Top Banner
Indonesian Welding Society (IWS) Topic : “Metalurgi Pengelasan” Speaker : Dr. Ir. Abdullah Shahab , M.Sc ( ITS- Surabaya )
40

Metalurgi Pengelasan

Nov 30, 2015

Download

Documents

mol_kres
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Metalurgi Pengelasan

Indonesian Welding Society (IWS)

Topic :

“Metalurgi Pengelasan”Speaker : Dr. Ir. Abdullah Shahab , M.Sc ( ITS- Surabaya )

Page 2: Metalurgi Pengelasan

Metalurgi Pengelasan Suatu bidang studi yang meliputi:

ú Fundamental metalurgi bahanú Siklus Termal pengelasanú Kaitan antara siklus termal dan parameter pengelasanú Fenomena daerah pengaruh panas (heat affected zone,

HAZ)ú Perubahan sifat mekanis akibat pengelasanú Fenomena khas pada HAZ pengelasan material tertentuú Studi tentang struktur solidifikasi lasanú Cacat-cacat metalurgis

Page 3: Metalurgi Pengelasan

Pengetahuan dasar logamú Pembentukan kristal pada solidifikasi logamú Berbagai struktur kristal logamú Pengertian allotrophyú Pengertian logam paduan

Larutan padat Substitutional Interstitial

ú Pengertian faseú Diagram fase

logam paduan larut sempurnaLogam paduan larut sebagianLogam paduan fase kompleksDiagram Fe-Fe3c

ú Sifat mekanis logam

Page 4: Metalurgi Pengelasan

Perubahan sifat mekanis pada logamSifat mekanis suatu bahan akan berubah akibat :

ú Pemberian paduanLarutan padatPembentukan fase baru

ú Perlakuan panasPerubahan pada butir

BentukUkuran

Perubahan fasejenis , bentuk, ukuran, jumlah, distribusi

ú Perlakuan mekanisPerubahan pada bentuk dan orientasi grain

ú Pemanasan dan pendinginan pada pengelasan

Page 5: Metalurgi Pengelasan

Pengamatan metalographyProses metalography

Persiapan spesimenPengetsaan Pengamatan mikrosokop dan fotografi

Pengamatan metalography mampu menunjukkan:Perubahan bentuk dan ukuran butirPerubahan fase Presipitasi faseStruktur solidifikasi Cacat pengelasan

Page 6: Metalurgi Pengelasan

Mampu las (Weldability)

Kemampuan logam untuk dilas dalam suatu kondisi fabrikasiuntuk menjadi struktur yang layak dan bisa beroperasi secaramemuaskan dalam kondisi yang diinginkan

ò Pengelasan mudah

ò Tidak membutuhkan perlakuan khusus

òMenghasilkan sambungan tahan mekanis maupun

lingkungan

ò Tidak membentuk fase-fase yang berbahaya

Page 7: Metalurgi Pengelasan

Fenomena dalam pengelasan Dalam pengelasan terjadi beberapa fenomena

Peleburan

Solidifikasi

Siklus panas pada derah HAZ

Page 8: Metalurgi Pengelasan

Daerah sambungan las Pemanasan pada proses pengelasan menempatkan bahan pada beberapa daerah:

Daerah mengalami temperatur cair (daerah lasan)

Daerah terjadi perubahan metalurgis (daerah pengaruh panas)

Daerah tidak berubah (logam dasar)

Page 9: Metalurgi Pengelasan

Pembentukan daerah pengaruh panas

Ekstensifitas daerah pengaruh panas pada pengelasan ditentukan oleh:

ò Proses pengelasan

SMAW; LASER

ò Input panas sebagai fungsi parameter pengelasan

Arus; Tegangan ; Kecepatan pengelasan

ò Pekerjaan awal yang dialami

Proses manufakturing: hot atau cold rolled

Proses heat treatment: quenching, annealing, dsb

ò Temperatur pemanasan mula

ò Jenis dan dimensi logam

Page 10: Metalurgi Pengelasan

Pengaruh panas pada HAZPengaruh panas pada pengelasan ditandai dengan:

Perubahan mikrostruktur Pertumbuhan butir Terbentuknya fase-fasePresipitasi pada batas butir Rekristalisasi baja mengalami pekerjaan dinginPerubahan pada hasil precipitation hardening

Fissurasi karena liquasi fase dengan titik cair rendahFissurasi karena hydrogen embritlement

Page 11: Metalurgi Pengelasan

Solidifikasi pada pengelasan ú Solidifikasi berawal dari butir pada fusion line

secara epitaksial

ú Struktur solidifikasi dipengaruhi constitutional

supercooling yang merupakan fungsi :

Material

Proses dan parameter pengelasan

Page 12: Metalurgi Pengelasan

Proses kristalisasi logam

Page 13: Metalurgi Pengelasan

BCC : body centered cubic

Beberapa struktur kristal logam

FCC : face centered cubic

Page 14: Metalurgi Pengelasan

Allotrophy pada besi

Ferrite (besi α) , struktur kristal BCC stabil dibawah temperatur 912oC

Austenite (besi γ) , struktur kristalFCC, stabil antara 912 -1394 oC

Page 15: Metalurgi Pengelasan

Fase-fase dalam baja

Pearlite, terdiri dari ferrite dan cementite

Martensite

Page 16: Metalurgi Pengelasan

Diagram fase dua logam larutsempurna dalam keadaan solid

Page 17: Metalurgi Pengelasan

Diagram fase dua logam larutsebagian dalam keadaan solid

Page 18: Metalurgi Pengelasan

Diagram fase dua logam membentuk beberapa fase

Page 20: Metalurgi Pengelasan

Pengamatan metallography

mikroskop

Page 21: Metalurgi Pengelasan

Perubahan bentuk dan ukuran butir

Perubahan bentuk butir

Perubahan ukuran butir

Page 22: Metalurgi Pengelasan

Perubahan fase pada baja

Ferrite, Pearlite Martensite

Page 23: Metalurgi Pengelasan

Presipitasi fase

Presipitasi fase pada batas butir paduan aluminium

Presipitasi fase pada stainless steel

Page 24: Metalurgi Pengelasan

Struktur solidifikasi logam

Page 25: Metalurgi Pengelasan

Cacat-cacat pengelasan

Porositas pada daerah melebur parsial Keretakan pada daerah melebur parsial

Keretakan pada kaki fillet weldPorositas dan pengembangan butir pada HAZ

Page 26: Metalurgi Pengelasan

a b c d e f

Time

Tem

pera

ture

, o F

a

b

c

d

f

e

Siklus termal pada pengelasan

Page 27: Metalurgi Pengelasan

Perbandingan hasil pengelasanoxy-acetylene dan metal inert gas

Pengelasan metal inert gasPengelasan oxy-acetylene

Page 28: Metalurgi Pengelasan

HAZ pada pengelasan logam tebal

Page 29: Metalurgi Pengelasan

Una

ffect

edR

efin

edC

oars

ened

Loga

mla

san

Tran

sitio

n

Zona pada pengelasan baja karbon rendah

Partially refined zone

Unaffected base metal

Refined zone

Deposited weld metal

Coarsened zone

Page 30: Metalurgi Pengelasan

Perubahan fase baja akibat pengelasan

Kecepatan pendinginan HAZ

Ms

Mf

Ferrite , Pearlite

Martensite

Diagram transformasi baja karbon

Kecepatan pendinginan HAZ

Ms

Mf

Diagram transformasi baja paduan

Page 31: Metalurgi Pengelasan

0 5 10 15 20 25Time , sec

2200

2000

1800

1600

1400

1200

1000

800

600

400

200

0

Tem

pera

ture

, o F Zone sensitis

Wel

d de

cay

Fenomena weld decay pada pengelasan stainless steel

Page 32: Metalurgi Pengelasan

Fenomena weld decay pada pengelasan stainless steel

Korosi intergranular pada HAZMikrostruktur stainless steel Logam dasar

Mikrostruktur stainless steelLogam dasar dan lasan

Page 33: Metalurgi Pengelasan

Rekristalisasi pada HAZ akibat pengelasan logam yang mengalami pekerjaan dingin

Logam dasar Kristalisasi semakin ekstensif pada Daerah HAZ dekat dengan fusion zone

Logam mengalami rekristalisasi sebagian

Logam lasan Logam lasan dipanaskan ulang

Page 34: Metalurgi Pengelasan

Solutionized (at Tsol )

Annealed

Heat to Tsol

Prolonged orOverheating During Age

Age Hardened

Slow cool from Tsol

Re-annealed

α + β Fine Precipitate

α + Coarse β

Overaged

Solution Treated

Rapid cool from Tsol

α + β in Solution

Heat to Aging Temperature

α

α + β

Aging Treatment

Solutionizing Treatment

Proses precipitation hardening

Page 35: Metalurgi Pengelasan

Har

dnes

s

Solutionized Slight Age

As-Welded

AnnealedModerate Age

AgedSlight Overage

Overage

Welded + Post Weld Age

Low Energy Input

High Energy Input

Solutionized

Solutionized

As-Welded

Har

dnes

s

Aged

Aged

Annealed

Welded + Post Weld Age

Har

dnes

sH

ardn

ess

a b c d

a b c d a b c d

a b c d

Perubahan kekerasan akibat pengelasan Material dilas dalam keadaan solutionized

Weld Metal

Heat Affected ZoneUnaffected Base Metal

a b c d

Page 36: Metalurgi Pengelasan

Har

dnes

s

Overaged

Weld + Post weld age

Aged

a b c d

SlightOveraged

As-Welded

Har

dnes

s

Unaffected

Overaged

Solutionized

a b c d

Har

dnes

s

Overaged

a b c d

UnaffectedAnnealed

As-Welded

Har

dnes

s

Overaged

a b c d

Annealed

SlightOveraged

Weld + Post weld age

Low Energy Input

High Energy Input

Weld Metal

Heat Affected ZoneUnaffected Base Metal

a b c d

Perubahan kekerasan akibat pengelasan. Material dilas dalam keadaan heat treated

Page 37: Metalurgi Pengelasan

Fissurasi karena liquasi fase dengan titik cair rendah

Page 39: Metalurgi Pengelasan

equiaxed dendriticgrowth

planargrowth

cellulargrowth

columnar dendriticgrowth

cellular dendriticgrowth

G/RSolidification parameter

Nom

inal

sol

ute

cont

ent

Co

(%)

T Liquidus

T Aktual

Zona Constitutional supercooling

Tem

pera

tur

Jarak dari interface solid-liquid

Constitutional supercooling dan pertumbuhan kristal