This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
AMINOPHYLLIN(tab. / inj.)
Prosedur Spektofotometri (BP. Th. 1980)- Setara 80 mg Aminophyllin + 20 ml NaOH 0.1N + 60 ml air,
kocok (10’) encerkan dengan air ad 200,0 ml. kocok, saring.
- 1,0 ml filtrat + NaOH 0,1N ad 50,0 ml- Amati pada 275 nm
setara 62,5 mg zat aktif + air ad 50,0 ml dalam labu ukur. [A]
- Larut Baku : ± 62,5 mg ampisil/amoxil + air ad 50 ml. [B]
Cara penetapan :- Larutan [A] dan [B] masing-masing dipipet volume 2 ml
dimasukkan Erlenmeyer bertutup asa + 2,0 ml NaOH 1N kocok, biarkan 15 menit + 2,0 ml HCL 1,2N dan Iodium 0,01N 10,0 ml. Erlenmeyer ditutup dan dibiarkan 15 menit.
- Titrasi dengan Na.Thiosulfat 0,01N hingga mendekati titik akhir tambahkan 1 tetes kanji iodida dan lanjutkan titrasi sampai warna biru tepat hilang.
Urutan blanko :- 2,0 ml dari masing-masing larutan [A] dan [B] + 0,1 ml
HCL 1,2N + 10,0 ml Iodium 0,01N. Tutup, biarkan ± 15 menit.
- Titrasi dengan Na.Thiosulfat 0,01N.
Jumlah Ampisillin/Amoxicillin tiap tab./kap./syr. dihitung dengan persamaan sbb :
Keterangan :T = Jumlah ampisillin/amoksisillin yang tertera pada etiketD = Konsentrasi ampisillin/amoksisillin dalam larutan ujiF = ekivalen dengan ug atau unit tiap ml Na.Thiosulfat 0,01N
yang digunakan larut baku, dihitung dengan rumus :
c = konsentrasi larut baku (mg/ml)p = potensi dalam ug atau unit per mg larut bakuBu = Vol. Na.Thiosulfat yang digunakan pada penetapan blanko
larutan ujiIu = Vol. Na.Thiosulfat yang digunakan pada penetapan larutan
ujiBb = Vol. Na.Thiosulfat yang digunakan pada penetapan blanko
larutan bakuIb = Vol. Na.Thiosulfat yang digunakan pada penetapan larutan
Methoda : Tes KualitatifPustaka : FI Edisi III Th.1979Syarat : Sesuai persyaratan pada monografi
(FI Edisi III Th.1979)
- Klorida : 10 ml sampel + 1 ml Perak nitrat (5%), diamkan ± 5 menit cairan tetap jernih
- Nitrat : Tuangkan hati-hati 5 ml sampel diatas 5 ml larutan difenilamin P. (500 mg difenilamin + 90 gr asam sulfat + 10 gr air) tidak terjadi cincin biru
- Sulfat : 10 ml sampel + 1 ml BaC12 P (12%), biarkan ± 5 menit cairan tetap jernih
- Karbondioksida : 25 ml sampel + CaOH P, biarkan ± 5 menit cairan tetap jernih
- Zat teroksidasi : didihkan 100 ml sampel + 10 ml asam sulfat encer P(10%) dan 0,5 ml kalium permanganat 0,01N warna tidak hilang
Zat teroksidasi, keasaman dan kebasaan memenuhi persyaratan seperti pada aquadest steril
- Sisa penguapan tidak lebih dari 0,003% (penguapan dilakukan di atas penangas air kemudian dikeringkan pada suhu 1050C, selama 1 jam)
- Ammonium albuminoid :500 ml sampel + 200 mg Mg Carbonat P, suling sebanyak 200 ml, buang sulingan. + 25 ml larutan KMnO4 P. Suling sebanyak 100 ml.Pada sulingan + 4 ml larutan Kalium tetra-iodohidrargirat (II) P.
Pembanding :100 ml air bebas ammonia + 4 ml Kalium tetra-hidrargirat + 4 ml larutan ammonium klorida encer P. warna yang terjadi tidak lebih tua dari pembanding
kocok ± 5 menit + 20 ml Eter, kocok hati-hati, saring lapisan asam ke dalam corong pisah yang lain.
- Sari lapisan Eter 2x masing-masing dengan 10 ml H2SO4
0,1N. kumpulkan lapisan lapisan asam ke dalam corong pisah tersebut.Bilas penyaring dengan H2SO4 1N dan tambahkan cairan pencuci ke dalam lapisan asam diatas.
- Kumpulan asam + NaOH 1N hingga suasana alkalis, kemudian + 2 ml NaOH 1N. Sari 2x, masing-masing dengan 50 ml Eter.Kumpulkan lapisan Eter dan cuci 3x, masing-masing dengan 20 ml air.
- Sari lapisan Eter 3x, dengan H2SO4 0,5N masing-masing adalah 2x20 ml dan 1x10 ml. (bila perlu tambahkan H2SO4
0,5N)- Amati pada 265 nm
CHLOROQUIN (di) FOSFAT
Prosedur :- Setara 50 mg zat aktif + 25 ml HCl 0,1N, kocok (± 10
menit) + HCl 0,1N ad 50,0 ml, kocok, saring.- 1,0 ml filtrat + HCl 0,1N ad 50,0 ml.- Amati pada 343 nm
Methoda : CerimetriPustaka : FI Edisi III Th.1978Syarat : 95,0 – 110,0%
Methoda : SpektrofotometriPustaka : FI Edisi III Th.1979Syarat : 92,5 – 107,5%
Prosedur :- Setara 10 mg Difenhidramin masukkan corong pisah yang
sebelumnya telah diisi 15 ml air + 2 tetes asam sulfat encer
- Cuci 2x, masing-masing dengan 20 ml Eter.- Kumpulkan cairan pencuci, sari dengan 10 ml asam sulfat
encer (0,3%), tambahkan sari asam pada larutan semula (buang Eternya)
- Tambahkan pada larutan tersebut NaOH encer. Sari 3x, masing-masing dengan 20 ml Eter. Kumpulkan sari Eter, kemudian sari 3x, masing-masing dengan 25 ml H2SO4 encer P (0,3%)
- Kumpulkan sari asam dalam labu ukur 100,0 ml + H2SO4
encer P, ad tanda- Amati pada 258 nm
DEXTROMETHORPHAN(syrup)
Prosedur :- Setara 20 mg Dextromethorphan HBr + 20 ml air + 3 ml HCl
encer P. Sari 4x masing-masing dengan 25 ml n-Hexan. Buang lapisan Hexan
- Filtrat + 10 ml Ammonia P. Sari 3x masing-masing dengan 25 ml Hexan. Kumpulkan lapisan Hexan. Cuci 2x masing-masing dengan 10 ml air
- Lapisan Hexan sari 4x masing-masing dengan 20 ml HCl 0,1N P. Kumpulkan sari dalam labu ukur 100,0 ml + HCl 0,1N ad tanda. Kocok hingga tercampur homogen.
- Pipet 25,0 ml larutan + HCl 0,1N ad 50,0 ml.- Ukur resapan pada 278 nm. Bandingkan dengan resapan baku.
Baku :- 50 mg Dextromethorphan HBr + HCl 0,1N ad 50 ml.
Kocok ad homogen- 5,0 ml larutan + HCl 0,1N ad 50,0 ml.- Amati pada 278 nm.
Methoda : SpektrofotometriPustaka : FI Edisi III Th.1979Syarat : 93,0 – 107,0%
Methoda : SpektrofotometriPustaka : FI Edisi III Th.1979Syarat : 95,0 – 105,0%
Methoda : NitrimetriPustaka : FI Edisi III Th.1979Syarat : 95,0 – 105,0%
Methoda : Spektrofotometri Pustaka : FI Edisi III Th.1979Syarat : 92,5– 107,5%
DIAZEPAM(injeksi)
Prosedur :- Setara 10 mg Diazepam + 10,0 ml Dapar fosfat pH 7.0. Sari
4x masing-masing dengan 20 ml Chloroform. Tampung lapisan Chloroform dalam labu ukur 100,0 ml lewatkan kertas saring yang telah dilapisi Na sulfat anhydrat (± 5 gr).
- Pipet 10,0 ml filtrat ke dalam labu ukur 25,0 ml uapkan Chloroform dengan aliran gas Nitrogen.
- Larutkan sisa penguapan dengan asam sulfat 0,1N (dalam Etanol) ad 25,0 ml.
- Ukur resapan pada 368 nm.
EFEDRIN(tablet)
Prosedur :- Setara 200 mg Efedrin + 30,0 ml asam asetat glasial + 10
ml Hg (II) asetat 5,0% dalam asam asetat glasial + 0,2 ml Kristal violet 0,2% hangatkan pelan-pelan, dinginkan.
- Titrasi dengan asam perklorat 0,1N sampai warna biru hijau.
- 1,0 ml asam perklorat 0,1N setara dengan 20,17 mg Efedrin HCl.
ETHAMBUTOL (tablet)
Prosedur :- Setara 200 mg Ethambutol HCl + 10,0 ml NaOH 2N sari 5x
masing-masing dengan 25 ml Chloroform, Uapkan kumpulan sari Chloroform hingga ± tinggal 25 ml + 10 ml asam asetat glasial.
- Titrasi dengan asam perklorat 0,1N menggunakan indikator Bromkresol atau Kristal violet.
- 1,0 ml asam perklorat 0,1N setara dengan 13,86 mg Ethambutol HCl.
Methoda : SpektrofotometriPustaka : FI Edisi III Th.1979Syarat : 90,0– 110,0%
Methoda : Titrasi Bebas AirPustaka : MA PPOM (03/OB/84)Syarat : 92,5– 107,5%
Methoda : Titrasi Bebas AirPustaka : MA PPOM (0/017/79)Syarat : 95,0 – 105,0%
Pemeriksaan terhadap :1. Kelarutan : Mudah larut dalam etanol 90% P
Mudah larut dalam dibagian volume air
2. Keasaman Kebasahan :5 gram sampel + 50 ml etanol netral P, titrasi dengan HCl1 N menggunakan indikator phenol red memerlukan tidak lebih dari 0,6 ml
3. Alkali bebas :1 gram sampel + 25 ml etanol 95% P, 1 ml PP tidak terjadi perubahan warna
4. Penetapan kadar :20 gram bahan ditimbang seksama dalam labu destilat + 60 ml air + SM + H2SO4 encer hingga terjadi reaksi terhadap SM.Cairan didestilasi dan destilatnya ditampung dalam erlenmeyer tutup asam. Destilasi dihentikan setelah destilat jernih, kemudian pindahkan ke corong pisah + NaCl sedemikian banyak hingga kadar ± 10%. Extraksi 3x dengan eter masing-masing 75 cc dan 25 cc digodok kuat hingga memisah. Kumpulan lapisan eter dimasukkan dalam erlenmeyer yang telah ditimbang dengan bobot tetap. Uapkan dengan suhu rendah sampai eter menguap habis (hati-hati jangan sampai kresol ikut menguap), timbang sisa penguapan (misalnya = x)
Perhitungan kadar lisol =
ACIDUM HYDROCHLORIDUM(HCl pekat 30,.........)
Prosedur :- 3 ml sampel yang diukur seksama, masukkan dalam
erlenmeyer tutup asa yang telah berisi 20 ml air + air 25 ml.10 ml AgNO3 0,1N + 5 ml Nitrobenzen P.
- Titrasi dengan NaOH 1N menggunakan indikator MM- 1,0 ml NaOH 1 N setara dengan 36,46 mg HCl
Methoda : Kwalitatif gravimetriPustaka : FI Edisi III Th 1979Syarat : sesuai menogravi
Methoda : AlkalimetriPustaka : FI Edisi III Th 1979Syarat : 35,0 – 38,0%
LIDOCAIN(injeksi)
Prosedur :- Setara 20 Lidocain HCl + 1 ml NaOH (8%) sari 3x tiap kali
dengan Chloroform, saring kumpulan sari dan uapkan.- Sisa penguapan + 25 ml Asam asetat glasial.- Titrasi dengan Asam perklorat 0,01N- 1,0 ml Asam perklorat 0,01N setara dengan 2,708 mg
Lidocain HCl
MEBENDAZOL(tablet)
Prosedur :- Setara 225 mg Mebendazol + 30 ml Asam asetat glasial
kocok ad larut- Titrasi dengan Asam perklorat 0,1N menggunakan indikator
kristal violet sampai terjadi perubahan warna dari hijau ke kuning atau tepat hilangnya warna hijau.
- 1,0 ml Asam perklorat 0,1N setara dengan 29,53 mg C16H13N3O3
METRONIDAZOL(tablet)
Prosedur :- Setara 50 mg Metronidazol + HCl 0,1N ad 50,0 ml kocok,
saring.- 1,0 ml filtrat + HCl 0,1N ad 100,0 ml- Amati pada 277 nm.
NATRIUM SITRAT dalam ORALIT
Methoda : Titrasi Bebas AirPustaka : FI Edisi III Th 1979Syarat : 95,0 – 105,0%
Methoda : Titrasi Bebas AirPustaka : MA PPOM (10/OB/84)Syarat : 90,0 – 110,0%
Prosedur :- Setara 200 mg zat aktif, masukkan dalam erlenmeyer kering
(tutup asa), + 25 cc Asam asetat glasial + 3 cc Asam asetat anhydrat, kocok sampai larut (bila perlu dengan ultrasonic)
- Titrasi dengan Asam perklorat menggunakan indikator kristal violet.Perubahan warna : violet – biru - hijau
- 1,0 cc Asam perklorat setara dengan 8,603 mg Na Sitrat
Perhitungan hasil Titrasi :
MAGNESIUM SULFAT(garam inggris)
Prosedur :- Lakukan susut pengeringan menurut FI Edisi III Th 1979.- Timbang seksama 250 mg sisa yang diperoleh dari susut
pengering + 100 ml air + HCl encer P ad jernih + NaOH encer P secukupnya hingga pH 7,0 + 5 ml dapar amonia + 0,15 ml larutan EBT
- Titrasi dengan EDTA 0,05M hingga warna biru.- 1,0 ml EDTA 0,05M setara dengan 6,08 mg MgSO4
Na-BICARBONAT(tablet)
Prosedur :- Setara 250 mg NaHCO3 + 20 ml air kocok ad larut- Titrasi dengan HCl 0,5N menggunakan indikator methil
orange- 1,0 ml HCl 0,5N setara dengan 42,0 mg NaHCO3
Na-FENITOINA
Methoda : Titrasi Bebas AirPustaka : FI Edisi III Th 1979Syarat : 95,0 – 105,0%
Methoda : KompleksometriPustaka : FI Edisi III Th 1979Syarat : 90,0 – 110,0%
Methoda : Acidi AlkalimetriPustaka : Extra FI 1974 Halm.574Syarat : 95,0 – 105,0%
(kapsul)
Prosedur :- Timbang seksama 20 kapsul, masukkan ke dalam bekelglas
(I)- Masukkan cangkangnya ke dalam beker glas lain (II),
larutkan dalam alkohol, biarkan 30 menit, saring (sambil diaduk) masukkan beker glas (I)
- Uapkan hati-hati hingga kering + 45 ml air + 5 ml NaOH 0,1N masukkan ke dalam labu ukur 200 ml + air ad tanda, saring.
- 10 ml filtrat pertama dibuang, ambil filtrat setara dengan 300 mg fenitoina + 10 ml HCl 3N.
- Ekstraksi 3x masing-masing dengan 100 ml, 60 ml dan 30 ml. Campuran eter-chloroform (1:2) uapkan hasil ekstraksi. Keringkan pada suhu 1050C selama 4 jam.
- Berat Na-Fenitoina = residu x 1,087
SODIUM CHLORIDA(NaCl infus)
Prosedur :- 25 ml sampel titrasi dengan AgNO3 0,1N menggunakan
indikator larutan kalium kromat (P)- 1 ml AgNO3 0,1N setara dengan 5,844 mg NaCl
PARACETAMOL(syrup)
Prosedur :- Setara 150 mg paracetamol + air ad 200 ml kocok ad
homogen- 10,0 ml larutan + air ad 100,0 ml- 10,0 ml larutan + 10 ml NaOH 0,1N + air ad 100,0 ml- Amati pada 257 nm
(blanko : 10 ml NaOH0,1N + air ad 100,0 ml)PARACETAMOL
menit) + air ad 200,0 ml. Kocok ad homogen, saring.- 5,0 ml filtrat + air ad 50,0 ml- 10,0 ml larutan + 10 ml NaOH 0,1N + air ad 100,0 ml- Amati pada 257 nm
(blanko : 10 ml NaOH0,1N + air ad 100,0 ml)
PETIDIN HCL INJEKSI
Prosedur :Tes kwalitatif :
- Sampel + larutan formaldehid P + H2SO4 P....> merah jinggaPenetapan kadar :
- Setara 150 mg petidin HCl + 40 ml air + 1 ml NaOH LPSari 3x masing-masing dengan 25 ml, 10 ml, 10 ml, CHCL3
- Cuci tiap sari dengan 15 ml airKumpulan sari disaring (dalam labu yang kering) + 10,0 ml asam asetat glasial.
- Titrasi dengan asam perklorat 0,02N menggunakan indikator kristal violet
- 1 ml asam perklorat 0,02N setara dengan 5,76 mg C15H21NO2HCl.
Perhitungan :
PIPERAZIN
Methoda : SpektrofotometriPustaka : FI Edisi III Th 1979Syarat : 95,0 – 106,0%
Methoda : Titrasi Bebas AirPustaka : FI Edisi III Th 1979Syarat : 95,0 – 105,0%
(syrup)
Prosedur : - Tetapkan bobot jenis syrup- Setara 200 mg Piperazin citrat + 10 ml air + 75 ml
larutan trinitrofenol (P) aduk, biarkan dalam kulkas ± 2 jam.
- Pindahkan endapan ke dalam Crus penyaring, cuci wadah 5 x masing-masing dengan 10 ml etanol absolut. (cairan pencuci masukkan ke dalam crus)
- Keringkan pada suhu 1050C, hingga bobot tetap.- Timbang bobot yang diperoleh dari hasil pengeringan tadi.
(misalnya beratnya = a gram)- Kalikan a dengan 0,3568 (kesetaraan Piperazin
hexahydrat = C4H10N2.6H2O)
PIPERAZIN(tablet)
Prosedur : - Setara 100 mg Piperazin citrat + 50 ml asam asetat
glasial P, kocok hingga larut sempurna bila perlu hangatkan.
- Titrasi dengan asam perklorat 0,1N menggunakan indikator kristal violet P. Lakukan titrasi blanko.
- 1 ml asam perklorat 0,1N setara dengan 10,71 mg Piperazin citrat.
PRIMAKINA(tablet)
Prosedur : - Setara 700 mg primakina fosfat + 50 ml air + 15 ml HCl P,
dinginkan hingga suhu 150C- Titrasi perlahan-lahan dengan natrium nitrit 0,1M.- 1 ml natrium nitrit 0,1M setara dengan 45,53 mg
C15H21N3O.2H3PO4. BM. Primakin base = 259,4
PROPILTHIOURASIL
Methoda : GravimetriPustaka : FI Edisi III Th 1979Syarat : 93,0 – 107,0%
Methoda : Titrasi Bebas AirPustaka : FI Edisi III Th 1979Syarat : 93,0 – 107,0%
Methoda : NitrimetriPustaka : FI Edisi III Th 1979Syarat : 93,0 – 107,0%
(P.T.U tablet)
Prosedur : - Setara 200 mg PTU larutkan dalam campuran 25 ml NaOH 0,1N
+ 100 ml air hangatkan hingga larut sempurna kemudian dinginkan.
- Tambah 5 gr Na-asetat, asamkan dengan asam asetat + 1 ml difenilkarbason P (0,5% dalam etanol, dibuat baru).
- Titrasi dengan raksa (II) asetat 0,05M hingga terjadi warna jingga/ungu mantap.
- 1 ml raksa (II) asetat 0,05M setara dengan 17,02 mg PTU.
P K SERBUK
Prosedur : - Setara 800 mg zat larutkan dalam air secukupnya hingga
250 ml (sebagai titran)- Campuran dari 25 ml asam oksalat 0,1N + 5 ml asam sulfat
P + 25 ml air, dititrasi dengan titran tersebut diatas.- 1 ml asam oksalat 0,1N setara dengan 3,161 mg KMnO4.
PIRANTEL PAMOAT
Prosedur : - Setara 40 mg zat aktif + HCl metanol 0,01N ad 100,0 ml
kocok homogen, saring.- 1,0 ml filtrat + HCl metanol 0,01N ad 50,0 ml- Amati pada 290 nm- 40 mg pirantel setara dengan 116,8 mg PP.
PIRIDOXIN
Methoda : Mercurimetri Pustaka : FI Edisi III Th 1979Syarat : 92,5 – 107,5%
Methoda : Permanganometri Pustaka : FI Edisi III Th 1979Syarat : 90,0 – 110,0%
- 50 ml sampel + 5 ml buffer ammoniak dititrasi dengan EDTA 0,005M
- 1 ml EDTA 0,005M setara dengan 200,4 mg Ca+ +
Penetapan kadar Total Cl:- 20 ml sampel (dalam cawan porselin) uapkan hati-hati
hingga kering, kemudian bakar hati-hati.- Larutkan dalam 25 ml H2SO4 0,1N panaskan di atas water bat
(± 30 menit) saring, cuci hingga bebas asam.- Titrasi dengan NaOH 0,1N menggunakan indikator MO- Lakukan titrasi blanko- 1 ml H2SO4 0,1N setara dengan 8,907 mg C3H5O3.
RIFAMPISIN(kapl. / kaps.)
Prosedur : - Setara 100 mg Rifampisin + metanol ad 100,0 ml kocok,
saring.- 2,0 ml filtrat + dapar fosfat pH 7,4 ad 100,0 ml- Amati pada 473 nm
Catatan :Setiap 100 ml Dapar Fosfat :
Na-Fosfat 0,2M 90,9 mlAs.Citrat 0,1M 9,1 ml
Setiap 500 ml As.Citrat 0,1M = 10,070 gr + air ad 500,0 mlSetiap 500 ml Na.Fosfat 0,2M = 14,197 gr + air ad 500,0 ml
SULFADIMIDIN
Methoda : Acidimetri, Argentometri & KomplexometriPustaka : USP XXISyarat : Setiap 100 ml sampel mengandung :
Prosedur : (dapat dikerjakan dengan cara Spektrofotometri) sbb:
- Setara 200 mg zat aktif + HCl 3N ad 100,0 ml kocok, saring.
- 1,0 ml filtrat + HCl 0,1N ad 100,0 ml- Amati pada 301 nm
Catatan :Untuk Sulfadiazin & Sulfaquanidin dapat dikerjakan sama seperti prosedur Sulfadimidin hanya panjang gelombangnya yang berbeda, yaitu untuk SD = 308 nm dan SQ = 221 nm
SALICYL TALK(bedak)
Prosedur : - Setara 50 mg Asam salicylat + H2SO4 0,1N ad 100,0 ml
kocok ± 15 menit, saring.- 2,0 ml filtrat + H2SO4 0,1N ad 50,0 ml- Amati pada 302 nm
Prosedur : - Cuplikan sampel 800-1000 mg dalam bekel glas + 20,0 ml
NaOH 0,5N panaskan sambil didinginkan (dalam lemari pendingin). Pisahkan fase cair dan padatannya. Fase cair masukkan dalam corong pisah, sedangkan fase padat (endapan) panaskan dengan 3x20 ml NaOH 0,1N. Dinginkan dan tambahkan ke fase cair pada corong pisah tersebut. Kemudian asamkan dengan 20 ml HCl 3N (tes dengan Universal Indikator)
- Ekstraksi 3x25 ml Eter. Kumpulkan sari Eter dan uapkan hingga eter menguap habis. Residu (sisa keringnya) larutkan 50,0 ml Etanol absolut. Kocok ad homogen.
- Pipet 1,0 ml dan encerkan dengan Etanol absolut ad 100,0 ml kocok homogen, dan amati pada 303 nm. Bandingkan dengan resapan baku, dan hitung kadarnya.
ASAM BENZOAT(dalam salep whitefield)
Prosedur : - Lebih kurang 2,3174 gram cuplikan sampel (dalam
erlenmeyer) + 50,0 ml campuran 1:1 Eter-etanol netral (dengan PP), kocok hingga larut bila perlu dipanaskan.
- Titrasi dengan NaOH 0,1N menggunakan indikator PP.- Setiap ml NaOH 0,1 N setara dengan 12,21 mg C7H6O2.
ASAM SALISILAT(dalam 2-4 salep)
Prosedur : - Lebih kurang 5 gram cuplikan sampel (dalam erlenmeyer) +
25,0 ml campuran 1:1 Eter-etanol. Panaskan hingga mencair.
- Titrasi dengan NaOH 0,1N menggunakan indikator BTB hingga terjadi perubahan warna dari kuning menjadi hijau kebiru-biruan.
Prosedur : - Setara 100 mg asam karbonat + 110cc air, kocok, saring.- 50 ml filtrat titrasi dengan Iod 0,1N - 1 ml Iod 0,1N setara dengan 8,806 mg Vit C.
VITAMIN C(injeksi)
Prosedur : - Setara 100 mg asam karbonat + 110cc air, kocok, saring.- 50 ml larutan titrasi dengan Iod 0,1N - 1 ml Iod 0,1N setara dengan 8,806 mg Vit C.
PAPAVERIN(tablet)
Prosedur : - Setara 25 mg Papaverin HCl + HCl 0,1N ad 100,0 ml kocok,
saring.- 1,0 ml filtrat + HCl 0,1N ad 50,0 ml- Amati pada 251 nm.