El-Ibtikar Volume 03, nomor 02,Desember 2014 1 Metode Bercerita Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-Anak Nanin S. METODE BERCERITA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK Oleh: Nanin Sumiarni, M.Ag Abstrak لقرآنم أن يربوهمبد لوالديه بية ف وقتهم الدون عمر ا كا إذالغة وال القرآا نزلغة اللة هي الغة العربيلن ال ،رهم بداية عم العربية نته وسنته إل رسالغ رسولا أيضا بل ذلك. ومية وغس ولتقرير شريعته ا كلها.لعام اممية وحدها بلسمة ام وليست لم ا اث من ال ار الستمر إحدى الطريقةقة القصة هي طري إل ا يليل لت الشعوب. حياوجودةرة امضاتبليغ اة ل ن وسيلا أيضا قد تكولتام، و اادوركة اييها. ومشاسن القصة وا الذي قداكي اليد هو ااكي وام.علومات حياروعةظرة الديدة وانا ستعطيهم اKata Kunci: Metode, Bahasa Arab, Pembelajaran, Bercerita. A. PENDAHULUAN Bahasa Arab merupakan salah satu dari kunci ilmu pengetahuan, terlebih lagi yang berkaitan dengan ilmu-ilmu keislaman. Seorang anak yang telah menguasai bahasa secara baik, terbuka peluang untuk menggali khasanah Islam dan mendalami ajaran-ajarannya. Abu Hasan Al Mawardi telah mengingatkan pentingnya pembelajaran bahasa Arab bagi anak-anak seraya mengatakan: Apabila anak sudah waktunya untuk dididik dan diajari, selayaknya dimulai dengan mengajarkan Al-Qur‟an dan bahasa Arab, karena bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan Allah untuk menurunkan kitab suci Al-Qur‟an dan menetapkan syariat serta kewajiban-kewajiban agama-Nya. Dengan bahasa Arab pulalah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02,Desember 2014
1
Metode Bercerita Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-Anak Nanin S.
METODE BERCERITA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
UNTUK ANAK-ANAK
Oleh: Nanin Sumiarni, M.Ag
Abstrak
إذا كان عمر الأولاد في وقتهم التربية فلابد لوالديهم أن يربوهم بالقرآن ن العربية في بداية عمرهم، لأن اللغة العربية هي اللغة التي نزل الله بها القرآواللغة
ولتقرير شريعته الإسلامية وغير ذلك. وبها أيضا بلغ رسول الله رسالته وسنته إلى الأمم وليست للأمة الإسلامية وحدها بل لأمم العالم كلها.
لجيل يل إلى اطريقة القصة هي إحدى الطريقة لاستمرار التراث من الجالتالي، وبها أيضا قد تكون وسيلة لتبليغ الحضارة الموجودة في حيات الشعوب. والمحاكي الجيد هو المحاكي الذي قد يحاسن القصة ويحييها. ومشاركة الأولاد بها
ستعطيهم المناظرة الجديدة والأروعة لمعلومات حياتهم.
Kata Kunci: Metode, Bahasa Arab, Pembelajaran, Bercerita.
A. PENDAHULUAN
Bahasa Arab merupakan salah satu dari kunci ilmu pengetahuan,
terlebih lagi yang berkaitan dengan ilmu-ilmu keislaman. Seorang anak yang
telah menguasai bahasa secara baik, terbuka peluang untuk menggali khasanah
Islam dan mendalami ajaran-ajarannya.
Abu Hasan Al Mawardi telah mengingatkan pentingnya pembelajaran
bahasa Arab bagi anak-anak seraya mengatakan: Apabila anak sudah
waktunya untuk dididik dan diajari, selayaknya dimulai dengan mengajarkan
Al-Qur‟an dan bahasa Arab, karena bahasa Arab adalah bahasa yang
digunakan Allah untuk menurunkan kitab suci Al-Qur‟an dan menetapkan
syariat serta kewajiban-kewajiban agama-Nya. Dengan bahasa Arab pulalah
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02,Desember 2014
2
Metode Bercerita Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-Anak Nanin S.
Rasulullah Saw menyampaikan sunnahnya, dan disusunnya kitab-kitab
agama, filsafat, logika, dan sebagainya. Oleh sebab itu, dari sejak usia dini
sebaiknya diajari bahasa Arab.
Ibnu Sina dalam kitab “As Siyasah” pada bab “Siyasatur Rajuli
Waladahu” (Teknik orang tua mendidik anaknya) mengatakan: Apabila anak
telah mengetahui prinsip-prinsip bahasa, barulah diajarkan hal-hal yang
disesuaikan dengan watak dan kesanggupannya.
Al Mawardi mengukuhkan pendapat Ibnu Sina (Jami‟ Bayani al „ilmi
wa Fadhlih, Juz II: 86) agar mengajarkan bahasa Arab kepada anak dengan
pembelajaran yang ringan-ringan terlebih dahulu. Selanjutnya
mengungkapkan bahwa kondisi yang layak dalam mengajarkan bahasa Arab
bagi usia dini adalah memberikan yang paling ringan dan paling mudah
terlebih dahulu dari apa yang ada dalam buku, supaya anak tidak merasakan
dirinya terbebani dengan pembelajaran yang asing, seperti pembelajaran
nahwu yang “jlimet” bagi usia anak yang bukan penutur aslinya.
Pembelajaran bahasa Arab sejak dini akan mendapat sambutan hangat
dari seluruh pihak di negara kita ini. Minimal ada tiga alasan utama; Pertama,
penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam. Mereka telah merasakan
kebutuhan terhadap bahasa Arab ini sebagai upaya untuk mendalami ajaran
agama mereka. Khususnya akhir-akhir ini dan masa yang akan datang,
kegairahan beragama mulai nampak semarak di mana-mana setelah mereka
tenggelam dalam dunia materalistis yang sering menyeret mereka ke arah
kesengsaraan jiwa dan rohani; kedua, perkembangan Taman Kanak-Kanak Al
Qur‟an (TKA) dan bermunculannya buku-buku pembelajaran baca Al-
Qur‟an secara praktis seperti metode Iqra‟ ,al Barqi, dan lain sebagainya,
telah menambah semangat umat untuk mendalami Al-Qur‟an disamping
memberikan bekal yang cukup baik sebagai dasar pembelajaran bahasa Arab,
minimal anak-anak telah mengenal huruf Arab dan bisa membaca al-Qur‟an;
ketiga, pemerintah sendiri memberikan dukungan terhadap bahasa Arab
karena alasan politis, ekonomis, atau lainnya. Dukungan ini tercermin dengan
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02,Desember 2014
3
Metode Bercerita Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-Anak Nanin S.
adanya siaran bahasa Arab di TV, pembelajaran bahasa Arab di sekolah-
sekolah agama dan sebagainya.1
Bercerita merupakan cara untuk meneruskan warisan dari satu generasi
berikutnya. Dan bercerita juga dapat menjadi media untuk menyampaikan
nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Seorang pendongeng yang baik akan
menjadikan cerita sebagai sesuatu yang menarik dan hidup. Keterlibatan anak
terhadap cerita akan memberikan suasana yang segar, menarik dan menjadi
pengalaman unik bagi anak.2
Naluriah, setiap anak senang dengan cerita atau dongeng karena
berkembangnya kemampuan berbicara anak semakin menuntut keingintahuan
mereka akan banyak hal dengan cara diceritakan. Bercerita atau mendongeng
merupakan metode sekaligus media komunikasi yang menjadi tradisi dari
generasi ke generasi meskipun peran dan fungsinya kini mulai tergantikan
oleh tayangan-tayangan televisi dan game di komputer. Padahal, bercerita atau
mendongeng dapat membangun dan mengembangkan kepribadian anak.
Sebuah cerita merupakan refleksi kehidupan nyata, sehingga memiliki
daya tarik tersendiri bagi pendengar dan pembacanya, termasuk anak-anak.
Alur dan tutur cerita memberikan sentuhan emosi yang luar biasa dalam
kesehariaan anak, sehingga cerita memberikan banyak manfaat bagi
perkembangan kepribadian anak.
B. PENGERTIAN METODE BERCERITA
Metode pembelajaran adalah sebuah konsep cara yang digunakan oleh
guru untuk mengelola pembelajaran agar materi pembelajaran dapat
tersampaikan dengan baik terhaap sisa sesuai dengan tujuan yang
dinginkan.Teknik pembelajaran adalah aplikasi atau penerapan dari sebuah
metode. Metode dan teknik pembelajaran sangat berkaitan erat karena sebuah
metode pembelajaran tidak akan berhasil tanpa menggunakan teknik.
Metode bercerita adalah merupakan salah satu pemberian pengalaman
belajar bagi anak, dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita
1 A. Suherman, Pembelajaran Bahasa Arab Sejak Usia Dini, (Makalah). 2 Isjoni, Model Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 90.
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02,Desember 2014
4
Metode Bercerita Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-Anak Nanin S.
yang di bawakan guru harus menarik dan mengundang perhatian anak dan
tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak RA. 3
Cerita adalah penggambaran tentang sesuatau secara verbal. Melalui
bercerita, anak diajak berkomunikasi, berfantasi, berkhayal dan
mengembangkan kognisinya. Bercerita merupakan stimulan yang dapat
membangkitkan anak terlibat secara mental. Melalui bercerita aktifitas mental
anak dapat melambung, melanglang buana melampaui isi cerita itu sendiri.
Dengan demikian melalui bercerita kecerdasan emosional anak semakin
terasah.4
Cerita dalam bahasa arab adalah “qishash”. Sedangkan menurut’Abdul
Aziz’ Abdul Majid adalah salah satu bentuk sastra yang memiliki keindahan
dan kenikmatan tersendiri serta merupakan sebuah bentuk sastra yang bisa
dibaca atau hanya didengar oleh orang yang tidak bisa membaca.5
Sa’id Mursy menjelaskan bahwa cerita adalah pemaparan pengetahuan
kepada anak kecil dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.6
Armai Arief memberikan definisi bahwa cerita adalah penuturan secara
kronologis tentang terjadinya sesuatu hal, baik yang sebenarnya terjadi
ataupun hanya rekaan saja.7
Dari beberapa pengertian diatas, secara umum dapat diambil suatu
pengertian bahwa metode cerita adalah kerja yang terencana dan sistematis
dalam bentuk lisan yang memaparkan pengetahuan kepada anak didik dengan
gaya bahasa sederhana dan mudah dipahami sesuai urutan terjadinya untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan.
3Moeslichatoen R, Metode Pengajaran di Taman kanak-Kanak, (Jakarta: Rinekla
Cipta,2004), hlm. 157. 4 Hibana S. Rahman, Pendidikan Anak Usia Dini, (Yogyakarata: PGTKI Press, 2005),
hlm. 87. 5 Abdul Aziz Abdul Majid, Mendidik dengan Cerita, Terjemah Neneng Yanti dan Iip
Dzulkifli Yahya, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2001), hlm 8. 6Muhammad Sa’id Mursy, Seni Mendidik Anak. (Jakarta: Arroyan, 2001), hlm 117. 7Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikani Islam, (Jakarta: Al Ikhlas,
1994), hlm 160.
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02,Desember 2014
5
Metode Bercerita Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-Anak Nanin S.
Dalam pembelajaran bahasa Arab untuk anak-anak melalui cerita
disisipkan kosakata dalam bahasa Arab atau menyisipkan nama-nama
pelakunya dalam bahasa Arab, misalnya dalam cerita monyet dan ikan, kata
“monyet” disebut “qirdun”, dan kata “ikan” disebut “samak” dan lain
sebagainya.
C. TUJUAN METODE BERCERITA
Sebelum membicarakan tentang tujuan dari metode cerita ada hal yang
perlu diketahui terlebih dahulu yaitu bahwa metode pembelajaran bahasa Arab
untuk anak-anak hendaklah memperhatikan unsur-unsur berikut ini :
1. Prinsip-prinsip dasar pembelajaran bahasa Arab untuk anak-anak sama
saja dengan prinsip-prinsip pembelajaran bahasa asing secara umum;
2. Pembelajaran bahasa Arab untuk anak-anak harus disesuaikan dengan
perkembangan anak, baik bidang psikologis, intelektual, dan aspek
lainnya;
3. Hendaknya pembelajaran bahasa Arab untuk anak-anak dilakukan secara
alamiyah, komunikatif, dan menggunakan al wassail al Mu’inah as
sam’iyyah al bashoriyyah (audio visual aids);
4. Buku yanag digunakan harus disusun sesuai dengan perkembangan jiwa,
pikiran, dan pertumbuhan bahasa anak. Buku pegangan selayaknya
dihiasi dengan berbagai gambar-gambar yang menarik;
5. Bahasa komunikatif seperti ucapan selamat dan muhadatsah yaumiyyah
(percakapan sehari-hari) perlu mendapatkan perhatian sejak permulaan.8
Adapun tujuan dari metode bercerita antara lain adalah :9
a. Melatih daya tangkap dan daya konsentrai anak didik.
b. Melatih daya pikir dan fantasi anak.
c. Megembangkan kemampuan berbahasa dan menambah
pembendahaaan kata kepada anak didik.
d. Menciptakan suasana senang di kelas.
8 A. Suherman, Pembelajaran Bahasa Arab Sejak Usia Dini, (Makalah). 9http://www.anakciremai.com/2010/08/pembelajaran-dengan-menggunakan-
metode.html. diunduh hari rabu, tanggal 13 November, jam 20.00.