Materi Ceramah Untuk Penguatan Agenda Diagnostic Reading Diklat Kepemimpinan Tingkat I dan II LAN-RI 2016 Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI Jl. Veteran No, 10 Jakarta http:inovasi.lan.go.id PEDULI INOVATIF INTEGRITAS PROFESIONAL
34
Embed
Merancang Kinerja Unggul Organisasi Melalui Diagnostic Reading
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Materi Ceramah Untuk Penguatan Agenda Diagnostic ReadingDiklat Kepemimpinan Tingkat I dan II LAN-RI2016
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MADeputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
� Bertujuan menemukan Area Perubahan yang akan diinovasi;
� Mengisi area perubahan denganGagasan Perubahan / Inovasi:
� Think the unthinkable;
� See what others don’t
� Membiasakan yang asing,
mengasingkan yang biasa.
Esensi Diagnostic Reading
� Ide inovasi tidak selalu berupa “ilham turun dari langit”, namun bisadigali dari permasalahan yang ada shg dapat diketahui kebutuhanintervensi untuk perubahannya;
� Kemampuan menemukan, memetakan, dan merumuskan masalahdengan tepat, sama artinya setengah jalan menuju keberhasilan. Denganjelasnya “titik bidik” perubahan, akan mudah mengukur progress danoutput-nya.
� Diagnosa yang baik menghasilkan rencana aksi yang matang, sebagaidashboard bagi pelaku perubahan.
� “Awal yang baik akan menentukan akhir yang indah”
Kaitkan gagasan inovasi dengan perubahanposisi organisasi & mengukur progres kinerja:
o sejauhmana organisasi sudah melangkah lebihmaju;
o sejauhmana masalah sudah dapat diselesaikan;o sejauhmana inisiatif perubahan mampu
membawa dampak positif terhadap dimensi-dimensi organisasi.
“Menentukan inovasiyang dibutuhkan
melalui DR”
Mengenali Masalah
Perlunya Perumusan Masalah
Perlunya Perumusan Masalah
Perlunya Perumusan Masalah
Perlunya Bertanya (Meragukan Sesuatu)
Logika Diagnostic Reading
Logika Diagnostic Reading
1
2a
2b2c
3
1. Memahami Masalah Organisasi
Pemahaman terhadap problematika organisasi sangat pentingkarena 3 hal:
� Tidak semua problem dapat diatasi dalam waktu bersamaan � perluada pemilihan prioritas masalah yang akan diselesaikan;
� Tidak semua gejala / symptom adalah masalah organisasi. Contoh: jikasebuah organisasi tidak SOP, mungkin bukan itu masalahnya, melainkanketiadaan standar yang menimbulkan diskriminasi, dst.
� Harus ada kesepahaman, pada matra apa gagasan perubahan akanditerapkan: AKIBAT (masalah yang dihadapi saat ini) ataukah SEBAB (faktor2 yang menyebabkan munculnya masalah).
2. Memahami Kausalitas Masalah
� Untuk itu, DR bukan hanya membandingkan antara target danrealisasi atau das sein dan das sollen untuk menemukan gap. DR pada tahap awal harus mampu menghasilkan peta masalahorganisasi.
� Dari peta masalah tadi kemudian dianalisis berbagai faktor yang mungkin berkontribusi terhadap masalah tsb.
� Program Vensim dapat membantu cara berpikir serba sistem(systems thinking) untuk menemukan key leverage atau driving force-nya.
� Key leverage atau driving force inilah yang ditetapkan sbg area intervensi (perubahan) secara inovatif.
3. Merancang Target Hasil Intervensi
� Rangkaian kegiatan apa yang dibutuhkan agar intervensi tsb bisaberjalan.
� Bagaimana dan apa saja tahapan yang harus ditempuh, besertatarget dari setiap tahap (milestone).
� Apa yang membedakan intervensi sekarang dengan intervensisebelumnya (dimana inovasinya)?
� Target masalah apa yang ingin di-address, dan berapa besar dampakyang dihasilkan?
� Apa yang diperlukan untuk intervensi jangka selanjutnya (menengahdan panjang)?
Instrumen Identifikasi Masalah
Model Survei Pelanggan
� Siapkan instrumen untuk mensurvei persepsimasyarakat/stakeholders terkait Kebutuhan (needs), Harapan
(expectation), atau Kepuasan (satisfaction) mereka;
� Susun persepsi masyarakat berdasarkan urutan terbanyak (ranking) � urutan teratas menunjukkan prioritas untuk dipenuhi;
� Analisislah mana kebutuhan dan harapan publik yang belum bisa
dipenuhi � susun dalam skala prioritas juga.
� Rumuskan kebijakan/strategi/program inovatif yang dibutuhkanuntuk memenuhi kebutuhan & harapan masyarakat, atau untukmeningkatkan kepuasannya.
Model Perbandingan utk Menemukan Gap
V.S.
Existing
Das Sein
Saat Ini
Expecting
Das Sollen
Masa Depan
Model Perbandingan (Contoh)
Indikator Pembangunan Posisi 2014 Target 2019
Angka kelahiran 2,6 2,3
Kebutuhan ber-KB yang tidak Terpenuhi
11,4 9,9
Angka pemakaiankontrasepsi
61,9 66,0
Tingkat putus pakaikontrasepsi
27,1 24,6
Angka Partisipasi MurniSD/MI
91,3 94,8
Angka Partisipasi MurniSMP/MTs
79,4 82,0
Angka Partisipasi MurniSMA/MA/SMK
55,3 67,5
Angka Partisipasi PAUD 66,8 77,2
Indikator Pembangunan Posisi 2013 Target 2019
Angka kematian ibu per 100.000 Kelahiran
359 306
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
32 24
Prevalensi tekanan darahtinggi
25,8 23,4
Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas terakreditasi
0 5.600
Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenistenaga kesehatan
1.920 3.840
% ketersediaan obat danvaksin di Puskesmas
75,5 90
% obat memenuhi syarat 96,8 99
Model Perbandingan (Contoh)
Indikator Pembangunan Posisi 2014 Target 2019
Jumlah Dokter melayaniper 100.000 penduduk
13,7 45
Jumlah Bidan melayani per 100.000 penduduk
49,9 120
Industri Migas (%) -1,0 1,0
Industri Non Migas (%) 5,8 8.5
Peningkatan Produksi KayuHR (juta m3)
15 100
Rehabilitasi KPHL (unit) 40 182
Tingkat Kemiskinan (%) 9,0-10,5 5,0-6,0
Pendapatan per Kapita Rp 46,5 juta Rp 72,4 juta
Inflasi/tahun 8,2 3,5
Indikator Pembangunan Posisi 2013 Target 2019
Realisasi Investasi PMA dan PMDN
519,5 T 933 T
Jumlah inkubatorwirausaha
60 100
Indeks RB Nasional 33,48 83,48
Indeks ProfesionalismeASN
76 86
Indeks e-Government Provinsi
2,2 3,4
Indeks IntegritasPelayanan Publik (Pusat)
6,80 9
Indeks IPP (Daerah) 6,75 8,5
Survei Kepuasan Masy 80 95
Peter Drucker’s Sources of Innovation
THE UNEXPECTED
� Identifikasikan hal-hal yg tidak diinginkan ygmungkin terjadi pada organisasi kita dimasa yad;