-
METODE PELAKSANAAN
1. LINGKUP KEGIATAN
Pekerjaan yang akan dilaksanakan ini adalah pelaksanaan rehab
rumah dinas dan barak dengan uraian paket pekerjaan sebagai berikut
:
Pekerjaan : Rehab Rumdis Kipan C Yonif 642/Kps (Paket-LVI)
Lokasi : Semitau Kapuas Hulu Kalbar Nilai HPS : Rp.
2.568.376.000,00 Sumber Dana : APBN Th. Anggaran 2015 Waktu
Pelaksanaan : 120 (seratus dua puluh) hari kalender. Adapun lingkup
pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi : 1 Rehab Rumdis H-70 / 3
KK dengan volume 210,00 M2 2 Rehab Rumdis H-45 / 8 KK dengan volume
360,00 M2 3 Rehab Rumdis H-38 / 24 KK dengan volume 912,00 M2 4
Rehab Barak dengan volume 325,00 M2. Dengan uraian pekerjaan
sebagai berikut : 1. Rehab Rumdis H-70 / 3 KK
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pekerjaan Pembongkaran 1,00 Pkt
II PEKERJAAN ATAP
1 Pas. Atap Genteng Metal 399,00 M2
2 Pas. Bubungan Genteng Metal 68,40 M1
III PEKERJAAN KAYU
1 Perb. Kaap / Kuda-kuda Ky. Klas II 8/12 0,78 M3
2 Perb. Gording Kayu Klas II 5/10 0,72 M3
3 Perb. Kaso Rangka Atap 159,60 M2
-
4 Pas. Reng Rangka Atap 399,00 M2
5 Perb. Papan Listplank 114,00 M1
6 Per. Ventilasi / Jalusi Papan 3,49 M2
7 Perb. Jendela Kaca Panil 3,00 Bh
8 Pengg. Daun Pintu Panil 3,00 Bh
9 Perb. Daun Pintu Lapis Triplek 12,00 Bh
10 Perb. Daun Pintu Km/Wc 6,00 Bh
11 Perb. Rangka Plafond Kayu kls II 165,00 M2
12 Pas. Plafond Triplek 4 mm 330,00 M2
13 Pas. Profil List Plafond 195,00 M1
IV PEKERJAAN LANTAI / PASANGAN
1 Pas. Lantai Keramik 40/40 192,00 M2
2 Perb. Km/wc Lantai Lapis Keramik 6,00 Unit
3 Perb. Septicktank/Resapan 3,00 Bh
V PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1 Instalasi Listrik Dalam 3,00 Unit
VI PEKERJAAN ALAT GANTUNG
1 Kunci Pintu 2 Slaag 15,00 Bh
2 Kunci Pintu Km/wc 6,00 Bh
3 Engsel Pintu 42,00 Bh
4 Engsel Jendela 3,00 Bh
5 Grendel 6,00 Bh
6 Hak Angin 6,00 Bh
7 Pegangan Jendela 3,00 Bh
VII PEKERJAAN PENGECATAN
1 Cat Dinding Tembok / Plafond 823,64 M2
2 Cat Kayu / Kilap 98,01 M2
2. Rehab Rumdis H-45 / 8 KK
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pekerjaan Pembongkaran 1,00 Pkt
II PEKERJAAN ATAP
1 Pas. Atap Genteng Metal 720,00 M2
2 Pas. Bubungan Genteng Metal 116,00 M1
-
III PEKERJAAN KAYU
1 Perb. Keep/Gelegar Kayu Kls. I 0,77 M3
2 Perb. Kaap / Kuda-kuda Ky. Klas II 8/12 2,61 M3
3 Perb. Gording Kayu Klas II 5/10 1,92 M3
4 Perb. Kaso Rangka Atap 720,00 M2
5 Pas. Reng Rangka Atap 720,00 M2
6 Perb. Papan Listplank 304,00 M1
7 Per. Ventilasi / Jalusi Papan 33,28 M2
8 Perb. Jendela Kaca Panil 8,00 Bh
9 Perb. Jendela Kaca Mati 16,00 Bh
10 Pengg. Daun Pintu Panil 32,00 Bh
11 Perb. Daun Pintu Lapis Triplek 16,00 Bh
12 Perb. Daun Pintu Km/Wc 8,00 Bh
13 Perb. Rangka Plafond Kayu kls II 335,34 M2
14 Pas. Plafond Triplek 4 mm 335,34 M2
15 Pas. Profil List Plafond 624,00 M1
IV PEKERJAAN LANTAI / PASANGAN
1 Pas. Lantai Keramik 40/40 336,00 M2
2 Lantai Cor Beton 72,00 M3
3 Perb. Plesteran Dinding Rabitz+Km/wc 75,60 M2
4 Perb. Km/wc Lantai, Dinding Lapis Keramik 8,00 Unit
5 Perb. Septicktank/Resapan 4,00 Bh
V PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1 Instalasi Listrik Dalam 8,00 Unit
VI PEKERJAAN ALAT GANTUNG
1 Kunci Pintu 2 Slaag 48,00 Bh
2 Kunci Pintu Km/wc 8,00 Bh
3 Engsel Pintu 96,00 Bh
4 Engsel Jendela 16,00 Bh
5 Grendel 32,00 Bh
6 Hak Angin 32,00 Bh
7 Pegangan Jendela 16,00 Bh
VII PEKERJAAN PENGECATAN
1 Cat Dinding Tembok / Plafond 1.980,00 M2
2 Cat Kayu / Kilap 207,90 M2
-
3. Rehab Rumdis H-38 / 24 KK
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pekerjaan Pembongkaran 1,00 Pkt
II PEKERJAAN ATAP
1 Pas. Atap Genteng Metal 1.142,40 M2
2 Pas. Bubungan Genteng Metal 189,20 M1
III PEKERJAAN KAYU
1 Perb. Keep/Gelegar Kayu Kls. I 1,50 M3
2 Perb. Kaap / Kuda-kuda Ky. Klas II 8/12 6,39 M3
3 Perb. Gording Kayu Klas II 5/10 4,70 M3
4 Perb. Kaso Rangka Atap 1.174,35 M2
5 Pas. Reng Rangka Atap 1.174,35 M2
6 Perb. Papan Listplank 495,84 M1
7 Per. Ventilasi / Jalusi Papan 54,28 M2
8 Perb. Jendela Kaca Panil 24,00 Bh
9 Perb. Jendela Kaca Mati 48,00 Bh
10 Pengg. Daun Pintu Panil 96,00 Bh
11 Perb. Daun Pintu Lapis Triplek 48,00 Bh
12 Perb. Daun Pintu Km/Wc 24,00 Bh
13 Perb. Rangka Plafond Kayu kls II 880,76 M2
14 Pas. Plafond Triplek 4 mm 880,76 M2
15 Pas. Profil List Plafond 1.323,10 M1
IV PEKERJAAN LANTAI / PASANGAN
1 Pas. Lantai Keramik 40/40 912,00 M2
2 Lantai Cor Beton 136,80 M3
3 Perb. Plesteran Dinding Rabitz+Km/wc 123,31 M2
4 Perb. Km/wc Lantai, Dinding Lapis Keramik 24,00 Unit
5 Perb. Septicktank/Resapan 12,00 Bh
V PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1 Instalasi Listrik Dalam 24,00 Unit
VI PEKERJAAN ALAT GANTUNG
1 Kunci Pintu 2 Slaag 144,00 Bh
2 Kunci Pintu Km/wc 24,00 Bh
3 Engsel Pintu 288,00 Bh
4 Engsel Jendela 48,00 Bh
5 Grendel 96,00 Bh
-
6 Hak Angin 96,00 Bh
7 Pegangan Jendela 48,00 Bh
VII PEKERJAAN PENGECATAN
1 Cat Dinding Tembok / Plafond 6.458,94 M2
2 Cat Kayu / Kilap 678,19 M2
4. Rehab Barak
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pekerjaan Pembongkaran 1,00 Pkt
II PEKERJAAN ATAP
1 Pas. Atap Genteng Zincalume 610,30 M2
2 Pas. Bubungan Genteng Zincalume 93,00 M1
3 Talang Jurai 28,00 M1
III PEKERJAAN KAYU
1 Perb. Kaap / Kuda-kuda Ky. Klas II 8/12 1,11 M3
2 Perb. Gording Kayu Klas II 5/10 0,64 M3
3 Perb. Kaso Rangka Atap 305,15 M2
4 Pas. Reng Rangka Atap 610,30 M2
5 Perb. Papan Listplank 139,00 M1
6 Per. Ventilasi / Jalusi Papan 10,53 M2
7 Perb. Jendela Kaca Panil+Kaca 32,00 Bh
8 Perb. Jendela Kaca Mati 4,00 Bh
9 Pas. Daun Pintu Panil Double 6,00 Bh
10 Perb. Daun Pintu Km/Wc 8,00 Bh
11 Pas. Plafond Triplek 4 mm 498,00 M2
12 Perb. Rangka Plafond Kayu Kls. II 342,68 M2
13 Pas. List Plafond Kayu Kls. II 318,90 M1
IV PEKERJAAN LANTAI / PASANGAN
1 Pas. Lantai Keramik 40/40 266,00 M2
2 Selasar/Rabatz Km/Wc Lantai Pas. Keramik 40/40
18,00 M2
3 Perb. Rabatz / Teras Cor Beton 3,98 M3
4 Perb. Saluran Parit Cucuran Atap 68,40 M1
5 Perb. KMm/wc Lantai, Dinding, Bak Lapis Keramik
6,00 Ls
6 Pas. Lantai, Dinding, Bak Km Lapis Keramik
1,00 Ls
7 Pas. Dinding Rabatz Km/Wc 54,90 M2
-
8 Perb. Septicktank/Resapan 1,00 Bh
V PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1 Instalasi Listrik Dalam 1,00 Unit
VI PEKERJAAN ALAT GANTUNG
1 Kunci Pintu 2 Slaag 6,00 Bh
2 Kunci Pintu 1 Slaag 12,00 Bh
3 Engsel Pintu 40,00 Psg
4 Engsel Jendela 32,00 Psg
5 Grendel / Slot Jendela 64,00 Bh
6 Hak Angin 64,00 Bh
7 Pegangan Jendela 32,00 Bh
VII PEKERJAAN PENGECATAN
1 Cat Dinding Tembok / Plafond 1.222,34 M2
2 Cat Kayu / Kilap 81,57 M2
2. TAHAPAN PEKERJAAN Tahapan pekerjaan yang akan dilakukan,
yaitu seperti dalam tabel barchart berikut :
-
3. PERSONIL INTI
Perusahaan memiliki Tenaga Ahli secara penuh menangani pekerjaan
sesuai dengan kualifikasi kemampuan yang disyaratkan dalam dokumen
yaitu :
a. Site Manager (Min. S1-Tk. Sipil, SKA Madya Teknik Bangunan
Gedung), sertifikat 1 (satu) orang, pengalaman 7 (tujuh) tahun;
b. Quality Engineer (Min. S1-Tk. Sipil, SKA Muda Sistem
Manajemen Mutu), sertifikat 1 (satu) orang, pengalaman 5 (lima)
tahun;
c. Tenaga K3 (Min. S1-Tk. Sipil, SKA Muda K3 Konstruksi)
sertifikat 1 (satu) orang, pengalaman 5 (lima) tahun;
Perusahaan juga memiliki Tenaga Teknis/Terampil secara penuh
menangani pekerjaan sesuai dengan kualifikasi kemampuan yang
disyaratkan dalam dokumen yaitu :
a. Pengawas (Min. D-III-Tk. Sipil, SKT Pelaksana Bangunan
Perumahan/ Pemukiman) sertifikat 1 (satu) orang, pengalaman 3
(tiga) tahun;
b. Mandor (Min. STM, SKT Mandor Tukang Kayu) sertifikat 1 (satu)
orang, pengalaman 5 (lima) tahun;
c. Tukang (Min. STM, SKT Tukang Pasang Bata / Dinding /
Bricklayer / Bricklaying) sertifikat 1 (satu) orang, pengalaman 5
(lima) tahun;
d. Tukang (Min. STM, SKT Tukang Kayu/Carpenter) sertifikat 1
(satu) orang, pengalaman 5 (lima) tahun;
e. Tukang (Min. STM, SKT Tukang Pasang Keramik ( Lantai dan
Dinding ) sertifikat 1 (satu) orang, pengalaman 5 (lima) tahun;
f. Tukang (Min. STM, SKT Tukang Plesteran/Plesterer/Solid
Plasterer) sertifikat 1 (satu) orang, pengalaman 5 (lima)
tahun;
g. Tukang (Min. STM, SKT Tukang Cat Bangunan) sertifikat 1
(satu) orang, pengalaman 5 (lima) tahun;
h. Juru Gambar (Min. D3 Sipil, SKT Juru Gambar/Draftman-Sipil)
sertifikat 1 (satu) orang, pengalaman 5 (lima) tahun; dan
i. Juru Ukur (Min. D3 Sipil , SKT Juru Ukur Kuantitas
Bangunan.
-
Tugas dan Tanggungjawab Personil
1. SITE MANAGER
Tugas dan Tanggung Jawab :
Mengendalikan atau mengkoordinir semua personil yang terlibat
dalam pengumpulan data lapangan.
Melaksanakan dan mengontrol operasional proyek sehingga operasi
proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana (on track).
Mengendalikan dan mengawasi pekerjaan pelaksana yang terlibat
dalam pelaksanaan di lapangan.
Memeriksa hasil pekerjaan pelaksana lapangan serta mengontrol
kebutuhan material dilapangan.
a c
1 HIDAYAT NAWAWI, ST Site Manager
2 SIRAJUDDIN, ST Quality Engineer
3 ANDRIE, ST K3
4 HASBULLAH, ST Pengawas Lapangan
5 HERI SUJANI Mandor
6 RIDUAN Tukang Pasang Bata
7 AGUSTAMI Tukang Kayu
8 HERMANTO Tukang Keramik
9 AHMAD NAUFAL Tukang Plesteran/Semen
10 SAJIDAN Tukang Cat Bangunan
11 ARFIARINI, ST Juru Gambar
12 MEDY MARDIANSYAH, A.Md Juru Ukur
b
Daftar Personil Inti
(Tenaga Ahli/Teknis/Terampil)
NO. NAMA JABATAN/PENUGASAN
-
Menetapkan/menyusun rencana kerja pelaksanaan untuk keperluan
pengendalian pekerjaan dan melaksanakan semua item pekerjaan sesuai
dokumen kontrak.
Melaksanakan koordinasi dalam tim untuk membahas semua hal baik
yang teknis maupun yang non teknis dalam proyek.
Membuat Program kerja dan laporan kemajuan pekerjaan kepada
Direksi Pekerjaan untuk dimintakan persetujuannya.
Memotivasi pelaksana agar mampu bekerja dengan tingkat efisiensi
dan efektifitas yang tinggi.
Selalu berkoordinasi dan mengikuti rapat evaluasi pekerjaan yang
dilaksanakan pihak direksi selaku pemberi tugas dan kepada pihak
konsultan pengawas dalam setiap melakukan pekerjaan dilapangan.
2. PENGAWAS LAPANGAN
Tugas dan Tanggung Jawab :
Membantu Site Manager dalam menyusun pelaporan hasil kerja
dilapangan.
Melaksanakan pengawasan dan pengendalian mutu pekerjaan yang
dilakukan sesuai petunjuk dan arahan dari direksi.
Membantu melaksanakan penerapan system mutu termasuk pelaksanaan
inspeksi dan test.
Melaksanakan pekerjaan harian sesuai arahan pihak Manager
Proyek
Melaksanakan pekerjaan harian lapangan sesuai dokumen kontrak
Mengkoordinir pekerja agar bekerja efektif dan efesien
3. ADMINISTRASI KEUANGAN
Tugas dan Tanggung Jawab :
Bertugas mengendalikan / menjalankan administrasi proyek sesuai
kebutuhan lapangan.
Bertanggung jawab atas keuangan yang dikelola pada saat proyek
sedang berjalan.
-
D. PERALATAN UTAMA
No Nama Alat Jumlah
1 2 3 4 5
Truck Concrete Mixer Gerobak Dorong Alat Tukang Batu Alat Tukang
Kayu
1 Unit 1 Unit 8 Unit 2 Set 2 Set
SITE MANAGER
PENGAWAS LAPANGAN
MANDOR/KEPALA TUKANG
JURU UKUR JURU GAMBAR TUKANG
AHLI K3
Struktur Organisasi Proyek
QUALITY ENGINEER
-
3. URAIAN TAHAPAN PEKERJAAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan ini meliputi item pekerjaan
yaitu : 1 Pembongkaran / pembersihan.
Tahapan pekerjaan ini merupakan tahap awal dari semua kegiatan
proyek yang dilakukan pada minggu pertama dan minggu kedua
pelaksanaan dapat diuraikan sebagai berikut : Pembuatan papan nama
proyek
Kontraktor diwajibkan membuat papan nama proyek atas biaya
Kontraktor untuk kepentingan pelaksanaan Proyek. Bentuk dan ukuran
serta isi papan nama berdasarkan ketentuan yang berlaku dan sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas dan Pemilik Proyek.
Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi Apabila di dalam lokasi
pembangunan masih terdapat bangunan lama harus dibongkar dan
disingkirkan dari lokasi proyek. Barang-barang bongkaran yang akan
dipakai atau dipasang kembali, agar disimpan ditempat yag aman atau
sesuai petunjuk direksi dan diadakan perawatan serta perbaikan bila
diperlukan sebelum dipasang kembali.
Pengukuran dan pemasangan bowplank Setelah lokasi sudah selesai
dibersihkan, dilakukan pengukuran dan pemasangan bowplank dengan
menggunakan bahan kayu sebagai acuan / patok ukur. Kegiatan
pengukuran ini harus mendapatkan persetujan dari pihak direksi.
Pengadaan fasilitas air bersih (disesuaikan dengan kebutuhan dan
situasi/kondisi setempat).
Penyiapan gudang untuk menyimpan bahan material dan peralatan
kerja Penyiapan tempat kerja (bangsal kerja) untuk melaksanakan
pekerjaan
persiapan dan perakitan komponen-komponen bangunan. Mengadakan
dokumentasi pekerjaan mulai tahap awal sampai akhir.
c. Syarat syarat Pelaksanaan : - Pada umumnya, tempat - tempat
untuk bangunan harus dibersihkan.
Pembongkaran harus dilaksanakan terhadap bangunan lama dan
material lain yang tidak diinginkan berada dalam daerah yang akan
dikerjakan harus dihilangkan atau dibuang dengan cara-cara yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
1. Memasang Bouwplank
a. Tahapan selanjutnya harus menyediakan alat-alat ukur
sepanjang masa
pelaksanaan, dan ahli ukur yang berpengalaman dan setiap kali
apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan pengukuran Ulang.
b. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank, dilaksanakan
setelah pekerjaan perataan tanah dan pembersihan lokasi selesai
dilaksanakan.
c. Pembuatan dan pemasangan bouwplank termasuk pekerjaan
kontraktor
-
dimana ketepatan letak bangunan diukur dibawah pengawasan
Direksi dengan titik patok yang dipancang kuat-kuat dan papan duga
dari bahan kayu kelas III dengan ketebalan 2 cm diketam rata bidang
sisi atasnya dan yang tidak berubah oleh cuaca. Pemasangan harus
kuat dimana permukaan atasnya harus rata.
d. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan
keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada
Konsultan Pengawas untuk dimintakan kebenarannya.
e. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan
Kontraktor.
2. Sarana Lainnya
a. Pengadaan Listrik Sementara Kontraktor harus mengadakan
listrik sementara atas biaya kontraktor untuk keperluan proyek,
serta menyambungnya ke tempat-tempat yang akan ditentukan oleh
pengawas lapangan.
b. Pengadaan Air Sementara
Kontraktor diharuskan untuk menyediakan air sementara untuk
pelaksanaan proyek atas biaya kontraktor baik dengan membuat sumur
galian ataupun sumur pompa serta mengalirkannya ke tempat-tempat
yang ditentukan oleh direksi lapangan.
c. Membuat Jalan Lingkungan Sementara
Kontraktor diwajibkan membuat jalan lingkungan sementara sebagai
sarana untuk mobilisasi kendaraan, dimana jalan sementara tersebut
dibuat sedemikian rupa sehingga mampu memikul beban alat-alat berat
yang keluar masuk proyek dan pembuatan jalan sementara tersebut
diusahakan berada pada areal rencana jalan permanen dan pekerjaan
ini harus dimintakan petunjuk pengawas/direksi lapangan.
II. PEKERJAAN ATAP Untuk pekerjaan atap, bentuk dan ukuran
sesuai dengan petunjuk gambar kerja. Pekerjaan ini dimulai pada
minggu ke-2 dalam 4 minggu pelaksanaan, dilaksanakan dengan jenis
pekerjaan dan volume pekerjaan sesuai rab dan gambar kerja. Secara
umum tahapan pekerjaan ini adalah sebagai berikut : - Penyediaan
semua material pekerjaan atap seng metal dan zincalume. - Persiapan
dan pemasangan bekisting/alat kerja. - Pemasangan atap seng metal
dan atap zincalume beserta perabung dan jurainya. - Pemeliharaan,
perbaikan, penyelesaian dan pengerjaan semua pekerjaan
tambahan, sehingga menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan
gambar rencana.
-
Standar Bahan yang digunakan, yaitu : a. Atap bangunan
menggunakan genteng metal uk. 0,88x0,88x0,35 atau setara
sesuai gambar dan RAB, warna sesuai Standarisasi warna cat
bangunan TNI-AD (terlampir).
b. Bubungan atap menggunakan nok genteng metal atau setara dan
dibawah
bubungan dipasang papan balok meranti uk. 2,5/12 sesuai gambar
dan RAB warna sesuai Standarisasi warna cat bangunan TNI-AD
(terlampir).
c. Rangka atap (kapspant) baja ringan ( truss ) TA 120
bergaransi minimal 10
tahun bentuk sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar kerja.
Setelah pemasangan rangka atap dengan menggunakan baja ringan
selesai
dilakukan, kemudian dilaksanakan pemasangan penutup atap dengan
menggunakan atap colour stell sheet 0.33 dan bubungan dengan Seng
Datar Color 0.35 mm. Setiap lembar pemasangan atap akan diletakkan
pada tiap buah gording dengan jarak yang telah ditentukan
disesuaikan dengan pemakaian dilapangan. Prabung atap yang dipasang
dengan baik sehingga tidak terjadi rembesan atau kebocoran atar
celah - celah sambungan prabung tersebut, dengan sambungan tepi
ujung atap antara ujung satu dengan ujung yang lain diimpit dengan
ketentuan impitan sisi sebelah bawah harus diimpit dengan sisi
lebar sedangkan yang atas dengan ukuran minimal 10 cm setiap
sambungan dipasang rapat dan rapi.
Syarat-syarat pelaksanaan : 1. Rangka kuda-kuda dipasang sesuai
dengan gambar kerja dan ukuran disesuaikan
dengan gambar kerja 2. Sebelum melakukan pemasangan atap, semua
material untuk pekerjaan atap yang
digunakan, terlebih dahulu harus mendapat persetujuan tertulis
dari Direksi/Pengawas lapangan
3. Pemasangan rangka atap harus benar-benar rapi dan tidak
bergelombang. 4. Pemasangan atap harus dapat disetujui bila
pemasangan rangka atap secara
keseluruhan telah disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan, baik
mengenai ukuran, kwalitas material dan lain-lain.
5. Hasil pemasangan harus datar, dengan kelandaian yang cukup
agar tidak terjadi kebocoran.
6. Persyaratan persyaratan pemasangan atap ini bilamana terdapat
kekurangan, akan ditentukan kemudian. Pada prinsipnya pemasangan
harus disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
7. Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan atap ini,
Kontraktor diwajibkan mengajukan contoh bahan yang akan digunakan
kepada Pengawas Lapangan menentukan warna pilihannya.
-
Cara pengerjaannya : - Sebelum penutup atap dipasang, Pelaksana
harus memeriksa apakah
permukaan atas semua gording atau rangka sudah satu bidang, jika
perlu dengan mengganjal atau menyetel bagian-bagian ini terhadap
rangka penumpunya. Dalam keadaan apapun juga ganjal tidak boleh
dipasang langsung di bawah pelat kait untuk mengatur kemiringan
penutup atap. Penyetelan yang tepat akan menjamin kekuatan
pengikatan antara lembaran dan pelat kait. Sebaiknya penyetelan
yang tidak tepat akan mengakibatkan gangguan pengikatan, terutama
jika jarak penyangga yang kecil.
- Untuk mendapatkan kekuatan pengikatan maksimal jarak antara
perletakan pertama maupun terakhir dengan pelat kait terhadap
ujung- ujung lembaran sedikitnya 75 mm.
III. PEK. PASANGAN / LANTAI / DINDING Untuk pekerjaan pasangan
lantai dan dinding, bentuk dan ukuran sesuai dengan petunjuk gambar
kerja. Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke-9 dalam 4 s/d 6
minggu pelaksanaan, dengan jenis pekerjaan dan volume pekerjaan
sesuai rab dan gambar kerja.
Secara umum tahapan pekerjaan ini adalah sebagai berikut : -
Penyediaan semua material pekerjaan urugan pasir, cor beton dan
keramik. - Persiapan dan pemasangan bekisting/alat kerja. -
Pengurugan pasir. - Pengadukan beton. - Pengecoran beton. -
Pemasangan keramik pada lantai. - Pemeliharaan, perbaikan,
penyelesaian dan pengerjaan semua pekerjaan
tambahan, sehingga menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan
gambar rencana.
Standard Pekerjaan Semua bahan dan konstruksi apabila tidak
diberi catatan khusus harus memenuhi standar yang berlaku dan
dipakai di Indonesia. Untuk struktur digunakan mutu beton fc= 17
Mpa (K.225). Dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas, Kontraktor
dapat melaksanakan pekerjaan cor beton dengan menggunakan sistem
beton dengan adukan molen (mix concrete) yang terlebih dahulu
memberikan data data spesifikasi mutu beton kepada Konsultan
Pengawas sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan. Persyaratan Bahan
1. Portland Cement ( PC )
Semen yang dipakai harus portland semen yang telah disetujui
oleh Konsultan Perencana, dan memenuhi syarat menurut standart
Semen Indonesia (SNIS-04-1989-F).
-
Untuk seluruh pekerjaan beton harus menggunakan mutu semen yang
baik dari satu jenis merk atas persetujuan Direksi/Pengawas. Semen
yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak diperkenankan untuk
dipergunakan. Penyimpanan semen portland harus diusahakan
sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban dimana gudang tempat
penyimpanan mempunyai ventilasi cukup dan tidak kena air, diletakan
pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai Tidak
boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m sesuai dengan syarat
penumpukan semen dan setiap pengiriman semen baru harus dipisahkan
dari semen yang lama dan diberi tanda dengan maksud agar pemakaian
semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.
2. Split / Pasir Split dan pasir harus keras, tahan lama dan
bersih serta tidak mengandung bahan yang merusak dalam bentuk
ataupun jumlah yang cukup banyak, yang dapat memperlemah kekuatan
beton. Split harus memenuhi syarat-syarat pada SNI 1734-1989-F.
Pasir urug atau pasir pengisi dapat dipergunakan pasir biasa yang
tidak mengandung bahan organik (sisa-sisa kayu, biji-bijian,
akar-akar tanaman, daun- daun, garam dan lain-lain) serta tidak
mengandung lumpur.
3. Air Air harus bersih dan bebas dari bahan organik, alkali,
garam dan kotoran lain dalam jumlah yang cukup besar. Sebaiknya
dipakai air yang dapat diminum.
Pekerjaan Lantai Beton
Syarat Pengadukan Beton : Semua beton harus memenuhi
persyaratan-persyaratan umum untuk perencanaan campuran seperti
yang diberikan dalam tabel dibawah ini.
Kelas Total
semen Kg/m3
Ukuran maximum Agregat (mm)
Jumlah Air
Kelas A Kelas B Berat Kg/m3
Perbandingan faktor air
semen
K 350 K 275 K 225 K 175 K 125
425 400 350 300 250
25.00 25.00 37.00 37.00 50.00
19.00 19.00 25.00 25.00 25.00
180 170 160 150 130
0.42 0.42 0.46 0.50 0.52
Beton
dalam air
400
37.50
25.00 atau
19.00
210
0.525
-
Catatan : Untuk beton mutu rendah (beton kurus) digunakan untuk
pekerjaan yang tidak struktural, setiap campuran yang dapat
diterima digunakan atas persetujuan Direksi Teknik disediakan bahwa
perbandingan volume agregat campuran (halus dan kasar) dengan semen
tidak melebihi 6 : 1
Komposisi Adukan - Komposisi adukan beton dibuat berdasarkan
perbandingan volume dengan
macam campuran dan penggunaan seperti tersebut di bawah ini
:
No Perbandingan Penggunaan Keterangan
1 2 3 4
1.
2.
1 pc : 2 ps : 3 kr (1 zak Pc : 0.064 m3 ps : 0.96 m3 kr)
1 pc : 3 ps : 5 kr (1 zak pc : 0,096 m3 ps : 0,160 m3 kr)
1. 1. a. Kolom,
Lantai
2. a. Lantai kerja
- Disesuaika
n dengan gambar
- Disesuaika
n dengan gambar
- Campuran Percobaan
Kontraktor harus menegaskan perbandingan campuran dan material
yang diusulkannya dengan membuat dan melakukan pengujian campuran
percobaan, dengan disaksikan oleh Direksi Teknik menggunakan tipe
alat dan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan untuk
pekerjaan. Percobaan campuran dianggap dapat diterima asalkan hasil
test memuaskan dan memenuhi semua persyaratan-persyaratan proporsi
campuran yang ditetapkan.
- Pengadukan Beton 1. Pencampuran adukan harus dilakukan dengan
mesin pengaduk (beton
molen). Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan
yang mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengwasi dari
masing-masing bahan pembentuk beton. Perlengkapan- perlengkapan
tersebut dan cara pengerjaannya harus mendapat persetujuan dari
direksi lapangan.
2. Lama pengadukan beton dilakukan hingga campuran beton
tersebut benar-benar homogen hingga menghasilkan adukan susunan
kekentalan dan warna yang merata/seragam. Beton harus seragam dalam
komposisi dan konsintensi dari adukan ke adukan. Pengadukan yang
berlebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan air untuk
mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki, tidak
dibenarkan.
3. Pengangkutan adukan beton dilakukan dengan gerobak dorong
atau alat bantu lainnya ke tempat pengecoran harus diatur
sedimikian rupa, sehingga
-
waktu pengangkutan harus diperhitungkan dengan cermat sehingga
waktu antara pengadukan dan pengecoran tidak lebih dari 1 jam dan
tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton
yang sudah dicor dengan yang akan dicor.
- Pengendalian Mutu Beton
Semua beton yang digunakan pada pekerjaan harus memenuhi
persyaratan kekuatan tekanan dan persyaratan Slump (pengujian-turun
abrams) yang ditetapkan sebagai berikut : 1. Pengujian Slump
Beton
Metode persiapan dan pelaksanaan pengujian slump (slump test)
harus sesuai dengan spesifikasi PBI 1971 dan Bina Marga PC 0101-76.
Beton yang tidak memenuhi persyaratan slump tidak boleh digunakan
dalam pekerjaan, kecuali Direksi Teknik dalam beberapa hal
menyetujui pemakaiannya secara terbatas beton semacam itu dalam
jumlah yang kecil pada bagian-bagian dengan tegangan rendah
pekerjaan-pekerjaan tertentu. Kemampuan untuk dapat dikerjakan dan
susunan campuran tersebut harus sedemikian sehingga dapat dicorkan
pada tempat pekerjaan tanpa ada formasi ruang atau celah-celah yang
kosong/berongga atau kosong udara atau gelembung air, dan
sedemikian sehingga pada pembongkaran acuan dihasilkan suatu
permukaan yang halus, seragam, dan padat.
2. Kuat Tekan Beton
Kelas Beton
Kuat tekan (kg/cm2) t1 bk
Contoh kubus berisi 15 cm
7 hari 28 hari
K 350 K 275 K 225 K 125 K 175
230 180 148 82
115
350 275 225 125 175
Untuk test kuat tekan yang menggunakan contoh silinder, syarat
kekuatan tekan dikurangi 17 %
Apabila hasil pengujian pada umur 7 hari kekuatannya dibawah
angka-angka yang ditentukan pada diatas, maka kontraktor tidak
boleh mengecor beton lebih jauh sampai penyebab hasil kekuatan yang
lebih rendah tersebut telah ditemukan dan ia telah mengambil
langkah yang akan menjamin produksi beton yang sesuai dengan
spesifikasi sampai Direksi teknik merasa puas. Beton yang tidak
memenuhi kekuatan tekan umur 28 hari yang telah ditetapkan akan
dianggap tidak memuaskan dan pekerjaan harus dibetulkan seperti
yang ditetapkan berikut ini Kekuatan beton akan dianggap memuaskan
apabila :
-
1. Tidak melebihi dari satu hasil percobaan diantara 20 hasil
pemeriksaan
benda uji kubus berturut-turut, dengan nilai kurang dari
kekuatan karasteristik yang diberikan pada tabel diatas.
2. Tidak boleh satupun nilai rata-rata dari 4 hasil pemeriksaan
benda uji berturut-turut, terjadi dengan nilai kurang dari (bk +
0.82 Sr), bk adalah kekuatan karasteristik dan Sr adalah deviasi
standard.
3. Selisih antara nilai tertinggi dan terendah diantara 4 hasil
pemeriksaan benda uji berturut-turut, ialah lebih kecil dari 4.3 Sr
adalah deviasi standard. Deviasi standard akan ditentukan oleh
Direksi Teknik berdasarkan data pekerjaan beton sebelumnya yang
dilaksanakan oleh Kontraktor.
- Pengecoran
Pelaksanaan pengecoran menggunakan beton mixer yang diaduk
dengan molen atau dengan menggunakan mobil mixer/ready mix.
Pengecoran beton harus dengan ijin Konsultan Pengawas dan
dilaksanakan pada waktu Konsultan Pengawas ada di tempat.
Adukan beton yang tidak memenuhi syarat dengan spesifikasi yang
ditetapkan harus ditolak dan segera dikeluarkan dari tempat
pekerjaan dengan biaya kontraktor.
Beton tidak boleh dicor bilamana keadaan cuaca buruk. Adukan
beton tidak boleh dijatuhkan melalui pembesian atau ke dalam
papan
bekisting yang tinggi/dalam, yang dapat menyebabkan terlepasnya
kerikil/split dari adukan beton.
Beton tidak boleh dicor dalam bekisting yang dapat mengakibatkan
penimbunan adukan pada permukaan bekisting di atas beton yang sudah
dicor. Untuk hal tersebut di atas harus disiapkan corong untuk
pengecoran agar dapat mencapai tempatnya tanpa terlepas satu sama
lain.
Tinggi adukan beton tidak boleh melampaui 1.5 m di bawah ujung
corong saluran.
Adukan beton harus dicor dengan merata. Tiap lapisan harus dicor
pada waktu lapisan yang sebelumnya masih lunak.
- Pemadatan dan Penggetaran
Setiap lapisan harus dipadatkan sampai kepadatan maksimum
sehingga bebas dari kantong/sarang krikil dan menutup rapat pada
semua permukaan dari cetakan dan material yang melekat.
Menggunakan alat penggetar ( vibrator ). Melakukan pengetukan
pada dinding bekisting sampai betul-betul mengisi
pada bekisting atau lubang galian dan menutupi seluruh permukan
bekisting Penggunaan vibrator harus dilakukan dengan benar atau
dengan petunjuk dari
konsultan pengawas dan tidak boleh mengenai bekisting maupun
pembesian. - Perawatan Beton
Beton yang selesai dicetak harus dijaga dalam keadaan basah
selama sekurang-kurangnya 14 hari setelah dicor, yaitu dengan cara
penyiraman air, karung goni basah atau cara-cara lain yang
ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
-
Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar
matahari langsung paling sedikit 3 hari setelah pengecoran.
Beton yang mempunyai keadaan seperti di bawah ini : - Rusak -
Sejak semula cacat - Cacat sebelum penyerahan pertama - Menyimpang
dari garis atau muka ketinggian yang telah ditetapkan - Tidak
sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat . - Harus diganti
dengan beton baru dan semua biaya ditanggung oleh
Kontraktor. Pekerjaan Lantai Keramik 40 x 40 cm
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan dan pemasangan semua jenis keramik, baik
untuk lantai maupun pelapis dinding seperti yang tertera atau
disebutkan dalam gambar persyaratan. Mengadakan koordinasi dengan
disiplin lain yang berkaitan dengan pekerjaan pemasangan pelapis
lantai maupun pelapisan dinding. Persyaratan dan bahan-bahan
Sebelum bahan pelapis lantai atau dinding didatangkan ke Site,
contoh- contoh semua bahan yang akan digunakan harus diajukan untuk
dimintakan persetujuan dari Dereksi/Pengawas. Keramik dipasang pada
sebagian permukaan lantai bangunan. Keramik yang digunakan ukuran
60x60cm Anti Gores untuk Lobby dan selasar bangunan, 40 x 40 cm
Anti Gores untuk seluruh ruang kerja dalam bangunan sedangkan untuk
seluruh toilet/kamar mandi dengan dipasang keramik ukuran 20 x 20
cm. Keramik digunakan merk Indogress atau setara sedangkan motip
dan warna sesuai petunjuk Direksi/Pengawas . Macam Pekerjaan
Pekerjaan lantai meliputi pemasangan keramik, lantai beton sesuai
persyaratan dan ketentuan dalam gambar. Pekerjaan dinding meliputi
pemasangan dinding batako, plesteran dinding, keramik dinding dan
wallpaper. Cara Pengerjaannya Lantai Keramik.
a. Untuk lantai Keramik dipasang di atas lantai beton bertulang.
Pola pemasangan sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.
b. Keramik dipasang langsung di atas lantai beton. c. Celah
antara keramik lebarnya maksimum 3 mm.
Setelah pasangan cukup kering diisi pasta semen warna yang
sesuai dengan warna keramik lantai, kemudian dibersihkan dengan
serbuk gergaji.
-
Pemotongan Keramik. Pada prinsipnya pemotongan keramik harus
dihindarkan, apabila memang dikehendaki dan terpaksa harus
dipasang, maka potongan terkecil tidak boleh kurang dari 1/2 ukuran
keramik. Pemotongan harus dilakukandengan alat pemotong keramik dan
dilakukan hati-hati agar hasil pemotongan rapi, kemudian sisi bekas
potongan dihaluskan. Keramik pada permukaan dinding batako yang
ada, keramik dapat langsung diletakan dengan menggunakan perekat
speci 1 pc : 1 ps, diaduk baik memakai larutan supercement, jumlah
pemakaian adalah 10 % dari berat semen yang dipakai dengan tebal
adukan tidak lebih dari 1,5 cm sehingga mendapatkan ketebalan
dinding seperti tertera dalam gambar. Keramik yang dipasang adalah
yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif tiap keramik harus
sama, tidak boleh retak, gompal atau cacat lainnya. Pemotongan
keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu sesuai
petunjuk pabrik. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu harus
direndam air sampai jenuh. Pola keramik harus memperhatikan
ukuran/letak dan semua peralatan yang akan terpasang didinding :
seperti panel, stop kontak, lemari gantung dan lain- lain seperti
yang tertera didalam gambar. Awal pemasangan keramik pada dinding
dan kemana sisa ukuran harus ditentukan, harus dibicarakan terlebih
dahulu dengan Direksi/Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan
dimulai. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis siar
harus benar-benar lurus, siar arah horizontal pada dinding yang
berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan satu garis lurus.
Disusun menurut garis lurus dengan siar sebesar 4 - 5 mm setiap
potongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus. Siar-siar
keramik diisi dengan bahan pengisi siar sehingga membentuk setengah
lingkaran seperti yang disebutkan dalam persyaratan bahan dan
warnanya akan ditentukan kemudian. Sebelum pekerjaan keramik
dilaksanakan, baik untuk lantai maupun pelapis dinding, Kontraktor
harus mengadakan persiapan yang baik. Terutama persiapan yang
menembus semua pekerjaan pemipaan, saluran keramik dan yang
menembus dinding harus ditempatkan sesuai gambar. Sebelum
pemasangan pelapisan dilaksanakan harus diadakan pemeriksaan dan
disetujui Ahli Direksi/Pengawas. Pengawasan untuk pelapisan dinding
terutama ditekankan pada pemasangan pipa-pipa listrik dan pipa-pipa
saluran air, sehingga pembuatan lubang setelah dinding selesai
dapat dihindarkan.
IV. PEKERJAAN KAYU
Lingkup Pekerjaan
Untuk pekerjaan Kayu ini harus berkualitas baik sesuai ketentuan
dengan segala sifat dan kekurangan yang berhubungan dengan
pemakaiannya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi
atau bangunan. Kayu yang dipakai kayu kelas I dengan ketentuan Kayu
mutu kelas I, jenis Bangkirai dan sejenisnya untuk pekerjaan kuzen
dan harus memenuhi syarat-syarat yaitu : Kadar lengas kayu lebih
kecil atau kurang dari 30 %, besar mata kayu tidak
-
melebihi dari lebar balok atau tidak boleh lebih dari 5 cm.
Rata-rata dalam arah radial, tidak boleh lebih dari 1/3 tebal kayu
dan arah
serat tangan alfa tidak boleh lebih besar dari 1/7. Pekerjaan
ini dilaksanakan mulai pada minggu ke-5 selama 4 s/d 6 minggu
pelaksanaan, dengan jenis pekerjaan dan volume pekerjaan sesuai
dengan rab dan gambar kerja. 1 Kuda - Kuda Kayu Klas II Pekerjaan
meliputi pengadaan, pemasangan, dan pengerjaan menggunakan tenaga
kerja, alat -alat, dan bahan-bahan sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan dalam gambar. Sebelum memulai pekerjaan ini periksalah
dilapangan terhadap semua bagian yang berhubungan dengan pekerjaan
kayu ini. Semua bahan harus berkualitas baik, tua, kering dan tidak
bercacat, pecah pecah, tidak terdapat kayu muda dan tidak ada mata
kayu serta benar-benar rata, licin / tidak terpuntir dan
diselesaikan dengan baik dan rapi. Semua sambungan harus dikerjakan
dengan penuh keahlian, rapat dan rapi. Pemasangan sambungan kayu
menggunakan sambungan bibir miring berkait dan dipasang dengan
pemasangan pen/pasak disesuaikan dengan gambar kerja. Setiap
sambungan kayu memanjang, lubang dan pen harus dimeni terlebih
dahulu. Selama pelaksanaan, mutu dan kekeringan kayu harus dijaga
dengan penyimpanan ditempat yang kering, terlindung dari hujan dan
panas. Pekerjaan konstruksi kuda-kuda kayu kls II menggunakan kayu
uk. 8/12 cm dengan skor kayu uk. 6/12 cm. Dengan cara pemasangan
sesuai dengan petunjuk gambar kerja serta petunjuk dari
direksi.
2 Gording, Nok, Reng dan Kaso Kayu Klas II Pekerjaan meliputi
pengadaan, pemasangan, dan pengerjaan menggunakan tenaga kerja,
alat -alat, dan bahan-bahan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
dalam gambar. Sebelum memulai pekerjaan ini periksalah dilapangan
terhadap semua bagian yang berhubungan dengan pekerjaan kayu ini.
Semua bahan harus berkualitas baik, tua, kering dan tidak bercacat,
pecah pecah, tidak terdapat kayu muda dan tidak ada mata kayu serta
benar-benar rata, licin / tidak terpuntir dan diselesaikan dengan
baik dan rapi. Semua sambungan harus dikerjakan dengan penuh
keahlian, rapat dan rapi. Pemasangan sambungan kayu menggunakan
sambungan bibir miring berkait dan dipasang dengan pemasangan
pen/pasak disesuaikan dengan gambar kerja. Setiap sambungan kayu
memanjang, lubang dan pen harus dimeni terlebih dahulu. Selama
pelaksanaan, mutu dan kekeringan kayu harus dijaga dengan
penyimpanan ditempat yang kering, terlindung dari hujan dan panas.
Pekerjaan gording dan nok kayu kls II menggunakan kayu uk. 5/10 cm
dengan gapit kayu uk. 5/10 cm. Pekerjaan Reng dan Kaso menggunakan
kayu kls. II tidak ketam uk. 3/5 dan 4/6.
-
3 Listplank Papan Kayu Klas I Uk. 2 x ( 2,5 x 20 ) cm Pekerjaan
meliputi pengadaan, pemasangan, dan pengerjaan menggunakan tenaga
kerja, alat -alat, dan bahan-bahan sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan dalam gambar. Sebelum memulai pekerjaan ini periksalah
dilapangan terhadap semua bagian yang berhubungan dengan pekerjaan
kayu ini. Semua bahan harus berkualitas baik, tua, kering dan tidak
bercacat, pecah pecah, tidak terdapat kayu muda dan tidak ada mata
kayu serta benar-benar rata, licin / tidak terpuntir dan
diselesaikan dengan baik dan rapi. Semua sambungan harus dikerjakan
dengan penuh keahlian, rapat dan rapi. Pemasangan sambungan kayu
menggunakan sambungan bibir miring berkait dan dipasang dengan
pemasangan pen/pasak disesuaikan dengan gambar kerja. Setiap
sambungan kayu memanjang, lubang dan pen harus dimeni terlebih
dahulu. Selama pelaksanaan, mutu dan kekeringan kayu harus dijaga
dengan penyimpanan ditempat yang kering, terlindung dari hujan dan
panas. Pekerjaan listplank papan kayu kls I menggunakan papan kayu
kls. I uk. 2,5/20 cm yang sudah diketam rapi dan rata, dengan cara
pemasangan sesuai dengan petunjuk gambar kerja serta petunjuk dari
direksi. 4. Pekerjaan Pemasangan Jendela dan Pintu
Pekerjaan meliputi pengadaan, pemasangan, dan pengerjaan
menggunakan tenaga kerja, alat -alat, dan bahan-bahan sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan dalam gambar.
Persyaratan Bahan :
Kayu cukup kuat dan tua.
Kayu harus mempunyai texture yang sama, serat-serat lurus.
Kayu bersih dari retakan-retakan, serangan jamur, pelapukan dan
cacat- cacat lain (mata bolong, bengkok, melintir dan
sebagainya).
Kayu dijamin tidak akan retak/pecah/melengkung dalam
ruangan.
Kayu dipotong menurut ukuran, tegak lurus sesamanya menurut
gambar rencana.
Kayu yang dipakai harus lurus, tidak cacat.
Semua permukaan yang akan terlihat oleh pandangan mata langsung,
harus diserut lurus, licin, rata sudutnya yang tajam dan tidak
pecah-pecah.
Tidak dibenarkan menambal bagian yang pecah, semua konstruksi
kayu atau alumunium yang lurus harus dilaksanakan tanpa sambungan,
bila terjadi penyambungan harus mendapat ijin dari direksi /
pengawas. Ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi yaitu
setelah diserut dan diamplas. Titik pertemuan atau sambungan harus
dibuat sedemikian rupa sehingga bagian-bagian sambungan terletak
pada satu bidang. Sambungan / pertemuan harus rapih dan kokoh,
dibuat dengan konstruksi pen dan lobang atau gigi-gigi dengan
pantek, paku atau lem.
-
Membeli dan memasang pintu panel kelas I dua daun ,
masing-masing dilengkapi dengan 4 (empat) buah engsel ukuran 8
untuk pintu kayu kelas I dua daun, ukuran dan motif sesuai dengan
gambar rencana.
Pemasangan daun pintu pada rangka digunakan paku atau pen yang
bermutu baik, produksi dalam negeri.
Kontraktor harus menjamin bahwa setelah pintu panel terpasang,
hasilnya harus rata, tidak bergelombang, dan semua penggantung dan
pengunci dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.
Apabila tidak ditentukan lain dalam gambar, semua persyaratan
umum yang dipakai sama dengan persyaratan pada pekerjaan kayu dan
pekerjaan lain yang sudah dijelaskan secara khusus.
5. Pekerjaan Rangka Langit-langit, Plafond dan List Plafond
Meliputi pengadaan dan pemasangan, pengerjaan bahan, tenaga dan
peralatan yang diperlukan sehubungan dengan pekerjaan
langit-langit/plafond yaitu plafond Gypsum board dan GRC board.
Persyaratan dan Bahan. Untuk semua bahan langit-langit harus
diajukan contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Pengawas sebelum didatangkan ke lokasi pekerjaan. Bahan
penutup langit-langit dari Gypsum board produksi dalam negeri
kualitas baik mempunyai ketebalan minimum 9 mm serta GRC board
dengan ketebalan minimum 4 mm. Ukuran dan pola pemasangan seperti
persyaratan dan ketentuan dalam gambar dengan rangka langit-langit
dari bahan aluminium setara metal furing atau lebih jelas pola dan
ukuran sesuai gambar kerja. Penutup langit-langit yang dipakai
harus mempunyai dua bidang yang datar dan halus, seragam
dimensinya, sisi-sisinya lurus, tajam dan siku-siku, tidak cacat,
tidak melengkung dan cukup keras dan rapi. Cara Pengerjaan. Sebelum
lembaran-lembaran langit-langit dipasang, Kontraktor wajib
memeriksa apakah kerangka kayu langit-langit untuk bidang lembaran
langit-langit telah sesuai dengan gambar tentang letak, pola dan
ukuran- ukurannya. Seluruh struktur kerangka harus kuat hubungannya
dan kerangka ini ditahan oleh dinding-dinding dan gantungan besi
yang dikaitkan pada balok tarik. Kayu-kayu kerangka harus diserut
rata pada sisinya yang akan dipasangi lembaran langit-langit.
Kerangka harus datar waterpas kesemua arah dan tidak melengkung,
atau melendut. Lembaran langit-langit harus sama ukurannya dan
keempat sisi-sisinya harus saling siku. Untuk itu Kontraktor harus
membuat 1 lembar sebagai mal, dan mengecek
-
lembaran-lembaran lainnya satu persatu. Sisi-sisi yang tidak
sama diserut halus dan rata. Lembaran-lembaran langit-langit
dipasang pada kerangka kayu dengan paku pada setiap jarak maksimum
20 cm dan jarak pinggir/tepi lembaran 1,5 cm. Dibagian tengah
lembaran dipaku secukupnya kekerangka, agar bidang-bidang
langit-langit tidak melendut. Pemasangan harus lurus, tepi-tepinya
harus rata dan tidak timbul retak-retak. Langit-langit yang
retak-retak, tidak rata atau cacat-cacat harus diganti. Perbaikan,
pembongkaran dan penggantian pekerjaan yang telah dipasang akibat
ketidaksempurnaan pekerjaan sebelumnya, sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
Supaya diperhatikan pola pemasangan list langit-langit dan
pemasangan partisi pada gambar detail.
V. PEKERJAAN SANITASI
Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan-bahan, tenaga dan
peralatan yang diperlukan agar seluruh instalasi dapat dipasang
dengan sempurna, diuji dan siap untuk digunakan dengan kualitas
pengerjaan/pasangan yang terbaik, sesuai dengan gambar, bestek dan
spesifikasi teknis. Tahapan pekerjaan ini dilakukan pada minggu
ke-14 s/d minggu ke-16.
Perbaikan dinding dan lantai km/wc menggunakan lapis keramik
dengan ukuran standar sesuai kebutuhan perbaikan.
Dasar pembuatan septictank disesuaikan dengan jumlah penghuni
yang menggunakan, untuk kantor dibuat dengan 1,5 x 1,5 m
kedalalaman 170 cm, dengan menggunakan pasangan batu batako.
Pipa penghubung lobang kloset dengan septictank dibuat dari pipa
PVC 4, antara septictank dan kloset dibuat bak kontrol.
Septictank harus ada resapan (rembesan) dan letak septictank
sebelum digali harus seijin direksi lapangan terlebih dahulu.
Perbaikan/ penggantian keran-keran yang rusak atau tidak layak
pakai dengan memakai merk yang standard atau petunjuk direksi
lapangan.
VI. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Lingkup Pekerjaan. Pekerjaan ini meliputi Pengadaan semua
tenaga, bahan, ijin-ijin serta pengerjaan - pengerjaan untuk
pemasangan sistem elektrikal yang lengkap sesuai persyaratan hingga
dapat beroperasi dengan memuaskan, yaitu perbaikan instalasi
listrik bagian dalam.
-
Pekerjaan listrik ini direncanakan dilaksanakan pada minggu
ke-12 s/d minggu ke-14, setelah mengadakan koordinasi kerja dengan
bidang-bidang lain yang berhubungan dan berkaitan dengan pekerjaan
instalasi listrik, sehingga dapat secara bersama-sama menyelesaikan
pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
Persyaratan umum bahan dan peralatan :
1) Semua bahan/peralatan harus baru, bukan barang bekas atau
perbaikan.
2) Material atau peralatan mempunyai kapasitas atau rating yang
cukup.
3) Harus sesuai dengan spesifikasi/persyaratan.
4) Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah
minimum.
5) Bahan atau peralatan dari kualifikasi atau type yang sama,
diminta merk atau terbuat oleh pabrik yang sama.
6) Dalam setiap hal, suatu bagian atau suku-suku dari peralatan
yang jumlahnya jelas ditentukan, maka jumlah tersebut harus tetap
lengkap setiap kali peralatan tersebut diperlukan, sehingga
merupakan unit yang lengkap.
7) Bila suatu bahan atau peralatan disebutkan pabrik atau
merknya, hal ini dimaksudkan untuk mengikat mutu, type perencanaan
dan karakteristik.
VII. PEKERJAAN ALAT GANTUNG
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan, pemasangan seluruh alat - alat penyambung,
pengunci dan penutup pegas dengan kelengkapannya yang berkualitas
baik, sesuai sistim, daftar perincian, gambar dan persyaratan
lainnya. Mengadakan koordinasi dan hubungan kerja dengan pekerjaan
lain, seperti pekerjaan kayu dan pengecatan serta
pekerjaan-pekerjaan lain yang masih berkaitan dengan pekerjaan
pintu dan jendela. Tahapan pekerjaan ini dilakukan pada minggu
ke-12 s/d minggu ke-13.
Setiap daun pintu dipasang kunci tanam 2 ( dua ) slaag yang
berkualitas baik.
Engsel pintu dipasang 4 (empat) buah setiap lembaran daun pintu.
Pemasangan dilakukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak
dibenarkan melengketkan engsel ke pintu dan ke kozen dengan
menggunakan paku. Penguncian mur harus dilakukan dengan memutarnya
dengan obeng, sehingga seluruh batang masuk dan menempel kuat ke
kayu yang dipasang.
Untuk alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang Kontraktor
wajib memperlihatkan contoh terlebih dahulu untuk dimintakan
persetujuan Direksi atau Pemberi Tugas.
Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai
dengan yang disyaratkan, maka Direksi berhak untuk menyuruh bongkar
kembali dan diganti dengan alat-alat yang disyaratkan atas biaya
Kontraktor.
Handel dan Kait angin dipasang 2 (dua) buah pada masing-masing
daun jendela.
-
Persyaratan Bahan Pengadaan semua atau sebagian peralatan harus
produksi dalam Negeri. Semua penutup pegas, mortice cylinder dead
lock, lock set, handle dan back plate harus merupakan hasil dari
suatu kelompok produk perusahaan yang terkenal baik. Semua cylinder
dari kunci-kunci harus diperlengkapi dengan 2 (dua) buah anak kunci
pengganti. Semua pintu-pintu ruangan memakai kunci tanam minimal
dengan sistem pengunci 2 (dua) slag. Untuk pintu kayu swing normal,
digunakan kunci tanam besar dengan sistem penguncian 2 slag setara
Belucci. Engsel-engsel yang digunakan adalah engsel besar nylon 4"
yang berkualitas baik. Untuk alat-alat gantung dan kunci-kunci
khusus, Kontraktor diwajibkan tetap mengajukan contoh-contohnya
terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan Direks/ Pengawas.
Macam Pekerjaan Mengadakan, memasang kunci tanam pada semua pintu
sesuai rencana pada gambar. Memasang 4 buah engsel pada setiap daun
pintu dan 2 buah engsel pada setiap daun jendela sesuai persyaratan
dalam gambar. Memasang grendel tanam pada daun pintu dan jendela
tunggal pada bagian atas dan bawah. Pada setiap jendela dipasang
chasement/kait angin, slot dan handle. Cara Pengerjaan Semua
pemasangan harus dikerjakan dengan peralatan yang sesuai serta
secara baik, rapi dan memenuhi syarat teknis dari pabrik, sehingga
pintu-pintu & jendela dapat dibuka dengan mudah, lancar dan
ringan. Selama pekerjaan berlangsung harus dijaga agar peralatan
kunci dan penutup- penutup pegas terlindungi dari goresan,
kerusakan dan cacat-cacat lain. Sebelum penyerahan pekerjaan, semua
pekerjaan kunci dan alat gantungan (hardware) harus diminyaki
sehingga dapat bekerja dengan baik.
VIII. PEKERJAAN PENGECATAN
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan dan pengerjaan serta finishing pada semua
permukaan sesuai dengan gambar, daftar-daftar dan persyaratan.
Tahapan pekerjaan ini dilakukan pada minggu ke-13 s/d minggu
ke-17. Adapun jenis bagian pekerjaan ini dan volumenya berupa
pekerjaan seperti :
-
Persyaratan dan Bahan-bahan Yang dimaksud dengan cat disini
meliputi, tetapi tidak terbatas pada emulsi, enamel, vernish
sealer, semen emulsion filler, dan pelapis-pelapis lain yang
dipakai sebagai cat dasar, cat perantara dan cat akhir. Semua cat
yang akan dipakai harus didatangkan ke lokasi pekerjaan dalam
kemasan kaleng yang tidak lebih besar dari 5 gallon (14 liter),
dimana tertera nama perusahaan pembuatannya, petunjuk pemakaian,
formula kode warna, nomor seri dan tanggal pembuatan. Semua cat
yang akan dipakai harus diajukan dulu contohnya untuk mendapatkan
persetujuan Direksi/Pengawas. Plamur dan dempul untuk pekerjaan
pengecatan tembok, kayu dan besi sebaiknya digunakan merk yang sama
dengan merk cat yang dipilih untuk dipakai. Demikian pula untuk cat
meni dan bahan pengencer sebaiknya dipakai dari produksi
pabrik/merk yang sama dengan cat yang dipilih. Direksi/Pengawas
berhak meminta melalui Kontraktor, pernyataan tertulis dari
Distributor/Agen cat, bahwa bahan cat yang dipasok ke lapangan
adalah asli. Macam Pekerjaan Mengecat dengan cat tembok semua
bidang dinding exterior dan interior, langit-langit dan lain-lain
seperti dinyatakan dalam gambar. Mengecat dengan cat kayu untuk
semua bidang permukaan kayu, dinding serta lain-lainnya yang
nyata-nyata ada dan harus dicat seperti dinyatakan dalam gambar.
Memelitur, vernish, teak oil, bidang permukaan kayu seperti
panil-panil daun pintu, jendela dan kosen-kosen dan lain sebagainya
seperti tertera pada gambar, kecuali ditentukan dengan cat kayu.
Memeni dengan meni kayu untuk semua bidang kayu yang akan dicat
dengan cat kayu termasuk bidang sambungan dan potongan kayu, memeni
besi untuk semua bidang yang akan di cat dengan cat besi termasuk
beugel, anker, baut dan sebagainya. Memeni semua permukaan bidang
kayu dan besi yang akan ditanam dalam tembok. Warna dari semua
jenis cat dan daftar bahan akan ditentukan kemudian oleh
Direksi/Pengawas. Cara Pengerjaan Sebelum memulai dengan pekerjaan
pengecatan, semua hardware, accessories, fixtures dan sejenisnya
harus disingkirkan dulu dan baru dikembalikan lagi setelah
pekerjaan selesai. Seluruh pelaksanaan pekerjaan cat harus sesuai
dengan persyaratan yang tercantum dalam PTI 1961. 1. Cat tembok.
Permukaan bidang dinding dengan plesteran sebelumnya harus
dibersihkan dengan cara menggosoknya memakai kain yang dibasahi
air. Setelah kering diberi dempul/filter coat pada tempat-tempat
yang berlobang sehingga tertutup, dan permukaannya rata. Sesudah
kering dan keras lapisan ini digosok dengan ampelas gar halus,
licin, kemudian dicat paling sedikit 2 (dua) kali
-
dengan roller 20 cm sampai baik atau dengan cara yang telah
ditentukan oleh pabrik. Selewat minimum 12 am lapisan cat
berikutnya dapat dilaksanakan setelah lapisan pertama. Lapisan
terakhir adalah cat anti kotor. 2. Cat Kayu Pengecatan dilakukan
dengan cara sesuai petunjuk dari pabriknya atau sebelum pekerjaan
pengecatan dimulai, permukaan kayu harus diampelas dengan kertas
ampelas atau digosok dengan batu kambang kemudian dibersihkan dari
semua kotoran. Setelah diberi cat dasar, lubang-lubang dari bekas
paku, retak-retak dan cat-cat lain harus didempul dengan warna
dempul yang sesuai dengan warna cat hingga permukaannya menjadi
rata dan halus/licin baru kemudian dicat minimum 3 (dua) kali.
Pengecatan dilakukan ditempat yang bebas dari panas matahari
langsung, lapis demi lapis dengan jarak waktu minimum 12 jam
setelah pengecatan pertama dilakukan. 3. Rencana
Pengecatan/Painting Schedule.
Semua bagian kusen dan daun pintu kayu di cat dengan warna
sesuai dengan Standarisasi warna cat bangunan TNI-AD (terlampir).
Sebelum pekerjaan dimulai, lubang lubang dan retak retak di tutup
dengan dempul terlebih dahulu dan kemudian digosok dengan amplas
sampai rata, selanjutnya baru diamplas minimal 3 (tiga) kali.
Semua bagian yang tidak diplitur dan atau di teak oil ditutup
dengan cat (tembok/kayu/besi). Semua bagian yang akan dicat harus
dalam keadaan bersih dari segala macam kotoran.
Semua kayu pada sambungan dan hubungan (perletakan dengan
pasangan dinding) harus dimeni minimal 2 (dua) kali sampai rata dan
bagian yang akan dicat harus diplamir kayu serta lubang lubang
ditutup sampai rata dan rapat kemudian dilanjutkan pengecatan
dengan cat kayu minimal 2 (dua) kali sampai rata.
Semua permukaan logam yang akan dicat harus mendapat solvet
trement untuk menghilangkan lemak dan kotoran lain. Kemudian
dilapis dengan cat besi atau vinyl type wash coat, kecuali besi
yang memakai zink chromate primer.
Pengecatan yang dilakukan minimum 2 (dua) kali, dan pengecatan
yang dilakukan diluar ruangan yang tidak dilindungi, ketika keadaan
cuaca mendung dan hujan tidak diperkenankan.
Pengecatan dinding untuk perkantoran, perumahan dan untuk
plafond menggunakan cat sesuai Standarisasi warna cat bangunan
TNI-AD (terlampir).
Permukaan bidang dinding atau plafond yang akan dicat,
sebelumnya harus dibersihkan dengan cara menggosoknya dengan
mamakai kain yang dibasahi air.
Setelah kering diberi dempul/filter coat pada tempat tempat yang
berlubang sehingga tertutup, kemudian dilapisi plamur pada bagian
dalam ruangan hingga permukaannya rata. Sesudah lapisan ini kering
dan keras
-
selanjutnya digosok dengan amplas agar halus dan licin. Untuk
pengecatan dinding exterior tidak dilapisi dengan plamur.
Pengecatan minimal dilakukan 2 kali sampai baik dan rata dengan
menggunakan roller 20 cm atau dengan cara lain yang telah disetujui
oleh Direksi Lapangan. Lapisan kedua baru boleh dilaksanakan
setelah lewat minimum 12 jam dari lapisan pertama.
Pekerjaan cat ini harus dikerjakan atau dilaksanakan dengan
tenaga yang sudah ahli. Apabila diperlukan penyedia jasa wajib
menambah lapisan pengecatan, sehingga dianggap sempurna oleh
Pengawas Lapangan, serta diharuskan menyerahkan contoh - contoh
untuk mendapatkan persetujuan.
Semua pekerjaan mengacu dan mengikuti prosedur pada standar
spesifikasi teknis dan gambar teknis kerja serta selalu mengikuti
instruksi yang diberikan oleh direksi teknis dilapangan. Demikian
uraian Metoda Pelaksanaan yang kami sampaikan untuk dapt
dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab, semoga uraian diatas dapat
memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk kelengkapan Dokumen
Penawaran.
Putussibau, 18 Mei 2015 Dibuat Oleh :
PT. MEDIA SUMBER KARYA
MUHAMMAD ISNAINI, ST Direktur