, guru perlu mempunyai alasan yang kuat
dan faktor-faktor yang mendukung pemilihan metode tersebut, seperti:
karakteristik tujuan kegiatan yaitu pengembangan kreativitas , pengembangan
bahasa, pengembangan emosi, pengembangan motorik dan pengembangan
nilai serta pengembangan sikap dan nilai. Dan karakteristik anak yang diajar.6
Hal senada juga dikemukakan Muhaiban bahwa salah satu prinsip umum
pembelajaran adalah bahwa pembelajaran hendaknya dilaksanakan dengan
mempertimbangkan karakteristik individual siswa yang menyangkut
perkembangan emosional, perkembangan intelektual, kondisi sosial, dan
lingkungan budaya. Pada dasarnya pembelajaran Al Arabiyah Li Al Athfal
(ALA) juga harus berpijak pada prinsip-prinsip umum tersebut.
Di samping itu, ada prinsip-prinsip dasar yang perlu diperhatikan sesuai
dengan karakteristik anak. Para ahli pembelajaran bahasa untuk anak, di
antaranya Scott, Lee, dan Borridge (dalam Rachmayanti, 2000)
mengemukakan beberapa prinsip pembelajaran yang harus diperhatikan, yaitu
sebagai berikut. Pertama, berpijak pada dunia anak. Dunia anak berkisar pada
keluarga, rumah, sekolah, mainan, dan teman bermain. Kedua, berangkat dari
sesuatu yang sudah diketahui dan dekat dengan atau mudah dijangkau oleh
siswa ke sesuatu yang belum diketahui atau jauh dari jangkauan mereka.
Misalnya dari lingkungan rumah ke lingkungan luar rumah, dilanjutkan ke
lingkungan teman sejawat, kemudian ke lingkungan sekolah. Ketiga,
pembelajaran dikaitkan dengan hal-hal yang menjadi interes anak Keempat,
pokok-pokok pembelajaran yang disajikan berangkat dari pengetahuan yang
telah dimiliki siswa, dengan menggunakan bahasa Arab sederhana. Kelima,
tugas-tugas diorientasikan kepada aktifitas atau kegiatan. Keenam, bahan
pembelajaran merupakan kombinasi antara sesuatu yang bersifat fiksi dan
non-fiksi/konkrit. Ketujuh, materi diorentasikan kepada pelaksanaan silabus
dan pengembangan dua komponen bahasa (kosa kata dan struktur) dan empat
keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis)
6 Moeslichatoen R, Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2004), hlm. 9.
El-Ibtikar Volume 02, nomor 01, Juli 2013
Metode Bernyanyi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Anak Usia Dini
Nanin Sumiarni
69
Kedelapan, budaya nasional dan asing dikenalkan secara bertahap.
Kesembilan, pokok-pokok pembelajaran dan tugas-tugas hendaknya
disesuaikan dengan usia pembelajar.7
Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa tidak semua metode
pengajaran cocok bagi program kegiatan anak usia dini. Misalnya metode
ceramah karena metode ini menuntut anak untuk memusatkan perhatian dalam
waktu cukup lama padahal rentang waktu perhatian anak relatif singkat. Dan
salah satu metode yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini adalah
metode bernyanyi.
B. Konsep Anak Usia Dini
Hakikat anak usia dini dalamUndang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No.20 Tahun 2003 adalah kelompok manusia yang berusia 0 sampai
6 tahun. Namun ada beberapa ahli yang mengelompokkannya hingga usia 8
tahun. Dalam tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini dibagi
menjadi beberapa tahapan perkembangan sebagimana diungkapkan Diana
Mutiah yaitu:8
1. Masa Bayi, Usia Lahir 0-12 Bulan.
2. Masa Toddler (Batita), Usia 1-3 Tahun.
3. Masa Early Childhood/Pra Sekolah, Usia 3-6 Tahun.
4. Masa Kelas Awal SD, Usia 6-8 Tahun.
Di Indonesia sementara ini konsep pendidikan pra sekolah lebih dikenal
dan disosialisasikan daripada pendidikan usia dini. Maka dari itu perlu
dipahami hakekat pendidikan anak pra sekolah, yaitu:9
a. Pusat pengembangan kepribadian anak.
b. Pusat kesejahteraan anak.
7 Muhaiban, Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak (ALA), Makalah disampaikan
pada Pelatihan Pembelajarn Bahasa Arab untuk Anak Melalui Bercerita, Bermain, dan Bernyanyi Pada tanggal 30 September 2004 di Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri.
Metode Bernyanyi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Anak Usia Dini
Nanin Sumiarni
73
d. Kata keterangan,merupakan kata yang muncul paling awal dalam
kosakata anak, umumnya adalah “هذا، أين”
e. Kata perangkai dan kata ganti,ini muncul paling akhir karena
paling sulit digunakan, misalnya anak bingung kapan
menggunakan “أنا، نحن، ه/ها”
2. Kosakata Khusus, meliputi:
a. Kosakata warna, umumnya anak mengetahui kosakata ini ketika
berusia 4 tahun. Dan itupun tergantung pada kesempata dan minat
mereka tentang warna.
b. Kosakata waktu, biasanya diketahui pada anak usia 6-7 tahun,
mereka mulai mengetahui arti: “ليل، نهار، صباح”
c. Kosakata sumpah, kosakata ini digunakan oleh anak terutama
anak laki-laki untuk menunjukkan bahwa ia sudah besar,
menegaskan kejantanannya dan menarik perhatian.
d. Bahasa rahasia, bahasa ini sering digunakan oleh anak perempuan
untuk berkomunikasi dengan temannya.15
John M Ortiz mengungkapkan: perkembangan bahasa anaka jika
dihubungkan dengan musik,
Hasil penelitian baru menunjukkan bahwa perkembangan vokal
pra verbal dan verbal terjadi antara waktu lahir dan usia empat
puluh delapan bulan(4 tahun) dengan mengikuti urutan tertentu,
diantaranya: ketika anak berusia antara 2 sampai 3 tahun, anak-
anak biasanya mampu berkomunikasi secara verbal, menyanyikan
lagu-lagu yang populer dan sajak anak-anak, menirukan dan
berbicara dengan lebih ritmis. Lagu-lagu spontan dengan tempo
dan nada sedang tercipta secara acak atau digabungkan dari lagu-
lagu favorit mereka, ketika mereka berusaha untuk menciptakan
bentuk musiknya sendiri. Waktu yang tepat untuk lagu-lagu yang
penuh imajinasai serta menirukan tingkah laku.16
15 Elizabeth B Hurlock, Perkembangan Anak Jilid I, (Jakarta: Erlangga), hlm. 188. 16 John M Ortiz, Nurturung Your Child With Music, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2002), hlm. 15.
El-Ibtikar Volume 02, nomor 01, Juli 2013
Metode Bernyanyi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Anak Usia Dini
Nanin Sumiarni
74
E. Metode Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak Usia Dini
Sebagaimana kita ketahui bahwa metode sangat berpengaruh dalam
proses belajar mengajar.metode merupakan cara untuk mencapasi suatu tujuan
yang akan dicapai.
Metode pembelajaran bahasa Arab untuk anak-anak hendaklah
memeperhatikan unsur-unsur berikut:
1. Prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Arab untuk anak-anak sama saja
dengan pribsip-prinsip pembelajaran bahasa asing secara umum.
2. Pembelajaran bahasa Arab untuk anak-anak harus disesuaikan dengan
perkembangan anak, baik dari segi psikologis, intelektual dan aspaek
lainnya.
3. Hendaknya pembelajaran bahasa Arab untuk anak-anak dilakukan
secara alamiyah, komunikatif dan menggunakan al wasâil al mû’înah
al sam’iyyah al bshariyah (audio visual aids).
4. Buku yang digunakan harus sesuai dengan perkembangan jiwa, pikiran
dan perkembangan bahasa anak. Buku pegangan selayaknya dihiasi
dengan gambar-gambar yang menarik.
5. Bahasa komunikatif seperti ucapan selaman dan muhadtsah yaumiyyah
(percakapan sehari-hari) perlu mendapatkan perhatian sejak
permulaan.17
Metode pengajaran yang dilaksanakan untuk usia TK dan kelompok
bermain secara umum, adalah:18
1. Metode bermain.
2. Metode karya wisata.
3. Metode bercakap-cakap.
4. Metode bercerita.
5. Metode demonstrasi.
6. Metode proyek.
7. Metode pemberian tugas.
17 A Suherman, Pembelajaran Bahasa Arab Sejak Usia Dini, (Makalah). 18 Moeslichatoen R, Metode...., hlm. 24.
El-Ibtikar Volume 02, nomor 01, Juli 2013
Metode Bernyanyi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Anak Usia Dini
Nanin Sumiarni
75
8. Metode bernyanyi.
F. Metode Bernyanyi Untuk Anak Usia Dini
Metode bernyanyi adalah metode yang melafazkan suatu kata atau
kalimat yang dihafal dengan dinyanyikan. Siswa bisa bernyanyi sesuai dengan
jenis lagu yang disenangi, misalnya dengan lagu dangdut, jazz, rock, pop dan
lain sebagainya.19
Bernyanyi atau mendengarkan suara musik adalah merupakan bagian
dari kebutuhan alami individu. Melalui nyanyian dan musik, kemampuan
apresiasi anak akan berkembang dan melalui nyanyian anak dapat
mengekspresikan segala pikiran dan isi hatinya. Menyanyi juga merupakan
bagian dari ungkapan emosi, menyanyi dapat dilakukan dengan berbagai
bentuk, misalnya:
1. Bernyanyi aktif, artinya anak melakukan secara langsung kegiatan
menyanyi, baik sendiri, mengikuti maupun bersama-sama.
2. Bernyanyi pasif, artinya anak hanya mendengarkan suara nyanyia atau
musik dan menikmatinya tanpa terlibat secara langsung kegiatan
menyanyi.
Melalui bernyanyi, baik aktif maupun pasif anak merasakan
kesenangan dan kebahagiaan, selain itu emosi anak juga terlibat dalam
melakukan kegiatan bernyanyi. Lebih lanjut bernyanyi dapat digunakan
sebagai alat yang ampuh bagi bayi dan anak untuk mengetahui bahwa orang
tua, guru atau pengasuhnya memperhatikan dan memahami perasaan dan
kebutuhannya.20
Ada empat faktor pendorong dalam metode bernyanyi, yaitu:21